31 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen quasi dengan desain onegroup pretest dan posttest, yaitu jenis eksperimen yang dilaksanakan tanpa adanya kelas pembanding. (Nadzir, 2005:73)
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest dan post-test desain. Di dalam desain ini eksperimen dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah eksperimen. Pola yang digunakan dalam desain pretest dan posttest adalah
O1 X O2
Keterangan:
O1 = Pretest yang dilakukan sebelum pembelajaran dengan menggunakan lagu.
X = Perlakuan/pembelajaran dengan menggunakan lagu.
Pretest, yaitu tes yang diberikan sebelum pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan keterampilan) yang diajarkan. Dalam hal ini fungsi pretest adalah untuk melihat sampai mana keefektifan pengajaran menggunakan lagu berbahasa Jepang dalam pemahaman perubahan kata kerja bentuk biasa dan bentuk te, setelah hasil pretest tersebut selanjutnya akan dibandingkan dengan hasil posttest.
Posttest yaitu test yang diberikan pada setiap akhir program pengajaran. Tujuan posttest adalah untuk mengetahui sampai dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan maupun keterampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar dengan menggunakan lagu berbahasa Jepang.
Seperti telah dikatakan di atas, jika hasil posttest dibandingkan dengan pretest maka keduanya berfungsi untuk mengukur sejauh mana keefektifan pelaksanaan program pengajaran. Guru atau pengajar dapat mengetahui apakah itu berhasil baik atau tidak, dalam arti apakah semua atau sebagian besar tujuan instruksional yang telah dirumuskan telah dapat tercapai. (Ngalim, 1984:28)
3.2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian. Data penelitian adalah sejumah informasi penting yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian melalui prosedur pengolahannya. Dalam penelitian pendidikan,
instrumen penelitian secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu yang berbentuk tes dan non tes. Instrumen yang berupa tes terdiri dari tes tulisan, tes lisan dan tes tindakan. Instrumen non tes dapat berupa angket, pedoman observasi, pedoman wawancara, skala, dan sebagainya. (Sutedi, 2009:125)
Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen berupa tes dan angket.
3.2.1 Tes
Yang dimaksud dengan tes hasil belajar atau achievement test ialah tes yang dipergunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang telah diberikan oleh guru kepada murid-muridnya atau oleh dosen kepaada mahasiswa dalam jangka waktu tertentu. (Ngalim 1984:33).
Achievement test yang biasa dilakukan guru dapat dibagi menjadi dua golongan, yakni tes lisan (oral test) dan tes tertulis (written test). Pada penelitian ini penulis menggunakan tes tertulis.
Secara umum tes tertulis dapat dibagi atas tes essay atau essay examination dan tes objektif atau disebut juga short answer test, yang dimaksud dengan tes essay ialah yang berbentuk pertanyaan tulis , yang jawabannya merupakan karangan (essay) atau kalimat yang panjang-panjang. Yang dimaksud dengan tes objektif ialah tes yang dibuat sedemikian rupa sehingga hasil tes itu dapat dinilai secara objektif, dinilai oleh siapapun akan menghasilkan skor yang sama.
Bentuk objektif tes ada bermacam-macam, antara lain:
a. Completion tipe test, terdiri atas:
1) Completion tes ( tes melengkapi)
2) Fill in ( melengkapi titik-titik dalam kalimat yang dikosongkan)
b. Selection tipe test (tes yang menjawabnya dengan mengadakan pilihan), terdiri atas:
1) True False (benar salah)
2) Multiple Choice (pilihan ganda)
3) Matching (menjodohkan)
(Ngalim, 1984:35-36)
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes bentuk fill in untuk perubahan kata kerja bentuk biasa dan bentuk te yang diberikan pada pretest dan posttest. Penulis menggunakan tipe ini karena untuk mengetahui sejauh mana penguasaan kata kerja bentuk biasa dan bentuk te mahasiswa.
Sutedi (2009:126-127), menyatakan bahwa agar data penelitian yang diperolah melalui tes benar-benar layak sebagai data penelitian, tes tersebut harus memiliki validitas dan reliabilitas yang cukup terandalkan, disamping harus memiliki sifat
praktis yaitu mudah digunakannya dan ekonomis yaitu tidak terlampau memakan waktu dan biaya dalam pembuatan dan pengolahannya.
Seperti yang telah dijelaskan di atas maka pada penelitian ini pretest dan posttest yang akan dipergunakan adalah berbentuk tes tulisan. Soal untuk pretest dan posttest penelitian berkaitan dengan kata kerja bentuk biasa dan bentuk te. Prosedur pelaksanaan tes yaitu dengan memberikan soal bentuk tulisan yang diberikan pada sampel untuk memperoleh data mengenai penguasaan kata kerja bentuk biasa dan bentuk te mahasiswa.
Untuk pembelajaran (bahan ajar) kata kerja bentuk biasa dan bentuk te melalui lagu berbahasa Jepang, Penulis memilih beberapa lagu diantarnya Tanabata Matsuri (Tegomasu), shabondama (Kiroro) serta Romeo&Juliet (Hey!Say!Jump!).
Romeo&Juliet By: Hey!Say!Jump! 僕 僕 僕 僕 ぼく は は は は Romeo 僕 僕 僕 僕ももも Romeo も 僕が 僕が 僕が 僕が Romeo 君 君 君 君 きみ に に に に愛愛愛愛あいをを 1 _よをを _よ_よ _よ
2 ____名前名前名前名前な ま えはは Juliet はは Juliet!!! 3 _、_、_、_、4 ____ 見 見 見 見みつめつめつめつめ合合合合あうことが夢うことがうことがうことが夢夢夢ゆめ5 ____時間時間時間時間 じ か ん を を を を 6 _で_で_で_で I LOVE YOU YOU LOVE ME きみが きみが きみが きみが 7 _さ_さ_さ_さ 8 _ままでいい_ままでいい_ままでいい_ままでいい ねえ ねえ ねえ ねえ そうだよね?そうだよね?そうだよね?そうだよね?
LOVE LOVE LOVE LOVE LOVE 何度 何度 何度 何度な ん どもももも 9 _から_から_から_から 君 君 君 君 きみ も も も も好好好好すきなきな言葉きなきな言葉言葉言葉こ と ばをををを 10 _よ_よ_よ _よ Juliet
Penulis memilih lagu-lagu di atas karena pelafalan dan pengucapannya sangat jelas. Lagu-lagu ini termasuk kategori lagu yang easy listening. Prosedur pelaksanaan bahan ajar adalah siswa mendengarkan lagu tersebut sebanyak dua kali. Lagu yang pertama kali diperdengarkan bertujuan agar siswa dapat beradaptasi dengan lagu dan liriknya, sedangkan yang kedua kali bertujuan agar siswa dapat mengecek hasil
tangkapan pendengaran. Kemudian sampel diminta untuk menuliskan kata kerja yang ada di dalam lagu. Kemudian mengubah kosakata tersebut ke dalam bentuk biasa (bentuk kamus, bentuk nai, ta, nakatta) serta bentuk te. Waktu yang disediakan adalah 30 menit. Setelah itu siswa diberikan evaluasi dalam bentuk fill in. waktu yang diberikan adalah 5-10 menit.
3.2.2 Angket
Kata angket berasal dari bahasa latin, inquirere atau inquiro yang artinya bertanya, mencari, memeriksa, meneliti, mengusut atau mencari bukti. Sementara itu kata kuesioner berasal dari bahasa latin, question, yang artinya suatu angket atau kuesioner adalah instrument penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan yang akan dijawab oleh responden mengenai kehidupan, kenyatan atau sikap mereka. Angket untuk menghimpun data dengan cara mengajukan pertanyaan yang disusun dengan sistematis itu kemudian disebarkan pada responden dengan cara tertentu.
Angket merupakan salah satu instrumen pengumpul data penelitian yang diberikan kepada responden (manusia dijadikan subjek penelitian). Teknik angket ini dilakukan dengan cara pengumpulan datanya melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari responden. (Faisal, 1981:2).
Infromasi yang dimaksud tentunya seleruh informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah penelitian. Oleh karena itu, peneliti harus menyusun angket yang bisa menggali informasi yang benar-benar diperlukan.
Dilihat dari sifat keleluasaan responden dalam memberikan jawabannya, angket dapat digolongkan ke dalam angket terbuka, angket tertutup dan kombinasi kedua macam angket tersebut.
a. Angket tertutup
Angket tertutup yaitu angket yang alternatif jawabannya sudah disediakan oleh peneliti., sehingga responden tidak memiliki keleluasaan untuk menyampaikan jawaban daripertanyaan yang diberikan kepadanya.
b. Angket terbuka
Angket terbuka responden diberikan keleluasaan untuk menjawab pertanyaan yang ada didalam angket. Peneliti hanya memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan maslah penelitian dan meminta responden untuk menguraikan pendapatnya.
c. Kombinasi angket terbuka dan angket tertutup
Kombinasi angket terbuka dan tertutup adalah angket yang menggunakan ankgket terbuka dan angket tertutup. Angket ini mengkombinasikan angket tertutup yang mempunyai sejumlah jawaban dan alternatif terbuka yang memberikan kesempatan
kepada responden untuk memberi jawaban disamping atau di luar jawaban yang tersedia.
Pada penelitian ini, jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup karena jenis angket ini dirasakan lebih optimal dalam mengumpulkan data yang diperlukan oleh peneliti.
Bentuk angket yang akan diberikan kepada responden adalah :
1. Pendapat responden tentang pengajaran perubahan kata kerja bentuk biasa dan bentuk te terdiri dari 3 poin.
2. Pendapat responden tentang pengajaran dengan menggunakan lagu berbahasa Jepang dala penguasaan kata keja bentuk biasai dan bentuk te terdiri dari 11 poin.
3. Pendapat siswa tentang saran dan manfaat dari tes kemampuan penguasaan kata kerja bentuk biasa dan bentuk te terdiri dari 1 poin.
3.3 Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagaiberikut:
1. Mengkaji literatur yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.
2. Mengidentifikasi dan membatasi masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian tersebut.
3. Merumuskan hipotesis
4. Menyusun rancangan eksperimen secara lengkap.
a. Membuat instrumen penelitian.
• Soal-soal pretest dan posttest
• Soal-soal bahan ajar
• Soal-soal angket
b. Menyiapkan peralatan yang diperlukan dalam penelitian. Diantaranya adalah :
• Lagu-lagu
• Laptop
• Speaker/pengeras suara
• Soal yang akan diberikan untuk pretest dan posttest
• Soal-soal angket
5. Mengolah data yang diperoleh
3.4 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
1. Tes
Tipe tes yang digunakan pada penelitian ini adalah fill in yang digunakan saat pretest dan posttest. Cara penilaian tes bentuk fill in adalah skor maksimum setiap bentuk fill in sama dengan jumlah isian yang ada pada tes tersebut. Jika pada suatu fill in terdapat 10 item dan setiap item berisi satu isian, dua isian atau tiga isian, maka cara menilainya dihitung menurut jumlah isian yang ada pada seluruh item.
Rumus penskorannya adalah sebagai berikut :
Keterangan :
S= skor terakhir atau jumlah yang diharapkan
R=jumlah item yang dijawab betul (right)
Berikut ini adalah cara pengolahan data pada penelitian ini:
• Mencari Md= mean dari perbedaan pretest dan posttest dengan rumus
• Mencari X2d= jumlah kuadrat deviasi
S=R
M
d=
2 d =
• Mencari thitung dengan rumus
Keterangan :
Md= mean dari perbedaan pretest dan posttest
Xd= Deviasi masing-masing subjek (d-Md)
2
d = Jumlah kuadrat deviasi
N = subjek pada sampel
d.b ditentukan dengan N-1
• Memberikan interpretasi berdasarkan ttabel
Hk diterima apabila nilai thitung > ttabel
Hk ditolak apabila nilai thitung < ttabel • Menguji Hipotesis
Hk= hipotesis ditolak apabila tidak terdapat perbedaan kemampuan siswa sebelum dan sesudah penelitian
Hk= hipotesis ditolak apabila tidak terdapat perbedaan kemampuan siswa sebelum dan sesudah penelitian
t tt t
=
• Kriteria Efektivitas Pembelajaran
Untuk menentukan tingkat efektivitas pembelajaran terlebih dahulu dicari gain yang dinormalisir (normalized gain) dari data postes dan pretest. Normalized
gain secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
(g)= 1 1 2 T Sm T T − − (Hake, R.R, 1998)
Keterangan: g= normalized gain
T1 = Pretest
T2= Postest
Sm= Skor maksimal
Besar normalized gain diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria efektivitas pembelajaran, dengan kriteria seperti terlihat pada tabel berikut ini
Tabel 3.1
Kriteria Efektivitas Pembelajaran Rentang normalized gain Kriteria Efektivitas 0,71-1,00 Sangat efektif 0,41-0,70 Efektif 0,01-0,40 Kurang efektif
2. Angket
Pada penelitian ini rumus yang digunakan adalah:
P = %
Keterangan:
P : persentasi frekuensi dari setiap jawaban responden
f : frekuensi setiap jawaban dari responden
N : jumlah responden
(Sugiono, 2001:40-41)
Klasifikasi interpretasi perhitungan persentasi tiap kategori adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Penafsiran Data Angket
Interval Persentase Keterangan
0% Tidak seorang pun
26%-49% Hampir setengahnya
50% Setengahnya
51%-75% Lebih dari setengahnya
76%-99% Sebagian besar
100% Seluruhnya
(Sudjiono, 2001:40-41)
3.5 Populasi dan Sampel
Populasi dan Sampel
Data penelitian bisa bersumber dari manusia atau bukan manusia. Manusia yang dijadikan sebagai sumber data disebut dengan populasi penelitian, kemudian sebagian dari populasi tersebut yang dianggap bisa mewakili seluruh karakter dari populasi yang ada dapat dipilih untuk dijadikan subjek penelitian. Subjek penelitian tersebut disebut dengan sampel. Jadi, manusia yang dijadikan sebagai sumber data disebut dengan populasi penelitian. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk dijadikan sumber data. (Sutedi, 2009:147)
Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik penyampelan secara purposive yaitu pengambilan sampel yang didasarkan atas pertimbangan peneliti itu sendiri
dengan maksud atau tujuan tertentu yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. (Sutedi, 2009:149). Jadi, populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan pendidikan bahasa Jepang UPI dan sampelnya adalah mahasiswa tingkat 1 jurusan pendidikan bahasa Jepang UPI. Penulis mengambil sampel tersebut karena pada mahasiswa tingkat 1 mempelajari kata kerja bentuk biasa dan bentuk te. Hal ini dilakukan agar hasil penelitian memiliki validitas yang tinggi.
3.6 Analisis butir soal, Validitas dan Reabilitas Instrumen
Instrumen penelitian yang berupa tes sebelum digunakan perlu diuji kelayakannya, yaitu dengan menggunakan statistik. Uji kelayakannya berupa analisis butir soal, dan uji validitas serta reabilitasnya.
3.6.1 Analisis Butir Soal
Analisis butir soal berupa analisis tingkat kesukaran, analisis daya pembeda. Rumus-rumusnya adalah sebagai berikut:
Analisis tingkat kesukaran
Rumus : TK =
Ket : TK = tingkat kesukaran
SkB = jumlah skor jawaban kelompok bawah
N = jumlah sampel kelompok atas dan bawah
Skmak = skor maksimal
Skmin = skor minimal
Penafsirannya:
TK: 0, 00 ~ 0, 25 = Sukar
TK: 0, 26 ~ 0, 75 = Sedang
TK: 0, 76 ~ 1, 00 = Mudah
3.6.2 Uji Validitas
Menurut Danasasmita dan Sutedi (1996:8) bahwa valid berarti shahih. Instrumen dapat dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur apa yang hendak diukur. Untuk menguji validitas dari instrumen penelitian ini, penulis telah mengkonsultasikannya kepada dosen pembimbing.
3.6.3 Uji Reabilitas
Rumus yang digunakan adalah Alpha Cronbach
r =
Keterangan :
r = koefisien reliabilitas
k = jumlah butir soal
∑ = Jumlah varian seluruh butir soal ( mulai S2 soal 1, 2, 3, dst.)
St2 = Varians total
3.7 Rancangan Eksperimen
Berikut ini adalah tahapan-tahapan pelaksanaan eksperimen di kelas :
1. Eksperimen pertama dilakukan pada tanggal 5 April 2010. Berikut adalah tahapan kegiatannya:
• Memberikan soal pretest sebanyak 15 butir soal bentuk masu yang diubah ke dalam 5 bentuk yaitu: bentuk kamus, bentuk nai, bentuk ta, bentuk nakatta dan bentuk te.
• Bahan ajar pertama berupa pembelajaran kata kerja bentuk biasa dan bentuk te melalui lagu Tanabata Matsuri (by: Tegomasu). Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Penulis memberitahukan lagu yang akan dipakai
- Memperdengarkan lagu sebanyak dua kali
- Meminta sampel untuk mengumpulkan kata kerja yang ada di dalam lagu, sambil mendengarkan lagu per bait.
- Meminta sampel untuk mengubah semua kata kerja yang ada dalam lagu tersebut ke dalam bentuk kamus dan bentuk nai.
- Memberikan evaluasi kepada sampel.
2. Eksperimen kedua dilakukan pada tanggal 12 April 2010. Berikut adalah tahapan kegiatannya:
Bahan ajar kedua berupa pembelajaran kata kerja bentuk biasa dan bentuk te melalui lagu Shabondama (by: Kiroro). Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Penulis memberitahukan lagu yang akan dipakai
- Memperdengarkan lagu sebanyak dua kali
- Meminta sampel untuk mengumpulkan kata kerja yang ada di dalam lagu, sambil mendengarkan lagu per bait.
- Meminta sampel untuk mengubah semua kata kerja yang ada dalam lagu tersebut ke dalam bentuk ta dan bentuk nakatta.
3. Eksperimen ketiga dilakukan pada tanggal 19 April 2010. Berikut adalah tahapan kegiatannya:
• Bahan ajar ketiga berupa pembelajaran kata kerja bentuk biasa dan bentuk te melalui lagu Romeo&Juliet (by: Hey!Say!Jump). Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Penulis memberitahukan lagu yang akan dipakai
- Memperdengarkan lagu sebanyak dua kali
- Meminta sampel untuk mengumpulkan kata kerja yang ada di dalam lagu, sambil mendengarkan lagu per bait.
- Meminta sampel untuk mengubah semua kata kerja yang ada dalam lagu tersebut ke dalam bentuk te dan bentuk-bentuk yang telah dipelajari di bahan ajar pertama dan kedua.
- Memberikan evaluasi kepada sampel.
4. Memberikan soal posttest sebanyak 15 butir soal bentuk masu yang diubah kedalam 5 bentuk yaitu: bentuk kamus, bentuk nai, bentuk ta, bentuk nakatta dan bentuk te. Kemudian memberikan angket mengenai penggunaan lagu.