• Tidak ada hasil yang ditemukan

170442 pikiran rakyat paviliun indonesia memikat pengunjung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "170442 pikiran rakyat paviliun indonesia memikat pengunjung"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

D

ESAINERpaviliun, Alvin Tjitrowirjo kepa-da kontributor Pikiran Rakyat, Rieska Wulandaridi Milan, Rabu (4/4/2017) mengatakan, konsep dari pameran adalah membawa Indo -nesia yang sudah maju dan bangkit dari akar tradisinya dalam geliat seni kon-temporer.

”Saya ingin merangsang pengunjung tanpa menampilkan Indonesia yang tradisional. Saya ingin pengunjung da-pat merasakan Indonesia dengan rasa baru, Indonesia yang mengakar pada tradisi tapi sudah move-on,” ujarnya.

Ia menyebutkan, adalah tantangan tersendiri baginya, dalam mengubah persepsi pengunjung mengenai identi-tas Indonesia yang sudah terpatri di be-nak masyarakat internasional sebagai negara anak bawang dengan produk klasik yang stagnan, cenderung repeti-tif, bahkan seragam. Padahal, per-mintaan pasar selalu berubah. Pembeli produk premium seperti hotel

bergengsi, convention hall, gedung pertemuan, vila-vila mewah, restoran, spa, kafe.

Bahkan, ia melanjutkan, sekadar un-tuk apartemen individu, sudah tak mau lagi membeli produk klasik yang cen-derung berat dan monoton. Pergeseran yang terjadi secara global ini harus di-jawab cepat oleh desainer Indonesia. Jika tidak, produsen dan perajin lokal Indonesia akan gagal bersaing dan aki-batnya kehilangan mata pencaharian.

Demi mencapai maksud tersebut, na-mun tetap memberikan rasa keindone-siaan, salah satu strategi Alvin adalah dengan menampilkan lantai paviliun yang berundak, mencerminkan kontur Indonesia yang dinamis, sehingga ruangan pameran tak monoton, namun tetap harmonis.

”Untuk merangsang dan menyam-paikan pesan pada pengunjung bahwa karya-karya desainer dan kaum kreatif Indonesia tak jalan di tempat, saya co-ba temco-bak dengan memberikan sensasi dari sisi Indonesia yang topografinya di-namis, ada lembah, bukit, gunung, vulkanik, ladang-ladang dan kebun yang datar dan sawah yang berbentuk terasiring. Apabila dirangkum, semua akan membentuk elemen yang drama-tis. Oleh karena itu, saya menampilkan arena pameran yang tak rata, berundak-undak seperti terasering,” tuturnya.

Merayakan keragaman

Indonesia memang tak boleh sem-barangan dalam menampilkan desain paviliun, sebab ini adalah ajang paling bergengsi untuk para desainer. Kegiatan inilah yang memutuskan tren apa yang akan muncul untuk tahun selanjutnya. Oleh karena itu, adalah pen -ting untuk tampil maksimal. Sebab, se-lain persoalan tren, ini juga persoalan persaingan dengan negara tetangga dan

ajang gengsi.

Koordinator delegasi, Deputi IV Bidang Pemasaran, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Joshua PM Siman -djuntak mengatakan, pemilihan nama IDentities sebagai nama paviliun juga mengandung filosofi, yaitu untuk mewujudkan dan merayakan ke -ragaman.

Joshua mengungkapkan, Indonesia membawa produk kontemporer namun tetap membawa kekayaan Indonesia yang esensial, yaitu dari segi raw mate-rial dan dari segi teknik pengerjaan yang telaten dan ahli.

”Kita ini dikenal sebagai bangsa

crafter, perajin. Bukan industrial. Bu-daya perajin inilah yang jadi kekuatan

kita. Kita membawa produk kontem-porer tapi handmade. Pasar kelas pre-mium sangat menghargai produk yang dikerjakan secara detail oleh tangan. Maka membawa produk kontemporer namun handmademenjadi jawaban untuk para perajin kita untuk tidak sekadar survivetapi dapat meraih pangsa pasar premium bahkan selan-jutnya menjadi pemimpin tren di abad ke-21 ini,” ujarnya.

Apresiasi

Alessandra Salici, Consultant for De-sain Project, Milano Space Makers yang mengoordinasi kegiatan tahunan di kawasan Tortona Milan ini menyam-paikan apresiasi pada tim kurator yang

mampu menyeleksi produk yang mam-pu merepresentasikan kekinian namun masih tetap membawa spirit eksotik dan keaslian Indonesia. Terlihat jelas setiap produk memperlihatkan proses pengerjaan yang tidak sederhana, me -ngandung kearifan adiluhung dan teknik yang cerdas.

”Paviliun Indonesia ini membuat saya terkejut sekaligus terkesan. Pe-nampilannya sangat bagus dan koleksi produknya luar biasa. Saya yakin In-donesia memiliki kemungkinan untuk maju ke pasar gobal. Saya optimistis, beberapa produk akan dipilih menjadi koleksi para desainer internasional,” ujarnya.

Ia juga menegaskan, paviliun Indo

-nesia kali ini memperlihatkan Indone-sia yang sudah move-on.

Sebagai informasi, pekan desain Tor-tona, merupakan rangkaian dari Milan Design Week (Pekan Desain Milan) dan Salone Del Mobile yang merupakan ajang pameran terpenting untuk sektor kreatif terutama furnitur dan dekorasi ruangan. Agar tidak salah pengertian, dan sedemikian pentingnya acara ini, sehingga seluruh kota Milan berubah menjadi arena pameran, tak hanya di Rho Fiera Milano yang menjadi arena pameran Salone Del Mobile, pameran juga tersebar di kawasan Tortona, Lam-brate, Porta Venezia, San’t Ambrogio, dan berbagai kawasan lain. (Rieska Wulandari)***

22

AK

S

EN

PAVILIUN Indonesia bernama IDentities tampil

memikat di ajang Tortona Design Week (pekan

desain Tortona). Pameran tersebut merupakan

rangkaian dari Milan Desain Week (Pekan Desain

Milan) dan Salone Del Mobile (pameran furnitur)

yang diselenggarakan pada 4-9 April 2017 di

Milan, Italia.

Lima Produk Menarik Perhatian

P

RODUKkontemporer

Indonesia di paviliun IDentities yang menampilkan 28 desainer terpilih, memang

semuanya menarik. Namun, ada lima yang memberikan kesan paling mendalam terhadap pengunjung.

Gitar akustik

Alat musik setebal 0,8 milimeter karya MA Shiddiq SStPar, MMPar, dengan brand Anymo ini menarik perhatian penulis dan juga pengunjung terutama pencinta musik yang kagum pada ke -indahan visual sekaligus ke-indahan akustiknya. Karya cantik ini tak hanya berfungsi sebagai dekorasi tapi juga sebagai instrumen musik.

Pria yang lebih populer dengan nama Raka ini mengatakan, pembuatan Anymo ini mengakar pada prinsip pembuatan gitar tradisional, antara lain tetap memiliki neckatau batang gitar,

sound board, fingerboard, bridge, tuningmachi -ne,saddle, nut, danstringatau senar, namun dipadukan dengan perkembangan aktual dari ke-hidupan, yaitu untuk kembali kepada hal-hal yang esensial dan mendasar bahwa kebahagia -an d-an keindah-an itu didapat dari keseder-hanaan.

Selain fungsi estetis dan fungsi instrumen, pembuatannya yang sangat minimalis mampu mengurangi penggunaan material hingga sepertiganya sehingga juga dianggap ramah lingkung -an. Raka memiliki bengkel di Ujung Berung, Ban-dung, namun dapat juga ditemui di Jalan Gagak Nomor 92 Bandung. Ada varian produk mulai je-nis untuk pemula hingga musisi professional.*

Set Home Décor

Dekorasi dengan motif ber -tema Herbs and Spice Island karya Luthfi Hasan dengan brand Jakarta Vintage ini betul-betul menarik mata. Sang de-sainer memang telah dikenal sebagai desainer kawakan yang berfokus pada karya vin-tage. Serial Herbs and Spice yang merupakan karya kolase digital dengan fitur pria dari za-man kolonial ini cukup lengkap dari mulai kursi, serbet, bantal, taplak, hingga scarf. Luthfi mengatakan, inspirasi karya -nya muncul dari pesan George Santayan yang mengatakan, ”Those who don’t remember the past are condemned to re-peat it.”

Gantungan Orang Utan

Produk ini merupakan karya Felix Sidharta dari brand Cassia Studio. Felix mengatakan, desainnya bertujuan membawa memori calon konsumen pada permainan masa kecil yang ter -inspirasi dari mainan lawas, merangkai kera. Selain tu-juan nostalgia, sekaligus se-bagai strategi simpatik meningkatkan kesadaran pa-da upaya perlindungan orang-utan. Oleh karena itu, Felix berusaha mewujudkan fungsi mainan menjadi gantungan yang lebih fungsional untuk dimanfaatkan sesuai kebu-tuhan konsumen.

Lumping Rocking Horse

Karya desainer Alvin Tjitrowirjo dari brand Alvin-t ini menjadi favorit pengunjung anak-anak. Desainnya yang

sophisticatedmembuat imaji mainan kuda-kudaan tidak sekadar alat hiburan, tapi meningkat menjadi level kelas ruangan bermain.

Hook Them Up Collection

Gantungan pakaian berbentuk kancing karya Adi Indra dari brand Segalakayu. Gan-tungan pakaian biasanya membosankan dan bahkan cenderung ditaruh di surut tersembunyi, namun dengan desain ini gan-tungan justru bisa menambah aksen dan pemanis ruangan. (Rieska Wulandari)***

FOTO: RIESKA WULANDARI

IDentities

Paviliun Indonesia

Memikat Pengunjung

MINGGU (MANIS) 16 APRIL 2017 19 RAJAB 1438 H

Referensi

Dokumen terkait

imbalan untuk dirinya.Sementara menurut Dahriani (2007: 30), perilaku prososial adalah perilaku yang mempunyai tingkat pengorbanan tertentu yang tujuannya memberikan

Segenap dosen dan Staf Program Studi Gizi S1 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini.. Seluruh

Ulat pemakan daun kelapa sawit merupakan hama paling penting dalam perkebunan kelapa sawit karena ulat ini memakan anak-anak daun dari tanaman muda dan tanaman

Laporan Antara diserahkan sebanyak 3 (tiga) buku yang berisi hasil kompilasi data serta hasil analisis awal meliputi: pendekatan teknis pelaksanaan pekerjaan, hasil

Dalam penelitian yang dilakukan penulis pada 1998 tentang bagaimana konsep gender dapat teraktualisasikan oleh penghuni ke dalam bangunan (rumah Jawa) di Surakarta, memuat pemahaman

Dari jumlah pedagang Pasar Loak Dupak Rukun Surabaya keseluruhan, penulis hanya mewawancarai 3 (tiga) pedagang sebagai pemborong mesin rusak dalam riset penulis,

Pengusaha perlu memastikan kedudukan `stockpile' pasir hendaklah berada sekurang-kurangnya 20 meter dari tebing sungai dan juga dikehendaki menyediakan sistem kawalan air yang

Sebagai contoh, jika tema atau isi dari situs web yang kita buat adalah pemrograman HTML, maka kita dapat membuat link ke situs web lain yang memiliki tema yang sama atau