• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERDAYAAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA LHOKSEUMAWE DAN KABUPATEN ACEH UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PEMBERDAYAAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA LHOKSEUMAWE DAN KABUPATEN ACEH UTARA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

EFFECT OF EMPLOYEE EMPOWERMENT EMPLOYEES WITH EMPLOYEES 'SATISFACTION AND ORGANIZATION COMMITMENT AS INTERVENING

VARIABLES IN POPULAR DIVISION AND CIVIL REVIEWS LHOKSEUMAWE CITY AND NORTH ACEH DISTRICT

PENGARUH PEMBERDAYAAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA LHOKSEUMAWE DAN KABUPATEN ACEH UTARA

Munir

Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas Malikussaleh, dinas DISDUKCAPIL Kota Lhokseumawe

Apridar

Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas Malikussaleh

Mariyudi

Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas Malikussaleh

ABSTRACT

This study examines the influence of employee empowerment against the performance of the employees, as well as examining the effect of the mediation of the variable job satisfaction and organizational commitment. The sample of this research are 114 employees in civil registry Agency of Lhokseumawe, North Aceh Regency. Analysis tool used is the analysis of the path (path analysis) with the SEM methods (structural equation modelling) using Amos. The results showed that each variable employee empowerment, job satisfaction and organizational commitment the positive and significant effect on performance as well as your variable job satisfaction and organizational commitment with exogenous variables mediate the endogenous variables are fully mediation.

Keywords: Employee Empowerment, Job Satisfaction, Organizational Commitment, and Employee Performance.

ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji pengaruh pemberdayaan pegawai terhadap kinerja pegawai, serta mengkaji efek mediasi dari variabel kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Sampel penelitian ini adalah 114 orang pegawai pada Dinas Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara. Alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis) dengan metode SEM (structural equation modelling) menggunakan Amos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing variabel pemberdayaan pegawai, kepuasan kerja dan komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja serta variabel kepuasan kerja dan komitmen organisasi memediasi variabel eksogen dengan variabel endogen secarafully mediasi.

(2)

PENDAHULUAN

Salah satu fungsi pemerintah yang kini banyak menjadi sorotan masyarakat adalah pelayanan publik. Organisasi publik yang memberikan pelayanan kepada masyarakat diharapkan selalu memperbaiki kualitas layanannya, dalam rangka memenuhikeinginan/kepuasan

stakeholdernya. Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan salah satu unsur aparatur pemerintah yang memegang peranan penting dan cukup menentukan dalam pelaksanaan pembangunan daerah maupun nasional.

Oleh karena itu, kelancaran penyelenggaraan kegiatan pemerintah serta pelaksanaan pembangunan hanya dapat dilakukan oleh pegawai negeri sipil (PNS) yang bermutu tinggi, bermental baik, jujur, bersih serta bertangungjawab. Maharjan (2012) menyatakan bahwa kinerja merupakan suatu hasil yang dicapai karena termotivasi dengan pekerjaan dan puas dengan pekerjaan yang mereka lakukan.

Fenomena kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara mencerminkan bahwa produktifikas kerja pegawai seperti pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik, Kartu Keluarga (KK) dan Akta Kelahiran cenderung rendah yang biasanya ditargetkan siap 40 lembar perhari namun tidak terealisasi sebagaimana mestinya, rendahnya kinerja ini didasari oleh beberapa hal, berdasarkan informasi dan isu yang beredar menyebutkan bahwa permasalahan ini terjadi dilatar belakangi oleh kurangnya persediaan blangko cetak yang menyebabkan produksi KTP elektronik, KK dan Akta Kelahiran tidak tepat waktu atau terlambat. Selain itu, menumpuknya penerimaan berkas calon pembuat KTP, dan KK tersebut makin bertambah menyebabkan tugas kerja pegawai semakin menumpuk.

Kepuasan kerja juga tidak kalah penting, kepuasan kerja adalah terpenuhinya seluruh kebutuhan pekerja dalam melaksanakan tugasnya di waktu tertentu (Usman, 2011). Bagi banyak orang salah satu tujuan bekerja adalah memperoleh kepuasan kerja. Kepuasan kerja disinyalir sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Di satu sisi dikatakan kepuasan kerja menyebabkan peningkatan kinerja sehingga pekerja yang puas akan menunjukkan kinerja yang baik pula. Di sisi lain dapat pula terjadi kepuasan kerja disebabkan oleh adanya kinerja atau prestasi kerja sehingga pekerja

yang kinerjanya baik akan mendapatkan kepuasan.

Fenomena kepuasan kerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara masih kurang memuaskan, fenomena ini muncul karena adanya hubungan yang kurang harmonis antar pegawai dengan rekan kerja dimana masing-masing pegawai masih bersikap apatis, permasalahannya timbul ketika seorang pegawai tidak mendapatkan promosi yang menurutnya pantas ia dapatkan, akan tetapi yang mendapat promosi tersebut adalah rekan kerjanya yang lain.

Berkaitan dengan fenomena ini, hasil pengamatan lain yang dapat dilihat yaitu adanya jarak hubungan pegawai dengan pimpinannya, pegawai-pegawai yang sudah menyiapakan berkas, membuat dokumen seperti Akte Kelahiran, Kartu Keluarga dan sebagainya namun pada saat dibutuhkan tanda tangan pimpinan, pimpinan tidak ada di tempat, pekerjaan yang menumpuk ditambah lagi keluhan masyarakat yang menyebut-menyebut pelayanan lambat membuat pegawai memiliki beban moril seperti masyarakat yang datang dari desa yang jauh dan pedalaman, sehingga banyak masyarakat kecewa dan menyebut kata-kata kasar kepada pegawai.

Komitmen organisasi juga sangat diperlukan, komitmen organisasi adalah identifikasi dari ketentuan individu dalam hubungan dengan organisasi yang meliputi nilai-nilai dan tujuan organisasi (Mowday, Porter and Sters, 1982) dalam Prisetyadi (2011). Semakin kuat nilai-nilai organisasi yang dipertahankan maka akan semakin kuat keinginan pegawai untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komitmen organisasi dapat memberi pengaruh terhadap kinerja seperti yang dikatakan Rivai (2005) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

(3)

organisasi, dedikasi terhadap organisasi itu sendiri adalah pengorbanan tenaga, fikiran, waktu, demi keberhasilan suatu usaha atau tujuan dinas. Sementara loyalitas itu sendiri adalah memiliki makna kesediaan seorang pegawai untuk melanggengkan hubungannya dengan organisasi, kalau perlu dengan mengorbankan kepentingan pribadinya tanpa mengharapkan apapun, namun gaya semacam ini sangat sedikit ada dalam diri pegawai.

Pada konteks yang lain, komitmen organisasi pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara masih kurang memuaskan, fenomena ini ada disebabkan masih adanya pegawai yang merasa tidak bangga bisa melayani masyarakat, kurangnya rasa peduli terhadap organisasi sehingga jika ada hal-hal kendala di dalam kantor seperti kehabisan blangko KTP, kertas Kartu Keluarga, dan lain-lain, pegawai tidak mau sibuk untuk meminta atau memproses agar barang-barang yang dibutuhkan tersedia, kurangnya upaya-upaya dan langkah konkrit untuk pemenuhan dokumen tersebut, namun jika sudah tersedia pegawai akan bekerja seperti biasa.

Pemberdayaan adalah wewenang untuk membuat keputusan dalam suatu area kegiatan operasi tertentu tanpa harus memperoleh pengesahan orang lain. (Luthans, 1998). Pemberdayaan pada dasarnya adalah memberikan kebebasan kepada pegawai untuk mengambil keputusan yang baik mulai dari perencanaan pekerjaan sampai mengevaluasi pekerjaannya. Hal ini didukung oleh Mulyadi (1998) yang menyatakan bahwa pemberdayaan berarti memampukan dan memberi kesempatan kepada pegawai untuk merencanakan, mengimplementasikan rencana dan mengendalikan rencana pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

Sementara itu, fenomena pemberdayaan pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara tidaklah optimal, permasalahan ini muncul ketika pegawai yang pernah mengikuti pelatihan langsung ditugaskan bekerja. Ironisnya, pegawai yang diberi posisi baru tersebut belum tentu memiliki pengalaman kerja yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan kerja yang diminta.

Permasalahan bisa dilihat dalam hal seperti pegawai alumni Ilmu komputer ditempatkan sebagai staff arsip atau dokumentasi bukan ditempatkan pada bagian komputer, penempatan kerja yang didasarkan

oleh penunjukan tugas oleh pimpinan atau disebabkan ingin bekerja diposisi yang mudah saja membuat sebagian pegawai salah posisi dalam menjalankan tugas. Penempatan posisi jabatan seperti ini dianggap tidak tepat, sebab bukan pada tempatnya maksudnya bukan pada keahliannya, sehingga menyebabkan kinerja pegawai tidak efektif.

Permasalahan ini dipandang perlu adanya penelitian yang menempatkan kepuasan kerja dan komitmen organisasi sebagai variabel mediator hubungan antara pemberdayaan pegawai terhadap kinerja pegawai Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara. Sehingga peneliti tertarik untuk menganalisis pengaruh pemberdayaan terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja dan komitmen organisasi sebagai variabel Intervening pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.

Tujuan Penelitian:

1. Untuk menguji dan menganalisis pemberdayaan terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.

2. Untuk menguji dan menganalisis pemberdayaan terhadap Komitmen Organisasi pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.

3. Untuk menguji dan menganalisis pemberdayaan terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.

4. Untuk menguji dan menganalisis kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.

5. Untuk menguji dan menganalisis Komitmen Organisasi terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.

6. Untuk menguji dan menganalisis apakah kepuasan kerja memediasi hubungan antara pemberdayaan dengan kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.

(4)

kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.

TINJAUAN PUSTAKA

Kinerja Pegawai

Kinerja merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara prestasi kerja, yakni perbandingan antara hasil kerja dengan standar yang diharapkan (Dessler, 1997).

Kinerja pegawai mengacu kepada beberapa indikator Tsui dalam Mas’ud 2004) yaitu antara lain sebagai berikut: kualitas kerja, kuantitas kerja, kreatifitas, dan kemampuan.

Pemberdayaan Pegawai

Pemberdayaan adalah wewenang untuk membuat keputusan dalam suatu area kegiatan operasi tertentu tanpa harus memperoleh pengesahan orang lain. (Luthans, 1998).

Pemberdayaan mengacu kepada beberapa indikator menurut Surya Dewi et al. (2014) antara lain sebagai berikut: hubungan dengan kemampuan, kepercayaan, wewenang, tanggung jawab.

Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja adalah terpenuhinya seluruh kebutuhan pekerja dalam melaksanakan tugasnya di waktu tertentu, (Usman, 2011).

Kepuasan kerja mengacu kepada beberapa indikator menurut Ward and Sloane (1999) dalam Koesmono (2005) antara lain sebagai berikut: hubungan dengan rekan kerja (KK1), hubungan dengan pimpinan (KK2), kesempatan promosi (KK3), gaji (KK4) keamanan kerja (KK5).

Komitmen Organisasi

Komitmen Organisasi adalah identifikasi dari ketentuan individu dalam hubungan dengan organisasi yang meliputi nilai-nilai dan tujuan organisai. Semakin kuat nilai-nilai organisasi yang dipertahankan karyawan dan semakin kuat keinginan karyawan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan juga menunjukkan adanya komitmen organisasi yang tinggi. (Mowday, Porter and Sters (1982) dalam Prisetyadi (2011).

Komitmen organisasi mengacu kepada beberapa indikator menurut Mowdey et al (1979) dalam Darwito (2008) antara lain

sebagai berikut: Bangga menjadi bagian organisasi (KO1), membanggakan organisasi kepada orang lain (KO2), peduli terhadap nasib organisasi (KO3), gembira memilih bekerja pada organisasi ini (KO4), kesamaan nilai (KO5), dan bekerja melampaui target (KO6).

Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah penjelasan keterkaitan atau hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka koseptual dalam penelitian ini dibangun atas dasar pandangan ahli secara teortitis dan hasil penelitian secara empiris tentang hubungan pemberdayaan pegawai dengan kepuasan kerja maupun dengan kinerja, hubungan pemberdayaan pegawai dengan komitmen organisasi dan kinerja dan hubungan antara pemberdayaan pegawai dengan kinerja.

Pemberdayaan mendorong orang untuk lebih tertib dalam pembuatan keputusan di suatu perusahaan (Wibowo, 2012

dalam Meriani dan Sudibya, 2016). Berkaitan dengan hubungan antara pemberdayaan pegawai dengan kepuasan kerja sebagaimana penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Srinadi & Netra (2014) hasil penelitian mereka menyebutkan bahwa pemberdayaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.

Kemudian tentang hubungan kepuasan kerja dengan kinerja seperti dikatakan Tobing (2009) yang mengkaji tentang hubungan kepuasan kerja dengan kinerja karyawan, hasil penelitian mereka menyebutkan bahwa terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.

Robbins dan Judge (2007) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut.

Berkaitan dengan hubungan antara pemberdayaan pegawai dengan komitmen organisasi seperti yang dikatakan Sahoo (2011) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pemberdayaan pegawai berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi.

(5)

menunjukan komitmen organisasional mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan.

Kinerja merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara prestasi kerja, yakni perbandingan antara hasil kerja dengan standar yang diharapkan (Dessler, 1997). Dengan demikian kinerja memfokuskan pada hasil kerjanya.

Berkaitan dengan hubungan pemberdayaan pegawai dengan kinerja sebagaimana tersebut dalam Teori Path Goal

(Evans, 1970; House, 1971; House&Mitchell, 1974 dalam Yukl, 1989) mengatakan bahwa pemimpin mendorong kinerja yang lebih tinggi dengan cara memberikan kegiatan-kegiatan yang mempengaruhi bawahannya agar percaya bahwa hasil yang berharga bisa dicapai dengan usaha yang serius. Penelitian sebelumnya seperti yang dilakukan Arifin, et. al. (2014) hasil penelitiannya menyebutkan bahwa pemberdayaan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan uraian diatas maka kerangka konseptual dalam penelitian ini seperti tergambar pada Gambar 3.1 berikut ini:

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual

Hipotesis

Berdasarkan kerangkan konsep penelitian, maka dapat dirumuskan 7 (tujuh) pernyataan hipotesis sebagai berikut:

H1: Pemberdayaan pegawai berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja Pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara

H2: Pemberdayaan pegawai berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi Pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota

Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara

H3: Pemberdayaan pegawai berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.

H4 : Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara

H5: Komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara

H6: Kepuasan kerja memediasi hubungan antara pemberdayaan pegawai dengan Kinerja Pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.

H7: Komitmen organisasi memediasi hubungan antara pemberdayaan pegawai dengan Kinerja Pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.

Metode Penelitian

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pemberdayaan pegawai. Selanjutnya Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Sebagai Mediator, sedangkan variabel terikatnya adalah Kinerja Pegawai. Tipe penelitian adalah pernyataan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengambil data. Instrumen penelitian menggunakan skala Linkert yang telah dimodifikasi 1-5. populasi pada penelitian ini adalah pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara berjumlah 114 orang. Pengambilan sampel dengan metode sensus yaitu sebanyak 114 orang dosen. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sensus maksudnya semua populasi dijadikan sebagai sampel. Teknik analisis menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan menggunakan program komputer SPSS 16.0 dan Amos. Uji validitas instrumen menggunakan

Confirmatory Faktor Analysis (CFA) masing-masing kontruk yaitu dengan melihat nilai

(6)

nilai >0,6. Adapun uji reabilitas dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Construct Reliability =

Sementara ekstrak varian dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Variance Extracted

=

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil analisis full model 1 (model awal) dengan menggunakan analisis SEM ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2 CFA Konstruk Full Model sebelum Dimodifikasi

Selanjutnya uji kesesuaian model dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1

Uji Indeks Kesesuaian Structural Equation Model Full Model

Berdasarkan table 1 di atas memperlihatkan hasil akhir analisis

confirmatory factor analysis full model. Secara umum semua kontruk yang digunakan dalam membentuk model penelitian ini, baik pada analisis konfirmatori (CFA), nilai regresi antar

kontruk maupun uji goodness of fit yang terdiri dari CDMIN/DF dan RMSEA sudah memenuhi kriteria yang disyaratkan kecuali probability, GFI dan AGFI yang berada pada nilai belum baik, oleh karena itu perlu dilakukan modifikasi.

Gambar 3 CFA Konstruk Full Model setelah Dimodifikasi

Selanjutnya uji kesesuaian model dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:

Berdasarkan gambar 3 dan tabel 2 di atas memperlihatkan hasil akhir analisis

confirmatory factor analysis full model. Secara umum semua kontruk yang digunakan dalam membentuk model penelitian ini, baik pada analisis konfirmatori (CFA), nilai regresi antar kontruk maupun uji goodness of fit yang terdiri dari CDMIN/DF probability, TLI, CFI GFI dan RMSEA, telah memenuhi kriteria yang disyaratkan kecuali AGFI yang berada pada nilai hampir baik, maka model dapat disimpulkan telah fit dan mendukung data, namun terdapat nilai marginal AGFI namun sudah dapat diterima dikarenakan nilai probability sudah di atas 0.05, sehingga model sudah dapat diterima sehingga model layak digunakan dalam penelitian ini.

(7)

Tabel 3

Pengujian Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Pengaruh Total

Hasil pengujian efek memediasi (intervening) hubungan variabel pemberdayaan pegawai dengan variabel kinerja pegawai yang dimediasi oleh variabel kepuasan kerja dan ditampilkan dalam bentuk Gambar 4:

Gambar 4 dapat dijelaskan bahwa koefesien jalur A, jalur B dan jalur C, adalah signifikan dan nilai signifikansi jalur C' adalah tidak signifikan. Karena probabilitas jalur C’ tidak signifikan, sehingga dapat disimpulkan terjadi hubungan fully mediation atau dengan kata lain variabel kepuasan kerja memediasi secara full mediasi antara pemberdayaan pegawai dengan kinerja Pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.

Hasil pengujian efek memediasi (intervening) hubungan variabel pemberdayaan dengan variabel kinerja pegawai yang dimediasi oleh variabel komitmen organisasi dan ditampilkan dalam bentuk Gambar 5:

Gambar 5 dapat dijelaskan bahwa koefesien jalur A, jalur B dan jalur C, signifikan dan nilai signifikansi jalur C' adalah tidak signifikan. Karena probabilitas jalur C’ tidak signifikan, sehingga dapat disimpulkan terjadi hubungan fully mediation atau dengan kata lain variabel komitmen organisasi memediasi secara fully mediation antara variabel pemberdayaan dengan kinerja Pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan

(8)

Tabel 4 Hasil Uji Hipotesis

No Pernyataan Hipotesis Standard

Estimate S.E. C.R. P Kesimpulan 1 Terdapat pengaruh

signifikan

Pemberdayaan pegawai terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Dinas Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.

0,678 0,160 4,249 0,001

Data Mendukung

Model

2 Terdapat pengaruh signifikan

Pemberdayaan pegawai terhadap Komitmen Organisasi Pegawai Dinas Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.

0,650 0,146 4,456 0,001

Data Mendukung

Model

3 Terdapat pengaruh signifikan

Pemberdayaan pegawai terhadap Kinerja Pegawai Dinas Catatan

Sipil Kota

Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.

0,491 0,187 2,620 0,009

Data Mendukung

Model

4 Terdapat pengaruh signifikan Kepuasan Kerja terhadap kinerja Pegawai Dinas Catatan

Sipil Kota

Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.

0,240 0,101 2,392 0,017

Data Mendukung

Model

5 Terdapat pengaruh signifikan komitmen organisasi terhadap Kinerja Pegawai Dinas Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.

0,340 0,151 2,256 0,024

Data Mendukung

Model

6 Terdapat pengaruh signifikan

Pemberdayaan pegawai terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja Pegawai Dinas Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.

0,270 0,065 1,757 0,078

Data Mendukung

Model

7 Terdapat pengaruh signifikan

Pemberdayaan pegawai terhadap kinerja pegawai melalui

0,000 0,093 1,658 0,097

Data Mendukung

(9)

Komitmen Organisasi pada Dinas Catatan

Sipil Kota

Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.

Implikasi Penelitian

Dari suatu hasil penelitian yang telah dilakukan harus dapat memberikan implikasi secara teoritis untuk pengembangan ilmu pengetahuan maupun implikasi secara praktis dalam kebijakan manajerial. Penelitian ini telah berupaya memberikan dua konstribusi yaitu konstribusi secara teoritis dan

konstribusi secara praktis.

Implikasi Teoritis

Penelitian ini menghasilkan beberapa implikasi secara teoritis yaitu sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

variabel pemberdayaan pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja Pegawai Dinas Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara. Hasil ini telah memperkuat dan menambah jumlah literatur ilmiah dalam lingkup teori manajemen sehubungan dengan pengaruh variabel pemberdayaan pegawai terhadap kepuasan kerja.

2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pemberdayaan pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi Pegawai Dinas Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara. Hasil ini telah memperkuat dan menambah jumlah literatur ilmiah dalam lingkup teori manajemen sehubungan dengan pengaruh variabel pemberdayaan pegawai terhadap komitmen organisasi. 3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

variabel pemberdayaan pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Pegawai Dinas Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara. Hasil ini telah memperkuat dan menambah jumlah literatur ilmiah dalam lingkup teori manajemen sehubungan dengan pengaruh variabel Pemberdayaan pegawai terhadap kinerja pegawai.

4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Pegawai Dinas Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara. Hasil ini telah memperkuat dan

menambah jumlah literatur ilmiah dalam lingkup teori manajemen sehubungan dengan pengaruh variabel Kepuasan Kerja terhadap kinerja pegawai.

5. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Pegawai Dinas Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara. Hasil ini telah memperkuat dan menambah jumlah literatur ilmiah dalam lingkup teori manajemen sehubungan dengan pengaruh variabel komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai.

6. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja memediasi secara positif dan signifikan pengaruh pemberdayaan pegawai terhadap kinerja Pegawai Dinas Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara. Mediasi ini disebut full mediasi (fully mediation). Hasil ini telah memperkuat beberapa penelitian sebelumnya sehubungan dengan Kepuasan Kerja memediasi secara full pengaruh variabel pemberdayaan pegawai terhadap kinerja pegawai.

7. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel komitmen organisasi memediasi secara positif dan signifikan pengaruh pemberdayaan pegawai terhadap kinerja Pegawai Dinas Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara. Mediasi ini full mediasi (fully mediation). Hasil ini telah memperkuat penelitian sebelumnya sehubungan dengan komitmen organisasi memediasi secara parsial pengaruh variabel pemberdayaan pegawai terhadap kinerja pegawai.

Implikasi Praktis

Penelitian ini menghasilkan beberapa implikasi secara praktis yaitu sebagai berikut:

(10)

berimplikasi bahwa variabel pemberdayaan pegawai merupakan salah satu variabel prediktor yang perlu diperhatikan pimpinan baik Kepala Dinas untuk meningkatkan kepuasan kerja pegawai.

2.

Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa variabel pemberdayaan pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi Pegawai Dinas Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara. Ini dikarenakan pemberdayaan pegawai secara umum sudah berlangsung baik. Hal ini berimplikasi bahwa variabel pemberdayaan pegawai merupakan salah satu variabel prediktor yang perlu diperhatikan pimpinan baik Kepala Dinas untuk meningkatkan komitmen organisasi.

3.

Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa variabel pemberdayaan pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Pegawai Dinas Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara. Ini dikarenakan pemberdayaan pegawai Kepala Dinas secara umum sudah berlangsung baik. Hal ini berimplikasi bahwa variabel Pemberdayaan pegawai merupakan salah satu variabel prediktor yang perlu diperhatikan pimpinan baik Kepala Dinas untuk meningkatkan kinerja pegawai.

4.

Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa variabel kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Pegawai Dinas Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara. Ini dikarenakan pemberdayaan pegawai Kepala Dinas secara umum sudah berlangsung baik. Hal ini berimplikasi bahwa variabel kepuasan kerja merupakan salah satu variabel prediktor yang perlu diperhatikan pimpinan baik Kepala Dinas untuk meningkatkan kinerja pegawai.

5.

Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa variabel komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Dinas Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara. Ini dikarenakan komitmen organisasi di Dinas Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara secara umum sudah berlangsung baik. Hal ini berimplikasi bahwa variabel komitmen organisasi merupakan salah

satu variabel prediktor yang perlu diperhatikan pimpinan baik Kepala Dinas untuk meningkatkan kinerja pegawai.

6.

Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa variabel kepuasan kerja memediasi pengaruh pemberdayaan pegawai secara positif dan signifikan terhadap kinerja Pegawai Dinas Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara. Mediasi ini disebut full mediasi (fully mediation). Ini dikarenakan mediasi kepuasan kerja antara Pemberdayaan pegawai dan kinerja Dinas Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara secara umum sudah berlangsung baik. Hal ini berimplikasi bahwa variabel mediasi kepuasan kerja merupakan salah satu variabel prediktor yang perlu diperhatikan Kepala Dinas untuk meningkatkan kinerja pegawai.

7.

Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa variabel komitmen organisasi memediasi pengaruh pemberdayaan pegawai secara positif dan signifikan terhadap kinerja Pegawai Dinas Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara. Mediasi ini disebut full mediasi (fully mediation). Ini dikarenakan mediasi komitmen organisasi antara pemberdayaan pegawai dan kinerja Pegawai Dinas Catatan Sipil Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara. Hal ini berimplikasi bahwa variabel mediasi komitmen organisasi merupakan salah satu variabel prediktor yang perlu diperhatikan Kepala Dinas untuk meningkatkan kinerja pegawai.

DAFTAR REFERENSI

Abdullah (2005). Pengaruh Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja Auditor : Motivasi sebagai variabel Intervening ( Studi Empiris pada Kantor BPK Yogyakarta), UGM, Yogyakarta.

Abdullah (2010). Pengaruh Budaya Organisasi Locus of Control dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak Semarang Barat. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.

(11)

Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kantor Pelayanan Pajak Semarang Barat. Tesis Magister Manajemen Pasca Sarjana. Universitas Diponegoro, Semarang. Tidak diterbitkan.

Agustiningrum, Andri, et. al. (2012). Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai, Jurnal Prodi Ekonomi BKK Administrasi Perkantoran, FKIP Universitas Sebelas Maret.

Aini, Qurratul., Meiyanto, Sito., dan Meliala, Andreasta. (2004). Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Karyawan Terhadap Kepuasan Kerja

di RSU PKU Muhammadiyah

Yogyakarta, Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan Vol. 07/No.04.

Ali, Muhamad. (2005), Analisis Pengaruh Variabel Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai Koperasi Unit Desa (KUD) di Kabupaten Sorong, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Th. IX, No, 2, Surabaya.

Alimuddin. (2002). Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai Badan Pengawasan Daerah Kota Makassar. Tesis. Yogyakarta: UGM.

Arief, Mirian Soffyan. (1993). Organisasi dan Manajemen.Jakarta: Karunika, UT.

Baron, R. M. & D. A. Kenny, (1986), The Moderator-Mediator Variable Distinction in Social Psychological Research: Conceptual, Strategic And Statistical Considerations, Journal of Personality and Social Psychology, pp. 1173-1182.

Begley dan Czajka. (1993), Panel Analysis of The Moderating Effects of Commintment on Job Satisfaction, Intent To Quit and Health Following Organizational Change. Journal of Applied Psychology

Bernardin, H. John dan Russel, J.E.A. (1993)

Humans Resource Management: an Experimental Approach, International Edition. Singapore: McGraw Hill. Inc.

BPKP, (2000), Pengukuran Kinerja, Suatu Tinjauan Pada Instansi Pemerintah, Tim Study Pengembangan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Jakarta.

Byars L., and Rue LW, (1988), Management: Theory and Application, Homewood IL: Ricard D. Irwin Inc.

Cahyani, Nur., & Yuniawan, Ahyar., (2010).

Pengaruh Profesionalisme Pemeriksa Pajak, Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan, Jurnal Universitas Diponegoro.

Casio, Wayne F., (1992). Management Human Resources: Productivity, Quality of Worklife, Profit, Singapore: Mc Graw Hill International Editions.

Chairy, L., (2002), Seputar Komitmen Organisasi, Jakarta.

Chen, Li Yueh, (2004), Examining The Effect Of Organization Culture And

Leadership Behaviors On

Organizational Commitment, Job Satisfaction, Adan Job Performance At Small And Middle-Sized Firma Of Taiwan, Journal of American Academy of Business, Sep 2004, 5, 1/2, 432-438.

Christine S. Koberg, R. Wayne Boss, Jason C. Senjem and Eric A. Goodman, (2000).

Antecedents and Outcomes of Empowerment Empirical Evidence From The Health Care Industry, Journal Group and Management.

Coetzee, M. (2005). Employee Commitment and Organizational justice. University

of Pretoria etd.

http://upetd.up.ac.za/thesis/available/et d-04132005

130646/unrestricted/05chapter5pdf. Diakses Tanggal 5 Maret 2015.

(12)

Desiana, Putri Mega dan Budi W. Soetjipto. (2006). Pengaruh Role Stressor dan Persepsi Dukungan Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen: Studi Kasus Asisten Dosen FEUI, Manajemen Usahawan, no. 05 Th XXXV, Mei

Dessler, Gary., (1997), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Prenhallindo.

Dessler, Gary., (2000), Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Indeks, Jakarta.

Djarwanto, PS dan Subagyo, Pangestu. (1998), Statistik Induktif, Edisi keempat, Yogyakarta: BPFE

Djati, Pantja, S., dan Khusaini, M., (2003).

Kajian Terhadap Kepuasan

Kompensasi, Komitmen Organisasi, dan Prestasi Kerja, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 5, No. 1. Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra

Dubrin, Andrew J. (2005). Leadership (Terjemahan). Edisi Kedua. Prenada Media. Jakarta.

Fattah, Nanang. (1999).Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Ferdinand, A. (2002). Structural Equation Modelling. Semarang: Universitas Diponegoro.

Ferdinand, Augusty. (2006). Structural Equation Model dalam Penelitian Manajemen, Semarang: BP Undip.

Gasperz, Vincent., (1997). Manajemen Bisnis Total, Dalam Era Globalisasi,Jakarta: Gramedia.

Ghozali, Imam, (2011), Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi Dengan Program Amos 19.0,

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. (2008). Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi Dengan Program AMOS Ver. 16.0.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. (2013). Model Persamaan Struktural Konsep & Aplikasi Dengan Program AMOS 21.0. (Edisi V) Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro.

Gibson, James L, John M. Ivancevich dan James H. Donnelly Jr, (2000).

Organizations: Behaviour, Structure and Process, Boston: McGraw-Hill Companies, Inc,

Gruenberg, B. (1980). The happy worker: An analysis of educational and occupational difference in determinants of job satisfaction. American journal of sociology. 86, 247-271.

Gustin, Mely., Notobroto, Hari Basuki., dan Wibowo, Arief. (2013). Penerapan Metode Multigroup Structural Equation Modeling pada Derajat Kesehatan Balita di Indonesia, Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Vol. 2, No. 2.

Hair, J.F. JR., Anderson, R.E, Tatham, R.L. & Black, W.C. (2006). Multivariate Data Analysis. Six Edition. New Jersey : Pearson Educational, Inc

Hair, Joseph E, Rolph E. Andersen, Ronald L Tatham, & William C. Black., (1998).

Multivariate Data Analysis, Fifth Edition. USA: Prentice Hall

Handoko, Hani, (2001),Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,

Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.

Hasibuan. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara, PT.

Hodge B.J dan Anthony W.B. (1988).

Organization Theory, third edition. America: Allyn dan Bacon.

(13)

Indayati, Nurul., Thoyib, Armanu. dan Rofiaty. (2012). Pengaruh Keterlibatan Karyawan, Budaya Organisasi, dan Kepemimpinan terhadap Komitmen Organisasional dalam meningkatkan kinerja Karyawan (Studi pada Universitas Brawijaya). Jurnal Aplikasi Manajemen Vol.10 No. 2.

Kabul, Imam., (2005). Kepemimpinan Partisipasif dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Anggota Organisasi. Jurnal Keuangan dan Perbankan Th.IX. No. 2. Surabaya.

Khan, Sharafat, (1997), They Key to being a Leader Company: Empowerment, Journal Personality and Partisipation, p.44-45.

Koesmono, Teman, H. (2005). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah Di Jawa Timur, Jurnal Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra.

Koesmono, Teman. (2007). Pengaruh Kepemimpinan dan Tuntutan Tugas terhadap Komitmen Organisasi Dengan Variabel Moderasi Motivasi Perawat Rumah Sakit Swasta Surabaya. Jurusan Ekonomi Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Kristen Petra. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol. 9, No. 1, Maret 2007: 30-40.

Kreitner, Robert, dan Kinichi, Angelo. (2005),

Organizational Behavior, New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

Kristianto, Dian., Suharnomo & Ratnawati, Intan., (2012). Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen Organisasional Sebagai Variabel Intervening. Studi pada RSUD Tugurejo Semarang, Jurnal Universitas Diponegoro.

Kuncoro, Mudrajat, (2009), Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi ke-3, Jakarta: Erlangga

Kusumawati, Ratna. (2008). Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Dan

Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Rs Roemani Semarang), Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang

Liliweri, Alo,. (1997). Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: Citra Aditya Bakti

Locke, E. A., (1997), Esensi Kepemimpinan

(terjemahan), Jakarta: Mitra Utama

Luthans, F. (2006).Perilaku Organisasi, edisi 10.Yogyakarta: Penerbit Andi.

Luthans, F., (1998). Organizational Behavior, Elevent edition, Singapore: Mc Growth-Hill Book co.

Luthans, F., (2002). Organizational Behavior, Seven Edition, Singapore: MC Graw-Hill. Inc.

Luthans, Fred., (1998). Organizational Behavior, Elevent edition, Singapore: Mc Growth-Hill Book co.,

Mahardian, (2004), Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemberdayaan di RS Roemani Semarang, Tesis Program Pascasarjana Magister Manajemen UNDIP (tidak dipublikasikan).

Mamduh, H., (1997),Manajemen, Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Mangku Negara, A.A.Anwar Prabu. (2006).

Evaluasi Kinerja SDM. Cetakan kedua. Bandung: PT. Refika Aditama.

Mansur, Tolkah A. (2009). Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Dan Rotasi Pekerjaan Terhadap Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Ditjen Pajak (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Berbasis Administrasi Modern KPP Pratama

Semarang Timur),

http://eprints.undip.ac.id.

(14)

Swasta Koperti Wilayah VII Jawa Timur. Ringkasan Disertasi Pascasarjana. Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya. Tidak diterbitkan.

Mas’ud, Fuad (2004), Survai Diagnosis Organisasional, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Mathis, R. L., dan Jackson. J. H., (2001),

Manajemen Sumber Daya Manusia, Salemba Empat, Jakarta

Mathis, R.L dan Jackson., (2011), Human Resource Management, Salemba Empat, Jakarta

McNeese–Smith, Donna, (1996), Increasing Employee Productivity, Job Satisfaction, and Organizational Commitment, Hospital & Health Services Administration, Vol. 41: 2, hal.. 160-175

Meriani, Ni Made Kenasih dan Sudibya, I Gede Adnyana (2016) Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Komitmen Organisasional Dengan Mediasi Pemberdayaan DiPT.

PLN (PERSERO) RAYON

DENPASAR, E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 10.

Meyer, J.P., & Allen, N.J. (1997),Commitment In The Worplace Theory Research and Application. California: Sage Publications.

Mitchell, T. R. (1982). People in Organization: In Introduction to Organization Behavior, MC. Tokyo: Grow Hill Book Company.

Mitchell, Terence, (1982), People in Organization Understanding Their Behaviour, New Delhi: Prentice Hall of India Private Limited,

Notoatmodjo; Soekidjo. (2009). Pengembangan Sumber Daya manusia, Cet. 4. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Ostroff, C, (1992), The Relationship Between Satisfaction Attitudes and Performance an Organization Level Analysis, Journal of Applied Psychology, Vol.77,No. 68.

Ping, H., Murmann, S.K. dan Perdue, R.R. (2012), Management Commitment And Employee Perceived Service Quality: The Mediating Role Of Affective Commitment, Journal of Applied Management and Enterpreneurship, Vol. 17, No. 3, hal. 79-97.

Prasetyo E, Harlina H dan Endang S.I. (2005).

Komitmen Organisasi Ditinjau dari Komunikasi Interpersonal yang Efektif di Tempat Kerja. Jurnal Psikologi Undip.Semarang:Universitas

Diponegoro. Vol 2 no 1 (33-39).

Pratiwi, Putri. 2012. Pengaruh Budaya Organisasi Dan Pemberdayaan Terhadap Komitmen Organisasional Dalam Meningkatkan Kinerja. Aset.14(1), pp: 41-52.

Prisetyadi, Amiruddin. (2011). Pengaruh Leader Member Exchange Terhadap Komitmen Organisasi Pada PT Midian Karya Pasuruan, Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhamadiyah Malang.

Pustpitawati, Ni Made Dewi, (2013),

Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja: Pengaruhnya Terhadap Kualitas Layanan Hotel Bali Hyatt Sanur, Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Udayana, Denpasar.

Putri, Asteria, Putu Yudha., & Latrini, Yenni, Made., (2013). Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Sektor Publik, Dengan In-Role Performance Dan Innovative Performance Sebagai Variabel Mediasi, Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali.

Reza, Aditya, Regina. (2010). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Sinar Santosa Perkasa, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Banjarnegara.

Rivai, Veithzal. & Sagala, E.J. (2009).

(15)

Rivai, Veithzal. (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktik, Edisi 1, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Robbins SP, dan Judge. (2007). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

Robbins, S. P., (2003), "Organizational Behavior Concept, Controversies Applications", 6 Ed. New Jersey: Pretince Hall, Inc. Eaglewood, Cliff.

Robbins, S. P., (2003), Organizational Behavior, Tenth Edition. Prentice Hall, Inc., New Jersey.

Robbins, S.P. (2003). Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Edisi Kelima (Terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga

Robbins, Stephen P, (2006), Perilaku Organisasi, Jakarta: PT. Indeks Gramedia.

Robbins,S.P. dan Judge, A. Timothy., (2007).

Perilaku Organisasi, edisi ke dua belas, Jakarta: Salemba Empat.

Sadarusman, Eka, (2004), Pemberdayaan: Sebuah Usaha Memotivasi Karyawan,

Fokus Ekonomi, Vol. 3, No.2.

Sahoo, Chandan Kumar. 2011. Employee Empowerment: A strategy Towards Workplace Commitment. European Journal of Business and Management, 3(11),pp:46-56.

Santoso, Singgih, (2011), Structural Equation Modeling (SEM), Konsep dan Aplikasi dengan AMOS 18, , Jakarta: Elex Media Komputindo

Sanusi, Anwar, (2012), Metodologi Penelitian Bisnis (Disertai Contoh Proposal Penelitian Bidang Ilmu Ekonomi dan Manajemen), Jakarta: Salemba Empat

Schultz D.P & Schultz, Ellen, Sidney. (1994).

Psychology and Work Today sixth edition An Introducing to Industrial and Organizational Psychology. New York: Macmillan Publishing Company.

Seniati, L. (2006).Pengaruh Masa Kerja, Trait Kepribadian, Kepuasan Kerja, dan

Iklim Psikologis terhadap Komitmen Dosen Pada Universitas Indonesia”. Makara, Sosial Humaniora, 10, 2. Desember.

Sevilla, Consuelo, G., Ochave. Jesus, Punsalan. Bella, danUriarte. Gabriel. G, (1993), Pengantar Metode Penelitian, Jakarta: Universitas Indonesia (UI-PRESS).

Shea, Christine M, (1999), The Effect of Leadership Style on Performance Improvement on a Manufacturing Task, Journal of Business, Vol. 72

Sobel, M. E. (1982). Asymptotic confidence intervals for indirect effects in structural equation models. In Sociological Methodology, edited by Leinhardt, S., 290-312. Washington D. C.: American Sociological Association.

Soedjono, (2005). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi dan Kepuasan Kerja Karyawan pada Terminal Penumpang Umum di Surabaya, Jurnal Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra.

Soeratno dan Lincolin Arsyad, (1993),

Metodologi Penelitian (Untuk Ekonomi dan Bisnis), Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

Sopiah, (2008), Perilaku Organisasional, PT. Andi, Yogyakarta

Steers, RM and Porter, L. W., (1983).

Motivation and Work Behavior, New York: Accademic Press

Strauss, G. dan L. Sayler, (1980). Manajemen Personalia: Segi Manusia dalam Organisasi. Jakarta: Pustaka BP

Sudarmadi (2007). Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi Empiris: Karyawan Administratif Universitas Semarang), Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang.

(16)

Melalui Mediasi Komitment Organisasional terhadap Kinerja (Studi Pada Kantor Notaris Di Propinsi Jawa Tengah) Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus Semarang

Sugiyono, (2009), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta

Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Administrasi dilengkapi dengan Metode R&D, cetakan ke-19. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, (2012).Metode Penelitian kombinasi (Mixed Methods),Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2002), Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suranta, Sri. (2002). Dampak Motivasi Karyawan Pada Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Dengan Kinerja Karyawan Perusahaan Bisnis. Empirika.Vol 15. No 2.

Suryadewi, Chori, Putu., Dunia, I Ketut., & Suharsono, Naswan., (2014).

Pengaruh Pemberdayaan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bali Segara Nusantara, Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

Sutrisno, Edy. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia, Surabaya: Kencana Prenada Media Group.

Sutrisno, Edy. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Kencana.

Tadjudin, (1995),Menciptakan SDM Bermutu, Usahawan, No.1, tahun XXVI, Januari.

Tampubolon, Biatna. D. (2007). Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan Dan Faktor Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Organisasi Yang Telah Menerapkan SNI 19-9001-2001. Jurnal Standardisasi. No 9.

Thoha, M., (2001), Kepemimpinan dalam Manajemen, Suatu Pendekatan Perilaku, Jakarta: Rajawali Press.

Thoha, Miftah. (1997). Dimensi-Dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa.

Tobing., Sulianti, Diana K. L., (2009).

Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.Perkebunan Nusantara III di Sumatera Utara, Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas Jember.

Usman, Husaini. (2011). Manajemen Teori, praktik dan Riset Pendidikan(Edisi 3): Jakarta: Bumi Aksara.

Warella, (1995). “Pemberdayaan Manusia dalam Organisasi”. Peran Universitas Diponegoro dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia, Editor Staf Educatif Undip, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Wijayanto, Setyo Hari. (2008). Konsep dan Tutorial, Structural Equations Modeling dengan Lisrel 8.8.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yukl, Gary A, (1989), Managerial Leadership: A Review of Theory and Research, Journal of Management, Vol 15, No.2, 251-289.

Yuwono, Ino. dkk. (2005). Psikologi Industri dan Organisasi. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.

Zurlani, Cut: (2010). “Learning Organization, Compentency, Organizational

Commitment, dan Costumer

Gambar

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
Gambar 3 CFA Konstruk Full Model
Gambar 4:Gambar
Tabel 4Hasil Uji Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

Data primer adalah sumber data penelitan yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).. Data

Kita akan mempelajari cara turunan digunakan untuk menemukan nilai ekstrim dari fungsi, menghitung limit dari bentuk pecahan yang pembilang dan penyebutnya keduanya

karakterisasi Cyclic Voltammetry untuk sampel karbon nanopori menunjukkan nilai kapasitansi sebesar 27,7 F/g sedangkan nilai kapasitansi maksimum sebesar 35,77 F/g di

Perencanaan selalu dibahas pada rapat wali murid di awal tahun pembelajaran dengan menghadirkan pihak-pihak yang terkait seperti penilik PLS dari dinas pendidikan, kemudian

Adapun penelitian sebelumnya yang mendukung penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayah (2008), yang meneliti hubungan peran keluarga dengan

Berdasarkan Pasal 280 ayat (1) UUK-PKPU dengan tegas mengemukakan “Permohonan pailit dan penundaan kewajiban pembayaran utang sebagaimana dimaksud di dalam Bab Pertama dan Bab

praktik tentang personal hygiene kaitannya dengan kejadian penyakit scabies. di Aliyah Pondok Pesantren Maraqitta’limat Wanasaba

Lansia yang mengalami hipertensi atau memiliki riwayat hipertensi berjumlah 26 orang (74%), di Posyandu lansia tersebut telah diadakan senam dua kali dalam