• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)."

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, telah tersusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo tahun 2011 , yang merupakan LAKIP dari Renstra tahun 2010-2014. Selain dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor: 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), yang dituangkan dengan Surat Edaran Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Negara Nomor : 10 Tahun 2010 tertanggal 23 Nopember 2010 yang kemudian di tindaklanjuti dengan surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : 018/Sek/01/I/201 1 tertanggal 14 Januari 2011 perihal : Penyampaian LAKIP Tahun 2011 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2012.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo tahun 2011 selain menguraikan tahun 2011, juga menguraikan menguraikan Penetapan Kinerja Tahun 2012. Tahun 2010 merupakan tahap awal dari perubahan pada Badan Peradilan yang bertepatan pada momentum diluncurkan Cetak Biru 25 Tahun Mahkamah Agung 2010 – 2035 pada acara Rapat Kerja Nasional Mahkamah Agung yang diadakan di Balikpapan September 2010. Cetak Biru 25 Tahun Mahkamah Agun g 2010 -2035 akan menjadi ped oman Pengadilan Agama Muara Tebo dalam melaksanakan perubahan peradilan.

Perubahan yang dilakukan Mahkamah Agung berkelanjutan sejak adanya penyatuan atap (one roof system) di mana 4 lingkungan peradilan berada di bawah

(2)

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).

Tahun 2010 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengeluarkan Grand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi Nasional 2010-2025 yang merupakan penyempurnaan dari Pedoman Reformasi Birokrasi yang dikeluarkan pada Tahun 2008. Dua Program baru yang ditambahkan dalam Reformasi Birokrasi antara lain adalah penguatan akuntabilitas kinerja dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Kedua program tersebut mulai di implementasikan oleh Mahkamah Agung dan tercakup dalam Cetak Biru Pembaruan Peradilan 2010-2035.

Sebagai bentuk kesadaran dan mempertanggungjawabkan amanah yang diberikan, Pengadilan Agama Muara Tebo telah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo tahun 2011 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2012 dalam rangka mewujudkan Reformasi Peradilan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik terkait dengan visi dan misi Pengadilan Agama Muara Tebo yaitu Pengadilan Agama Muara Tebo sebagai Pengadilan yang agung.

Muara Tebo, Januari 2012

Ketua Pengadilan Agama Muara Tebo

Drs. SUHAIM

(3)

IKHTISAR EKSEKUTIF

(EXECUTIVE SUMMARY)

Salah satu azas dalam penerapan tata kepemerintahan yang baik adalah akuntabilitas. Akuntabilitas merupakan pertanggung jawaban dari amanah atau mandat yang melekat pada suatu lembaga. Dengan landasan pemikiran tersebut, Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Satuan Kerja Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2011 ini disusun. LAKIP ini menyajikan capaian kinerja dari Satuan Kerja Pengadilan Agama Muara Tebo selama tahun 2011 yang merupakan pelaksanaan amanah yang diemban oleh organisasi. Walaupun Inpres No.7 Tahun 1999 memang mensyaratkan setiap Instansi Pemerintah menyusun suatu laporan akuntabilitas, namun LAKIP ini juga merupakan kebutuhan kami dalam melakukan analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kinerja organisasi secara menyeluruh.

1. LAKIP Tahun 2011 ini menyajikan berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengadilan Agama Muara Tebo sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Peradilan Tingkat Pertama dan Tidak terlepas dari Visi Misi Mahkamah Agung RI sebagai puncak tertinggi Badan Peradilan di Indonesia yakni mewujudkan supremasi hukum melalui kekuasaan kehakiman yang mandiri, efektif, efisien, serta pelayanan hukum yang berkualitas, terjangkau yang berbiaya rendah bagi masyarakat serta mampu menjawab panggilan pelayanan publik. Mengacu kepada blue print Mahkamah Agung Tahun 25 tahun 2010-2035, Adapun Visi Pengadilan Agama Muara Tebo adalah “terwujudnya Pengadilan Agama Muara Tebo sebagai Pengadilan yang agung. ” dan Misi

Pengadilan Agama Muara Tebo adalah

1. Memaksimalkan peran, kedudukan dan kewenangan Pengadilan Agama Muara Tebo agar lebih mampu dalam memberikan pelayanan hukum yang prima terhadap masyarakat pencari keadilan.

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR I

IKHTISAR EKSEKUTIF (EEXECUTIVE SUMMARY) Iii

DAFTAR ISI Iv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang ……… 1

B. Tugas dan Fungsi……… 2

C. Organisasi Pengadilan Agama Muara Tebo……….. D. Sistematika Penyajian………

3 9

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 10

A. Rencana Strategis……… 10

B. Tujuan Strategis………….……….. 11

C. Sasaran Strategis……… 12

D. Indikator Kinerja Utama ………. ……… E. Rencana Kinerja Tahun 2011 ……… F. Penetapan Kinerja Tahun 2011 ………

13 16 18

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 24

A. Realisasi Indikator Kinerja Utama……….. 24 B. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2011……….. 25 C. Analisa Kinerja di Pengadilan Agama Muara Tebo…….. 25 D. Analisis Capaian Akuntabilitas Keuangan……….. 37

BAB IV PENUTUP 42 A. Kesimpulan ……….. 42 B. Saran-saran……… 42 15 LAMPIRAN : 1. Struktur Organisasi 2. Indikator Kinerja Utama

3. SK Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan. 4. Rencana Kerja Tahun 2012.

5. Penetapan Kinerja Tahun 2012. 6. Pengukuran Kinerja Tahun 2011.

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Pengadilan Agama Muara Tebo sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya adalah melakukan pelayanan kepada masyarakat dibidang peradilan yaitu menerima, memeriiksa, mengdili dan menyelesaikan perkara-perkara yang diajukan kepadanya. Disamping melaksanakn tugas pokok dan fungsi tersebut Pengadilan Agama Muara Tebo juga menyelenggarakan tugas-tugas yang bersifat administratif , keuangan dan organisasi mengacu pada Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor:MA/SEK/07/SK/III/2006 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Mahkamah Agung RI , Lembaga Mahkamah Agung RI sebagai salah satu institusi negara /kepemerintahan sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor:XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah , berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas , fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, dan sumber dana serta kewenangan yang ada yang dipercayakan kepada publik.

(6)

B. Tugas dan Fungsi

Pengadilan Agama Muara Tebo merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan Peradilan guna menegakan Hukum dan Keadilan, Pengadilan Agama Muara Tebo bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat pertama.

Adapun tugas pokok dan fungsi sesuai dengan struktur organisasi adalah sebagai berikut:

1. Tugas :

Pengadilan Agama Muara Tebo merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan Peradilan guna menegakan Hukum dan Keadilan, Pengadilan Agama Muara Tebo bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat pertama.

2. Fungsi :

Pengadilan Agama Muara Tebo sebagai lembaga peradilan di Indonesia mempunyai 6 (enam) fungsi utama lembaga yaitu :

a. Fungsi Peradilan (Pasal 28 Undang-undang No. 3 Tahun 2009)

Sebagai Pengadilan tingkat pertama, Penadilan Agama Muara Tebo merupakan pengadilan yang bertugas membina keseragaman dalam penerapan hukum melalui putusan untuk menjaga agar semua hukum dan undang-undang diterapkan secara adil, tepat dan benar.

b. Fungsi Pengawasan

Pengadilan Agama Muara Tebo melakukan pengawasan terhadap jalannya proses penanganan perkara agar terwujud pengadilan diselenggarakan dengan seksama dan wajar dengan berpedoman pada azas peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan, tanpa mengurangi kebebasan dalam memeriksa dan memutus perkara. Juga melakukan pengawasan dibidang administrasi perkara maupun administrasi

(7)

umum.

c. Fun gsi Nasihat

1) Pengdilan Agama Muara Tebo dapat memberi nasihat -nasihat atau pertimbangan-pertimbangan dalam bidang hukum kepada instansi atau masyarakat yang meminta untuk diberikan nasihat.

f. Fungsi Lain-lain.

Selain tugas pokok untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya, berdasar Pasal 2 ayat (2) Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 serta Pasal 39 Undang

undang Nomor 3 Tahun 2009, Pengadilan

Agama Muara Tebo dapat diserahi tugas dan kewenangan lain berdasarkan Undang-Undang.

A. Penyusunan Alur (TUPOKSI)

Dalam Undang-undang Nomor 7

tahun 1989 yang terakhir dirubah dengan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, Pengadilan Agama merupakan Pengadilan tingkat pertama yang mempunyai susunan organisasi Pengadilan Agama yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Hakim, Panitera/Sekretaris, Wakil Panitera, Wakil Sekretaris, Panitera Muda Gugatan, Panitera Muda Permohonan, Panitera Muda Hukum, Kaur Umum, Kaur Kepegawaian, Kaur Keuangan, Panitera Pengganti dan Jurusita/ Jurusita Pengganti yang mempunyai tugas pokok dan fungsi antara lain :

(8)

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan tugas pokok dan fungsi jabatan fungsionalnya memimpin jalannya persidangan, memerintahkan sita dan tugas-tugas fungsional hakim lainnya.

2. Wakil Ketua Pengadilan Agama

Tugas pokok dan fungsinya manajerial/ kepemimpinan adalah mewakili Ketua Pengadilan Agama Muara Tebo dalam hal merencanakan dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai Wakil Ketua Pengadilan Agama Muara Tebo sebagai koordinator dari hakim pengawas bidang dan melaporkan hasil pengawasan kepada Ketua. Sedangkan tugas pokok dan fungsi jabatan fungsionalnya memimpin jalannya persidangan, memerintahkan sita dan tugas-tugas fungsional hakim lainnya.

3. Hakim

Tugas pokok dan fungsinya adalah menerima dan menyidangkan berkas perkara serta bertanggung jawab atas perkara baik dalam proses maupun peneyelesaiannya sampai dengan minutasi, memerintahkan sita dan tugas fungsional lainnya. Mengusulkan kepada Ketua Pengadilan Agama Muara Tebo dalam hal-hal yang perlu diusulkan untuk menyusun Program kerja jangka panjang dan jangka pendek Pengadilan Agama Muara Tebo. Melaksanakan tugas pengawasan sesuai dengan bidang yang dibebankan kepadanya.

4. Panitera/Sekretaris

Tugas pokok dan fungsi manajerial/ kepemimpinan adalah berkoordinasi dengan Ketua Pengadilan Agama Muara Tebo dalam merencanakan dan melaksanakan pelayanan teknis di bidang Administarsi Perkara, administarsi umum dan administrasi lainya, memimpin pelaksanaan tugas-tugas bidang keuangan baik keuangan perkara maupun pengelolaan DIPA, menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan tugas kegiatan Kepaniteraan dan

(9)

pendek. Tugas pokok fungsionalnya mendampingi majalis dalam persidangan dan tugas-tugas panitera lainnya.

5. Wakil Panitera

Tugas pokok dan fungsi manajerialnya/ kepemimpinannya adalah membantu Panitera dalam memimpin dan melaksanakan tugas-tugas Kepaniteraan dan bertanggungjawab dalam mengawasi tugas meja 1 meja II meja, III. Mengevaluasi dan melaporkan tugas sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Tugas pokok fungsionalnya mendampingi majalis dalam persidangan dan tugas-tugas panitera lainnya.

6. Wakil Sekretaris

Tugas pokok dan fungsinya adalah membantu Sekretaris dalam memimpin dan melaksanakan tugas dalam memimpin pelaksanaan tugas-tugas dikesekretariatan bertanggungjawab sebagai pejabat pembuat komitmen/penanggugjawab kegiatan, menggerakkan dan menyiapkan konsep serta memecahkan masalah yang muncul di bidang Kesekretariatan serta bertanggungjawab kepada Panitera/Sekretaris.

7. Kaur Umum

Tugas pokok dan fungsinya adalah memimpin dan mengkoordinir dan menggerakan seluruh aktivitas pada bagian umum (rumah tangga) serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan mengevaluasi, membuat laporan dan bertanggungjawab kepada Wakil Sekretaris. Membuat laporan SIMAK BMN dan laporan lain yang berkaitan dengan rumah tangga kantor.

(10)

Tugas pokok dan fungsinya adalah memimpin dan mengkoordinir/ menggerakan seluruh aktivitas pada bagian keuangan serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan mengevaluasi dan membuat laporan/bertanggungjawab kepada Wakil Sekretaris.

10. Panitera Muda Gugatan

Tugas pokok dan fungsinya adalah memimpin dan mengkoordinir/ menggerakan seluruh aktivitas pada bagian gugatan serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan mengevaluasi dan membuat laporan/bertanggungjawab kepada Wakil Panitera. Tugas pokok fungsionalnya mendampingi majalis dalam persidangan dan tugas-tugas panitera lainnya.

11. Panitera Muda Permohonan

Tugas pokok dan fungsinya adalah memimpin dan mengkoordinir/ menggerakan seluruh aktivitas pada bagian permohonan serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan mengevaluasi dan membuat laporan/ bertanggungjawab kepada Wakil Panitera. Tugas pokok fungsionalnya mendampingi majalis dalam persidangan dan tugas-tugas panitera lainnya.

12. Panitera Muda Hukum

Tugas pokok dan fungsinya adalah memimpin dan mengkoordinir/ menggerakan seluruh aktivitas pada bagian hukum serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan mengevaluasi dan membuat laporan/ bertanggungjawab kepada Wakil Panitera. Tugas pokok fungsionalnya mendampingi majalis dalam persidangan dan tugas-tugas panitera lainnya. 13. Panitera Pengganti

Tugas pokok dan fungsinya adalah mendampingi dan membatu Majelis Hakim mengikuti sidang pengadilan membuat berita acara membuat instrument sidang mengetik putusan dan penetapan perkara menyerahkan berkas perkara yang telah selesai pada pan muda hukum/meja III melalui Panitera Muda Gugatan/ Meja II serta bertanggung jawab kepada Panitera/Sekretaris. 14. Jurusita dan Jurusita Pengganti

(11)

Tugas pokok dan fungsinya adalah melaksanakan tugas kejurusitaan dan bertanggungjawab dengan Panitera.

B. Penyusunan Standar Operasional Prosedur

Secara umum, Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengadilan Agama Muara Tebo merupakan gambaran langkah-langkah kerja (sistem, mekanisme dan tata kerja internal) yang diperlukan dalam pelaksanaan suatu tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Standar Operasional Prosedur sebagai suatu dokumen/ instrumen memuat tentang proses dan prosedur suatu kegiatan yang bersifat efektif dan efisisen berdasarkan suatu standar yang sudah baku. Pengembangan instrumen manajemen tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa proses pelayanan di Pengadilan Agama Muara Tebo dapat terkendali dan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Tahap penting dalam penyusunan Standar operasional prosedur Pengadilan Agama Muara Tebo adalah melakukan analisis sistem dan prosedur kerja, analisis tugas, dan melakukan analisis prosedur kerja.

1. Analisis sistem dan prosedur kerja

Mengidentifikasikan fungsi - fungsi utama dalam suatu pekerjaan, dan langkah-langkah yang diperlukan dalam melaksanakan fungsi sistem dan prosedur kerja. Sistem adalah kesatuan unsur atau unit yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi sedemikian rupa, sehingga muncul dalam bentuk keseluruhan, bekerja, berfungsi atau bergerak secara harmonis yang ditopang oleh sejumlah prosedur yang diperlukan, sedang prosedur

(12)

dapat dibuat pelaksanaan tugas yang baku. 3. Analisis prosedur kerja

Analisis prosedur kerja adalah kegiatan untuk mengidentifikasi urutan langkah-langkah pekerjaan yang berhubungan apa yang dilakukan, bagaimana hal tersebut dilakukan, bilamana hal tersebut dilakukan, dimana hal tersebut dilakukan, dan siapa yang melakukannya. Prosedur diperoleh dengan merencanakan terlebih dahulu bermacam-macam langkah yang dianggap perlu untuk melaksanakan pekerjaan.

C. Organisasi Pengadilan Agama Muara Tebo

Jumlah keseluruhan tenaga pegawai Pengadilan Agama Muara Tebo berjumlah 28 ( Dua puluh delapan ) Orang terdiri dari :

a. Jumlah Pegawai Menurut Golongan :

Tenaga Honorer = 7 Orang

Golongan I = - Orang

Golongan II = 3 Orang

Golongan III = 16 Orang

Golongan IV = 4 Orang

b. Jumlah Tenaga Teknis dan Non Teknis

Ketua ,Wakil Ketua dan Hakim = 7 Orang Panitera / Sekretaris = 1 Orang

Wakil Panitera = 1 Orang

Panitera Muda Gugatan = 1 Orang Panitera Muda Permohonan = - Orang

Panitera Muda Hukum = 1 Orang

Panitera Pengganti = 1 Orang

Jurusita/Jurusita Pengganti = 4 Orang c. Jumlah Pejabat Struktural

Wakil Sekretaris = 1 Orang

Kaur Umum Staff = = 1 1 Orang

Kaur Kepegawaian = 1 Orang

Kaur Keuangan Staff = = 1 2 Orang Orang

(13)

D. Sistematika Penyajian

Pada dasarnya laporan akuntabilitas kinerja ini untuk

mengkomunikasikan pencapaian kinerja Mahkamah Agung dalam tahun anggaran 2010, dengan bentuk sajian seperti berikut :

Bab I. Pendahuluan, menguraikan gambaran secara garis besar tentang Pengadilan Agama Muara Tebo dan tentang LAKIP, yang berisikan antara lain; a. Latar Belakang; b. Tugas dan fungsi; c. Organisasi Pengadilan Agama Muara Tebo dan; d. Sistematika Penyajian. Bab II, menguraikan perencanaan dan penetapan kinerja serta program kerja mahkamah agung republik indonesia dalam tahun anggaran 2011 yang berisikan antara lain; a. Rencana Strategis; b. Tujuan Strategis; c. Sasaran Strategis dan; d. IKU MA-RI; e. Rencana Kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2011 dan; f. Penetapan Kinerja MA Tahun 2011. Bab III. Akuntabilitas kinerja, menguraikan tentang capaian kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo yang terdiri dari; a. Realisasi IKU; b. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2011; c. Analisis Kinerja di MA-RI; dan d. Analisis Capaian Akuntabilitas Keuangan. Bab IV. Penutup, menguraikan kesimpulan dari seluruh sajian laporan tentang kinerja (LAKIP) serta harapan adanya koreksi untuk peningkatan kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo di masa dating, yang berisikan antara lain; a. Kesimpulan dan b. Saran. Bab V. Lampiran, yang berisi antara lain ; 1. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Muara Tebo 2. Pengukuran Pencapaian Sasaran Tahun 2011; 3. Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2011; 4. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Muara Tebo;

(14)

5.Rencana Kinerja Tahun 2011; 6. Penetapan Kinerja Tahun 2012; dan; 7. Matrik Rencana Strategis Mahkamah Agung RI Tahun 2010 – 2014.

(15)

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Tahun 2010 merupakan awal tahun dari Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Muara Tebo tahun 2010 – 2014 merupakan gambaran atau visionable dari kinerja dan rencana kinerja lembaga Mahkamah Agung RI, yang lingkupnya dalam kurun waktu 5 tahunan. Sehingga Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama tahun 2010 – 2014 sebagai proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan organisasi.

Visi dan Misi Pengadilan Agama Muara Tebo

Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita-cita dan citra yang ingin diwujudkan organisasi Mahkamah Agung Republik Indonesia.

Visi Mahkamah Agung adalah :

"TERWUJUDNYA PENGADILAN AGAMA MUARA TEBO SEBAGAI PENGADILAN AGAMA YANG AGUNG”

Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Agama Muara Tebo menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :

1. Menjaga kemandirian badan peradilan;

(16)

professional.

6. Meningkatkan kualitas, efesiensi, efektifitas kinerja dan budaya kerja di lingkungan Pengadilan Agama Muara Tebo.

7. Mewujudkan aparatur Peradilan Agama Muara Tebo yang profesional, bersih, berwibawa dan berakhlakul karimah.

8. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dibidang hukum dan keadilan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Peradilan Agama.

Upaya untuk mencapai visi dan misi yang agung tersebut jelaslah bukan suatu pekerjaan mudah. Diperlukan suatu pemahaman yang mendalam atas permasalahan yang dihadapi Pengadilan Agama Muara Tebo dan rencana serta strategyang tepat dan menyeluruh untuk menjawab permasalahan yang ada. Tujuannya, agar dapat mendorong terwujudnya lembaga peradilan yang bermartabat, berwibawa dan dihormati, tegaknya supremasi hukum.

B. Tujuan Strategis

Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Tujuan Stratejik yang termuat di dalam Rencana Strategis sebagai berikut: 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi

2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan

3. Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Muara Tebo adalah badan peradilan yang memmenuhi butir 1 dan 2 diatas.

Dengan diformulasikannya tujuan strategis, Pengadilan Agama Muara Tebo akan dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi visi misinya untuk kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dan memungkinkan untuk mengukur sejauh mana visi misi organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi misi organisasi.

Adapun isu strategis Pengadilan Agama Muara Tebo oleh publik adalah pelayanan dalam penanganan perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama Muara Tebo, sehingga tujuan stratejik diharapkan dapat menjawab isu

(17)

strategis tersebut.

Tujuan yang ditetapkan Pengadilan Agama Muara Tebo sebagai berikut :

1. Meningkatkan kemampuan dan kinerja pengadilan agar lebih efektif dan efesien; 2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi peradilan;

3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Pengadilan Agama Muara Tebo. 4. Meningkatkan pelayanan terhadap pencari keadilan sehingga pencari keadilan

merasa puas dan terlayani.

C. Sasaran Strategis

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai organisasi dalam waktu yang lebih pendek dari pada tujuan. Sasaran yang ditetapkan dalam Renstra Pengadilan Agama Muara Tebo adalah :

1. Meningkatkan kinerja dan pelayanan terhadap pencari keadilan. 2. Meningkatkan transparansi akuntabilitas keuangan.

(18)

3. Menyelesaikan tunggakan perkara;

4. Memperkuat sistem dan meningka tkan kinerja pen ga wa sa n dan pembinaan ;

Keempat sasaran tersebut merupakan sasaran yang akan dicapai Pengadilan Agama Muara Tebo dalam tahun 2010-2014.

D. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Muara Tebo

Pengadilan Agama Muara Tebo telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan SK. Ketua Pengadilan Agama Muara Tebo NOMOR : W5-A9/ . /KP.00./II/2011 tanggal 16 Februari 2012 :

1. Nama Unit Organisasi : Pengadilan Agama Muara Tebo.

Tugas : menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat pertama.

Fungsi : sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan Peradilan guna menegakan Hukum dan Keadilan :

2. Indikator Kinerja Utama

IKU sebelum di review sebagai berikut:

NO. URAIAN ALASAN

1 .

Persentase sisa perkara tahun lalu yang tertunggak yang harus di putus.

Sisa Perkara tahun lalu harus segera diputus agar tercapai peradilan yang cepat, sederhana dan biaya ringan dan para pencari keadilan merasa puas atas kinerja Peradilan .

2 .

Persentase mediasi yang diselesaikan.

Perbandingan antara mediasi yang berhasil dengan yang tidak berhasil dari jumlah perkara yang diterima.

(19)

3 .

Persentase perkara yang diputus . Mengukur kinerja lembaga peradilan untuk mewujudkan peradilan yang bersih, berwibawa dan transparan

4 .

Persentase jumlah

rekomendasi

temuan pemeriksaan yang di tindak lanjuti.

Mengukur kinerja lembaga peradilan untuk mewujudkan peradilan yang bersih, berwibawa dan transparan.

5.

Persentase putusan perkara yang di informasikan melalui Web Site

Mengukur informasi peradilan dalam menyelesaian perka ra dan mewujudkan modernisasi peradilan.

(20)

Indikator Kinerja Utama yang disinkronisasi dengan Rencana Strategis Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2011 yang outputnya sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja Utama Penj elasan Penanggung Jawab Sumber Data 1 a. Prosentase Mediasi yang diselesaikan b. Prosentase sisa perkara tahun lalu yang harus diselesaikan c. Prosentase perkara putus yang diselesaikan

a. Perbandingan antara mediasi yang berhasil dengan jumlah perkara yang diterima.

b. perbandingan antara sisa perkara tahun yang lalu dan perkara yang masuk tahun ini. Dengan SDM yang tersedia c. .Perbandingan antara perkara yang diputus dan yang diminutasi Kepaniteraan Kepaniteraan Kepaniteraan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan bulanan dan tahunan 2 a. Prosentase

berkas yang masuk dan siap deregister. b. Prosentase pemanggilan sidang tepat waktu. c. Prosentase Pemberitahuan Isi Putusan tepat waktu a. Perbandingan antara berkas yang masuk dan dan siap deregister dan siap didistribusikan kepada majelis untuk disidangkan. b. Perbandingan antara jumlah perkara dan para pihaknya

dengan jumlah SDM

jurusita/jurusita pengganti yang ada.

c. Perbadingan antara isi

putusan yang harus

disampaikan dengan jumlah SDM jurusita/JSP yang tersedia

Ditjen Jurusita/JSP Jurusita Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan bulanan dan tahaunan

(21)

3 a. Prosentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak berperkara.

a.

b. Prosentase

putusan perkara yang dapat dipublikasikan

Perbandingan antara perkara yang putus dan para pihak yang meminta salinan putusan

b.Perbandingan antara prosentase putusan perkara yang sudah diminutasi dapat dapat didownload di website Pengadilan tingkat pertama dengan perkara yang diputus. Panitera Panitera Laporan Bulanan, Laporan Tahunan, Laporan Bulanan, Laporan Tahunan,

(22)

4 a. Prosentase Pelayanan meja informasi.

Perbandingan antara pemohon informasi yang dikabulkan dengan

permohonan informasi yang dikabulkan. Panitera L a p o r a n bulanan dan laporan Tahunan. b. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti. c. Prosentase temuan yang ditindaklanjuti.

c. Perbandingan antara jumlah pengaduan yang ditindak lanjuti mengenai prilaku aparaat peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan.

d. Perbandingan antara jumlah temuan hasil pengawasan internal yang ditindaklanjuti dengan temuan yang dillaporkan Ketua dan Panitera Ketua/pansek L a p o r a n hasil pengaduan masyarakat lisan atau tertulis. Hasil pengawasan internal 5 Prosentase pelaksanaan siding keliling terhadap pencari keadilan Perbandingan pelaksanaan siding keliling dengan perkara yang diterima.

Ketua/pansek Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.

(23)

E. Rencana Kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2012.

Rencana Kinerja Tahun 2012 ini disusun berdasarkan Penetapan Kinerja Tahun 2011 yang belum mempunyai Indikator Kinerja Utama yang diformalkan dan dikaji sebagai berikut:

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (%)

1 a. Peningkatan penyelesaian perkara di Pengadilan Agama Muara Tebo.

b. Peningkatan penyelesaian perkara diPengadilan TK I

c.Meningkatnya kinerja dalam penyelesaian perkara.

Prosentase putusan perkara dan putusan tunggakan perkara yang selesai dari pencari keadilan.

Prosentase dilaksanakannya sidang keliling/zetting plane/hakim terbang. Prosentase perkara yang diputus Pengadilan TIngkat Pertama

kurang dari 6 bulan (sejak dimajlis).

Prosentase Putusan Pengadilan Tk. I yang tidak naik banding.

Prosentase Putusan Pengadilan Tk. Banding yang tidak naik Kasasi. Prosentase Putusan

Pengadilan Kasasi atau BHT yang tidak PK. 100% 100% 100%% 100% 100%

(24)

3 Menyusun himpunan putusan peradilan,berbagai peraturan pembinaan hukum,serta peraturan perundang - undanganbidang administrasi.

Prosentase referensi hukum dan hasil kajian putusan Pengadilan.

Prosentase Pengadilan yang menerima buku hasil kajian.

100%

4 Menyusun hasil kajian putusan Mahkamah

Agung, Peraturan perundang - undangan,

serta naskah - naskah akademis.

Prosentase jenis putusan Pengadilan TIngkat Pertama yang

menjadi yurisprudensi. Prosentase jenis kebijakan dalam penyelesaian perkara dan bidang Peradilan. Jumlah hasil kajian hukum naskah akademis 100% 100% 11 Kajian 5 Meningkatkan SDM penyelenggaraan peradilan. Prosentase pelaksanaan Kebijakan Peningkatan SDM : - Diklat tenaga teknis Hakim - Diklat tenaga teknis Panitera - Diklat tenaga teknis Juru sita - Diklat Prajabatan

- Diklat Pimpinan - Rintisan gelar S2 dan S3Prosentase pelaksanaan

100%

6 Mewujudkan tindaklanjut temuan hasil Pemeriksaan Prosentase temuan pemeriksaan yang ditindaklanjuti 100% 7 Mewujudkan keterbukaan informasi publik tentang

pengadilan kepada masyarakat.

Prosentase akses pelayanan yang terbuka kepada

masyarakat melalui meja informasi dan website pengadilan.

(25)

.B. Penetapan Kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2012.

Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Penetapan kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2012. Penyusunan Penetapan Kinerja ini didasarkan pada Inpres Nomor: 5 Tahun 2004 tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi, dan Surat Edaran Menteri Negara PAN Dan Reformasi Birokraksi Nomor: 29 Tahun 2010 tentang Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, acuan dalam menyusun Penetapkan Kinerja tahun 2012 tidak terlepas dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2013 dan Kebijakan Umum Pengadilan Agama Muara Tebo dalam rangka penggunaan anggaran tahun 2012. Sasaran-sasaran yang akan dicapai Pengadilan Agama Muara Tebo tahun 2012 dan dinyatakan dalam penetapan sasaran kinerja 2012, dengan menyesuaikan hasil dari Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Muara Tebo yang disusun tahun 2012. Selain berdasarkan IKU tersebut dan dengan mengembangkan sasaran-sasaran yang menjadi isu strategis Pengadilan Agama Muara Tebo pada tahun 2012, maka dapat diperinci sebagai berikut :

Tabel Penetapan Kinerja Pengadilan Agama Muara TEbo Tahun 2012

No SASARAN INDIKATOR TARG

ET

1 Peningkatan Penyelesaian

Perkara di Pengadilan Agama Muara Tebo.

a. Prosentase tunggakan perkara yang diselesaikan

b. Prosentase perkara yang diselesaikan

100 %

(26)

2 Peningkatan tertib administrasi Perkara

a. Prosentase penerimaan perkara yang diajukan para pihak pencari keadilan

b. Penyelesaian prosentase pengiriman berkas banging dan PK yang didampaikan secara lengkap kepada PTA dan Mahkamah Agung RI. c. Prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

100%

100%

100% 3 Peningkatan Kualitas SDM a. Prosentase pegawai yang diutuskan

untuk mengikuti diklat yustisial dan non yustisial

15%

4 Peningkatan kualitas pengawasan a. Prosentase pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Hawasbid .

b. Prosentase pengawasan atasan langsungi

c. Prosentase tindak lanjut pembinaan dan pengawasan

50 %

100%

100% 5 Peningkatan aksesibilitas

masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Prosentase pengumuman putusan melalui direktori putusan

b.Prosentase transparansi dan akuntabilitas tentang biaya perkara

50%

100% 6 Meningkatnya kepercayaan

masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dan kebijakan di bidang peradilan

a. Prosentase putusan Pengadilan Agama Muara Tebo yang melakukan upaya hukum.

(27)

7 Peningkatan penyelesaian perkara di Pengadilan Agama Muara Tebo dengan Mewujudkan pelayanan di bidang hukum secara lebih cepat, murah dan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat pencari keadilan.

a. Prosentase dilaksanakannya sidang keliling/zetting plate/hakim terbang b. Prosentase bantuan hukum untuk pencari keadilan secara prodeo

100%

100%

8 Meningkatnya kinerja dalam penyelesaian perkara.

Prosentase perkara yang diputus Pengadilan Agama Muara Tebo kurang dari 6 bulan.

(28)

- Sasaran nomor 1 a menargetkan 50% untuk Indikator tunggakan perkara yang disesuaikan dengan historis dalam penyelesaian tunggakan perkara berdasarkan tahun lalu, sedangkan nomor 1b menargetkan 100 % karena merupakan target core business (ciri khas) kinerja lembaga yang ditargetkan secara sempurna.

- Sasaran nomor 2a dan 2b menargetkan 100% (merupakan kinerja yang harus diselesaikan secara tuntas) yaitu berkas perkara yang diajukan yang disampaikan secara lengkap serta berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

- Sasaran nomor 3a dan 3b menargetkan 100% karena peningkatan kualitas SDM dapat berpengaruh dengan indikator utama lainnya seperti dalam penyelesaian perkara.

- Sasaran nomor 4a dan 4b menargetkan 100% karena sebagai wujud dari good governance untuk memberikan sangsi kepada jajaran peradilan yang melakukan tindakan tercela

- Sasaran nomor 5 menargetkan 100% karena wujud dari transparansi peradilan untuk dapat diakses setiap produk putusan oleh masyarakat

- Sasaran nomor 6 menargetkan 0 % karena merupakan kinerja yang memberikan keadilan bagi yang mencari keadilan baik putusan tingkat pertama, tingkat banding, kasasi, peninjauan kembali serta putusan yang berkekuatan hukum tetap. Bahwa tidak ada satupun dari majelis hakim dalam memutus perkara yang berniat tidak memberikan keadilan bagi masyarakat, karena di dalam putusan selalu ada kata “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan YME”, sehingga menargetkan 0% dari setiap putusan yang dihasilkan oleh Majelis hakim untuk memberikan keadilan.

- Sasaran nomor 7 menargetkan 100 % karena merupakan upaya dari lembaga peradilan dalam mewujudkan pelayanan peradilan yang lebih cepat, murah dan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat pencari keadilan yang tidak mampu, disesuaikan dengan anggaran yang tersedia dan lokasi kasus

(29)

yang ada

- Sasaran nomor 8 hanya menargetkan 60 % karena pada data perkara yang berusia dibawah 6 bulan hanya 60 % dari perkara yang masuk, khususnya perkara yang mempunyai jadwal waktu penyelesaian.

Khusus mengenai indikator kinerja sasaran dalam tabel di atas, merupakan penyempurnaan dari indikator kinerja sasaran yang ada dalam dokumen penetapan kinerja, serta diupayakan mensinkronisasikan dengan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Muara Tebo.

Program prioritas Pengadilan Agama Muara Tebo untuk tahun 2012 adalah sebagai berikut :

1. Penyelesaian sisa perkara tahun 2011.

Salah satu program prioritas Pengadilan Agama Muara Tebo yang harus segera dilakukan adalah penyelesian sisa perkara tahun 2011, agar para pencari keadilan merasa berperkara di Pengadilan Agama Muara Tebo dapat terlaksana dengan sederhana, cepat dan biaya ringan. Sisa perkara tahun 2011 merupakan perkara yang masuk pada akhir tahun dan perkara-perkara yang masuk pada bulan September 2011 yang menurut hukum acara belum bisa disidangkan dalam tahun 2011. seperti perkara yang tidak diketahui tempat tinggal Tergugatnya. Oleh karena itu sisa perkara tahun 2011 ini merupakan prioritas utama yang harus diselesaikan.

2. Meningkatkan peran mediasi agar perkara-perkara tertentu dapat diselesaikan dengan jalan mediasi.

Salah satu program nasional dalam perkara perdata adalah mewajibkan mediasi. Di Pengadilan Agama Muara Tebo mediasi setiap perkara yang sudah diregistrasi telah dilaksanakan sebagaimana adanya, untuk kedepan program mediasi ini

(30)

4. Peningkatan pelayanan meja informasi.

Juga program nasional yang telah diaturkan dalam peraturan adalah meja informasi peradilan selama ini sudah berjalan sebagaimana mestinya namun perlu peningkatan.

5. Pening katan pelayanan sidang keliling.

Salah satu program Mahkamah Agung RI dalam pelayanan dan bantuan hukum adalah mengadakan sidang keliling, bagi masyarakat yang jauh tempat tinggalnya dan sulit mendapat akses ke pengadilan. Pengadilan Agama Muara Tebo telah melaksanakan sidang keliling di tempat yang radius jaraknya 70 KM dari Kantor Pengadilan Agama Muara Tebo, sidang keliling ini mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat dan tokoh-tokoh pemerintahan setempat dan berharap agar sidang keliling ini dapat dilaksanakan ditempat tersebut setiap tahun. Harapan masyarakat memang punya alasan karena jarak tempuh yang jauh dan sulit ke Pengadilan Agama Muara Tebo.

(31)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Realisasi Indikator Kinerja Utama

Dalam melaksanakan kegiatan suatu Lembaga/Kementerian diperlukan mengetahui tugas pokok dan fungsi dari Kementerian /Lembaga tersebut. Sehubungan dengan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, diperlukan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Muara Tebo sebagai lembaga peradilan yang menegakan keadilan bagi masyarakat. Peraturan Menteri Negara PAN Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah j.o Surat Edaran Menteri Negara PAN No. SE/12/M.PAN-RB/11/2009. Tentang Penetapan I ndikator Kinerja Utama Kementerian/Lembaga yang dilengkapi oleh Peratu ran Menteri Negara PAN dan RB Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Dalam menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU), memperhatikan faktorfaktor tertentu, kondisi, dan kemanfataan IKU, sebagai berikut :

Pemilihan dan Penetapan IKU :

Spesifik , dapat dicapai, relevan, menggambarkan keberhasilan sesuatu yg diukur, dapat dikuantifikasi dan diukur

(32)

dokumen Penetapan Kinerja, Pelaporan Akuntabilitas Kinerja, Evaluasi Kinerja, Pemantauan dan Pengendalian Kinerja.

Penetapan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Muara Tebo ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Muara Tebo dalam Surat Keputusan No. W5-A9/ /Kp.01/II/2012 tanggal 16 Februari 2012 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Muara Tebo.

Adapun pencapaian kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan yang menjadi isu strategis di Pengadilan Agama Muara Tebo tahun 2011 adalah sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja Utama Target 2011

Realisasi ( % ) Keterangan 2012

1 a. Prosentase mediasi yang diselesaikan.

b. Prosentase sisa perkara tahun lalu yang

diselesaikan

c. Prosentase perkara putus yang diselesaikan

100%

100%

100 %

100 %

100 %

75 % Masih ada perkara yang belum

minutasi sesuai target waktu

2 a. Prosentase berkas yang masuk dan siap deregister

100% 100%

b. Prosentase pemanggilan sidang tepat waktu.

c. Prosentase Pemberitahuan Isi putusan tepat waktu

100% 100% 100% 90% PBT melalui PA lain sering terlambat. 3 a. Prosentase penyampaian

salinan putusan kepada pihak berperkara

(33)

4.

5.

b. Prosentase putusan perkara yang dapat dipublikasikan a. porsentase pelayanan meja informasi a. prosentase pelaksanaan sidang keliling 100 % 100% 100% 60% 100% 100% kekurangan jumlah SDM dan keterbatasan jaringan telkom

(34)

Sejak diterbitkannya Undang-undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, maka pada setiap lembaga negara lebih ditegaskan bahwa kegiatan anggaran harus berbasis kepada kinerja dituangkan dalam bentuk DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) TA.2011

Selanjutnya untuk menetapkan target kinerja tahun 201 2 maka tidak terlepas core bussines Pengadilan Agama Muara Tebo yaitu

menerima, memeriksa, dan memutus perkara, sehingga apa saja yang

harus dilaksanakan yang didukung oleh jumlah anggaran yang mencukupi dan berimbang untuk menyelesaikan perkara yang diterima dari para pihak sampai menjadi putusan yang berkekuatan hokum tetap. Selain melaksanakan sebagai pemegang kekuasaan kehakiman, juga melakukan pembinaan kepada pegawai dilingkungan Pengadilan Agama Muara Tebo, Hal ini sebagai konsekuensi dari sistem pembinaan dan pengawasan sebagaimana yang tertuang dalam peraturan perundang-undangan.

Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Penetapan kinerja ini

merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2011. Penyusunan Penetapan Kinerja ini didasarkan pada Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, dan Surat Edaran Menteri Negara PAN Nomor: SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja, merupakan acuan dalam menyusun Penetapkan Kinerja 2012 tidak terlepas dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2012 dan Kebijakan Umum Pengadilan Agama Muara Tebo dalam rangka penggunaan anggaran tahun 2012.

Khusus mengenai indikator kinerja sasaran dalam tabel di atas, merupakan lanjutan dan penyempurnaan dari indikator kinerja sasaran yang

(35)

ada dalam dokumen penetapan kinerja belum dapat menggambarkan sebagai ukuran keberhasilan atau kegagalan dari pencapaian sasaran, tetapi baru menggambarkan terlaksananya kegiatan dan kinerja sebagian saja. Sangat disadari bahwa indikator kinerja sasaran yang disempurnakan ini belum seluruhnya pada level outcome, merupakan kendala dalam sistem pengumpulan data kinerja outcome harus di lakukan survey lebih mendetil lagi. Indikator kinerja akan senantiasa disempurnakan sejalan dengan pembangunan sistem pengumpulan data kinerja.

B. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2011

Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam tahun 2011 secara umum Pengadilan Agama Muara Tebo dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi telah dapat mencapai keberhasilan yang dapat ditunjukkan dari pencapaian sebagian besar target indikator kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan akan dicapai pada tahun 2011. Namun demikian disisi lain masih terdapat sebagian kecil dari target indikator kinerja sasaran strategis yang ditetapkan akan dicapai pada tahun ini, tetapi realisasinya belum dapat dicapai. Pengadilan Agama Muara Tebo telah melakukan analisis dan evaluasi atas capaian kinerja tahun 2011, untuk mendapatkan umpan balik guna melakukan perbaikan pada awal Renstra 2012- 2014 secara berkesinambungan.

(36)

C. Analisis Kinerja di Pengadilan Agama Muara Tebo

Keadaan Perkara di Pengadilan Agama Muara TEbo

esuai dengan tugas dan fungsi suatu lembaga kekuasaan kehakiman, yaitu menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan perkara - perkara yang diajukan kepadanya, maka Pengadilan Agama Muara Tebo selama tahun 2011 telah menerima perkara sebanyak 294 perkara, yang terdiri dari 289 perkara contentious dan 5 perkara voluntair. Ditambah dengan sisa perkara tahun 2010 sebanyak 43 perkara. Jadi dalam tahun 2011 Pengadilan Agama Muara Tebo memeriksa dan memutus serta menyelesaikan perkara sebanyak 337 perkara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam rekapitulasi perkara di bawah ini ;

A. Perkara sisa tahun 2010 dan perkara yang diterima tahun 2011. 1. Sisa perkara tahun 2010

Adapun sisa perkara tahun 2010 berjumlah sebanyak 43 perkara dengan rincian sebagaimana pada table berikut:

Tabel 3.1

Perkara Sisa Tahun 2010 pada Pengadilan Agama Muara Tebo

No Jenis Perkara Jumlah Perkara

1. Cerai Talak 7

2. Cerai Gugat 32

3. Harta Bersama 2

4. Penetapan Ahli waris 2

Jumlah 43

(37)

2. Perkara yang diterima tahun 2011

Selama tahun 2011 perkara yang diterima berjumlah 294 perkara dengan rincian sebagai berikut :

a. Perkara Gugatan (Contentius) sebanyak 289 perkara terdiri dari:

Tabel 3.2

Perkara Gugatan (Contentius) yang diterima tahun 2011 di Pengadilan Agama Muara Tebo

No Jenis Perkara Jumlah Perkara

1. Cerai Talak 93

2. Cerai Gugat 193

3. Izin Poligami -

4. Harta Bersama 3

(38)

b. Perkara Permohonan (Voluntair) sebanyak 5 perkara terdiri dari :

Tabel. 3.3

Perkara Permohonan (Voluntair) yang diterima tahun 2011 di Pengadilan Agama Muara Tebo

No Jenis Perkara Jumlah Perkara

1. Isbat Nikah -

2. Wali Adhol 1

3. Dispensasi Kawin 2

4. Penetapan Ahli Waris 2

Jumlah 5

Jumlah perkara yang diterima ditambah dengan sisa perkara tahun 2010 adalah sebanyak 337 perkara. Dan dari jumlah perkara yang diterima dalam tahun berjalan 2011, 12 (dua belas) perkara diantaranya diterima secara prodeo (miskin). Sebagai perbandingan, pada tahun 2010 Pengadilan Agama Muara Tebo menerima perkara sebanyak 277 sedangkan pada tahun 2011 menerima perkara sebanyak 294. Dengan kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa perkara pada Pengadilan Agama Muara Tebo, tahun 2011 ini mengalami peningkatan penerimaan sebesar 6 persen.

B. Perkara yang Diputus

(39)

Muara Tebo telah mengadili serta memutus perkara sebanyak 291 perkara dengan jenis perkara sebagai berikut:

1. Perkara Gugatan (Contentius) :

Tabel. 3.4

Perkara Gugatan (Contentius) yang diputus tahun 2011

No Jenis Perkara Jumlah Perkara

1. Cerai Talak 85

2. Cerai Gugat 196

3. Izin Poligami -

4. Harta Bersama 3

Jumlah 284

2. Perkara Permohonan (Voluntair):

Tabel. 3.5

Perkara Permohonan (Voluntair) yang diputus tahun 2011

No Jenis Perkara Jumlah Perkara

1. Isbat Nikah -

(40)

dikabulkan, ada yang dicoret dari register, ada yang digugurkan, ditolak, tidak diterima serta ada yang dicabut dengan rincian sebagai berikut :

1. Dikabulkan

Adapun Perkara yang telah diterima Pengadilan Agama Muara Tebo pada tahun 2011, yang dikabulkan / diputus sebanyak 280 Perkara, yang terdiri dari sebagai berikut :

Tabel. 3.6

Perkara yang dikabulkan tahun 2011 di Pengadilan Agama Muara Tebo

No Jenis Perkara Jumlah Perkara

1. Cerai Talak 82 2. Cerai Gugat 189 3. Izin Poligami - 4. Harta Bersama 3 5. Isbat Nikah - 6. Wali Addhol 1 7. Dispensasi Kawin 2

8. Penetapan Ahli Waris 3

Jumlah 280

(41)

yang dicoret / diputus sebanyak 4 Perkara, yang terdiri dari sebagai berikut :

Tabel. 3.7

Perkara yang dicoret tahun 2011

No Jenis Perkara Jumlah Perkara

1. Cerai Talak 1 2. Cerai Gugat 2 3. Izin Poligami - 4. Harta Bersama - 5. Isbat Nikah - 6. Wali Addhol - 7. Dispensasi Kawin -

8. Penetapan Ahli Waris 1

(42)

No Jenis Perkara Jumlah Perkara 1. Cerai Talak 1 2. Cerai Gugat 4 3. Izin Poligami - 4. Harta Bersama - 5. Isbat Nikah - 6. Wali Addhol - 7. Dispensasi Kawin -

8. Penetapan Ahli Waris -

Jumlah 5

4. Ditolak

Adapun perkara yang ditolak PA Muara Tebo tahun 2011 sebanyak 1 Perkara, yaitu sebagai berikut:

Tabel. 3.9

Perkara yang ditolak tahun 2011

No Jenis Perkara Jumlah Perkara

1. Cerai Talak 1

2. Cerai Gugat -

3. Izin Poligami -

4. Harta Bersama -

(43)

6. Wali Addhol -

7. Dispensasi Kawin -

8. Penetapan Ahli Waris -

Jumlah 1

5. Tidak Diterima

Adapun Perkara yang diterima PA Muara Tebo tahun 2011, yang tidak diterima sebanyak 1 Perkara, yang terdiri dari sebagai berikut :

Tabel. 3.10

Perkara yang tidak diterima tahun 2011

No Jenis Perkara Jumlah Perkara

1. Cerai Talak - 2. Cerai Gugat 1 3. Izin Poligami - 4. Harta Bersama - 5. Isbat Nikah - 6. Wali Addhol - 7. Dispensasi Kawin -

(44)

6. Dicabut

Adapun Perkara yang telah diterima Pengadilan Agama Muara Tebo tahun 2011, yang dicabut sebanyak 10 Perkara, yang terdiri dari sebagai berikut ;

Tabel.3.11

Perkara yang dicabut tahun 2011

No Jenis Perkara Jumlah Perkara

1. Cerai Talak 6 2. Cerai Gugat 4 3. Izin Poligami - 4. Harta Bersama - 5. Isbat Nikah - 6. Wali Addhol - 7. Dispensasi Kawin -

8. Penetapan Ahli Waris -

Jumlah 10

Dari jumlah perkara yang diputus tersebut di atas, pelaksanaan sidangnya dilakukan bertempat sebagai berikut:

No Tempat Sidang Jumlah 1 Ruang Sidang Pengadilan Agama Muara

Tebo

(45)

2 Sidang Keliling di Desa Suka Damai Kec. Rimbo Ulu

26

Jumlah Perkara 301

D. Data Perkara Masuk Per - Kecamatan

Khusus mengenai perkara perceraian yang masuk terdiri dari perkara Cerai Talak dan Cerai Gugat pada tahun 2011, berjumlah 286 perkara dan berdasarkan pendataan perkara yang masuk dari berbagai Kecamatan dalam wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama Muara Tebo, maka pada laporan ini disusun menurut urutan jumlah perkara per-kecamatan, dari yang teratas sampai terbawah sebagaimana tercantum dalam data sebagai berikut :

Tabel. 3.12

Perkara yang masuk Per - Kecamatan tahun 2011 di Pengadilan Agama Muara Tebo

No. Nama Kecamatan

Jenis perkara Jumlah Posisi

Cerai Talak

Cerai Gugat

(46)

7 Muara Tabir 3 11 14 VII

8 VII Koto Ilir 4 8 12 VIII

9 Tebo Ilir - 7 7 IX

10 Tengah Ilir 2 1 3 X

11 Serai Serumpun - 2 2 XI

12 VII Koto - 1 1 XII

JUMLAH 93 193 286

Adapun perkara Permohonan yang terdiri dari perkara Wali Adhol, Dispensasi Kawin dan Penetapan Ahli Waris pada tahun 2011 berjumlah 5 perkara menurut data per-Kecamatan sebagai berikut ;

Tabel. 3.13

Perkara Permohonan yang masuk Per – Kecamatan Tahun 2011 di Pengadilan Agama Muara Tebo

(47)

Kecamatan Wali Adhol Dispensasi Kawin Penetapa n Ahli Waris 1 Rimbo Ulu - 2 2 4 I 2 Tebo Tengah 1 - - 1 II JUMLAH 1 2 2 5

Dari data perkara Harta bersama yang masuk pada tahun 2011 berjumlah 3 perkara yang terdiri dari perkara Gono-gini, menurut data per-kecamatan sebagai berikut ;

Tabel. 3.14

Perkara Harta Bersama yang masuk Per – Kecamatan Tahun 2011

di Pengadilan Agama Muara Tebo

No. Nama Kecamatan Jenis perkara Jumlah Posisi Gono - Gini

1. Tebo Tengah 1 1 I

2. Semabu 1 1 II

(48)

Grafik 3.1

Grafik Keadaan Perkara Per Kecamatan

E. Faktor Penyebab

Dari jumlah perkara perceraian yang diputus Pengadilan Agama Muara Tebo tersebut, faktor penyebabnya adalah sebagaimana tertera pada Tabel dibawah ini :

Tabel. 3.15

Faktor Penyebab Perceraian yang diputus tahun 2011 di Pengadilan Agama Muara Tebo

No Jenis Faktor Penyebab Jumlah Perkara

1. Poligami tidak sehat -

2. Krisis Akhlak 2

(49)

4. Ekonomi 3

5. Penganiayaan -

6. Gangguan pihak ketiga 2

7. Tidak ada Keharmonisan (Perselisihan)

84

8. Tidak ada tanggung jawab (Meninggalkan kewajiban)

180

Jumlah 271

F. Perkara Tabayun (Bantuan Panggilan)

Perkara Tabayun (bantuan panggilan) Pengadilan Agama Muara Tebo ke Pengadilan Agama dalam Wilayah PTA Jambi sebanyak 4 (empat) Pengadilan

(50)

No Nama Wilayah Jumlah Perkara 1. PA. Bungo 4 2. PA. Bangko 2 3. PA. Sabak 1 4. PA. Jambi 6 Jumlah 13

Perkara Tabayun (bantuan panggilan) Pengadilan Agama Muara Tebo ke Pengadilan Agama diluar Wilayah PTA Jambi sebanyak 11 (sebelas) Pengadilan Agama dengan jumlah perkara sebanyak 12 (dua belas) perkara. Adapun rincian perkara tabayun (mohon bantuan panggilan) ke Pengadilan Agama diluar Wilayah PTA Jambi adalah sebagai berikut:

(51)

Tabel. 3.17

Perkara Tabayun (Bantuan panggilan) ke PA diluar Wilayah PTA Jambi tahun 2011

No Nama Wilayah Jumlah Perkara

1. PA. Bengkulu 1

2. PA. Lubuk Linggau 1

3. PA. Babel 1

4. PA. Binjai 2

5. PA. Padang Panjang 1

6. PA. Purwodadi 1 7. PA. Pandeglang 1 8. PA. Bengkalis 1 9. PA. Sukoharjo 1 10. PA. Batang 1 11. PA. Blitar 1 Jumlah 12

(52)

Tabel. 3.18

Sisa Perkara Akhir Tahun 2011 di Pengadilan Agama Muara Tebo

No Jenis Perkara Jumlah Perkara

1. Cerai Talak 9

2. Cerai Gugat 25

3. Harta Bersama 2

4. Penetapan Ahli waris -

Jumlah 36

G. Perkara yang mengalami upaya Hukum

Perkara yang mengalami upaya hukum sebagaimana tertera pada tabel dibawah ini :

Tabel. 3.19

Perkara Yang Mengalami Upaya Hukum Tahun 2011 di Pengadilan Agama Muara Tebo

No Jenis Perkara Jumlah Perkara

1. Verzet -

2. Banding -

(53)

4. Peninjauan Kembali -

Jumlah -

H. Pengeluaran Akta Cerai

Pengeluaran Akta Cerai yang dikeluarkan Pengadilan Agama Muara Tebo sampai dengan akhir tahun 2011 berjumlah 263 Akta Cerai dengan rincian sebagai berikut:

Tabel. 3.20

Pengeluaran Akta Cerai Pengadilan Agama Muara Tebo

No Jenis Jumlah Keterangan

1 Akta Cerai

Gugat 182

Salah cetak 2 eks antara lain: No Seri E/001337 dan E/001624 dan 1 eks

nomor akta cerai doble yaitu nomor 92/AC/2011/PA dengan nomor seri

E/001633 dan

2 Akta Cerai

Talak 79

(54)

gini) dengan nomor perkara : 176/Pdt.G/2010/PA.Mto. Sita jaminan harta bersama tersebut telah berhasil dilaksanakan Pengadilan Agama Muara Tebo.

J. Mediasi

Sesuai dengan ketentuan pasal 130 HIR/154 RBg jo PERMA Nomor 1 tahun 2008 tentang Mediasi, maka diPengadilan Agama Muara Tebo dalam setiap perkara yang dihadiri oleh Pihak Penggugat dan Tergugat atau Pemohon dan Termohon telah diperintahkan untuk mengikuti proses mediasi dengan mediator para hakim yang terdiri dari hakim-hakim Pengadilan Agama Muara Tebo yang tidak mengadili atau menyidangkan perkara tersebut. Mediator tersebut dipilih dan ditunjuk sendiri oleh para pihak. Jika para pihak tidak mencapai kesepakatan untuk menentukan mediator atau tidak mau menunjuk siapa yang menjadi mediator, maka majelis hakim yang menunjuk mediator dan memerintahkan para pihak berperkara untuk mengikuti proses mediasi.

Dalam tahun 2011, Pengadilan Agama Muara Tebo telah melakukan mediasi untuk pihak berperkara sebanyak 29 perkara, namun dari proses mediasi tersebut tidak satu pun pihak berperkara yang berhasil didamaikan.

K. Grafik Perkara dari Tahun 2003 s/d Tahun 2011

Sebagai gambaran untuk melihat kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo, berikut disajikan statistik perkara dari tahun 2003 s/d 2011:

(55)
(56)

Pengawasan Internal

engawasan internal merupakan

pengawasan yang dilakukan oleh orang

atau badan yang ada di dalam lingkungan unit

organisasi yang bersangkutan. Pada

dasarnya pengawasan internal diarahkan

sepenuhnya untuk menghindari adanya

kemungkinan penyelewengan atau

penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. Melalui pengawasan internal diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan internal tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai sejauhmana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan internal juga dapat mendeteksi sejauhmana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauhmana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut.

Di lingkungan Pengadilan Agama Muara Tebo, pengawasan internal dilaksanakan dengan berpedoman kepada Surat Keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : KMA/080/SK/III/2006 tanggal 24 Agustus 2006 tentang pedoman pelaksanaan pengawasan di lingkungan lembaga peradilan. Berdasarkan Keputusan tersebut, pengawasan internal meliputi 2 (dua) jenis pengawasan, yaitu Pengawasan Melekat dan Pengawasan Fungsional.

4.1. Pengawasan Melekat

P

(57)

Pengawasan melekat dalam organisasi Mahkamah Agung dan Lembaga Peradilan di bawahnya adalah pengawasan secara struktural yang melekat dalam suatu organisasi, sebagaimana yang dimaksudkan oleh Pedoman Umum angka 1 huruf a Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 1989 tentang Pedoman Pengawasan Melekat yaitu sebagai berikut:

“Pengawasan melekat adalah serangkaian kegiatan yang bersifat sebagai pengendalian yang terus menerus, dilakukan oleh atasan langsung terhadap bawahannya secara preventif dan represif, agar pelaksanaan tugas bawahan tersebut berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana kegiatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku”

.

Dalam pelaksanaan pengawasan melekat, wewenang dan tanggung jawab pengawasan di lingkungan Pengadilan Agama Muara Tebo berada pada: Pimpinan, Hakim Pengawas Bidang, pejabat kepaniteraan, dan pejabat struktural di lingkungan Pengadilan Agama Muara Tebo. Adapun Hakim Pengawas Bidang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Muara Tebo berdasarkan Surat Keputusan tanggal 24 Februari 2011 Nomor: W5-A9/88/Kp.04.5/II/2011 tentang Penunjukan Hakim Pengawas Bidang. Sebagai penanggung jawab hakim pengawas bidang ditunjuk Wakil Ketua Pengadilan Agama Muara Tebo sebagai koordinator pelaksanaan teknis dan memimpin dalam pengawasan dan pembinaan serta membuat hasil pembinaan secara tertulis kepada Ketua Pengadilan Agama Muara Tebo untuk selanjutnya ditindak lanjuti dalam rangka perbaikan selanjutnya. Selain itu, hasil pengawasan juga dilaporkan secara berkala

(58)

Tabel 4.1

Hakim Pengawas Bidang Pengadilan Agama Muara Tebo

NO Pengawas Bidang Nama/NIP Ket

1 Kepaniteraan SIADPA/Reg ister Perkara RONI FAHMI, S.Ag.,MA/ 19770221 200502 1 001 C2 Arsip Perkara SUSPAWATI, S.ag/ 19760710 200112 2 003 C4 Keuangan Perkara Drs. ASLI NASUTION/ 19620924 199202 1 001 C1 2 Kesekretariatan Kepegawaia n dan Umum SENEN, S.Ag/ 19700515 199703 1 002 C3 Keuangan/ Website ZAKARIA A, S.H.I.,MH/ 19780706 200604 1 005 C5

Sumber: Surat Keputusan Ketua PA Muara Tebo tanggal 24 Februari 2011 Nomor: W5-A9/88/Kp.04.5/II/2011 tentang Penunjukan

Hakim Pengawas Bidang.

4.2 Pengawasan Fungsional

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2004 menentukan adanya Pengawasan Fungsional di lingkungan Mahkamah Agung RI. Pengawasan fungsional merupakan pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawasan yang khusus ditunjuk

(59)

untuk itu. Di lingkungan lembaga peradilan, pengawasan fungsional ini dilaksanakan oleh Badan Pengawasan Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pada tingkat wilayah, kewengangan pengawasan Badan Pengawas Mahkamah Agung Republik Indonesia didelegasikan kepada Pengadilan Tingkat Banding atau Pengadilan Tinggi Agama, sesuai dengan penjelasan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 yang telah diubah oleh Undang-Undang Nomor 5 tahun 2004 ayat (3).

“Kewengangan untuk melaksanakan pengawasan oleh Mahkamah Agung dapat didelegasikan kepada Pengadilan Tingkat Banding di semua lingkungan peradilan”.

Foto Bersama Tim Pengawas PTA Jambi dengan Ketua, Wakil Ketua, Hakim dan Pegawai Pengadilan Agama Muara Tebo

(60)

ember 2011. Adapun hakim tinggi Pengadilan Tinggi Agama Jambi yang ditugaskan untuk melaksanakan pengawasan fungsional ini di Pengadilan Agama Muara Tebo adalah sebagai berikut:

1) Pelaksanaan Pengawasan Semester Pertama

Drs. H.M. Yamin Awie :Waka PTA Jambi/ Ketua Tim Pengawas Drs.H.Salahuddin Mahmud : Hakim Tinggi Pengawas Daerah

Drs.H.Endang Kusnadi : Hakim Tinggi Pengawas Daerah Rizal Sayuthi, BA : Anggota Tim Pengawas

Drs. H.M. Saman H. Anwar : Anggota Tim Pengawas

2) Pelaksanaan Pengawasan Semester Kedua

Drs. H.M. Yamin Awie : Waka PTA Jambi/ Ketua Tim Pengawas Drs. A. Bahri Adnan, MH : Hakim Tinggi Pengawas Daerah

Drs.H.Endang Kusnadi : Hakim Tinggi Pengawas Daerah Mawardi, SH : Anggota Tim Pengawas

(61)

Pembinaan dan Pengelolaan

5.1 Sumber Daya Manusia

edudukan dan peranan Sumber Daya Manusia (SDM) pada institusi manapun sangatlah penting dan menentukan karena SDM adalah roda penggerak sistem yang telah dikembangkan oleh institusi tersebut. Sumber daya manusia (SDM) merupakan modal utama didalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan kesempurnaan. Untuk itu diperlukan SDM yang dapat bekerjasama, berintegrasi tinggi, berdaya guna, cakap, profesional dan bertanggungjawab dalam menggerakan roda institusi. Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengelola SDM dengan tepat dan cermat.

Peranan SDM bila dikaitkan dengan lembaga peradilan sebagai lembaga yang dalam sistem kenegaraan merupakan lembaga yang terhormat, dengan tujuan pokok menerapkan dan menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila sebagaimana tercantum dalam pasal 3 ayat (2) Undang-undang No. 4 tahun 2004 merupakan peranan yang tidak saja penting secara organisatoris tetapi juga menyangkut faktor-faktor filosofis dan sosiologis.

Secara umum, Sumber Daya Manusia Peradilan dapat dikategorikan pada dua kelompok yaitu:

1. Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial seperti hakim, panitera, wakil panitera, panitera muda, panitera pengganti, jurusita, dan jurusita pengganti.

(62)

memutus dan menyelesaikan perkara di bidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syari’ah. Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial pada Pengadilan Agama Muara Tebo sampai dengan bulan akhir bulan Desember 2011 (setelah adanya mutasi dan sebagainya) terdiri dari 1 (satu) orang Ketua, 1 (satu) orang Wakil Ketua, 5 (lima) orang Hakim, 1(satu) orang Panitera/Sekretaris, 1 (satu) orang Wakil Panitera, 2 (dua) orang Panitera Muda, 1 (satu) orang Panitera Pengganti, 1 (satu) orang Jurusita, dan 3 (tiga) orang Jurusita Pengganti. Seluruh Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial Pengadilan Agama Muara Tebo berjumlah 16 orang.

Formasi jabatan pegawai teknis yudisial yang ada di Pengadilan Agama Muara Tebo belum sepenuhnya terisi karena terdapat kekosongan jabatan pada Panitera Muda Permohonan. Untuk menutupi kekurangan tersebut, maka Ketua Pengadilan Agama Muara Tebo mengangkat Jek Laymar Putra, SH (Panitera Pengganti) sebagai Pelaksana Harian Panitera Muda Permohonan.

Penerapan hasil Rapat Kerja Daerah Pengadilan Agama se-wilayah Pengadilan Tinggi Agama Jambi tahun 2010 tentang larangan rangkap jabatan, maka Pengadilan Agama Muara Tebo telah menonaktifkan pejabat kesekretariatan yang selama ini merangkap jabatan sebagai Jurusita Pengganti. Saat ini di Pengadilan Agama Muara Tebo bidang kejurusitaan terdapat 1 orang jurusita dan 3 orang jurusita pengganti.

Gambaran Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial Pengadilan Agama Muara Tebo dapat dilihat pada tabel 5.1

Gambar

Tabel Penetapan Kinerja Pengadilan Agama Muara TEbo Tahun 2012
Grafik Keadaan Perkara Per Kecamatan
Grafik Perkara dari Tahun 2003 s.d 2011
Foto Bersama Tim Pengawas PTA Jambi dengan Ketua,  Wakil Ketua, Hakim dan Pegawai Pengadilan Agama Muara Tebo

Referensi

Dokumen terkait

Sastra adalah sebuah karya yang merupakan hasil kerja kreatif dan ekspresif dari penciptanya.Sastra merupakan ungkapan perasaan maupun hasil daya imajinasi dari

Upaya pengendalian suatu proses (produksi) agar proses berjalan dengan baik sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan sebelumnya serta usaha-usaha prefentif dan upaya

Hal ini sangat berkaitan bagaimana dengan cara anggota HmC membentuk kesamaan persepsi di dalam kelompoknya, image yang ingin dibentuk oleh kelompok ini adalah

Menurut Pasal 183 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana menyatakan bahwa hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat

Skripsi ini sangat berkaitan dengan penelitian yang akan dikaji oleh peneliti yaitu dalam perumusan masalah peneliti merumuskan bagaimana pengalaman spiritual haji

Dari data unit mesin pendingin yang terpilih dapat dihitung dimensi ducting untuk pembagian udara pada setiaap ruangan yang dikondisikan, ducting utama untuk setiap unit water

[(c) Suatu cip TLD dengan ketebalan 0.5 mm digunakan untuk menentukan dos terserap dalam air akibat suatu sumber gamma Co-60.. (i) Bolehkan teorem rongga Bragg-Gray cavity

‚Biasanya sih saya tawarkan, untuk tabungan impian ini kan tabungan perencanaan. Nasabah yang punya anak, atau akan merencanakan punya anak atau akan menikah saya