• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan lingkungan kehidupan yang melingkupinya. Untuk itu, manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan lingkungan kehidupan yang melingkupinya. Untuk itu, manusia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1.2. Latar Belakang Penelitian

Sebagai makhluk sosial, secara kodrati manusia hidup bersama dengan orang lain dan lingkungan kehidupan yang melingkupinya. Untuk itu, manusia membutuhkan cara untuk bisa berinteraksi dengan manusia lain. Dengan komunikasi kita membentuk saling pengertian, menumbuhkan persahabatan, memelihara kasih sayang, menyebarkan pengetahuan dan melestarikan peradaban. Namun dengan maraknya media sosial seperti Facebook saat ini membuat komunikasi secara tatap muka seseorang semakin berkurang intensitasnya. Seseorang menjadi terkesan anti sosial karena mereka sibuk dengan gadget mereka masing-masing yang sudah tersambung langsung dengan media sosial Facebook tersebut. Mereka mengkomunikasikan diri ataupun keadaannya melalui status di Facebook.

Padahal komunikasi sangat esensial untuk pertumbuhan kepribadian manusia. Kurangnya komunikasi akan menghambat perkembangan kepribadian. Komunikasi amat erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia. Dalam sejarah perkembangannya komunikasi memang dibesarkan oleh para peneliti psikologi. Bapak Ilmu Komunikasi yang disebut Wilbur Schramm adalah sarjana psikologi. Kurt Lewin adalah ahli psikologi dinamika kelompok.

(2)

Komunikasi bukan subdisiplin dari psikologi. Sebagai ilmu, komunikasi dipelajari bermacam-macam disiplin ilmu, antara lain sosiologi dan psikologi1.

Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi2. Sementara itu, pendapat lain mengemukakan bahwa:

Pesan merupakan seperangkat simbol verbal atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai atau gagasan. Pesan mempunyai tiga komponen, yaitu makna, simbol yang digunakan untuk menyampaikan makna, dan bentuk organisasi pesan. Simbol terpenting adalah kata-kata (bahasa), yang dapat mempresentasikan objek (benda), gagasan, dan perasaan, baik ucapan (percakapan, wawancara, diskusi, ceramah dan sebagainya) ataupun tulisan (surat, esai, artikel, novel, puisi, pamflet, dan sebagainya). Kata-kata memungkinkan kita berbagi pikiran dengan orang lain. Pesan juga dapat dirumuskan secara nonverbal, seperti melalui tindakan atau isyarat anggota tubuh (acungan jempol, anggukan kepala, senyuman, tatapan mata, dan sebagainya), juga melalui musik, lukisan, patung, tarian3.

Dalam berkomunikasi, tidak semua orang terutama remaja memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang baik bila bertemu dengan seseorang baik didepan umum maupun secara empat mata. Hal ini dikarenakan orang tersebut memiliki kepribadian tertutup atau biasa disebut introvert.

1 Jalaluddin, Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1984,

Hal 3

2

(3)

Remaja adalah masa transisi dari periode anak ke dewasa. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12-15 tahun adalah masa remaja awal, 15-18 tahun masa remaja pertengahan, 18-21 tahun masa remaja akhir.

Masa remaja adalah masa yang penuh emosi. Salah satu ciri periode “topan dan badai” dalam perkembangan jiwa manusia ini adalah emosi yang meledak-ledak, sulit untuk dikendalikan. Plato menyamakan emosi remaja ini dengan “api”. Disatu pihak emosi yang menggebu-gebu ini memang menyulitkan, terutama untuk orang lain (termasuk orang tua dan guru) dalam mengerti jiwa si remaja. Tetapi di lain pihak, emosi yang menggebu ini bermanfaat untuk remaja itu terus mencari identitas dirinya.

Pada masa remaja akhir, perkembangan fisik dan psikis yang dicapai remaja berpengaruh pada perubahan sikap dan perilakunya. Pemikiran moral remaja berkembang sebagai pendirian pribadi yang tidak tergantung lagi pada pendapat atau prantaan yang bersifat konvensional. Dan masih banyak lagi perkembangan dan perubahan-perubahan yang terjadi selama masa remaja akhir ini.

Pada usia remaja yang merupakan usia pencarian jati diri dan pergolakan emosional serta ketidakyakinan dalam membuat keputusan penting, membuatnya perlu mendapat bantuan dan dukungan khusus dari orang dewasa. Jika hal ini tidak diperhatikan maka akan memunculkan stres dengan gejala yang bervariasi antar individu, umumnya mencakup akibat subjektif, perilaku, kognitif, fisiologis.

(4)

Terlebih jika hal ini terjadi berlarut dan mengendap pada pembentukan kepribadian yang tertutup (introvert).

Kepribadian Introvert merupakan kepribadian manusia yang tertutup, sehingga mereka cenderung memilih untuk sendirian atau bertemu dengan sedikit orang. Orang dengan tipologi kepribadian introvert adalah orang yang mengarahkan orang ke dunia dalam. Orang Introvert lebih berpikir ke arah subjektif atau dirinya sendiri. Namun tidak bisa disimpulkan pula, seorang introvert seorang anti sosial atau tidak peduli lingkungan.

Sebenarnya seseorang yang memiliki kepribadian introvert adalah seorang pemerhati hanya saja dia lebih cenderung mengarah kepada pemikirannya sendiri, itulah sebabnya kenapa introvert lebih suka dengan hal-hal yang berbau tulisan dari pada komunikasi verbal.

Istilah Introvert ini dipopulerkan oleh seorang tokoh Ilmu Psikologi yang bernama Carl Gustav Jung. Ia mengelompokan Introvert sebagai kaum minoritas. Walau kaum minor tetapi peranan mereka dalam kehidupan sosial sangat menonjol. Jung mengatakan bahwa introvert adalah kepribadian yang lebih dipengaruhi oleh dunia subjektif, orientasinya tertuju ke dalam.

Pada remaja akhir yang cenderung introvert dan mengalami kesulitan dalam mengkomunikasikan persoalan yang dihadapinya, diperlukan stimulan dalam upaya menguraikan persoalan yang dihadapinya sehingga layanan yang diberikan tepat sasaran, salah satu alat ungkap masalah yang bisa digunakan adalah melalui sharing masalah dengan metode penulisan status melalui media sosial facebook. Melalui penulisan status di facebook diharapkan remaja bisa

(5)

lebih dekat mengenal dirinya, mengerti apa yang diinginkan dan mengetahui letak nyaman-ketidaknyamanan dari suatu keadaan yang dihadapinya, termasuk mengungkapkan poin persoalan yang sedang dihadapinya.

Seiring dengan perkembangan jaman, komunikasi telah mencapai suatu tingkat dimana orang mampu berbicara dan menyampaikan sebuah pesan dengan jutaan manusia secara serentak dan serempak melalui media massa.

Hidup di dunia virtual bukanlah pengganti untuk kehidupan dalam dunia fisis, tetapi hal itu memberi peluang-peluang bagi orang-orang untuk meluaskan cakrawala mereka dan berbagi pengalaman yang mungkin tidak diperoleh tanpa dunia virtual. Misalnya, dalam cyberspace, komunitas-komunitas yang didasarkan pada minat-minat bersama bisa melibatkan orang-orang yang hidup di tempat-tempat terpencil, yang untuk alasan fisis terkurung dalam rumah mereka atau di rumah sakit, yang sering berpergian, dan yang terlalu sibuk atau mungkin terlalu pemalu untuk menghadiri pertemuan-pertemuan terjadwal atau acara-acara dalam tempat-tempat di dunia nyata.

Namun seperti dunia nyata, komunitas-komunitas virtual bukanlah tanpa masalah, dan tidak semua orang bisa diharapkan untuk berfungsi sebagai warga yang mengerti tanggung jawab dan bisa dipercaya. Kehadiran komunitas virtual membuat suatu interaksi, komunikasi dan kerjasama.

Saat ini internet telah menjadi nama lain dari sebuah konsep yang disebut dengan “informan super highway”. Internet adalah sebuah “jaringan dari jaringan” yang menghubungkan komputer seluruh dunia dimana mereka dapat bertukar pesan antara satu sama lain dan saling berbagi akses data-data di komputer. World

(6)

Wide Web (atau singkatnya www) adalah bagian dari internet yang kaya akan grafis dan membuat pengguna dapat menavigasi halaman web dengan memilih kata kunci dan simbol-simbol grafis4.

Pengungkapan diri melalui media internet ternyata lebih signifikan dibanding pengungkapan diri yang dilakukan secara tatap muka, seperti yang dikatakan oleh Parks dan Floyd (1996) yang mempelajari hubungan yang dibentuk oleh para pengguna internet. Mereka menemukan bahwa orang-orang melaporkan adanya pengungkapan diri yang lebih signifikan pada hubungan internet mereka dibanding pada hubungan di dunia nyata.

Frekuensi penggunaan media mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari seorang menggunakan media dalam satu minggu atau berapa kali sebulan atau berapa kali setahun. Dalam penelitian ini, berarti frekuensi penggunaan media internet dilihat dari seberapa sering penggunaan media internet oleh para informan untuk mengakses Facebook.

Para pengguna Facebook tidak hanya mengunjungi Facebook sekali, tetapi berkali-kali. Mereka sengaja menyediakan waktu khusus untuk mengunjungi situs jaringan sosial ini, dalam hal ini mereka juga menggunakan jaringan sosial sebagai pusat komunitas virtual.

Aplikasi-aplikasi yang aktif di Facebook berjumlah lebih dari lima ratus ribu aplikasi dan lebih dari dua ratus lima puluh aplikasi memiliki lebih dari satu juta pengguna aktif setiap bulannya. Dengan berkembangnya teknologi komunikasi, Facebook kini bisa diakses melalui telepon genggam. Sekarang ini,

(7)

lebih dari seratus juta pengguna aktif facebook mengakses facebook melalui telepon genggam dan mereka dua kali lebih aktif menggunakan facebook5.

Dengan berbagai aplikasi yang dimiliki facebook, memungkinkan para pengguna facebook untuk lebih mudah berkomunikasi. Misalnya dengan cara mengirim pesan dinding di halaman profil teman atau hanya mengomentari status teman. Interaksi antar pengguna bisa timbul dari situ, mulai dari menambah lalu menerimanya sebagai teman menyapanya, berdiskusi atau saling bertukar pendapat. Semakin banyak teman yang pengguna miliki, maka semakin banyak pula jejaring sosial yang pengguna itu buat.

Media sosial bisa seperti pisau bermata dua dimana memiliki sisi negatif dan positif tergantung dari pemakainya. Facebook bisa menambah teman kita didunia maya dengan cepat, bisa mendekatkan kita dengan teman yang berada jauh namun bisa juga menjauhkan kita dari seseorang yang berada dekat dengan kita. Oleh karena itu diperlukan kebijakan dalam penggunaannya.

Untuk seseorang yang memiliki kepribadian introvert media sosial seperti

facebook sangat membantu mereka dalam berekspresi dan mengungkapkan

perasaannya melalui status karena media sosial dianggap lebih terpercaya dan selalu setia menemani selama 24 jam nonstop.

Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Di sebagian besar masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-21 tahun. Remaja akhir (late

adolescent). Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa

5

(8)

Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain.

Introvert adalah orang-orang yang lebih sering melihat ke dalam, memberi perhatian lebih pada pikiran dan emosinya. Ini bukan berarti bahwa mereka tidak mampu memberi perhatian pada apa yang terjadi di sekitar mereka, hanya saja dunia batin mereka terasa jauh lebih merangsang dan bermanfaat bagi mereka.

Melalui metode ini diharapkan terciptanya proses bantuan interaksi dalam memfokuskan pada kebutuhan, masalah atau perasaan, pemecahan masalah dan hubungan interpersonal; Membantu remaja memfasilitasi tingkah laku impulsif melalui aplikasi strategi pemecahan masalah, situasi sosial dan interpersonal; Memfasilitasi dan mendorong remaja berhubungan dengan keluarga, teman dan masyarakat. Maka dalam penelitian ini akan diuraikan mengenai status facebook sebagai alat ungkap masalah dan mengembangkan kemampuan komunikasi bagi remaja introvert.

1.2. Fokus Penelitian

Dari latar belakang tersebut diatas, maka fokus penelitian ini adalah bagaimana cara komunikasi seorang remaja introvert melaui update status di facebook, comment status temannya, dan upload foto

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui komunikasi remaja introvert pada media sosial di facebook.

(9)

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah :

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Menambah wawasan dan ilmu tentang Psikologi Komunikasi terutama komunikasi antarpribadi

2. Menambah wawasan dan ilmu tentang Media sosial

1.4.2 Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah menambah wawasan bagi pembacanya tentang seseorang yang memiliki kepribadian introvert.

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam pemberian hak milik atas tanah transmigrasi harus terlebih dahulu tanah tersebut sudah terdaftar dengan Hak Pengelolaan sebagaimana diuraikan dalam

Permasalahan yang sering terjadi pada suatu instalasi pompa adalah timbulnya kavitasi, yaitu timbulnya gelembung-gelembung dalam aliran fluida akibat penurunan tekanan

Hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah terbangunnya sebuah website e-commerce pada Toko Sepatu Rangkayo Casual Sneakers untuk mendukung proses bisnis

Kelebihan metode kopresipitasi dibandingkan dengan metode yang lain adalah metode kopresipitasi memiliki proses yang sederhana dan dapat menghasilkan partikel yang berukuran butir

Hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa persepsi kelompok tani terhadap peranan penyuluh pertanian dalam pengembangan Gabungan Kelompok Tani di Kabupaten Sukoharjo sudah

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kenerjanya sebagai

Hukum Pidana Positif merupakan bagian dari hukum yang mengadakan dasar dan aturan untuk menentukan perilaku-perilaku mana yang tidak boleh diperbuat, yang dilarang dengan

Berangkat dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai perbedaan strategi penanggulangan stres kerja antara laki-laki dan