commit to user SEMINAR HASIL PENELITIAN
HUBUNGAN KADAR HORMON TIROID DENGAN
MORTALITAS PADA ANAK SAKIT KRITIS
Disusun oleh : Ony Sapto Pramana
NIM. S591208003
PROGRAM PENDIDIKAN PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
commit to user
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS DAN PERSYARATAN PUBLIKASI
Penulis menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
1. Tesis yang berjudul “HUBUNGAN KADAR HORMON TIROID
DENGAN MORTALITAS PADA ANAK SAKIT KRITIS” ini adalah
karya penelitian penulis sendiri dan bebas plagiat, serta tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan serta daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka penulis bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (Permendiknas No. 17 tahun 2010).
2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi tesis pada jurnal atau forum ilmiah lain harus seizin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu semester (enam bulan sejak pengesahan tesis) penulis tidak melakukan publikasi dari sebagian atau keseluruhan tesis ini, maka Prodi Kedokteran Keluarga UNS berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang diterbitkan Prodi Kedokteran Keluarga UNS. Apabila penulis melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka penulis bersedia mendapatkana sanksi akademik yang berlaku.
Surakarta, Oktober 2016
Ony Sapto Pramana 591208003
commit to user
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul Hubungan Kadar Hormon Tiroid Dengan Mortalitas Pada Anak Sakit Kritis. Tesis ini dibuat sebagai salah satu tugas selama menempuh pendidikan dokter spesialis anak Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis berharap bahwa tesis ini juga bisa memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi program studi Ilmu Kesehatan Anak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Ravik Karsidi, M.S, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis mengikuti program magister di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. 2. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Direktur Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret
3. Prof. Dr. dr. Hartono, M.Si, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
4. Prof. Dr. dr. AA Soebijanto, M.S, selaku Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. 5. dr. Endang Dewi Lestari, Sp.A(K), MPH, selaku Kepala Bagian Ilmu
Kesehatan Anak FK UNS/RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
6. dr. Muhammad Riza, Sp.A(K), M.Kes selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak FK UNS/RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
7. dr. Sri Martuti, Sp.A(K), M.Kes, selaku pembimbing substansi yang membimbing penulis untuk menyelesaikan tesis ini.
8. Prof. Dr. dr. B. Soebagyo, Sp.A(K), selaku pembimbing metodologi yang bersedia meluangkan waktu untuk membimbing penulis dengan penuh kesabaran.
9. dr. Pudjiastuti, SpA (K), selaku kepala subdivisi emergensi dan rawat intensif anak Ilmu Kesehatan Anak FK UNS/RSDM dimana penulis telah
commit to user
v
diperkenankan untuk dapat melakukan pengambilan sampel sebagai data penelitian.
10. Semua guru-guru di Program Studi magister Kedokteran Keluarga, PPS UNS yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
11. Semua Staf pengajar Bagian Anak FK UNS/RSDM, terimakasih atas segala bimbingan dan dorongan semangat serta doa semoga Allah SWT membelas segala kebaikan yang telah beliau-beliau berikan.
12. Kepada rekan-rekan perawat emergensi dan rawat intensif anak RSDM yang telah membantu pengambilan sampel penelitian sebagai data penelitian.
13. Keluarga penulis, ibu, bapak, istri, anak, saudara-saudara, yang memberikan izin dan pengorbanan dan dukungan kepada penulis untuk mencapai jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
14. Kepada semua rekan-rekan peserta program pendidikan dokter spesialis anak khususnya yang telah membantu dan mendukung proses penyusunan tesis ini.
Kami menyadari usulan tesis ini jauh dari sempurna, oleh karenanya saran dan kritik sangat kami harapkan demi kesempurnaan tesis ini.
Surakarta, Oktober 2016
Penulis
commit to user vi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS DAN PERSYARATAN PUBLIKASI...iii
KATA PENGANTAR ... iiiv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
DAFTAR SINGKATAN ... xii
ABSTRAK...xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Perumusan Masalah ... 3
C.Tujuan Penelitian ... 3
D.Manfaat Penelitian ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
A.Hormon Tiroid ... 5
1. Fisiologi Hormon Tiroid ... 5
2. Patofisiologi Hormon Tiroid Pada Kondisi Sakit Kritis ... 12
B.Mortalitas Pasien Anak Sakit Kritis ... 25
1 Definisi Sakit Kritis ... 25
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Mortalitas Anak Sakit Kritis ...27
3. Skor PELOD Pada Anak Sakit Kritis ... 30
C.Hubungan Kadar Hormon Tiroid Dengan Mortalitas Pasien Anak Sakit Kritis...32
E. Kerangka Konsep ... 37
E.Penjelasan Kerangka Konsep ...38
commit to user
vii
BAB III METODE PENELITIAN ... 39
A.Desain Penelitian ... 39
B.Tempat dan Waktu penelitian ... 39
C.Populasi ... 39
D.Penentuan Sampel ... 39
E.Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 40
F.Identifikasi Variabel ... 40
G.Definisi Operasional ... 40
H.Cara Pengumpulan Data ... 43
I. Alur dan Cara Penelitian ... 44
J.Izin Subjek Penelitian ... 45
K.Analisis Data ... 45
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... .46
A. Hasil Penelitian ... 46 B. Pembahasan ... 50 C. Kelemahan Penelitian ... 54 BAB V. PENUTUP ... 56 DAFTAR PUSTAKA ... 57 Lampiran...65
commit to user
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Struktur kelenjar tiroid. ... 5
Gambar 2.2. Mekanisme kontrol produksi hormon tiroid... 6
Gambar 2.3. Arsitektur sel folikel tiroid dan fisiologi hormon tiroid. ... 7
Gambar 2.4. Diagram produksi hormon tiroid dari tirosin. ... 8
Gambar 2.5. Euthyroid sick syndrome ... 13
Gambar 2.6. Hubungan antara konsentrasi serum hormon tiroid dan tingkat keparahan Euthyroid sick syndrome. ... 13
Gambar 2.7. Reaksi deiodonasi. Reaksi yang dikatalisis oleh isoenzim iodothyronine deiodinase D1, D2 dan D3 ... 14
Gambar 2.8. Aksis Hipotalamus-hipofisis-tiroid saat sehat dan sakit ... 16
Gambar 2.9. Euthyroid Sisk Syndrome (ESS) Survival Rate ... 25
Gambar 2.10. Kadar T3 pada pasien survivors dan nonsurvivos ... 33
Gambar 4.1. Grafik Scatter plot hubungan kadar TSH, FT$ dan FT3 dengan skor PELOD ... 49
Gambar. 4.2. Diagram Boxplot kadar hormon TSH, FT4 dan FT3 dengan outome pasien sakit kritis...50
commit to user
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Efek fisiologis hormon tiroid ... 10
Tabel 2.2. Nilai rujukan hormon tiroid ... 12
Tabel 2.3. Perbedaan deiodinasi tipe 1,2 dan 3 ... 15
Tabel 2.4. Derajat keparahan NTI ... 16
Tabel 2.5. Perubahan hormon tiroid pada kondisi ESS/NTI dan hipotiroid ... 17
Tabel 2.6. Contoh penyakit dengan gangguan fungsi tiroid ... 17
Tabel 2.7. Obat-obatan yang mempengaruhi fungsi tiroid ... 19
Tabel 2.8. Perubahan hormon tiroid pada penyakit dengan ESS ... 23
Tabel 2.9. Skor PELOD diperoleh dari skor fungsi organ ... 30
Tabel 2.10. Skala Koma Glasgow ... 31
Tabel 2.11. Parameter endokrin pasien yang hidup (survivors) dan meninggal (non survivors) ... 33
Tabel 2.12. Profil tiroid pada kasus sakit kritis dan luaran pasien ... 34
Tabel 2.13. Profil tiroid pada pasien anak sakit kritis sepsis dan non sepsis ... 35
Tabel 2.14. Skor PELOD pada pasien anak sakit kritis sepsis dan non sepsis ...35
Tabel 3.15. Skor PELOD ... 41
Tabel 3.16. Penentuan status gizi menurut kriteria Waterlow, WHO 2006 dan CDC 2000 ... 42
Tabel 4.1. Karakteristik dasar subjek penelitian ...46
Tabel 4.2. Profil hormon tiroid pada subjek penelitian ...46
Tabel 4.3. Analisis bivariat faktor-faktor risiko mortalitas ... 47
Tabel 4.4. Analisis multivariat faktor risiko mortalitas ...48
Tabel 4.5. Hubungan kadar hormon tiroid dengan skor PELOD ...48
commit to user
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Informasi Subjek Studi Penelitian ... 65
Lampiran 2. Lembar Persetujuan (Informed Consent) ... 68
Lampiran 3. Lembar Pengumpul Data Penelitian ... 69
Lampiran 4. Skor PELOD ... 71
Lampiran 5. Data Dasar Subjek Penelitian ...,,,,...72
commit to user
xi
DAFTAR SINGKATAN
CAD : Coronary Artery Disease
DIT : Diiodinated Thyroglobulin DNA : Deoxyiribo Nucleic Acid
ESS : Euthyroid Sick Syndrome FT3 : Free Triiodothyronine FT4 : Free Thyroxine ICU : Intensive Care Unit IL-1 beta : Interleukin-1 beta
MIT : Monoiodinated Thyroglobulin mRNA : messenger Ribonucleic Acid
NADPH : Nicotinamide Adenine Dinukleotide Phosphate NEFA : Non Esterified Fatty Acid
NTI : Non Thyroidal Illness NIS : Natrium Iodide Symporter
PELOD : Pediatric Logistic Organ Dysfunction PICU : Pediatric Intensive Care Unit
PIM : Pediatric Index of Mortality PRISM : Pediatric Risk of Mortality RXR : Retinoid X receptor
rT3 : reverse T3
TBG : Thyroid Binding Globulin TG : Thyroglobulin
TPO : Thyroid Peroxidase
T4 : Thyroxine
T3 : Triiodothyronine
TSH : Thyroid Stimulating Hormon TRH : Thyrotropin Releasing Hormon TR : Thyroid Receptor
commit to user
xii
ABSTRAK
Latar Belakang. Hormon tiroid berperan penting dalam adaptasi fungsi
metabolisme pada kondisi stress dan sakit kritis. Perubahan kadar hormon tiroid pada anak sakit kritis (Euthyroid Sick Syndrom atau ESS) dan pengaruhnya pada mortalitas memerlukan investigasi lebih lanjut.
Tujuan. Menganalisis hubungan kadar hormon tiroid dengan mortalitas dan
menganalisis faktor risiko mortalitas pada anak sakit kritis.
Metode. Penelitian bersifat kohort prospektif dilakukan pada bulan Mei hingga
Juli 2016 di PICU dan HCU RS Dr. Moewardi Surakarta. Sampel sebanyak 40 anak diambil secara konsekutif. Data dianalisis dengan program SPSS 22.0 menggunakan uji statistik uji t independen, regresi logistik dan korelasi Spearman.
Hasil. Dari 40 anak terdapat 21 orang laki-laki, 25 orang dengan penyakit non
bedah dan 27 orang tidak malnutrisi. Kejadian Euthyroid Sick syndrom (ESS) terdapat pada 27 (67,5%) anak dan 8 (29,6%) diantaranya meninggal. Faktor risiko yang berhubungan dengan mortalitas adalah : skor PELOD 20, sepsis dan penggunaan inotropik. Hasil analisis multivariat menunjukkan skor PELOD 20 merupakan faktor risiko utama mortalitas (p = 0,042; OR 14,48; 95% CI 1,10 hingga 190,42). ESS berhubungan dengan mortalitas tetapi secara statistik tidak bermakna (p = 0,120; OR 5,05; 95% CI 0,56 hingga 45,64). Jenis kelamin, usia, status gizi dan jenis penyakit tidak berhubungan dengan mortalitas. Kadar hormon tiroid menunjukkan adanya korelasi negatif dengan mortalitas, berturut-turut TSH (r = -0,07; p=0,69), FT4 (r= -0,38; 0,017) dan FT3 (r= -0,49; p=0,002).
Kesimpulan. Kadar hormon FT4 dan FT3 berhubungan dengan mortalitas pada
anak sakit kritis. ESS terjadi pada 67,5% anak sakit kritis dan Skor PELOD 20 merupakan faktor risiko mortalitas.
commit to user
xiii
ABSTRACT
Background. Thyroid hormones play an important role in the adaptation of
metabolic functions in stress conditions and critical illness. Changes in thyroid hormone level in critically ill children (Sick euthyroid syndrome or ESS) and its effects on mortality require further investigation.
Objectives. To analyze the relationship between thyroid hormones level and
mortality as well as the mortality risk factors in critically ill children.
Methods. Prospective cohort study was conducted between May and July 2016 at
PICU and HCU Moewardi Hospital. Fourty children were enrolled consecutively. Data were analyzed with SPSS 22.0 statistical analizes used independent t test, logistic regression and Spearman correlation tests
Results. Of the 40 children, 21 were boys, 25 children with non-surgical type of
disease and 27 chilren were malnourished. Sick euthyroid syndrome (ESS) presented in 27 (67.5%) children and 8 (29.6%) of them passed away. The risk factors associated with mortality were: PELOD score 20, sepsis and the use of inotropes. Multivariate analysis showed PELOD score 20 was a major risk factor of mortality (p = 0.042; OR 14.48; 95% CI 1.10 to 190.42). ESS was associated with mortality but statistically insignificant (p = 0.120; OR 5.05; 95% CI 0.56 to 45.64). Gender, age, nutritional status and type of disease were not associated with mortality. Thyroid hormone level showed a negative correlation with mortality, TSH level (r = -0.07; p = 0.69), FT4 level (r = -0.38; 0.017) and FT3 level (r = -0.49; p = 0.002) respectively.
Conclusion. FT4 and FT3 hormone levels were associated with mortality in
critically ill children. ESS occurred in 67.5% of children and PELOD scores 20 was a risk factor for mortality.