• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Konseling Menyususi terhadap Motivasi dan Sikap Ibu Tentang Pemberian ASI pada Bayi 0-6 bulan di Kecamatan Langsa Baro Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Konseling Menyususi terhadap Motivasi dan Sikap Ibu Tentang Pemberian ASI pada Bayi 0-6 bulan di Kecamatan Langsa Baro Tahun 2015"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1 :

Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ……….

Umur : ………

Alamat : ………

Dengan ini menyatakan bahwa saya telah mendapatkan penjelasan mengenai

maksud dari pengumpulan data untuk penelitian tentang “ Pengaruh Konseling Menyusui Terhadap Motivasi dan Dikap Ibu Tentang Pemberian ASI pada Bayi 0-6

Bulan di Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa Tahun 2015” untuk itu secara sukarela saya menyatakan bersedia menjadi responden penelitian tersebut.

Adapun bentuk kesediaan saya adalah :

1. Bersedia ditemui dan memberikan keterangan yang diperlukan untuk

penelitian

2. Bersedia untuk mengisi Kuesioner dan diobservasi

Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dengan penuh

kesadaran tanpa paksaan dari pihak manapun.

Kota Langsa, ……/…………/ 2015

Responden

(2)

Lampiran 2 :

Kuesioner

PENGARUH KONSELING MENYUSUI DENGAN MOTIVASI DAN SIKAP IBU MEMBERI ASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI KECAMAYAN LANGSA

BARO KOTA LANGSA TAHUN 2014

I.Identitas Responden

a. Ibu

Tanggal Wawancara :

__________________________________________

No : ____________________________________

Nama : _____________________________________

Tanggal Lahir : ____________________________________

Alamat : ____________________________________

Pendidikan : ____________________________________

Pekerjaan Ibu : ____________________________________

Pekerjaan Suami : ____________________________________

Kehamilan Anak ke : ____________________________________

Riwayat Menyusui Terdahulu : Ekslusif/Tidak Eksklusif*

Penolong persalinan : ____________________________________

Tempat Persalinan : ____________________________________

(3)

I I. Motivasi

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Saya memberikan ASI atas kemauan saya sendiri

2 Saya lebih sering memberikan ASI pada malam hari

3 Saya merasa ASI saya cukup untuk memenuhi kebutuhan

bayi

4 Saya merasa yakin kalau bayi akan mendapatkan ASI saja

sampai bayi berumur 6 bulan

5 Saya memberikan ASI karena anjuran orang tua

6 Saya merasa nyaman saat memberikan ASI pada bayi

7 Saya akan tetap memberikan ASI walaupun saya dalam

kondisi tidak sehat

8 Saya tidak akan memberikan makanan padat sebelum bayi

berumur > 6 bulan

9 Saya memberikan ASI karena anjuran dari petugas

kesehatan

10 Saya memberikan ASI karena membuat saya bangga

11 Saya memberikan ASI karena kebiasaan setempat

12 Saya memberikan ASI karena ASI saya banyak

(4)

14 Saya memberikan aSI karena dukungan dari lingkungan

sekitar saya

15 Saya memberikan ASI karena pengalaman teman saya

dengan ASI bayi lebih sehat

III.Sikap

No Pernyataan SS S TS STS

1 ASI adalah makanan utama bagi bayi

2 Bayi cukup hanya diberi ASI saja sampai bayi berumur 6 bulan

3 ASI yang pertama keluar sangat baik bagi bayi

4 Bayi tidak perlu mendapat minuman lain selain ASI

5 Bayi yang mendapat ASI saja akan lebih sehat dibandingkan dengan bayi yang diberikan susu formula

6 Dimusim panas bayi tidak perlu diberi air minum

7 Ibu yang bekerja tetap bisa memberi ASI secara eksklusif

(5)

9 Bayi yang sering menangis karena bayi lapar

10 Memberikan ASI sesering mungkin pada malam hari akan meningkatkan produksi ASI

11 Menyusui saat bayi diare adalah sangat aman bagi bayi

12 Puting lecet disebabkan karena menyusui yang kurang baik

13 Ibu yang mempunyai puting datar tetap dapat memberikan ASI

14 Bayi sebaiknya menyusui selama mungkin sampai payudara benar-benar kosong

15 Setiap ibu mampu memberi ASI

IV. Panduan Konseling Bagi Ibu Hamil (Antenatal care)

Antenatal care adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu selama

kehamilannya. Pada kontak ini konseling yang diberikan oleh konselor adalah

tentang:

a. Meingkatkan keyakinan ibu bahwa ibu akan berhasil dalam memberikan ASI

dan bahwa ASI merupakan hak bayi.

b. Makan makanan yang mengandung zat gizi seimbang secara teratur

(6)

d. ASI dan manfaat ASI

e. ASI eksklusif dan pentingnya ASI eksklusif

f. Resiko tidak memberikan ASI pada bayi

g. Bagaimana cara perawatan payudara

h. Pengetahuan dasar laktasi meliputi : anatomi fisiologis payudara, posisi

perlekatan menyusui, frekuensi serta durasi menyusui, tanda kecukupan ASI,

bahaya susu formula dan dot.

i. Bagaimana cara memberikan ASI pada ibu yang bekerja diluar rumah

j. Pemeriksaan penyulit menyusui misal keadaan puting, payudara dan

kebiasaan ibu

V. Panduan Konseling Bagi Ibu Bersalin (Postnatal care)

1. Jika ASI pada salah satu payudar tidak keluar

Informasi yang disampaikan : ada satu zat di dalam ASI yang dapat

mengurangi atau mencegah (inhibit) produksi ASI bila ada banyak ASI yang

tertinggal di dalam satu payudara. Bila ASI dikeluarkan, baik melalui hisapan

bayi atau diperah, inhibitor juga turut dikeluarkan. Payudara akan

memproduksi ASI lagi

2. Jika puting ibu lecet dan retak

Informasi yang disampaikan : puting lecet diakibatkan karena cara menyusui

yang kurang baik (akibat pelekatan yang tidak baik)

Akibat Pelekatan yang Tidak Baik

(7)

Nyeri dan Kerusakan Puting

ASI tidak dikeluarkan dengan Efektif

Pasokan ASI Kurang

Payudara Kurang memproduksi ASI

3. Ibu merasa ASI tidak cukup karena payudara kecil

Informasi yang disampaikan : payudara yang lebih besar hanya berisi lebih

banyak lemak. Bagian payudara yang menghasilkan ASI sama saja jumlahnya

disemua payudara

4. Bayi diberi air minum karena cuaca panas

Informasi yang diberikan : susu yang dihasilkan setelah beberapa hari

persalinan disebut ASI matur/ASI matang. Jumlah ASI bertambah banyak dan

payudara terasa penuh, keras dan berat. Saat ini ASI yang dihasilkan

dibedakan menjadi 2 yaitu susu awal (foremilk) dan susu akhir (hindmilk).

Susu awal adalah ASI yang lebih bening dan diproduksi pada awal proses

menyusui sedangkan susu akhir adalah ASI yang lebih putih, diproduksi pada

akhir proses menyusui. Susu awal lebih banyak mengandung protein, laktosa Payudara Bengkak

Bayi tidak puas

Ingin menyusu lebih lama

Bayi frustasi, menolak menyusu

(8)

dan zat gizi lainnya. Apabila bayi mendapatkan lebih banyak susu awal, maka

semua kebutuhan air akan terpenuhi sehingga bayi tidak memerlukan lagi air

minum selain ASI sebelum berumur 6 bulan. Susu akhir mengandung lebih

banyak lemak. Lemak tersebut memberi banyak energi, oleh karena itu jangan

melepas bayi dari satu payudara terlalu cepat, bayi sebaiknya dibiarkan terus

menyusu sampai ia mendapatkan semua yang diperlukan.

5. Ibu pikir bayinya lapar karena sering menangis

Informasi yang diberikan : banyak alasan yang menyebabkan bayi menangis

diantaranya diantaranya adalah ketidaknyamanan, kelelahan, penyakit atau

nyeri, kelaparan karena percepatan atau lompatan pertumbuhan sedangkan

bayi tidak mendapat cukup ASI, makanan ibu, obat-obatan yang dikonsumsi

ibu termasuk jika ibu merokok akan membuat bayi lebih sering menangis,

terlalu banyak ASI karena bayi lebih sering menyusu sehingga pasokan ASI

meningkat, kolik dan bayi yang banyak kebutuhan. Cara membantu keluarga

yang bayinya sering menangis adalah dengan mencari penyebab, cari tahu

pemberian makanan dan perilaku bayi, cari tahu menu makanan ibu, apakah

banyak minum kopi atau merokok atau mengkonsumsi obat, cari tahu desakan

yang ibu terima dari keluarga atau orang lain, cek posisi bayi menyusu dan

lamanya setiap kali menyusu, pastikan bayi tidak sedang sakit atau kesakitan

periksa pertumbuhannya kemudian nilailah kegiatan menyusui.

(9)

Informasi yang diberikan : Kolostrum merupakan ASI yang berwarna

kekuningan yang pertama keluar dan merupakan satu-satunya makanan yang

bayi perlukan pada hari pertama yang kaya akan zat gizi dan mengandung zat

kekebalan tubuh

7. Ibu kembali bekerja

Informasi yang diberikan : bila memungkinkan bawa bayi ketempat kerja, jika

tempat kerja dekat dengan rumah ibu mungkin bisa pulang kerumah untuk

menyusui, tetapi apabila tempat kerja jauh dari rumah dan tidak emungkinkan

ibu untuk membawa bayi maka ada beberapa cara yang dapat ibu lakukan

sehingga bayi tetap mendapatkan ASI yaitu : jangan memberikan makanan

lain sebelum benar-benar membutuhkan, teruskan menyusui dimalam hari,

dini hari dan kapan saja saat dirumah, perah ASI sebelum pergi bekerja, susui

bayi setelah ibu memerah ASI karena penghisapan lebih efisien daripada

pemerahan.

8. Ibu yang mengira Asi nya terlalu encer

Informasi yang diberikan : setelah beberapa hari persalinan jumlah ASI akan

bertambah banyak dan konsistensinya kelihatan lebih encer dibandingkan ASI

yang pertama keluar dan warna ASI lebih putih

9. Apakah bayi ibu tidur dengan ibu ?

Informasi yang diberikan : bayi dan ibu sebaiknya tidur dalam satu tempat

tidur karena memungkinkan ibu beristirahat sambil menyusui

(10)

Informasi yang diberikan : menyusui saat bayi diare itu benar-benar aman

karena ASI mengandung antibodi

11.Ibu yang berpikir ASI kurang

Informasi yang diberikan : menyusui lebih sering akan menghasilkan ASI

yang lebih banyak

12.Ibu hanya menyusui bayi tidak lebih dari 10 menit

Informasi yang diberikan : berikan ASI sampai payudara benar-benar kosong

karena komposisi ASI awal berbeda dengan komposisi ASI akhir sehingga

kebutuhan bayi akan zat gizi dapat terpenuhi

13.Bayi menolak menyusui

Informasi yang diberikan : kemungkinan yang menyebabkan bayi menolak

menyusui seperti bayi sakit kesakitan atau dibawah pengaruh obat, teknik

menyusui yang salah sehingga bayi merasa frustasi, bayi bingung karena

adanya perubahan seperti bayi berpisah dari ibu karena ibu harus kembali

bekerja, perubahan bau badan ibunya misal ibu makan makanan yang

beraroma berbeda dari biasanya atau ibu ganti sabun mandi, perubahan

aktivitas keluarga, terlalu banyak pengasuh, ibu sedang menstruasi, penyakit

infeksi di payudara dan bayi menolak hanya terlihat dan bukan sungguhan.

14.Jika ibu berkata bayi diberikan susu formula dimalam hari karena dapat

(11)

Informasi yang disampaikan : menyusu lebih sering dimalam hari akan

meningkatkan jumlah produksi ASI karena hormon prolaktin (penghasil air

susu) lebih banyak disekresi pada malam hari.

15.Ibu merasa tidak berhasil menyusui

Informasi yang disampaikan : keadaan tertekan akan membuat ibu dan bayi

stres oleh karena itu pada saat menyusui ibu harus dalam keadaan senang dan

tenang, bayi melekat dengan benar pada payudara sehingga ia menyusu efektif

(12)

Lampiran 3

LEMBAR BANTUAN PENGAMATAN MENYUSUI (Depkes RI, 2007)

Nama Ibu : _______________________ Tanggal : ____________

Nama Bayi : _______________________ Umur Bayi : ____________

TandaMenyusui Berjalan Baik : Tanda Mungkin Ditemukan Kesulitan:

UMUM IBU :

Ibu Tampak Sehat Ibu Tamapak Sakit atau Depresi

Ibu Tampak Rileks dan Nyaman Ibu Tamapak Tegang dan Tidak Nyaman

Terlihat tanda bonding ibu-bayi Tidak ada kontak ibu-bayi

UMUM BAYI :

Bayi Tampak Sehat Bayi tampak mengantuk atau sakit

Bayi tampak tenang dan rileks Bayi tamapak gelisah atau menangis

Bayi mencari payudara bila lapar Bayi tidak mencari payudara (rooting)

PAYUDARA :

Payudara tampak sehat Payudara tampak merah, bengkak

Puting keluar dan lentur Puting datar/terbenam

Payudara ditopang dengan baik oleh Payudara ditopang dengan jari di Jari2 yang jauh dari puting areola

POSISI BAYI :

Tampak lebih banyak areola diatas bibir Leher dan kepala bayi terputar

Bayi dipeluk dekat badan ibu Bayi tidak dipeluk dekat badan ibu

(13)

Bayi mendekat ke payudara Bayi mendekat ke payudara, bibir bawah

Hidung berhadapan dengan puting atau dagu berhadapan dengan puting

PERLEKATAN BAYI :

Tampak lebih banyak areola diatas bibir lebih banyak areola dibawah bibir

Mulut bayi terbuka lebar Mulut bayi tak terbuka lebar

Bibir bawah berputar keluar Bibir bawah terputar kedalam

Dagu bayi menempel pada payudara Dagu bayi tidak menempel

payudara

MENGHISAP :

Hisapan lambat, dalam dengan istirahat Hisapan dangkal dan cepat

Pipi membulat waktu menghisap Pipi tertarik kedalam waktu

menghisap

Bayi melepaskan payudara waktu selesai Ibu melepaskan bayi dari payudara

Ibu merasakan tanda2 refleks oksitosin Tidak tampak tanda oksitosin yg jelas

(14)

Cara Membantu Ibu Mengatur Posisi Bayi

a. Beri salam kepada ibu dan tanyakan bagaimana proses menyusui

b. Nilailah proses menyusui

c. Jelaskan apa yang mungkin bisa dibantu dan tanyakan apakah ibu menghendaki

kita mencontohkannya

d. Pastikan ibu merasa nyaman dan rileks karena ketidaknyaman memberi ASI

membuat ibu dan bayi frustasi sehingga dapat menghambat proses menyusui

e. Jelaskan cara memegang bayinya dan tunjukan kepada empat butir penting dalam

memegang bayi yaitu kepala dan badan bayi harus lurus, wajah bayi menghadap

payudara ibu dan hidungnya berhadapan dengan puting, badan bayi dekat dengan

badan ibu dan menyangga seluruh badan bayi

f. Tunjukan pada ibu cara menyangga payudaranya yaitu jari-jari diletakan pada

dinding dada di bawah payudara, jari telunjuk menyangga payudara, ibu jari

diatas payudara (jari-jari ibu tidak boleh terlalu dekat dengan puting).

g. Tunjukan dan jelaskan cara membantu bayi melekat seperti sentuh bibir bayi

dengan puting ibu, tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar dan gerakan bayi ke

payudara ibu dengan cepat, arahkan bibir bawahnya ke bawah puting.

h. Perhatikan respon ibu dan tanyakan bagaimana rasanya menyusuinya sekarang

(15)

Sebab-Sebab Pelekatan Kurang Baik

Penggunaan Asupan Botol - Sebelum menyusui dimantapkan

- Sebagai tambahan setelah menyusui

Ibu tidak pengalaman - Bayi pertama

- Pemberian asupan botol sebelumnya

Kesulitan Funsional - Bayi kecil atau lemah

- Puting dan sekitarnya kurang lentur

- Payudara bengkak

- Terlambat mulai menyusui

Kurang terampil mendukung - Kurang dukungan masyarakat

- Petugas kesehatan tidak membei

bantuan tentang teknik menyusui

yang benar

Tatalaksana Puting Datar dan Terbenam

Perawatan Antenatal Mungkin tidak membantu

Segera Setelah Lahir - Bangun rasa percaya diri ibu

- Payudara akan membaik - Jelaskan pada ibu

- Jelaskan bahwa bayi menyusu dari payudara bukan dari puting

- Biarkan bayi mencari payudara dengan kontak kulit

- Bantu ibu mengatur posisi bayi pada payudara

- Coba berbagai posisi yang ibu merasa nyaman

- Bantu ibu agar puting lebih

menonjol keluar dengan

(16)

Untuk Minggu Pertama atau Kedua jika

Jika Bayi mampu menyusui Susui lebih sering, bantu dengan posisi

yang baik

Jika bayi tidak mampu menyusui Perah ASI dengan tangan atau pompa

Sebelum menyusui untuk merangsang

refleks oksitosin

- Kompres dengan air hangat atau

mandi dengan air hangat

- Pijat tengkuk dan punggung

- Pijatan ringan pada payudara

- Merangsang kulit puting

- Bantu ibu untuk rileks

Setelah menyusui untuk mengurangi edema

Kompres dingin pada Payudara

Perawatan Saluran Tersumbat dan Mastistis

Pertama Kemudian

Perbaiki aliran pada payudara

Cari penyebab dan perbaiki :

- Pelekatan yang kurang baik - Tekanan pakaian atau jari

- Buruknya aliran pada payudara berukuran besar

Jika ada diantara yang berikut

- Gejala-gejalanya parah - Puting retak

(17)

Anjuran :

- Menyusui lebih sering - Analgesik (paracetamol atau

ibuprofen)

- Urut lembut ke arah puting

- Kompres

Selain itu tangani juga dengan antibiotika

Srankan apabila menolong

- mulai menyusui dengan payudara yang tidak sakit

- periksa payudara – bengkak, puting retak, candida - periksa bayi untuk candida dan tali lidah pendek

Berikan penanganan yang tepat :

- bangun rasa percaya diri ibu

- perbaiki pelekatan dan teruskan menyusu

- kurangi pembengkakan dengan sering menyusui dan perah ASI

- obati candida apabila kulit merah, berkilat dan bersisik, apabila gatal atau

sakit atau jika nyeri berlanjut

Anjurkan ibu untuk :

- mencuci payudara sekali sehari saja dan hindari pemakaian sabun

- hindari obat lotion dan salep

(18)

Cara Membantu Bayi yang Sering Menangis

Beri pujian yang sesuai

Berilah informasi yang relevam

Berilah saran yang sesuai

Bantu ibu mengungkapkan perasaan (bersalah, marah). Berempatilah

Cari tahu pemberian makan dan perilaku bayi

Cari tahu menu makan ibu, kopi, rokok, obat-obatan

Desakan dari keluarga atau orang lain

Posisi pada payudara, lama menyusu

Penyakit atau kesakitan (rawat atau beri rujukan yang tepat)

Periksa pertumbuhan

Pendapat ibu tentang penyebab tangisan

Perasaan ibu tentang bayi dan perilakunya

Bayinya tumbuh dengan baik dan tidak sakit

ASInya mencukupi semua kebutuhan bayinya

Bayinya baik-baik saja dan tidak nakal

(19)

Berilah bantuan praktis

Tangisan akan berkuran saat bayi berusia 3-4 bukan

Obat ubtu kolik tidak dianjurkan

MP-ASI tidak perlu atau tidak membantu

Bayi yang diberi makanan buatan juga bisa kolik

Menenangkan bayi dengan menyusuinya adalah tindakan aman, boto dot dan enpeng tidak aman

Susui satu payudara saja setiap kali menyusui

Susui payudara lain dikesempatan berikutnya

Kurangi kopi dan teh

Tunjukan pada ibu dan yang lainnya cara

Mendekap dan mengendong bayi erat-erat, gerakan lembut, tekanan lembut pada perut

(20)

Lampiran 4

Macam-Macam Posisi Menyusui pada Bayi (Depkes RI, 2007)

Posisi menyusui sambil Posisi menyusui sambil berdiri yang benar duduk yang benar

Posisi menyusui sambil Posisi menyusui bayi rebahan yang benar dalam kondisi normal

(21)

Posisi menyusui bayi Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan kembar secara bersamaan Football hold for twins Football hold for twins

Cara memegang payudara Perlekatan yang benar

(22)

Teknik menyusui yang benar

(23)

Cara melepaskan isapan bayi

(24)

Lampiran 6 :

Distribusi Motivasi Ibu Berdasarkan Jawaban Pre-test dan Post-test

No Pertanyaan Motivasi

Pre-test Post-test saja sampai bayi berumur 6 bulan

26 49,1 50 94,3

4 Saya memberikan ASI karena untuk menjarangkan kelahiran dalam kondisi tidak sehat

35 66 49 92,5

8 Saya tidak akan memberikan makanan padat sebelum bayi berumur > 6 bulan

17 32,1 44 83

13 Saya memberikan ASI karena pengalaman teman saya dengan ASI bayi lebih sehat

(25)

Lampiran 7 :

Distribusi Sikap Ibu Berdasarkan Jawaban Pre-test dan Post-test

No Pernyataan Sikap

Pre-test Post-test

n % n %

1 ASI adalah makanan utama bagi bayi

(Sangat Setuju) 27 50,9 44 83,0

3 Bayi tidak perlu mendapat minuman lain selain ASI

(Sangat Setuju) 14 26,4 18 34,0

(Setuju) 24 45,3 34 64,2

(Tidak Setuju) 15 28,3 1 1,9

(Sangat Tidak Setuju) 0

4 Di musim panas bayi tidak perlu diberi air

5 Ibu yang bekerja tetap bisa memberi ASI secara Eksklusif

(Sangat Setuju) 11 20,8 17 33,1

(Setuju) 32 60,4 43 81,1

(Tidak Setuju) 10 18,9 0

(Sangat Tidak Setuju)

(26)

(Setuju) 27 60,9 40 75,5

(Tidak Setuju) 23 43,4 1 1,9

(Sangat Tidak Setuju) 2 3,8 0

8 Memberikan ASI sesering mungkin pada malam hari akan meningkatkan produksi ASI

(Sangat Setuju) 6 11,3 12 22,6

(Setuju) 32 60,4 40 75,5

(Tidak Setuju) 15 28,3 1 1,9

(Sangat Tidak Setuju) 0

9 Menyusui saat bayi diare adalah sangat aman bagi bayi

(Sangat Setuju) 13 24,3 24 45,3

(Setuju) 36 67,9 29 54,7

(Tidak Setuju) 4 7,5 0

(Sangat Tidak Setuju) 0

10 Puting lecet disebabkan karena menyusui yang

13 Setiap ibu mampu memberi ASI

(Sangat Setuju) 15 28,3 31 58,5

(Setuju) 32 60,4 22 41,5

(Tidak Setuju) 6 11,3 0

(27)
(28)
(29)

[DataSet1] C:\Users\Wins 7 New 2013\Documents\analisis motiv n sikap.sav

Descriptives

Statistic Std. Error

Motivasi sebelum konseling Mean 7,96 ,373

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 7,21

Upper Bound 8,71

5% Trimmed Mean 8,08

Median 8,00

Variance 7,383

Std. Deviation 2,717

Minimum 0

Maximum 13

Range 13

Interquartile Range 4

Skewness -,616 ,327

Kurtosis ,354 ,644

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Motivasi sebelum konseling ,116 53 ,071 ,959 53 ,068

(30)

Explore

Descriptives

Statistic

Std.

Error

Sikap sebelum konseling Mean 37,64 ,736

95% Confidence Interval for

Mean

Std. Deviation 5,360

Minimum 29

Maximum 50

Range 21

Interquartile Range 8

Skewness ,350 ,327

a. Lilliefors Significance Correction

(31)

Frequency Table

umur responden

Frequency Percent Valid Percent

(32)

umur responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(33)

SMP 5 9,4 9,4 100,0

Total 53 100,0 100,0

Pekerjaan Ibu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(34)

Frequency Percent Valid Percent

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(35)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Klinik 7 13,2 13,2 13,2

Poskesde 16 30,2 30,2 43,4

RS CND 2 3,8 3,8 47,2

RS PTP 5 9,4 9,4 56,6

RSU 16 30,2 30,2 86,8

Rumah 7 13,2 13,2 100,0

Total 53 100,0 100,0

otivasi setelah konseling

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 6 1 1,9 1,9 1,9

7 5 9,4 9,4 11,3

8 1 1,9 1,9 13,2

9 1 1,9 1,9 15,1

10 7 13,2 13,2 28,3

11 15 28,3 28,3 56,6

12 16 30,2 30,2 86,8

13 7 13,2 13,2 100,0

Total 53 100,0 100,0

(36)

Frequency Percent Valid Percent

Frequency Percent Valid Percent

(37)

43 1 1,9 1,9 86,8

Frequency Percent Valid Percent

(38)

Frequency Percent Valid Percent

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Negatif 29 54,7 54,7 54,7

Positif 24 45,3 45,3 100,0

(39)

Kelompok sikap setelah konseling

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

[DataSet1] C:\Users\Wins 7 New 2013\Documents\analisis motiv n sikap.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Motivasi sebelum konseling 7,96 53 2,717 ,373

Motivasi setelah konseling 10,87 53 1,798 ,247

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Motivasi sebelum konseling

& Motivasi setelah konseling

(40)

Paired Samples Statistics

Pair 1 Sikap sebelum konseling &

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian diharapkan mereka siap untuk bersaing dengan sumber daya manusia atau tenaga kerja dari negara lainnya ketika besok pada tahun 2015 Masyarakat Ekonomi ASEAN

Unsur – Unsur yang terkandung dalam Pasal 10 Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dalam

sudah angkat tangan pada saat transaksi selesai. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pandangan mahasiswa Muamalah terhadap jual-beli kosmetik yang mengandung

Ada pengaruh signifikan dari implementasi prinsip kemitraan terhadap kinerja, ada pengaruh signifikan dari komunikasi interpersonal terhadap kinerja, ada

Sebaliknya pelaksanaan pidana penjara, terpidana menjalani hidup dalam lembaga penjara bersama dengan 'masyarakat' sesamapelanggar hukum pidana(narapidana). Sampai sejauh ini

Disain model pembelajaran proyek berbasis lingkungan perkembangan, hendaknya disusun secara komprehensif yang memuat berbagai komponen seperti topik proyek yang

Berdasarkan data yang diperoleh melalui tes tertulis dan hasil wawancara, pada tahap memahami masalah DS menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan kurang

bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2011