• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KELAYAKAN BISNIS Aspek Manajemen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STUDI KELAYAKAN BISNIS Aspek Manajemen"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KELAYAKAN BISNIS

“Aspek Manajemen”

Dosen Pengampu : Dr.Drs.Sutrisno,MM.

Disusun Oleh: Kelompok 4

Rangga Surya Hidayat

(14311639)

Agus Yulianto

(14311646)

Muhammad Rafi Adriyan (14311645)

Elmy Nur Rohmah

(14311653)

Evi Komalasari Aji Darma

(14311657)

Pufelatul Qomariah

(14311670)

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian

Kumpulan orang-orang yang akan melaksanakan operasional perusahaan disebut sebagai manajer, dan kumpulan manajer-manajer dalam perusahaan disebut sebagai manajemen. Berdasarkan prosesnya, manajemen dapat didefinisikan sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunanaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dimana, proses tersebut sering disebut juga sebagai fungsi manajemen.

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan dalah proses untuk menentukan kemana dan bagaimana suatu usaha akan dijalankan atau dimulai untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah proses untuk mengelompokkan kegiatan-kegiatan dalam unit-unit tertentu agar jelas dan teratur sesuai dengan tanggung jawab dan wewenang si pemegang unit. 3. Pengarahan (Actuating)

Pengarahan adalah proses dimana semua hal yang terencana telah dimulai oleh seluruh unit. Seperti seorang manajer yang mengerahkan seluruh bawahannya untuk memulai pekerjaan sesuai dengan tugas yang telah ditetapkan kepadanya

4. Pengawasan (Controlling)

(3)

B. Pentingnya Manajemen

Ilmu manajemen berfungsi menerangkan fenomena-fenomena, kejadian, jadi memberikan penjelasan-penjelasan. Unsur keilmuan merupakan kumpulan pengetahuan tertentu, seperti dinyatakan oleh peraturan atau statmen umum, dan dipertahankan oleh berbagai tingkat ujian dan penyelidikan. Sedangkan bisa juga merupakan sebagai seni yang berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajemen sebagai ilmu Unsur seni ialah pemakaian pengetahuan tersebut pada suatu situasi tertentu. Dalam kehidupan nyata sehari-hari, manajemen benar-benar melakukan kedua fungsi tersebut, yaitu selain fungsi ilmu juga sebagai seni.

Korelasi antara manajemen dengan orang yang ada didalamnya , menurut dalam buku Studi Kelayakan Bisnis yang di tulis oleh Dr.Drs Sutrisno mengemukanan bahwa, man behind the guns ini menunjukan betapa sangat pentingnya peran orang di balik senjata, jika di balik senjata adalah personal yang kompeten dan handal, maka akan mendatangkan manfaat, namun sebaliknya jika di balik senjata adalah perampok maka hasilnya adalah kekerasan. Disisi lain manajemen sangat penting karna : Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja, tugas dan tanggungjawab dalam penyelesaiannya, perusahaan akan dapat berhasil baik jika manajemen diterapkan dengan baik, manajemen mengakibatkan pencapaian tujuan secara teratur serta merupakan suatu pedoman pikiran dan tindakan. Manajemen sangat penting untuk mengatur semua kegiatan dalam perusahaan, rumah tangga, sekolah, koperasi, yayasan-yayasan, pemerintahan dan lain sebagainya.

(4)

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.

Dalam aspek Studi Kelayakan Bisnis Ada tiga alasan utama diperlukannya aspek manajemen yaitu :

1. Untuk mencapai tujuan.

2. Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.

3. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas.

Semakin baik koordinasi kerja organisasi, akan semakin efektif dalam mencapai tujuan organisasi.

C. Perencanaan

Perencanaan merupakan pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.Perencanaan merupakan cara dan strategi dalam mencapai tujuan bisnis, sehingga perencanaan menjadi dasar dari semua kegiatan perusahaan. Manajer harus bisa mengidentifikasi apan saja yang akan dilakukan perusahaan, bagaimana melakukan pekerjaan agar efisien, dan siapa saja yang akan terlibat melakukan pekerjaan tersebut.

Adapun tahapan dasar perencanaan adalah sebagai berikut :

Pada tahap 1, perusahaan perlu menetapkan tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Dengan merumuskan tujuan yang jelas, sumber daya yang dimiliki akan bisa dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Tujuan perusahaan merupakan suatu pernyataan tentang keadaan atau situasi yang tidak terjadi saat ini, tetapi sesuatu yang akan dicapai diwaktu yang akan datang melalui kegiatan-kegiatan organisasi. Dari jangka waktunya,

(5)

tujuan bisa dipisahkan menjadi dua yakni tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan jangka panjang biasa juga disebut sebagai tujuan strategik ini belum bisa dioperasionalkan karena masih merupakan ide-ide, gagasan, dan keinginan strategis perusahaan. Penetapan tujuan strategik ini biasanya ditetapkan oleh para manager puncak. Untuk mencapai tujuan strateji ini perlu diterjemahkan ke dalam tujuan-tujuan jangka pendek yang bisa dioperasionalkan.

Pada tahap 2 merumuskan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Tujuan yang ditetapkan tentunya harus selaras dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga tujuan tersebut kemungkinan besar bisa tercapai. Oleh karena itu perlu melakukan inventarisasi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, misalnya besarnya permodalan yang dimiliki, sumber daya manusia yang dimiliki maupun peralatan dan perlengkapan yang dimiliki apakah bisa mendukung pencapaian tujuan perusahaan.

Tahap 3 mengidentifikasi peluang dan ancaman. Perusahaan tidak terlepas dari sebuah lingkungan bisnis, seperti persaingan dengan perusahaan sejenis, dukungan lembaga keuangan, dukungan pemerintah, karakteristik konsumen, dan lainnya. Lingkungan bisnis ini bisa menjadi peluang tetapi juga bisa menjadi ancaman bagi perusahaan, sehingga sebelum menyusun perencanaan perlu diidentifikasi faktor-faktor yang menjadi ancaman sehingga bisa dimanfaatkan dengan sebaiknya oleh perusahaan.

Tahap 4 ialah mengembangkan perencanaan. Dengan mengetahui kekuatan yang dimiliki perusahaan berikut kelemahannya serta melihat peluang yang dimiliki perusahaan dan hambatan yang mungkin terjadi, maka bisa dikembangkan berbagai alternatif kegiatan atau serangkaian kegiatan sebagai perencanaan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

D. Pengorganisasian

(6)

ruangan kerja administrasi, ruangan laboratorium, serta penetapan tugas dan wewenang seseorang pendelegasian wewenang dan seterusnya dalam rangka untuk mencapai tujuan. Terdapat beberapa faktor yang sangat penting dalam sebuah pengorganisasian diantaranya departementalisasi dan pembagian kerja.

Departementalisasi sendiri merupakan proses penentuan cara bagaimana kegiatan-kegiatan dikelompokkan. Departementalisasi merupakan cara di mana organisasi dapat memutuskan pola organisasi yang akan digunakan untuk mengelompokkan kegiatan-kegiatan yang bermacam-macam untuk dilaksanakan. Sedangkan pembagian kerja merupakan suatu kegiatan membagi pekerjaan yang besar menjadi pekerjaan-pekerjaan yang lebih kecil lagi atau lebih ringan lagi, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan oleh masing-masing individu dalam organisasi. Misalkan pekerjaan dibagian produksi untuk mengeloah bahan baku menjadi bahan jadi merupakan pekerjaan besar sehingga. Sehingga didalamnya dilakukan pembagian pekerjaan kepada pekerjanya sehingga tiap-tiap pekerja tau akan tugasnya dan tanggung jawabnya.

a. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan oprasional untuk mencapai tujuan. Stuktur organisasi menggambarkan empat aspek utama yaitu: 1. pembagian kerja, setiap kotak menunjukkan pekerjaan yang dilakukan oleh satuan

organisasi yang bertanggung jawab untuk kegiatan tertentu serta menunjukan tingkat spesialisasinya.

2. rantai perintah, Menunjukkan tanggung jawab dan hubungan antara manajer dan bawahannya

3. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan 4. Tingkatan manajemen

Ada pun faktor-faktor utama yang menentuka perancangan struktur organisasi adalah sebagai berikut :

(7)

2. Teknologi yang digunakan. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang- barang atau jasa akan membedakan struktur organisasi.

Contoh : Perusahaan mobil yang digunakan teknologi industri masal akan memerlukan tingkat standarisasi dan spelisasi yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan pakain jadi yang mengutamakan perubahan mode.

3. Angota (pegawai/karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Kemampuan dan cara berpikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerja sama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi. Kebutuhan menejer dalam pembuatan keputusan juga akan mempengaruhi saluran komunikasi, wewenang dan hubungan diantara satuan kerja pada rancangan struktur organisasi.

Contoh : Pelanggan, supplier dan sebagiannya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur.

4. Ukuran organisasi. Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan kerjanya yang sangat mempengaruhi struktur organisasi.Semakin besar ukuran organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks dan harus dipilih struktur yang tepat.

b. Bentuk Bagan Organisasi

1. Bagan Organisasi Berdasarkan Fungsinya

(8)

Gambar6.1. Bagan Organisasi Fungsional pada tingkatan manajemen puncak suatu perusahaan manufakturing.

Kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi, dan memungkinkan pengawasan manajemen puncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi. Pendekatan ini cocok untuk lingkungan yang stabil serta memerlukan koordinasi internal yang minimum, membutuhkan lebih sedikit ketrampilan-ketrampilan dasar pribadi, dan meminimumkan duplikasi personalia dan peralatan dari segi biaya.

Sedangkan kelemahan dari struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan, memberikan tanggapan lebih lambat terhadap perubahan, hanya memusatkan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif.

2. Bagan organisasi berdasar Produk

(9)

3. Bagan organisasi berdasarkan wilayah

(10)

4. Bagan organisasi berdasarkan langganan

(11)

Organisasi divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan.

Kebaikan-kebaikan struktur organisasi divisional:

1. Meletakkan koordinasi dan wewenang yang diperlukan pada tingkat yang sesuai bagi pemberian tanggapan yang cepat.

2. Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas.

3. Merumuskan tanggung jawab secara jelas dan memusatkan perhatian pada pertanggung jawaban atas prestasi kerja, yang biasanya diukur dengan laba atau rugi divisi.

4. Membebaskan para kepala eksekutif untuk pembuatan keputusan strategik lebih luas dan memungkinkan konsentrasi penuh pada tugas-tugas.

5. Cocok untuk lingkungan yang cepat berubah.

6. Mempertahankan spesialisasi fungsional dalam setiap divisi. 7. Tempat latihan yang baik bagi para manajer strategik.

Kelemahan-kelemahan struktur organisasi divisional:

1. Menyebabkan berkembangnya persaingan dysfunctional, potensial antar sumber daya, sumber daya perusahaan dan konflik antara tugas-tugas dan prioritas-prioritas.

2. Masalah seberapa besar delagasi wewenang yang diberikan kepada manajer-manajer divisi.

3. Masalah kebijaksanaan dalam alokasi sumber daya dan distribusi biaya-biaya overhead perusahaan.

4. Dapat menimbulkan tidak konsistennya kebijaksanaan antara divisi-divisi. 5. Masalah duplikasi sumber daya dan peralatan yang tidak perlu.

5. Bagan organisasi berdasarkan proyek dan matriks

(12)

pembangunan gedung memerlukan manajer produksi, manajer pemasaran, manajer SDM dan manajer keuangan. Demikian pula dengan proyek-proyek lainnya, sehingga terjadi matriks antara pejabat di departemen fungsional dengan pejabat proyek. Dengan demikian setiap karyawan mempunyai dua atasan serta di bawah dua wewenang.

Kebaikan organisasi matriks. Berbagai kebaikan organisasi matriks dapat diperinci sebagai berikut:

1. Memaksimumkan efisiensi penggunaan manajer-manajer fungsional.

2. Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan karyawan dan merupakan tempat latihan yang baik bagi manajer-manajer strategik.

3. Melibatkan, memotivasi dan menantang karyawan serta memperluas pandangan manajemen menengah terhadap masalah-masalah strategik perusahaan.

4. Memberikan fleksibilitas kepada organisasi dan membantu perkembangan kreativitas serta melipat gandakan sumber-sumber yang beraneka ragam.

5. Menstimulasi kerjasama antar disiplin dan mempermudah kegiatan perusahaan yang bermacam-macam dengan orientasi proyek.

6. Membebaskan manajemen puncak untuk perencanaan.

(13)

1. Pertanggung jawaban ganda dapat menciptakan kebingunan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang kontradiktif.

2. sangat memerlukan koordinasi horizontal dan vertikal.

3. Memerlukan lebih banyak ketrampilan-ketrampilan antar pribadi.

4. Mendorong pertentangan kekuasaan dan lebih mengarah perdebatan daripada kegiatan. 5. Mengandung resiko timbulnya perasaan anarki.

6. Sangat mahal untuk diimplementasikan.

o Job diskripsi dan spesifikasi

Agar perusahaan berjalan dengan baik, maka tidak setiap orang bisa mnmduduki suatu jabatan tertentu, tetapi ada syarat-syarat khusus yang harus di penuhi. Persyaratan yang harus di penuhi sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang akan dijalani. Oleh karena itu, sebelumnya harus sudah dibuat diskripsi jabatan (job description). Diskripsi jabatan adalah sebuah kumpulan informasi jabatan dan disusun secara sistematis yang diperoleh melalui melalui job analysis, yang dapat mengidentifikasi dan menguraikan suatu jabatan atau posisi tertentu. Dengan diskripsi jabatan membuat status setiap jabatan menjadi jelas akan fungsi dan peran, hasil, tanggung jawabnya. Berikut ini adalah contoh beberapa job disripsi manajer pemasaran yang tentunya msih bisa di uaraikan lebih lanjut :

 Mebuat proyeksi penjualan jangka panjang dan jangka pendek beserta strategi dalam

mencapainya.

 Membuat rencana promosi yang efektifdengan berbagai media promosi serta strategi

promosi, baik jangka panjang maupun jangka pendek.

 Membuat perencanaan saluran distribusi dan pengembangannya dalam rangka

mendukung penjualan

 Membuat media promosi alternatif yang memungkinkan perusahaan bisa lebih

mempunyai daya saing.

(14)

 Tingkat pendidikan

Dalam sebuah organisasi atau perusahaan pasti memiliki sdm yang jumlahnya bergantung kepada besar kecilnya perusahaan, artinya semakin besar perusahaan maka semakin besar jumlah individu yang terlibat didalamnya. Dan para individu dalam perusahaan ini perlu pimpinan atau atasan yang perlu untuk mempengaruhi mereka dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu fungsi ketiga dari manajemen adalah Pengarahan. Pengarahan merupakan upaya untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan cara memotivasi dan membimbing individu-individu yang ada didalam perusahaan. Karena para individu yang terlibat banyak, maka manajer dibagi-bagi kedalam beberapa posisi, seperti: manajer puncak, manajer menengah dan manajer pelaksana, agar dalam memberikan pengarahan bisa lebih efektif dan efisien. Manajer puncak harus bisa memberikan pengarahan kepada manajer menengah, dan manajer menengah harus bisa memberikan pengarahan kepada manajer pelaksana, demikian pula manajer pelaksana harus mampu menerjemahkan pengarahan dari manajer menengah untuk ditransfer kepada bawahannya.

(15)

F. Pengawasan

Di dalam suatu organisasi, perencanaan yang telah ditentukan dengan baik oleh sebuah organisasi dalam pelaksanaannya seringkali banyak yang menyimpang dari yang direncanakan. Kasus yang sering terjadi, misalnya seperti ; adanya beberapa tugas yang belum diselesaikan, penyelesaian yang tidak tepat waktu, penggunaan anggaran yang berlebihan, dan kegiatan lain yang menyimpang dari perencanaan. Hal ini tentunya tidak diharapan oleh manajemen, oleh karena itu diperlukan fungsi maajemen keempat yakni pengawasan (Controllig). Pengawasan dapat diartikan sebagai proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi yang telah direncanakan oleh manajemen bisa tercapai. Oleh karena itu fungsi pemasaran ini mempunyai hubungan yang sangat erat dengan fugsi perencanaan. Dalam hal ini fungsi pengawasan tidak hanya diterpkan pada saat pelaksanaan, melainkan mulai dari proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pengarahan, dan proses pengawasan. Proses pengawasan pada perencanaan misalnya apakah rencana tersebut sudah sesuai dengan tujuan, sesuai dengan kemampuan perusahaan, dan perlu direncanakan alat-alat untuk mengukur dalam keberhasilan perencanaan. Demikian pula proses pengawasan juga perlu ada pengawasan., misalnya apakah laporan pengawasan tersebut sudah akurat sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Dengan demikian dalam hal tersbut tentu adanya hubungan yang erat antara fungsi-fungsi manajemen dengan pengawasan.

Pengawasan merupakan faktor yang penting dalam perusahaan untuk menjamin tercapainya tujuan organisasi. Ada tiga tpe dasar dalam proses pengawasan, yang pertama, pengawasan pendahuluan yang dirancang untuk mengantisispasi kemungkinan penyimpangan dari standar atau ukuran-ukuran yang bisa diantisipasi sebelum pekerjaan dilaksanakan. Yang kedua, pengawasan concurrent, pengawasan yang dilakukan selama pekerjaan berlangsung, dan ketiga,pengawasan umpan balik yang merupakan pengawasan yang dilakukan setelah pekerjaan di selesaikan.

Ada lima tahapan dalam prose pengawasan :

1. Penentuan Standar

(16)

menilai hasil-hasil kegiatan. Standar ini bisa berupa kuota target pelaksanaan kegiatan, anggaran,target penjualan, margin keuntungan dan lainnya. Bentuk standar ini bisa berupa stadar-standar phisik, seperti kuantitas, jumlah pelanggan, dan kualitas produk, kemudian ada standar-standar moneter yang ditunjukan dengan satuan mata uang, misalnya biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, biaya penjualan, laba kotor, dan yang lainnya. Dan yang terakhir adalah standar-standar waktu meliputi batas waktu penyelesaian pekerjaan.

2. Penentuan cara pengukuran

Dalam tahap ini, setelah ditentukan standar yang digunakan untuk mengukur hasil kegiatan, maka selanjtnya ditetapkan pengukuran pelaksanaan, misalnya berapa kali pelaksanaan tersebut diukur ( apakah harian, mingguan, bulanan, atau kwartalan ), dalam bentuk apa ukurannya ( laporan tertulis atupun laporan tidak tertulis ), siapa yang melakukan pengukuran( manajer, staf departemen, supervisor ). Sebaiknya pengukuran ini mudah dilaksanakan dan dalam hal biaya jugamurah serta dapat di menegerti oleh karyawan.

3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan

Selanjutnya seteleh cara pengukuran ditentukan, maka pengukuran pelaksanaan kegiatan dilakukan. Pengukuran dilakukan sesuai dengam cara pengukuran yang telah ditentukan, dan bisa berupa pengamatan, laporan-laporan baik tertulis maupun lisan, metode otomatisasi, ataupun cara lainnya sesuai dengan apa yang ditentukan dalam cara pengukuran pelaksanaan kegiatan.

4. Membadingkan dengan standar

Untuk mengetahui apakah hasil kegiatan yang dilakukan sesuai dengan harapan,maka hasil pengukuran yang telah dilakukan dapat dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan. Yang lebih komplek adalah dapat melakukan interpretasi terhadap hasil penyimpangan tersebut, apakah penyimpangan tersebut masih dalam batas toleransi dan dapat menganalisis penyebab standar yang telah ditetapkan tersebut tidak dapat tercapai.

5. Pengambilan tindakan koreksi

(17)

menetapkan standarnya, kemudian melakukan perbaikan pelaksanaan, atau keduanya dilakukan bersamaan.

G. Kesimpulan dan Saran

Aspek manajemen adalah aspek yang sangat vital dalam suatu perusahaan. Karna mungkin saja perusahaan yang sedang di rintis mengalami kegagalan jika aspek manajemen tidak berjalan dengan baik. Berkaitan dengan study kelayakan bisnis “aspek manajemen” merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari beberapa aspek lainnya. Keberhasilan suatu bisnis yang telah di nyatakan feasible untuk di kembangkan sangatlah dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam mencapai tujuan. Tujuan study aspek manajemen ini adalah untuk mengetahui apakah kegiatan dan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau sebaliknya tidak layak.

Dimana manajemen merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan, agar proses manajemen berjalan dengan baik terdapat juga fungsi funfsi agar suatu perusahaan berjalan dengan semestinya. fungsi-fungsi tersebut perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengawasan. Alangkah baiknya jika perusahaan dapat menguasai fungsi-fungsi manajemen sehingga perjalanan organisasi, kegiatan, atau bisnis yang dijalani bisa berjalan dengan baik dan dapat sesuai dengan kelayakan suatu unit bisnis.

DAFTAR PUSTAKA

Nadhiva,Qudsiy.Studi Kelayakan Bisnis: Aspek Manajemen Dan Organisasi. 14 oktober 2016.

http://nadhivaqudsiy.blogspot.co.id/2014/11/studi-kelayakan-bisnis-aspek-manajemen.html

Referensi

Dokumen terkait

Pada karya tulis ini difokuskan untuk menentukan kesesuaian PT.KAI itu sendiri berdasarkan klausul akuisisi pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi, manajemen

Jenis penelitian ini merupakan field research yang bersifat kualitatif dengan pendekatan penelitian teoritis-praktis. Adapun sumber data penelitian ini adalah manajer

Pembagian tugas sangat diperlukan untuk sekelompok orang yang bekerja sama dalam jumlah yang relatif banyak serta mempunyai tujuan yang sama. Untuk mencapai tujuan

Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program diploma III Program Studi Manajemen Tata Hidangan di Politeknik Pariwisata NHI Bandung,

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi dan

Menurut Silalahi, manajemen risiko adalah system pengawasan risiko dan perlindungan harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan terhadap kemungkinan timbulnya

Saya mengerjakan daftar pekerjaan yang harus dikerjakan tepat waktu 3.. Saya mengerjakan tugas yang sulit dalam tepat waktu