• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemilihan umum di Indonesia Wikipedia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pemilihan umum di Indonesia Wikipedia"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pemilihan umum di Indonesia

Pemilihan umum (pemilu) di Indonesia pada awalnya ditujukan untuk memilih anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Setelah amendemen keempat UUD 1945 pada 2002, pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres), yang semula dilakukan oleh MPR, disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat dan dari rakyat sehingga pilpres pun dimasukkan ke dalam rangkaian pemilu. Pilpres sebagai bagian dari pemilu diadakan pertama kali pada Pemilu 2004. Pada 2007 , berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 , pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada) juga dimasukkan sebagai bagian dari rezim pemilu. Pada umumnya, istilah "pemilu" lebih sering merujuk kepada pemilihan anggota legislatif dan presiden yang diadakan setiap 5 tahun sekali.

1 Sejarah 2 Asas 3 Jadwal

3.1 Sistem gelombang pemilihan umum kepala daerah [1]

4 Komponen sistem pemilu [2] 5 Penetapan hasil pemilu

6 Jumlah kepimpinan yang dipilih rakyat

7 Hasil pemilihan umum Dewan Perwakilan Rakyat 8 Jumlah partai politik di Indonesia

9 Pemilihan umum anggota lembaga legislatif

9.1 Pemilu 1955 9.2 Pemilu 1971 9.3 Pemilu 1977-1997 9.4 Pemilu 1999 9.5 Pemilu 2004 9.6 Pemilu 2009 9.7 Pemilu 2014

10 Pemilihan umum presiden dan wakil presiden

10.1 Pemilu 2004 10.2 Pemilu 2009 10.3 Pemilu 2014

11 Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah 12 Lihat pula

13 Referensi 14 Pranala luar

Pemilihan umum di Indonesia telah diadakan sebanyak 11 kali yaitu pada tahun 1955, 197 1, 197 7 , 1982, 1987 , 1992, 1997 , 1999, 2004, 2009 dan 2014

Pemilihan umum di Indonesia menganut asas "LUBER" yang merupakan singkatan dari "Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia". Asas "Luber" sudah ada sejak zaman Orde Baru.

"Langsung" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya secara langsung dan tidak boleh diwakilkan.

Daftar isi

Sejarah

(2)

"Umum" berarti pemilihan umum dapat diikuti seluruh warga negara yang sudah memiliki hak menggunakan suara. "Bebas" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

"Rahasia" berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia hanya diketahui oleh si pemilih itu sendiri.

Kemudian di era reformasi berkembang pula asas "Jurdil" yang merupakan singkatan dari "Jujur dan Adil". Asas "jujur" mengandung arti bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai dengan aturan untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki hak dapat memilih sesuai dengan kehendaknya dan setiap suara pemilih memiliki nilai yang sama untuk menentukan wakil rakyat yang akan terpilih. Asas "adil" adalah perlakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih, tanpa ada pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih tertentu. Asas jujur dan adil mengikat tidak hanya kepada pemilih ataupun peserta pemilu, tetapi juga penyelenggara pemilu.

Masa jabatan berakhir Pemilu Keterangan 2015 dan 2016 (A) 9 Desember 2015 A

2016 (B) dan 2017 15 Februari 2017 B 2018 dan 2019 9 Juni 2018 C

A 10 November 2020 D

B 10 Maret 2022 E

C, D & E 8 Juli 2024 (bersama dengan pileg & pilpres)

Posisi 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Walikota/Bupati dan wakil

walikota/bupati Variasi Tidak Variasi Tidak

Tipe

(Desember) Tidak Kepala Daerah(Februari) Kepala Daerah (Juni)

Presiden (September) DPD & DPR (Juli)

Presiden dan

wakil presiden Ya Tidak Ya

Gubernur dan

Kalbar, Sultra, Sulsel, Papua, Jabar, NTT, Jateng, Bali, NTB, Kaltim, Jatim, Maluku, Malut, Sumsel, Lampung, Riau, Sumut

Tidak

DPR Ya Tidak Ya

DPD Ya Tidak Ya

Keterangan:

Mahkamah Konstitusi memutuskan pemilihan umum untuk semua jenis digelar serentak pada tahun 2019 nanti pilkada setiap tahun yang bervariasi.

Jadwal

Sistem gelombang pemilihan umum kepala daerah

[1]

(3)

Pemilu Terbuka/tertutup Distrik/proporsional/campuran

1955

tertutup

proporsional 1971

1977 1982 1987 1992 1997 1999 2004

terbuka campuran

2009 2014

Pemilihan pertamaPutaran Putarankedua Keterangan

Presiden dan wakil

presiden Minimal50% Minimal 50%

syarat calon diajukan dimana partai politik memilki batas ambang 20% kursi parlemen atau 25% suara sah

Kepala daerah dan wakil

kepala daerah Minimal30%

DPR

Suara terbanyak

(batas ambang

4%) n/a

DPRD Suara

terbanyak DPD

Pemilihan Total

Presiden 2 Gubernur 64 Walikota/Bupati 1022

DPR 560

DPRD 100 per kabupaten/kota DPD 4 per provinsi

DPRA 70

DPRP 50

Penetapan hasil pemilu

Jumlah kepimpinan yang dipilih rakyat

(4)

Tahun yang disediakanJumlah kursi Pemenang Tempat kedua Tempat ketiga

Partai

politik (dalam persen)Jumlah kursi politikPartai

Jumlah kursi

1955 257 PNI 57 (22.17%) Masyumi 57 (22.17%) NU 45 (17.51%) 1971

360

Golkar 360 (65.55%) NU 56 (21.79%) Parmusi 24 (9.33%) 1977 Golkar 232 (64.44%) PPP 99 (38.52%) PDI 29 (8.05%) 1982 Golkar 242 (67.22%) PPP 94 (26.11%) PDI 24 (6.66%) 1987

400 Golkar 299 (74.75%) PPP 61 (15.25%) PDI 40 (10%)

1992 Golkar 282 (70.5%) PPP 62 (15.5%) PDI 56 (14%)

1997 425 Golkar 325 (76.47%) PPP 89 (22.25%) PDI 11 (2.75%) 1999 462 PDIP 153 (33.12%) Golkar 120 (25.97%) PPP 58 (12.55%) 2004 550 Golkar 128 (23.27%) PDIP 109 (19.82%) PPP 58 (10.55%) 2009

560 Demokrat 150 (26.79%) Golkar 107 (19.11%) PDIP 95 (16.96%) 2014 PDIP 109 (19.5%) Golkar 91 (16.3%) Gerindra 73 (13%)

Tahun Jumlah

Sepanjang sejarah Indonesia, telah diselenggarakan 11 kali pemilu anggota lembaga legislatif yaitu pada tahun 1955, 197 1, 197 7 , 1982, 1987 , 1992, 1997 , 1999, 2004, 2009, dan 2014.

Pemilu pertama dilangsungkan pada tahun 1955 dan bertujuan untuk memilih anggota-anggota DPR dan Konstituante. Pemilu ini seringkali disebut dengan Pemilu 1955, dan dipersiapkan di bawah pemerintahan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo. Namun, Ali Sastroamidjojo mengundurkan diri dan pada saat pemungutan suara, kepala pemerintahan telah dipegang oleh Perdana Menteri Burhanuddin Harahap.

Sesuai tujuannya, Pemilu 1955 ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu:

Tahap pertama adalah Pemilu untuk memilih anggota DPR. Tahap ini diselenggarakan pada tanggal 29 September 1955, dan diikuti oleh 29 partai politik dan individu,

Tahap kedua adalah Pemilu untuk memilih anggota Konstituante. Tahap ini diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 1955.

Jumlah partai politik di Indonesia

Pemilihan umum anggota lembaga legislatif

(5)

Lima besar dalam Pemilu ini adalah Partai Nasional Indonesia, Masyumi, Nahdlatul Ulama, Partai Komunis Indonesia, dan Partai Syarikat Islam Indonesia.

Pemilu berikutnya diselenggarakan pada tahun 197 1, tepatnya pada tanggal 5 Juli 197 1. Pemilu ini adalah Pemilu pertama setelah orde baru, dan diikuti oleh 9 Partai politik dan 1 organisasi masyarakat.

Lima besar dalam Pemilu ini adalah Golongan Karya, Nahdlatul Ulama, Parmusi, Partai Nasional Indonesia, dan Partai Syarikat Islam Indonesia.

Pada tahun 197 5, melalui Undang-Undang Nomor 3 Tahun 197 5 tentang Partai Politik dan Golkar, diadakanlah fusi (penggabungan) partai-partai politik, menjadi hanya dua partai politik (yaitu Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrasi Indonesia) dan satu Golongan Karya.

Pemilu-Pemilu berikutnya dilangsungkan pada tahun 197 7 , 1982, 1987 , 1992, dan 1997 . Pemilu-Pemilu ini diselenggarakan di bawah pemerintahan Presiden Soeharto. Pemilu-Pemilu ini seringkali disebut dengan "Pemilu Orde Baru". Sesuai peraturan Fusi Partai Politik tahun 197 5, Pemilu tersebut hanya diikuti dua partai politik dan satu Golongan Karya. Pemilu-Pemilu tersebut kesemuanya dimenangkan oleh Golongan Karya.

Pemilu berikutnya, sekaligus Pemilu pertama setelah runtuhnya orde baru, yaitu Pemilu 1999 dilangsungkan pada tahun 1999 (tepatnya pada tanggal 7 Juni 1999) di bawah pemerintahan Presiden BJ Habibie dan diikuti oleh 48 partai politik.

Lima besar Pemilu 1999 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional.

Walaupun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meraih suara terbanyak (dengan perolehan suara sekitar 35 persen), yang diangkat menjadi presiden bukanlah calon dari partai itu, yaitu Megawati Soekarnoputri, melainkan dari Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Abdurrahman Wahid (Pada saat itu, Megawati hanya menjadi calon presiden). Hal ini dimungkinkan untuk terjadi karena Pemilu 1999 hanya bertujuan untuk memilih anggota MPR, DPR, dan DPRD, sementara pemilihan presiden dan wakilnya dilakukan oleh anggota MPR.

Pada Pemilu 2004, selain memilih anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, rakyat juga dapat memilih anggota DPD, suatu lembaga perwakilan baru yang ditujukan untuk mewakili kepentingan daerah.

Pemilihan umum presiden dan wakil presiden (pilpres) pertama kali diadakan dalam Pemilu 2004.

Pemilu 2004 merupakan pemilu pertama di mana para peserta dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden pilihan mereka. Pemenang Pilpres 2004 adalah Susilo Bambang Y udhoyono. Pilpres ini dilangsungkan dalam dua putaran, karena tidak ada pasangan calon yang berhasil mendapatkan suara lebih dari 50%. Putaran kedua digunakan untuk memilih presiden yang diwarnai persaingan antara Y udhoyono dan Megawati yang akhirnya dimenangi oleh pasangan Y udhoyono-Jusuf Kalla.

Pemilu 1971

Pemilu 1977-1997

Pemilu 1999

Pemilu 2004

Pemilu 2009

Pemilu 2014

Pemilihan umum presiden dan wakil presiden

(6)

Pilpres 2009 diselenggarakan pada 8 Juli 2009. Pasangan Susilo Bambang Y udhoyono-Boediono berhasil menjadi pemenang dalam satu putaran langsung dengan memperoleh suara 60,80%, mengalahkan pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan Muhammad Jusuf Kalla-Wiranto.

Pilpres 2014 diselenggarakan pada 9 Juli 2014. Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla berhasil menjadi pemenang dalam satu putaran langsung dengan suara sebesar 53,15%, mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada) menjadi bagian dari rezim pemilu sejak 2007 . Pilkada pertama di Indonesia adalah Pilkada Kabupaten Kutai Kartanegara pada 1 Juni 2005.

Daftar partai politik Indonesia KPU

Panwaslu

1. ^ [1] (http://m.antaranews.com/berita/480618/tujuh-gelombang-pilkada-serentak-2015-hingga-2027) Pilkada serentak

2. ^ Komponen sistem pemilu (halaman 54) (http://www.scribd.com/doc/48848459/8/Tabel-1-Perbandingan-Sistem-Proporsional-dan-Sistem-Distrik)

(Indonesia) Situs web Komisi Pemilihan Umum (http://www.kpu.go.id)

(Indonesia) CETRO (Centre fo Electoral Reform) (http://www.cetro.or.id)

(Indonesia) Pemilu Indonesia (http://www.pemiluindonesia.com/)

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemilihan_umum_di_Indonesia&oldid=13085850"

Halaman ini terakhir diubah pada 29 Juli 2017, pukul 00.56.

Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

Pemilu 2009

Pemilu 2014

Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah

Lihat pula

Referensi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan jumlah tapioka dan soda kue terhadap hasil jadi amplang ikan lele yang meliputi (warna, aroma, rasa, kerenyahan,

Setiap peserta tidak diperbolehkan menjawab pertanyaan saat MC belum selesai membacakan soal, apabila peserta menjawab pertanyaan saat MC belum selesai, maka

Dialog berisi permintaan maaf DONI karena telah menabrak IWAN serta ungkapan yang digunakan untuk menanggapi permintaan maaf tersebut.. NARATOR mengomentari dialog tersebut dan

Hasil: Didapati, sebanyak 48,4% mahasiswa yang mengalami stres Data yang ada diuji menggunakan uji korelasi Kendall’s Tau, nilai p yang didapatkan adalah 0,136, menunjukkan

Lebih lanjut informan A 29 juga mengajukan responnya tentang hal ini dengan jawaban sebagai berikut: “menurut saya sih sangat bisa di jadikan alternatif yang baik, karena wanita

Rate per aktivitas primer setiap produk pelayanan yang dijumlahkan berdasarkan kategori unit activity digunakan sebagai biaya tidak langsung dalam perhitungan biaya

Definisi operasional digunakan untuk menyamakan persepsi mengenai beberapa istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini. Pengaruh masalah yang signifikasi penggunaan