• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPUBUK INDONESIA. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Gambia untuk selanjutnya disebut "Para Pihak";

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REPUBUK INDONESIA. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Gambia untuk selanjutnya disebut "Para Pihak";"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

-

.

,

REPUBUK INDONESIA NOTA KESEPAHAMAN

ANT ARA

KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA DAN

KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK ISLAM GAMBIA UNTUK

KERJA SAMA PELATIHAN KEPROTOKOLAN DAN PENYELENGGARAAN KONFERENSI INTERNASIONAL

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Gambia untuk selanjutnya disebut "Para Pihak";

Berkeinginan untuk mengembangkan dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerja sama antara kedua negara melalui konsultasi dan pertukaran pandangan atas isu-isu bilateral, regional dan multilateral berdasarkan kepentingan bersama;

Menyadari pemahaman para pihak akan pentingnya berbagi pengetahuan dan pengalaman teknis dalam bidang Pelatihan Protokol dan Konferensi lnternasional untuk kepentingan rakyat kedua negara;

Menimbang pertemuan bilateral antara Wakil Presiden kedua negara di sela-sela Peringatan Konferensi Asia Afrika, April 2015 dan pertemuan kedua Menteri Luar Negeri di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam pada 6 Maret 2016 di Jakarta;

Merujuk pada Perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Gambia mengenai Kerja Sama Ekonomi dan Teknis yang ditandatangani di Jakarta, 12 September 1994;

Sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku di kedua negara; Telah mencapai kesepakatan sebagai berikut:

PASAL 1 TUJUAN

Nota Kesepahaman ini bertujuan untuk membangun kerangka kerja sama pelatihan keprotokolan dan konferensi internasional untuk pejabat dan pegawai Kementerian Luar Negeri Gambia. Kerja sama dimaksud tidak akan ditandai dengan pertimbangan komersil.

PASAL 2 KEGIATAN Kegiatan dalam kerja sama ini mencakup:

Pelatihan keprotokolan;

(2)

Penyediaan modul protokol dan konferensi; Kegiatan terkait lainnya yang dipandang perlu.

PASAL 3 PEMBIAYAAN

Para pihak dapat meminta dan mengelola, baik secara bersama maupun terpisah, sumber -sumber daya untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang dapat diatur di bawah Nota Kesepahaman ini. Semua pengeluaran yang ditimbulkan sebagai implementasi Nota Kesepahaman dimaksud disesuaikan dengan ketersediaan anggaran para pihak.

PASAL 4

HAK KEKAY AAN INTELEKTUAL

Para pihak menyetujui bahwa kekayaan intelektual yang muncul dari implementasi Nota Kesepahaman ini akan dimiliki bersama dan penggunaannya akan diatur dalam perjanjian terpisah antara para pihak.

PASAL 5

LEMBAGA PELAKSANA

Untuk koordinasi dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang dapat diselenggarakan dalam kerangka Nota Kesepahaman ini, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menunjuk Direktorat Kerja Sama Teknik dan Kementerian Luar Negeri Republik Islam Gambia menunjuk Direktorat Protokol.

PASAL 6 PELAKSANAAN

Untuk implementasi Nota Kesepahaman ini, para pihak dapat membuat pengaturan, program dan kegiatan khusus dalam lingkup Nota Kesepahaman dimaksud yang disesuaikan dengan ketersediaan dan dan personil para pihak.

Pelaksana yang ditunjuk akan melakukan konsultasi berkala untuk mengambil l angkah-langkah yang dibutuhkan untuk memastikan pelaksanaan yang efektif dan penilaian dengan mengembangkan pengaturan, program dan kegiatan kerja sama yang khusus untuk mencapai tujuan dari program.

PASAL 7

PENYELESAIAN PERBEDAAN

Perbedaan yang timbul antara para pihak terkait penafsiran dan/atau pelaksanaan Nota Kesepahaman akan diselesaikan secara bersahabat melalui konsultasi dan negosiasi antara para Pihak.

(3)

PASAL 8

PERUBAHAN-PERUBAHAN

Nota Kesepahaman ini dapat diubah atau dimodifikasi berdasarkan persetujuan bersama tertulis kedua belah pihak. Perubahan atau modifikasi ini akan berlaku sesuai pasal terkait pemberlakuan dan akan menjadi bagian tak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

PASAL 9

PEMBERLAKUAN DAN PENGAKHIRAN

Nota kesepahaman ini akan mulai berlaku pada tanggal penerimaan pemberitahuan paling akhir dari para pihak yang menginformasikan satu sama lain melalui saluran diplomatik mengenai penyelesaian prosedur hukum masing-masing. Nota Kesepahaman ini akan berlaku hingga terlaksananya Konferensi Tingkat Tinggi OKI ke-14 di Gambia.

2. Salah satu pihak dapat memberhentikan Nota Kesepahaman ini sewaktu-waktu. Pemberhentian tersebut akan berlaku 30 hari setelah tanggal pemberhentian tertulis dari pihak yang menyatakan keinginan untuk pemberhentian.

3. Pemberhentian Nota Kesepahaman tidak mempengaruhi pelaksanaan berbagai program, proyek, dan kegiatan yang diselenggarakan dalam kerangka Nota Kesepahaman ini, kecuali ditentukan demikian oleh kedua belah pihak.

SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah telah menandatangani Nota Kesepahaman ini.

Ditandatangani dalam rangkap dua di Banjul 23 Juli 2016 dalam dua naskah asli dalam bahasa Indonesia dan lnggris. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran atau perbedaan interpretasi, maka naskah bahasa lnggris yang berlaku.

UNTUK KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

(Y.M. MANSYUR PANGERAN) DUTA BESAR

UNTUK KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK ISLAM GAMBIA

(BABOUCAR~

JOBARTEH)

(4)

I I Ii

..

., Rio.PUHi I K INllONbSI \ 11 MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN

THE MINISTRY OF FOREIGN AFFAIRS OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

AND

THE MINISTRY OF FOREIGN AFFAIRS OF THE ISLAMIC REPUBLIC

OF THE GAMBIA FOR

THE COOPERATION ON PROTOCOL AND INTERNATIONAL CONFERENCE TRAINING

1 The Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia and the Ministry of Foreign

' Affairs of the Islamic Republic of The Gambia hereinafter referred to as the "Parties";

I I

Desiring to develop and strengthen the friendly relations and cooperation between the

two countries through consultations and exchange of views of bilateral, regional and

international issues of mutual interest;

Recognizing the Parties understanding on the importance of sharing knowledge and

technical experience in the field of Protocol and International Conference Training for the

benefit of the people in both countries;

Taking Into Account the bilateral meeting between the Vice Presidents of both countries

on the sidelines of The Asian African Conference Commemoration, April 2015 and

between Foreign Ministers on the sidelines of The Fifth Extraordinary Organization

Islamic Countries Summit on 6th of March 2016 in Jakarta;

Referring to the Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of Gambia on Economic and Technical Cooperation

signed in Jakarta, 12 September 1994

Pursuant to the prevailing laws and regulations of the respective countries; Have reached an understanding as follows:

ARTICLE 1 OBJECTIVES

This Memorandum of Understanding aims at establishing the framework of technical

cooperation on protocol and international conference training for Gambian officials and

Foreign SeNice Officers. Such cooperation shall not be marked by any commercial

consideration.

(5)

ARTICLE 2

ACTIVITIES

The activities of this cooperation shall include: 1. Training on protocol;

2. Training on international conference arrangement; 3. Provision of conference and protocol manuals; 4. Other related activities deemed necessary.

ARTICLE 3

EXPENSES

The parties may request and manage, either jointly or separately, the resources in order to carry out with the projects that may be arranged under this Memorandum of Understanding. All the expenses arising out of the implementation of this Memorandum of Understanding shall subject to the budget availability of the Parties.

ARTICLE 4

INTELLECTUAL PROPERTY OF RIGHTS

The Parties agree that any intellectual property arising from the implementation of this Memorandum of Understanding will be jointly owned and its utilization shall be subject to a separate arrangement between the Parties.

ARTICLE 5

EXECUTING AGENCY

For the coordination and implementation of the activities that might be undertaken in the framework of this Memorandum of Understanding, the Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia designates the Directorate of Technical Cooperation and the Ministry of Foreign Affairs of the Islamic Republic of the Gambia designates the Directorate of Protocol.

ARTICLE 6

IMPLEMENTATION

For the implementation of this Memorandum of Understanding, they may develop specific arrangements, programs, and projects within the scope of this Memorandum of Understanding subject to the availability of fund and personnel of the Parties.

The designated executing agencies shall keep regular consultation to take any necessary steps to ensure effective implementation and review of this Memorandum of Understanding by developing specific arrangements, programs, and projects of cooperation aiming at attaining the objectives of the programs.

(6)

ARTICLE 7

SETTLEMENT OF DIFFERENCES

Any differences between the Parties concerning the interpretation and/or implementation

of this Memorandum of Understanding shall be settled amicably through consultations

and negotiations between the Parties.

ARTICLE 8

AMENDMENTS

This Memorandum of Understanding may be amended or modified upon mutual written

consent of the Parties. The Amendments or modification shall enter into force in

accordance with the article regarding entry into force and shall form an integral part of

this Memorandum of Understanding.

ARTICLE 9

ENTRY INTO EFFECT AND TERMINATION

1. This memorandum of understanding will come into effect on the date of the receipt of

the last notification by which the contracting Parties inform each other through

diplomatic channels of the completion of their legal procedures. This Memorandum of

Understanding will be valid until the 141h Session of The Islamic Summit Conference

in Gambia.

2. Either Party may terminate this Memorandum of Understanding at any time. Such

termination shall enter into force thirty (30) days after the date of the written

notification by either Party on its intention of termination.

3. The termination of this Memorandum of Understanding shall not affect the

implementation of the ongoing programs, projects, and activities implemented in the

framework of this Memorandum of Understanding, unless the Parties decided

otherwise.

IN WITNESS WHEREOF, the undersigned have signed this Memorandum of

Understanding.

Signed in duplicate at Banjul 23 July 2016 in two (2) originals in Indonesian and English

languages. In case of any divergence of interpretation, the English text shall prevail.

FOR THE MINISTRY OF FOREIGN

AFFAIRS OF THE

REPUBLIC OF INDONESIA

(H.E. MANSYUR PANGERAN)

AMBASSADOR

FOR THE MINISTRY OF FOREIGN

AFFAIRS OF THE

ISLAMIC REPUBLIC OF THE GAMBIA

*

(MR. BABOUCARR M.S. JOBARTEH)

Referensi

Dokumen terkait

hidangan chicken broth terdiri dari 4 siswa/ kelompok, 3 kelompok membuat clear. vegetable soup terdiri dari 4-5 siswa/kelompok dan 3 kelompok membuat

Akan tetapi masih terdapat ketidaksesuaian sebesar 17,86% yaitu masih adanya keterlambatan penerimaan bahan baku karena jarak pemesanan bahan baku dengan jadwal produksi

penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian deskriptif, dengan.. tujuan untuk mendapatkan gambaran dari suatu keadaan yang ada pada

Penyelesaian Tugas Mata Kuliah Seminar Tata Boga Berkaitan Dengan.

DAMPAK INTENSITAS PENGGUNAAN SMARTPHONE TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN MOTOR EDUCABILITY PARA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS.. Universitas Pendidikan Indonesia |

– Half of group fires immediately giving “cover” to rest – If player shoots firing players, rest will have time to.

 Hasil dari kompilasi perintah DDL berupa kumpulan tabel yang disimpan dalam file khusus yaitu Kamus Data (Data Dictionary).  Data Dictionary ini akan selalu diakses dalam

Ingat kelas B berarti 16 bit pertama menjadi NetID yang dalam satu jaringan tidak berubah (dalam hal ini adalah 192.168) dan bit selanjutya (dalam hal ini adalah 192.168) dan