• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau memecahkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau memecahkan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau memecahkan permasalahan yang dihadapi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian tindakan dengan pendekatan kualitatif. Penelitian tindakan atau action research mendasarkan pada pelaksanakan program dalam mengumpulkan data tetang pelaksanaan kegiatan, keberhasilan dan hambatan yang dialami untuk menyusun rencana dan melakukan kegiatan-kegiatan penyempurnaan.

Dalam penelitian yang dilaksanakan oleh penulis, penelitian tindakan ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan konseling bermain bagi siswa-siswi yang mengalami tindak kekerasaan orang tua.

Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengungkap data-data yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian tindakan. Melalui pendekatan penyebaran angket dapat teridentifikasi mengenai bentuk kekerasan yang diterima anak, sementara untuk mengungkap masalah psikologis digunakan pedoman observasi.

Penelitian ini diawali dengan pengamatan kondisi objektif lapangan, identifikasi kasus, membuat rancangan permainan, proses pelaksanaan konseling bermain, evaluasi akhir, analisis hasil dan penarikan kesimpulan.

Secara terperinci, desain penelitian digambarkan melalui bagan berikut: Pendahuluan

(2)

1 2 3 4 5 6 BAGAN 3.1 Desain Penelitian

Bagan 3.1 merupakan gambaran tindakan yang dilakukan selama penelitian berlangsung.

1. Pendahuluan

Proses pelaksanaan konseling bermain

Analisis hasil Observasi Refleksi Evaluasi akhir Tindakan Perencanaan Kesimpulan Persiapan

(Identifikasi kasus dan membuat rancangan permainan)

(3)

Pendahuluan dilakukan dengan menelusuri kondisi objektif lapangan di SD Al-falah Cisitu, tahap ini merupakan upaya memotret profil siswa yang berada di SD Al-falah Cisitu. Sebagian besar siswa yang berada di sekolah ini merupakan siswa yang berlatar belakang keluarga menengah kebawah dan pra sejahtera. Kondisi keluarga ini diasumsikan dapat menyebabkan timbulnya tindakan-tindakan kekerasan pada anak. Upaya ini dilakukan melalui wawancara dengan pihak sekolah, wali kelas, guru dan observasi langsung.

2. Persiapan

Dalam tahap ini beberapa persiapan yang dilakukan antara lain:

a). Mengidentifikasi siswa yang mengalami tindakan kekerasan baik fisik maupun emosional. Kegiatan ini dilakukan dengan menyebarkan angket pengungkap tindak kekerasan yang diterima siswa. Hal ini bertujuan untuk memfokuskan tindakan yang akan dilakukan, dalam pelaksanaannya kegiatan ini meliputi:

- identifikasi kasus, yaitu menandai siswa yang mengalami tindakan kekerasan fisik ataupun kekerasan emosional.

- identifikasi masalah, yaitu mengidentifikasi masalah psikologis siswa yang mengalami tindakan kekerasan. Kegiatan ini dilakukan melalui observasi perilaku.

- penelusuran latar belakang, yaitu mengetahui latar belakang masalah yang dialami siswa melalui wawancara.

- diagnosa, yaitu menentukan kemungkinan masalah yang dilami siswa. b) Menentukan jenis permainan

Tahap selanjutnya setelah mengidentifikasi anak yang mengalami kekerasan beserta masalah yang dialaminya adalah merancang strategi dan teknik treatment yang akan diberikan. Tahapan ini dilakukan melalui kegiatan:

(4)

- menetapkan fokus permasalahan psikologis yang ditampilkan siswa yang mengalami kekerasan

- penyususnan program treatment

- penyesuaian teknik yang digunakan dengan kondisi lapangan

- menetapkan jenis kegiatan dan strategi pemberian bantuan dalam setiap tahapannya

3. Proses Pelaksanaan Konseling Bermain

Proses pelaksanaan pemberian bantuan dibentuk dalam sebuah siklus yang berulang yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing siklus adalah sebagai berikut:

BAGAN 3.2 Siklus Penelitian

Langkah pertama yaitu menyusun rancangan tindakan (planning), dalam tahap ini peneliti menjabarkan kegiatan treatmet yang akan dilakukan dalam masing-masing siklus. Rancangan ini dibentuk dalam satuan layanan bantuan yang meliputi fokus masalah, tujuan yang ingin dicapai, materi permainan yang digunakan, serta langkah-langkah bagaimana tindakan tersebut dilakukan.

Langkah kedua yaitu pelaksanaan tindakan (acting), yaitu memberikan perlakuan kepada siswa yang telah teridentifikasi memiliki masalah sesuai dengan perencanan yang telah dibuat. Dalam rancangan tindakan akan menjelaskan tahapan dan proses yang dilakukan.

Observasi Refleksi Tindakan

(5)

Langkah ketiga yaitu pengamatan (observing) terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung, dalam tahap ini peneliti mencatat setiap aktifitas yang dilakukan peneliti dan perilaku anak.

Langkah keempat yaitu refleksi (reflecting) yaitu kegiatan merenungkan kembali apa yang sudah dilakukan. Dalam tahapan ini peneliti mengevaluasi kegiatan apakah sudah sesuai dengan rancangan serta mengamati hal-hal yang perlu diperbaiki untuk merencakanan siklus selanjutnya.

4. Evaluasi Akhir

Evaluasi akhir merupakan evaluasi dari keseluruhan kegiatan penelitian. Langkah ini dilakukan dengan menggabungkan evaluasi dari setiap siklus dan melihat perubahan perilaku yang ditampilkan oleh siswa.

5. Analisis Hasil

Data yang diperoleh dari evaluasi akhir dianalisis secara kualitatif, dengan cara menguraikan, membandingkan, mengkategorikan, mengsintesiskan, serta menyusun atau mengurutkan secara sistematis.

6. Kesimpulan

Pada akhir kegiatan penelitian tindakan, evaluasi akhir dan analisis hasil digunakan untuk menarik kesimpulan dalam laporan dengan merujuk kepada pertanyaan penelitian.

(6)

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian diperoleh dari hasil pengambilan sampel secara purposif yaitu sesuai dengan tujuan penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V dan VI SD Al Falah Cisitu. Subjek merupakan siswa yang telah teridentifikasi mengalami tindakan kekerasan dari orangtua baik kekerasan fisik maupun kekerasan emosional yang diungkap melalui penyebaran angket.

C. Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu data tentang tindak kekerasan yang diterima siswa serta masalah psikologis yang dialami. Untuk mendapatkan data tersebut dilakukan pengungkapan data melalui angket, pedoman observasi dan wawancara terhadap siswa yang menjadi subjek penelitian.

a. Angket

Angket digunakan untuk mengungkap tindak kekerasan yang dialami oleh siswa. Aspek yang diungkap dalam angket meliputi tindak kekerasan fisik, dan kekerasan emosional. Angket ini disusun berdasarkan kisi-kisi yang dikembangkan dari bentuk-bentuk tindak kekerasan menurut Suharto dalam Abu Huraeroh (2006: 37).

TABEL 3.1

Kisi-Kisi Angket Pengungkap Tindak Kekerasan

Aspek Subaspek Idikator No item Pertanyaan Jumlah

Kekerasan terhadap anak Kekerasan Fisik Melukai fisik secara langsung 1,2,3,4,5,6,8, 8 Melukai fisik dengan 9,10,11,12,13,14,15, 7

(7)

menggunakan benda Kekerasan Emosi Mempermalukan anak didepan umum 16,17,18,19,20 5 Merendahkan martabat anak 21,22,23,24,25 5 Mengabaikan kebutuhan anak 26,27,28,29,30 5 b. Observasi

Teknik observasi digunakan untuk mengungkap data tentang masalah psikologis yang dialami oleh siswa sebagai dampak dari tindak kekerasan. Aspek yang diobservasi menggunakan karakteristik masalah psikologis yang dikemukakan oleh Jacinta F. Rini yaitu masalah relasional, masalah emosional masalah kognisi, dan masalah perilaku.

Observasi dilakukan dengan cara mengamati aktivitas anak di dalam kelas dan di luar kelas serta melalui permainan kelompok. Dalam kegiatan observasi ini, peneliti melakukan observasi partisipatif yaitu ikut serta dalam aktivitas yang dilakukan siswa, juga observasi pasif yang hanya mengumpulkan data dan mencatat aktivitas yang sedang dilakukan.

TABEL 3.2

Pedoman Observasi Perilaku Siswa

Aspek Subaspek Indikator Perilaku

Masalah

Psikologis Masalah Relasional

a. Melakukan aktifitas sendirian b. Memusuhi atau menganggu teman c. Tidak percaya diri

d. Mudah curiga e. Terlalu berhati-hati

f. Menghindari tugas atau tanggung jawab g. Enggan bergabung dengan kegiatan kelompok

(8)

Masalah Emosional

a. Merasa bersalah

b. Panik dalam meyelesaikan tugas c. Tampak murung

d. Kurang bersemangat

e. Tidak mampu mengekspresikan kemarahan f. Mudah menangis

g. Gugup atau gelisah ketika berbicara dengan orang lain

Masalah kognisi

a. Memiliki citra diri yang negatif b. Mempersepsi orang lain negatif c. Sulit berkonsentrasi

d. Semangat belajar rendah e. Prestasi belajar rendah

Masalah Perilaku

a. Perilaku berbohong b. Mencuri

c. Bolos dari sekolah

d. Agresif atau perilaku menyerang e. Berbicara kasar dan kotor f. Mencari-cari perhatian

Observasi kedua dilakukan selama berlangsungnya proses pemberian tindakan untuk mengetahui keterlibatan anak dalam aktivitas konseling bermain serta perkembangan perilaku anak dari setiap siklus.

c. Wawancara

Wawancara dilakukan dalam rangka mengungkap data tentang latar belakang siswa dan masalah yang dihadapi. Wawancara dilakukan dengan siswa, dan guru kelas.

1) Wawancara dengan siswa.

Wawancara dengan siswa dilakukan dengan tujuan mengungkap tindak kekerasan yang sering diterima dan perasaan yang dialami siswa setelah adanya tindak kekerasan tersebut.

2) Wawancara dengan guru kelas.

Wawancara dengan guru kelas dilakukan dengan tujuan mengungkap tentang perilaku siswa di lingkungan kelas dan luar lingkungan kelas.

TABEL 3.3

(9)

Responden Aspek Sub aspek Pertanyaan 1

.

Siswa Perlakuan

Orang tua

1. Perlakuan orang tua saat marah 2. Faktor yang menyebabkan orang

tua marah

3. Jenis hukuman yang diberikan 4. Sikap terhadap anggota keluarga

yang lain

5. Intensitas hukuman

1. Apa yang dilakukan orang tua ketika marah?

2. Hal apa yang menyebabkan orang tua marah?

3. Hukuman apa saja yang sering diberikan orang tua?

4. Bagaimana sikap orang tua terhadap adik atau kakak? 5. Apakah orang tua sering

memberikan hukuman? Perasaan

Terhadap orang tua

1. Perasaan saat diberi hukuman

2. Tindakan yang dilakukan

setelah diberi hukuman

3. Perasaan terhadap Ibu atau

bapak?

1. Apa yang dirasakan ketika orang tua memberikan hukuman?

2. Aya yang kamu lakukan setelah

dihukum ibu atau bapak? 3. Bagaimana perasaan terhadap

ibu atau bapak? 2

.

Guru Identitas

siswa

1. Satatus anak

2. Jumlah anggota keluarga 3. Pendidikan orang tua 4. Pekerjaan orang tua

5. Lingkungan tempat tinggal anak

1. Apa status siswa (Anak

kandung/ tiri/ asuh)?

2. Siswa tinggal bersama siapa?

3. Apa pendidikan orang tua

siswa?

4. Apa pekerjaan orang tua

siswa?

5. Bagaimana lingkungan

tempat tinggal siswa? Perkemba

ngan siswa

1. Karakteristik perkembangan

siswa

2. Permasalahan yang dialami

1. Bagaimana perilaku siswa di dalam kelas?

2. Masalah apa yang sedang dihadapi siswa?

D. Pemberian Tindakan

Pemberian tindakan dilakukan dalam bentuk siklus, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dalam penelitian ini dirancang lima (5) siklus kegiatan dengan aspek terapeutik yang berbeda.

Dalam proses terapi atau konseling ini ada lima tahapan yang dilakukan dalam setiap siklusnya. Lima tahap proses tersebut adalah:

1. Relating (berhubungan) dengan konselor 2. Releasing (melegakan) perasaan

(10)

4. Re-experiencing (mengalami kembali) perasaan dan pikiran yang kacau

5. Resolving (memecahkan) masalah dengan mempraktikan tingkah laku baru dalam bermain Akhir dari penelitian tindakan ini adalah dibuatnya analisis data dan penarikan kesimpulan mengenai perubahan perilaku maupun hambatan yang dialami untuk dijadikan rekomendasi bagi peneliti selanjutnya.

E. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan data

Untuk menjaring kasus yang menjadi sampel penelitian, maka penentuannya dilakukan sebagai berikut:

a. Memberi skor untuk jawaban responden, kemudian menjumlahkan agar setiap soal memiliki skor aktual

b. Untuk mengetahui persentase masing-masing responden terhadap butir pernyataan, maka digunakan rumus berikut :

2. Analisis data

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan setiap data yang masuk dari kegiatan pencatatan data, mengorganisasikannya, memilah-milah menjadi satuan data yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola.

Analisis data dilakukan setiap kali segera setelah kegiatan pencatatan dilakukan dengan tujuan agar data yang diperoleh menjadi sistematis. Analisis data dimulai sejak awal penelitian. Data yang diperoleh dari lapangan dituangkan dalam bentuk tulisan.

(11)

Dalam penelitian ini langkah-langkah analisis data dilakukan sebagai berikut:

a. Reduksi data

Data yang diperoleh dari lapangan ditulis dalam bentuk uraian yang terinci. Temuan data ini direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal penting dan sistematis.

b. Display data

Yaitu menyajikan data secara terperinci, sistematis dan menyeluruh untuk melihat gambaran secara utuh aspek-aspek yang diteliti baik secara keseluruhan maupun secara parsial. Penyajian data selanjutnya disajikan dalam bentuk uraian laporan sesuai dengan hasil temuan di lapangan.

c. Kesimpulan dan verifikasi

Yaitu suatu kegiatan untuk mencari makna data yang dikumpulkan dengan cara mencari pola, tema, hubungan, persamaan, dan hal-hal yang ditemukan dalam penelitian. Dalam kesimpulan ini dikemukakan kemajuan perilaku yang dialami oleh siswa serta kelemahan yang timbul selama penelitian berlangsung.

Referensi

Dokumen terkait

Peta rupabumi lembar Soreang dan Pasirjambu tahun 2001, citra satelit 2007 yang kemudian di digit oleh peneliti dengan menggunakan map info programme seri 7.8 dengan

Perbedaan dengan penelitian ini adalah jenis penelitian ini adalah teknik yang diberikan, tempat, subjek penelitian, waktu penelitian dan variabel

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk membangung sebuah aplikasi laporan kehilangan barang serta sebagai sebuah forum berbentuk sosial media berbasis android untuk memudahkan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian tersebut adalah: (1) Pengujian statistik

Kalau dia melayani anggota lebih baik maka anggota juga akan melayani umat atau orang yang harus dilayani dengan lebih baik pula.. Dalam konteks kongregasi itu berarti

Guru memiliki peran sentral dalam proses pembelajaran di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan usia dini sampai sekolah menengah. Kedudukan guru dalam sistem

Sehubungan dengan kegiatan penelitian ini penulis akan mengkaji karya sastra lama bentuk syair karya Raja Ali Haji dengan kajian mengenai nilai-nilai budaya (berhubungan

Dalam upaya menjawab permasalahan tersebut diatas maka penelitian ini mengambil tema judul pengembangan buku ajar mata kuliah Psikologi Olahraga berbasis android