• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

43 A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif dengan studi kasus terpancang. Penelitian ini disebut penelitian kualitatif karena mengkaji masalah sosial yang ada di masyarakat, dalam hal ini bidang kajiannya adalah permasalahan mengenai perbandingan terjemahan istilah tabu dalam film The Wolf of Wall Street pada dua versi terjemahannya. Selain itu, disebut penelitian kualitatif juga karena data utama berupa kata-kata, kalimat, atau gambar yang memiliki arti lebih daripada angka atau frekuensi (Sutopo, 2002:35). Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena bertujuan mendeskripsikan secara rinci fenomena-fenomena yang dikaji di lapangan (Sutopo, 2002: 111). Seperti yang telah dipaparkan pada Bab I, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan satuan gramatikal, jenis istilah tabu, teknik penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan istilah tabu dan dampak penggunaan teknik terhadap kualitas terjemahan istilah tabu pada film The Wolf of Wall Street beserta dua versi terjemahan (subtitle VCD dan subtitle amatir).

Penelitian ini juga bersifat studi kasus terpancang atau embedded case study (Sutopo, 2002:143). Sebelum penelitian dilakukan, peneliti sudah terlebih dahulu menentukan pokok permasalahan dan batasan fokus penelitian yang akan dikaji dalam penelitian ini.

Pada penelitian ini, data yang digunakan tidak hanya data linguistik saja tetapi juga melibatkan informan. Untuk mendapatkan data dari informan, peneliti membagikan

(2)

kuesioner dan melakukan diskusi kelompok dimana peneliti dapat memperoleh informasi mengenai kualitas terjemahan istilah tabu secara mendalam dari para informan, yang dengan kata lain penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi. Etnografi digunakan untuk mendeskripsikan permasalahan budaya secara implisit maupun eksplisit, yang digunakan melalui komentar maupun wawancara. Dengan demikian, data yang diperoleh mengenai kualitas terjemahan jauh lebih konkret.

Selain itu, pendekatan sosiolinguistik juga digunakan dalam penelitian ini untuk pemahaman bahasa dalam kaitannya dengan sistem penggunaan bahasa tersebut di dalam suatu masyarakat. Dengan demikian, tidak hanya struktur bahasa yang dikaji, akan tetapi juga meliputi bagaimana penggunaan bahasa dalam segi sosial tertentu. Fishman (dalam Wijana dan Rohmadi, 2006: 7) berpendapat bahwa yang dipersoalkan dalam sosiolinguistik adalah “who speak, what language, to whom, when, and to what end”. Dalam hal ini tentu saja istilah tabu memiliki kaitan erat dengan sosiolinguistik karena struktur bahasa dan konteks sosial dapat menentukan tabu tidaknya suatu ujaran di dalam suatu masyarakat yang dilihat dari fungsi dan situasi penggunaannya.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini setidaknya melibatkan tiga elemen utama yakni tempat, partisipan dan peristiwa (Spradley, 1980:39). Yang menjadi lokasi penelitian ini adalah media berupa film The Wolf of Wall Street yang ber-setting di kota New York dan Leonardo DiCaprio sebagai tokoh utamanya, yaitu Jordan Belford, seorang pialang saham yang memiliki ambisi yang besar untuk memiliki kekayaan yang melimpah. Partisipan

(3)

dalam penelitian ini adalah semua tokoh yang berperan film ini, dan peristiwa berupa tuturan yang mengandung istilah tabu yang diujarkan oleh para tokoh.

C. Sumber Data dan Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis sumber data yakni dokumen dan informan.

1. Dokumen

Di dalam penerjemahan, penelitian akan selalu berkaitan dengan teks. Sumber data pada penelitian seputar penerjemahan selalu melibatkan dokumen. Dokumen yang dimaksud adalah subtitle film The Wolf of Wall Street dan dua versi terjemahannya (subtitle VCD dan subtitle amatir)

2. Informan

Sumber data yang kedua adalah informan. Creswell (2003: 185) mengemukakan pentingnya mengikutsertakan informan pada penelitian kualitatif. Keberadaan informan ini membantu peneliti memahami masalah penelitian dan menjawab pertanyaan penelitian. Informan dalam penelitian ini terdiri dari native speaker yang membantu peneliti untuk menilai keabsahan data dan rater (pembaca ahli) yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Dalam penelitian ini, rater membantu peneliti dalam menilai tingkat keakuratan dan keberterimaan istilah tabu yang terdapat dalam film The Wolf of Wall Street beserta dua versi terjemahannya (versi subtitle VCD dan versi amatir).

(4)

Data yang dikaji dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Berikut yang termasuk data primer adalah:

1. Data yang berupa istilah-istilah tabu dalam naskah film The Wolf of Wall Street beserta dua versi terjemahannya dalam bahasa Indonesia.

2. Hasil dari kuesioner sekaligus diskusi kelompok dengan rater mengenai keakuratan dan keberterimaan terjemahan istilah tabu pada dua versi subtitle terjemahan film The Wolf of Wall Street.

Kemudian, data sekunder yang digunakan oleh peneliti adalah informasi yang diperoleh dari internet mengenai ulasan maupun tanggapan seputar film The Wolf of Wall Street.

D. Teknik Sampling

Sutopo (2002: 56) berpendapat bahwa teknik sampling merupakan proses pemusatan sumber data yang mengarah pada seleksi. Sutopo menambahkan bahwa “dalam penelitian kualitatif, cuplikan yang diambil lebih bersifat selektif. Penelitian mendasarkan pada landasan teori yang digunakan, keingintahuan pribadi, karakteristik empiris yang dihadapi, dan sebagainya” (2002: 185).

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling technique yakni teknik cuplikan yang dilakukan dengan menetapkan kriteria-kriteria tertentu bagi dua jenis sumber data yang dilibatkan. Teknik cuplikan dilakukan sebagai dasar pemilihan film The Wolf of Wall Street sebagai sumber data. Film ini dipilih karena menyediakan data yang cukup mengenai istilah tabu. Teknik ini juga diterapkan dalam pemilihan informan

(5)

yang menilai kualitas terjemahan istilah tabu pada subtitle VCD dan subtitle amatir film The Wolf of Wall Street. Informan yang terdiri dari tiga rater (pembaca ahli) ini dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut:

1. Menguasai bahasa Inggris dan Indonesia

2. Memiliki kompetensi yang memadai tentang teori penerjemahan

3. Bersedia untuk menjadi rater dan membantu memberikan kontribusinya dalam penelitian ini.

Kriteria diatas digunakan sebagai dasar pemilihan rater untuk keakuratan. Adapun kriteria untuk rater keberterimaan, yaitu menguasai bahasa Indonesia, memiliki latar belakang kebahasaan, mengetahui tentang masalah yang diteliti dalam penelitian ini, yakni berkaitan dengan istilah tabu, dan bersedia terlibat dalam penelitian ini.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi, analisis dokumen, kuesioner dan focus group discussion.

1. Observasi

Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan observasi tak berperan. Peneliti menggali data dengan mengamati rekaman film untuk mengetahui ketersediaan data yang ingin digali.

2. Analisis Dokumen

Analisis dokumen dilakukan dengan membaca dan mencacat data yang terdapat di dalam sumber data dan kemudian menganalisis informasi yang tersurat di

(6)

dalamnya (Sutopo, 2002: 70). Pada penelitian ini, analisis dokumen dilakukan dengan cara:

a. Peneliti menonton keseluruhan film The Wolf of Wall Street. Kemudian, peneliti mencatat istilah tabu yang ada dalam film tersebut beserta konteksnya.

b. Peneliti mengelompokkan istilah tabu berdasarkan bentuk satuan gramatikal dan jenis istilah tabu.

c. Setelah itu, peneliti membandingkan istilah tabu tersebut dengan subtitle VCD dan subtitle amatirnya untuk selanjutnya diidentifikasi teknik penerjemahan yang digunakan.

d. Analisis dokumen dilanjutkan dengan mengidentifikasi dampak penggunaan teknik penerjemahan terhadap kualitas terjemahan dalam film The Wolf of Wall Street versi terjemahannya (subtitle VCD dan subtitle amatir dari situs subscene.com).

3. Kuesioner

Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian (Sutopo, 2002: 70). Penggunaan kuesioner dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data secara garis besar mengenai kualitas terjemahan. Kuesioner dalam penelitian ini disajikan secara tertulis dengan pertanyaan tertutup dan bersifat terbuka (open-ended question). Kuesioner diberikan kepada rater. Rater diminta untuk memberikan penilaian kualitas terjemahan berdasarkan skala penilaian dan parameter kualitatif yang disediakan peneliti.

(7)

Sementara itu, peneliti juga memberikan ruang kosong pada kuesioner yang dapat dipakai oleh rater untuk memberikan komentar maupun alasan dalam penilaian kualitas terjemahan yang dilakukan pada setiap data.

Instrumen penilaian kualitas pada penelitian ini menggunakan instrumen yang dikemukakan oleh Nababan dkk (2012). Instrumen tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Instrumen Penilaian Keakuratan Terjemahan (Nababan dkk, 2012)

Kategori

Terjemahan Skor Parameter Kualitatif

Akurat 3

Makna kata, istilah teknis, frasa, klausa, kalimat atau teks bahasa sumber dialihkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran; sama sekali tidak terjadi distorsi makna

Kurang

Akurat 2

Sebagian besar makna kata, istilah teknis, frasa, klausa, kalimat atau teks bahasa sumber sudah dialihkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran. Namun, masih terdapat distorsi makna atau terjemahan makna ganda (taksa) atau ada makna yang dihilangkan, yang menggangu keutuhan pesan

Tidak

Akurat 1

Makna kata, istilah teknis, frasa, klausa, kalimat atau teks bahasa sumber dialihkan secara tidak akurat ke dalam bahasa sasaran atau dihilangkan.

(8)

Tabel 3.2 Instrumen Penilaian Keberterimaan Terjemahan (Nababan dkk, 2012)

Kategori

Terjemahan Skor Parameter Kualitatif

Berterima 3

Terjemahan terasa alamiah; istilah teknis yang digunakan lazim digunakan dan akrab bagi pembaca; frasa, klausa, kalimat yang digunakan sudah sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia.

Kurang

Berterima 2

Pada umumnya terjemahan sudah terasa alamiah; namun ada sedikit masalah pada penggunaan istilah teknis atau terjadi sedikit kesalahan gramatikal.

Tidak

Berterima 1

Terjemahan tidak alamiah atau terasa seperti karya terjemahan; istilah teknis yang digunakan tidak lazim digunakan dan tidak akrab bagi pembaca; frasa, klausa dan kalimat yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia

Kuesioner penilaian keakuratan dan keberterimaan terjemahan diberikan kepada rater dalam bentuk hardcopy. Peneliti menyediakan informasi berupa bahasa sumber, bahasa sasaran dan konteks situasi pada penilaian keakuratan sehingga rater dapat menilai sejauh mana pesan dari bahasa sumber dapat tersampaikan dalam bahasa sasaran dengan cara membandingkan teks asli dan terjemahannya. Sementara itu, pada penilaian keberterimaan terjemahan, peneliti hanya menyajikan data berupa bahasa sasaran saja karena aspek yang diteliti adalah kealamiahan terjemahan berdasarkan kaidah budaya dalam bahasa sasaran. Dengan demikian, dalam penilaian

(9)

keberterimaan tidak perlu membandingkan bahasa sumber dan bahasa sasaran tetapi cukup membaca bahasa sasaran saja.

4. Focus Group Discussion

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara wawancara kelompok. Rater dan peneliti berkumpul bersama untuk mendiskusikan permasalahan yang ada guna mendapatkan informasi yang lebih rinci mengenai terjemahan istilah-istilah tabu dan penilaian para rater berkaitan dengan kualitas terjemahan yang sebelumnya telah mereka berikan dalam kuesioner.

F. Validasi Data

Validasi data dilakukan agar peneliti memiliki kemantapan terhadap simpulan yang didapatkan dari penelitiannya (Sutopo, 2002: 78). Data yang telah terkumpul diteliti kembali dengan teknik triangulasi. Ada dua macam triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode.

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber mengarahkan peneliti untuk mengumpulkan data melalui berbagai sumber (Sutopo, 2002: 79). Dengan kata lain, triangulasi sumber mengarahkan peneliti untuk mencari data yang berbeda untuk data yang sama sehingga peneliti bisa membandingkan data-data tersebut untuk membandingkan kebenarannya. Di dalam penelitian ini, triangulasi sumber dilakukan dengan

(10)

menyertakan dua jenis sumber data, yaitu dokumen dan informan yang terdiri dari native speaker dan 3 orang rater (pembaca ahli). Skema triangulasi sumber dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Skema Triangulasi Sumber (diadaptasi dari Sutopo, 2002)

2. Triangulasi Metode

Triangulasi metode dilakukan dengan cara mengkaji data yang dikumpulkan dengan metode yang berbeda. Peneliti menggunakan dua metode pengumpulan data untuk memperoleh data mengenai kualitas terjemahan. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuesioner dan focus group discussion. Skema triangulasi metode digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2 Skema Triangulasi Metode (diadaptasi dari Sutopo, 2002)

Dokumen Analaisis dokumen Kuesioner Informan (rater) FGD Data

Data Sumber Data

FGD Kuesioner

(11)

G. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis menurut Spradley (1980). Teknik ini memiliki keterkaitan antar bagiannya yang bersamaan dengan proses pengumpulan data. Analisis ini meliputi analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial dan juga analisis tema budaya. Tahap analisis data tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.3 Skema Tahapan Analisis Data (diadaptasi dari Spradley, 1980)

1. Analisis Domain

Dalam tahap ini, data dipilah-pilah dan dimasukkan mana yang termasuk data dan mana yang bukan data. Pada kasus analisis perbandingan teknik penerjemahan istilah tabu beserta dampaknya pada kualitas terjemahan, permasalahan yang diungkap adalah bentuk satuan gramatikal dan jenis istilah tabu, teknik penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahakan istilah tabu serta kualitas terjemahan pada dua subtitle terjemahan Indonesia yang ada pada subtitle VCD dan subtitle amatir dari situs subscene.com. Dengan demikian, domain yang diperoleh adalah data berupa istilah tabu yang terdapat dalam film The Wolf of Wall Street beserta dua versi terjemahannya. Berikut analisis domain pada penelitian ini:

Domain Taksonomi Komponensial

(12)

Tabel 3.3 Contoh Analisis Domain

2. Analisis Taksonomi

Data yang telah didapat kemudian diklasifikasikan berdasarkan variabel-variabel yang sudah ditetapkan. Analisis taksonomi yang pertama dilakukan adalah dengan menganalisis data berdasarkan bentuk satuan gramatikal berdasarkan teori Wijana dan Rohmadi (2006) dan jenis istilah tabu menurut teori Jay Timothy (2009). Kemudian, data yang ada dianalisis teknik penerjemahan yang digunakan berdasarkan teori Molina dan Albir (2002). Analisis taksonomi berikutnya adalah memasukkan kualitas terjemahan dalam segi keakuratan dan keberterimaan.

No. Konteks Situasi

Fokus yang diteliti Bahasa Sumber

Bahasa Sasaran

Subtitle Resmi VCD Subtitle Amatir

1. Jordan Belfort menceritakan apa yang dia punya, salah satunya istri cantik yang dimilikinya.

She was the one with my cock in her mouth in the Ferrari.

Dialah yang

melakukan oral seks padaku di Ferarri

Ya, dialah yang melumat kemaluanku di Ferrari

2. Jery dibuat kesal karena Jordan hanya diam melamun padahal telepon yang ada di depan Jordan terus saja berdering. Pick up the cocksucking phone! Bsa1: Angkat teleponnya! BSa2: Angkat teleponmu, goblok!

(13)

Tabel 3.4 Contoh Analisis Taksonomi dalam Menganalisis Bentuk dan Jenis Istilah Tabu

No Konteks Situasi BSu Bentuk Jenis

K F Sex Pro Sca Ani Eth Ins Anc Subs Off 1. Jordan Belfort menceritakan segala sesuatu yang ia punya, salah satunya wanita cantik yang menjadi istrinya.

She was the one with my cock in her mouth in the Ferarri

2. Jery dibuat kesal karena Jordan hanya diam melamun padahal telepon yang ada di depan Jordan terus saja berdering. Pick up the cocksucking phone!

Tabel 3.5 Contoh Analisis Taksonomi dalam Menganalisis Teknik Penerjemahan dan Kualitas Terjemahan

No. Konteks Situasi Bahasa Sumber Bahasa Sasaran Teknik Penerjemahan Kualitas Keakuratan Keberterimaan 1. Jordan Belfort menceritakan apa yang dia punya, salah satunya istri cantik yang dimilikinya.

She was the one with my cock in her mouth in the Ferrari. BSa1:Dialah yang melakukan oral seks padaku di Ferarri Amplifikasi 3 3

BSa2: Ya, dialah yang melumat kemaluanku di Ferrari

Amplifikasi

3 2

2. Jery dibuat kesal karena Jordan hanya diam melamun padahal telepon yang ada di depan Jordan Pick up the cocksucking phone! Bsa1: Angkat teleponnya! Reduksi 1 3 BSa2: Angkat teleponmu, Kompensasi 3 3

(14)

3. Analisis Komponensial

Tahapan ini menunjukkan hubungan antar variabel yang dikaji. Bentuk satuan gramatikal, jenis istilah tabu dan teknik penerjemahan istilah tabu yang sudah ditemukan pada analisis taksonomi dihubungkan dengan dampak penggunaannya terhadap kualitas terjemahan yang dihasilkan. Analisis komponensial dibagi menjadi dua dikarenakan terdapat dua versi terjemahan yang dikaji dalam penelitian ini. Hasil analisis komponensial dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.6 Contoh Analisis Komponensial Dampak Penggunaan Teknik Penerjemahan pada Masing-Masing Jenis Temuan terhadap Keakuratan (versi VCD)

Jenis

Temuan Kategori Temuan

Teknik Penerjemahan Jumlah Keakuratan Akurat Kurang Akurat Tidak Akurat

Kata Offensive Slang Reduksi 35 1 23 11

Padanan Lazim 3 3 - -

Sexual Reference Padanan Lazim 32 27 5 -

Peminjaman 2 2 - -

Amplifikasi 2 1 1 -

Generalisasi 1 1 --

4. Analisis Tema Budaya

Pada penelitian ini, analisis tema budaya menghubungkan teori kajian penerjemahan mengenai teknik penerjemahan dan kualitas terjemahan dengan kajian sosiolinguistik dan teori-teori lain yang mendukung. Analisis tema budaya juga terus saja

berdering.

(15)

dilakukan dengan membandingkan hasil analisis komponensial terjemahan versi subtitle VCD dan subtitle amatir yang diunduh melalui situs subscene.com. Dengan analisis tema budaya, temuan penelitian dapat dikaji dengan lebih mendalam sehingga dapat menghasilkan simpulan penelitian yang holistik.

H. Prosedur Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menonton film The Wolf of Wall Street.

2. Mencatat istilah tabu dalam bahasa sumber untuk kemudian divalidasi oleh native speaker untuk keabsahan data.

3. Setelah mendapatkan data yang telah divalidasi, peneliti memutar VCD resmi film The Wolf of Wall Street kemudian mencatat terjemahan istilah tabu sesuai data yang didapat.

4. Selanjutnya, peneliti mencari subtitle amatir yang dikaji dalam penelitian ini. Peneliti memilih subtitle dengan judul The-Wolf-Of-Wall-Street-2013-All-BluRayRip-720p-480p-1080p-and-Ganool yang diunduh dari subscence.com dengan pertimbangan bahwa subtitle ini mendapat rating dengan nilai maksimal yaitu 10 yang telah diunduh sebanyak 67.490 kali.

5. Berikutnya, peneliti memutar film tersebut versi non-komersil dengan subtitle amatir yang telah dipilih. Kemudian mencatat terjemahan istilah tabu berdasarkan data yang sebelumnya telah didapat.

(16)

6. Melakukan penomoran data atau coding agar dalam menganalisis data menjadi lebih mudah. Adapun cara pengkodean yaitu sebagai berikut: 1/BSu (data nomor 1 pada bahasa sumber), 1/VCD (data nomor 1 pada subtitle VCD) dan 1/AMATIR (data nomor 1 pada subtitle amatir).

7. Membagikan kuesioner kepada para rater. Disaat menunggu kuesioner diisi, peneliti menganalisis bentuk satuan gramatikal, jenis istilah tabu dan teknik penerjemahan yang digunakan dalam kedua versi subtitle tersebut.

8. Setelah kuesioner selesai diisi oleh para rater, peneliti dan rater menentukan waktu untuk berkumpul bersama guna melakukan diskusi kelompok yang bertujuan untuk mendiskusikan permasalahan yang ada, menyatukan pendapat dan mengkonfirmasikan penilaian yang telah diberikan.

9. Mengidentifikasi dampak teknik penerjemahan yang digunakan terhadap kualitas terjemahan istilah tabu dalam setiap subtitle.

10. Langkah terakhir, peneliti menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan.

Gambar

Gambar 3.1 Skema Triangulasi Sumber  (diadaptasi dari Sutopo, 2002)
Tabel 3.3 Contoh Analisis Domain
Tabel 3.5 Contoh Analisis Taksonomi dalam Menganalisis Teknik Penerjemahan dan  Kualitas Terjemahan
Tabel 3.6 Contoh Analisis Komponensial Dampak Penggunaan Teknik Penerjemahan pada  Masing-Masing Jenis Temuan terhadap Keakuratan (versi VCD)

Referensi

Dokumen terkait

All that parcel of land together with the building thereon and appurtenances thereof situate at Jalan Patingan, Kuching, containing an area of 483.2 square metres, more or less,

Untuk membuktikan bahwa implikasi “jika P, maka Q” benar, kita mulai dengan memisalkan bahwa P benar dan kemudian berusaha menunjukkan bahwa Q juga benar. (Jika P salah, maka “P

1) Mengembangkan aktivitas keagamaan di lingkungan sekolah, sehingga semua warga sekolah memiliki rasa keimanan dan ketaqwaan yang kuat terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2)

Khidmat Sokongan dan Sistem Penyampaian Bersandarkan kepada tugas yang diamanahkan dan teras pembangunan yang telah ditetapkan, salah satu komoditi yang menjadi

Data yang telah diperoleh dilapangan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode PV² dimana P adalah volume penyeberang jalan (orang/jam) dan V adalah volume

mengimplementasikan pembelajaran, menilai proses hasil pembelajaran, dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan. Kemampuan dosan dalam mengelola pembelajaran meliputi

Dengan desain antarmuka yang konsisten akan memberikan manfaat yang baik pada website atau sistem informasi yang memiliki kategori yang sama dan dapat

Dengan demikian perencanaan jangka panjang adalah perencanaan 20 Tahun (5 periode jabatan), perencanaan jangka menengah adalah perencanaan 4 (empat) Tahun,