• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Manajeman atau mengatur waktu belajar, sangat penting bagi setiap siswa, agar waktu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Manajeman atau mengatur waktu belajar, sangat penting bagi setiap siswa, agar waktu"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2.1 Kajian Teoritis

2.1.1 Hakikat Manajemen Waktu Belajar a. Pengertian Manajemen waktu Belajar

Manajeman atau mengatur waktu belajar, sangat penting bagi setiap siswa, agar waktu yang ada tidak terbuang sia-sia atau terbuang hanya untuk kegiatan-kegiatan yang tidak terlalu penting sedangkan kegiatan yang lebih utama belum dikerjakan. Apalagi jika siswa memilki banyak aktifitas, seperti bermain, menonton TV, jalan-jalan, bahkan ada yang masih bekerja membantu orang tua di rumah. Aktifitas ini, tidak dapat dihilangkan dari siswa, karena ini adalah bagian dari hidup mereka. Kondisi ini tentunya menuntut seorang siswa untuk dapat menagtur waktu belajarnya dengan baik, sehingga jika tidak bisa mengatur waktu belajar dengan baik, maka ia tidak akan bisa mengerjakan dengan sempurna semua kegiatan yang seharusnya ia lakukan, khusunya belajar. Oleh karena itu, manajemen waktu belajar sangan penting bagi siswa.

Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno, yakni management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menajemen waktu adalah Usaha untuk memanfaatkan setiap bagian dari waktu untuk dilakukan aktifitas tertentu yang mana telah ditentukan target dalam jangka waktu tertentu suatu aktivitas atau pekerjaan harus sudah diselesaikan. Selain itu, manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan produktifitas waktu. Manajemen waktu yang baik adalah dengan membuat data aktifitas atau pekerjaan dan menentukan skala prioritas dari setiap pekerjaan tersebut.

(2)

http://rikayuhelmi116.wordpress.com/2012/12/09/manajemenwaktu.Diunduh tanggal 24 November 2013.

Dari penjelasan tersebut disimpulkan bahwa manajemen waktu belajar adalah adalah mengatur atau merencanakan waktu belajar secara teratur sehingga dapat belajar dengan efektif dan efisian. Dengan belajar efektif dan efisien ini, siswa dapat menjalani kehidupannya sehari-hari tanpa beban apa-apa. Dengan pengaturan waktu yang baik, akan mempermudah siswa untuk belajar. Selain itu manajemen waktu belajar siswa dapat diartikan sebagai suatu kemampuan/ketrampilan dalam melakukan perencanaan waktu belajar dalam keseharian siswa.

b. Pentingnya Manajemen Waktu Belajar

Pengaturan waktu sangat penting bagi setiap orang agar waktu yang ada tidak terbuang sia-sia atau terbuang hanya untuk kegiatan-kegiatan yang tidak terlalu penting sedangkan kegiatan yang lebih utama belum dikerjakan. Apalagi jika kita memilki banyak kesibukan sehingga jika kita tidak bisa mengatur waktu dengan baik, kita tidak akan bisa mengerjakan dengan sempurna semua kegiatan yang seharusnya kita lakukan. Waktu yang kita miliki sebenarnya sama, tidak ada yang seorangpun yang memilki waktu yang lebih dibanding yang lain. Hanya saja, pemanfaatan dan pengaturan waktu yang membedakan satu dengan yang lain.

Kita sering menemukan orang yang lebih muda dari kita namun karya yang ia telah hasilkan jauh melebihi kita, kenapa bisa demikian ? tentu jawabannya kembali kepada inti pembicaraan kita yaitu pengaturan waktu, orang ini lebih pandai dari pada kita dalam mengatur dan memanfaatkan waktu. Contoh lain yang bisa kita ambil, di kampus biasanya dosen memberi tugas kepada para mahasiswanya untuk membuat karya ilmiah atau makalah, misalkan waktu yang diberikan adalah satu pekan. Di pertemuan berikutnya setelah satu pekan dosen

(3)

menanyakan hasil karya ilmiah kepada para mahasiswanya, tentu saja seperti pemandangan yang kita sering lihat dikampus ada saja yang belum selesai mengerjakan tugas, dengan berbagai alasan dan yang paling banyak beralasan dengan waktu yang diberikan untuk mengerjakan tugas terlalu singkat dan karena alasan sibuk, padahal diantara mahasiswa yang sudah selesai mengerjakan tugas juga meliki kesibukan yang sama bahkan lebih banyak dari yang belum selesai mengerjakan tugas. Begitulah pentingnya mengatur waktu dalam kehidupan kita dan inilah yang akhirnya membedakan orang yang sukses dengan orang yang gagal. Orang sukses sukses karena kesuksesannya mengatur waktu dan orang gagal menjadi gagal karena ia gagal mengatur waktu.

Mengatur waktu bisa kita lakukan dengan mebuat jadwal pribadi dengan mencantumkan kegiatan atau tugas-tugas yang harus kita laksanakan dan memberi deadline atau waktu yang kita rencakan untuk melaksanakannya. kalau bisa ditempel ditempat-tempat yang sering kita lihat seperti didinding kamar atau di pintu lemari dan sebagainya. Begitulah pentingnya mengatur waktu, karna waktu yang kita miliki adalah sesuatu yang sangat berharga bagi kita, jika kita tidak mampu mengatur dan memanfaatkan waktu yang kita miliki ini dengan sebaik-baiknya niscaya kita akan binasa.Didalam pepatah arab disebutkan “Waktu itu seperti pedang jika engkau tidak memutusnya (memanfaatkanya dengan baik) maka ia akan membinasakan mu”.

http://sambassyariah.wordpress.com/2011/02/03/pentingnya-mengatur-waktu. Diunduh tanggal 24 November 2013

c. Cara Memanajeman atau Mengatur Waktu dengan Baik

Agar waktu belajar tidak terbuang percuma, maka perlu manajemen waktu yang baik. Dengan manajeman waktu yang baik maka siswa dapat belajar dengan teratur. Untuk belajar

(4)

teratur, maka perlu diperhatikan cara mengatur waktu belajar yang baik. Berikut beberapa cara mengatur waktu belajar yang baik (http://suksesitubebas.com/2012/12/27/manajemen-waktu-yang-efektif-bagi-pelajar-dan-mahasiswa).

1. Tetapkan tujuan; cari tahu tentang apa yang ingin nda capai dalam hidup. Ambil pena dan kertas serta tuliskan yang ingin Anda capai lima tahun dari sekarang, cita-cita ingin menjadi apa, bekerja diperusahaan besar seperti apa, atau mungkin cita-cita menjadi wirausahawan. Menetapkan tujuan untuk diri sendiri memberikan Anda arah yang harus Anda lalui dan perjuangkan serta memotivasi untuk menjalani pengorbanan yang dibutuhkan untuk mencapai cita-cita tersebut.

2. Mengatur ruang belajar Anda; dengan mengatur buku dan materi studi dengan baik di tempatnya masing-masing. Rapikan alat tulis dengan rapih dan tidak berantakan di atas meja. Hal tersebut akan menghemat waktu jika kita mencari barang misalnya alat tulis atau buku yang dibutuhkan dalam proses belajar tersebut.

3. Rencanakan studi Anda; dengan memahami mana mata pelajaran yang penting dan skala prioritas bidang studi yang harus dilakukan terlebih dahulu. Baca silabus Anda dengan cermat. Cari tahu tentang bobot masing-masing mata pelajaran dan siapkan rencana yang sesuai. Tuliskan semua mata pelajaran yang Anda pikir harus dibahas dalam satu hari dan juga tentukan jangka waktu sehingga semuanya mendapat alokasi waktu yang seimbang. Pastikan Anda mengurutkan topik yang penting terlebih dahulu dan kemudian dilanjutkan dengan bahasan yang relatif lebih mudah. Memulai hari Anda dengan sesuatu yang tidak begitu penting sama saja buang-buang waktu.

4. Hindari gangguan yang dapat mempengaruhi semangat belajar; Hal yang bisa menggangu konsentrasi belajar seperti sms, bbm, telepon, tv usahakan untuk dijauhkan

(5)

dari jangkauan. Disarankan untuk tidak menyimpan majalah, komik, novel, CD, video game di ruang belajar Anda. Belajar dan menonton televisi secara bersamaan hanyalah membuang-buang waktu. Gangguan terhadap ritme belajar akan menurunkan semangat belajar yang lama-kelamaan bisa membuat malas belajar. Jika rasa malas sudah menghantui pikiran, hal tersebut membuat kita mundur ke langkah awal yaitu memunculkan motivasi diri.

5. Centang subyek yang sudah selesai; beri diri Anda tepukan dan ucapan selamat untuk motivasi diri Anda. Ini adalah salah satu alat terbesar untuk menggapai sukses.

6. Hindari mengunyah sambil belajar terutama jika Anda punya hobi ngemil. Jika tidak dapat dihindari, usahakan hindari makan yang banyak mengandung lemak dan kalori, kerena makanan tersebut dapat membuat anda mengantuk dan dapat menurunkan semangat belajar. Pengaruh yang terburuk adalah menambah berat badan Anda.

7. Lakukan Analisis SWOT terhadap diri sendiri. Tidak ada salahnya mengenali diri sendiri dengan menulis kelemahan Anda. Memahami bidang mana saja yang membutuhkan usaha yang lebih keras. Mengabaikan mata pelajaran yang sulit tidak ada gunanya karena Anda harus tetap melakukannya. Alokasikan waktu tambahan untuk pelajaran penting dan dirasa sulit dipelajari.

8. Sediakan juga waktu untuk relaksasi. Kita tidak dapat belajar terus menerus tanpa ada sesuatu yang dapat menghilangkan kejenuhan. Sesekali atur waktu untuk beristirahat dan bersantai. Cara ini dapat mengurangi stres selama belajar.

9. Menetapkan waktu untuk revisi karena revisi sangat penting dan itu membuat Anda sempurna.

(6)

10. Hindari ajakan teman untuk bermain selama waktu belajar. Inilah salah satu manfaat dari mengatur prioritas dengan memahami apa yang lebih penting bagi Anda. Ingat waktu untuk bermain dan bersenang-senang tidak akan ada habisnya. Anda akan memiliki waktu yang cukup untuk mengejar ketinggalan dengan semua teman-teman setelah Anda lulus ujian masuk ke salah satu sekolah bisnis atau jurusan impian Anda ataupun setelah Anda diterima kerja di perusahaan besar apalagi dengan bonus gaji yang besar pula. 11. Pastikan ruang belajar Anda cukup terang dan berventilasi. Sudut-sudut dan ruangan

gelap membuat Anda merasa mengantuk dan merasa sulit untuk berkonsentrasi dalam studi dan waktu belajar kita terbuang tanpa ada manfaatnya.

Sangat penting untuk memanajemen waktu dengan memilih waktu yang tepat untuk belajar. Agar bisa mencapai cita-cita kita dibutuhkan fokus, konsentrasi dan perencanaan. Tips lain yang layak dicoba adalah memilih belajar di pagi hari karena di malam hari waktu kita akan lebih bermanfaat untuk mempersiapkan apa yang harus kita bawa besok hari dan untuk beristirahat. Untuk melengkapi pemahaman, Anda bisa membaca manfaat mengatur waktu di malam hari pada artikel yang pernah saya tulis.

2.1.2 Hakikat Bimbingan Kelompok a. Pengertian Bimbingan Kelompok

Menurut Fardana (2012:34) bahwa, bimbingan kelompok adalah salah satu kegiatan layanan yang banyak dipakai karena lebih efektif. Banyak siswa yang mendapatkan layanan sekaligus dalam satu waktu. Layanan ini juga sesuai dengan teori belajar karena mengandung aspek sosial yaitu belajar bersama. Peserta layanan akan berbagi ide dan saling mempengaruhi untuk berkembang menjadi manusia seutuhnya dalam rangka meningkatkan kemandiriannya.Ia juga menjelaskan bahwa Layanan bimbingan kelompok merupakan suatu kegiatan yang

(7)

dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Artinya semua peserta dalam kegiatan ini saling berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberikan saran dan lain sebagainya.

Menurut Romlah (dalam Sopha dkk, 2012:41) bahwa Bimbingan kelompok menurut Romlah (2006:3) adalah proses pemberian bantuan yang diberikan pada individu dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok ditujukan untuk mencegah timbulnya masalah pada siswa dan mengembangkan potensi siswa. Selanjutnya Rusmana (2009:13) “menjelaskan bahwa layanan bimbingan kelompok dapat didefinisikan sebagai proses pemberian bantuan kepada individu melalui suasana kelompok yang memungkinkan setiap anggota untuk belajar berpartisipasi aktif dan berbagi pengalaman dalam upaya pengambangan wawasan, sikap dan ketrampilan yang diperlukan dalam upaya mencegah timbulnya masalah atau dalam upaya pengembangan pribadi”.

Menurut Nurishan (2005:17), “bahwa bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya masalah atau kesulitan pada diri konseli (siswa). Isi kegiatan bimbingan kelompok terdiri atas penyampaian informasi yang berkenaan dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan social yang tidak disajikan dalam bentuk pelajaran”. Wibowo (2005:17), menjelaskan “bahwa bimbingan kelompok adalah satu kegiatan kelompok dimana pimpinan kelompok menyediakan informasi-informasi dan mengarahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih social atau untuk membantu anggota kelompok agar mancapai tujuan-tujuan bersama”. Yusuf (2006:50) “menjelaskan bahwa bimbingan kelompok adalah pemberian bantuan kepada siswa melalui situasi kelompok. Masalah yang dibahas dalam bimbingan kelompok bersifat Coomon Problem, masalah yang dialami bersama dan tidak rahasia, baik menyangkut masalah peribadi, sisail, belajar maupun karir”.

(8)

Sukardi (2002:48), menjelaskan “bahwa bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari nara sumber tertentu (terutama dari pembimbing/konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupanya sehari-hari baik individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan”. Prayitno (1995:178) menegaskan “bahwa bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Artinya semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat, menaggapi, memberi saran, dan lain sebagianya”.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok adalah suatu proses pemberian bantuan kepada siswa yang dilakukan dalam suasana kelompok. Selain itu masalah yang dibahas lebih bersifat umum dan aktual. Di dalam kelompok terjadi interaksi yang efektif sesema anggota kelompok dan pimpinan kelompok.

b. Tujuan Bimbingan Kelompok

Setiap jenis layanan dalam bimbingan kelompok memiliki tujuan masing-masing. Bimbingan kelompok memiliki tujuan yang tentunya berorientasi pada siswa. Menurut Gibson & Mitchell (2011:52), “bimbingan kelompok bertujuan menyediakan kepada siswa informasi akurat yang akan membantu mereka membuat perencanaan hidup dan pengambilan keputusan yang lebih tepat”. Gazda dalam Prayitno & Amti (2008:309-310), “bahwa bimbingan kelompok diselnggarakan untuk memberikan informasi yang bersifat personal, vokasional, dan social”. Selanjutnya menurut Prayitno & Amti (2008:310) “dalam kaitannya dengan unsur kelompok, maka dapat diketahui bahwa tujuan yang hendak dicapai oleh kelompok tersebut adalah

(9)

menerima informasi. Lebih jauh, informasi itu akan dipergunakan untuk menyusun rencana dan membuat keputusan, atau untuk keperluan lain yang relevan dengan informasi yang diberikan”.

Adapun yang menjadi tujuan dilaksanakanya bimbingan kelompok menurut Prayitno (2004:2-3), “dapat dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus”:

a. Tujuan umum

Tujuan umum layanan bimbingan kelompok adalah berkembangnya kemampuan sosialisasi siswa, khususnya kemampuan berkomunikasi peserta layanan.

b. Tujuan khusus

Tujuan khusus bimbingan kelompok pada dasarnya adalah membahas topic-topik tertentu yang mengandung permasalahan aktual (hangat) dan menjadi perhatian peserta. Melalui dinamika kelompok yang intensif, pembahan topik-topik itu mendorong pengembangan perasaan, pikiran, presepsi, wawasan dan sikap yang menunjang diwujudkannya tingkah laku yang lebih efektif. Dalam hal ini kemampuan berkomunikasi verbal dan non verbal ditingkatkan.

c. Tahap-tahap Pelaksanaan Bimbingan Kelompok

Salah satu yang menjadi syarat utama dalam bimbingan kelompok adalah tahapan pelaksanaan bimbingan kelompok itu sebdiri. Menurut Prayitno (dalam Nidya 2012:46-49), “bahwa ada empat tahapan dalam bimbingan kelompok, sebagai berikut”:

1. Tahap Pembentukan

Tahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap perlibatan diri atau tahap memasukan diri ke dalam kehidupan suatu kelompok. Pada tahap ini, umumnya para anggota saling memperkenalkan diri dan juga mengungkapkan tujuan ataupun harapan-harapan yang ingin dicapai baik oleh masing-masing, sebagian maupun seluruh anggota. Memberikan penjelasan

(10)

tentang bimbingan kelompok sehingga masing-masing anggota akan tahu apa arti dari bimbingan kelompok dan mengapa bimbingan kelompok harus dilaksanakan serta menjelaskan aturan main yang akan diterapkan dalam bimbingan kelompok ini. Jika ada masalah dalam proses pelaksanaanya, mereka akan mengerti bagaimana cara menyelesaikannya. Asas kerahasiaan juga disampaikan kepada seluruh anggota agar orang lain tidak mengetahui permasalahan yang terjadi pada mereka.

2. Tahap Peralihan

Tahap ke dua merupakan “jembatan” antara tahap pertama dan ketiga. Adapun yang dilaksanakan dalam tahap ini yakni: (1) Guru pembimbing meberikan permainan untuk mencairkan suasana kelompok (2) Menjelaskan kembali tujuan dan asas-asas bimbingan kelompok (3) memastikan kesiapan anggota (4) Guru Pembimbing mempersiapkan media bimbingan, (5) Guru pembimbing menjelaskan mekanisme kegiatan berikutnya (6) Guru pembimbing menyampaikan kepada siswa bahwa kegiatan inti segera dimulai.

3. Tahap Kegiatan

Tahap ini merupakan inti dari kegiatan kelompok. Maka aspek-aspek yang menjadi isi dan pengiringnya cukup banyak, dan masing-masing aspek tersebut perlu mendapat perhatian yang seksama dari pemimpin kelompok. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yakni: (1) Guru pembimbing menyampaikan kembali topik yang dibahas tentang manajemen waktu belajar, (2) Guru pembimbing membagikan hand out materi terkait dengan mananjemen waktu belajar, (3) Siswa membaca hand out materi selama 10 menit, (4) Guru pembimbing melakukan tanya jawab dengan peserta kelompok.

(11)

Pada tahap pengakhiran bimbingan kelompok, pokok utama bukanlah pada berapa kali kelompok itu harus bertemu, tetapi pada hasil yang telah dicapai oleh kelompok itu. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu: (1) Guru pembimbing menyampaikan kepada siswa bahwa kegiatan akan berahir (2) Guru pembimbing meminta siswa untuk menyimlpukan materi yang telah dibahas (3) Siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas bersama, (4) Siswa mengungkapkan komitmenya kedepan, (5) guru pembimbing menyampaikan tindaklanjut kegiatan (6) Siswa menyampikan pesan dan kesan setelah mengikuti kegiatan, (7) Guru pembimbing membagikan format LAISEG (8) Guru pembimbing mengucapkan terima kasih serta menyampaikan bahwa kegiatan telah berahir, (9) Menyampaikan salam perpisahan serta berjabatab tangan.

d. Kegunaan Bimbingan Kelompok

Seperti halnya dengan layanan-layanan yang lain tentunya bimbingan kelompok memiliki kegunaan. Menurut Hartinah (2009:8-9), “terdapat beberapa kegunaan bimbingan kelompok sebagai berikut”:

a. Tenaga pembimbing sangat terbatas dan jumlah murid yang perlu dibimbing begitu banyak sehingga pelayanan bimbingan secara perorangan tidak akan merata.

b. Melalui bimbingan kelompok, siswa dilatih menghadapi suatu tugas bersama atau memecahkan suatu masalah bersama. Dengan demikian, sedikit banyak siswa untuk hidup secara bersama. Hal tersebut akan diperlukan atau dibutuhkan selama hidupnya. c. Dalam mendidkusikan sessuatu bersama, didorong untuk berani mengemukakan

pendapatnya dan menghargai pendapat orang lain. Selain itu beberapa siswa akan lebih berani membicarakan kesukarannya dengan pembimbing setealh mereka mengerti bahwa teman-temanya juga mengalami kesukaran tersebut.

(12)

d. Banyak informasi yang dibutuhkan siswa dapat diberikan secara kelompok dan cara tersebut lebih ekonomis.

e. Melalui bimbingan kelompok, beberapa siswa menjadi lebih sadar bahwa sebaiknya menghadapi konselor untuk mendapat bimbingan secara lebih mendalam.

f. Melalui bimbingan kelompok, seorang ahli bimbingan yang baru saja diangkat dapat memperkenalkan diri dan berusaha mendapatkan kepercayaan dari siswa.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, bimbingan kelompok berguna untuk melatih siswa dalam memecahkan masalah secara bersama-sama, mengambil keputusan, melatih kreativitas siswa serta melatih siswa untuk merencanakan sesuatu yang akan dilakukan. Terkait dengan kemampuan merencanakan/memanajeman, dengan bimbingan kelompok ini diharapkan siswa dapat memanajeman waktu belajarnya dengan baik.

2.2 Hipotesis Tindakan

Adapun hipotesis tindakan dalam penelitiana ini adalah “Jika digunakan bimbingan kelompok maka kemampuan siswa dalam mengelola waktu belajar akan meningkat”

2.3 Indikator Kinerja

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila dari 10 orang siswa yang mendapatkan tindakan maka diharapkan akan mengalami peningkatan sebesar 8 atau 80% orang siswa.

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini didapatkan bahwa hasil uji statistik didapatkan p-value sebesar 0,000 (p-value<0,05) yang berarti terdapat ada hubungan antara status gizi

Bentuk masalah belajar yang dialami oleh siswa berkaitan dengan keterampilan belajar adalah keterampilan mengatur waktu belajar terlihat bahwa masih banyaknya siswa

Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan perhatian antara industri besar dan sedang terkait permasalahan lingkungan disekitarnya, terdapat perbedaan

Dalam tesis ini, orientasi keagamaan teologis dimaknai sebagai suatu bentuk atau corak keagamaan dalam wilayah keyakinan keagamaan, yakni kecenderungan kembali pada

Begitu juga dalam penelitian yang dilakukan oleh Nyoman Paksa Adi Gama, dkk (2014) didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa keterampilan proses dan hasil belajar yang

Biskuit keras adalah jenis biskuit yang dibuat dari adonan keras (kandungan protein tinggi), berbentuk pipih, bila dipatahkan penampang potongannya bertekstur padat dan

merupakan sebuah ritual untuk pertaubatan diri, karena mereka menganggap bahwa pada Bulan Muharram yaitu merupakan tahun baru dalam kalender Islam adalah bulan yang mulia maka

Faktor yang dipelajari pada penelitian ini meliputi pengaruh bahan pengisi karbon dari ampas tebu secara tunggal maupun kombinasi untuk pembuatan kompon ban dalam