• Tidak ada hasil yang ditemukan

TITRASI ASAM BASA BIKARBONAT INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TITRASI ASAM BASA BIKARBONAT INDONESIA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA TERAPAN

TITRASI ASAM BASA

(KARBONAT – BIKARBONAT)

OLEH

KELOMPOK 3

NAMA : NURUL KOMARIAH

(061540411563)

R.A DWI PUTRI A.S.R

(061540411564)

RENI PUSPITASARI

(061540411898)

TIARA DWI PUTRI

(061540411566)

YOGA DWI PANGESTU

(061540411567)

YUNIAR BALQIS

(061540411568)

KELAS

: 1 EG. A

INSTRUKTUR: IR. FATRIA, M.T.

(2)

TITRASI ASAM BASA

( PENENTUAN KARBONAT – BIKARBONAT )

I.

TUJUAN PERCOBAAN

Mahasiswa mampu melakukan penentuan karbonat – bikarbonat dalam cuplikan dengan cara titrasi menggunakan dua indicator.

II.

RINCIAN PERCOBAAN

1. Standarisasi larutan baku HCL dengan NA2CO3

2. Titrasi cuplikan untuk menentukan kadar karbonat dan bikarbonat dengan menggunakan dua indicator.

III.

DASAR TEORI

Ion karbonat dapat ditentukan dengan cara titrasi dua langkah yaitu dengan menggunakan dua indicator :

CO32- + H3O+ HCO3– + H2O (Fenolftalein)

HCO3– + H3O+ H2CO3 + H2O (Metil Orange)

Fenolftalein bekerja sebagai indicator untuk titrasi tahap pertama dengan perubahan warna dari merah ke tidak bewarna. Metal orange bekerja sebagai indicator tahap kedua dengan perubahan warna dari kuning menjadi jingga . fenolftalein dengan jangkauan pH 8,0 sampai 9,6 merupakan indicator yang cocok untuk titik akhir pertama, karena pH larutan NaHCO3 berjumlah 8,35 . metal orange dengan

jangkauan pH 3,1 – 4,4 cocok untuk titik akhir kedua. Suatu larutan

jenuh CO2 mempunyai pH kira – kira 3,9 . kedua titik akhir tersebut

tidak satu pun membentuk patahan yang sangat tajam.

(3)

Campuran karbonat dan bikarbonat , atau karbonat hidroksida dapat dititrasi dengan HCL standar sampai kedua titik akhir tersebut diatas.

Dalam table 1 , V1adalah volum asam dalam ml yang digunakan dari

permulaan sampai titik akhir fenolfatalein dan V2 merupakan volum

dari titik akhir fenolfatalein sampai titik akhir metal orange . hal ini membuktikan bahwa NaOH secara lengkap bereaksi dalam tahap

pertama , NaHCO3 hanya bereaksi dalam tahap kedua , dan

Na2CO3 bereaksi dalam kedua tahap dengan menggunakan volum

titran yang sama dalam kedua tahap.

Tabel : Hubungan Volum dalam Titrasi Karbonat

(4)

VI.

BAHAN YANG DIGUNAKAN

 Cuplikan yang mengandung karbonat bikarbonat

 HCl

 Membuat larutan 0,1 M HCl dengan volume 500 ml

 Menimbang dengan teliti 0,4 gr Na2CO3 , melarutkan dengan

aquadest sampai 100 ml

 Menyiapkan 3 buah Erlenmeyer

 Mengambil Alikot sebanyak 20 ml untuk masing-masing

Erlenmeyer

 Menambahkan 2 tetes indikator metil merah

 Mentritasi dengan HCl , kemudian mencatat volumenya

7.2 Penentuan Karbonat Bikarbonat

 Menimbang dengan teliti 0,50 gr Cuplikan yang mengandung

Na2CO3 dan NaHCO3

 Melarutkan kedalam air demineral

 Menyiapkan 3 buah Erlenmeyer, mengisi masing-masing

dengan 25 ml alikot

 Menambahkan 2 tetes indikator fenolftalein

 Mentritasi dengan HCl hingga berubah warna dari merah menjadi

tidak berwarna

 Mencatat volume titran

 Menambahkan 2 tetes indikator metil orange

 Mentritasi dengan HCl hingga berubah warna dari kuning menjadi

(5)
(6)
(7)
(8)

%NaOH = V HCl x NHCl x BE NaOH x 100

gr sampel x 1000 x 10 100

= 1,9 ml x 0,098 x 40 x 100 0,5 x 1000 x 10

100

=14,8 (praktek)

% NaOH = gr NaOH x 100

gr Sampel

= 0,25 x 100 0,5

= 50 (teori)

%kesalahan = T – P x100

T

=50 – 14,8 x100 50

(9)

X.

PERTANYAAN

1. Tuliskan rumus kimia untuk indicator fenolftalein , dan reaksinya terhadap perubahan pH ?

Jawab :

- Rumus kimia indikator fenolftlaein = C20H4O2

- Reaksi terhadap perubahan ph :

CO32- + H3O+ HCO3- + H2O

- Fenolftalein diteteskan pada larutan, larutan berubah

warnamenjadi merah muda. Lalu ditritrasi dan berubah menjadi tidak bewarna.

- Ph nya 8,0 – 9,6.

2. Berapakah jangkauan pH indicator yang digunakan pada percobaan ini ?

(10)

%Na2CO3 = gr Na2CO3

Dari percobaan yang telah dilakukan, langkah awal yang dilakukan

adalah mesndtandarisasi larutan HCl dengan Na2CO3. Hal ini dilakukan

guna untuk menetukan karbonat dan bikarbonat yang lebih akurat atau

seimbang. Pada cuplikan Na2CO3 (bewarna bening).ditetesi indikator

metil orange maka warnanya berubah menjadi kuning keruh, lalu ditetskan dengan larutan HCl 0,1 M. Titrasi dihentikan pada saat muncul warna merah muda (standarisasi). Persyaratan larutan standar : 1. Asam itu harus kuat, yaitu sangat distrosi

2. Tidak mudah menguap 3. Larutan harus stabil

4. Garam dari asam tersebut harus mudh larut

5. Asam tersebut bukan pengoksidasi yang cukup kuat untuk mengancurkan senyawa – senyawa organik yang digunakan sebagai indikator.

XII. KESIMPULAN

Pada percobaan ini dapat diambil kesimpulan :

1. HCl setelah di standarisasi menjadi 0,098 mek/ml

2. Syarat larutan standar :

- Asam itu harus kuat, yaitu sangat distrosi

- Tidak mudah menguap

- Larutan harus stabil

- Garam dari asam tersebut harus mudh larut

- Asam tersebut bukan pengoksidasi yang cukup kuat untuk

mengancurkan senyawa – senyawa organik yang digunakan sebagai indikator.

3. Persen kesalahan perhitungan standarisasi larutan HCl adalah 2 % 4. BE Na2CO3 adalah 53

(11)

XIII. DAFTAR PUSTAKA

(12)
(13)

Gambar

Gambar :  Kurva Titrasi dari Na2CO3 dengan HCl
Tabel : Hubungan Volum dalam Titrasi Karbonat
GAMBAR (LAMPIRAN)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak pekat kulit ubi jalar dapat digunakan sebagai indikator pada titrasi asam-basa, khususnya pada titrasi asam lemah dengan basa

Garam yang kationnya adalah donor proton (garam yang kationnya dari basa lemah dan anionnya dari asam kuat). Garam yang kation-kationnya adalah asam dan anion- anionnya adalah

Untuk membantu mengamati titik akhir titrasi asam basa, dapat digunakan indikator tertentu yang berupa asam atau basa lemah yang memiliki zat warna yang berbeda dalam

Indikator asam basa merupakan asam organik lemah dan basa organik lemah yang mempunyai dua warna dalam pH larutan yang berbeda.Pada titrasi asam dengan basa maka indikator

Hasil titrasi basa lemah dengan asam kuat, menggunakan indikator ek- strak mahkota bunga sepatu yang diperoleh menunjukkan pH di atas 4,29 berwarna hijau, diantara

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol ubi jalar ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa pada titrasi asam kuat dengan basa kuat dan

Pada percobaan kali ini kita akan menentukan kadar atau konsentarsi asam asetat melalui proses titrasi yaitu dengan menitrasi asam asetat yang telah

Kesimpulan Titrasi merupakan suatu metode kimia yang digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu analisis, dapat mengamati sifat keasaman dan kebasaan yg dibantu indikator asam basa,