• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membangun Database yang benar docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Membangun Database yang benar docx"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Membangun Database yang

Benar

Posted on 13/03/2012by Sofyan Efendi

Pembuatan (design) database yang baik memudahkan kita untuk memelihara dan mengupgrade (suatu saat nanti) menjadi system database yang lebih kompleks. Dengan sistem database yang benar, Anda tidak perlu merubah nomor telepon supplier didalam tiga tempat, tapi cukup didalam data pusatnya. Membangun database yang benar pada awal pembuatan merupakan langkah awal agar database Anda mudah digunakan dan dimodifikasi pada masa-masa berikutnya.

5. Identifikasi field-field yang akan menjadi kunci, baik primary key maupun foreign key.

6. Tentukan relationships antara masing-masing table.

7. Check ulang, kemudian coba ringkaskan kembali design database yang sudah dibuat (jika memungkinkan).

8. Memasukkan data statis kedalam table.

(2)

Langkah 1 – Tentukan tujuan pembuatan database

Inilah langkah dasar yang harus Anda tentukan:

- Hendak digunakan untuk apa database Anda?

- Apa tujuan pembuatan database ini?

- Siapa saja user atau pengguna database Anda?

Dengan memahami langkah ini, maka salah satu pondasi dasar database telah selesai Anda buat. Dengan demikian, kita tinggal memikirkan apa saja yang kita butuhkan untuk membangun

database ini.

Langkah 2 – Tentukan table-table yang diperlukan

Sebagaimana membuat bangunan rumah, setelah selesai membuat sketsa, tentulah menentukan bahan bangunan apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan sketsa tersebut menjadi bangunan jadi yang diinginkan. Pada database, bahan dasar untuk membangun database adalah table. Bertanyalah kepada user (pengguna) yang hendak menggunakan database Anda, apa yang sebenarnya mereka kehendaki dari database yang akan Anda buat. Uraikan secara detail output atau laporan yang akan mereka butuhkan didalam database yang akan Anda buat. Kumpulkan sketsa dan format apa saja yang mereka kehendaki. Buatlah sketsa database menggunakan pensil atau ballpoint didalam kertas kosong, dimana didalam sketsa ini memperlihatkan table-table

(3)

Gambar contoh Sketsa Database yang saya buat diatas kertas HVS

Semakin banyak daftar informasi yang telah Anda terima dari mereka (user) akan memudahkan perancangan awal pembuatan database. Maka disinilah akan muncul berbagai ide didalam pikiran dan hati Anda. Apa yang harus Anda lakukan, apa saja yang Anda butuhkan, dan lain-lain. Dengan demikian Anda akan memahami table dan field apa saja yang dibutuhkan untuk

(4)

Langkah 3 – Tentukan field-field yang dibutuhkan didalam masing-masing table

Masing-masing table mempunyai field-field yang harus Anda tentukan. Sebagai contoh, Anda telah menentukan table Daftar Supplier, tentu saja didalam table ini harus memuat data-data seperti: Nomor Supplier, Nama Supplier, Alamat Supplier, Nomor Telepon Supplier, dan lain-lain. Maka disinilah field-field tersebut dibuat, dan janganlah terburu-buru menyelesaikan langkah ini. Pikirkanlah kembali, benarkah hanya field-field tersebut yang Anda butuhkan. Sebab, membuat field susulan kadangkala akan merepotkan nantinya, dan bisa jadi akan memodifikasi sebagian besar database Anda, jika memang field tersebut dibutuhkan oleh hampir

sebagian besar object didalam database Anda.

Janganlah ada suatu field yang merupakan hasil perhitungan dari field-field lainnya didalam table. Misalnya saja, didalam table Daftar Pesanan terdapat field Quantity dan field Harga, maka janganlah menambahkan field Total Harga didalam table ini, karena kita bisa menggunakan object query untuk melakukan ini, tidak perlu didalam table.

Jangan pula menambahkan field-field yang sifatnya daftar suatu materi didalam table utama. Contoh, Anda menambahkan field daftar produk yang Anda pesan dari supplier didalam table Daftar Supplier yaitu field Produk1, field Produk2, dan field Produk3. Ini akan sangat merepotkan ketika kita hendak mencari supplier apa saja yang mempunyai produk tertentu, dan yang lebih merepotkan adalah seandainya terdapat supplier yang daftar produknya lebih dari tiga, maka Anda harus menambahkan field tambahan didalam table Daftar Supplier. Cara yang benar adalah cukup daftar produk ini disimpan didalam table Master Barang, kemudian

tambahkan disana Nomor Supplier-nya.

(5)

perlu menambahkan field Nama Supplier didalam table Order, karena Nama Supplier ini bisa diambil dengan menggunakan object query. Namun jika field tersebut dinamis yang sifatnya bisa berubah, misalnya saja Harga Barang, maka Anda boleh menambahkan field Harga Barang ini

didalam table Order dan table Master Barang.

Langkah 4 – Tentukan table yang akan digunakan secara bersama-sama

Sebagaimana kita tidak perlu membuat field statis yang sama didalam beberapa table, jangan juga kita membuat table statis yang sama didalam suatu database. Jadi Anda tidak perlu membuat table Master Barang khusus untuk supplier A, sedangkan untuk supplier B Anda membuat table Master Barang yang lain. Seandainya akan dibuat form atau report dari data tersebut, maka Anda akan bekerja dua kali, dan ini akan lebih memakan waktu. Dan yang lebih merepotkan lagi adalah seandainya terjadi perubahan design table didalam table yang satu, maka table lainnya

harus dirubah juga.

Table-table statis yang akan digunakan secara bersama-sama umumnya merupakan data master, dengan demikian seandainya terjadi perubahan data didalam table master, maka secara otomatis pada table-table lainnya akan ikut berubah. Inilah salah satu keunggulan database Access, bekerja secara sistematis serta mengupdate data kedalam semua table yang berhubungan.

Langkah 5 – Identifikasi field-field yang akan menjadi kunci

(6)

jenis Duplicate OK ataupun No Duplicate.

Field kunci, baik primary key maupun foreign key serta index harus ditentukan sejak awal, dengan demikian design database pada langkah berikutnya akan mudah. Khusus untuk primary key jenis number, sebaiknya menggunakan type AutoNumber (Long Integer) agar user tidak

perlu menginput lagi.

Langkah 6 – Tentukan relationships antara masing-masing table

Setelah Anda membuat field kunci, maka hubungkanlah kunci-kunci ini dengan suatu hubungan yang Anda tentukan, yaitu melalui relationships yang telah disediakan oleh Access (pelajari kembali relationships yang sudah penulis jelaskan pada pelajaran sebelumnya). Ingat! Pembuatan database tanpa relationships seperti membuat database model flat (bukan RDBMS), sehingga maintenance data akan sulit nantinya. Dan memang salah satu keunggulan Access karena didalamnya terdapat fasilitas pembuatan relationships yang sangat baik.

Langkah 7 – Check ulang, kemudian coba ringkaskan kembali design database yang sudah dibuat (jika memungkinkan)

(7)

Langkah 8 – Memasukkan data statis kedalam table

Langkah ini sebenarnya tidak wajib, namun ia akan diperlukan ketika Anda hendak mencoba menjalankan program pada langkah berikutnya. Anda mungkin ingin melihat langsung hasil suatu proses ketika menjalankan program tersebut. Oleh karena itu Anda harus menyiapkan serta mengisi data statis, yaitu data yang sifatnya umum atau biasa disebut juga sebagai data master, dimana data ini akan digunakan oleh banyak table. Contoh, daftar supplier, daftar barang, daftar customer, dan lain-lain. Adapun table dinamis seperti table daftar transaksi barang, table absensi karyawan tidak perlu Anda isi karena memang ia merupakan data bergerak yang senantiasa berubah dan bertambah. Umumnya data statis ini dapat langsung diimport dari file spreadsheet ataupun database lainnya, seperti Microsoft Excel, SQL Server, dan lain-lain. Oleh karena itu, kita dapat menyiapkan suatu file template didalam Excel yang formatnya sama dengan table master, kemudian kita mengisi seluruh data statis kedalam file Excel tersebut. Setelah selesai, kita dapat langsung mengimportnya kedalam database Access.

Langkah 9 – Menciptakan object-object database lainnya

Setelah semua langkah diatas dilakukan, barulah kita mulai membuat object-object database lainnya, seperti query, form, report, macro, page, serta module.

Contoh : Rencana Penyusunan Data Siswa

Berikut ini adalah contoh membangun database yang benar yang disampaikan secara tahap demi tahap. Aplikasi dilakukan pada table rencana penyusunan data siswa sekolah beserta registrasinya pada tahun ajaran baru. Diharapkan setelah mempelajari contoh ini, pembaca dapat memahami bagaimana membuat dan menyusun field-field dan table-table didalam suatu database

(8)

1. Table tidak normal (yang masih salah):

NoSiswa Nama Guru Ruang Guru Kelas1 Kelas2 Kelas3

1022 Jones 412 101-07 143-01 159-02

4123 Smith 216 201-01 211-02 214-01

2. Table normal yang pertama: Jangan ada field yang mempunyai arti yang sama

yang dibuat lebih dari satu field

Lihatlah table yang tidak normal sebagaimana pada no.1 diatas. Didalamnya terdapat field-field yang mempunyai arti sama, yaitu Kelas1, Kelas2, dan Kelas3. Field-field ini semestinya dibuat didalam satu field, kemudian untuk menyatakan kelas diisi didalam recordnya secara langsung. Lihatlah table berikut ini:

NoSiswa Nama Guru Ruang Guru Kelas

1022 Jones 412 101-07

1022 Jones 412 143-01

1022 Jones 412 159-02

(9)

4123 Smith 216 211-02

4123 Smith 216 214-01

3. Table normal yang kedua: Hapuskan data yang berlebih-lebihan

(10)

Table Registrasi Siswa: penulisannya disatukan dengan data siswa. Sebaiknya data guru ini dipisahkan didalam table tersendiri, karena nama guru merupakan field yang datanya dapat diisi secara berulang kali, oleh karena itu harus dibuat kunci (primary key) pada field Nama Guru ini. Pisahkanlah data ini secara khusus, misalnya pada TableMaster Guru. Dengan demikian, didalam database ini sekarang memiliki tiga table, yaitu tableMaster Siswa, table Registrasi Siswa dan table Master Guru. Ketiga table ini harus dihubungkan dengan relationships. Lihatlah

(11)
(12)

Gambar

Gambar contoh Sketsa Database yang saya buat diatas kertas HVS

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian sistem adalah: Aplikasi menampilan list materi, Aplikasi dapat menampilkan detail materi, Aplikasi dapat menyimpan data pengukuran pria, Aplikasi

Fungsi pengangkutan ialah memindahkan barang atau orang dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan maksud untuk meningkatkan daya guna dan nilai. Di sini

Hasil analisis disimpulkan bahwa rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas berpengaruh bagi auditor dalam memberikan opini audit going concern , sedangkan reputasi

Tujuan dari program BSM- SMA NEGERI adalah membantu siswa dari kelurga tidak mampu agar dapat memperoleh layanan pendidikan yang layak atau untuk membantu siswa

Tunas-tunas yang terbentuk tersebut berwarna hijau dengan pertumbuhan sempurna (Gambar 3), sedangkan pada eksplan kalus embrionik hasil persilangan antara jeruk siem x

Di hutan sekunder, pergerakan air cenderung menuju kedalaman 30-40 cm selama 4 hari tidak hujan dan lapisan 30-40 cm tersebut meretensi air lebih tinggi dibandingkan

Pemohon memahami proses asesmen untuk skema Klaster Perawatan Pencegahan ( Preventive Maintenance ) Alat Berat Big Bulldozer yang mencakup persyaratan dan ruang

Tabel I.3 Data Hasil Survei Pendahuluan pada Pegawai Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Pangkalpinang .... Tabel I.4 Data Spesifikasi Jabatan Pegawai Struktural di