• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOREA MODERN Perkembangan Ekonomi Korea

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KOREA MODERN Perkembangan Ekonomi Korea"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KOREA MODERN:

Perkembangan Ekonomi Korea Selatan

dari tahun 1960 hingga tahun 2010

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Timur

Disusun oleh:

Eni Rosanti (NIM. 1406944)

DEPARTEMEN STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

KATA PENGANTAR

uji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmatnya dan perkenan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Korea Modern: Perkembangan Ekonomi Korea Selatan dari tahun 1960 hingga 2010. Tugas ini disusun dengan maksud untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliahSejarah Peradaban Timur.

P

Kami berharap tugas ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kami, dan umumnya bagi teman-teman. Semoga dengan adanya tugas dari makalah ini dapat menambah wawasan mengenai Sejarah Peradaban Timur.

Tidak lupa juga kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen pembimbing penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran serta kritik yang membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi semua pihak yang membaca makalah ini.

Bandung, November 2015

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 2

1.3 Tujuan... 3

BAB II KOREA MODERN: Perkembangan Ekonomi Korea Selatan dari tahun 1960 hingga 2010

2.1 Keajaiban di Sungai Han dan Rencana Pembangunan Lima Tahun... 4

2.2 Perkembangan Ekonomi dalam Bidang Transportasi... 5

2.3 Perkembangan Ekonomi dan kaitannya dengan bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)... 8

2.4 Perkembangan Ekonomi dalam Bidang Jasa Pariwisata dan Hiburan... 10

2.5 Peranan Korea Selatan dalam Organisasi Ekonomi Internasional... 15

2.6 Kebijakan Ekonomi Korea Selatan dan Pengaruhnya terhadap Negara Lain. 16

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan... 19 3.2 Saran... 19

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Republik Korea atau biasa dikenal sebagai Korea Selatan adalah sebuah negara di Asia Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea. Di sebelah utara, Republik Korea berbatasan dengan Korea Utara, di mana keduanya bersatu sebagai sebuah negara hingga tahun 1948. Korea Selatan juga berbatasan dengan wilayah Rusia dan Cina dari arah utara, serta berbatasan dengan Jepang dari arah selatan. Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul.

Gambar 1.1 Peta Korea Selatan (Sumber: Wikipedia.com)

(5)

Kata "keajaiban" dalam istilah Keajaiban di Sungai Han digambarkan dalam pencapaian pesat Korea Selatan menjadi negara ekonomi terbesar ke-13 dunia yang dianggap banyak orang sangat mustahil pada saat itu. Korea Selatan adalah negara yang tercabik-cabik Perang Korea dan jutaan warga negaranya hidup dalam kemiskinan serta ratusan ribu pengangguran berjuang keras memenuhi keperluan hidup. Namun dalam waktu kurang dari empat dekade, Korea Selatan berubah menjadi salah satu pusat ekonomi dunia. Ibukota Seoul dengan cepat bertransformasi menjadi kota utama dan pusat bisnis dan perdagangan di Asia serta mempunyai infrastruktur paling mutakhir. Pencapaian ini dianggap sebagai kebanggaan nasional dan kemampuan unggul bangsa Korea.

Pertumbuhan dalam sektor industrialisasi, kebangkitan teknologi, urbanisasi, modernisasi, dan globalisasi menjadi faktor utama yang mendorong kemajuan ekonomi Korea Selatan. Pada perkembangan berikutnya, Korea Selatan kemudian tergabung dalam beberapa organisasi ekonomi internasional seperti G-20, APEC, WTO dan OECD.

Maka untuk menggali lebih jauh mengenai bagaimana perkembangan ekonomi di Korea Selatan, kami menyusun makalah dengan judul “Korea Modern: Perkembangan Ekonomi Korea Selatan dari tahun 1960 hingga tahun 2010.”.

2. Bagaimana perkembangan ekonomi di Korea Selatan dalam bidang IPTEK?

3. Bagaimana perkembangan ekonomi di Korea Selatan dalam bidang transportasi?

(6)

5. Bagaimana Korea Selatan berkontribusi dalam organisasi ekonomi internasional?

6. Bagaimana kebijakan ekonomi di Korea Selatan dari tahun 1960 hingga tahun 2010? dan pengaruh ekonomi Korea Selatan terhadap negara lain?

1.3 Tujuan Penyusunan Laporan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penyusunan dari penulisan laporan ini ialah sebagai berikut:

1. Mengetahui Rencana Lima Tahun di Korea Selatan pada tahun 1960.

2. Memahami bagaimana perkembangan ekonomi di Korea Selatan dalam bidang IPTEK.

3. Memahami bagaimana perkembangan ekonomi di Korea Selatan dalam bidang transportasi.

4. Memahami bagaimana perkembangan ekonomi di Korea Selatan dalam bidang hiburan.

5. Memahami apa saja kontribusi Korea Selatan terhadap organisasi ekonomi internasional.

(7)

BAB II

PERKEMBANGAN EKONOMI KOREA SELATAN

DARI TAHUN 1960 HINGGA 2010

2.1 Keajaiban di Sungai Han dan Rencana Pembangunan Lima Tahun

Keajaiban di Sungai Han atau “Miracle of the Han River” merupakan sebuah istilah yang menggambarkan pesatnya kemajuan ekonomi di Korea Selatan dalam bidang industrialisasi, teknologi, urbanisasi, dan modernisasi sejak tahun 1960-an. Dimulai pada tahun 1962, Korea Selatan melaksanakan rencana ekonomi (rencana lima tahun) dengan meminjam dana dari negara lain. Hal pertama yang dilakukan adalah memproduksi barang dengan menggunakan mesin dan material impor untuk kemudian diekspor. Menurut Puimara (2008, hal. 66) mengenai Rencana Pembangunan Lima Tahun I (1962-1966) pada masa pemerintahan Park Chung Hee,

“Di dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun I ini diberlakukan ekonomi campuran yang dibatasi dengan konsep kapitalisme terpimpin. Di dalam konsep ini diperkenankan prinsip kebebasan berusaha dan berinisiatif dan pemerintahan secara langsung maupun tidak langsung member petunjuk pada kelompok/institusi yang sedang berusaha ini.”

“...Di tahun 1964 pemerintahan Park merubah kebijakan orientasi perekonomian dari

Import-Subtitution-Industry menjadi Export-Oriented-Industry. Kebijakan ini diambil sebagai upaya untuk lebih mengenalkan produk-produk dalam negeri Korea Selatan di dunia internasional. Produk yang pertama kali dipromosikan adalah barang barang manufaktur ringan. Dengan merubah kebijakan orientasi perekonomian ke arah Export-Oriented-Industry, pemerintah bertujuan untuk memasarkan produk produk dalam negeri Korea Selatan. Hal ini dilakukan sebagai langkah promosi produk dalam negeri ke luar negeri.”

(8)

Perubahan pola ekonomi masyarakat tradisional ke masyarakat industri yang terjadi di Korea Selatan, mengantarkan Korea Selatan menjadi negara di Asia Pasifik yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat. Tercatat selama empat dekade, Korea Selatan bertransformasi dari salah satu negara termiskin di dunia dengan GDP per kapitanya hanya mencapai 87 dollar AS pada tahun 1962, menjadi negara maju yang menjadi mitra dagang negara-negara industri maju lainnya dengan GDP per kapita Korea Selatan mencapai 11.000 dollar AS pada tahun 1997. Hingga pada tahun 2007, GDP per kapita Korea Selatan terus mengalami peningkatan yang signifikan. Berikut ini grafik GDP per kapita Korea Selatan dari tahun 1960 sampai tahun 2007.

Gambar 1.2 Grafik GDP per kapita Korea Selatan dari tahun 1960 hingga tahun 2007

(Sumber: Wikipedia.com)

2.2 Perkembangan Ekonomi dalam Bidang Transportasi

(9)

mengembangkan alat transportasi baik untuk kepentingan publik maupun untuk kepentingan jual-beli (produk ekspor).

Dalam bidang transportasi, pada awalnya Korea Selatan lebih mengedepankan produk transportasi umum untuk kepentingan publik daripada untuk kepentingan jual-beli (produk ekspor). Lantas mengapa Korea Selatan lebih mengembangkan transportasi umum daripada produk ekspor sebagai penunjang ekonomi negara? Hal tersebut dikarenakan transportasi umum menjadi tumpuan utama untuk menggerakan roda ekonomi dari satu tempat ke satu tempat agar lebih efisien. Sehingga hal tersebut menjadi alasan utama pemerintah Korea Selatan lebih dulu memfokuskan perkembangan alat transportasi umum untuk kepentingan publik dibandingkan alat transportasi untuk kepentingan produk ekspor. Berikut ini merupakan alat transportasi umum di Korea Selatan:

1. Kereta KTX

Korea Selatan memiliki transportasi kereta super cepat dengan nama KTX. Dengan KTX ini penumpang dapat menghemat waktu karena KTX mempunyai kecepatan tinggi dan tanpa getaran sedikit pun di dalam kereta.

2. Saemaul dan Mugunghwa (Kereta Bawah Tanah)

Dua jenis kereta ini adalah kereta dengan kualitas di bawah KTX, tentu saja dengan fasilitas yang lebih biasa dan waktu tempuh yang lebih lama. Biasanya, orang-orang memilih menggunakan Saemaul atau Mugunghwa selain karena alasan tarif yang lebih murah dibandingkan KTX, juga karena banyaknya stasiun yang disinggahi sepanjang perjalanan, sehingga para penumpang bisa turun di stasiun tujuan yang tidak dilewati KTX karena terlalu kecil.

3. Bus

Di seluruh kota di Korea Selatan layanan bus tersedia baik dalam kota atau dari satu kota ke kota lain. Transportasi bus ini menjadi salah satu favorit warga untuk transportasi umum karena biaya yang di keluarkan sangat murah.

(10)

Taksi di Korea sama dengan di Indoneisa layanan taksi di Korea beroperasi 24 jam. Untuk tarif taksi di Korea selatan tidak semahal di kota-kota besar lainnya. Dan besarnya biaya tergantung jarak tempuh taksi. Taksi di Korea selatan hanya menggunakan dua merek mobil yaitu Hyundai dan Kia.

5. Pesawat

Maskapai penerbangan nasional Korean Air dibentuk pada tahun 1962, melayani 21.640.000 penumpang dengan 12.490.000 penumpang internasional. Kemudian Asiana Airlines dibentuk pada tahun 1988, melayani penerbangan domestik dan internasional. Penerbangan lain seperti Hansung Airlines dan Jeju Air melayani penerbangan domestik dengan harga yang lebih murah.

6. Kapal

Satu-satunya kota yang dihubungka dengan kapal adalah Pulau Jeju. Banyak orang yang tidak rela melewatkan pemandangan indah di laut sepanjang perjalanan dari Busan ke Jeju, oleh karena itu mereka lebih memilih naik kapal dibandingkan pesawat terbang.

(11)

Gambar 1.3 Mobil Hyundai Genesis, produk mobil Korea Selatan

(Sumber: Wikipedia.com)

Kendaraan Hyundai dijual di 193 negara di dunia dengan jaringan sebesar 5.000 dealer dan ruang pamer. Setelah tahun 2009, Hyundai merupakan perusahaan otomotif terbesar keempat di dunia. Merek Hyundai sendiri nilainya terus naik dan berada pada posisi ke-65 pada tahun 2007 sebagai "Best Global Brands" oleh survei yang dilakukan Interbrand and BusinessWeek. Nilainya sekitar 5 miliar dolar AS. Pada tahun 2011, merek ini mencatatkan pertumbuhan penjualan tertinggi di dunia untuk 2 tahun berturut-turut.

2.3 Perkembangan Ekonomi dan kaitannya dengan bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

(12)

Dipicu oleh rata-rata jumlah tabungan dan investasi yang tinggi ada tahun 1960-an, Korea Selatan semakin membuktikan diri sebagai negara yang mampu bersaing dengan negara di Asia lainnya. Selain itu dengan adanya kebijakan terhadap pentingnya pendidikan bagi sebuah negara, kemudian memudahkan kesempatan bagi masyarakat Korea untuk menyerap pengetahuan dan teknologi baru dalam waktu singkat.. Perkembangan pendidikan di Korea Selatan sangat memberikan sumbangan besar bagi pertumbuhan ekonomi.

Dengan adanya perkembangan pendidikan, penulisan karya tulis ilmiah mencapai perkembangan yang sangat pesat dan mencapai sebuah kemajuan yang sangat besar. Menurut Radio Korea Internasional (1995, hal. 218).

“Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan unsur utama bagi sivilisasi modern. Sejak (Kementerian Kebudayaan dan Parawista, 2008, hal. 86). Ini merupakan bukti bahwa Korea Selatan sangat mendukung terhadap pengembangan riset ilmiah juga perkembangan IPTEK.

Dalam rangka meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maju, pemerintah mendirikan Institut Pengetahuan dan Teknologi Korea (Korea Institute of Science and Technology) dan Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi masing-masing pada 1996 dan 1997 (Kementerian Kebudayaan dan Parawisata, 2008, hal. 89). Hingga pada tahun 1990, pemerintah Korea Selatan semakin membuktikan diri sebagai sebuah negara yang sangat memperhatikan diri terhadap perkembangan IPTEK, pemerintah telah berkonsentrasi pada tiga wilayah yaitu:

(13)

2. Melaksanakan distribusi dan penggunaan sumber daya penelitian serta pengembangan secara efisien.

3. Memperluas kerjasama internasional.

(14)

Gambar 1.4 Produk Gadget dari Samsung Group (Sumber: Wikipedia.com)

2.4 Perkembangan Ekonomi dalam Bidang Jasa Pariwisata dan Hiburan

Dalam perkembangannya, peran jasa pariwisata dan hiburan memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Korea Selatan. Tak dapat dipungkiri, industri pariwisata menjadi lahan bisnis yang potensial bagi negara-negara di dunia karena dapat meningkatkan devisa dan mengurangi angka pengangguran. Sejak tahun 1990 negara-negara di Asia Pasifik menjadi tujuan wisata yang diperhitungkan di ranah internasional. Sebagai negara industri, Korea Selatan juga memperhatikan perkembangan industri pariwisatanya. Sejak tahun 1998, pemerintah Korea Selatan membuat reformasi kebijakan pariwisata dan mengubah nama kementerian yang bertanggung jawab untuk pariwisata ke Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Kemudian membuat kebijakan Visi Pariwisata 21 (1999-2003) dan kedua Rencana Pembangunan Pariwisata (2002-2011).

Dalam segi hiburan, Korea Selatan dikenal melalui fenomena budaya yang di sebut dengan Hallyu (Hallyu wave). Penyebaran Hallyu yang dimulai dari negara-negara Asia Timur kemudian meluas sampai Asia Tenggara, Timur Tengah, Amerika Serikat dan Eropa. Hallyu yang diwakili oleh industri hiburan K-Drama, K-Pop dan film Korea membentuk sebuah Destination Image dari Korea Selatan yang dipengaruhi oleh warisan arsitektur, kultur, identitas tempat, dan politik pemerintahan. Hal tersebut turut memberikan citra postif bagi pariwisata Korea Selatan.

Berikut ini merupakan jasa pariwisata maupun bentuk hiburan yang memberikan andil dalam pertumbuhan ekonomi Korea Selatan.

1. Destinasi Wisata

(15)

mancanegara. Sejak pelantikan pemerintahan baru pada tahun 1998, pemerintah Korea telah merespon pentingnya pertumbuhan pariwisata bagi perekonomian dengan membuat reformasi kebijakan pariwisata dan mengubah nama kementerian yang bertanggung jawab untuk pariwisata ke Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Menurut Anggraini (2014, hal. 1),

“Industri perjalanan dan pariwisata merupakan industri yang sedang berkembang dengan cepat di Korea Selatan, perkembangannya melebihi industri manufaktur, retil, jasa keuangan, dan komunikasi. Memberikan kontribusi 3% dari Produk Domestik Bruto dan sektor pariwisata menyediakan 260 juta lapangan pekerjaan. Hal ini menjadikan lahan bisnis yang potensial untuk digarap karena dipercaya bisa membantu negara-negara untuk meningkatkan devisanya dan mengurangi jumlah pengangguran. Menurut penelitian World Travel & Tourism Council (WTTC), menunjukkan bahwa kontibusi ekonomi sektor pariwisata sebesar US$ 6,6 triliun pada PDB, US $ 765 miliar pada investasi dan US $ 1,2 triliun pada ekspor. Jumlah tersebut adalah merupakan 9% dari total PDB, 5% dari total investasi dan 5% dari ekspor dunia.”

(16)

Gambar 1.5 Istana Gyeongbukgung di Korea Selatan

(Sumber: Wikipedia)

2. Seni Lukis

Korea Selatan memiliki seni lukis yang beragam. Ditambah lagi setelah adanya pengaruh dari luar yang dapat mempengaruhi dan memperkaya aliran-aliran seni lukis Korea. Hal tersebut memunculkan aliran-aliran-aliran-aliran seni lukis Korea modern.

Lukisan-lukisan Korea pada era 1980-an sebagian besar merupakan reaksi terhadap modernisme era 1970-an. Dalam periode ini para seniman memiliki pendirian teguh bahwa seni seharusnya menyampaikan pesan berkaitan dengan masalah-masalah sosial pada masa itu. Sejak saat itu, telah ada minat pada isu-isu modernisme dan pos-modernisme (Pelayanan Kebudayaan dan Informasi Korea, 2008, hlm.159).

Gambar 1.6 Seni Lukis di Korea Selatan (Sumber:

Wikipedia.com)

3. Musik

Musik modern

Korea pun tidak terlepas

(17)

K-Pop sendiri adalah salah satu genre musik yang merupakan bagian dari budaya pop Korea. K-Pop memadukan unsurelektropop, hip hop, pop, rock, serta R&B menjadi suatu jenis musik yang dinamis dan adiktif (Andriana dan Tatz, 2012, hlm. 41).

Munculnya talent agency besar semacam SM Entertainment, YG Entertainment, DSP Entertainment, dan JYP Entertainment -yang melahirkan banyak bintang bertalenta besar (dalam hal ini disebut Korean Idol [K-Idol]) menjadikan demam K-Pop makin populer di seantero Asia; bahkan sampai ke Amerika, Kanada, dan Australia (Andriana dan Tatz, 2012, hlm.41).

Kini jumlah musisi Korea yang tampil di luar negei semakin meningkat dan berhasil memperoleh pengakuan dari para penikmat Konser serta meraih penghargaan-penghargaan bergengsi pada kompetisi-kompetisi internasional. Di antara para musisi terkenal tersebut adalah Trio Chung, yang terdiri dari konduktor-pianis Chung Myung-whun, pemain celo Chung Myung-hwa, dan pemain biola Chung Kyung-wha (Pelayanan Kebudayaan dan Informasi Korea, 2008, hlm.163). Perkembangan musik Korea yang begitu pesat ini pun menghasilkan penyanyi-penyanyi yang dapat diperhitungkan di dunia musik internasional. Tentunya hal ini tidak hanya membawa kemajuan dalam hal musik Korea saja, namun turut membawa kemajuan dalam pertumbuhan ekonomi Korea Selatan. Di mana perkembangan dalam industri musik Korea Selatan turut andil dalam memberikan devisa bagi Korea Selatan.

4. Drama dan Film

(18)

Pasang surut yang sempat terjadi di industri perfilman Korea kini sepertinya sudah tidak terlihat lagi. Industri perfilman Korea sudah semakin stabil bahkan semakin maju. Dibuktikan dengan banyaknya film-film Korea yang mencatat jumlah penonton yang luar biasa. Film-film Korea pun semakin menancapkan pengaruhnya tidak hanya di Asia, bahkan di berbagai negara di dunia.

Industri-industri film, video, animasi, dan online sedang mengalami ledakan besar di Korea, yang dipicu oleh tersedianya layanan-layanan internet kecepatan tinggi. Pada tahun 2007, menyusul pengurangan tajam dalam sistem kuota film dibanding tahun sebelumnya, 392 film layar lebar diputar di Korea yang merupakan kenaikan 60 persen sepanjang tahun 2003. Hampir 30 persen atau 112 film dari jumlah film ini, merupakan hasil produksi di Korea (Pelayanan Kebudayaan dan Informasi Korea, 2008, hlm.168-169).

5. Hallyu

Hallyu atau “gelombang Korea” adalah fenomena budaya pop Korea (termasuk di dalamnya: film dan drama Korea, lagu dan penyanyi-penyanyinya, makanan khas, bahasa, fashion, serta video game). Awalnya dicetuskan oleh seorang jurnalis asal Cina yang terkaget-kaget dengan cepatnya popularitas perkembangan budaya pop Korea yang menyebar di seluruh Cina pada pertengahan tahun 1999 (Andriana dan Tatz, 2012, hlm.39).

Tren perkembangan budaya pop Korea, yang konon mampu meraup devisa hingga lebih dari 1 miliar dolar Amerika per tahun untuk Korea Selatan, tampaknya akan terus menguat di seantero Asia -bahkan menyebar hingga Oceania, Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Selatan (Andriana dan Tatz, 2012, hlm.39).

2.5 Peranan Korea Selatan dalam Organisasi Ekonomi Internasional

(19)

1. G-20

G-20 atau Kelompok 20 ekonomi utama adalah kelompok 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah dengan Uni Eropa. Secara resmi G-20 dinamakan The Group of Twenty (G-20) Finance Ministers and Central Bank Governors. Kelompok ini dibentuk tahun 1999 sebagai forum yang secara sistematis menghimpun kekuatan-kekuatan ekonomi maju dan berkembang untuk membahas isu-isu penting perekonomian dunia.

Korea Selatan telah mengambil peranan penting dan aktif dalam berbagai pertemuan G20, karena Korea memiliki kemampuan untuk mengkoordinasikan kepentingan yang berbeda dari Negara-negara maju, Negara-negara berkembang dan negara berkembang maju. Peran Korea Selatan secara jelas terlihat dalam KTT tingkat Menteri Keuangan yang diadakan pada tahun 2010. Korea secara aktif memimpin diskusi tentang jaring keamanan keuangan global serta pembentukan kembali struktur pengambilan suara Dana Moneter Internasional yang selalu menjadi perdebatan antara negara-negara berkembang maju dan negara-negara berkembang. Para Menteri Keuangan sepakat untuk menjalankan langkah-langkah stimulus sampai sektor swasta kembali pulih, tetapi mereka gagal mencapai persetujuan dalam isu utama lainnya, seperti pajak Bank. Korea Selatan berhasil mengatasi isu sensitif ini sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan negara berkembang serta meminimalkan kerugian yang akan diderita oleh Negara maju.

2. APEC

APEC adalah singkatan dari Asia-Pacific Economic Cooperation atau Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik. APEC didirikan pada tahun 1989. APEC bertujuan mengukuhkan pertumbuhan ekonomi dan mempererat komunitas negara-negara di Asia Pasifik.

(20)

ekonomi APEC sepakat untuk meluncurkan ”Busan Roadmap to Bogor Goals”, melakuakan Mid-Term Stock Take/ evaluasi atas capaian anggota ekonomi APEC dalam merealisasikan Bogor Goals. Selain itu, para Pemimpin Ekonomi APEC juga mengeluarkan sebuah pernyataan bersama yang berisi dukungan kuat APEC atas penyelesaian negosiasi Doha Development Agenda di WTO.

2.6 Kebijakan Ekonomi Korea Selatan dan Pengaruhnya terhadap Negara Lain

Setelah kerusakan yang diakibatkan oleh peperangan, Korea Selatan berada dalam kondisi sulit ketika kekacauan berakhir. Besarnya angka pengangguran, inflasi, dan kesenjangan dalam perdagangan juga merupakan permasalahan utama pada saat itu. Kebijakan prinsip ekonomi Korea dirancang untuk dapat mencapai keadilan sosial bagi masyarakat untuk memenuhi persyaratan dasar tebentuknya pembangunan ekonomi nasional yang merata. Sejumlah kebijakan politik dan ekonomi dilakukan untuk membuat Korea Selatan yang lebih baik. Sejumlah kebijakan ekonomi meliputi:

1. Pemacuan Rencana Pembangunan Ekonomi

Setelah merehabilitasi keadaan setelah perang, pada tahun 1960, rakyat Korea Selatan melaksanakan kebijaksanaan pengembangan ekonomi nasional. Diletakkan suatu pondasi bagi pertumbuhan ekonomi nasional melalui REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun).

(21)

Di bidang perindustrian, Korea Selatan berhasil membentuk struktur industri negara maju melalui industri mobil dan elektronika. Sementara itu, rakyat Korea Selatan menikmati sarana dan prasarana yang terbentuk berlandaskan kesejahteraan, seperti jaringan jalan raya ekspres di seluruh pelosok negeri.

2. Penyebaran Gerakan Sae-Maul

Gerakan Sae-Maul merupakan gerakan yang memodernisasikan daerah pedesaan. Gerakan ini bertujuan untuk membangkitkan semangat kerajinan, kemandirian dan kerjasama dalam rangka meningkatkan taraf hidup penduduk setempat.

Pemerintah berusaha memperbaiki lingkungan hidup di daerah pedesaaan melalui pembinaan yang dilakukan secara intensif untuk meningkatkan semangat dan potensi dalam penduduk setempat dala berwirausaha. Gerakan Sae-maul berhasil dan semakin banyak kota dan pabrik melancarkan gerakan ini untuk merubah dimensi sosial berlandaskan pertumbuhan nasional.

3. Ekspansi Perusahaan dan Tenaga Kerja ke Luar Negeri

Dengan keberhasilan adanya pertumbuhan ekonomi, perusahaan, dan tenaga kerja, Korea Selatangiat menyebarluaskan jaringannya ke luar negeri. Sejumlah besar perusahaan Korea mendirikan pabrik di kota-kota penting di luar negeri baik secara personal mapunal persero di sejumlah negara besar di Eropa maupun Asia.

(22)

4. Pertumbuhan Masyarakat Korea Selatan di Luar Negeri

Masyarakat Korea Selatan di luar negeri berusaha untuk menjadi bagian yang berpengaruh di negara yang ditinggalinya, terutama dalam hal perekonomian. Di Jepang, lebih dari 700 ribu masyarakat Korea bersama-sama berusaha untuk mengatasi segala kesulitan dengan mewujudkan landasan yang kokoh dalam bidang ekonomi maupun sosial.

Di Amerika Serikat, tercatat 2 juta orang warga Korea Selatan. Mereka menyesuaikan diri pada pergaulan masyarakat setempat untuk menciptakan kehidupan yang nyaman dan stabil, berlandaskan kesabaran dan semangat kerja. Mayoritas masyarakat Korea Selatan di kota-kota besar Amerika Serikat menguasai zona perdagangan.

Di daratan Cina, terdapat sekitar lebih dari 2 juta orang warga Korea Selatan. Di kota Yonbon, propinsi Jirin, mereka membentuk sistem ekonomi daerah untuk mengurus berbagai masalah ekonomi. Selain itu, sekitar 460 ribu warga Korea Selatan juga tinggal Rusia. Mereka berusaha untuk menigkatkan taraf hidup setelah mengatasi tantangan dari lingkungan alam setempat. Selain itu, masyarakat Korea kini terus menyebarluaskan pengaruhnya di berbagai pelosok dunia.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

(23)

Han atau Miracle of The Han River merupakan istilah yang menggambarkan pesatnya kemajuan ekonomi di Korea Selatan dalam bidang industrialisasi, teknologi, urbanisasi, dan modernisasi. Pertumbuhan ekonomi di Korea Selatan ditandai dengan ditetapkannya Rencana Pembangunan Lima Tahun pada 1962 pada masa pemerintahan Park Chung Hee.

Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan meliputi banyak bidang, yaitu bidang transportasi, bidang pengembangan IPTEK, Jasa Pariwisata, dan Hiburan. Sebagai negara maju, Korea Selatan turut berperan aktif dalam organisasi ekonomi nasional seperti APEC dan G-20.

Melesatnya perekonomian Korea Selatan tentu dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan ekonomi di Korea Selatan sejak tahun 1960 hingga 2010. Di mana pada perkembangannya hal tersebut turut mempengaruhi roda perekonomian masyarakat Korea di negara lain.

3.2 Saran

Kami merekomendasikan kepada masyarakat, khususnya pembaca dari makalah ini untuk dapat dapat meningkatkan sikap kritis terhadap fenomena yang terjadi dari masa ke masa—terutama pada fenomena-fenomena ekonomi yang terjadi di Korea Selatan. Selain itu, kami turut merekomendasikan serta mengajak kepada para pembaca untuk dapat menemukan makna dari kemajuan ekonomi Korea Selatan dan dapat dijadikan acuan bagi solusi permasalahan-permasalahan ekonomi yang terjadi di Indonesia pada saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku dan Artikel:

(24)

Huang ha, Tae. (1970). Korea-Fourty Three Centuries. Seoul: Yonsei University Press.

Radio Internasional Korea. (1995). Sejarah Korea. Seoul : Jung Moon Printing Co.,Ltd.

Pelayanan Kebudayaan dan Informasi Korea. (2008). Fakta-fakta tentang Korea. Seoul: Pelayanan Kebudayaan dan Informasi Korea.

Indra Andriana, Lia & Tatz. (2012). Seoulvivor. Jakarta: Penerbit Haru.

Hapdong News Agency. (1975). Korean Annual : Twelfth Annual Edition. Seoul: Hapdong News Agency.

Sumber Artikel Internet:

Wahono. (2014). Kualitas Pembelajaran Siswa SMK Ditinjau dari Fasilitas Belajar. Jurnal Ilmiah Guru “COPE”, No. 01/Tahun XVIII/Mei 2014 [Online]. Tersedia di:

http://journal.uny.ac.id/index.php/cope/article/download/2935/2457 (Diakses

pada: 19 September 2015)

...2015. Jenis Tranfortasi Umum di Korea Selatan. Tersedia: [online].

http://www.exaranda.com/jenis-transportasi-umum-di-korea-selatan/.

https://id.wikipedia.org/wiki/Korea_Selatan

Koleris. 2012. 5 Alat Transfortasi antar kota di Korea. Tersedia: [online].

Gambar

Gambar 1.1 Peta Korea Selatan
Gambar 1.2 Grafik GDP per kapita Korea Selatan dari tahun 1960 hingga tahun
Gambar 1.3 Mobil Hyundai Genesis, produk mobil Korea Selatan
Gambar 1.6 Seni Lukis di Korea Selatan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan pemberian kredit terhadap kepuasan nasabah dan dampaknya terhadap loyalitas nasabah pada PT Bank

Di negara federal juga terdapat parlemen pusat akan tetapi dalam konstitusi federal parlemen pusat tidak hanya menetapkan cara-cara perubahan konstitusi, melainkan

Rendra (the owner) started a business by depositing RM15,000 into his business bank account. Nov 3 Bought goods from Medina Enterprise on credit worth RM5.000. Nov 5 Sold goods

In 2016, unprocessed cheese recorded a 48% value share of total cheese, which was an increase on its share from the previous year due to strong performances from portion and

Perangkat repeater GSM memerlukan sebuah antena yang memiliki gain besar terutama pada antena penerima, salah satu antena yang memiliki karakteristik gain besar adalah antena

Penulis menemukan permasalahan bahwa PT Asuransi Adira Dinamika Outlet Jambi melakukan kesalahan perhitungan PPh Pasal 21 yang disebabkan kesalahan dalam perkalian tarif

Bibit tebu adalah bagian dari tanaman tebu yang merupakan bahan tanaman yang dapat dikembangkan untuk pertanaman baru Membiarkan impor terus meningkat berarti

Dalam perjanjian kerjasama menggunakan mekanisme Public Private Partnership khususnya dengan kontrak BOT ini terdapat beberapa unsure antara lain; 1) Adanya pihak