• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM DIODA DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM DIODA DI INDONESIA"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun laporan Praktikum Dasar Elektronika dan Digital ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam laporan ini kami membahas mengenai Dioda.

Praktikum ini kami laksanakan untuk meneliti komponen dioda. Dengan melakukan beberapa percobaan dan memberi perlakuan yang maka kita akan mengetahui lebih jauh tentang komponen dioda.

Laporan ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan laporan ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada laporan ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan laporan ini pada laporan penelitian kami selanjutnya.

Surabaya, 8 Desember 2014

(2)

DAFTAR ISI

Kata pengantar…………... 1

Daftar isi………... 2

A. Judul Percobaan…………... 3

B. Rumusan Masalah ………... 3

C. Tujuan………... 3

D. Kajian Pustaka………..………. 3

E. Alat dan Bahan………20

F. Desain Eksperimen………... 21

G. Variabel……...………... 22

H. Hasil Eksperimen………32

I. Analisi Data….………..………..… 33

J. Kesimpulan…………...36

(3)

A.

JUDUL EKSPERIMEN

4. Bagaimana cara kerja penyearah setengah gelombang? 5. Bagaimana cara kerja penyearah setengah gelombang penuh? 6. Apakah fungsi dari series clipper dan bagaimana cara kerjanya ? 7. Apakah fungsi dari shunt clipper dan bagaimana cara kerjanya ? 8. Apakah fungsi dari clamper dan bagaimana cara kerjanya ?

C.

TUJUAN

1.Mengenal dioda dan pemakaiannya

2.Memahami polaritas dan cara perangkaian yang benar.

D.

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Dioda

Dioda merupakan komponen semikonduktor yang paling sederhana. Kata dioda berasal dari pendekatan kata yaitu dua elektroda yang mana (di berarti dua) mempunyai dua buah elektroda yaitu anoda dan katoda.

(4)

Dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P dan N yang digabungkan. Dengan demikian dioda sering disebut PN junction. Dioda adalah gabungan bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan dengan kelebihan elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron sehingga membentuk Hole. Hole dalam hal ini berfungsi sebagai pembawa muatan. Apabila kutub P pada dioda (anoda) dihubungkan dengan kutub positif sumber maka akan terjadi pengaliran arus listrik dimana elektron bebas pada sisi N (katoda) akan berpindah mengisi hole sehingga terjadi pengaliran arus. Sebaliknya apabila sisi P dihubungkan dengan negatif baterai/sumber, maka elektron akan berpindah ke arah terminal positif sumber. Didalam dioda tidak akan terjadi perpindahan elektron.

Gambar 1.1 simbol diode

(5)

Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda. Lambang dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini mengingatkan kita pada arus konvensional dimana arus mudah mengalir dari sisi P ke sisi N.

Jenis dari dioda lainnya adalah diode zener Dioda Zener (Zener Diode) adalah Komponen Elektronika yang terbuat dari Semikonduktor dan merupakan jenis Dioda yang dirancang khusus untuk dapat beroperasi di rangkaian Reverse Bias (Bias Balik). Pada saat dipasangkan pada Rangkaian Forward Bias (Bias Maju), Dioda Zener akan memiliki karakteristik dan fungsi sebagaimana Dioda Normal pada umumnya. Efek Dioda jenis ini ditemukan oleh seorang Fisikawan Amerika yang bernama Clarence Melvin Zener pada tahun 1934 sehingga nama Diodanya juga diambil dari nama penemunya yaitu Dioda Zener.

(6)

B.Prinsip Kerja Dioda

Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah. Penyearah digunakan untuk mendapatkan arus searah dari suatu arus bolak-balik. Arus atau tegangan tersebut harus benar-benar rata tidak boleh berdenyut-denyut agar tidak menimbulkan gangguan bagi peralatan yang dicatu.

Dioda semikonduktor hanya dapat melewatkan arus pada satu arah saja, yaitu pada saat dioda memperoleh catu arah/bias maju (forward bias). Karena di dalam dioda terdapat junction (pertemuan) dimana daerah semikonduktor type-p dan semi konduktor type-n bertemu. Pada kondisi ini dioda dikatakan bahwa dioda dalam keadaan konduksi atau menghantar dan mempunyai tahanan dalam dioda relative kecil. Sedangkan bila dioda diberi catu arah/bias mundur (Reverse bias) maka dioda tidak bekerja dan pada kondisi ini dioda mempunyai tahanan dalam yang tinggi sehingga arus sulit mengalir. Apabila dioda silicon dialiri arus AC, maka yang mangalir hanya satu arah saja sehingga arus output dioda berupa arus DC. Dari kondisi tersebut maka dioda hanya digunakan pada beberapa pemakaian saja antara lain sebagai penyearah setengah gelombang (Half Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier), rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan (Voltage Multiplier).

C. Karakteristik Dioda

Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat popular digunakan dalam rangkaian elektronika, karena bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat luas. Ada beberapa macam rangkaian dioda, diantaranya : penyearah setengah gelombang (Half-Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full-Wave Rectifier), rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan (Voltage Multiplier).

Dioda terbagi atas beberapa jenis antara lain : · Dioda germanium

· Dioda silikon · Dioda selenium · Dioda zener

(7)

Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor. Beranjak dari penemuan dioda, para ahli menemukan juga komponen turunan lainnya yang unik. Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.

Karakteristik dasar dioda dikenal dengan karakteristik V-I. Karakterisik ini penting untuk dipahami agar tidak terjadi kesalahan dalam aplikasi dioda. Dalam karakteristik ini dapat diketahui keadaan-keadaan yang terjadi pada dioda ketika mendapat tegangan bias maju dan tegangan bias mundur.

Gbr. 7 Karakteristik dioda ( karakteristik V-I )

Jika kedua terminal dioda disambungkan ke sumber tegangan dimana tegangan anoda lebih positif dibandingkan dengan tegangan katoda, maka dioda dikatakan dalam keadaan bias maju. Sebaliknya, bila tegangan anoda lebih negatif dari katoda, dioda dikatakan dalam keadaan bias mundur.

.

(8)

Gbr. 5 Dioda Diberi Tegangan Negatif

Ketika dioda diberi tegangan negatif maka potensial negatif yang ada pada plate akan menolak elektron yang sudah membentuk muatan ruang sehingga elektron tersebut tidak akan dapat menjangkau plate sebaliknya akan terdorong kembali ke katoda, sehingga tidak akan ada arus yang mengalir.

2) Dioda Diberi Tegangan Positif (Forward Bias)

Gbr. 6 Dioda Diberi Tegangan Positif

(9)

Oleh karena sifat dioda yang seperti ini yaitu hanya dapat mengalirkan arus listrik pada situasi tegangan tertentu saja, maka dioda dapat digunakan sebagai penyearah arus listrik (rectifier). Pada kenyataannya memang dioda banyak digunakan sebagai penyearah tegangan AC menjadi tegangan DC.

Sebagai karakteristik dioda, pada saat reverse, nilai tahanan diode tersebut relative sangat besar dan diode ini tidak dapat menghantarkan arus listrik. Nilai-nilai yang didapat, baik arus maupun tegangan tidak boleh dilampaui karena akan mengkibatkan rusaknya dioda

Jenis – Jenis Dioda

(10)

Dioda jenis ini ada dua macam yaitu silikon dan germanium. Dioda silikon mempunyai tegangan maju 0.6 V sedangkan dioda germanium 0.3 V. Dioda jenis ini mempunyai beberapa batasan tertentu tergantung spesifikasi. Batasan batasan itu seperti batasan tegangan reverse, frekuensi, arus, dan suhu. Tegangan maju dari dioda akan turun 0.025 V setiap kenaikan 1 derajat dari suhu normal.

Sesuai karakteristiknya dioda ini bisa dipakai untuk fungsi-fungsi sebagai berikut: 1. Penyearah sinyal AC

2. Pemotong level 3. Sensor suhu 4. Penurun tegangan

5. Pengaman polaritas terbalik pada DC input

Contoh dioda jenis ini adalah 1N400x (1A), 1N5392 (1.5A), dan 1N4148 (500mA).

2. Dioda Zener

Fungsi dari dioda zener adalah sebagai penstabil tegangan. Selain itu dioda zener juga dapat dipakai sebagai pembatas tegangan pada level tertentu untuk keamanan rangkaian. Karena kemampuan arusnya yang kecil maka pada penggunaan dioda zener sebagai penstabil tegangan untuk arus besar diperlukan sebuah buffer arus. Dioda zener dibias mundur (reverse).

(11)

down diode”. Jadi katoda-katoda selalu diberi tegangan yang lebih positif terhadap anoda dengan mengatur tingkat dopping, pabrik dapat menghasilkan dioda zener dengan tegangan break down kira-kira dari 2V sampai 200V.

a) Dioda zener dalam kondisi forward bias.

Dalam kondisi forward bias dioda zener akan dibias sebagai berikut: kaki katoda diberi tegangan lebih negatif terhadap anoda atau anoda diberi tegangan lebih positif terhadap katoda seperti gambar berikut.

Dalam kondisi demikian dioda zener akan berfungsi sama halnya dioda penyearah dan mulai aktif setelah mencapai tegangan barier yaitu 0,7 V. Disaat kondisi demikian tahanan dioda (Rz) kecil sekali .

(12)

b) Dioda zener dalam kondisi Reverse bias.

Dalam kondisi reverse bias dioda zener kaki katoda selalu diberi tegangan yang lebih positif terhadap anoda.

Jika tegangan yang dikenakan mencapai nilai breakdown, pembawa minoritas lapisan pengosongan dipercepat sehingga mencapai kecepatan yang cukup tinggi untuk mengeluarkan elektron valensi dari orbit terluar. Elektron yang baru dibebaskan kemudian dapat menambah kecepatan cukup tinggi untuk membebaskan elektron valensi yang lain. Dengan cara ini kita memperoleh longsoran elektron bebas. Longsoran terjadi untuk tegangan reverse yang lebih besar dari 6V atau lebih.

Efek zener berbeda-beda bila dioda di-doping banyak, lapisan pengosongan amat sempit. Oleh karena itu medan listrik pada lapisan pengosongan amat kuat. Jika kuat medan mencapai kira-kira 300.000 V persentimeter, medan cukup kuat untuk menarik elektron keluar dari orbit valensi. Penciptaan elektron bebas dengan cara ini disebut breakdown zener.

(13)

Didaerah reverse mulai aktif, bila tegangan dioda (negatif) sama dengan tegangan zener

dioda,atau dapat dikatakan bahwa didalam daerah aktif reverse ( ) konduktansi besar sekali

dan sebelum aktif ( ) konduktansi kecil sekali.

c) Karakteristik Dioda zener.

Jika digambarkan kurva karakteristik dioda zener dalam kondisi forward bias dan reverse bias adalah sebagai berikut.

(14)

Pada dasarnya, Dioda Zener akan menyalurkan arus listrik yang mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas “Breakdown Voltage” atau Tegangan Tembus Dioda Zenernya. Karakteristik ini berbeda dengan Dioda biasa yang hanya dapat menyalurkan arus listrik ke satu arah. Tegangan Tembus (Breakdown Voltage) ini disebut juga dengan Tegangan Zener.

D. Dioda sebagai penyearah setengah gelombang (Half-Wave Rectifier)

Penyearah setengah gelombang (half wave rectifer) hanya menggunakan 1 buah diode sebagai komponen utama dalam menyearahkan gelombang AC. Prinsip kerja dari penyearah setengah gelombang ini adalah mengambil sisi sinyal positif dari gelombang AC dari transformator. Pada saat transformator memberikan output sisi positif dari gelombang AC maka diode dalam keadaan forward bias sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut dilewatkan dan pada saat transformator memberikan sinyal sisi negatif gelombang AC maka dioda dalam posisi reverse bias, sehingga sinyal sisi negatif tegangan AC tersebut ditahan atau tidak dilewatkan seperti terlihat pada gambar sinyal output penyearah setengah gelombang berikut

(15)

E. Dioda sebagai Penyearah Gelombang Penuh (Full wave Rectifier)

Penyearah Gelombang Penuh (Full wave Rectifier) Penyearah gelombang penuh dapat dibuat dengan 2 macam yaitu, menggunakan 4 diode dan 2 diode. Untuk membuat penyearah gelombang penuh dengan 4 diode menggunakan transformator non-CT seperti terlihat pada gambar berikut :

Gambar 9. Dioda Penyearah Gelombang Penuh (Full wave Rectifier)

(16)

Gambar output diode gelombang penyearah gelomban penuh

Penyearah gelombang dengan 2 diode menggunakan tranformator dengan CT (Center

Tap). Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 diode dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 diode

(17)

reverse. Sehingga sisi puncak positif dilewatkan melalui D1. Kemnudian pada saat terminal output transformator pada D1 memberikan sinyal puncak negatif maka terminal output pada D2 memberikan sinyal puncak positif, pada kondisi ini D1 posisi reverse dan D2 pada posisi forward. Sehingga sinyal puncak positif dilewatkan melalui D2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar output penyearah gelombang penuh berikut

F. Series Clipper (Pemotong Sinyal)

Rangkaian clipper (pemotong) berfungsi untuk memotong atau menghilangkan sebagian sinyal masukan yang berada di bawah atau di atas level tertentu. Contoh sederhana dari rangkaian clipper adalah penyearah setengah gelombang. Rangkaian ini memotong atau menghilangkan sebagian sinyal masukan di atas atau di bawah level nol. Rangkaian dasar dari sebuah clipper atau pemotong sinyal dapat menggunakan sebuah dioda.

Secara umum rangkaian clipper menggunakan dioda dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: rangkaian clipper seri dan rangkaian clipper paralel. Rangkaian clipper seri berarti dioda berhubungan secara seri dengan beban, sedangkan clipper paralel berarti dioda dipasang paralel dengan beban. Sedangkan untuk masing-masing jenis tersebut dibagi menjadi clipper negatip (pemotong bagian negatip) dan clipper positip (pemotong bagian positip).

(18)

Rangkaian Clipper Parallel Positif

G. Clamper

(19)

dapat ditambahkan untuk memperoleh pergeseran tegangan tambahan. Nilai R dan C harus dipilih sedemikian rupa agar kontanta waktu τ=RC cukup besar. Hal ini berguna agar kapasitor tidak membuang tegangan (discharge) pada saat dioda mengalami perioda non konduksi (OFF).

Penjepit DC ini mempunyai 2 jenis, yaitu penjepit DC positif dan penjepit DC negatif. Kedua jenis penjepit DC ini dibedakan dengan posisi pemasangan dioda pada rangkaian penjepit dimana arah panah dioda menunjukkan pergeseran sinyal outputnya.

Pada clamper ini terdapat rangkaian clamping yang dipergunakan untuk menjga nilai tertinggi dari suatu signal agar tetap berharga sama. Secara umum, pada saat melewati amplifier signal acuan DC tersebut akan berayun maka diperlukan rangkaian clamper untuk mengembalikan signal DC aslinya kembali.

Cara Kerja Clamper

Berdasarkan gambar tersebut, ketika fase negatif, dioda dalam keadaan panjar maju, arus akan mengalir mengisi capasitor sebesar 10V, Vo tidak mengukur apapun. Ketika fase positif dioda dalam keadaan panjar balik dan tegangan Vi akan dibaca Vo bersamaan pelepasan muatan dari capasitor. Tegangan Vi 10V dan tegangan capasitor 10V akan terbaca oleh Vo sebesar 20V. Begitulah mengapa nilai tegangan dari vi bisa bergeser ke arah positif.

Pada gambar di atas adalah kebalikan dari Penjepit DC positif. Melihat pada gambar, urutan kerjanya sebagai berikut. Ketika fase positif, dioda dalam keadaan panjar maju, arus mengalir mengisi capasitor sebesar -10V, Vo tidak mengukur apapun. Ketika fase negatif dioda dalam keadaan panjar balik dan tegangan Vi akan dibaca Vo bersamaan pelepasan muatan daricapasitor. Tegangan Vi -10V dan tegangan kapasitor10V akan terbaca oleh Vo sebesar

(20)

E.VARIABEL

1.variabel Manipulasi

Pengujian terhadap jenis-jenis rangkaian dioda zener, dioda penyearah gelombang Penuh, dioda penyearah setengah gelombang, series clipper, dan clamper..

2.Definisi Operasioanal Variabel Manipulasi

Pengujian terhadap rangkaian dan kami membuktikan teori yang sudah ada pada rangkaian kami. Bagaimana cara kerja diode series clipper, clamper dengan memasukkan data kemudian apa yang terjadi dengan hasil data keluaran atau output yang ada dalam rangkaian tersebut.

3.Variabel Respon

Untuk variabel respon berupa output dari pengujian rangkaian berupa data yang dapat dibaca atau kami ketahui dengan hasil data keluaran atau output avometer dalam rangkaian percobaan.

4.Definisi Operasional Variabel Respon

Hasil data yang keluar atau output yang berupa bentuk gelombang dan angka dalam rangkaian ini adalah respon yang diperoleh dari data yang dimasukkan dengan cara kerja rangkaian itu sendiri

5.Variabel Kontrol dan Teknik Pengontrol Variabel

Inputan atau masukan berupa tegangan AC. Data berupa angka dan gelombang. Dimana tekniknya, dalam semua rangkaian yang ada diblackboard dialiri tegangan yang di sesuaikan dengan rangkaiannya masing-masing.Dan kita bisa melihat outpunya pada avometer dan osiloskop tergantung rangkaian yang sedang diuji.

F.ALAT DAN BAHAN

1.Modul 1 dan 2 board praktikum elektronika dasar 2. Voltmeter

(21)

5. Osiloskop 6. Kabel jumper

G. DESAIN EKSPERIMEN DAN LANGKAH KERJA

1.

Karakteristik Dioda I

Langkah percobaan :

1. Hubungkan titik 3 dengan titik 4 2. Pasang voltmeter di titik 6 dan 7 3. Pasang amperemeter di titik 8 dan 9

4. Nyalakan catu daya dan atur potensiometer ADJUST sedemikian rupa sehingga voltmeter terbaca 10 V

5. Catat nilai arus yang terbaca pada amperemeter ! 6. Matikan catu daya

(22)

2. Dioda Zener

Langkah percobaan :

1. Hubungkan titik 14 dengan titik 15

2. Pasang voltmeter di titik 10 dan 11 dan di titik 12 dan 13 atau jika hanya terdapat 1 voltmeter, gunakan secara bergantian.

3. Pasang amperemeter di titik 18 dan 19

4. Nyalakan catu daya dan atur potensiometer P4 sedemikian rupa mengikuti tabel di bawah ini.

5. Catat nilai arus yang terbaca pada amperemeter !

(23)

Langkah percobaan

1. Hubungkan titik 21 dengan titik AC dan titik 22 dengan CT 2. Pasang osiloskop dan taruh probe di titik 25 dan 26.

3. Nyalakan catu daya dan gambarkan !

4. Hubungkan titik 23 dan 24 dan gambarkan sinyalnya

5. Pasang osiloskop dan taruh probe di titik 31 dan 34. Gambarkan !

4. Penyearah gelombang penuh (Full wave rectifier)

Langkah percobaan

1. Hubungkan titik 27 denganAC dan titik 29 dengan CT. 2. Pasang osiloskop dan taruh probe di titik 30 dan 32. 3. Nyalakan catu daya dan gambarkan sinyalnya!

(24)

5. Series Clipper

Langkah percobaan :

1. Hubungkan titik 41 dan 42 ke function generator , tetapi generator masih dalam keadaanoff. 2. Hubungkan titik 43 dengan 44 dan 45 dengan 48

3. Taruh probe osiloskop di titik 49 dan 50 dan taruh probe yang lain di titik 41 dan 42 ataudigunakan secara bergantian

(25)

6. Shunt Clipper

Langkah percobaan :

1. Hubungkan titik 41 dan 42 ke function generator , tetapi generator masih dalam keadaanoff. 2. Hubungkan titik 43 dengan 44 dan 45 dengan 48

3. Taruh probe osiloskop di titik 49 dan 50 dan taruh probe yang lain di titik 41 dan 42 ataudigunakan secara bergantian

(26)

7. Clamper

Langkah Percobaan :

1. Hubungkan titik 47 dan 48 ke function generator , tetapi generator masih dalam keadaan off.

2. Hubungkan titik 49 dengan 50

3. Taruh probe osiloskop di titik 47 dan 48 dan taruh probe yang lain di titik 52 dan 53 ataudigunakan secara bergantian

4. Nyalakan function generator (SQUARE WAVE) dan catatlah gambarnya di titik 47 dan48 serta 52 dan 53.

(27)

H. HASIL EKSPERIMEN

1. Karakteristik dioda I

Rangkaian Arus (mA)

Forwad bias 1 skala 25

Reverse bias 0

(28)

V Vr Vd=V-Vr I

(mA)

0,0 0 0 0

2,0 1,82 0,18 v 2,92

4,0 3,1 0,9 v 0,8 mA

6,0 4,4 1,6 v 1,95 mA

8,0 5,4 2,6 v 3,5 mA

10,0 9,8 0,2 v 6,5 mA

11,0 11,9 0,1 v 8,3 mA

12,0 13,8 0,2 v 9,3 mA

3. Penyearah setengah gelombang (Half wave rectifier)

(29)

4. Penyearah gelombang penuh (Full wave rectifier)

Hasil dari osiloskop :

5. Series Clipper

(30)

6. Shunt Clipper

(31)

7. Clamper

(32)

I. ANALISIS DATA

1.Karakteristik Dioda

Ketika Dioda Diberi Tegangan Negatif (Reverse Bias) maka potensial negatif yang ada pada plate akan menolak elektron yang sudah membentuk muatan ruang sehingga elektron tersebut tidak akan dapat menjangkau plate sebaliknya akan terdorong kembali ke katoda, sehingga tidak akan ada arus yang mengalir.

Sedangka jika Dioda Diberi Tegangan Positif (Forward Bias) maka potensial positif yang ada pada plate akan menarik elektron yang baru saja terlepas dari katoda oleh karena emisi thermionic, pada situasi inilah arus listrik baru akan terjadi. Seberapa besar arus listrik yang akan mengalir tergantung daripada besarnya tegangan positif yang dikenakan pada plate. Semakin besar tegangan plate akan semakin besar pula arus listrik yang akan mengalir.

2. Dioda Zener

Untuk diode zener ini berbeda dengan diode biasa , pada praktikum yang telah kami lakukan saat dioada zener diberi tegangan 0 volt maka arus juga akan 0 A , sedangkan jika diberi tegangan 2 volt akan mengalirkan arus sekitar 2,9 A .

Pada dasarnya, Dioda Zener akan menyalurkan arus listrik yang mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas “Breakdown Voltage” atau Tegangan Tembus Dioda Zenernya. Karakteristik ini berbeda dengan Dioda biasa yang hanya dapat menyalurkan arus listrik ke satu arah

3. Penyearah setengah gelombang (Half Wave Rectifer)

(33)

4.Penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifer)

Untuk percobaan ini, dapat hasil yaitu saat terminal output transformator pada D1 memberikan sinyal puncak positif maka terminal output pada D2 memberikan sinyal puncak negatif, pada kondisi ini D1 pada posisi forward dan D2 pada posisi reverse. Sehingga sisi puncak positif dilewatkan melalui D1. Kemnudian pada saat terminal output transformator pada D1 memberikan sinyal puncak negatif maka terminal output pada D2 memberikan sinyal puncak positif, pada kondisi ini D1 posisi reverse dan D2 pada posisi forward. Sehingga sinyal puncak positif dilewatkan melalui D2.berikut ini adalah gambar full wave rectifier dengan osiloskop

5.Series clipper

(34)

6. Shunt Clipper

Untuk shunt clipper ini merupakan rangkaian pemotong.

(35)

7.Clamper

Untuk clamper ini terdapat rangkaian clamping yang dipergunakan untuk menjga nilai tertinggi dari suatu signal agar tetap berharga sama. Secara umum, pada saat melewati amplifier signal acuan DC tersebut akan berayun maka diperlukan rangkaian clamper untuk mengembalikan signal DC aslinya kembali.

(36)

J. KESIMPULAN

Dalam penerapan dan pengaplikasiannya, dioda merupakan salah satu komponen yang sangat penting di dalam sebuah peralatan elektronika, terutama yang menggunakan tegangan searah sebagai catu dayanya, karena hampir semua peralatan elektronika menggunakan tegangan searah yang mana untuk menyearahkan tegangan tersebut memerlukan diode.

Dioda dapat digunakan untuk menyearahkan tegangan AC menjadi tegangan DC penyearah setengah gelombang menggunakan satu dioda, menghasilkan setengah gelombang sinus positif. Dioda dalam keadan dibalik atau server menghasilkan tegangan negatif dan menghasilkan setengah gelombang sinus negatif. Karakteristik dioda terdiri dari dua yaitu bias maju dioda dan bias mundur dioda .

Dioda zener, berfungsi sebagai penstabil tegangan. Selain itu dioda zener juga dapat dipakai sebagai pembatas tegangan pada level tertentu untuk keamanan rangkaian. Saat dalam kondisi forward bias, dioda zener akan berfungsi sama halnya dioda penyearah dan mulai aktif setelah mencapai tegangan barier yaitu 0,7V. Sedangkan saat kondisi reverse bias, bias dioda zener kaki katoda selalu diberi tegangan yang lebih positif terhadap anoda. Karakteristik dioda ialah untuk forward sama dengan dioda rectifier (penyearah) dan mulai aktif setelah tegangan 0,7 Volt.Di daerah reverse mulai aktif, bila tegangan dioda (negatif) sama dengan tegangan zener

dioda (5,6V). Dalam daerah aktif (forward dan reverse) besar, setelah dan sebelum aktif kecil sekali.

Dioda zener juga sebagai penyearah gelombang yang terbagi atas dua yaitu penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh.

(37)

DAFTAR PUSTAKA

http://tipscheda.blogspot.com/2013/06/makalah-elektro-tentang-dioda.html

http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/konsep-dasar-penyearah-gelombang-rectifier/ http://sites.google.com/site/dioda

Gambar

Gambar 1.2 fisik diode
Gambar 1.3 simbol dan fisik diode zener
Gambar Grafik Karakteristik Dioda Zener
Gambar 8 Dioda penyearah setengah gelombang dan output gelombangnya
+4

Referensi

Dokumen terkait

Arus AC yang mendorong electron keatas melalui resistor, saat melewati diode hanya setengah periode positif dari tegangan input yang akan memberikan bias forward pada diode,

Hal ini dikarenakan seperti diode, pada transistor yang muncul nilai hambatannya dikarenakan terjadi forward bias, sedangkan yang Overload terjadi reverse bias dan juga Arus

Fungsi paling umum dari dioda adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir dalam satu arah, yaitu ketika anoda lebih positif dari katoda atau mendapat forward bias,

Pada hasil percobaan kita dapat melihat bahwa gambar puncak gelombang output lebih jelas terlihat dan lebih beraturan dari gambar gelombang output pada saat nilai

Penyearah setengah gelombang ( half wave ), yaitu rangkaian yang hanya menye- arahkan arus pada periode positif saja dan... pada periode negatif diode dalam keadaan

Rangkaian clipper yang memotong level dc positif dari suatu bentuk gelombang, ketika tegangan input sinusoida (Vin) setengah gelombang positif, maka dioda dibias FORWARD,

Bila output rangkaian seri adalah anoda dioda, maka bagian negatif dari sinyal input akan dilewatkan, dan bagian positif adakn dipotong (clipper positif)F. Bila output

Dari rangkaian tersebut mengalir tegangan input (Vin) setengah gelombang positif, maka diode dibias maju, sehingga arus mengalir setengah gelombang positif, maka diode