Ant igen & Ant ibodi
Prinsip Utama Respon Imun
1. Sist em imun harus mampu mengeliminasi mikroba dengan pert ahanan awal melalui sist em imun innat e/ non spesifik
2. Sist em imun innat e memberikan sinyal ke sist em imun adapt ive / spesifik melalui mediat or biologis (ct h. Sit okin, kemokin)
3. Sel pada sist em imun adapt ive/ spesifik mengenali secara
spesifik Ant igen (ikat an spesifik ligan dan resept ornya) 4. Pengenalan spesifik ini (ikat an Ag-Ab) bert ujuan akhir
unt uk eliminasi mikroba yang masuk
Sistem imun harus mampu
membedakan antara
self
dan
non
self
menghindari terjadinya
Biochemical barrier
ANT I GEN
• I munogen :Bahan atau molekul menginduksi aktivasi
komponen-komponen sistem imun dan mampu menimbulkan
respon imun
• Antigen : Substansi substansi yang dapat dikenali dan berikatan
secara spesifik oleh reseptor pada limfosit (Sel B dan Sel T ) (M ale
et al. 2006)
• Sel T mengenali fragmen antigen pada permukaan sel yg terinfeksi (antigen intraseluler)
• Sel B mengenali molekul antigen yang utuh (terlarut/ antigen ekstraseluler)
Struktur Antigen
• Antigen dapat secara spesifik diikat oleh Ab atau reseptor sel T pada bagian yang disebut Epitop atau D eterminan Antigen
• Epitop akan dikenali oleh sel B (melalui Ab) dan sel T (melalui sel T reseptor/ T CR)
• Paratop : bagian dari Antibodi yg mengikat epitop
Hapt en
Dikenali oleh Ant ibodi • Cont oh hapt en : uroshiol, penicillin, sulphonamid, aspirin,
cosmet ic, t ranquillizers, neomycin
Klasifikasi Antigen
• Antigen dikelompokkan berdasarkan :
A. Klasifikasi berdasarkan asalnya :
1. Antigen eksogen : konfigurasi yang disajikan kepada tubuh dari luar
cth : Mikroorganisme, pollen, obat, dsb
2. Antigen endogen : konfigurasi yang terdapat dalam
tubuh host atau individu Hasil dari metabolisme normal sel
cth : antigen pada permukaan eritrosit (gol darah)
3. Autoantigen : merupakan protein normal atau
kompleks protein (DNA/ RNA) yang dikenali oleh sistem imun dari pasien yg menderita autoimun
B. B
erdasarkan ketergantungan terhadap sel T
1. Antigen Sel T D ependent (T D ) :
Ag yg memerlukan sel T h untuk menstimulus respon sel B Ab
M engandung protein dan memiliki imun memory
M emiliki banyak macam epitop
Cth : protein
2. Antigen Sel T I ndependent (T I ) :
Ag yg dapat menstimuli sel B tanpasel T h
M engandung ligan T LR atau T oy Like Receptors
Faktor faktor yang mempengaruhi imunogenitasAntigen
a. Foreignness atau faktor keterasingan : substansi yang tidak pernah
kontak dengan sistem imun dari ketika embriogenesis
b. Faktor fisik dan kimia antigen
• Ukuran Molekul ( >10kD), tidak terlarut semakin imunogenik
• Komposisi kimia dan strukutur protein yang menyusun antigen > semakin rumit struktur kimia, maka antigen tersebut dpt
tergolong imunogen yg poten
> Gugus as amino aromatik (tirosin), derajat imunogen >> c. Cara pemaparan antigen : intravena, subcutan, perm tubuh, dsb
d. Degradibility : kemampuan dipecah2 oleh sistem imun
e. Sensitivitas metode yang digunakan untuk mengukur respons imun
sensitivitas immunoassay
f. Faktor internal Host ; genetik, jenis kelamin, umur, Kondisi sistem imun host
ANTI BODI
• Ant ibodi
bent uk
Y
dan t er dir i dar i 4 r ant ai
polipept ida
• Memiliki 2
ant igen binding sit es
(Par at op) yang
ident ik
• Ant ibodi dikenal pula sebagai imunoglobulin (I g)
Pr ot ein yang mengenali dan mengikat ant igen
Ant ibodi dipr oduksi oleh subset limf osit
yait u
sel B
I kat an ant ar a r esept or sel B (ant ibodi) dg
ant igen yg dikenalinya
menyebabkan sel B
t er st imulasi (akt ivasi)
Sel B yang t er st imulasi dan t er dif er ensiasi
membent uk sel plasma
sekr esi ant ibodi
Ant ibodi dapat dit emukan pada :
1.
Cairan ekst raselular
: plasma dar ah,
get ah bening, mukus, cair an j ar ingan
St rukt ur Ant ibodi
membedakan ant ara ant ara klas I g
Pada masing2 Lc dan Hc mengandung :
– Var iable Regions: 2 bagian
uj ung dar i lengan Y (Fab)
f r agment ant igen binding)
– Const ant Regions: (Fc) f r agment cr yst allizable) ber ikat an
dengan komplemen at au sebagai
St rukt ur Ant ibodi
Bagaimana Ant ibodi dihasilkan
• Ant ibodi memiliki 2 bent uk :
1. Ab t er lar ut at au
Soluble
: di sekr esikan di
plasma dar ah dan cair an j ar ingan
2. Ab t er ikat dengan membr an : dit emukan
pada per mukaan sel B
resept or sel B
(
BCR
), monosit , makr of ag, basof il,
eosinof il, NK sel, dsb
Klas I munoglobulin
• I munoglobulin (I g) adalah kelompok glikopr ot ein
• Pada Mamalia mengekspr esikan 5 isot ipe I g
ber beda dar i ant ibodi yait u :
amino dan karbohidrat
• Tipe dar i r ant ai ber at akan menent ukan
klas dan subklas dar i ant ibodi
• Masing-masing isot ipe I g memiliki 2
f ungsi yang sama (kecuali I g D), yait u :
1. Mengenali dan mengikat ant igen, dan
2. Melakukan pembunuhan at au pemusnahan
kompleks imun yang t er bent uk melalui
I g G
• St r ukt ur : Monomer
• I gG dalam ser um ant ibodi : 80%
• Lokasi: ber bagai cair an t ubuh : Dar ah, get ah bening, CSS, ur ine dan salur an pencer naan • Dapat dit ransf erkan dari mat ernal melalui
plasent a
• Dapat bekerj asama dg komplemen opsonisasi (j alur klasik)
• Fungsi : meningkat kan f agosit osis, menet r alkan t oksin dan vir us, melindungi f et us newbor n
I g M
• M : makr o-globulin • St r ukt ur : Pent amer
• Lokasi : dar ah, get ah bening at au lymph,
per mukaan sel B (monomer )
• Dapat mengakt if kan komplemen (j alur klasik) • Fungsi : mer upakan Ab per t ama yang dipr oduksi
selama inf eksi. Ef ekt if dalam melawan mikr oba dan mengaglut inasi Ag
• I gM dibent uk paling dahulu pada respon imun primer
• I gM t inggi dlm darah umbilikus : inf eksi int raut erin
• Produksi I gM berlebih : waldenst orm’s
I g A
• St r ukt ur : Dimer
•
Lokasi: sekresi seromukus (air mat a, saliva,
int est inum, dan ASI , kolost rum, sekret
genit ourinary) dlm bt k I gA sekret ori (sI gA)
•
Tidak dapat
dit r ansf er kan dar i mat er nal
melalui plasent a
• Fungsi : melokalisasi pr ot eksi pada per mukaan
mukosa, meningkat kan imunit as pada salur an
pencer naan
inf ant ,
I gA dlm ser um dpt
mengaglut inasi mikr oba
f agosit osis
I g D
• St r ukt ur : Monomer
• I gD dalam serum ant ibodi : 0. 2% krn sangat rent an t hd degradasi oleh proses prot eolisik
• Tidak dapat dit r ansf er kan dar i mat er nal melalui plasent a
• Fungsi : pada ser um dar ah, f ungsinya masih
belum diket ahui. Pada sel B dapat menginisiasi r espon imun r esept or Ag akt ivasi sel B
• I g D dapat ber ikat an dan mengakt if kan basof il dan sel mast shg mempr oduksi f akt or
I g E
• St r ukt ur : Monomer
• Lokasi : darah dan berikat an dengan sel mast dan basof il di seluruh t ubuh kr n sel t st
memiliki r esept or ut k Fc dar i I gE
• Tidak dapat dit r ansf er kan dar i mat er nal melalui plasent a
• Fungsi : pada reaksi alergi akan meningkat , inf eksi dar i cacing (lisisnya cacing)
• I gE t inggi : inf eksi cacing, diduga berperan pada imunit as parasit
Light chain
Heavy chain
Ig M
Ig G Ig A
Def isiensi Ant ibodi
imunodef isiensi
Def isiensi I g G :
Cont oh :
X-linked agammaglobulinemia – Br ut on disease Common var iable immunodef iciency (CVI D)
Def isiensi I g M :
Cont oh :
Pr imer : Kelainan genet ik, t oksin , sever e bact er ial inf ect ions Sekunder :
• Lymphoid malignancies • Aut oimmune disease
Def isiensi I g A :
• TORCH syndr ome (Toxoplasmosis, Ot her viruses [HI V, TB and HHV6], Rubella,
Cyt omegalovirus, Herpes simplex virus)
• At axia t elangiect asia
• Chr onic mucocut aneous candidiasis • Celiac disease (CD)
Def isiensi I g E :
Tabel pembeda Imunogobulin
J enis ant ibodi
St rukt ur Fungsi Let ak
I g A Dimer -pr ot eksi per mu-kaan mukosa, - f agosit osis,
-dest r uksi par asit melalui ADCC
Sekr et r espir at or i dan gast r oint es-t inal
I g D Monomer Pada sel B menginisiasi r espon imun akt ivasi sel B
per mukaan sel B sebagai molekul r esept or
I g E Monomer -Meningkat pada r eaksi aler gi, inf eksi dar i cacing
- Mencet uskan pr oduksi mediat or vasoakt if
Pada per edar an
ber ikat an dengan sel mast dan basof il
I g G Monomer -meningkat kan f agosit osis, -menet r alkan t oksin dan vir us, -melindungi f et us newbor n
ber bagai cair an dan salur an pencer naan
I g M Pent amer -mer upakan Ab per t ama yang dipr oduksi selama inf eksi
-Ef ekt if dalam melawan mikr oba dan mengaglut inasi Ag
dar ah, get ah bening at au lymph,
Kompleks Ag – Ab : dibent uk ket ika ant ibodi mengikat ant igen yang dikenalinya
1. Aglut inasi : Ant ibodi dapat menyebabkan ant igen (mikr oba) menggumpal ber sama sama
2. Opsonisasi: Ant igen (mikr oba) dilapisi oleh Ab yang dapat meningkat kan penelanan mikr oba dan pelisisan oleh sel f agosit
3. Net r alisasi : I gG menginakt if kan vir us dengan car a mengikat per mukaannya dan menet r alkan t oksin melalui blocking sisi akt if nya
4. Ant ibody dependent cell-mediat ed
cyt ot oxicit y (ADCC): digunakan unt uk
menghancur kan
organisme besar
(e.g :
cacing). Or ganisme t ar get di lapisi dengan
ant ibodi dan di bombar dir dengan komponen
kimia dar i sist em imun nonspesif ik
(mediat or biologis)
5. Akt ivasi komplemen: Baik I gG dan I gM
dapat menst imulasi sist em komplemen
ADCC
. Sel yang memediasi
ADCC : NK sel, monosit , M akarofag, neut rofil