• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan, penelitian, pendidikan dan sebagiannya mencakupi skala

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan, penelitian, pendidikan dan sebagiannya mencakupi skala"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas / sarana vital bagi masyarakat. Peran organisasi (rumah sakit) sebagai media/fasilitas sosial yang mencakup pelayanan kesehatan, penelitian, pendidikan dan sebagiannya mencakupi skala profit selayaknya padat akan sumber daya yang mampu mendukung aktivitasnya. Modal yang diharapkan terus bertumbuh, teknologi yang terus berkembang, serta sumber daya manusia sebagai motor penggeraknya memerlukan aturan/ proses manajemen yang efektif untuk memenuhi tuntutan pelayanan yang optimal.

Rumah sakit sebagai lembaga pelayanan kesehatan harus menyadari peranan sumber daya manusianya. Bagaimanapun, keberhasilan suatu

organisasi sangat bergantung pada kemampuan manajemen dalam

menyerasikan unsur-unsur karyawan dengan sistem, struktur organisasi. Menurut (Soeroso,2003) penyebab gagalnya organisasi dari sisi sumber daya manusia salah satunya adalah disiplin kerja karyawan.

RSUD Trikora Salakan Kabupaten Banggai Kepulauan berjarak kurang lebih 5 km dari ibukota Salakan Kabupaten Banggai Kepulauan. RSUD Trikora tersebut sekarang ini berstatus rumah sakit daerah tipe D. Sebelum menjadi

(2)

rumah sakit daerah, rumah sakit ini dahulunya adalah Puskesmas perawatan yang mana pada tahun 2014 Puskesmas perawatan tersebut, berubah status menjad rumah sakit daerah. Karena terjadi pemekaran daerah, sehingga rumah sakit yang lama beralih status menjadi rumah sakit daerah Kabupaten milik Kabupaten yang baru dan hal inilah yang menyebabkan Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan menjadikan Puskesmas rawatan Salakan sebagai penggantinya. RSUD Trikora Salakan saat ini mempunyai tenaga kesehatan kurang lebih 104 orang yang terdiri dari tenaga dokter, dokter spesialis, perawat, bidan, farmasi ,analis, dan tenaga penunjang kesehatan yang lain. Untuk sementara, Rumah Sakit Trikora Salakan ini memiliki pelayanan rawat inap yang terdiri dari, UGD, bangsal keperawatan anak, ruang bersalin, bangsal keperawatan dewasa, serta ruang ICU dan kamar operasi yang untuk sementara belum dioperasikan. Setiap bangsal terdiri dari seorang dokter sebagai penangung jawab dan kepala ruang yang dijabat oleh seorang perawat. Dalam setiap ruangan terdiri dari tenaga perawat maupun bidan yang sudah pns maupun non PNS (honorer).

Dalam setiap ruangan terdiri dari kurang lebih 6 sampai 15 orang tenaga perawat maupun bidan. Dalam hal tingkat pendidikannya juga terdapat banyak tingkat pendidikan, ada yang lulusan SPK, D3 keperawatan, D3 kebidanan, S1 keperawatan, D4 kebidanan, maupun S2 kesehatan. Mengingat rumah sakit Trikora Salakan termasuk rumah sakit yang baru berdiri tentunya masih banyak kekurangan-kekurangan dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya yang berada di ruang rawat inap. Mengingat tenaga

(3)

kesehatan yang bekerja di ruang rawat inap rumah sakit Trikora Salakan sebagian besar di dominasi oleh tenaga non PNS / tenaga honorer.

RSUD Trikora Salakan selama ini menjadi tempat rujukan bagi Puskesmas dan klinik kesehatan yang berada di wilayah kabupaten Banggai Kepulauan. Mengingat hal ini, maka pelayanan yang diberikan haruslah semaksimal mungkin, khususnya pelayanan yang berada di ruang rawat inap. Namun hal tersebut tidak berbanding lurus dengan kondisi yang ada. Banyak tenaga kesehatan baik yang berstatus pegawai tetap / PNS maupun tenga yang tidak tetap / tenaga honorer yang kurang displin dalam kinerjanya, yang mana hal inilah yang secara langsung berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan yang ada di ruang rawat inap. Masalah yang sering dihadapi oleh kepala ruang tentang disiplin kerja stafnya antara lain, datang kantor sering terlambat sehingga mengganggu pelayanan yang diberikan kepada pasien, pekerjaan maupun tugas yang diberikan tidak kunjung selesei, tidak masuk kantor tanpa ada keterangan. Beberapa kali dalam setiap pertemuan maupun rapat – rapat internal rumah sakit membahas mengenai ketidakdisplinan pegawai tersebut, namun hasilnya belum dapat merubaah kondisi yang ada. Teguran maupun sanksi tertulis juga pernah diterapkan untuk merubah kondisi, namun kenyataanya masih banyak juga pegawai yang berstatus pegawai tetap maupun pegawai honorer yang masih melanggar aturan yang berlaku di rumah sakit.

Dalam menegakkan dan memelihara disiplin kerja yang baik, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain, teladan pimpinan, lingkungan kerja, status kepegawaian, sangsi hukum, tingkat pendidikan.

(4)

Selain itu juga ada faktor – faktor yang mempengaruhi penegakan disiplin kerja yang dikemukakan oleh (Soejono,2000) adalah, ketepatan waktu dalam bekerja, penggunaan sarana dan prasaranan, dan rasa tanggung jawab yang besar. Dari sekian banyak faktor - faktor yang dapat mempengruhi disiplin kerja, dalam penelitian ini penulis memilih beberapa faktor saja yang diduga mempengaruhi disiplin kerja pegawai yaitu, status kepegawaian dan strata pendidikan. Manfaat dari mengidentifikasi faktor – faktor yang berpengaruh, dapat dipergunakan sebagai panduan dalam menegakkan disiplin kerja. Dari hasil penelitian yang dilakukan Juni Dwi Astono (2013) didapatkan bahwa, bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja, artinya bahwa tingkat pendidikan memang sangat diperlukan oleh seorang karyawan untuk dapat mencapai suatu disiplin kerja yang tinggi meskipun menurut sifatnya disiplin kerja itu sendiri besarannya sangat relatif atau berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Begitupula sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh (Maryami Nuryati dan Bevaola Kusumasari,2015). Hasil peneliitian ini adalah, Status kepegawaian, berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai.

Untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai di rumah sakit Trikora, guna dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat khususnya pasien rawat inap, harus di dukung dan dikikuti oleh seluruh staf rumah sakit tanpa terkecuali. Baik pegawai tetap (PNS) maupun tenaga yang berstatus tidak tetap (tenaga honorer). Mengingat di RSUD Trikora Kabupaten Banggai Kepulauan jumlah tenaga honorer lebih banyak daripada tenaga tetapnya

(5)

khususnya yang berada di ruang rawat inap. Yang mana hal ini bisa berpengaruh kurang baik terhadap pelayanan itu sendiri, karena pada umumnya tenaga – tenaga honorer ini masih kurang maksimal dalam disiplin kerjanya, sehingga hal inilah yang menjadi tantangan tersendiri dan tanggung jawab bagi pihak rumah sakit untuk mengatasinya. Salah satu contohnya, yang terjadi di RSUD Trikora, pegawai tetap mendapatkan gaji rutin tiap bulan namun lain sebaliknya dengan pegawai yang berstatus tidak tetap, mereka mendapatkan gaji tidak tetap artinya, gaji yang mereka peroleh berasal dari jasa yang selama ini dikerjakan di rumah sakit, oleh karena itu dengan status kepegawaian ini dapat mempengaruhi terhadap disiplin kerja pegawai itu sendiri.

Selain itu juga, di ruang rawat inap banyak terdapat lulusan dari berbagai disiplin ilmu baik dari keperawatan maupun dari kebididanan dan sekolah – sekolah kesehatan dari berbagai strata pendidikan. Ada tenaga kesehatan yang tamatan dari SPK yang rata – rata adalah pegawai senior yang sudah lama mengabdi, namun sebagian besar tenaga kesehatan lulusan diploma yang banyak yaitu dari akademi perawat maupun kebidanan, terdapat pula pegawai yang bergelar sarjanan maupun magister bidang kesehatan.

Dengan berbagai strata pendidikan inilah tentunya tidak semua pegawai dapat melaksanankan tugasnya dan kewajibanya dengan baik. Setidaknya dengan pendidikan seorang karyawan menunjukkan tingkat pengetahuan dan pemahamannya untuk menjalankan tugas-tugas yang dihadapi secara efisien dan tanggung jawab. Pengetahuan dan pemahaman karyawan akan

(6)

pelaksanaan disiplin kerja sangat menentukan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu dengan strata pendidikan yang pegawai punya dapat mempengaruhi terhadap disipli kinerja pegawai itu sendiri.

Berdasarkan uraian yang ada dan fenoma yang terjadi , maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ pengaruh status kepegawaian dan strata pendidikan terhadap displin kerja pegawai di ruang rawat inap RSUD Trikora Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah “.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Apakah status kepegawaian berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai di ruang rawat inap RSUD Trikora Kabupaten Banggai Kepulauan?

b. Apakah strata pendidikan berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai di ruang rawat inap RSUD Trikora Kabupaten Banggai Kepulauan ?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahuhi faktor – faktor yang memepngaruhi terhadap disiplin kerja pegawai di ruang rawat inap RSUD Trikora kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.

(7)

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengaruh status kepegawaian terhadap disiplin kerja pegawai di ruang rawat inap RSUD Trikora Kabupaten Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah.

b. Mengetahui pengaruh strata pendidikan terhadap disiplin pegawai di ruang rawat inap RSUD Trikora Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah..

D. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain:

1. Aspek Teoritis (keilmuan)

Menambah khazanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia rumah sakit. Juga diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak manajemen dalam rangka penentuan kebijakan selanjutnya untuk meningkatkan kualitas pelayanan melalui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap disiplin pegawai.

2. Bagi Instansi

Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada pihak manajemen untuk lebih memperhatikan tingkat disiplin kerja karyawannya. Sehingga, karyawan dapat bekerja sesuai dengan tugas pokok dan tanggungjawab masing-masing, guna meningkatkan kualitas pelayanan serta dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat (pasien).

(8)

3. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan wahana bagi penulis untuk dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat selama kuliah, serta dapat menambah pemahaman dan pengetahuan penulis tentang disiplin kerja pegawai di lingkup rumah sakit.

Referensi

Dokumen terkait

berdasarkan bobotnya. Ulangi langkah 2 sebanyak n-1 kali. PEMBUATAN RUTE JALUR KERETA API Stasiun-stasiun besar di pulau Jawa terdapat pada kota Jakarta, Bogor, Karawang,

This study aims to examine the influence of several factors (user involvement in the development process of accounting information system, training and education, and top management

Untuk SD/MI yang memiliki 15 sampai dengan 28 peserta didik per rombongan belajar, bangunan memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai terhadap peserta didik seperti tercantum

Anggota keluarga terbiasa /u/i tangan dengan sabun setelah

Kemandirian anak dalam berpakaian berdasarkan observasi yang bisa melakukan secara mandiri sebanyak 72 anak (92,30%) dan yang tidak 6 anak (7,70%) kedua yang bisa 52 anak (66,67%)

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Fluktuasi Kurs Rupiah, dan

Untuk semua pihak yang telah membantu penulis baik dari segi moril maupun materil dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih, mohon maaf jika saya

atas segala rahmat dan karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini, untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Hukum di Fakultas