• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan Hukum Terhadap Saksi Instrumenter Dalam Akta Notaris yang Aktanya Menjadi Objek Perkara Pidana di Pengadilan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perlindungan Hukum Terhadap Saksi Instrumenter Dalam Akta Notaris yang Aktanya Menjadi Objek Perkara Pidana di Pengadilan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI

INSTRUMENTER DALAM AKTA NOTARIS YANG AKTANYA

MENJADI OBJEK PERKARA PIDANA DI PENGADILAN

TESIS

Oleh

LIZA DWINANDA

147011026/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI

INSTRUMENTER DALAM AKTA NOTARIS YANG AKTANYA

MENJADI OBJEK PERKARA PIDANA DI PENGADILAN

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh

LIZA DWINANDA

147011026/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Judul Tesis : PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI

INSTRUMENTER DALAM AKTA NOTARIS

YANG AKTANYA MENJADI OBJEK PERKARA PIDANA DI PENGADILAN

Nama Mahasiswa : LIZA DWINANDA

Nomor Pokok : 147011026

Program Studi : KENOTARIATAN

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)

Pembimbing Pembimbing

(Dr. Muhammad Hamdan, SH, MH) (Notaris Syafnil Gani, SH, MHum)

Ketua Program Studi, Dekan,

(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN) (Prof.Dr.Budiman Ginting,SH,MHum)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 26 Oktober 2016

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN

Anggota : 1. Dr. Muhammad Hamdan, SH, MH

2. Notaris Syafnil Gani, SH, MHum

3. Dr. Mahmud Mulyadi, SH, MHum

(5)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : LIZA DWINANDA

Nim : 147011026

Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis : PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI

INSTRUMENTER DALAM AKTA NOTARIS YANG AKTANYA MENJADI OBJEK PERKARA PIDANA DI PENGADILAN

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri

bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena

kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi

Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas

perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan

sehat.

Medan,

Yang membuat Pernyataan

(6)

i ABSTRAK

Pada dunia kenotariatan, kehadiran seorang saksi menjadi satu syarat formal dalam pembuatan akta di hadapan Notaris. Ketidakhadiran saksi dalam suatu pembuatan akta, dapat membuat kekuatan suatu akta tersebut menjadi kekuatan di bawah tangan. Selain mempunyai tugas untuk membubuhkan tanda tangan di dalam akta, seorang saksi juga bertugas untuk menyaksikan pembuatan dan pembacaan akta. Hal ini dilakukan agar seorang saksi dapat menjadi pelindung bagi seorang Notaris jika suatu hari terjadi sengketa dalam akta yang dibuatnya itu.

Penelitian ini menggunakan penelitian penelitian hukum normatif (yuridis normatif), yaitu penelitian hukum yang mempergunakan data sekunder yang dimulai dengan analisis terhadap permasalahan hukum yang baik berasal dari literature maupun peraturan perundang-undangan.

Hasil penelitian diketahui bahwa kehadiran seorang saksi di dalam suatu akta Notaris adalah syarat utama agar akta tersebut memiliki kekuatan akta yang otentik. Di dalam Pasal Pasal 41 UUJN, ketidakhadiran seorang saksi akan membuat akta tersebut hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di bawah tangan. Namun, selain saksi memiliki kedudukan yang sangat penting dalam suatu akta, seorang saksi dalam lalu lintas hukum kenotariatan, juga mendapatkan perlindungan ketika harus memberikan keterangan di depan persidangan perihal akta yang terjerat kasus hukum tersebut. Undang-undang Perlindungan Saksi dan korban Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban telah menjamin perlindungan bagi seorang saksi ketika memberikan keterangan di muka persidangan. Dalam Pasal 5 telah dijelaskan perihal perlindungan bagi seorang saksi yang salah satunya adalah mendapatkan perlindungan baik diri pribadi sampai kepada tempat tinggal. Dan hal ini berlangsung sejak proses penyelidikan hingga berakhirnya perkara tersebut. Seorang saksi instrumenter dalam memberikan keterangan di depan persidangan perihal akta yang disengketakan, haruslah memberikan keterangan yang sebenar-benarnya sesuai apa yang ia saksikan saat pembacaan akta berlangsung. Bahwa benar terjadi suatu perbuatan hukum di dalam akta serta kehadiran para pihak serta identitasnya. Hal ini dilakukan agar posisi seorang Notaris dalam suatu akta yang disengketakan tetap aman dan tidak terjerat dalam hukuman pidana.

(7)

ii ABSTRACT

In a notarial affair, the presence of a witness (or witnesses) becomes a formal prerequisite in making a deed before a Notary. The absence of a witness can cause the deed to become an underhanded one. Besides signing the deed, a witness must also witnesses the drawing up and the reading of the deed in order to protect the Notary from any dispute caused by the deed itself.

The research used judicial normative method by using secondary data, starting from analyzing legal problems which come from literature or from legal provisions.

The result of the research showed that the presence of a witness in making a notarial deed is the principal prerequisite to make it authentic. Article 41 of UUJN, the absence of a witness will make a notarial deed an underhanded one. Besides playing an important role, in a notarial affair, a witness also gets protection in giving his testimony before the court about the deed which has legal problem. Law No. 31/2014 on Protection against Witness and Victim on the amendment of Law No. 13/2006 on Protection against Witness and Victim gives legal protection for a witness in giving his testimony in the proceedings. Article 5 states a witness gets protection for his personal matters and his address, starting from the investigation until the court’s verdict is handed down. An instrument witness, in the case of a deed with legal problem, has to give the testimony correctly according to what he has witnessed during the proceedings that legal act, the presence of the litigants, and their identity so that a Notary’s position in a disputed deed is safe and does not involved in a criminal case.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena atas berkah

dan ridho-NYA, penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini yang diberi judul

“PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI INSTRUMENTER DALAM

AKTA NOTARIS YANG AKTANYA MENJADI OBJEK PERKARA PIDANA

DI PENGADILAN”.

Penulisan Tesis ini adalah merupakan salah satu persyaratan guna

memperoleh gelar Magister Kenotariatan (M.Kn) pada Fakultas Hukum USU, dan

semoga karya ilmiah ini memberi manfaat tidak saja bagi penulis sendiri tetapi juga

bagi rekan-rekan mahasiswa pada Program Magister Kenotariatan dan masyarakat

pada umumnya yang tidak terlepas dari perbuatan-perbuatan hukum dalam membuat

akta.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada segenap pihak yang telah memberi dukungan bagi penulis sehingga

penulisan tesis ini dapat terlaksana dengan baik dan penulis menyadari bahwa tesis

ini masih jauh dari sempurna dan untuk itu penulis secara terbuka menerima

masukan-masukan dan kritikan yang bersifat menyempurnakan pengetahuan penulis

akan materi yang dibahas. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Rektor Universitas Sumatera

Utara dan segenap Staf dan jajarannya;

2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara dan segenap Staf dan jajarannya;

3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program

(9)

iv

Komisi Pembimbing yang dengan penuh perhatian telah banyak memberi arahan,

masukan dan saran dalam penulisan tesis ini;

4. Bapak Dr. Muhammad Hamdan, SH., M.H, selaku Anggota Komisi

Pembimbing yang dengan penuh perhatian telah banyak memberi arahan,

masukan dan saran dalam penulisan tesis ini;

5. Bapak Syafnil Gani, SH, M.Hum, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang

dengan penuh perhatian telah banyak memberi arahan, masukan dan saran dalam

penulisan tesis ini;

6. Ibu Chairani Bustami, SH, SpN, MKn,selaku Dosen Penguji;

7. Dr. Mahmud Mulyadi, SH, M.Hum,selaku dosen Penguji;

Ucapan terima kasih setulus-tulusnya juga penulis sampaikan kepada Papa

dan Mama (H. Mahruzar dan Hj. Elfriani), yang telah mendoakan serta

mendukung dengan curahan kasih sayang, juga kepada Kakak dan Kedua Adik

(Novi Elma Yunita, SE, Rizky Amanda Putri S.I.Kom dan Muhammad Dava

Farhan), serta Abang Ipar (Andhika Al Arief ST). Terima kasih atas doa dan

semua bantuannya. Semoga kita semua selalu dalam lindungan ALLAH SWT. Kalian

yang terbaik.

Dalam kesempatan ini penulis ucapkan juga terimakasih kepada

sahabat-sahabat yang selalu memberikan dukungan khususnya, Hanna Stephanie Tarigan,

Yesicha C. Ginting, SH., M.Kn, Rosemery, Lastria Ambarita, New Yearlina S,

Anna Fahreni, SH., M.Kn, Juliagustina Inggriany H, Debora Claudia, SH.,

M.Kn, Boy Sihombing, SH., M.Kn, dan semua sahabat-sahabat di Grup B

Reguler Tahun 2014 Magister Kenotariatan USU yang tidak bisa saya sebutkan

satu persatu. Terima kasih atas semua kebaikannya, semoga ALLAH SWT membalas

kebaikan kalian semua. Dan kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan

satu persatu, tiada maksud mengecilkan arti pentingnya bantuan dan peran yang

(10)

v

Ucapan terima kasih penulis sampaikan juga kepada seluruh Dosen Magister

Kenotarian Fakultas Hukum USU, yang telah memberikan pengajaran dan

pembelajaran pendidikan yang berharga sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis

ini. Serta Staff Pegawai di Magister Kenotariatan USU yang telah membantu penulis

dalam mengurus surat-surat dan memperlancar segala urusan. Dan yang terakhir

terima kasih untuk semua orang (tidak dapat penulis sebutkan satu persatu) yang telah

membantu menyelesaikan Tesis ini dan telah banyak memberikan informasi kepada

penulis dan segala hal.

Medan, Oktober 2016 Penulis,

(11)

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : LIZA DWINANDA

NIM : 147011026

Tempat dan tanggal lahir : Binjai, 16 September 1990

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Pulau Irian Nomor 14, Kelurahan :

Persiakan, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebing Tinggi

Anak ke : ke 2 dari 4 bersaudara

Nama Orang Tua : Ayah : H. Mahruzar

Ibu : Hj. Elfriani

Alamat : Jl. Pulau Irian Nomor 14, Kelurahan :

Persiakan, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebing Tinggi

II. PENDIDIKAN :

1. SD Budi Dharma Tebing Tinggi

2. SMP Negeri 1 Tebing-Tinggi

3. SMA Negeri 4 Tebing-Tinggi

4. Tahun 2009 – 2014, tercatat sebagai Mahasiswi pada Fakultas Hukum Jurusan Hukum Perdatadi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR ISTILAH ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 11

C. Tujuan Penelitian ... 12

D. Manfaat Penelitian ... 12

E. Keaslian Penelitian ... 13

F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 13

1. Kerangka Teori ... 13

2. Konsepsi ... 22

G. Metode Penelitian ... 25

1. Sifat Penelitian dan Metode Pendekatan ... 25

2. Sumber Data/Bahan Hukum ... 27

3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 28

4. Analisis Data ... 29

BAB II KEDUDUKAN SAKSI INSTRUMENTER DALAM AKTA NOTARIS ... 30

(13)

1. Sejarah Notaris di Indonesia ... 32

2. Pengertian dan Wewenang Notaris ... 35

B. Hak dan Kewajiban Saksi Instrumenter dalam Akta Notaris ... 45

1. Jenis-jenis dan Pengertian Saksi Notaris ... 45

2. Hak dan Kewajiban Saksi Akta dalam Akta Notaris ... 52

C. Syarat-Syarat Menjadi Saksi Dalam Akta Notaris dan Saksi Dalam Memberikan Keterangan di Persidangan ... 57

D. Kedudukan Saksi Instrumenter dalam Pembuatan Akta ... 63

E. Pembuktian Keterangan Saksi di dalam Akta Notaris ... 66

1. Pembuktian Keterangan Saksi dari Sudut Hukum Perdata . 68 2. Pembuktian Keterangan Saksi dari Sudut Hukum Pidana .. 75

BAB III PERLINDUNGAN HUKUM BAGI SAKSI INSTRUMENTER DALAM MEMBERIKAN KETERANGAN DALAM AKTA NOTARIS ... 79

A. Pembuktian Kesaksian Oleh Saksi Akta di Depan Persidangan 79 B. Perbedaan Saksi Instrumenter dalam Akta dan Saksi di Luar Instrumenter ... 88

C. Perlindungan Hukum Bagi Saksi Instrumenter dalam Memberikan Keterangan dan Dasar Hukumnya ... 92

BAB IV AKIBAT HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM MEMBERIKAN KETERANGAN DALAM AKTA NOTARIS . 98 A. Akibat Hukum Bagi Saksi dalam Hukum Pidana ... 98

B. Akibat Hukum Bagi Saksi dalam Hukum Perdata ... 105

C. Pertanggungjawaban Saksi Dalam Memberikan Keterangan Di Persidangan ... 109

D. Pertanggungjawaban Notaris Dalam Akta di Depan Persidangan ... 112

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 121

A. Kesimpulan ... 121

B. Saran ... 122

(14)

DAFTAR ISTILAH

Abrevation : Tanda-tanda kependekan isi materi/resume

Ambt : Jabatan

Attesterend Getulgen : Saksi Pengenal

Audi et alteram partem : Ketentuan bahwa kedua belah pihak harus diperlakukan sama sehingga pengakuan alat bukti harus dilakukan dimuka sidang yang dihadiri oleh kedua belah pihak.

Diskresi : Keputusan atau tindakan yang ditetapkan

atau dilakukan oleh Pejabat Pemerintahan untuk mengatasi persoalan konkret yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam hal peraturan perundang-undangan yang memberikan pilihan, tidak mengatur, tidak lengkap atau tidak jelas, dan/atau adanya stagnasi pemerintahan.

Duurzam : Tidak dapat diubah begitu saja

Formele bewijskracht : Kekuatan pembuktian formil

Instrumentaire Getulgen : Saksi Intrumenter

Ius consituendum : Aturan hukum lain akan datang kemudian

ius curia novit : Hakim belum tahu akan hukumnya

Kring van vaste werkzaamheden : Suatu lingkungan pekerjaan tetap

Materiele bewijskracht : Kekuatan pembuktian materil

Onderdeel : Bagian

Onvoldoende gemotiveerd : Tidak cukup dipertimbangkan

Openbaar ambtenaar : Pejabat Umum (publik) yaitu pejabat yang mempunyai tugas yang bertalian dengan kepentingan publik

Prokureur : Pengacara atau Advokat

Public trust : Kepercayaan Publik

(15)

Predictability : Kepercayaan

Rechtsstaat : Negara Hukum

Rechtdelicht : Kejahatan

Rechtbescherming van de burgers : Perlindungan Hukum

Rechsbescherming : Perlindungan Hukum

Schuld : Kesalahan

secundum allegata iudicare : Dalam sengketa yang diajukan pencari keadilan

Stenografen : Orang-orang yang memiliki keahlian untuk

mempergunakan suatu bentuk tulisan cepat didalam menjalankan pekerjaan mereka yang sekarang

Tabelliones : Pejabat-pejabat yang menjalankan tugas

untuk Pemerintah dan melayani publik (umum),

The persuasive force of precedent : Pendirian atau keyakinan Hakim yang menerima putusan terdahulu sebagai pedoman untuk memutuskan perkara yang sejenis.

Toerekeningsvatbaarheid : Dapat dipertanggungjawabkan

Pledoi : Nota pembelaan

Verlidjen : Pembacaan dan penandatanganan akta

Verwijbaarheid : Pertanggungjawaban pidana lahir dengan

diteruskannya celaan

VOC : Vereenidge Oostindische Compagnie yang

berarti Persekutuan Perusahaan Hindia Timur

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya sistem berupa papan informasi digital yang dirancang saat ini, staff bagian pengajaran diharapkan dapat memberikan pelayanan berupa penyampaian

Antibacterial/antifungal activity and synergistic interactions between polyprenols and other lipids isolated from Ginkgo biloba L. The Botany

Curahan waktu dari perempuan penjual ikan keliling dalam satu hari 2 jam – 3 jam yaitu para istri nelayan yang hanya menggunakan waktu senggang untuk berjualan karena suami

(1) Bahasa rupa wimba pada komik anak-anak “Anak Hewan” baik objek yang digambar maupun cara menggambar objek, telah disesuaikan dengan pengetahuan anak-anak tentang anak

Analisis Kromatografi Lapis Tipis di Laboratorium Fitokimia USU.

9 Tugas yang harus saya kerjakan setiap. harinya sesuai dengan jumlah

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH EFEKTIVITAS KERJA

Dari semua aspek yang ditinjau yaitu pembelajaran dengan metode Eksperimen, metode Demonstrasi, sikap ilmiah tinggi dan rendah yang berpengaruh terhadap prestasi