47
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan untuk penulisan proposal ini adalah : a. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan adalah data-data yang diperoleh dari studi lapangan dengan cara mengamati, mencatat dan mengumpulkan berbagai informasi dan data yang ditemukan di lapangan melalui
studi kasus dan survei.1
Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan cara mendatangi langsung ke lokasi penelitian yaitu pada kantor Cabang Kopena Landungsari Pekalongan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data.
2. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatifasosiatif yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel atau lebih.2 Penelitian ini bertujuan untuk
1 Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 1999), hlm. 105. 2 Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. (Jakarta : PT.Bumi Aksara, 2014), Hlm.15
menjelaskan pengaruh pelayanan, produk, promosi dan lokasi terhadap tingkat kepuasan nasabah.
Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai objek penelitian, dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi dari masing-masing variabel. Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini, karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan pengujian yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan seperti
penentuan teknik analisa dan uji statistik.3
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian : KOPENA Cabang Pekalongan, Jl. Hos Cokroaminoto No.77 Lantai I Pekalongan Telp/Fax. (0285)411504
Website: www.kopena.co.id e-mail: kopena_pkl@yahoo.com
2. Waktu Penelitian : Bulan April sampai dengan bulan Juni 2016.
C. Variabel Penelitian
Definisi Operasional variabel dalam penelitian merupakan bentuk operasional dari variabel-variabel yang digunakan, biasanya berisi definisi
3Syofian Siregar,, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. (Jakarta : PT.Bumi Aksara, 2014), Hlm.30
konseptual, indikator yang digunakan, alat ukur yang digunakan dan
penilian alat ukur.4 Variabel dikelompokkan menjadi 2 yaitu variabel
dependen dan variabel independen. 1. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas ( Independen )adalah variabel yang menjadi sebab atau berubah/ mempengaruhi suatu variabel lain. Juga sering disebut
dengan variabel bebas, prediktor, stimulus, eksogen, atauantecedent.5
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Pelayanan (X1)
Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan oleh organisasi atau perorangan kepada konsumen, yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki.
b. Produk (X2)
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan, atau
dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. 6
c. Promosi (X3)
Promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk
4 Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif .(Jakarta : PT.Bumi Aksara, 2014), Hlm.31
5
Jogiyanto Hartono, Metodologi Penelitian Bisnis ( Yogyakarta : Andi Offset,2008), Hlm.18
6
M.Nur Rianto Al-Arif. Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah. (Bandung : CV. Alfabeta, 2010),hlm.140
merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga pembeli tetap mengingat
produk tersebut.7
d. Lokasi (X4)
Lokasi diartikan sebagai tempat pelayanan jasa. Lokasi pelayanan jasa yang digunakan dalam memasok jasa kepada pelanggan yang dituju merupakan keputusan kunci. Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan digunakan melibatkan pertimbangkan bagaimana penyerahan jasa kepada pelanggan dan
dimana itu akan berlangsung.8
2. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat, karena adanya variabel lain (variabel bebas).9 Variabel terikat
dalam penelitian ini yaitu Kepuasan Nasabah (Y). Kepuasan adalah tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan hasil perbandingan antara hasil kerja produk atau jasa yang diterima dengan apa yang
diharapkan.10
7
Fajar Laksana. Manajemen Pemasaran : Pendekatan Praktis. (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2008), Hlm 133
8
Ratih Hurriyati. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen . (Bandung : CV.Alfabeta, 2010), hlm.55
9 Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. (Jakarta : PT.Bumi Aksara, 2014).Hlm.19
10 M.Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah. ( Bandung : CV. Alfabeta, 2010). Hlm.193
Tabel 3.1 Variabel Operasional
No Variabel Definisi Indikator Skala
1. Pelayanan 11
(Variabel X1)
Kegiatan yang ditawarkan oleh
organisasi atau perorangan kepada konsumen, yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki.
a. Bentuk Fisik ( Tangibles ) b. Kehandalan (Reability ) c. Ketanggapan (Responsiveness ) d. Jaminan ( Assurance ) e. Empaty ( Empathy ) Likert 2. Produk 12 (Variabel X2)
Sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk
dibeli, untuk digunakan, atau
dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.
a. Kinerja (Performance).
b. Ciri / Keistimewaan Tambahan (Features).
c. Keandalan ( Reliability ) d. Kesesuaian dengan Spesifikasi. e. Estetis.
Likert
3. Promosi13
(Variabel X3)
Suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga pembeli tetap mengingat produk tersebut.
a. Periklanan (advertising) b. Promosi Penjualan ( Sales
Promotion )
c. Publisitas ( Publicity )
d. Penjualan Pribadi (Personal Selling )
Likert
11 Fandy Tjiptono. Pemasaran Jasa. ( Yogyakarta : Banyumedia Publishing , 2011), Hlm. 352
12 Philip Kotler, and Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. Edisi Keduabelas. (Jakarta : PT. Indeks, 2007). Hlm. 9 13
4. Lokasi14
(Variabel X4)
Lokasi diartikan sebagai tempat pelayanan jasa. Lokasi pelayanan jasa yang digunakan dalam memasok jasa kepada pelanggan yang dituju
merupakan keputusan kunci.
a. Akses b. Visibilitas c. Lalu lintas
d. Tempat parkir yang luas, aman dan nyaman.
e. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan.
Likert
5. Kepuasan
Nasabah15
(Variabel Y)
Tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan hasil perbandinga antara hasil kerja produk atau jasa yang diterima dengan apa yang diharapkan.
a. Tingkat Kepuasan secara
keseluruhan (overall satisfaction) b. Kesesuaian pelayanan dengan
harapan anggota (expectation) c. Tingkat kepuasan nasabah selama
menjali hubungan dengan Kopena Cabang Pekalongan.
d. Kemampuan dalam mengelola keuangan.
e. Tingkat kepuasan dengan sistem bagi hasil.
f. Tingkat kepuasan dengan prosedur
yang diberikan.
Likert
14 Fandy Fandy Tjiptono. Manajemen Jasa. (Jatim : Banyumedia Publishing, 2011), hlm.190
15 Muhammad Rif’an, “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepercayaan Nasabah dan Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah Pada Kospin jasa unit Syariah Pekalongan”Pekalongan : Skripsi STAIN Pekalongan, 2013. Hlm.44
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi
hasil penelitian. Populasi penelitian merupakan keseluruhan
(universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan
sebagainya. Sehingga objek-objek ini menjadi sumber data penelitian.16
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Nasabah Kopena Cabang
Pekalongan yang berjumlah 19.000 nasabah.17
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi. Karena ia merupakan bagian dari populasi, tentulah ia harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh
populasinya.18 Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang
diambil sebagai sumber data dan apat mewakili seluruh populasi.19
Pengambilan sampel menurut teknik slovin dapat menggunakan rumus
sebagai berikut:20
n = N 1 + Ne2
16 Syofian Siregar. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. ( Jakarta : PT.Bumi Aksara, 2014).Hlm. 56
17 Ajeng Oktaviandi Saputri, Coustamer servis officer (CSO) Kopena Cabang Landungsari Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 19 Januari 2016.
18 Saifudin Azwar. Metode Penelitian. ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar , 1998 ). Hlm.77-78 19
Riduwan. Skala Pengukuran variabel-variabel penelitian. (Bandung : Alfabeta, 2007) Hlm. 56
20
Syofian Siregar. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. ( Jakarta : PT.Bumi Aksara, 2014).Hlm. 61
= 19.000 1+(19.000)(0,10)2 = 99,4 dibulatkan menjadi 100 Keterangan : n = sampel N = populasi
e = perkiraan tingkat kesalahan (10%)
Dari perhitungan rumus diatas maka sampel yang digunakan adalah sebanyak 100 nasabah kopena cabang Pekalongan.
3. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Non Probability Sampling yaitu setiap unsur yang terdapat dalam populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang
sama untuk dipilih sebagai sampel.21 Jenis teknik Non Probability
Sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Accidental Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja uang secara kebetulan/ insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data.22
21 Syofian Siregar. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. ( Jakarta : PT.Bumi Aksara, 2014), hlm. 60
E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian 1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan
pola ukur yang sama.23 Adapun instrumen dalam penelitian ini dengan
menggunakan angket atau kuesioner yang akan dibagikan kepada para responden.
Skala pengukuran instrumen penelitian ini ialah skala likert, dimana skala tersebut dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena
tertentu.24 Skala likert berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan
pilihan sebagai berikut: 1 = Sangat Tidak setuju 2 = Tidak Setuju
3 = Ragu-ragu atau Netral 4 = Setuju
5 = Sangat Setuju25
2. Teknik Pengumpulan Data a. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk pengumpulan data berupa data tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang masih aktual dan sesuai dengan
23 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 46.
24 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif dilengkapi ... hlm. 25.
25 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Cet. IV (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 47.
masalah penelitian. Misalnya berupa arsip-arsip, buku-buku catatan
lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.26
b. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan atau data untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dan responden dengan menggunakan
alat yang dinamakan panduan wawancara.27
c. Kuesioner atau Angket
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi, yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau
sistem yang sudah ada.28
Pertanyaan dalam angket berpedoman pada indikator dari masing-masing variabel, pengerjaannya dengan memilih salah satu alternatif pilihan jawaban yang telah disediakan. Setiap pertanyaan disertai dengan lima jawaban menggunakan skala likert. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
26 Muhammad, Metode Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 152.
27 Syofian Siregar. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. ( Jakarta : PT.Bumi Aksara, 2014), hlm. 40
28 Muhammad, Metode Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hlm.44.
indikator variabel.29 Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu. Penelitian ini menggunakan
skala likert berbentuk pernyataan positif :30
1) Sangat setuju (SS) = 5
2) Setuju (S) = 4
3) Netral (N) = 3
4) Tidak Setuju (TS) = 2
5) Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumusan tertentu. Pengolahan data
meliputi kegiatan sebagai berikut :31
a. Editing
Editing adalah proses pengecekan atau pemeriksaan data yang telah berhasil dikumpulkan dari lapangan, karena kemungkinan data yang telah masuk tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan.
29 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 93-93.
30 Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. (Jakarta : PT.Bumi Aksara, 2014),Hlm. 50
Tujuan dilakukan editing adalah untuk mengkoreksi kesalahan-kesalahan dan kekurangan data yang terdapat pada catatan lapangan. b. Codeting
Codeting adalah kegiatan pemberian kode tertentu pada tiap-tiap data yang termasuk kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dlam bentuk angka-angka atau huruf untuk membedakan antara data atau identitas data yang akan dianalisis. c. Scoring
Scoring adalah pemberian nilai berupa angka pada jawaban pertanyaan untuk memperoleh data kuantitatif untuk pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan skala likert dalam penentuan skor, dimana tingkat ukuran ordinal banyak digunakan dalam penelitian sosial, terutama untuk mengukur kepentingan, sikap, atau persepsi.
d. Tabulasi
Tabulasi adalah proses penempatan data ke dalam bentuk tabel yang telah diberi kode sesuai dengan kebutuhan analisis. 2. Analisis Data
Penulis menggunakan metode analisis linier regresi berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
a. Uji Reliabilitas dan Validitas 1) Uji Reliabilitas
Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. Uji reliabilitas alat ukur dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal, pengujian dapat dilakukan test retest, equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal, reliabilitas alat ukur dapat diuji dengan menganalisis konsisten butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu.
Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila terdapat
kesamaan data dalam waktu yang berbeda.32 Suatu konstruk
atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha ≥ 0,60.33
2) Uji Validitas
Suatu instrumen dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang
32
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatid dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 121.
33 Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. (Jakarta : PT.Bumi Aksara, 2014), hlm.90
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.34 Validitas atau kesahihan menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Apabila titik signifikannya kurang dari 0,05 berarti valid, dan jika lebih
dari 0,05 maka tidak valid.35
b. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Model regresi yang baik, menggunakan data yang terdistribusi normal atau mendekati normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan
uji statistik.36 Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan
uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika signifikasi hasil uji K-S nilainya lebih besar dari 0,05 berarti data terdistribusi normal.
34 Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatid dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), Hlm.121
35
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. (Jakarta : PT.Bumi Aksara, 2014).Hlm.75
36 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19.(Semarang: BPUD, 2011), hlm. 160
2) Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas bertujuan unyuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.37
Hasil pengujian ini menggunakan nilai Collinearity Statistics Tolerance (T) dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau
sama dengan nilai VIF ≥ 10.38
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya.39
37 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19.(Semarang: BPUD, 2011), hlm. 105
38 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate ....hlm. 106
39 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19.(Semarang: BPUD, 2011),hlm. 105
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Dalam penelitian ini, uji heteroskedastisitas akan dilakukan dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) dengan residualnya. Dasar analisisnya, sebagai berikut: 40
a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4) Uji Linieritas
Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak.Apakah fungsi yang
40 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19.(Semarang: BPUD, 2011), Hlm. 139
digunakan dalam studi empiris sebaiknya berbentuk linear,
kuadrat atau kubik.41
Sebagai uji prasyarat dalam analisis regresi linear maupun korelasi, uji linearitas ini dapat dilihat hasilnya melalui nilai probabilitas pada tabel ANOVA. Dasar
pengambilan keputusan dalam uji linearitas adalah:42
a) Jika nilai probabilitas > 0,05, maka hubungan antara
variabel X dan variabel Y adalah linear.
b) Jika nilai probabilitas < 0,05, maka hubungan antara
variabel X dan variabel Y adalah tidak linear.
c. Analisis Regresi Linier Berganda
Penerapan metode regresi berganda jumlah variabel bebas (independent) yang digunakan lebih dari satu yang mempengaruhi satu variabel tak bebas (dependent). Rumus regresi Linier Berganda :
Keterangan : Y = Kepuasan Nasabah X1 = Pelayanan X2 = Produk X3 = Promosi X4 = Lokasi 41
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19.(Semarang: BPUD, 2011), hlm. 166.
42 http://www.konsistensi.com/2013/04/uji-linearitas-data-dengan-program-spss.html?m=1 (Diakses pada 20 Maret 2016).
a dan b1,b2,b3 serta b4 = Konstanta 43
Untuk mencari nilai a, b1, dan b2 dapat dihitung dengan
menggunakan perhitungan SPSS for windows.
d. Uji Hipotesis
1) Uji t
Uji signifikansi antara variabel bebas terhadap variabel terikat, baik secara bersama-sama ( serentak ) maupun parsial dilakukan dengan menggunakan uji statistik t dan uji statisticF. Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel dependen yang diuji pada tingkat
signifikansi 0.05.44
2) Uji F
Uji simultan (Uji Statistik f) pada dasarnya digunakan untuk menguji apakah semua variabel independenmempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat
kepercayaan 5%. Pembuktian dilakukan dengan cara
membandingkan nilai F tabel dengan Fhitung.
43 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19.(Semarang: BPUD, 2011), Hlm.405-406
3) Uji Koefisien Determinasi
Dalam uji regresi linear berganda ini dianalisis pula besarnya
determinasi (R2). Keseluruhan R2 digunakan untuk mengukur
ketepatan yang paling baik dari analisis linear berganda. Jika R2
yang diperoleh mendekati 1 (satu), maka semakin kuat model tersebut menerangkan variabel independen terhadap variabel
dependen.Sebaliknya jika R2 mendekati 0 (nol), maka semakin
lemah variabel-variabel independen menerangkan variabel
dependen.
Selain melakukan pembuktian dengan uji t, perlu juga dicari
besarnya koefisien determinasi (R2) parsial untuk masing-masing
variabel independen. Menghitung R2 digunakan untuk mengetahui
sejauh mana sumbangan dari masing-masing variabel independen, jika variabel lainnya konstan terhadap variabel dependen. Semakin
besar nilai R2, maka semakin besar variasi sumbangannya terhadap
variabel dependen.45
45 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19.(Semarang: BPUD, 2011), Hlm.97