• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. adalah investasi. Akan tetapi, banyak investasi pada real estate lebih banyak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. adalah investasi. Akan tetapi, banyak investasi pada real estate lebih banyak"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia

karena tanah merupakan pondasi dari semua kegiatan yang dilakukan oleh

manusia, baik kegiatan yang bersifat sosial, ekonomis, perdagangan, dan

lain-lain.Selain itu, tanah juga menjadi produk komoditi sekaligus berfungsi sebagai

sumber dari kekayaan karena tanah dan kandungannya bisa memberikan berbagai

sumber pendapatan bagi pemiliknya atau dapat dikuasai.Setiap pembelian properti

adalah investasi. Akan tetapi, banyak investasi pada real estate lebih banyak

dilakukan bagi kepuasan pribadi daripada untuk mendapatkan keuntungan,

misalnya pembeliyan rumah lebih banyak bertujuan untuk memperoleh kepuasan

daripada keuntungan sehingga dapat diketahui kalau real estate merupakan satu

jenis kesempatan investasi yang ada. Ada beberapa alasan masyarakat tertarik

untuk menanamkan uang pada real estate atau properti, yaitu (Prawoto, 2012:

1-2):

1. terlihat sangat nyata;

2. dapat dikontrol oleh individu;

3. kepemilikan yang bisa membanggakan;

4. tanah merupakan alat yang efektif untuk menghadapi inflasi;

5. mempunyai potensi untuk memperoleh keuntungan;

(2)

Menurut Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) pasal 6, tanah memiliki

fungsi sosial dalam artian untuk kepentingan umum, di mana kepemilikan tanah

dapat diambil oleh pemerintah dengan adanya pemberian ganti kerugian yang

layak. Penafsiran ini diharapkan dapat menyeimbangkan antara manfaat yang

dapat dinikmati oleh individu dan masyarakat dari setiap penguasaan dan

pemanfaatan tanah dan sumber daya lainnya.

Jumlah tanah yang tetap (tidak dapat diproduksi) sedangkan kebutuhan akan

tanah meningkat seiring meningkatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia,

mengakibatkan ketidakseimbangan antara persediaan tanah dengan kebutuhan

tanah oleh masyarakat. Pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya nilai ekonomis

tanah mengakibatkan semakin tajamnya kesenjangan sosial di antara masyarakat,

yang mempunyai akses dalam hal penguasaan tanah bangunan yang melampaui

batas kewajaran, dihadapkan dengan masyarakat yang paling membutuhkan tanah,

namun berada dalam posisi tersudut. Tidak mustahil apabila hal ini dibiarkan terus

berlangsung akan dapat menjadi pemicu berbagai kerawanan di bidang pertanahan

(Sumardjono, 2010: 220). Diperlukan adanya tatanan hukum, perencanaan serta

penatagunaan yang tepat dalam pemanfaatan, dan pengelolaan tanah, sehingga

dapat memberikan manfaat yang optimal dan berimplikasi pada kenaikan nilai

tanah yang tinggi. Sebaliknya, jika pemanfaatan tanah tidak optimal atau

dibiarkan kosong tanpa ada pemanfaatan di atas tanah tersebut, hanya akan

menyebabkan produktifitas tanah yang kurang maksimum sehingga nilai tanah

tidak mencapai pada tingkat optimal.

Tujuan utama kebijakan penatagunaan tanah adalah untuk memecahkan

(3)

pembangunan dan memperkecil kemungkinan terjadinya konflik antara berbagai

penggunaan tanah pada lokasi yang sama (Sumardjono dkk, 2010: 220). Menurut

Hidayati dan Hardjanto (2003: 82-85), karateristik fisik yang mempengaruhi nilai

tanah meliputi: ukuran dan bentuk, utilitas, pengembangan tapak, lokasi dan

lingkungan. Dibutuhkan pengelolaan dan pemanfaatan yang tepat terhadap setiap

tanah yang kosong atau yang belum didayagunakan, sehingga keberadaan setiap

tanah kosong dapat dioptimalkan dan dapat memberikan manfaat yang besar atas

pemanfaatan tanah tersebut, serta dapat meningkatkan nilai dari tanah tersebut.

Salah satu upaya yang dilakukan dalam optimalisasi aset yaitu dengan

melakukan analisis potensi penggunaan tertinggi dan terbaik atas aset yang

dimiliki, seperti optimalisasi aset tanah kosong yang dimiliki oleh Pemerintah

Daerah maupun pribadi perorangan.Metode analisis pengembangan lahan (land

development analysis) untuk tanah kosong merupakan suatu metode yang bisa

digunakan dalam meningkatkan pendapatan asli daerah Kabupaten Samosir

maupun pendapatan untuk pribadi bagi pemilik tanah kosong.

Salah satu metode penilaian terhadap tanah kosong adalah dengan

menggunakan metode Land Development Analysis (LDA) atau dikenal juga

dengan metode teknik penyisaan tanah (Land Residual Technique), penggunaan

tanah yang luas, tidak adanya data pembanding, tetapi data dapat diperoleh dari

data pasar properti yang telah dikembangkan, seperti: mall, hotel, perumahan,

resort, dan lain-lain. Nilai tanah yang dihasilkan dari pengembangan tanah

merupakan selisih antara nilai properti yang telah dikembangkan (Gross

Development Value) dikurangi dengan biaya pengembangan (Development Cost).

(4)

masyarakat, sehingga terciptanya kota yang layak huni, berkeadilan sosial,

sejahtera, berkembang secara berkelanjutan (sustainable) sesuai dengan potensi

yang dimiliki (Muliawan, 2014).

Dengan menggunakan Land Development Analysis (LDA) diharapkan agar

pemanfaatan tanah dapat optimal, efektif, dan efisien.Pemanfaatan tanah kosong

lebih menguntungkan pemilik tanah daripada menjual tanah kosong.Apabila

menjual tanah kosong, selain harganya lebih murah (dalam kondisi normal tanah

dengan luasan yang besar harga per meternya lebih murah dibanding dengan tanah

yang memiliki luasan yang kecil) dan juga untuk menjual tanah yang memiliki

luasan yang besar membutuhkan waktu lama.Untuk menghasilkan keuntungan

yang optimal sebaiknya tanah kosong tersebut dibangun properti di atasnya

sehingga memberikan keuntungan dan harga yang terbaik pemilik tanah.

Menurut Siregar (2004: 523), studi optimalisasi aset Pemerintah Daerah

meliputi: identifikasi aset-aset Pemerintah Daerah, pengembangan database aset

Pemerintah Daerah, studi highest and best use atas aset-aset Pemerintah Daerah,

pengembangan strategi optimalisasi aset-aset Pemerintah Daerah. Dalam

optimalisasi aset milik pribadi salah satu langkah bisa dilakukan yaitu studi

mengenai penggunaan tertinggi dan terbaik yang dapat dirujuk dari studi

optimalisasi aset Pemerintah Daerah.

Samosir merupakan daerah yang menjadi salah satu objek wisata yang

cukup banyak diminati oleh wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar

negeri. Keindahan Danau Toba yang dijadikan objek wisata dan semakin

banyaknya wisatawan yang tertarik untuk berekreasi ke Danau Toba,

(5)

cottage, restauran makanan khas Sumatera Utara, dan lain-lain. Walaupun sudah

banyak dilakukan pembangunan berbagai macam tempat peristirahatan, tempat

makan, dan lain-lain, masih cukup banyak lahan kosong di sekitar objek wisata

yang belum dilakukan pengembangan sehingga lahan kosong tersebut menjadi

terlantar.Beberapa lahan kosong tersebut bukan hanya milik Pemerintah Daerah

saja, tetapi juga ada milik pribadi di Samosir.

Lahan kosong milik pribadi yang belum dilakukan pengembangan sangat

memiliki potensi untuk menghasilkan pendapatan baik untuk pribadi maupun

dapat dijadikan kontribusi berupa pajak penghasilan untuk Pemerintah

Daerah.Salah satu lahan kosong milik pribadi terdapat di Kecamatan Simanindo

dengan luas ± 11000 m2. Dengan cukup pesatnya pembangunan pada lahan

kosong di sekitar tempat wisata sehingga peneliti tertarik untuk menganalisis dan

melihat potensi besar atau tidaknya tanah kosong harus dilakukan penelitian,

dengan tujuan agar mengetahui besarnya harga pasaran tanah di sekitar tempat

wisata dan anggaran biaya yang akan disediakan untuk membangun bangunan.

Selain itu, untuk mengetahui seberapa besar pajak yang diberikan kepada

Pemerintah Daerah untuk menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal

dari pajak hotel dan restoran yang didapat dari total pendapatan pengembangan

properti.

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka penelitian difokuskan dengan

menggunakan analisis land development analysis agar dapat memberikan

kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

dan kepada pemilik tanah itu sendiri. Gambar 1.1 merupakan lokasi tanah kosong

(6)

Sumber: Data Primer (diolah)

Gambar 1.1 Pulau Samosir 1.2 Keaslian Penelitian

Penelitian empiris mengenai pengembangan tanah kosong telah banyak

dilakukan, sebagai berikut.

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu Peneliti

(Tahun) Analisis Kesimpulan Penelitian

Robinson

(1996) LRA

Melakukan penilaian lahan diperkotaan dimana pembanding data pasar sulit ditemukan dan kesimpulannya adalah, Residual method merupakan alat analisis yang tepat digunakan untuk menentukan nilai suatu lahan. LeyMoyne

(2000) DCF

Melakukan penelitian tentang kelayakan investasi dan kesimpulannya adalah metoda matematis untuk menganalisis kelayakan investasi dalam konservasi penilaian adalah discounted cash flow.

Luce (2012) HBU Mengetahui kelayakan pengembangan yang akan dilakukan agar dapat memberikan produktifitas maksimal.

Putri (2012) Feasibility

Study

Kelayakan proyek investasi pembangunan ruko ditinjau dari aspek keuangannya dengan menggunakan kriteria investasi adalah Pay Back

Period, NPV, IRR, dan PI (Profitability Index).

Pradhani

(2013) HBU

Kegunaan yang terbaikataslahan kosong menggunakan penggunaan

tertinggi dan terbaik yaitu

analisisproduktivitas,analisispasaruntukmasing-masing pilihan penggunaan,dan analisiskeuangan. Susanto (2014) LDA dan DCF

Menentukan Opportunity Cost di Daerah Taman Satwa (DTS) Kebun Binatang Surabaya Kota Surabaya.

Djoharam (2014)

LDA dan DCF

Menentukan Penggunaan Tertinggi dan Terbaik di Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara

(7)

Dari Tabel 1.1 ditunjukkan bahwa dalam melakukan penelitian terhadap properti

terdapat beberapa metode yang dapat digunakan diantaranya adalah Land

Development Analysis (LDA), Discounted Cash Flow (DCF), Highest and Best Use (HBU), Feasibility Study (FS), Direct Capitalization. Dan penelitian tersebut

didapatkan kesimpulan yang menjadi referensi oleh penulis.

Terdapat beberapa kesamaan dalam penelitian ini dengan penelitian

terdahulu.Salah satu persamaannya adalah alat analisis yang digunakan dan

perbedaan yang ada pada penelitian ini dan terdahulu yaitu lokasi penelitian, di

mana peneliti melakukan penelitian di Pulau Samosir Kabupaten Samosir

Kecamatan Simanindo, waktu penelitian, dan objek yang diteliti. Dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan metode Land Development Analisysis (LDA) dan

Discounted Cash Flow (DCF) untuk menentukan alternatif penggunaan tertinggi

dan terbaik, serta menentukan nilai wajar berdasarkan nilai pasar atas estimasi

nilai lahan kosong. Terdapat kelebihan dan kekurangan pada penerapan metode

analisis yang digunakan pada penelitian terdahulu dan sekarang yang dapat dilihat

pada Tabel 1.2 (Djoharam 2014).

Tabel 1.2Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Terdahulu dan Sekarang

Metoda Kelebihan Kelemahan

Highest and Best Use

Dapat dijadikan alternatif pendekatan jika tidak didapatkan data pembanding, mampu mengikuti dinamika pasar, sangat sesuai untuk penilaian income producing property.

Sulit melaksanakan proyeksi dengan tepat, sarat dengan risiko terjadinya perubahan (adanya unsur ketidakpastian).

Land Development Analysis

Menghasilkan nilai akurat atau mencerminkan estimasi harga pasar, proyeksi pendapatan bersih selama jangka jangka waktu investasi.

Hanya diterapkan pada tanah yang luas dan data pasar sulit diperoleh, dan pada daerah yang sudah berkembang.

Discounted Cash Flow

Memberikan informasi rinci, potensi pertumbuhan pendapatan bersih, harga properti, tingkat imbal hasil investasi, tingkat kapitalisasi pendapatan awal dan terminal (ketika dilakukan penjualan properti diakhir waktu investasi).

Rumit dalam pelaksanaannya karena penilai harus mengestimasi pendapatan,biaya, tingkat hunian selama periode proyeksi, hasil bersih properti diakhir investasi dan tingkat imbal hasil investasi yang wajar, mendiskonto pendapatan

(8)

1.3 Rumusan Masalah

Seiring dengan berkembangnya industri pariwisata dan banyak usaha

promosi yang dilakukan oleh pemerintah untuk daerah-daerah yang berpotensi

menjadi objek pariwisata, maka banyak pihak yang melakukan pengembangan

lahan-lahan yang masih kosong untuk dibangun bangunan. Lahan kosong tersbeut

bisa dikembangkan sebagai tempat beristirahat, makan, hiburan, dan lain-lain bagi

para wisatawan, bangunan tersebut seperti: hotel, wisma, resort, rumah makan,

dan lain-lain.

Dengan berkembang pesatnya pembangunan tempat-tempat wisata,

membuat banyak pemilik tanah di berbagai daerah yang memiliki potensi wisata

untuk mengembangkan potensi tanahnya dengan membangun hotel, cottage,

restoran, dan lain-lain.Akan tetapi, untuk melihat potensi besar atau tidaknya

tanah kosong harus dilakukan penelitian dengan tujuan agar mengetahui besarnya

harga pasaran tanah.

Berdasarkan uraian di atas, maka untuk menilai potensi tanah kosong untuk

dioptimalkan dapat menggunakan metode land development analysis. Dengan

menggunakan metode ini diharapkan pemilik tanah dapat mengetahui besar nilai

tanahnya dan besar potensi yang dimiliki.Jika dilakukan pengembangan lahan

seperti membangun resort, hotel, rumah makan, dan lain-lain.

(9)

1. Berapa nilai pasar tanah yang terletak pinggiran Pulau Samosir, Kabupaten

Samosir, Provinsi Sumatera Utara menggunakan metode land development

analysis?

2. Apakah tanah kosong di Pulau Samosir memiliki potensi yang besar sebagai

kawasan pariwisata dan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi daerah?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut.

1. Menganalisis nilai pasar tanah yang terletak di Pulau Samosir, Kabupaten

Samosir, Provinsi Sumatera Utara menggunakan metode land development

analysis.

2. Menganalisis tiga alternatif penggunaan tertinggi dan terbaik tanah kosong

yang mampu memberikan nilai dan keuntungan optimal bagi pemilik tanah

maupun Pemerintah Daerah berdasarkan faktor-faktor fisik, peraturan,

keuangan, penggunaan yang mampu memberikan nilai, dan keuntungan yang

optimal.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut.

1. Bagi pemilik tanah dapat menghindari kesalahan mengambil keputusan

investasi terhadap suatu tanah kosong atau tanah yang akan dikembangkan.

2. Bagi investor dapat dijadikan alternatif investasi di Samosir.

3. Sebagai referensi bagi praktisi yang bergerak di bidang penilaian tanah kosong

dan properti serta sebagai acuan untuk penilai berikutnya.

(10)

Sistematika penulisan dalam penelitian ini, yaitu: Bab I merupakan

Pendahuluan, mencakup uraian tentang latar belakang, keaslian penelitian, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan, Bab II merupakan

Landasan Teori dan Alat Analisis, Bab III merupakan Metoda Penelitian, Bab IV

merupakan Analisis Data dan Pembahasan yang menjelaskan mengenai cara

penelitian, analisis produktivitas, analisis keuangan, analisis pasar, dan analisis

Gambar

Gambar 1.1 Pulau Samosir
Tabel 1.2Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Terdahulu dan Sekarang

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan persiapan penerapan Pembelajaran Diluar Sekolah (Out Door Study) yang dilakukan oleh guru meliputi: perumusan topik serta materi atau masalah yang akan

Berdasarkan UU No.16 Tahun 2008 tentang APBN-P dan Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor 375/MK.02/2008 tanggal 11 April 2008 tentang Perubahan Anggaran Belanja

Namun begitu, apabila sumber daya dimiliki secara nasional, masyarakat yang tinggal di dekat lokasi ekstraksi lazimnya tidak memiliki klaim yang melekat terhadap bagian

Algoritma untuk menentukan jalur kritis dilakukan dengan menghitung waktu mulai tercepat (earliest start time) dan waktu selesai terlama (latest finish time) untuk

Tugas akhir ini mengambil studi kasus dari sebuah crane barge yang sedang melakukan kegiatan operasi heavy lifting dengan mengangkut sebuah topside platform

Elektron valensi logam tidak erat terikat (energi ionisasi rendah).Logam alkali hanya mempunyai satu elektron valensi, sedangkan logam transisi dapat menggunakan lebih

Studi ini berjudul analisis pengaturan Arbitrase dalam UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dikaitkan dengan UU No. 39 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan

e) Menghilangkan/memperkecil kandungan (kadar) bahan beracun sampai tingkat yang aman sebelum dapat dibuang ke suatu tempat pembuangan. f) Mengembalikan lahan