PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI,
PENDAPATAN ASLI DAERAH, DAN DANA ALOKASI
UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA
KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH
ATIKAH UKHTI MULYANI
Program Studi Akuntansi – S1 Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Dian Nuswantoro Semarang,
URL : http://dinus.ac.id Email : atiqah.ukhti@gmail.com
This study aims to provide empirical evidence and determine the influence of Economic Growth, Local Revenue and the General Allocation Fund to the Capital Expenditure.
The data were taken from the Local Budget Revenue and Expenditures (APBD) for the period 2012-2013 in the form of the Budget Realization Report of sites Directorate General of Local Fiscal Balance of Finance Department (www.djpk.depkeu.go.id) and table of Gross Regional Domestic Product (GDP) released by the Statistics Indonesia (BPS).
The results of hypothesis testing show that as partially can be concluded that the Local Revenue and the General Allocation Fund influence the Capital Expenditure, while economic growth do not influence to the Capital Expenditure.
Keywords: Economic Growth; Local Revenue; General Allocation Fund; Capital Expenditure
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris dan
mengetahui pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum terhadap Belanja Modal.
Data yang pakain dalam penelitian diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2012-2013 berupa Laporan Realisasi Anggaran dari
situs Dirjen Perimbangan Keuangan Pemerintah Daerah Departemen Keuangan
(www.djpk.depkeu.go.id) dan tabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Dari hasil pengujian hipotesis secara persial dapat disimpulkan bahwa Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum berpengaruh terhadap Belanja Modal, sedangkan pertumbuhan Ekonomi tidak berpengaruh terhadap Belanja Modal.
Kata Kunci: Pertumbuhan Ekonomi; Pendapatan Asli Daerah; Dana Alokasi Umum; Belanja Modal
PENDAHULUAN
Otonomi daerah yang berlaku di Indonesia berdasar pada UU No. 22 tahun 1999 yang telah diperbaiki menjadi UU No. 32 tahun 2004. Pada UU No. 32 tahun 2004 dijelaskan bahwasannya pemerintah daerah membagi fungsi menjadi dua antara lain fungsi eksekutif dengan fungsi legislatif. (Halim, 2001; Halim & Abdullah, 2006).
Pemberian otonomi daerah berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu
daerah dapat memberi keluasan pada pemerintah daerah untuk membentuk agenda
keuangan dan mengatur kebijakan-kebijakan yang dapat mempengaruhi pada kemajuan daerah. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai perubahan aktivitas perekonomian bias berakibat meningkatnya produksi barang atau jasa maupun kesejahteraan penduduk menjadi melambung.
TINJAUAN PUSTAKA Teori Agensi
Dalam teori agensi ada dua golongan yang melaksanakan perjanjian maupun kontrak, ialah yang memberi wewenang (prinsipal) dan yang menerima wewenang (agent) (Halim dan Abdullah 2006). Dalam Pemerintahan digambarkan bahwa rakyat sebagai prinsipal dan pemerintah sebagai agen. Rakyat memberi amanah kepada
pemerintah untuk menjalankan pemerintahan dengan sebaik mungkin agar
kesejahteraan rakyat terus meningkt. Pemerintah sebagai pengemban amanah memiliki tanggung jawab untuk menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan semua aktivitas kinerja pemerintahan yang dijalankan.
Teori Sinyal
Teori sinyal merupakan teori yang menjelaskan tentang alasan mengapa
pemerintah memiliki dorongan untuk menunjukkan signal kepada masyarakat.
Pemerintah memberikan signal kepada masyarakat karena adanya asimetri informasi antara pemerintah dengan masyarakat. Asimetri informasi terjadi karena pemerintah
memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan masyarakat mengenai roda
pemerintahan.
Hipotesis Penelitian
Teori bukti empiris pada persooalan yang terjadi, jadi jawaban yang bersifat sementara:
H1: Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh terhadap Belanja Modal. H2: Pendapatan Asli Daerah berpengaruh terhadap Belanja Modal. H3: Dana Alokasi Umum berpengaruh terhadap Belanja Modal METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian terdiri dari:
1. Variabeldependen (Y) yaitu BelanjaModal
2. Variabel Independen (X) yaitu Pertumbuhan Ekonomi (X1), Pendapatan Asli
Daerah (X2) dan DanaAlokasi Umum (X3) Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian yakni Pemerintah Daerah Kabupaten atau Kotaadi Jawa Tengah. Seluruh data penelitian ialah data sekunder yang diperoleh dari Dirjen Perimbangan Keuangan Pemerintah Daerah dan Badan Pusat Statistik (BPS) periode tahun 2012-2013.
Jenis dan Sumber Data
Pada penelitiana ini jenis data yakni data documenter dan sumber data yaitu
menggunakan data sekunder. Data tersebut berupa laporan keuangan tahunan yang
tercatat pada Dirjen Perimbangan Keuangan Pemerintah Daerah dan Badan Pusat Statistik periode 2012-2013. Data diakses dari situs (www.djpk.depkeu.go.id)
Definisi Operasional dan pengukuran Variabel
Definisi dari masing-masing variabel dalam penelitian antara lain:
a. Belanja modal merupaka pengeluaranaanggaran untuk pendapatan aset tetap
dimaksudkan untuk memungut aset tetap yakni peralatan, bangunan, infastruktur dan harta tetap lainnya
b. Pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan output perkapita. Pertumbuhan
ekonomi ialah suatu ukuran kuanitatif yang menggambarkan perkembangan
perekonomian daerah dalamsuatu tahuntertentu.
Dinama:
G = pertumbuhan ekonomi
PDRB = produk domestik regional bruto
PDRBı = PDRB riil tahun sekarang
PDRB0 = PDRB rill tahun sebelumnya
c. Pendapatan Asli Daerah ialah penerimaan yang didapat daerah dari sumber-sumber pada daerahnya yang diperoleh atas aturan daerah sesuai dengan aturan Undang-undangan yang berlaku. Pendapatan Asli Daerah diantaranya Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, Lain-lain PAD yang sah.
d. Dana Alokasi Umum ialah salah satu adana transfer pemerintah pada pemerintah
daerah yang didapat melalui pendapatan APBN bertujuan untuk membiayai
kebutuhan daerah.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Perhitungan Kolmogorov-simirnov menunjukan tingkat sig sebesar 0,331 > 0,05 membuktikan data terdistribusi Normal.
Hasil Output menunjukkan semua variabel mempunyai nilai tolerance > 0,10. Sedangkan nilai VIF semua variabel < 10. Jadi bisa disimpulkan bahwa penelitian bebas dari multikolinieritas.
Uji Heteroskedastisitas
Perolehan Output diatas semua variabel independen mempunyai signifikasi > 0,05. Dimana sig Pertumbuhan Ekonomi sebesar 0,223, sig Pendapatan Asli Daerah sebesar 0,168, dan sig Dana Alokasi Umum sebesar 0,080. Segingga dapat disimpulkan bahwa data bebas dari heterokedastisitas.
Dari uji autokorelasi diatas dapat dilihat nilai signifikasi sebesr 0,092 > 0,05 jadi model penelitian sudah terbebas dari autokorelasi.
Regresi Linier Berganda
pada tabel di atas diperoleh model persamaan regresi: Y = α + β1PRDB + β2PAD + β3DAU + e
Y = -27762887, 075 + 2204927.243X1 + 0,537X2 + 0,198X3
1. Konstanta (α) sebesar -27762887,075 artinya apabila Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum nilainya 0 jadi Belanja Modal nilainya sebesar -27762887,075.
2. Koefisien Pertumbuhan Ekonomi sebesar 2204927.243, artinya jika PertumbuhanEkonomi ditingkatkan sejumlah 1 rupiah, maka Belanja Modal akan menurun sebesar 2204927.243 Rupiah.
3. Koefisien Pendapatan Asli Daerah sebesar 0,537, bias diartikan Pendapatan Asli Daerah ditingkatkan sejumlah 1 rupiah jadi Belanja Modalakan menurun sebesar 0,537 Rupiah.
4. Koefisien Dana Alokasi Umum sebesar 0,198, artinya jika Dana Alokasi Umum ditingkatkan sebanyak 1 rupiah jadi BelanjaModal akanmeningkat sebesar 0,198.
Koefisien Determinasi
Hasil uji menunjukkan bahwa besarnya nilai Adjusted R2 ialah 0,664, maka hanya 66,4% variabel Belanja Modal yang bisa dipengaruhi oleh ketiga variabel independen dan sisanya 33,6% diterangkanaoleh variabel lainayang tidak terdapat dalampenelitian ini.
Uji Statistik F
Pada uji F didapat F sebesar 46,457 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 <
0,05 yang berarti bahwa Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana
AlokasiUmum berpengaruhterhadap Belanja Modal. Uji Statistik t
Dari tabel 4.8 bisa dilihat bahwa:
1. Hasil Hipotesis H1 menunjukan Pertumbuhan Ekomoni tidak berpengaruh
terhadap Belanja Modal. Hasil pengujian statistik menunjukan nilai β = 0,059, t = 0,582 dan probabilitas (p) sebesar 0,563 > 0,05 sehingga H1 ditolak.
2. Hasil Hipotesis H2 menunjukan Pendapatan Asli Daerah berpengaruh terhadap
Belanja Modal. Hasil pengujian statistik menunjukan nilai β = 0,544, t = 5,788 dan probabilitas (p) sebesar 0,000 > 0,05 sehingga H2 diterima.
3. Hasil Hipotesis H3 menunjukan Dana Alokasi Umum berpengaruh terhadap
Belanja Modal. Hasil pengujian statistik menunjukan nilai β = 0,410, t = 5,139 dan probabilitas (p) sebesar 0,000 > 0,05 sehingga H3 diterima.
Pembahasan
Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa dua variabel independen yakni
Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum yang berpengaruh terhadap Belanja
Moda sedangkan Pertumbuhan Ekoonomi tidak berpengaruhterhadap Belanja Modal PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil analisisadata dan pembahasanayang telah dilakukan, bias disimpulan, antara lain:
1. Pertumbuhan Ekonomi tidak berpengaruh terhadap Belanja Modal. Hasil
pengujian statistik menunjukan nilai Pertumbuhan Ekonomi sebesar 0,563 >
0,05. Hal ini menunjukan kenaikan Pertumbuhan Ekonomi suatu daerah
belum tentudiikuti dengan kenaikan BelanjaModal.
2. Pendapatan Asli Daerah berpengaruh terhadap Belanja Modal. Hasil
pengujian statistik menunjukan nilai Pendapatan Asli Daerah sebesar 0,000 >
0,05. Hal ini menunjukan bahwa semakin besar Pendapatan Asli Daerah
dapat meningkatkan Belanja Modal yang digunakan Pemerintah Daerah
sebagai Danauntuk membiayai pembangunan daerah.
3. Dana Alokasi Umum berpengaruh terhadap Belanja Modal. Hasil pengujian statistik menunjukan nilai Dana Alokasi Umum sebesar 0,000 > 0,05. Hal ini
menunjukan bahwa adanya transfer Dana Alokasi Umum dari pemerintah
pusat maka pemerintah daerah dapat mengalokasikan pendapatannya untuk
Saran
Berdasarkan kesimpulandiatas, maka dapat dibuat saran:
1. Bagi Pemerintah, Penelitian ini diharapkan bisa mejadi bahan masukan
kepada Pemerintah Pusat maupun Daerah untuk memperbaiki dan
meningkatkan kesejahteraan dan kinerja dalam pembuatan kebijakan dimasa
mendatang yang berhubungan dengan perancangan, penanganan dan
pengevaluasian APBN dan APBD.
2. Bagi Pemerintah Daerah, Seharusnya pemerintah daerah lebih meningkatkan kapasitas ekonomi lokal untuk memperbanyak pendapatan sehingga bias
membiayai pengeluaran – pengeluaran yang dapat mengurangi
ketergantungan pada Pemerintah Pusat.
3. Bagi peneliti selanjutnya jika nantinya akan melakukan penelitian dengan persoalan yang sama, dianjurkan agar melakukan penelitian dengan objek lebih luas dan penggunaan data lebih lengkap dengan kurun waktu yang lebih panjang bias juga menambah variabel lain untuk penelitian. Karena pada penelitian ini salah satu variabel independen tidak berpengaruh terhadap Belanja Modal.
DAFTAR PUSTAKA
Adiwiyana, Priya. 2011. “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Alokasi Umum terhadap Pengalokasian anggaran Belanja Modal”: Jurnal Ekonomi dan Bisnis.
Ardhani, Pungky. 2011. “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Anggaran Belanja Modal”: Jurnal Ekonomi dan Bisnis.
Deva Yoga Permana, dkk. 2013. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dana Alokasi umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Anggaran Belanja Modal”: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol 2 (4) : 1-10.
Dini Arwati, dkk. 2013. “Pengaruh Perttumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Barat, Jurnal Ekonomi dan Bisnis,
Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan “Data series Keuangan Daerah”
http://www.djk.dwpkeu.go.id
Ghozali, imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS” IBM SPSS 19. Semarang: Universitas Diponegoro
Halim, Abdul & Abdullah, Syukrie. 2009. “Hubungan dan Masalah Keagenan di Pemerintah Daerah sebuah Peluang Penelitian anggaran dan akuntansi”: Jurnal Ilmiah Akuntan Halim, Abdul dkk. 2012. “Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah”.
Bandung: Salemba Empat
Haryanto, dkk. 2007. “Akuntansi Sektor Publik”. Edisi pertama. Semarang: FE UNDIP.
Luh Putu Rani Mayasari, dkk. 2014.”Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten Buleleng“: Jurnal S1 Akuntansi Universitas pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1, Vol 2, No. 1, Tahun 2014
Republik Indonesia. 1999. Undang-Undang Republik Indonesia No. 22/1999 Tentang Pemerintah Daerah.
Samuels, D. 2000. Fiscal horizontal accountability? Toward theory of budgetary “Checks and balances” in presidential systems. University of Minnesota, Working paper presented at the Conference on Horizontal Accountability In New Democracies, University of Notre Dame, May.
Undang-Undang RI No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah dan Undang-Undang RI No 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah