I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan dan potensi kemampuan anak agar bermanfaat bagi
kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga negara/ masyarakat, dengan memilih materi, strategi kegiatan, dan teknik penilaian yang sesuai. Dalam hal ini ditujukan untuk membantu anak dalam
menghadapi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan yang dialaminnya dalam setiap priode perkembangan (Suryosubroto, 1990: 11). Dalam mencapai tujuan pembelajaran, proses pembelajaran tidak pernah terlepas dari suatu seni atau kiat mendidik. Karena pendidikan sering kali mencari suatu strategi, pendekatan, atau siasat baru yang sering kali diciptakan sendiri oleh pendidik berdasarkan logika dan pengetahuannya agar suatu tujuan pembelajaran tercapai (Pidarta, 1997: 5).
Pada saat ini masih banyak sekali siswa hanya menggunakan hafalan untuk dapat menguasai suatu materi, padahal tidak semua materi bisa di kuasai hanya dengan menghafal, khususnya dibidang sains siswa tidak hanya dituntut untuk menghafal tetapi juga diperlukan suatu pemahaman dan penerapan dalam lingkungannya. Sehingga dapat membantu siswa dalam memecahkan
suatu masalah dalam lingkungannya yang berkaitan dengan materi pelajaran. Masalah belajar bukanlah masalah yang asing bagi para pelajar, untuk tetap dapat meningkatkan hasil belajarnya dengan baik. Dalam hal ini diperlukan pemecahan yang sangat relevan, misalnya dengan memilih suatu pembelajaran kooperatif yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, karena
pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran melalui kelompok kecil siswa yang saling bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Komalasari, 2010: 62).
Hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran biologi di SMP N 1 Bekri Lampung tengah diketahui bahwa proses pembelajaran biologi di kelas VII SMP N 1 Bekri Lampung Tengah masih menggunakan metode diskusi. Dilihat dari hasil belajar biologi pada sub materi keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem tahun pelajaran 2009/2010 masih rendah yaitu 54, dan siswa yang mendapat nilai ≥ 60 hanya mencapai 35% dari nilai KKM 60.
Rendahnya hasil belajar tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah penerapan dalam proses pembelajaran, guru hanya menggunakan metode diskusi yang disertai dengan ceramah dan memberikan tugas ke siswa kemudian dikoreksinya, sehingga membuat siswa merasa bosan dan enggan mendengarkan penjelasan guru, akibatnya banyak siswa yang keluar masuk kelas yang menyebabkan proses pembelajaran tidak efektif . Dengan
pemaparan tersebut dalam penelitian ini keefektivitasan diukur hanya dengan aspek kognitif saja.
Dalam menghadapi masalah-masalah dalam proses pembelajaran, biasanya guru memilih suatu strategi atau model pembelajaran kooperatif yang
mempunyai banyak sekali variasi, sehingga guru dapat menentukan model apa yang cocok digunakan dalam proses pembelajaran agar siswa dapat memahami materi yang di ajarkan dengan baik dan lebih mudah untuk dipahaminya.
Pada sub materi keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem, siswa dituntut untuk lebih dapat memahami, menerapkan, mengidentifikasi, serta mendeskripsikan materi yang telah dipelajari seperti, manfaat
keanekaragaman hayati, penyebab kelangkaan hewan dan tumbuhan serta upaya pelestarian ekosistem dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Dalam proses pembelajaran kooperatif tipe TAI ini siswa didibentuk kelompok heterogen yang berjumlah 4 sampai 5 siswa, kemudian siswa diberi LKS sebagai salah satu penunjang untuk mengetahui seberapa besar siswa mampu memahami materi keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem tersebut, dan siswa yang belum mampu memahami materi dijadikan kelompok homogen untuk diberikan pembelajaran khusus yang dipandu oleh temanya yang memiliki kemampuan tinggi mengenai materi yang belum dipahami, sedangkan siswa yang sudah memahami materi tetap berada dalam kelompok heterogen untuk melakukan pengulasan atau pemantapan materi yang telah dipelajarinya. Sehingga dengan adanya model pembelajaran
kooperatif tipe TAI ini siwa yang memiliki kemampuan yang tinggi dapat lebih memahami materi yang diajarkan dan dapat membantu siswa yang memiliki kemampuan sedang untuk dapat memahami materi tersebut. Dengan adanya interaksi ini siswa akan lebih termiotivasi untuk belajar dan tidak malu lagi
untuk bertanya kepada teman sekelompoknya mengenai materi yang belum dipahaminya.
Hasil penelitian Magdalena (2008: 36) tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa semester genap TP 2007/ 2008, membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI tersebut mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa. Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan Isharni (2010:44) menunjukkan bahwa penguasaan materi biologi siswa pada materi pokok sistem gerak dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Rata-rata penguasaan materi biologi kelas eksperimen yang menggunakan model kooperatif TAI ádalah 78,09 dan pada kelas kontrol ádalah 65,49.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka akan di adakan penelitian dengan menerapkan suatu model pembelajaran kooperatif tipe TAI di SMP N 1 Bekri Lampung Tengah dengan judul “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Pada Sub Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup dalam
Pelestarian Ekosistem (Studi Quasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMP N 1 Bekri Lampung Tengah Semester Genap tahun Pelajaran 2010/2011)”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Bagaimana efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe TAI diterapkan pada sub materi keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem di SMP N 1 Bekri Lampung Tengah ?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
“Efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe TAI diterapkan pada sub materi keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem di SMP N 1 Bekri Lampung Tengah“
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat:
1. Bagi guru, yaitu agar model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat dijadikan salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran biologi
2. Bagi siswa, yaitu dapat memberikan motivasi serta pengalaman baru dalam proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Bagi sekolah, yaitu memberikan sumbangan pemikiran untuk
meningkatkan mutu pembelajaran biologi disekolah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipeTAI.
4. Bagi peneliti, yaitu memberikan pengalaman baru sebagai calon guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperati tipe TAI.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk menghindari kesalah pahaman maka diperlukan ruang lingkup penelitian sebagai berikut:
1. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI merupakan pembelajaran yang menempatkan siswa yang dibagi dalam kelompok-kelompok heterogen yang berjumlah 4-5 siswa. Di dalam kelompok belajar heterogen tersebut siswa belajar memahami materi yang diberikan menggunakan LKS, kemudian siswa mengerjakan secara individu LKS tersebut di dalam kelompok. Siswa yang belum memahami materi yang telah diberikan dikelompokkan menjadi kelompok homogen untuk mendapatkan pembelajaran khusus dari guru (Slavin, 2010: 114).
2. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 26 dan kelas VII B sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 32.
3. Materi dalam penelitian ini adalah Sub Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup dalam Pelestarian Ekosistem.
4. Efektivitas adalah peningkatan yang diukur dari rata-rata N-gain siswa
F. Kerangka Pikir
Penerapan model pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi belajar siswa dan menciptakan proses belajar-mengajar yang kondusif, yaitu siswa terlibat langsung secara aktif dalam proses pembelajaran. Khususnya dalam proses pembelajaran biologi, siswa tidak hanya dituntut untuk menghafal suatu materi, tetapi perlu pemahaman dan penerapan. Masalah-masalah itu sering
sekali dihadapi siswa, sehingga para guru berusaha untuk memecahkan masalah tersebut agar proses pembelajaran lebih efektif. Sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Adapun langkah yang digunakan dalam proses pembelajaran dalam penelitian ini adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang terdiri dari pembentukan kelompok heterogen, pembelajaran kelompok heterogen, mengerjakan soal, mengulas materi bagi siswa yang sudah memahami materi, sedangkan siswa yang belum memahami materi dikelompokkan menjadi kelompok homogen untuk mendapatkan pembelajaran khusus yang dipandu oleh teman yang memiliki kemampuan tinggi mengenai materi yang belum dipahaminya, serta penghargaan kelompok. Sehingga siswa yang memiliki kemampuan yang tinggi lebih memahami materi yang diajarkan dan dapat membantu siswa yang memiliki kemampuan sedang untuk dapat memahami materi tersebut.
Dengan adanya interaksi ini siswa akan lebih termotivasi untuk belajar dan tidak malu lagi untuk bertanya kepada teman sekelompoknya mengenai materi yang belum dipahaminya. Dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dengan mengukur tingkat keefektifannya pada sub materi Keanekaragaman Makhluk Hidup dalam Pelestarian Ekosistem. Karena pada materi pokok tersebut siswa dituntut untuk lebih dapat memahami, mengidentifikasi, mendeskripsikan, serta menerapkan materi-materi yang telah dipelajari, meliputi keanekaragaman dalam tingkatan gen,
spesies, dan ekosistem, manfaat keanekaragaman makhluk hidup, penyebab kelangkaan hewan dan tumbuhan serta pelestarian ekosistem.
Variabel dalam penelitian ini yaitu terdiri atas variabel bebas dan variabel terikat yang dilambangkan dengan X dan Y. Variabel bebasnya adalah model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang dilambangkan dengan X sedangkan variabel terikatnya adalah efektivitas pembelajaran yang dilambangkan dengan Y. Sehingga hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat Keterangan : X = Pembelajaran yang menggunakan model TAI
Y = Efektivitas pembelajaran
G. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ho = Model pembelajaran kooperatif tipe TAI tidak efektif pada sub materi keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem di SMP N 1 Bekri Lampung Tengah tahun pelajaran 2010/2011.
H1= Model pembelajaran kooperatif tipe TAI efektif pada sub materi keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem di SMP N 1 Bekri Lampung Tengah tahun pelajaran 2010/2011.