• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOOLS PENGEMBANGAN PRA CLINICAL PATHWAY DAN EVALUASI CLINICAL PATHWAY KONSEP DAN PENGGUNAANNYA. Disusun Oleh:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TOOLS PENGEMBANGAN PRA CLINICAL PATHWAY DAN EVALUASI CLINICAL PATHWAY KONSEP DAN PENGGUNAANNYA. Disusun Oleh:"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Disusun Oleh:

Amal C. Sjaaf

Purnawan Junadi

Atik Nurwahyuni

TOOLS

PENGEMBANGAN PRA CLINICAL PATHWAY

DAN EVALUASI CLINICAL PATHWAY

KONSEP DAN PENGGUNAANNYA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT sehingga pembuatan aplikasi Tools

Pengembangan Pra Clinical Pathway Dan Evaluasi Clinical Pathway dan pedoman manualnya

dapat berjalan dengan baik dan selesai pada waktunya.

Perlu kami sampaikan bahwa aplikasi ini merupakan produk dari kegiatan penelitian “Pengembangan Clinical Pathway di Rumah Sakit Dalam Kerangka Implementasi INA CBG”. Kami, dari Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia bekerjasama dengan Ristek Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia dalam penyusunan aplikasi ini. Ungkapan terima kasih kami haturkan kepada Direktorat Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang telah mendanai penelitian ini (tahun 2013-2014) serta semua pejabat dan staf DRPM Universitas Indonesia yang telah memfasilitasi kami dengan sangat baik dalam penelitian ini.

Kami memiliki komitmen agar semua pihak khususnya fasilitas kesehatan dapat mengkases dan memanfaatkan aplikasi ini dengan mudah dan tanpa biaya. Oleh karenanya, saat ini kami tengah memproses Hak Cipta atas aplikasi Tools Pengembangan Pra Clinical Pathway Dan

Evaluasi Clinical Pathway guna menghindari adanya pihak lain yang mengakui dan

menjualnya.

Aplikasi ini merupakan aplikasi versi Beta 1.8 yang merupakan perbaikan dari versi Beta 1 yang diperkenalkan pada akhir tahun 2014. Kami menunggu masukan dan saran dari para pengguna untuk pengembangan aplikasi ini ke depan sehingga dapat menjawab kebutuhan yang ada.

Kami berharap aplikasi Tools Pengembangan Pra Clinical Pathway Dan Evaluasi Clinical

Pathway dapat berkontribusi dalam upaya perbaikan terus menerus pada kualitas pelayanan

kesehatan di Indonesia. Depok, Desember 2015 Tim Penyusun Amal C. Sjaaf Purnawan Junadi Atik Nurwahyuni

(3)

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN...3

Input Data ...11

Data Diagnosis Pasien ...12

Data Rincian Layanan...12

Data Obat...13

Opsi Input...14

Output Data ...15

INSTALASI PROGRAM...22

PERSIAPAN FILE INPUT...24

Input Data Karakteristik dan Diagnosis Pasien ...24

Input Rincian Layanan...26

Input Obat...28

MENJALANKAN PROGRAM UTAMA...30

Input Data ...32

Memasukan Data...32

Mengkonfirmasi Data Tersimpan...33

Pengaturan Opsi Input ...33

Output Data ...35

PENUTUP...40

(4)

PENDAHULUAN

Clinical Pathway

Dalam UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran disebutkan bahwa dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran wajib mengikuti standar pelayanan kedokteran. Standar pelayanan kedokteran adalah pedoman yang harus diikuti oleh dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran. Tujuan penyusunan standar pelayanan kedokteran adalah untuk memberikan jaminan kepada pasien untuk memperoleh pelayanan kedokteran yang berdasarkan pada nilai ilmiah sesuai dengan kebutuhan medis pasien dan mempertahankan serta meningkatkan mutu pelayanan kedokteran yang diberikan oleh dokter dan dokter gigi.

Standar pelayanan kedokteran disusun secara sistematis dengan menggunakan pilihan pendekatan pengelolaan penyakit dalam kondisi tunggal, yaitu tanpa penyakit lain atau komplikasi dan pengelolaan berdasarkan kondisi. Standar pelayanan kedokteran harus dibuat dengan bahasa yang jelas, tidak bermakna ganda, menggunakan kata bantu kata kerja yang tepat, mudah dimengerti, terukur dan realistik. Selain itu Standar Pelayanan Kedokteran harus sahih pada saat ditetapkan, mengacu pada kepustakaan terbaru dengan dukungan bukti klinis, dan dapat berdasarkan hasil penapisan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan atau institusi pendidikan kedokteran.

Terdapat dua jenis standar pelayanan kedokteran yaitu Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) dan Standar Prosedur Operasional (SPO). Pedoman nasional pelayanan kedokteran merupakan standar pelayanan kedokteran yang bersifat nasional dan dibuat oleh organisasi profesi serta disahkan oleh Menteri. Sedangkan SPO adalah suatu perangkat instruksi/langkah­langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu, atau langkah yang benar dan terbaik berdasarkan konsensus bersama dalam melaksanakan

(5)

berdasarkan standar profesi. Standar prosedur operasional tersebut dibuat dan ditetapkan oleh pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan.

Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran disusun oleh sekelompok pakar yang dapat melibatkan profesi kedokteran, kedokteran gigi atau profesi kesehatan lainnya, atau pihak lain yang dianggap perlu dan disahkan oleh Menteri. Didalamnya, PNPK memuat penyataan secara sistematis yang didasarkan pada bukti ilmiah (scientific evidence) untuk membantu dokter dan dokter gigi serta pembuat keputusan klinis tentang tata laksana penyakit atau kondisi klinis yang spesifik. PNPK harus ditinjau kembali dan diperbaharui sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran atau kedokteran gigi. Agar implementasinya berjalan dengan baik maka pemerintah dan organisasi profesi harus melakukan sosialisasi setiap adanya perubahan dan/atau perbaikan terhadap PNPK. Penyusunan PNPK terutama dilakukan untuk penyakit atau kondisi yang memenuhi satu atau lebih kriteria sebagai berikut:

a. penyakit atau kondisi yang paling sering atau banyak terjadi; b. penyakit atau kondisi yang memiliki risiko tinggi;

c. penyakit atau kondisi yang memerlukan biaya tinggi;

d. penyakit atau kondisi yang terdapat variasi/keragaman dalam pengelolaannya. Terkait SPO, Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan wajib memprakarsai penyusunannya sesuai dengan jenis dan strata fasilitas pelayanan kesehatan yang dipimpinnya. Standar prosedur operasional disusun oleh staf medis pada fasilitas pelayanan kesehatan yang dikoordinasi oleh Komite Medis dan ditetapkan oleh pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan. Standar prosedur operasional harus dijadikan panduan bagi seluruh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan. Standar tersebut disusun dalam bentuk Panduan Praktik Klinis (clinical practice guidelines) yang dapat dilengkapi dengan alur klinis (clinical pathway), algoritme, protokol, prosedur atau standing

order. Panduan Praktik Klinis harus memuat sekurang­kurangnya mengenai pengertian,

anamnesis, pemeriksaan fisik, kriteria diagnosis, diagnosis banding, pemeriksaan penunjang, terapi, edukasi, prognosis dan kepustakaan.

(6)

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa clinical pathway yang disusun harus berdasarkan Panduan Praktik Klinis (PPK). Hal yang tidak kalah pentingnya, PNPK harus dijadikan acuan oleh fasilitas pelayanan kesehatan dalam proses penyusunan PPK. Namun saat ini jumlah PNPK yang ada masih sangat terbatas sehingga tidak jarang rumah sakit menyusun PPK serta clinical pathway berdasarkan standar pelayanan yang dikeluarkan oleh profesi.

Clinical pathway adalah sebuah proses yang melibatkan multidisiplin yang berfokus pada

perawatan pasien dengan diagnosis atau prosedur tertentu secara berkelanjutan, tepat waktu untuk mendapatkan hasil terbaik yang telah ditentukan, dengan sumber daya yang ada. Dengan adanya clinical pathway maka RS akan memiliki perencanaan dalam merawat pasien sehingga diharapkan pelayanan menjadi lebih efektif, terjaga mutunya dengan biaya yang terkendali. Dengan demikian, keberadaan clinical pathway menjadi sangat penting bagi rumah sakit di Indonesia.

Beberapa negara telah melembagakan penyusunan clinical pathway, diantaranya adalah Amerika, Inggris, dan Australia. Berikut ini adalah tahapan penyusunan clinical pathway yang diadopsi dari ketiga negara tersebut.

Penyusunan Clinical pathway 1. Tahap awal

a. Pemilihan diagnosis atau prosedur berdasarkan

 Rata-rata lama hari rawat

 Kasus dengan frekuensi terbanyak

 Kasus dengan biaya perawatan tinggi

 Kasus denga resiko besar

 Kasus-kasus yang menarik

 Variasi dalam perawatan pasien sehingga membutuhkan suatu standar

(7)

c. Menyusun tim yang terdiri dari berbagai disiplin sesuai dengan pelayanan yang

dibutuhkan oleh pasien selama perawatan (tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya)

d. Tim harus menyusun waktu dikembangkannya clinical pathway dan waktu

implementasi

2. Telaah dokumen dan benchmarking

Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan literatur terkait diagnosis, prosesur, dan karakteristik pasien, dan bila ada protokol atau panduan pelayanan medik yang telah disusun baik dari dalam maupun luar negeri.

3. Evaluasi perawatan pasien yang ada saat ini

a. Evaluasi dilakukan melalui pemetaan proses perawatan pasien dari data yang ada (rekam medis) mulai dari saat masuk hingga keluar dari rumah sakit.

b. Menyusun alur perawatan secara utuh bagi perawatan pasien berdasarkan pemetaan proses perawatan di atas. Staf klinik harus terlibat dalam penyusunan alur perawatan.

4. Pengembangan Clinical pathway

a. Menyampaikan temuan dan alur perawatan yang dihasilkan dari pemetaan data kepada seluruh anggota tim, diantaranya lama hari rawat dan hal-hal penting yang harus masuk dalam clinical pathway

b. Membuat konsensus terhadap detil kegiatan/intervensi/pemeriksaan pasien yang masuk dalam clinical pathway

c. Menyusun target dari kegiatan perawatan (biasanya per hari atau per tahapan perawatan)

5. Pengukuran Outcome

a. Outcome diperlukan untuk mengukur kemajuan atau keberhasilan perawatan pasien misal lama hari rawat, ukuran tertentu sesuai dengan diagnosis pasien, kepuasan pasien dan lain-lain

b. Harus pula dipertimbangkan bagaimana pengumpulan data outcome dan variasi-nya. Sebaiknya pengumpulan data dilakukan dari data rutin rumah sakit.

c. Variasi antara yang diharapkan atau kegiatan yang telah direncakan dengan kondisi lapangan harus didokumentasikan.

(8)

Variasi dapat terjadi karena perjalanan penyakit, adanya komplikasi dan penyakit penyerta. Variasi dapat menjadi titik tolak untuk memperbaiki clinical pathway dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan.

6. Dokumentasi inter disiplin

7. Edukasi kepada tenaga medis dan tenaga kesehatan terkait clinical pathway, pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pasien, dan pengukuran outcome

8. Edukasi kepada pasien

9. Implementasi clinical pathway

Perlu adanya kerangka waktu implementasi dan evaluasi secara rutin untuk mendapatkan umpan balik atas pelaksanaan clinical pathway. Sebaiknya disusun jadwal pertemuan per bulan di awal pelaksanaan dan selanjutnya dapat dilakukan pertemuan rutin untuk memantau outcome/indikator.

10. Monitoring dan evaluasi clinical pathway

Tim mengkaji pelaksanaan clinical pathway dan melakukan revisi sesuai dengan perkembangan teknologi medis dan juga karakteristik pasien.

(9)

Gambar 1. Skema alur pengembangan clinical pathway

Sumber: Queensland goverment. A toolkit for developing a clinical pathway., 2005 Identifikasi kebutuhan

Clinical Pathway

Mendapatkan dukungan manajemen

&komitmen dokter

Dari berbagai kelompok multidisiplin dengan stakeholders &pemimpin

proyek (Jika perlu)

Mengumpulkan data yang relevan (pre-test) sebelum

pembuatan CP. Menetapkan jika ada CP

sebelumnya Pengumpulan data/bukti rancangan isi&bentuk pathway

Pemilihan waktu mulai penggunanan pathway, pengembangan urutan waktu penerapan Gantt

chart

Mendapatkan kutipan untuk mencetak Pathway melibatkan PPT staf

Memberikan pendidikan untuk staff klinis yang

akan menggunakan pathway-termasuk modul pendidikan online Memulai penggunaan

/percobaan pathway menurut waktu yang

direncanakan Audit pathways untuk

membangun kepatuhan kesesuaian

penggunaan Menganalisis audit

dan survei pengguna Menyediakan fasilitas

&hasil analisis untuk komite pengarah Memperbarui segala bentuk kekurangan dalam pathway dan

melanjutkan implemetasinya

Ulangi audit pada interval waktu yang

tepat

Menetapkan langkah-langkah tujuan & hasil

evaluasi CP

ACT

PLAN

(10)

Format clinical pathway yang biasa digunakan di rumah sakit di Indonesia sebagai berikut:

CLINICAL PATHWAY PENYAKIT... No Pendaftaran Umur: Tanggal Lahir: Berat

Badan: Badan:Tinggi Nomor Rekam Medis: Diagnosis Awal: Kode ICD 10 : DPJP :PPJP :

DPJP Operasi: DPJP Anestesi: Jam mulai operasi: Jam selesai operasi: Aktivitas Pelayanan R. RawatHari Rawat 1/ TanggalTgl/Jam masuk Hari Rawat 2/ TanggalTgl/Jam keluar: Hari Rawat n/ TanggalLama Rawat Diagnosis:  Penyakit Penyerta dan Komplikasi  ...  ...  ...  ...  ...  ... Asessmen Klinis:  Visite DPJP  Konsultasi  SPD  ...  ...  ...  ...  ...  ...  ...  ...  ... Pemeriksaan Penunjang:  ...  ...  ...  ...  ...  ... Tindakan::  ...  ...  ...  ...  ...  ...  ...  ...  ... Obat Obatan::  ...  ...  ...  ...  ...  ...  ...  ...  ... Alat Kesehatan dan

BHP:  ...  ...  ...  ...  ...  ... Nutrisi::  ...  ...  ...  ...  ...  ... Mobilisasi:: Hasil/Outcome List Outcome  …  … + / -+ / - + / -+ / - + / -+ / -Pendidikan/Rencana Pemulangan:  ...  ...  ...  ...  ...  ... Varians  ...  ...  ...  ...  ...  ... Diagnosis Akhir Kode ICD X Jenis Tindakan Kode ICD 9 CM

 Diagnosis Utama ...  ...

 Diagnosis Penyerta ...  ...

 Komplikasi ...  ...

(11)

Penyusunan Clinical Pathway yang ideal sebaiknya dilakukan berdasarkan bukti (evidence

based). Clinical pathway masih jarang dikembangkan di Rumah Sakit karena kendala pada

poin 3 yaitu “Evaluasi perawatan pasien yang ada saat ini” serta poin 4 a yaitu “Menyampaikan temuan dan alur perawatan yang dihasilkan dari pemetaan data kepada

seluruh anggota tim, diantaranya lama hari rawat dan hal-hal penting yang harus masuk dalam clinical pathway”.

Sebenarnya data yang dibutuhkan telah tersedia di rumah sakit yaitu data rekam medis, namun analisisnya membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup besar bila dilakukan secara manual. Bila dilihat lebih dalam, sebagian besar data yang dibutuhkan dalam penyusunan clinical pathway telah diinput ke dalam sistem informasi rumah sakit terutama sistem pembayaran atau billing. Dari penelitian yang dilakukan sebelumnya, diketahui bahwa data yang diinput ke dalam sistem informasi adalah karakteristik pasien, informasi penyakit pasien, dan utilisasi pelayanan kesehatan selama perawatan. Dengan memanfaatkan data yang telah diinput ke dalam sistem informasi rumah sakit maka dapat disusun sebuah software yang dapat membantu rumah sakit dalam menyusun clinical pathway serta evaluasinya.

Tujuan pengembangan aplikasi Tools Pengembangan Pra Clinical Pathway Dan Evaluasi

Clinical Pathway ini adalah memfasilitasi rumah sakit agar dapat dengan mudah menganalisis

data medik pasiennya sehingga dapat digunakan sebagai evidence dalam menyusun clinical pathway dan mengevaluasi clinical pathway yang telah ditetapkan.

Pengenalan Fitur

Aplikasi ini terdiri dari 3 bagian utama yaitu: 1. Input Data

Pada bagian ini tersedia fitur untuk memasukkan data yang akan dianalisis yaitu Data Profil, Rincian Layanan, dan Data Obat. Pada bagian bawah, terdapat fitur untuk mengetahui berapa data yang tersimpan dan variasi data tersebut

(12)

2. Opsi Input

Opsi input ini akan menjadi panduan bagi aplikasi untuk mengelompokkan jenis-jenis pelayan yang diberikan kepada pasien. Jenis pelayanan akan dikelompokkan ke dalam: Index Diagnosis Utama, Index Diagnosis Penyerta, Index Prosedur, Index Visite, Index Konsultasi, Index Laboratorium, Index Patologi, Index Radiologi, Index Tindakan, Index Obat, dan Index Alkes.

3. Output Data

Pada bagian ini terdapat beberapa fitur terkait pilihan data yang akan diolah dan jenis output yang diinginkan. Pengguna dapat memilih data yang akan diolah meliputi Kode ICD X diagnosis utama, ada atau tidaknya diagnosis penyerta, Kode ICD X diagnosis penyerta, jumlah hari, jenis kamar perawatan, dan jenis pasien. Hasil analisis atau output utilisasi layanan kesehatan per hari tersedia dalam bentuk web based. Selain itu terdapat pula hasil analisis secara parsial dalam bentuk excel yang memungkinkan bagi pengguna bila ingin menganalisisnya lebih lanjut secara statistik menggunakan software seperti SPSS, STATA, dll

Input Data

Kelebihan aplikasi ini adalah tidak diperlukannya data baru yang harus diinput oleh petugas melainkan menggunakan data pasien dan data layanan yang telah diinput ke dalam Sistem Informasi Rumah Sakit. Oleh karenanya, petugas cukup mengambil data dari SIRS sesuai dengan template standar seperti terlihat pada gambar berikut. Apabila rumah sakit belum memiliki system informasi yang menyimpan semua data pasien dan data layanan maka rumah sakit dapat memasukkan data tersebut secara manual pada file excel sesuai template. Semua data yang digunakan sebagai input dibuat dalam bentuk excel yang kemudian disimpan dalam bentuk “CSV”.

(13)

Data Diagnosis Pasien

Data diberi nama “Diagnosa” dengan rincian data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: 1. Nomor pendaftaran

2. Nomor rekam medis 3. Jenis Kelamin

4. Jenis Pembayaran 5. Tanggal Masuk 6. Tanggal Keluar 7. Tanggal Lahir

8. Status Pasien Keluar

9. Index Jenis Diagnosis dan Prosedur

10. Kode ICD X (diagnosis) dan Kode ICD 9CM (prosedur) 11. Deskripsi ICD X dan ICD 9CM

Gambar 3. Contoh Tabel Input Data Diagnosa

Data Rincian Layanan

Data diberi nama “Rincian Layanan” dengan rincian data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

1. Nomor Pendaftaran 2. Nama Ruang Rawat 3. Kelas Akomodasi 4. Tanggal Keluar

101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Prosedur 57.94 Insertion of indwelling urinary catheter 101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Prosedur 69.7 Insersi IUD

101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Prosedur 74.4 Cesarean sectio of unspecified type 101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Prosedur 75.32 Fetal EKG (scalp)

101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Prosedur 88.78 Diagnostic ultrasound of gravid uterus 101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Prosedur 89.06 Consultation. described as limited 101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Prosedur 89.7 General physical examination

101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Prosedur 90.59 Microscopic examination of blood other microscopic examination 101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Prosedur 99.18 Injection of infusion of electrolytes

101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Diagnosa Utama O34.2 Maternal care due to uterine scar from previous surgery 101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Diagnosa Penyerta O82.0 Delivery by elective caesarean section

101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Diagnosa Penyerta Z30.1 Insertion of (intrauterine) contraceptive device 101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Diagnosa Penyerta Z37.0 Single live birth

101065827 831330 P Tunai 22/01/2012 25/01/2012 22/09/1980 SEMBUH Prosedur 74.99 Other cesarean section of unspecified ty

101065827 831330 P Tunai 22/01/2012 25/01/2012 22/09/1980 SEMBUH Diagnosa Utama O34.2 Maternal care due to uterine scar from previous surgery 101065827 831330 P Tunai 22/01/2012 25/01/2012 22/09/1980 SEMBUH Diagnosa Penyerta O82.0 Delivery by elective caesarean section

(14)

5. Tanggal Transaksi

6. Nama Layanan Kesehatan 7. Nama Instalasi

8. Pelaksana (nama) 9. Gelar Pelaksana

Gambar 4. Contoh Tabel Input Data Rincian Layanan

Data Obat

Data Obat dan Alkes disimpan terpisah dari Rincian Layanan karena datanya cukup besar. File diberi nama “Obat” dengan rincian data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

1. Nomor Resep 2. Nomor Pendaftaran 3. Nomor Rekam Medis 4. Nama Pembeli 5. Jenis Item 6. Nama Item 7. Jumlah Pakai

101016728 AAAA III 05/01/2012 05/01/2012 III Akomodasi NULL NULL 101016728 AAAA PDS 05/01/2012 08/01/2012 Obatobatan Depo Farmasi Teratai Akomodasi NULL NULL 101016728 AAAA PDS 05/01/2012 06/01/2012 Obatobatan Depo Farmasi IBSOK Akomodasi NULL NULL 101016728 AAAA III 05/01/2012 06/01/2012 Paket Darah Lengkap (LAS) Laboratorium NULL NULL 101016728 AAAA III 05/01/2012 06/01/2012 SC ** Tindakan Didi Sp. OG 101016728 AAAA III 05/01/2012 06/01/2012 SC ** Tindakan Nadia Sp.A 101016728 AAAA III 05/01/2012 06/01/2012 SC ** Tindakan Andi Sp.An 101016728 AAAA III 05/01/2012 07/01/2012 Visite Visite Didi SpOG 101016728 AAAA III 05/01/2012 07/01/2012 Dressing Besarbanyak Tindakan perawat NULL 101016728 AAAA III 05/01/2012 08/01/2012 Biopsi Jar Sedang lainnya Patologi Anatomi perawat NULL 101020712 AAAA III 06/01/2012 06/01/2012 III Akomodasi NULL NULL 101020712 AAAA PDS 06/01/2012 09/01/2012 Obatobatan Depo Farmasi Teratai Akomodasi NULL NULL 101020712 AAAA PDS 06/01/2012 09/01/2012 Obatobatan Depo Farmasi IBSOK Akomodasi NULL NULL 101020712 AAAA III 06/01/2012 07/01/2012 Paket Darah Lengkap (LAS) Laboratorium NULL NULL 101020712 AAAA III 06/01/2012 06/01/2012 SC ** Tindakan Purnama Sp.A 101020712 AAAA III 06/01/2012 06/01/2012 SC ** Tindakan Andi Sp.An 101020712 AAAA III 06/01/2012 07/01/2012 Visite Visite Didi SpOG 101020712 AAAA III 06/01/2012 06/01/2012 SC ** Tindakan Didi SpOG 101020712 AAAA III 06/01/2012 09/01/2012 Dressing Sedikit *** Tindakan perawat NULL 101020712 AAAA III 06/01/2012 09/01/2012 Dressing Besarbanyak Tindakan perawat NULL

(15)

Gambar 5. Contoh Tabel Input Data Obat

Opsi Input

Isian pada Opsi Input ini akan menjadi panduan bagi aplikasi untuk mengelompokkan jenis-jenis pelayan yang diberikan kepada pasien.

Salah satu kelebihan aplikasi ini adalah fleksibilitas penggunaan istilah yang digunakan oleh rumah sakit. Seperti diketahui bahwa tidak ada istilah standar yang digunakan oleh semua rumah sakit dalam penamaan instalasinya. Dengan adanya fleksibilitas ini maka rumah sakit bisa langsung menggunakan datanya tanpa harus merubahnya terlebih dahulu. Sebagai contoh ada rumah sakit yang mengelompokkan pemeriksaan laboratorium dalam “Laboratorium Klinik” tapi ada pula yang menyebutnya “Laboratorium” saja.

R07201202060476 201201093330 1122073 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Obat PARLODEL 2.5 MG 10 R07201203010121 201202084305 1129598 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Obat PARLODEL 2.5 MG 6 R07201203150137 201203021409 1131919 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Obat PARLODEL 2.5 MG 10 R08201201090004 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes BUTTON SWITCH PENCIL E2516H 0,2 R08201112210025 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes BUTTON SWITCH PENCIL E2516H 0,2 R08201201090004 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes DISP.SYRINGE 3 CC 3 R08201201090004 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes SURGEON CAP (GREEN) 3 R08201112210025 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes DISP.SYRINGE 3 CC 3 R08201112210025 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes CELEMEK FILM PUTIH (APRON-AP-88) 3 R08201112210025 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes SURGEON CAP (GREEN) 3 R08201201090004 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes CELEMEK FILM PUTIH (APRON-AP-88) 2 R08201201090004 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes NURSE CAP (GREEN) 2 R07201112210312 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes DISP.SYRINGE 10 CC 2 R07201112210312 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes DISP.SYRINGE 5 CC 2 R08201112210025 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes DISP.SYRINGE 10 CC 2 R08201112210025 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes DISP.SYRINGE 5 CC 2 R08201112210025 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes NURSE CAP (GREEN) 2 R07201112300050 201112073173 1112986 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes DISP.SYRINGE 10 CC 7 R07201112300050 201112073173 1112986 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes DISP.SYRINGE 5 CC 7 R07201112300050 201112073173 1112986 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes DISP.SYRINGE 3 CC 4

(16)

Gambar 6. Tampilan Opsi Input

Output Data

Output aplikasi akan dihasilkan sesuai dengan kode ICD X pada diagnosis utama yang dimasukkan dan jumlah hari. Petugas dapat menginput lebih dari 1 kode ICD X bila memang menginginkan analisis dilakukan untuk beberapa diagnosis dengan menggunakan tanda “koma” tanpa spasi. Output aplikasi terdiri dari 2 jenis output yaitu:

(17)

1. Karakteristik pasien dan rata-rata utilisasi yang dirinci per hari dengan informasi sebagai berikut:

a. Karakteristik Pasien:

1) Diagnosis Utama

2) Rincian Diagnosis Penyerta

3) Rincian Prosedur

4) Lama Hari Rawat (rata-rata, minimum, dan maksimum)

5) Umur Pasien (rata-rata, minimum, dan maksimum)

6) Distrribusi Jenis kelamin

7) Distribusi Cara bayar

8) Distribusi Keadaan keluar

(18)
(19)

b. Utilisasi Layanan Kesehatan: 1) Visite 2) Konsultasi 3) Laboratorium 4) Radiologi 5) Tindakan 6) Obat 7) Alkes

(20)
(21)

Data utilisasi menjelaskan rata-rata tiap pelayanan selama perawatan dan rata-rata tiap pelayanan per hari. Sebagai contoh adalah visite dokter dengan rata-rata utilisasi 2 artinya selama perawatan (rata-rata lama hari rawat 4 hari), pasien di visite oleh dokter rata-rata sebanyak 2 kali. Angka ini diperoleh dari jumlah visite selama perawatan dibagi dengan jumlah pasien. Jadi dapat disimpulkan bahwa pasien tidak di visite setiap hari oleh dokter. Pada hari pertama pasien di visite rata-rata sebanyak 0,08 kali artinya dari 100 pasien hanya 8 pasien yang divisite oleh dokter, sedangkan pada hari kedua pasien di visite rata-rata sebanyak 0,62 kali artinya dari 100 pasien terdapat 62 pasien yang divisite dan seterusnya. Berarti tidak semua pasien divisite baik pada hari pertama maupun pada hari kedua karena rata-ratanya kurang dari 1. Cara membaca informasi utilisasi sama untuk semua layanan.

(22)

Untuk informasi Obat dan Alkes tidak tersedia informasi layanan per hari karena data yang tersedia adalah data pembelian obat dan bukan waktu mengkonsumsi obat/alkes.

2. Raw data dalam bentuk excel

Raw data ini mengolah data input menjadi data yang dapat dianalisis lebih lanjut, missal menggunakan SPSS dan STATA

Raw data ini meliputi: 1. Diagnosis 2. Obat 3. Tindakan 4. Radiologi 5. Laboratorium 6. Patologi 7. Dokter 8. Alkes

(23)

INSTALASI PROGRAM

Sebelum menjalankan program utama, pengguna harus melakukan instalasi program terlebih dahulu.

1. Jalankan ClinPATH.exe

(24)

3. Tunggu hingga instalasi selesai

(25)

PERSIAPAN FILE INPUT

File input terdapat pada folder input. Terdapat tiga file yaitu Diagnosa.csv, Rincian Layanan.csv dan Obat.csv. Untuk pengisian dapat menggunakan program Excel yang kemudian disimpan dalam bentuk csv.

Input Data Karakteristik dan Diagnosis Pasien

Data dan format karakteristik pasien yang terdapat pada file Diagnosa.csv. Tabel 1. Tabel Input Karakteristik dan Diagnosis Pasien

Kolom Isi Ketentuan (Contoh)

A Nomor pendaftaran Teksmaksimum 9 digit angka atau mengandung

HURUF dengan maksimum 20 digit angka.

(123456789 atau A12345678910111213)

B Nomor rekam medis Teksmaksimum 9 digit angka atau mengandung

HURUF dengan maksimum 20 digit angka.

(123456789 atau A12345678910111213)

C Jenis Kelamin Teks L / P

D Jenis Pembayaran Teks (JAMKESMAS)

E Tanggal Masuk DD-MM-YYYY (3-10-2015)

F Tanggal Keluar DD-MM-YYYY (7-10-2015)

G Tanggal Lahir DD-MM-YYYY (3-12-1987)

H Status Pasien Keluar Teks (SEMBUH)

I Index Jenis Diagnosa Teks (Diagnosa Utama, Diagnosa Penyerta)

J Kode ICD Teks (O42.0)

K Nama ICD Teks (Maternal care due to uterine scar from

previous surgery)

Gambar 10. Contoh Tabel Karakteristik dan Diagnosis Pasien

101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Prosedur 57.94 Insertion of indwelling urinary catheter 101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Prosedur 69.7 Insersi IUD

101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Prosedur 74.4 Cesarean sectio of unspecified type 101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Prosedur 75.32 Fetal EKG (scalp)

101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Prosedur 88.78 Diagnostic ultrasound of gravid uterus 101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Prosedur 89.06 Consultation. described as limited 101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Prosedur 89.7 General physical examination

101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Prosedur 90.59 Microscopic examination of blood other microscopic examination 101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Prosedur 99.18 Injection of infusion of electrolytes

101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Diagnosa Utama O34.2 Maternal care due to uterine scar from previous surgery 101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Diagnosa Penyerta O82.0 Delivery by elective caesarean section

101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Diagnosa Penyerta Z30.1 Insertion of (intrauterine) contraceptive device 101055195 469142 P ASKES 18/01/2012 21/01/2012 20/03/1980 SEMBUH Diagnosa Penyerta Z37.0 Single live birth

101065827 831330 P Tunai 22/01/2012 25/01/2012 22/09/1980 SEMBUH Prosedur 74.99 Other cesarean section of unspecified ty

101065827 831330 P Tunai 22/01/2012 25/01/2012 22/09/1980 SEMBUH Diagnosa Utama O34.2 Maternal care due to uterine scar from previous surgery 101065827 831330 P Tunai 22/01/2012 25/01/2012 22/09/1980 SEMBUH Diagnosa Penyerta O82.0 Delivery by elective caesarean section

(26)

Setelah file data Diagnosa.xlsx selesai dibuat, selanjutnya file disimpan dalam bentuk csv dengan nama file “Diagnosa.csv” dalam folder “input” seperti contoh berikut ini (Penting untuk melihat Catatan)

(27)

Input Rincian Layanan

Input layanan terdapat pada file Rincian Layanan.csv

Tabel 2. Tabel Input Rincian Layanan

Kolom Isi Ketentuan (Contoh)

A Nomor pendaftaran Teksmaksimum 9 digit angka atau mengandung

HURUF dengan maksimum 20 digit angka.

(123456789 atau A12345678910111213)

B Nama Ruang Rawat Teks (Melati)

C Nama Kelas Akomodasi Teks (III)

D Tanggal Keluar DD-MM-YYYY (7-10-2015)

E Tanggal Transaksi DD-MM-YYYY (4-10-2015)

F Nama Item Teks (Tes Alergi Skin Prick Test)

G Nama Institusi Teks (IRNA A, Laboratorium)

H Pelaksana (nama) Teks (Budi Budiman, Dr. SpOG)

I Gelar Pelaksana Teks (Sp.OG)

Gambar 12. Contoh Tabel Rincian Layanan

Setelah file data Rincian Layanan.xlsx selesai dibuat, selanjutnya file disimpan dalam bentuk csv dengan nama file “Rincian Layanan.csv” dalam program “input” seperti contoh berikut ini (Penting untuk melihat Catatan)

101016728 AAAA III 05/01/2012 05/01/2012 III Akomodasi NULL NULL 101016728 AAAA PDS 05/01/2012 08/01/2012 Obatobatan Depo Farmasi Teratai Akomodasi NULL NULL 101016728 AAAA PDS 05/01/2012 06/01/2012 Obatobatan Depo Farmasi IBSOK Akomodasi NULL NULL 101016728 AAAA III 05/01/2012 06/01/2012 Paket Darah Lengkap (LAS) Laboratorium NULL NULL 101016728 AAAA III 05/01/2012 06/01/2012 SC ** Tindakan Didi Sp. OG 101016728 AAAA III 05/01/2012 06/01/2012 SC ** Tindakan Nadia Sp.A 101016728 AAAA III 05/01/2012 06/01/2012 SC ** Tindakan Andi Sp.An 101016728 AAAA III 05/01/2012 07/01/2012 Visite Visite Didi SpOG 101016728 AAAA III 05/01/2012 07/01/2012 Dressing Besarbanyak Tindakan perawat NULL 101016728 AAAA III 05/01/2012 08/01/2012 Biopsi Jar Sedang lainnya Patologi Anatomi perawat NULL 101020712 AAAA III 06/01/2012 06/01/2012 III Akomodasi NULL NULL 101020712 AAAA PDS 06/01/2012 09/01/2012 Obatobatan Depo Farmasi Teratai Akomodasi NULL NULL 101020712 AAAA PDS 06/01/2012 09/01/2012 Obatobatan Depo Farmasi IBSOK Akomodasi NULL NULL 101020712 AAAA III 06/01/2012 07/01/2012 Paket Darah Lengkap (LAS) Laboratorium NULL NULL 101020712 AAAA III 06/01/2012 06/01/2012 SC ** Tindakan Purnama Sp.A 101020712 AAAA III 06/01/2012 06/01/2012 SC ** Tindakan Andi Sp.An 101020712 AAAA III 06/01/2012 07/01/2012 Visite Visite Didi SpOG 101020712 AAAA III 06/01/2012 06/01/2012 SC ** Tindakan Didi SpOG 101020712 AAAA III 06/01/2012 09/01/2012 Dressing Sedikit *** Tindakan perawat NULL 101020712 AAAA III 06/01/2012 09/01/2012 Dressing Besarbanyak Tindakan perawat NULL

(28)
(29)

Input Obat

Input Obat terdapat pada file Obat.csv

Tabel 3. Tabel Input Obat dan Alat Kesehatan

Kolom Isi Ketentuan (Contoh)

A Nomor Resep Teksmaksimum 9 digit angka atau mengandung HURUF

dengan maksimum 20 digit angka.(123456789 atau A12345678910111213)

B Nomor Pendaftaran Teksmaksimum 9 digit angka atau mengandung HURUF

dengan maksimum 20 digit angka.(123456789 atau A12345678910111213)

C Nomor Rekam Medis Teksmaksimum 9 digit angka atau mengandung HURUF

dengan maksimum 20 digit angka.(123456789 atau A12345678910111213)

D Nama Pembeli Teks (Budi Budiman)

E Jenis Item Teks (OBAT/ALKES)

F Nama Item Teks (Blood Set)

G Jumlah Pakai Angka (1/10/100)

Gambar 13. Contoh Tabel Obat dan Alat Kesehatan

Setelah file data Obat.xlsx selesai dibuat, selanjutnya file disimpan dalam bentuk csv dengan nama file “Obat.csv” dalam program “input” seperti contoh berikut ini (Penting untuk melihat Catatan)

R07201202060476 201201093330 1122073 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Obat PARLODEL 2.5 MG 10 R07201203010121 201202084305 1129598 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Obat PARLODEL 2.5 MG 6 R07201203150137 201203021409 1131919 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Obat PARLODEL 2.5 MG 10 R08201201090004 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes BUTTON SWITCH PENCIL E2516H 0,2 R08201112210025 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes BUTTON SWITCH PENCIL E2516H 0,2 R08201201090004 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes DISP.SYRINGE 3 CC 3 R08201201090004 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes SURGEON CAP (GREEN) 3 R08201112210025 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes DISP.SYRINGE 3 CC 3 R08201112210025 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes CELEMEK FILM PUTIH (APRON-AP-88) 3 R08201112210025 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes SURGEON CAP (GREEN) 3 R08201201090004 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes CELEMEK FILM PUTIH (APRON-AP-88) 2 R08201201090004 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes NURSE CAP (GREEN) 2 R07201112210312 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes DISP.SYRINGE 10 CC 2 R07201112210312 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes DISP.SYRINGE 5 CC 2 R08201112210025 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes DISP.SYRINGE 10 CC 2 R08201112210025 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes DISP.SYRINGE 5 CC 2 R08201112210025 201112054978 1111514 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes NURSE CAP (GREEN) 2 R07201112300050 201112073173 1112986 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes DISP.SYRINGE 10 CC 7 R07201112300050 201112073173 1112986 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes DISP.SYRINGE 5 CC 7 R07201112300050 201112073173 1112986 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Alkes DISP.SYRINGE 3 CC 4

(30)

Catatan:

- Semua file yang digunakan sebagai input tidak memiliki judul kolom - Sebelum file Excel di save as ke dalam CSV harus dipastikan bahwatidak

terdapattanda (‘), (“), (,), dan (;) pada semua cell di setiap file tersebut - Semua kasus harus tercatat dalam tiga file tersebut. Bila terdapat kasus yang

hanya ada di file Diagnosa.csv dan Rincian Layanan.csv namun tidak ada di file Obat.csv begitu pula sebaliknya maka output tidak akan dapat dibuat.

(31)

MENJALANKAN PROGRAM UTAMA

Untuk menjalankan program utama, jalankan file ClinPATH.bat

Apabila pertama kali membuka aplikasi, server akan terinstall secara otomatis:

(32)
(33)

Lalu program akan terbuka seperti gambar dibawah ini:

Input Data

Memasukan Data

Untuk memasukan data dari tiga file yang telah disiapkan sebelumnya, cukup klik tombol

input baru pada bagian Input Data. Jalankan satu persatu hingga ketiga input menampilkan

(34)

Mengkonfirmasi Data Tersimpan

Untuk informasi data tersimpan, dapat dilihat pada bagian Informasi Data Tersimpan. Terdapat dua tombol yaitu Perbarui Informasi Data dan Kosongkan Data.

Perbarui Informasi Data digunakan untuk menampilkan data terkini setelah dilakukan update

atau input terbaru. Sedangkan Kosongkan Data berguna untuk menghapus semua data yang pernah di input.

Pengaturan Opsi Input

Pengaturan Opsi Input adalah sebuah pengaturan yang menentukan penamaan yang menjadi index dalam penentuan sebuah kategori Input seperti yang dijelaskan pada langkah sebelumnya. Penulisan Opsi Input harus disesuaikan dengan istilah-istilah yang digunakan dalam tabel input meliputi Diagnosa, Rincian Layanan dan Obat seperti dijelaskan pada gambar berikut.

(35)

Penulisan Sesuai dengan kolom I (kolom ke-9) pada Tabel Diagnosa

Penulisan sesuai dengan kolom G (kolom ke-7) pada Tabel Rincian Layanan

Penulisan sesuai dengan kolom E (kolom ke-5) pada Tabel Obat

(36)

Output Data

Untuk mendapatkan output data, maka anda dapat mengisi Kode ICD Diagnosis Utama yang diinginkan untuk diolah, jika lebih dari 1 Kode ICD pisahkan dengan tanda koma tanpa spasi. Kolom ini harus diisi. Untuk diagnosis penyerta, pengguna memiliki 3 pilihan yaitu:

a. Dengan atau Tanpa Penyerta

Pilihan ini digunakan bila ingin menganalisis semua kasus dengan diagnosis utama yang diketik pada kolom Kode ICD X Diagnosis Utama terlepas ada atau tidaknya diagnosis penyerta.

b. Dengan Penyerta

Aplikasi hanya akan mengolah data kasus dengan diagnosis utama yang diketik pada kolom Kode ICD X Diagnosis Utama dan memiliki diagnosis penyerta. Pengguna juga dapat mengisikan kode Diagnosis Penyerta yang dikehendaki bila memang ingin menganalisis hanya beberapa diagnosis penyerta saja.

c. Tanpa Penyerta

Aplikasi hanya akan mengolah data kasus dengan diagnosis utama yang diketik pada kolom Kode ICD X Diagnosis Utama tanpa diagnosis penyerta.

Isikan Kode ICD 9CM apabila ada. Bila kolom ini diisi maka aplikasi hanya akan mengolah data kasus yang sesuai dengan Kode ICD X Diagnosis Utama dan Kode ICD 9CM yang dikehendaki. Tekan tombol “Load Data” untuk pilihan kelas kamar, jenis pasien, serta jumlah hari bila diinginkan. Bila pilihan kamar dan jenis pasien diklik, maka aplikasi hanya akan mengolah data kasus pada kelas kamar dan jenis pasien yang dikehendaki. Lama hari rawat maksimum dari kasus yang diinput akan secara otomatis tercantum pada kolom “Jumlah Hari”. Pengguna bisa menginput jumlah hari yang dikehendaki. Jumlah Hari tersebut akan menentukan tampilan utilisasi pada output. Misalkan Jumlah Hari adalah “5” maka Output akan menampilkan utilisasi perhari dari Hari ke-1 hingga Hari ke-5

(37)

Setelah itu pilih tombol “Lihat Hasil Utilisasi Kesehatan Perhari” untuk melihat rangkuman utilisasi. Tunggu hingga muncul pemberitahuan “ Hasil Utilisasi perhari berhasil dibuat” lalu klik tombol “OK” maka hasil analisis akan terbuka secara otomatis. Hasil analisis disajikan dalam bentuk web based yang dapat dicopy ke Excel

(38)

Pengguna juga dapat menekan tombol Diagnosis, Laboratorium, Obat dan lainnya untuk melihat detil setiap data dalam bentuk excel guna keperluan analisis lebih lanjut.

(39)

Untuk membuka hasil rangkuman utilisasi per layanan dalam bentuk excel, setelah ada pemberitahuan “Data...berhasil dibuat” tekan “OK” dilanjutkan dengan menekan “Buka Folder Output” dan klik di folder “raw”

(40)
(41)

PENUTUP

Aplikasi ini di desain sesuai dengan kebutuhan rumah sakit untuk menganalisis data yang dimilikinya dan dimanfaatkan untuk terus memonitor layanan yang diberikan kepada pasien khususnya untuk menyusun dan mengevaluasi Clinical Pathway. Desain basis data yang digunakan juga disesuaikan dengan kondisi sistem informasi rumah sakit yang sangat bervariasi tingkat kecanggihannya. Dengan input data menggunakan excel yang kemudian di convert ke csv diharapkan rumah sakit dengan sistem informasi yang sederhana pun bisa menggunakan aplikasi ini. Pengembangan aplikasi akan terus dilakukan sejalan dengan pengembangan sistem informasi dan ketersediaan data di rumah sakit. Masukan dari para pengguna terus diharapkan agar pengembangan aplikasi sesuai dengan kebutuhan di rumah sakit.

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Audimoolam, Satya, Maya Nalr, Rekha Galkwad etal, 2005, The Role of Clinical pathways in Improving Patient Outcomes,

Australian Government, 2007, Clinical Guidelines for Acute Stroke Management, National Stroke Foundation, Australia

B.Ronsom, Scott, James W. Gell, Matthew Horrison @ all, 1996, Implementation of a Clinical pathway for Casarean Section. The American Journal of Managed Care

Bleser, Leentje De etal, 2006, Defining Pathways, Journal of Nursing Management.

Campbell, Harry, Rona Hotchkiss, Nicola Bradshaw@all, 1998, Integrated Care Pathways. British Medical Journal volume 316

Cheah, Jason, 2000, Development and Implementation of a clinical pathway programme in an acute care general hospital in Singapore. International Journal for Quality In Health Care Crump, Norman, 2000, Integrated Care Pathways- Re-engineering the NHS for Clinical Governance, Lancaster University Management School UK

Feuth, Sander, Leonie Claes, 2008, Introducing Clinical pathways as a Strategy for Improving Care, Journal of Integrated Care Pathways, Netherlands

Firmanda, Dody, 2006, Clinical pathways, RSUP Fatmawati, Jakarta

Firmanda, Dody, 2007, Clinical pathways as an integrated services plan in hospital quality and finance, Fatmawati Hospital Jakarta

Hammond, Ralph, 2002, Integrated Care Pathways, The Chartered Society of Physiotherapy, London

King, Justin, 2004, Clinical pathways: A Guide for Clinicians, The Royal Children Hospital, Melbourne Australia

Maliapen, Mahendran, Brian Dangerfield, A System Dynamics based Simulation Study for Managing Clinical Governance and Pathways in a Hospital.

NHS Nortwest, 2008, Clinical pathway Group Report 2008

NSW Health, 2002, Easy Guide to Clinical Practice Improvement, NSW Health Department, North Sydney

Queensland Government, 2007, Queensland Health Implementation Standart Clinical pathways. Queensland Health

Queensland Government, 2010, Caesarean Birth Clinical pathway. Queensland Health Sanchez, Miquel, 2008, The Importance of Clinical pathways in Daily Clinical Practice, Emergencias

Gambar

Gambar 1. Skema alur pengembangan clinical pathway
Gambar 2. Format Clinical Pathway
Gambar 3. Contoh Tabel Input Data Diagnosa
Gambar 4. Contoh Tabel Input Data Rincian Layanan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jadi birokrasi pemerintah daerah belum berorientasi terhadap pelayanan masyarakat sesuai dengan asas maupun prinsip-prinsip pelayanan publik, mereka lebih memerankan

akses utama ke dalam tapak terdapat dibagian barat laut tapak, dikarenakan bagian sisi tapak yang berbatasan langsung dengan jalan utama, hanya diperuntukan untuk

Dengan berbagai kegiatan yang terjadi di sekitar dan dalam wilayah Danau Toba, maka perairan danau akan menerima suatu dampak lingkungan yang mempengaruhi

Setelah ukuran utama ditentukan maka dilakukan optimasi bentuk lambung kapal dengan menggunakan software maxsurf untuk mendapatkan tahanan kapal yang paling optimum..

Selanjutnya pada sisi area timur ruangan, kecepatan udara cukup tinggi untuk sistem ventilasi udara mixed dan displacement side dibandingkan dengan mixed dan

1) Bagi bangsa dan Negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, adalah mutlak adanya suatu hukum nasional yang menjamin kelangsungan

1) Pada permukiman kumuh ringan, keberadaan kegiatan ekonomi yang berada disekitarnya turut mempengaruhi karakter yang dimiliki oleh permukiman tersebut,seperti misalnya dalam