• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LKIP 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LKIP 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

KINERJA

INSTANSI

PEMERINTAH

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KOTA BANDUNG

(2)

i

K

ata pengantar

Dalam rangka mempertanggungjawabkan

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung, maka perlu untuk dilaporkan hasil kinerja pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung, hal tersebut didasari oleh Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja yang disajikan menggambarkan hasil kinerja dari tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung selama satu

tahun sebagai upaya terselenggaranya pemerintah yang baik, akuntabel, transparan dan respontive terhadap aspirasi masyarakat dan dapat dikontrol oleh semua pihak.

Disadari bahwa dalam penyusunan laporan kinerja instansi pemerintah ini belumlah sempurna, hal ini antara lain disebabkan kemampuan dan pemahaman yang mungkin masih berbeda dan memerlukan penambahan wawasan yang lebih komprehensif, untuk itu kami membuka diri menerima saran dan masukan dari semua pihak sebagai bahan bagi kami untuk melakukan penyempurnaan dimasa yang akan datang.

Bandung, Februari 2016 KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KOTA BANDUNG

Drs. EDDY MARWOTO, M.Si.

Pembina Tingkat I NIP. 19680317 198910 1 001

(3)

ii

I

khtisar eksekutif

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai visi, misi dan tujuan organisasi. Inti dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) adalah memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan tentang visi, misi organisasi, serangkaian tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, dan tingkat pencapaian sasaran-sasaran tersebut melalui program dan kegiatan yang telah ditetapkan, sehingga dapat diketahui tingkat keberhasilan maupun kegagalan instansi dalam mencapai visi maupun misi SKPD. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan laporan kinerja instansi pemerintah selama 1 tahun. Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung di tahun 2015 ini merupakan tahun kedua dalam upaya pencapaian tujuan sasaran RENSTRA 2014-2018, secara umum pencapaian sasaran melalui indikator-indikator sasaran menunjukkan keberhasilan untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan yang tertuang dalam RENSTRA Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung yaitu sebagai berikut :

Tabel Capaian Indikator Kinerja Tahun 2015

NO. SASARAN STRTEGIS INDIKATOR KINERJA

CAPAIAN KINERJA

(%) KET.

1 2 3 4 5

1 Meningkatnya Ketertiban

Umum 1. 2. Cakupan penyelesaian penegakan perda Persentase zona merah tingkat kota yang 111.98 Melebihi Target

tertib 103.69 Melebihi Target

3. Persentase zona merah tingkat

kecamatan yg tertib 111.38 Melebihi Target

4. Persentase kawasan bebas reklame yg

tertib 120.00 Melebihi Target

2 Meningkatnya Ketentraman

Masyarakat 5. Persentase siskamling tingkat RW yang aktif 116.73 Melebihi Target

6. Persentase kecamatan yang melampaui

SPM rasio linmas 101.95 Melebihi Target

3 Terwujudnya Peningkatan

Kualitas 7. Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas 100.00 Sesuai Target

8. Persentase laporan yang ditindaklanjuti

dalam 24 jam 120.72 Sesuai Target

9. Indeks Kepuasan Masyarakat - Sesuai Target

4 Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

10. Nilai evaluasi akip 100.58 Melebihi Target

11. Persentase temuan pengelolaan anggaran

BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti 100.00 Sesuai Target

(4)

iii

mencapai target yang telah ditetapkan dengan harapan semoga di tahun mendatang dapat dipertahankan dan lebih ditingkatkan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang harus diupayakan semaksimal mungkin dalam pencapaiannya.

Bandung, Februari 2016 KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KOTA BANDUNG

Drs. EDDY MARWOTO, M.Si.

Pembina Tingkat I NIP. 19680317 198910 1 001

(5)

iv

D

aftar isi

KATA PENGANTAR ………. i IKHTISAR EKSEKUTIF ………. ii DAFTAR ISI ……… iv DAFTAR TABEL ………. v DAFTAR DIAGRAM ………... vi BAB 1 PENDAHULUAN ………. 1 1.1 Latar Belakang ………. 1

1.2 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Serta Struktur Organisasi ... 2

1.3 Dasar Hukum ……….. 3

BAB 2 PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERJANJIAN KERJA ………. 4

2.1 Rencana Strategis ……….……….. 4

2.2 Indikator Kinerja Utama ……….. 6

2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ……….. 7

2.4 Rencana Anggaran Tahun 2015 ……… 8

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA ………... 9

3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama ……….. 9

3.2 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Kinerja Sasaran Strateis …….. 11

3.3 Akuntabilitas Keuangan ……….. 42

(6)

v

D

aftar tabel

Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Reviu ………... 5

Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama (IKU) Setelah Reviu ... 6

Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ... 7

Tabel 2.4 Rencana Alokasi Anggaran Sasaran Strategis ... 8

Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 ……….…………. 10

Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2015 ……….. 12

Tabel 3.3 Capaian Kinerja Sasaran Startegis Tahun 2015 Tahun Sebelumnya, Tahun berjalan dan Target Akhir Tahun Renstra ..……….………….. 14

Tabel 3.4 Rata-Rata Capaian Kinerja Sasaran Startegis Tahun 2015 ……….. 17

Tabel 3.5 Capaian Indikator Kinerja Sasaran 1 Tahun 2015..……….. 18

Tabel 3.6 Data Penyelesaian Penegakan Perda Tahun 2015 ….……… 19

Tabel 3.7 Data Zona Merah Kota Yang Tertib Tahun 2015 ..……….. 22

Tabel 3.8 Data Zona Merah Kecamatan Yang Tertib Tahun 2015 ..……….. 24

Tabel 3.9 Data Penertiban Reklame Tahun 2015 ……….. 27

Tabel 3.10 Capaian Indikator Kinerja Sasaran 2 Tahun 2015..……….. 28

Tabel 3.11 Data Siskamling RW Aktif Tahun 2015 …….………...……….. 29

Tabel 3.12 Data Kecamatan yang belum melampaui Rasio Linmas Tahun 2015 …... 32

Tabel 3.13 Capaian Indikator Kinerja Sasaran 3 Tahun 2015 …………..………. 34

Tabel 3.14 Jenis Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Tahun 2015 ……….………….………... 35

Tabel 3.15 Laporan Pengaduan per Bulan Tahun 2015 ……….……… 38

Tabel 3.16 Capaian Indikator Kinerja Sasaran 4 Tahun 2015 ………... 39

Tabel 3.17 Nilai Komponen AKIP Tahun 2013 dan Tahun 2014 .……….. 40

Tabel 3.18 Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2015 …..………. 42

Tabel 3.19 Tingkat Efektifitas Anggaran Tahun 2015 ……….. 43

(7)

vi

D

aftar diagram

Diagram 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2015 ..……….………..…….. 10 Diagram 3.2 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2015 ... 13 Diagram 3.3 Capaian Kinerja Sasaran Startegis Tahun 2015 Tahun Sebelumnya,

(8)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bandung terletak pada koordinat 107° BT and 6° 55’ LS. Luas Kota Bandung adalah 16.767 hektar. Kota ini memiliki 30 Kecamatan dan 151 kelurahan. Dalam perkembangannya Kota Bandung makin lama makin pesat dan meluas. Kota Bandung telah memborong 5 fungsi kota, yakni sebagai kota pemerintahan, perdagangan, industri, kebudayaan, pariwisata. Seiring perkembangannya, Kota Bandung kini banyak didatangi pengunjung sehingga rawan menimbulkan gangguan-gangguan terhadap ketentraman masyarakat dan ketertiban umum serta fasilitas umum.

Dalam hal ini Pemerintah Kota Bandung sebagai Pemerintah Daerah yang mempunyai fungsi hakikinya adalah memelihara ketentraman masyarakat dan ketertiban umum, selain menyediakan kebutuhan dasar masyarakat (pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan, fasilitas umum). Dalam melaksanakan fungsi tersebut Pemerintah Kota Bandung membuat peraturan-pertauran daerah salah satunya Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan. Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung adalah salah satu instansi Pemerintah Kota Bandungyang menjalankan fungsi organisasi dan bertanggung jawab penyelenggaraan pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum serta penegakkan perda yang didukung oleh anggaran dan sarana prasarana kerja.

Mengingat pentingnya pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam rangka melaksanakan intruksi tersebut Walikota Bandung telah memberikan tugas pokok kepada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2013 untuk menyelenggarakan penegakan Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Walikota, penyelenggaraan ketertiban umum, ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. Tugas tersebut harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, efektif, efisien dan akuntabel.

(9)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

2

1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 06 Tahun 2013 tentang pembentukan dan susunan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung, maka kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Satuan Polisi Pamong Praja adalah sebagai berikut :

1.2.1 Kedudukan

Satuan Polisi Pamong Praja merupakan Perangkat Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Satuan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah

1.2.2 Tugas Pokok

Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas penegakkan Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Walikota, menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat.

1.2.3 Fungsi

1. penyusunan program dan pelaksanaan penegakkan Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Walikota, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat;

2. pelaksanaan kebijakan penegakkan Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Walikota;

3. pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat di Daerah;

4. pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat;

5. pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Walikota serta penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, PPNS Daerah, dan/atau aparatur lainnya;

6. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum agar mematuhi dan menaati penegakkan Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Walikota;

(10)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

3

1.2.4 STRUKTUR ORGANISASI

*sumber : Perda Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2013

1.3 DASAR HUKUM

LKIP Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut:

1. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

3. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018;

4. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 01 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015.

KEPALA SEKRETARIS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL UPT SATPOL PP KECAMATAN KASUBAG PROGRAM KABID PENEGAKKAN PRODUK HUKUM DAERAH KASI PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENYULUHAN KASUBAG KEUANGAN KASUBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN KABID KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN MASYARAKAT KABID SUMBER DAYA APARATUR KABID PERLINDUNGAN MASYARAKAT KASI PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN KASI KETERTIBAN UMUM KASI KETENTRAMAN MASYARAKAT . KASI PELATIHAN DASAR KASI TEKNIS FUNGSIONAL KASI SATUAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KASI BINA POTENSI MASYARAKAT

(11)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

4

BAB 2

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. RENCANA STRATEGIS

2.1.1. VISI DAN MISI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistematis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung. Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu dari tahun 2014 – 2018 dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan penetapan/kebijakan bahwa Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah Daerah akan menjadi akuntabel. Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018. Adapun Visi dan Misi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung adalah sebagai berikut :

VISI

: Terwujudnya Masyarakat Kota Bandung yang Tentram,

Tertib dan Taat Hukum

MISI

: Meningkatkan Penyelenggaraan dan Pemeliharaan

Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Menumbuhkan Kepatuhan Hukum

(12)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

5

2.1.2. TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR

Tujuan, Sasaran dan Indikator pada Rencana Startegis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung tahun 2014-2018 telah mengalami reviu dan dapat dilihat di bawah ini :

Tabel 2.1

Tujuan, Sasaran dan Indikator Setelah Reviu

TUJUAN

SEBELUM REVIU SETELAH REVIU TUJUAN SEBELUM REVIU SASARAN SETELAH REVIU SASARAN

INDIKATOR KINERJA STRATEGIS SEBELUM REVIU INDIKATOR KINERJA STRATEGIS SETELAH REVIU (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Mantapnya ketenteraman dan ketertiban umum yang mengarah kepada kondisi kondusif sebagai kota unggul, nyaman dan sejahtera 1. Mantapnya ketentraman dan ketertiban umum yang mengarah kepada kondisi kondusif sebagai kota jasa bermartabat serta perlindungan masyarakat 1. Meningkatnya kondusifitas ketentraman dan ketertiban umum 1. Meningkatnya ketertiban umum  Cakupan Penegakan Perda 1. Cakupan penyelesaian Penegakan Perda 2. Persentase zona

merah tingkat kota yang tertib 3. Persentase zona

merah tingkat kecamatan yang tertib 4. Persentase kawasan

bebas reklame yang tertib  Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik 2. Meningkatnya ketentraman masyarakat 2. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 5. Persentase siskamling tingkat RW yang aktif 6. Persentase kecamatan yang melampaui SPM rasio Linmas 3. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi 3. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

3. Nilai evaluasi AKIP 7. Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas 4. Persentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/ Inspektorat yg ditindaklajuti 8. Persentase Laporan yang diindaklanjuti dalam 24 jam 5. Persentase Tertib Administrasi Barang/Asset Daerah 9. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 2. Terwujudnya ketentraman ketertiban dan perlindungan masyarakat 4. Meningkatnya kenyamanan dan keamanan lingkungan 4. Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi 6. Cakupan Rasio Petugas Linmas

10. Nilai evaluasi AKIP 7. Jumlah Linmas Terlatih 11. Persentase temuan pengelolaan anggaran BPK/ Inspektorat yang ditindaklajuti

(13)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

6

2.2 INDIKATOR KINERJA UTAMA

Untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan dikembangkan cara pencapaian tujuan secara optimal. Cara pencapaian tujuan dalam aktivitas Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung masing-masing dikembangkan kedalam kebijakan dan program.

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Walikota Bandung Nomor : 640/Kep. 210 – BAG.ORPAD/2015 tentang Indikator Kinerja Utama Kota Bandung 2013-2018. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam hal ini Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung melakukan reviu melalui Keputusan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung Nomor : 800/428 - Sat Pol PP/2015 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung. Reviu Indikator Kinerja Utama (IKU) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.2

Indikator Kinerja Utama Setelah Reviu

NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET 2015 TARGET AKHIR

2018

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Cakupan Penyelesaian Penegakan Perda % 75 100

2 Persentase zona merah tingkat kota yang tertib % 75 100

3 Persentase kawasan bebas reklame yang tertib % 83.33 95.83

4 Persentase kecamatan yg melampaui SPM rasio Linmas % 85 100 5 Persentase Laporan yang diindaklanjuti dalam 24 jam % 75 100

(14)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

7

2.3. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji Rencana Kinerja Tahunan sangat penting yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Penetapan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung Tahun 2015 mengacu pada dokumen Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung Tahun 2013-2018, Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kerja (Renja) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2015. Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung telah menetapkan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 dengan uraian sebagai berikut :

Tabel 2.3

Perjanjian Kinerja Tahun 2015

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Meningkatnya ketertiban umum

1. Cakupan penyelesain penegakan

Perda % 75

2. Persentase zona merah tingkat

kota yang tertib % 75

3. Persentase zona merah di

kecamatan yang tertib % 76

4. Persentase kawasan bebas

reklame yang tertib % 83.33

2 Meningkatnya ketentraman

masyarakat

5. Persentase siskamling RW tingkat

kecamatan yang aktif % 45

6. Persentase kecamatan yg

melampaui SPM rasio Linmas % 85

3 Terwujudnya peningkatan

kualitas pelayanan publik 7. Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas % 100 8. Persentase laporan yang di

tindaklanjuti dalam 24 jam % 75

9. Index kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 75

10. Nilai evaluasi AKIP Nilai 60.1

4 Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

11. Persentase temuan pengelolaan anggaran BPK/Inspektorat yang

(15)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

8

2.4. RENCANA ANGGARAN TAHUN 2015

Pada Tahun 2015 dalam pelaksanaan program dan kegiatan untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi serta mewujudkan target kinerja yang ingin dicapai Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung menganggarkan belanja langsung urusan wajib dan non urusan sebesar Rp. 41.556.022.105,00.

Alokasi anggaran belanja langsung tahun 2015 yang dialokasikan untuk membiayai program-program yang langsung mendukung pencapaian sasaran strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4

Rencana Alokasi Anggaran Sasaran Strategis Tahun 2015

*sumber : Perda Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2013

NO SASARAN STRATEGIS PROGRAM JUMLAH RENCANA (Rp.)

(1) (2) (3) (4)

1 Meningkatnya ketertiban umum 4 15.764.456.050

2 Meningkatnya ketentraman masyarakat 1 9.022.082.220

3 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik 4 16.525.483.835 4 Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi 1 244.000.000

(16)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

9

BAB 3

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2014-2018 maupun Renja Tahun 2015 dimana penganggarannya telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung No. 01 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2014 dan juga Peraturan Walikota Bandung Nomor 335 Tahun 2015 tentang Penjabaran APBD Tahun 2015. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.

3.1. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan

Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi

pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi

(17)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

10

pemerintah yang bersangkutan. Hasil capaian indicator kinerja utama Satuan Polisi Pamong Prja Kota Bandung Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.1

Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015

NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

TAHUN 2015

TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Cakupan penyelesaian

penegakan Perda % 75 83.99 111.98

2 Persentase zona merah

tingkat kota yang tertib % 75 77.77 103.69

3 Persentase kawasan bebas

reklame yang tertib % 83.33 100.00 120.00

4 Persentase kecamatan yang melampaui SPM rasio

Linmas % 85 86.66 101.95

5 Persentase laporan yang

diindaklanjuti dalam 24 jam % 75 90.54 120.72

Rata-rata Capaian Indikator Kinerja 111.66

Diagram 3.1

Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015

Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat pada tahun 2015 setiap indikator kinerja utama Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dapat melebihi target yaitu :

1. Cakupan penyelesaian penegakan Perda dengan capaian kinerja sebesar 111.98%;

(18)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

11

2. Persentase zona merah tingkat kota yang tertib dengan capaian kinerja sebesar 103.69%;

3. Persentase kawasan bebas reklame yang tertib dengan capaian kinerja sebesar 111.98%;

4. Persentase kecamatan yang melampaui SPM rasio Linmas dengan capaian kinerja sebesar 101.95%;

5. Persentase laporan yang diindaklanjuti dalam 24 jam dengan capaian kinerja sebesar 120.72%.

Sehingga dengan kondisi capaian di atas, rata-rata capaian indikator kinerja utama Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung sebesar 111.66%, dengan hasil rata-rata capaian tersebut Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung berhasil memenuhi amanat dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya.

3.2. PENGUKURAN, EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA SASARAN STRATEGI

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal dengan pendekatan petunjuk pelaksanaan evaluasi akuntabiltas kinerja instansi pemerintah, sebagai berikut :

Warna Persentase Keterangan

n/a Tidak Ada Target

< 100% Tidak Mencapai Target

= 100% Sesuai

(19)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

12

Secara umum pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra 2014-2018. Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai misi dan visi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung Tahun 2014-2018 setelah melalui reviu adalah sebanyak 4 sasaran dengan 11 indikator.

Tabel 3.2

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2015

NO STRATEGIS SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN 2015

TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Meningkatnya ketertiban umum 1. Cakupan penyelesain penegakan Perda % 75 83.99 111.98 2. Persentase zona merah tingkat kota

yang tertib % 75 77.77 103.69 3. Persentase zona merah di kecamatan yang tertib % 76 84.65 111.38 4. Persentase kawasan bebas

reklame yang tertib % 83.33 100.00 120.00

2 Meningkatnya ketentraman masyarakat 5. Persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif % 45 52.53 116.73 6. Persentase kecamatan yg melampaui SPM rasio Linmas % 85 86.66 101.95 3 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik 7. Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas % 100 100.00 100.00 8. Persentase laporan yang di tindaklanjuti dalam 24 jam % 75 90.54 120.72 9. Index kepuasan

Masyarakat (IKM) Nilai 75 - -

4 Meningkatnya

kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

10. Nilai evaluasi AKIP Nilai 60.1 60.45 100.58

11. Persentase temuan pengelolaan anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti % 100 100.00 100.00

(20)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

13

Diagram 3.2

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2015

Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat capaian indikator sasaran strategis pada tahun 2015 terdapat 8 indikator yang melebihi target yaitu :

1. Cakupan penyelesaian penegakan Perda dengan capaian sebesar 111.98%; 2. Persentase zona merah tingkat kota yang tertib dengan capaian sebesar

103.69%;

3. Persentase zona merah di kecamatan yang tertib dengan capaian sebesar 111.38%;

4. Persentase kawasan bebas reklame yang tertib dengan capaian sebesar 120.00%;

(21)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

14

5. Persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif dengan capaian sebesar 116.73%;

6. Persentase kecamatan yang melampaui SPM rasio Linmas dengan capaian sebesar 101.95%;

7. Persentase laporan yang diindaklanjuti dalam 24 jam dengan capaian sebesar 120.72%;

8. Nilai evaluasi AKIP dengan capaian sebesar 100.58%.

Untuk capaian indikator sasaran strategis yang seuai dengan target terdapat 2 indikator yaitu :

1. Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas dengan capaian sebesar 100.00%;

2. Persentase temuan pengelolaan anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti dengan capaian sebesar 100.00%.

Dan pada tahun 2015 terdapat 1 indikator yang belum dilakukan pengukuran yaitu Indeks kepuasan masyarakat.

Tabel 3.3

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis

Tahun Sebelumnya, Tahun Berjalan dan Target Akhir Tahun Renstra

NO STRATEGIS SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN

CAPAIAN TAHUN 2014 CAPAIAN TAHUN 2015 TARGET AKHIR TAHUN 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Meningkatnya ketertiban umum 1. Cakupan penyelesain penegakan Perda % 100.43 111.98 100 2. Persentase zona merah tingkat kota

yang tertib % 102.03 103.69 100 3. Persentase zona merah di kecamatan yang tertib % 108.30 111.38 100 4. Persentase kawasan bebas

reklame yang tertib % 104.16 120.00 95.83

2 Meningkatnya ketentraman masyarakat 5. Persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif % 106.22 116.73 100 6. Persentase kecamatan yang melampaui SPM rasio Linmas % 104.16 101.95 100

(22)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

15

Diagram 3.3

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2015 Tahun Sebelumnya, Tahun Berjalan dan Target Akhir Tahun Renstra

NO STRATEGIS SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN 2014 TAHUN 2015

TARGET AKHIR TAHUN 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 3 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 7. Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas % 100.00 100.00 100 8. Persentase laporan yang di tindaklanjuti dalam 24 jam % 100.00 120.72 100 9. Index kepuasan

Masyarakat (IKM) Nilai 106.94 - 81.26

4 Meningkatnya

kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

10. Nilai evaluasi AKIP Nilai 103.05 100.58 80

11. Persentase temuan pengelolaan anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti % 100.00 100.00 100

(23)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

16

Dengan melihat tabel dan diagram diatas dapat kita lihat perbandingan capaian indikator sasaran strategis tahun 2014, tahun 2015 dengan target akhir tahun 2008 yaitu :

1. Pada tahun 2014 terdapat indikator kinerja yang capaiannya paling tinggi yaitu Persentase zona merah di kecamatan yang tertib dengan capaian sebesar 108.30, apabila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2015 lebih meningkat lagi pencapaiannya yaitu sebesar 111.38 dengan penambahan capaian sebesar 3.08% dan apabila dibandingkan dengan target akhir tahun 2018 pencapaian indikator Persentase zona merah di kecamatan yang tertib pada tahun 2014 sudah melebihi target akhir tahun 2018.

Dan indikator kinerja yang capaiannya paling rendah adalah Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas, Persentase laporan yang di tindaklanjuti dalam 24 jam dan Persentase temuan pengelolaan anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti dengan capaian sebesar 100.00%, apabila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2015 ada dua indikator kinerja yang capaiannya sesuai dengan target akhir tahun 2018 yaitu Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas dan Persentase temuan pengelolaan anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti dan hanya satu indikator kinerja yang capaiannya lebih meningkat dari tahun 2014 yaitu Persentase laporan yang di tindaklanjuti dalam 24 jam dengan capaian sebesar 120.72% dengan penambahan capaian sebesar 20.72% sehingga sudah melebihi target akhir tahun 2018.

2. Pada tahun 2015 indikator kinerja yang paling tinggi capaiannya adalah Persentase laporan yang di tindaklanjuti dalam 24 jam dengan capaian sebesar 120.72% dan apabila dibandingkan dengan target akhir tahun 2018 pencapaian indikator Persentase laporan yang di tindaklanjuti dalam 24 jam sudah melebihi target akhir tahun 2018.

Dan indikator kinerja yang capaiannya paling rendah adalah Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas dan Persentase temuan pengelolaan anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti dengan capaian sebesar 100.00% sehingga pencapaiannya sudah sesuai target akhir tahun 2018.

(24)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

17

Tabel 3.4

Rata-Rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2015

NO STRATEGIS SASARAN INDIKATOR JUMLAH

RATA- RATA CAPAIAN (%) >100% =100% <100% JML % JML % JML % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 Meningkatnya ketertiban umum 4 111.76 4 100.00 - - - - 2 Meningkatnya ketentraman masyarakat 2 109.34 2 100.00 - - - - 3 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 3 110.36 1 33.33 1 33.33 - - 4 Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kineja birokrasi 2 100.29 1 50.00 1 50.00 - -

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa rata-rata capaian sasaran strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dari 4 sasaran strategis 2 sasaran strategis capaian kinerjanya dapat dipredikatkan dengan kategori melebihi target dan 2 sasaran strategis lagi capaian kinerjanya dapat dipredikatkan dengan kategori melebihi target dan sesuai target.

Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan.

Analisis bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam analisis kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh instansi dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu, analisis

(25)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

18

pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :

Capaian indikator kinerja sasaran strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung yang pertama untuk mendukung visi dan misi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung yaitu Meningkatnya Ketertiban Umum adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5

Capaian Indikator Kinerja Sasaran 1 Tahun 2015

Secara keseluruhan pencapaian sasaran 1 Meningkatnya Ketertiban Umum dengan 4 indikator yaitu :

1. Cakupan Penyelesaian Penegakan Perda dengan capaian sebesar 111.98%; 2. Persentase zona merah tingkat kota yang tertib dengan capaian sebesar

103.69%;

3. Persentase zona merah di kecamatan yang tertib dengan capaian sebesar 111.38%;

4. Persentase kawasan bebas reklame yang tertib dengan capaian sebesar 120.00%;

Maka sasaran 1 memiliki rata-rata capaian target sebesar 111.76% atau bisa dipredikatkan rata-rata capaian kinerjanya dalam kategori melebihi target.

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN

TAHUN 2015

TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

(1) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Cakupan penyelesain penegakan Perda % 75 83.99 111.98

2 Persentase zona merah tingkat kota yang tertib % 75 77.77 103.69

3 Persentase zona merah di kecamatan yang tertib % 76 84.65 111.38

4 Persentase kawasan bebas reklame yang tertib % 83.33 100.00 120.00

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 1 111.76

(26)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

19

Indikator kinerja sasaran strategis cakupan penyelesaian penegakan Perda pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung menargetkan kinerja sebesar 75%, kemudian pada pelaksanaannya mampu mencapai realisasi kinerja sebesar 83.99%, hal ini terjadi karena Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung mampu menyelesaikan penegakan Perda sebanyak 3.806 pelanggar dari sejumlah laporan yang masuk sebesar 4.531 laporan sehingga pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dalam cakupan penegakan Perda adalah sebesar 111.98% dan bisa dipredikatkan ke dalam kategori melebihi target. Dengan rumus perhitungan sebagai berikut :

∑ Penyelesaian pelanggaran Perda Perwal x 100% Pelanggaran Perda Perwal yang terlaporkan

∑ 3.806 x 100% = 83.99% 4.531

Tabel 3.6

Data Penyelesaian Penegakan Perda Tahun 2015

NO PERATURAN

DAERAH JENIS PENERTIBAN

LAPORAN MASUK LAPORAN YANG DISELESAIKAN (1) (3) (4) (5) (1)

1 No. 4 Tahun 2012 Reklame 983 866

2 No. 11 Tahun 2010 Minuman Beralkohol 15 13

3 No. 11 Tahun 2005 PKL 407 361

4 No. 11 Tahun 2005 Parkir Liar 980 817

5 No. 11 Tahun 2005 PSK 224 201

6 No. 15 Tahun 2012 Menara Telekomunikasi 9 7 7 No. 19 Tahun 2012, No. 07 Tahun 2012,

No. 05 Tahun 2010 Perijinan Usaha 85 73 8 No. 02 Tahun 2009 Bangunan Liar 665 506

9 No. 24 Tahun 2012 PMKS 1,092 908

10 No. 11 Tahun 2005 Razia Tempat Sampah 51 35 11 No. 11 Tahun 2005 Biaya Paksa 20 19

JUMLAH 4531 3806

*sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung

(27)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

20

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA YANG DIRENCANAKAN

Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merencanakan target untuk indikator kinerja cakupan penyelesaian penegakan Perda sebesar 75% dan dalam pelaksanaannya Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dapat merealisasikan kinerja nyatanya sebesar 83.99% sehingga bisa melebihi target kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja sebesar 111.98%.

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA

Pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dalam cakupan penyelesaian penegakan Perda kinerja nyatanya pada tahun 2015 dengan realisasi kinerja sebesar 83.99%, sedangkan kinerja tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2014 realisasi kinerjanya sebesar 70.30% sehingga dengan kondisi tersebut indikator kinerja cakupan penyelesaian penegakan Perda realisasi kinerjanya bisa melebihi realisasi kinerja tahun-tahun sebelumnya, hal ini terjadi karena adanya peningkatan target pada Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung tahun 2013-2018 dan perkembangan dalam pelaksanaan kinerjanya dengan faktor pendorong sebagai berikut :

1. Peraturan Daerah (Perda) atau Peraturan Kepala Daerah (Perkada) yang mengatur dan dapat menjadi dasar hukum dan anggaran;

2. Adanya penambahan jumlah PPNS; 3. Adanya penambahan personil;

4. Perkembangan masyarakat mengenai pengetahuan tentang aturan hukum lebih meningkat.

(28)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

21

Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung telah menargetkan zona merah tingkat Kota Bandung tertib, dimana dari jumlah zona merah tingkat Kota dijadikan prioritas tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja di Kota Bandung.

Pada tahun 2014 jumlah zona merah adalah 7 titik yaitu Jalan Asia Afrika, Jalan Daleum Kaum, Jalan Kepatihan, Jalan Dewi Sartika, Jalan Otto Iskandar Dinata, Jalan Merdeka, Jalan Ahmad Yani (Kawasan Cicadas) dan pada tahun 2015 bertambah menjadi 2 titik yaitu Jalan Braga dan Jalan Cikapundung Timur (Ir. Soekarno), sehingga jumlah titik zona merah pada tahun 2015 menjadi 9 titik karena Jalan Braga dan Jalan Cikapundung Timur (Ir. Soekarno) telah mengalami peningkatan baik dalam infrastruktur jalan ataupun trotoar dan menjadi tempat wisata di Kota Bandung khususnya untuk Jalan Cikapundung Timur telah berubah nama menjadi Jalan Ir. Soekarno yang diresmikan langsung oleh Walikota Bandung sehingga jalan tersebut tidak boleh dilalui oleh kendaraan dan pedagang, maka dengan kondisi tersebut dua jalan tersebut termasuk kedalam zona merah Kota Bandung.

Dari 9 titik tersebut selama tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung mampu memelihara ketertiban umum dan ketentraman masyarakat pada 7 titik. Sesuai dengan realisasi kinerja yang telah dilaksanakan yaitu sebesar 77.77%, karena pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung untuk indikator kinerja persentase zona merah tingkat kota yang tertib menargetkan kinerjanya sebesar 75% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 103.69% maka dapat disimpulkan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung telah melebihi target.

Dengan rumus perhitungan sebagai berikut :

∑ Zona merah yang tertib x 100% Zona merah tingkat kota

∑ 7 x 100% = 77.77% 9

Kondisi zona merah Kota Bandung yang tertib secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini.

(29)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

22

Tabel 3.7

Data Zona Merah Kota Yang Tertib Tahun 2015

NO LOKASI

ZONA MERA KONDISI KETERANGAN

(1) (3) (4) (5)

1 Jalan Asia Afrika Tertib 2 Jalan Daleum Kaum Tertib 3 Jalan Kepatihan Tertib 4 Jalan Dewi Sartika Tertib 5 Jalan Otto Iskandar

Dinata Belum Tertib Masih dalam tahap relokasi ke Gedung Pasar Baru 6 Jalan Merdeka Tertib

7 Jalan Ahmad Yani (Kawasan Cicadas) Belum Tertib Masih dalam tahap relokasi ke Eks Gedung Matahari 8 Jalan Braga Tertib

9 Jalan Cikapundung

Timur (Ir. Soekarno) Tertib

*sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa zona merah Kota Bandung yang mampu ditertibkan sebanyak 7 titik dan zona merah Kota Bandung yang belum mampu ditertibkan ada 2 titik yaitu Jalan Otto Iskandar Dinata dan Jalan Ahmad Yani (Kawasan Cicadas), hal ini bisa terjadi karena pedagang kaki lima yang berlokasi di Jalan Otto Iskandar Dinata masih dalam tahap relokasi ke Gedung Pasar Baru dan pedagang kaki lima yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani (Kawasan Cicadas) masih dalam tahap relokasi ke Eks Gedung Matahari.

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA YANG DIRENCANAKAN

Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merencanakan target untuk indikator kinerja persentase zona merah kota yang tertib sebesar 75% dan dalam pelaksanaannya Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dapat merealisasikan kinerja nyatanya sebesar 77.77% sehingga bisa melebihi target kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja sebesar 103.69%.

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA

Pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dalam persentase zona merah kota yang tertib kinerja nyatanya pada tahun 2015 dengan realisasi kinerja sebesar 77.77%, sedangkan kinerja

(30)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

23

tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2014 realisasi kinerjanya sebesar 71.42% sehingga dengan kondisi tersebut indikator kinerja persentase zona merah kota yang tertib realisasi kinerjanya bisa melebihi realisasi kinerja tahun-tahun sebelumnya.

.

Kota Bandung adalah Kota Wisata yang sering didatangi pengunjung diberbagai lokasi wisata, dengan kondisi tersebut untuk menjaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di wilayah Kota Bandung dibuat suatu zona untuk pedagang kaki lima dan salah satunya zona merah, di Kota Bandung terdapat 215 zona merah yang tersebar di setiap Kecamatan. Maka dengan adanya zona merah itu merupakan suatu kewajiban bagi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung untuk menertibkan zona merah tersebut dan menjadi indikator kinerja sasaran strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung. Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung menargetkan 76% dari total keseluruhan zona merah, selama tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung pada pelaksanaannya ternyata dapat menertibkan sebanyak 182 zona merah yaitu dengan realisasi kinerja sebesar 84.65% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 111.38% dan bisa dipredikatkan ke dalam kategori melebihi target.

(31)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

24

Dalam hali ini Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung selalu menjaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di kawasan tersebut dan dibantu oleh jajaran kewilayahan di kecamatan masing-masing.

Dengan rumus perhitungan sebagai berikut :

∑ Zona merah yang tertib x 100% Zona merah tingkat kecamatan

∑ 182 x 100% = 84.65% 215

Tabel 3.8

Data Zona Merah Kecamatan Yang Tertib Tahun 2015

NO. KECAMATAN ZONA MERAH PENERTIBAN REALISASI

1 2 3 4 1 ANDIR 10 10 2 ASTANA ANYAR 10 8 3 COBLONG 11 10 4 BANDUNG WETAN 20 14 5 PANYILEUKAN 5 5 6 SUMUR BANDUNG 15 13 7 CIBEUNYING KALER 5 4 8 CIBEUNYING KIDUL 5 5 9 KIARA CONDONG 8 6 10 SUKAJADI 10 9 11 SUKASARI 7 5 12 ARCAMANIK 4 3 13 LENGKONG 8 8 14 BOJONGLOA KIDUL 6 6 15 BOJONGLOA KALER 6 5 16 CIDADAP 5 5 17 MANDALAJATI 4 3 18 BANDUNG KULON 7 7 19 BANDUNG KIDUL 3 3 20 BATUNUNGGAL 13 5 21 RANCASARI 4 4 22 UJUNG BERUNG 5 3 23 CICENDO 8 7 24 GEDEBAGE 4 4 25 BABAKAN CIPARAY 5 4 26 BUAH BATU 6 6 27 REGOL 15 14 28 CIBIRU 2 2 29 ANTAPANI 2 2 30 CINAMBO 2 2 JUMLAH 215 182

(32)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

25

Dari tabel di atas menunjukan bahwa capaian indikator kinerja persentase zona merah tingkat kecamatan yang tertib keseluruhan sudah mencapai target tahun 2014, dengan rincian sebagai berikut :

 Kecamatan yang sudah selesai : 14 Kecamatan  Kecamatan yang belum selesai : 16 Kecamatan

 Kecamatan paling banyak : Kecamatan Bandung Wetan dengan jumlah zona merah 20 zona dengan capaian 70.00%

 Kecamatan paling sedikit : Kecamatan Cibiru, Kecamatan Antapani dan Kecamatan Cinambo dengan jumlah zona merah 2

 Faktor Penghambat : Tingkat kesadaran dan disiplin masyarakat yang kurang terhadap pentingnya Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota tentang Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat

 Faktor Pendukung : Sarana dan prasaran yang memadai untuk pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota tentang Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat.

 Solusi :

1. Melakukan Sosialisasi/Penyuluhan mengenai Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota tentang Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat secara komprehensif kepada masyarakat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan di kalangan dunia pendidikan baik melalui media cetak, elektronik atau secara langsung.

2. Melakukan kegiatan rutin penertiban.

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA YANG DIRENCANAKAN

Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merencanakan target untuk indikator kinerja persentase zona merah tingkat kecamatan yg tertib sebesar 76% dan dalam pelaksanaannya Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dapat merealisasikan kinerja nyatanya sebesar 84.65% sehingga bisa melebihi target kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja sebesar 111.38%.

(33)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

26

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA

Pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dalam persentase zona merah tingkat kecamatan yg tertib kinerja nyatanya pada tahun 2015 dengan realisasi kinerja sebesar 84.65%, sedangkan kinerja tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2014 realisasi kinerjanya sebesar 75.81% sehingga dengan kondisi tersebut indikator kinerja persentase zona merah tingkat kecamatan yang tertib realisasi kinerjanya bisa melebihi realisasi kinerja tahun-tahun sebelumnya.

Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung telah menargetkan beberapa kawasan bebas reklame yang benar-benar tertib dan terjaga ketertiban umumnya. Kawasan tersebut anatara lain Jalan Cipaganti, Jalan Asia Afrika, Jalan Padjadjaran, Jalan Merdeka, Jalan Ir. H. Juanda dan Jalan Pasteur, pada kawasan tersebut dilarang adanya reklame. Dari 6 kawasan tersebut Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung mampu menjaga ketertiban bebas reklame, dengan begitu dapat dikatakan bahwa dari target kinerja yang direncanakan yaitu 83.33% ternyata dalam realisasi kinerjanya sebesar 100.00% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 120.00% dan bisa dipredikatkan ke dalam kategori melebihi target. Dengan rumus perhitungan sebagai berikut :

∑ Kawasan bebas reklame yang tertib x 100% Kawasan bebas reklame

∑ 6 x 100% = 100.00% 6

(34)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

27

Tabel 3.9

Data Penertiban Reklame Tahun 2015

NO JALAN JENIS PENERTIBAN KETERANGAN

(1) (2) (3) (4)

1 Cipaganti Reklame Permanen dan Insidentil Tertib

2 Asia Afrika Reklame Permanen dan Insidentil Tertib 3 Padjadjaran Reklame Permanen dan Insidentil Tertib

4 Merdeka Reklame Permanen dan Insidentil Tertib

5 Ir. H. Juanda Reklame Permanen dan Insidentil Tertib

6 Pasteur Reklame Permanen dan Insidentil Tertib

*sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA YANG DIRENCANAKAN

Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merencanakan target untuk indikator kinerja persentase kawasan bebas reklame yang tertib sebesar 83.33% dan dalam pelaksanaannya Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dapat merealisasikan kinerja nyatanya sebesar 100.00% sehingga bisa melebihi target kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja sebesar 120.00%.

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA

Pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dalam persentase kawasan bebas reklame yang tertib kinerja nyatanya pada tahun 2015 dengan realisasi kinerja sebesar 100.00%, sedangkan kinerja tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2014 realisasi kinerjanya sebesar 83.33% sehingga dengan kondisi tersebut indikator kinerja persentase kawasan bebas reklame yang tertib realisasi kinerjanya bisa melebihi realisasi kinerja tahun-tahun sebelumnya.

(35)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

28

Capaian indikator kinerja sasaran strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung yang kedua untuk mendukung visi dan misi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung yaitu Meningkatnya Ketentraman Masyarakat adalah sebagai berikut :

Tabel 3.10

Capaian Indikator Kinerja Sasaran 2 Tahun 2015

Secara keseluruhan pencapaian sasaran 2 Meningkatnya Ketentraman Masyarakat dengan 2 indikator yaitu :

1. Persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif dengan capaian sebesar 116.73%;

2. Persentase kecamatan yg melampaui SPM rasio linmas dengan capaian sebesar 101.95%;

Maka sasaran 2 memiliki rata-rata capaian target sebesar 109.34% atau bisa dipredikatkan rata-rata capaian kinerjanya dalam kategori melebihi target.

Sejak tahun 2013 Perlindungan Masyarakat (Linmas) sudah tergabung dengan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung berupaya meningkatkan ketentraman masyarakat dengan meningkatkan jumlah siskamling RW aktif di tiap kecamatan Kota Bandung.

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN 2015

TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

(1) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif % 45 52.53 116.73

2 Persentase kecamatan yg melampaui SPM rasio linmas % 85 86.66 101.95

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 2 109.34

SASARAN 2 : Meningkatnya Ketentraman Masyarakat

(36)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

29

Pada tahun 2015 ditargetkan kinerjanya sebesar 45% dari jumlah keseluruhan, Kota Bandung memiliki 1.578 RW dalam 30 Kecamatan. Namun belum semua siskamling di tingkat RW aktif. Maka dari itu Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung melalui Bidang Perlindungan Masyarakat berupaya untuk meningkatkan ketentraman masyarakat melalui peningkatan jumlah siskamling RW yang aktif. Kriteria aktif disini adalah siskamling yang mempunyai kelembagaan, mempunyai jadwal piket, dan mempunyai laporan dari kegiatan siskamling tersebut.

Selama tahun 2015 telah terdata sebanyak 829 siskamling yang aktif. Hal ini berarti realisasi kinerjanya sebesar 52.53%. Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dalam hal pencapaian kinerjanya mampu melebihi target yaitu sebesar 116.73% dengan rincian :

∑ Siskamling RW yang aktif x 100% RW

∑ 829 x 100% = 52.53% 1578

Tabel 3.11

Data Siskamling RW Aktif Tahun 2015

NO. KECAMATAN SISKAMLING RW JUMLAH

AKTIF JUMLAH RW (1) (2) (3) (4) 1 SUKASARI 18 32 2 SUKAJADI 13 49 3 CICENDO 47 56 4 ANDIR 45 54 5 CIDADAP 10 29 6 COBLONG 36 75 7 BANDUNG WETAN 15 36 8 SUMUR BANDUNG 15 37 9 CIBEUNYING KIDUL 53 87 10 CIBEUNYING KALER 25 46 11 ASTANA ANYAR 15 50 12 BOJONGLOA KALER 26 47 13 BABAKAN CIPARAY 44 57 14 BOJONGLOA KIDUL 11 44 15 BANDUNG KULON 42 73 16 REGOL 58 60 17 LENGKONG 28 65

(37)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

30

NO. KECAMATAN SISKAMLING RW JUMLAH

AKTIF JUMLAH RW (1) (2) (3) (4) 18 BATUNUNGGAL 67 83 19 KIARACONDONG 39 85 20 ARCAMANIK 27 51 21 CIBIRU 10 53 22 ANTAPANI 49 61 23 UJUNG BERUNG 20 58 24 RANCASARI 22 51 25 BUAH BATU 34 55 26 BANDUNG KIDUL 17 34 27 GEDE BAGE 9 38 28 PANYILEUKAN 4 36 29 CINAMBO 14 25 30 MANDALAJATI 16 51 JUMLAH 829 1578

*sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA YANG DIRENCANAKAN

Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merencanakan target untuk indikator kinerja persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif sebesar 45% dan dalam pelaksanaannya Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dapat merealisasikan kinerja nyatanya sebesar 52.53% sehingga bisa melebihi target kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja sebesar 116.73%.

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA

Pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dalam persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif kinerja nyatanya pada tahun 2015 dengan realisasi kinerja sebesar 52.53%, sedangkan kinerja tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2014 realisasi kinerjanya sebesar 9.56% sehingga dengan kondisi tersebut indikator kinerja persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif realisasi kinerjanya bisa melebihi realisasi kinerja tahun-tahun sebelumnya. Hal ini bisa terjadi karena faktor-faktor pendorong sebagai beirkut ;

(38)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

31

1. Sering dilakukanya sosialisasi dan pembinaan terhadap masyarakat tentang perlunya peningkatan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di wilayah RW masing-masing baik tingkat Kecamatan maupun Kelurahan yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung;

2. Keikutsertaan aparat kewilayahan dalam pembinaan;

3. Adanya kesadaran masyarakat yaitu perlu adanya peningkatan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di wilayahnya masing-masing.

Selain dari meningkatkan jumlah siskamling RW aktif di Kecamatan, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung juga mengupayakan pemerataan anggota linmas di setiap kecamatan untuk meningkatkan ketentraman masyarakat. Secara keseluruhan Kota Bandung telah memenuhi Standar Pelayanan Minimal untuk Rasio Linmas, dimana SPM Rasio Linmas adalah 1 : 1, sedangkan Kota Bandung sudah melebihi yaitu: 9833 : 11.577 = 1 : 1,18.

Namun rasio ini belum merata di tiap kecamatan, selama tahun 2015 baru ada 26 kecamatan yang telah melampaui SPM rasio Linmas dari 30 kecamatan yang ada di Kota Bandung. Dari target kinerja yang direncanakan adalah sebesar 85% yang kemudian dapat direalisasikan sebesar 86.66%, sehingga pencapaian kinerja yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung adalah 101.95% yang berarti Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung telah berhasil melebihi target. Dengan perhitungan sebagai berikut :

(39)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

32

∑ Kecamatan yang melampau SPM x 100%

Kecamatan

∑ 26 x 100% = 86.66%

30

Tabel 3.12

Data Kecamatan Yang Melampaui Rasio Linmas Tahun 2015

NO. KECAMATAN JUMLAH RT ANGGOTA JUMLAH

LINMAS RASIO LINMAS (1) (2) (3) (4) (5) 1 SUKASARI 219 328 1.50 2 SUKAJADI 331 345 1.04 3 CICENDO 413 467 1.13 4 ANDIR 381 477 1.25 5 CIDADAP 174 304 1.75 6 COBLONG 462 493 1.07 7 BANDUNG WETAN 197 170 0.86 8 SUMUR BANDUNG 231 218 0.94 9 CIBEUNYING KIDUL 562 566 1.01 10 CIBEUNYING KALER 286 369 1.29 11 ASTANA ANYAR 316 269 0.85 12 BOJONGLOA KALER 395 437 1.11 13 BABAKAN CIPARAY 365 487 1.33 14 BOJONGLOA KIDUL 261 308 1.18 15 BANDUNG KULON 440 683 1.55 16 REGOL 371 427 1.15 17 LENGKONG 432 480 1.11 18 BATUNUNGGAL 547 593 1.08 19 KIARACONDONG 594 573 0.96 20 ARCAMANIK 271 361 1.33 21 CIBIRU 281 339 1.21 22 ANTAPANI 328 380 1.16 23 UJUNG BERUNG 305 333 1.09 24 RANCASARI 339 402 1.19 25 BUAH BATU 366 534 1.46 26 BANDUNG KIDUL 194 337 1.74 27 GEDE BAGE 194 213 1.10 28 PANYILEUKAN 181 185 1.02 29 CINAMBO 101 165 1.63 30 MANDALAJATI 296 334 1.13 JUMLAH 9833 11577 1.18

(40)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

33

Dari tabel di atas menunjukan bahwa terdapat 4 Kecamatan yang belum melampaui rasio linmas yaitu : Kecamatan Bandung Wetan, Kecamatan Sumur Bandung, Kecamatan Astana Anyar, Kecamatan Kiaracondong. Yang menjadi hambatan dari 4 Kecamatan tersebut adalah minimnya keinginan dari msyarakat untuk menjadi anggota linmas, hambatan lainnya adalah minimnya pemahaman masyarakat tentang tugas pokok fungsi linmas di masyarakat.

Untuk mengatasi hambatan tersebut maka Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung terus meningkatkan pemahaman masyarakat melalui sosialisasi tentang tugas pokok dan fungsi linmas sebagai petugas penjagaan keamanan dan ketertiban masyarakat, selain itu juga dengan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk bergabung menjadi anggota linmas.

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA YANG DIRENCANAKAN

Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merencanakan target untuk indikator kinerja persentase kecamatan yg melampaui SPM rasio linmas sebesar 85% dan dalam pelaksanaannya Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dapat merealisasikan kinerja nyatanya sebesar 86.66% sehingga bisa melebihi target kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja sebesar 101.95%.

KINERJA NYATA DENGAN KINERJA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA

Pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dalam persentase kecamatan yg melampaui SPM rasio linmas kinerja nyatanya pada tahun 2015 dengan realisasi kinerja sebesar 86.66%, sedangkan kinerja tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2014 realisasi kinerjanya sebesar 83.33% sehingga dengan kondisi tersebut indikator kinerja persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif realisasi kinerjanya bisa melebihi realisasi kinerja tahun-tahun sebelumnya. Hal ini bisa terjadi karena faktor-faktor pendorong sebagai beirkut ;

1. Sering dilakukanya sosialisasi dan pembinaan terhadap masyarakat tentang perlunya peningkatan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di

(41)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

34

wilayah RW masing-masing baik tingkat Kecamatan maupun Kelurahan yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung;

2. Keikutsertaan aparat kewilayahan dalam pembinaan;

3. Adanya kesadaran masyarakat yaitu perlu adanya peningkatan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di wilayahnya masing-masing.

Capaian indikator kinerja sasaran strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung yang ketiga untuk mendukung visi dan misi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung yaitu Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik adalah sebagai berikut :

Tabel 3.13

Capaian Indikator Kinerja Sasaran 3 Tahun 2015

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN

TAHUN 2015

TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

(1) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas % 100 100.00 100.00

2 Persentase laporan yang di tindaklanjuti dalam 24 jam % 75 90.54 120.72

3 Index kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 75 - -

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 3 110.36

(42)

LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015

35

Secara keseluruhan pencapaian sasaran 3 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dengan 2 indikator yaitu :

1. Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas dengan capaian sebesar 100.00%;

2. Persentase laporan yang di tindaklanjuti dalam 24 jam dengan capaian sebesar 120.72%;

3. Index kepuasan Masyarakat (IKM) belum ada capaian yang disebabkan oleh tidak ada data pengukuran.

Maka sasaran 3 memiliki rata-rata capaian target sebesar 110.36% atau bisa dipredikatkan rata-rata capaian kinerjanya dalam kategori melebihi target.

Pada tahun 2015 telah terjadi gangguan tibum tranmas seperti unjuk rasa sebanyak 10 kali, pada triwulan 1 terjadi 2 unjuk rasa, triwulan 2 terjadi gangguan unjuk rasa sebanyak 2 kali, triwulan 3 terjadi gangguan unjuk rasa sebanyak 4 kali dan pada triwulan 4 terjadi sebanyak 2 kali unjuk rasa.

Setiap gangguan tersebut dapat ditangani oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung sepenuhnya dan tercipta kondisi yang tertib dan kondusif, sehingga dengan kondisi tersebut menjadi pengukuran dalam indikator kinerja cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung telah berhasil melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Dengan kata lain realisasi kinerja yang dilakukan sebesar 100.00%, sehingga capaian kinerjanya 100.00% dan bisa dipredikatkan sesuai target.

Tabel 3.14

Jenis Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Tahun 2015

NO WAKTU KEJADIAN JENIS KEJADIAN LOKASI KET.

(1) (2) (3) (4) (5)

1 12 Maret 2015 Unjuk Rasa KASBI Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tertib

2 20 Maret 2015 Unjuk Rasa KASBI Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tertib

Gambar

Tabel Capaian Indikator Kinerja Tahun 2015

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan observasi di SMPN 9 Marusu pada kelas VIII.a tahun 2016/2017 saat peneliti melaksanakan p2k, pemandangan yang terlihat yaitu (1) Kebanyakan siswa

Judul Skripsi : “Bentuk Kearifan Lokal Terkait Pemanfaatan Hasil Hutan di Sekitar Tahura Bukit Barisan (Studi kasus di desa kuta rakyat,desa Dolat Rakyat, desa Jaranguda,

Menimbulkan semangat ingin tahu dari para peserta didik, (Baharuddin , 2010) Memotivasi dari dalam diri sendiri untuk menyelesaikan pekerjaannya sampai mereka

Program Pendidikan Konservasi Adopsi Pohon telah berhasil mencapai sasaran pendidikan konservasi menurut Wood dan Wood (1985) yang berkaitan dengan kesadaran,

Karena di STANG persaudaraannya kuat, misal kalau ada anggota yang sakit pasti anak Vespa yang lain pasti datang untuk memberikan bantuan baik moril maupun materiil seperti

Judul Skripsi :Teknik Komunikasi Satuan Polisi Pamong Praja Dalam Penegakan Kawasan Tertib Di Kota Sumbawa Besar (Studi Pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Sumbawa Besar)

aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017 merupakan wujud akuntabilitas pencapaian kinerja dari

Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 181 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan