• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan sumber daya yang dimiliki. Kunci sukses sebuah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan sumber daya yang dimiliki. Kunci sukses sebuah"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ketatnya persaingan antar perusahaan dari tahun ke tahun menuntut perusahaan harus mampu bertahan dan berkompetisi dengan perusahaan lain. Perusahaan akan melakukan berbagai macam cara dalam meyakinkan konsumen demi meningkatkan penjualannya. Salah satu hal yang dapat ditempuh perusahaan agar mampu bertahan dalam persaingan yang ketat yaitu dengan meningkatkan sumber daya yang dimiliki. Kunci sukses sebuah perusahaan adalah pada sumber daya manusia yaitu sebagai inisiator, pemberi tenaga, kreativitas dan usaha mereka kepada organisasi untuk meningkatkan kemampuan perubahan organisasi secara terus-menerus (Handoko, 2003:233). Selain itu, manusia juga disebut sebagai salah satu unsur pengendali yaitu faktor paling penting dan utama di dalam segala bentuk organisasi yang sifatnya sangat kompleks sehingga perlu mendapatkan perhatian, penanganan dan perlakuan khusus disamping faktor manfaat yang lain.

Menurut Hadari (2005:40) sumber daya manusia diartikan sebagai karyawan pengelola dan pelaksana suatu perusahaan yang dipercaya oleh perusahaan dalam melaksanakan tugas kegiatan. Maka dari itu, setiap organisasi maupun perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai. Kualitas manusia sebagai tenaga kerja merupakan modal dasar dalam

(2)

hasil kerja yang optimal sesuai dengan target kerjanya, namun dalam kenyataan tidak sedikit karyawan yang bekerja di luar kontrol sehingga dapat membawa karyawan ke arah perilaku yang tidak baik atau perilaku tidak etis. Tetapi ada juga karyawan yang sudah bekerja sesuai dengan norma atau aturan yang berlaku.

Griffin (2006:58) menyatakan perilaku etis adalah perilaku yang sesuai dengan norma-norma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang benar dan baik. Seperti halnya pada PT. Orindo Alam Ayu Cabang Denpasar. Perusahaan ini sering terjadi tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh karyawan misalnya pencurian barang di gudang atau pencurian uang yang seharusnya disetorkan ke kasir. PT. Orindo Alam Ayu merupakan salah satu perusahaan yang memilik sistem penjualan langsung dan sudah terdaftar dalam Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) sejak tahun 1993. PT. Orindo Alam Ayu merupakan perusahaan yang berasal dari Swedia dan sudah tersebar di 60 negara. Perusahaan ini masuk ke Indonesia pada tahun 1986 dan memiliki 14 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan salah satunya adalah di Bali. Di Bali sendiri, kantor cabangnya terletak di kota Denpasar. Setiap cabang memiliki pelayanan jasa kurir dimana setiap pelanggan dapat melakukan order darimana saja dan barang akan diantar ke alamat pembeli. Para pembeli dapat menunggu barang datang sesuai alamat yang dituju dan membayarnya pada kurir yang mengantarkan barang tersebut. Kurir yang menerima uang dari pelanggan tersebut seharusnya menyetorkan uang tersebut ke kasir yang ada di kantor

(3)

Cabang Denpasar, namun faktanya banyak kurir yang memiliki perilaku tidak etis dan tidak menyetorkan uang tersebut ke kasir.

Kurangnya pengawasan dari pihak manajemen Cabang Denpasar memberikan kesempatan bagi karyawannya untuk melakukan tindakan kurang etis tersebut. Sehingga karyawan dapat leluasa untuk melakukan tindakan yang dapat merugikan perusahaan. Banyak kasus menunjukkan bahwa perilaku tidak etis melemahkan kinerja perusahaan (Chen dan Ni, 2010). Etika dan perilaku etis merupakan prioritas yang sangat tinggi untuk perusahaan dewasa ini (Lere, 2007). Etika dan perilaku etis mengantarkan kita untuk hidup teratur sejalan dengan norma yang berlaku, baik berdasarkan aturan tertulis maupun kesepakatan normatif. Perilaku etis adalah apa yang secara moral diterima ‘baik’ dan ‘benar’ sebagai lawan dari ‘buruk’ atau ‘salah’ dalam peraturan khususnya (Chen dan Ni, 2010). Perilaku etika dapat dianggap sebagai penentu kualitas individu tersebut. Norma dan peraturan yang telah ditetapkan dalam suatu perusahaan dapat digunakan untuk mengetahui apakah seseorang berperilaku etis atau tidak etis.

Peningkatan kesadaran mengenai pentingnya perilaku etis dan tidak etis harus dimulai dari manajer puncak, yaitu dengan menciptakan budaya organisasi dan mendefinisikan perilaku mana yang dapat dan tidak dapat diterima. Selain itu, untuk mengatasi perilaku yang tidak etis perlu dikembangkan kode etik (code of ethics) mengenai nilai dan standar etika untuk memandu tindakan perusahaan. Sesuai dengan pernyataan tersebut PT. Orindo Alam Ayu Cabang Denpasar menerapkan kode etik dari kantor pusat

(4)

yang wajib ditaati oleh seluruh karyawan. Setiap terjadi pelanggaran terhadap kode etik yang ada maka akan dikenakan sangsi. Sangsi tersebut bisa berujung pada pemecatan karyawan tersebut untuk memberikan efek jera kepada karyawan lainnya. Perilaku etis akan tercipta jika perusahaan mempunyai sistem manajemen yang baik dan setiap aktivitas-aktivitas karyawan di dalam perusahaan harus mendapatkan pengawasan yang ketat dari manajer perusahaan. Oleh sebab itu perusahaan memerlukan adanya pengendalian intern dari pihak manajemen perusahaan.

Pengendalian intern adalah proses yang dirancang untuk memberikan kepastian yang layak mengenai pencapaian tujuan manajemen tentang reliabilitas pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku (Arens, 2006:112). Pengendalian intern memegang peran penting dalam organisasi untuk meminimalisir terjadinya kecurangan dan pengendalian intern yang efektif akan menutup peluang terjadinya perilaku tidak etis (Fauwzi, 2011). Perilaku etis sangatlah penting pada sebuah perusahaan, karena dapat membantu terwujudnya tujuan dari sebuah perusahaan tersebut. Setiap perusahaan pada dasarnya menginginkan semua karyawannya berperilaku etis, namun demikian kita tidak bisa mengharapkan semua karyawan akan berperilaku etis. Arens dan Loebbecke (2000:73) menyatakan bahwa terdapat dua faktor utama yang mungkin menyebabkan orang berperilaku tidak etis, yaitu: 1) Standar etika orang tersebut berbeda dengan masyarakat pada umumnya. 2) Orang tersebut secara sengaja bertindak tidak etis untuk keuntungan sendiri. Berdasarkan

(5)

faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku tidak etis tersebut PT. Orindo Alam Ayu menetapkan standar etika yang tinggi agar tercipta lingkungan pengendalian yang efektif dan efisien.

Faktor lain yang mempengaruhi perilaku etis adalah loyalitas. Secara umum loyalitas dapat diartikan dengan kesetiaan, pengabdian dan kepercayaan yang diberikan atau ditujukan kepada seseorang atau lembaga yang di dalamnya terdapat rasa cinta dan tanggungjawab untuk berusaha memberikan pelayanan dan perilaku terbaik (Rasimin, 2004). Siswanto (2003) juga berpendapat hal yang sama bahwa loyalitas adalah tekad dan kesanggupan individu untuk mentaati, melaksanakan, mengamalkan peraturan-peraturan dengan penuh kesadaran dan sikap tanggungjawab. Hal ini dibuktikan dengan sikap dan tingkah laku kerja yang positif. Untuk mempertahankan karyawan, perusahaan melakukan Employee Retention Program (ERP) atau dalam bahasa Indonesia perencanaan sumber daya perusahaan, yaitu sebuah sistem informasi yang digunakan oleh sebuah perusahaan barang atau jasa yang berguna untuk mengintegrasikan semua proses jalannya perusahaan dari segala aspek. Selain kebutuhan fisik (to live) seorang karyawan memiliki tiga kebutuhan lainnya yaitu kebutuhan sosial emosional (to love), kebutuhan mental/intelektual (to learn), dan kebutuhan spiritual (to leave a legacy). Setiap orang pada dasarnya memiliki empat kebutuhan tersebut, tetapi dengan kadar yang berbeda-beda. Maka dari itu sejak lama PT. Orindo Alam Ayu telah menerapkan suatu sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (Competency Based Human Resources Management). Sistem ini

(6)

digunakan sebagai dasar dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut sumber daya manusia, seperti rekrutmen dan seleksi, pembelajaran dan pengembangan, perencanaan akhir dan sebagainya. Untuk memastikan bahwa setiap kontribusi karyawan mendapatkan penghargaan, PT. Orindo Alam Ayu menerapkan sistem manajemen kinerja bagi karyawan PT. Orindo Alam Ayu. Dengan sistem ini, setiap karyawan membuat rencana kerja yang kemudian dibicarakan bersama agar dapat membantu pencapaian rencana tersebut. Pada akhir tahun, kinerja karyawanakan dievaluasi dan hasilnya akan dijadikan dasar pengembangan karir karyawan.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku etis selain loyalitas adalah integritas manajemen. Integritas berarti mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran. Kejujuran seakan menjadi bagian tak terpisahkan dari bahasan tentang integritas. Integritas paling sering dikaitkan dengan kejujuran individu dalam literatur yang membahas tentang organisasi dan sumber daya manusia (Yulk & Van Fleet, 2000). Biasanya seseorang yang memiliki kewibawaan dan kejujuran yang akan menunjukkan sikap kearah perilaku etis. Seseorang yang memiliki integritas pribadi akan tampil penuh percaya diri, anggun, tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang sifatnya hanya untuk kesenangan sesaat. PT. Orindo Alam Ayu tentu sangat mempertimbangkan faktor integritas ini dalam hal menyeleksi karyawannya. Semakin tinggi tingkat moralitas manajemen, maka semakin rendah perilaku tidak etisnya. Oleh sebab itu apabila manajemen dapat mengkomunikasikan

(7)

nilai integritas dan etika melalui tindakan individual mereka, maka nilai–nilai tersebut dapat diamati oleh karyawan entitas, sehingga perilaku etis para karyawan akan semakin tinggi.

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan tersebut, akan diteliti pengaruh pengendalian intern, loyalitas dan integritas manajemen pada perilaku etis karyawan PT. Orindo Alam Ayu Cabang Denpasar. Penelitian sebelumnya oleh Indah Jayanti dengan objek penelitiannya yaitu pengaruh pengendalian intern, motivasi dan reward manajemen pada perilaku etis konsultan PT. Orindo Alam Ayu Cabang Bali sedangkan penelitian ini mengambil karyawan sebagai objek penelitiannya. Berkaitan dengan objek yang berbeda maka variabel yang diteliti juga berbeda. Pengertian dari konsultan ialah orang-orang yang bergabung menjadi anggota/member PT. Orindo Alam Ayu dengan syarat menyetorkan uang pendaftaran dan KTP. Tugas para konsultan ialah membantu PT. Orindo Alam Ayu untuk mempromosikan produk dan peluang bisnisnya. Konsultan tidak memiliki keterikatan jam bekerja dan komisi yang didapat akan disesuaikan berdasarkan omset penjualan. PT. Orindo Alam Ayu menyediakan reward bagi para konsultannya dalam bentuk success plan. Sehingga para konsultan dapat dengan mudah memiliki penghasilan yang mereka inginkan tanpa ada batasan. Sedangkan pengertian karyawan ialah orang yang bekerja pada suatu lembaga yang ditentukan jam kerjanya oleh atasan dan mendapatkan gaji sesuai yang ditetapkan.

(8)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka yang menjadi pokok permasalahan adalah :

1) Apakah pengendalian intern berpengaruh pada perilaku etis karyawan PT. Orindo Alam Ayu Cabang Denpasar?

2) Apakah loyalitas berpengaruh pada perilaku etis karyawan PT. Orindo Alam Ayu Cabang Denpasar?

3) Apakah integritas berpengaruh pada perilaku etis karyawan PT. Orindo Alam Ayu Cabang Denpasar?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus, yaitu :

1) Untuk mengetahui pengaruh pengendalian intern pada perilaku etis karyawan PT. Orindo Alam Ayu Cabang Denpasar.

2) Untuk mengetahui pengaruh loyalitas pada perilaku etis karyawan PT. Orindo Alam Ayu Cabang Denpasar.

3) Untuk mengetahui pengaruh integritas manajemen pada perilaku etis karyawan PT. Orindo Alam Ayu Cabang Denpasar.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak–pihak yang berkepentingan baik secara teoritis maupun praktis.

(9)

1) Kegunaan Teoritis

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, menambah wawasan dan pengetahuan, serta memberikan informasi mengenai pengaruh pengendalian intern, loyalitas dan integritas manajemen terhadap perilaku etis karyawan PT. Orindo Alam Ayu Cabang Denpasar.

2) Kegunaan Praktis

Penelitian ini dapat memberikan tambahan masukan–masukan, sumbangan pemikiran dan referensi kepada PT. Orindo Alam Ayu Cabang Denpasar dalam rangka meningkatkan perilaku etis para karyawan yang bekerja di cabang tersebut.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dari masing-masing bab dalam skripsi ini, maka dapat dilihat sistematika penyajian berikut ini:

Bab I Pendahuluan

Bab ini merupakan pengantar untuk dapat mengetahui permasalahan yang ada dalam skripsi ini, diawali dengan uraian latar belakang masalah penelitian, kemudian perumusan pokok permasalahannya, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penelitian.

Bab II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis

Bab ini akan menguraikan teori-teori yang berkaitan dengan pembahasan pada skripsi ini yaitu mengenai pengertian etika dan perilaku etis, pengertian

(10)

pentingnya integritas manajemen. Selain itu bab ini juga menguraikan hipotesis penelitian ini.

Bab III Metodelogi Penelitian

Bab ini akan menguraikan mengenai metode yang digunakan untuk memecahkan masalah meliputi: lokasi dan objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional, jenis data dan sumber data, metode penentuan responden, metode pengumpulan data dan teknik analisis.

Bab IV Data dan Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini akan menjelaskan gambaran umum perusahaan yang menjadi objek penelitian, deskripsi hasil penelitian dan pengujian masing-masing hipotesis yang ada dalam penelitian ini.

Bab V Simpulan dan Saran

Bab ini akan menguraikan simpulan dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dan saran-saran yang dipandang perlu, baik untuk pihak PT. Orindo Alam Ayu Cabang Denpasar maupun untuk penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan penjelasan singkat mengenai permasalahan pencatatan persediaan yang sedang dihadapi oleh Giri Mart UPN Veteran Jawa Timur maka, pada dasarnya dibutuhkan

a) Dalam sistem refrigerasi yang dibuat untuk pembuatan es ini maka hal yang pertama yang perlu dihitung adalah berapa banyak es yang ingin dibuat per hari, dari

Elsa Salsabila (2018) PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN LINGKUNGAN KERJA NON FISIK TERHADAP KEPUASAN Hasil penelitian membuktikan bahwa lingkungan kerja fisik

Hasil penelitian diketahui bahwa pelayanan yang diberikan oleh Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Bulungan telah berjalan sesuai dengan prosedur

1) Struktur makro, makro ini merupakan makna global/ umum dari suatu teks. Tema wacana ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi tertentu dari suatu peristiwa. Hal- hal yang

Keluhan utama yang paling sering muncul pada saat pasien datang berobat pertama kali adalah alat kelamin laki-laki kecil sebanyak 15 kasus (16%) dan buah zakar tidak turun 15

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan

Ibu dengan status gizi baik selama hamil, merupakan cadangan lemak yang baik untuk tubuh saat menyusui mulai 4–6 bulan, sedangkan ibu yang memiliki status gizi