• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Jejaring Sosial Pendidikan Schoology Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran TIK di SMP Pangudi Luhur Ambarawa T1 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Jejaring Sosial Pendidikan Schoology Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran TIK di SMP Pangudi Luhur Ambarawa T1 Full text"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENERAPAN JEJARING SOSIAL PENDIDIKAN “SCHOOLOGY

PADA MATA PELAJARAN TIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX DI SMP PANGUDI LUHUR AMBARAWA

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Peneliti :

Tia Ekayana Putri (702011602)

Elizabeth Sri Lestari, S.Pd., M.LIS. Evangs Mailoa, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

vii

PENERAPAN JEJARING SOSIAL PENDIDIKAN “SCHOOLOGY

PADA MATA PELAJARAN TIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX DI SMP PANGUDI LUHUR AMBARAWA

1)

Tia Ekayana Putri, 2)Elizabeth Sri Lestari, S.Pd., M.LIS. 3)

Evangs Mailoa, S.Kom., M.Cs.

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)702011602@student.uksw.edu, 2) elizabeth@staff.uksw.edu, 3)

evmailoa@gmail.com

Abstract

Research in Junior High School Pangudi Luhur Ambarawa class IX find problem is some students do not meet the minimum requirement grade (KKM), set by the schoolbecause they do not understand the material taught at school.It might be happened as the hours scheduled for ICT class is very limited. Adding hours for ICT subject could not be done because students have been scheduled to attend the after-school tutoring for preparing subjects that will be tested. To overcome the problems the social networking media education Schoology is used. Learning process using Schoology can be done outside the class, after the school hours by using the Internet and the hardware owned by the students. The method used is a Quasi Experiment, by comparing the control class and the experimental class. In the learning process of experimental class will be using Schoology as the a media for learning media in home and the learning process of control class will be using conventional learning. The results of this study indicate that the use of Schoology has positive effect on learning outcomes, the conclusion is seen from the experimental class average scores that are higher than the control class average scores. In addition students in the experimental class has shown positive responses when using Schoology as media learning seen from the experimental class average is 82.64 higher than the control class with the skor of 76.17. Keywords: Schoology, Learning results

Abstrak

Pada penelitian di SMP Pangudi Luhur Ambarawa kelas IX ditemukan masalah yaitu siswa tidak dapat memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)dengan nilai 75.Masalah tersebut dikarenakanmereka tidak memperoleh pemahaman yang optimal terhadap materi ajar. Hal ini disebabkan kurangnya jam mata pelajaran TIK yang disediakan sekolah. Menambah jam mata pelajaran TIK tidak dapat dilakukan karena sesudah pulang sekolah siswa akan mengikuti jam tambahan untuk mata pelajaran yang akan diujikan saat ujian nasional di sekolah. Schoology digunakan untuk mengatasi masalah yang terjadi. Pembelajaran menggunakan Schoology dapat dilakukan diluar sekolah dengan menggunakan internet dan perangkat keras yang dimiliki siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen, dengan membandingkan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen dalam pembelajaran akan menggunakan media Schoology sebagai media belajar di rumah dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Schoology berpengaruh positif erhadap hasil belajar, dilihat dari rata-rata kelas eksperimen yang lebih tinggi yaitu 82,64 dibanding dengan kelas kontrol dgn nilai 76,17.

Kata kunci : Schoology, hasil belajar

1)

MahasiswaFakultasTeknologiInformasiJurusanPendidikan TeknikInformatika dan Komputer, Universitas Kristen Satya WacanaSalatiga

2)

Staff PengajarFakultasTeknologiInformasi, Universitas Kristen Satya WacanaSalatiga

3)

(8)

1 1. Pendahuluan

Kemajuan teknologi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembaruan dalam dunia pendidikan. Teknologi dapat membantu mencapai sasaran dan tujuan pendididkan sehingga proses belajar mengajar akan lebih berkesan dan bermakna. Adanya teknologi yang terus berkembang memungkinkan pembelajaran diluar sekolah dengan memanfaatkan jaringan internet menggunakan website.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran TIK SMP Pangudi Luhur Ambarawa, masih banyak peserta didik yang mendapatkan nilai rendah pada tugas-tugas dan latihan yang diberikan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu sekitar 50% lebih siswa yang tidak dapat mencapai nilai KKM. Nilai tuntas KKMnya sebesar 75. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 dengan materi internet dan intranet dari program semester yang telah dibuat di SMP Pangudi Luhur Ambarawa. Sub bab dari materi internet dan intranet adalah pengertian internet dan intranet, sejarah internet dan kegunaan internet dalam kehidupan sehari-hari. Maka pada penelitian ini akan mengoptimalkan pembelajaran TIK pada materi Pengertian dan Penggunaan Internet dan Intranet untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Observasi yang dilakukan menunjukan adanya penyebab permasalahan yaitu kurangnya jam pelajaran TIK yang disediakan sekolah. Selama proses pembelajaran penyampaian dan pemahaman materi membutuhkan waktu lebih lama. Hal ini menyebabkan pemahaman siswa dalam menyerap materi menjadi tidak maksimal.

Di dalam proses pembelajaran tidak hanya guru saja yang dituntut pandai dalam menyampaikan materi, tetapi siswa juga dituntut berperan aktif dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dalam kegiatan pembelajaran terjadi interaksi antara guru dan siswa, yang dapat dilakukan secara langsung di ruang kelas secara konvensional atau guru dan siswa dapat berinteraksi melalui dunia maya dengan munggunakan jaringan internet melalui media sosial [1].

Guru dapat melakukan inovasi dengan memanfaatkan internet sebagai media belajar dengan menggunakan media jejaring sosial pendidikan Schoology. Pembelajaran dapat dilakukan diluar sekolah dengan menggunakan media

Schoology. Di SMP Pangudi Luhur Ambarawa terdapat fasilitas 1 laboratorium

komputer dengan jumalah komputer sebanyak 40 komputer, selain itu dilengkapi juga dengan fasilitas internet dari provider Telkomsel Speedy degan bandwindth

sebesar 7Mb. Dengan kecepatan internet tersebut sanggup mencukupi kegiatan pembelajaran yang membutuhkan fasilitas internet untuk 34 siswa pasa setiap kelasnya.

Pemilihan Schoology sebagai media pembelajaran karena Schoology memiliki

interface yang hampir sama dengan facebook. kelebihan lain dari Schoology

(9)

2

dapat diberikan, selain tes dan berbagi materi dalam Schoology juga bisa melakukan diskusi online.

Mengacu pada latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi permasalahan utama yang akan diteliti adalah bagaimana melakukan pembelajaran di luar sekolah dengan menggunakan media jejaring sosial pendidikan Schoology untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Diperlukan adanya ruang lingkup pembahasan sebagai batasan penelitian agar penelitian ini lebih terarah dan dapat dikaji lebih mendalam. Schoology digunakan sebagai media belajar dalam penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan.

Posstest diberikan kepada siswa untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah

menggunakan media Schoology. Sebelum diberikan posttest, siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol akan diberikan Pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol akan dibandingkan apakah ada perbedaan setelah menggunakan media Schoology. 2. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian Fadilah Istiqomah (2014) yang berjudul “Efektivitas

E-Learning melalui media Schoology terhadap hasil belajar peserta didik pada

materi sistem persamaan linear dan kuadrat” secara garis besar dibagi menjadi 3

pembahasan yaitu analisis awal, analisis instrumen dan analisis akhir.

Analisis awal digunakan untuk menunjukkan bahwa kelas sampel (kelas kontrol dan kelas eksperimen) yang digunakan layak dan memenuhi persyaratan untuk uji statistik. Setelah melakukan analisis awal kemudian dilakukkan analisis instrumen yang bertujuan untuk menentukan butir soal yang layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Butir soal yang terpilih adalah butir soal yang valid, taraf kesukaran sedang, daya pembeda baik dan reliabel. Analisis akhir ini digunakan untuk mengetahui pembelajaran yang menggunakan e-learning melalui media Schoology efektif dalam peningkatan hasil belajar peserta didik dan lebih baik dari pembelajaran konvensional.

Dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik 2 kesimpulan yaitu

E-learning melalui media Schoology efektif terhadap hasil belajar peserta didik pada

materi sistem persamaan linear dan kuadrat. Hal tersebut ditunjukkan dengan pencapaian rata-rata kelas mencapai kriteria ketuntasan minimal. Pembelajaran

e-learning melalui media Schoology lebih efektif dari pembelajaran konvensional

pada materi sistem persamaan linear dan kuadrat. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata kelas eksperimen yang menggunakan e-learning melalui media

Schoology lebih dari rata-rata kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran

konvensional.

(10)

3

Penelitian lain yang dilakukan oleh Octa Dilla Putri (2014) berjudul

“Perancangan dan Penerapan Evaluasi Pembelajaran TIK dengan Memanfaatkan

Media Test Online Quizstar” menggunakan metode penelitian tindakan kelas

yang terdiri dari 4 siklus. Penelitian ini dilakukan untuk melihat manfaat dari tes

online Quizstar dalam peningkatan hasil belajar siswa. Pada masing-masing siklus

terjadi peningkatan hasil siswa.

Selain itu, diteliti mengenai pengaruh penggunaan media test online quizstar

bagi siswa dan didapatkan hasil bahwa 96% siswa merasa tertarik dan senang menggunakan test online quizstar tersebut. Meskipun terdapat beberapa kendala seperti gangguan koneksi internet dan kebingungan siswa saat menggunakan media test online quizstar, sebanyak 72% siswa merasa tidak memiliki kendala apa pun. Guru juga merasa media test online quizstar mudah digunakan dan dapat membantu dalam mengetahui tingkat ketercapaian pembelajaran siswa.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah terletak pada metode penelitian yang dilakukan dan media yang digunakan untuk penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dan pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti Octa Dilla Putri menggunakan penelitian tindakan kelas. Pada penelitian terdahulu menggunakan media tes online Quizstar, sedangkan peneliti menggunakan media jejaring sosial pendidikan Schoology. Pada Quizstar hanya bisa digunakan untuk melakukan tes secara online menggunakan internet, pada

Schoology dapat dilakukan tes secara online dan terdapat fitur yang lainnya. Fitur

lain yang terdapat dalam Schoology yang tidak terdapat dalam Quizstar adalah media untuk mengunggah materi dan dapat di unduh oleh siswa, terdapat forum diskusi yang bisa dilakukan juga secara online.

E-learning merupakan suatu bentuk implementasi teknologi yang ditunjukkan

untuk membantu proses pembelajaran yang dikemas dalam bentuk elektronik/digital dan pelaksanaannya membutuhkan sarana komputer berbasis web dalam situs internet. Aplikasi e-learning ini dapat memfasilitasi secara formal maupun informal aktivitas pembelajaran menggunakan media elektronik seperti internet, video, handphone dll [3].

Penelitian ini menggunakan e-learning untuk menjadi media pembelajaran. Media e-learning yang digunakana dalah platform Schoology. Di Indonesia belum banyak yang mengenal platform ini. Schoology adalah jaringan sosial untuk sekolah dan lembaga pendidikan yang difokuskan pada kerjasama, yang memungkinkan pengguna untuk membuat, mengelola, dan berbagi konten akademis. Juga dikenal sebagai sistem manajemen pembelajaran (LMS) atau sistem manajemen kursus, platform berbasis cloud menyediakan peralatan yang diperlukan untuk mengelola sebuah kelas online. Schoology memiliki konsep yang sama dengan LMS + Social Networking [4]. Fitur dalam Schoology yang dapat digunakan adalah Course sebuah kelas yang telah dibuat oleh guru, dalam

Course berisi Assigment, Tests/Quizez, Discussions, Files/Links, selain itu

terdapat fitur Messeges untuk berkirim pesan, dan seterusnya.

Pada Schoology bisa berkirim surat kemanapun melalui fasilitas Messages

yang tersedia. Schoology juga menyediakan fasilitas untuk mengelola nilai

(grade) hasil kuiz atau aktivitas lain, via Gradebook. Di dalam Schoology ini

(11)

4

dunia nyata, mulai dari absensi, tes dan kuis hingga kotak untuk mengumpulkan Pekerjaan Rumah. Schoology sangat cocok sebegai media pembelajaran dalam e-learning.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media jejaring sosial Schoology. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar [5].

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua. Yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari diri siswa sendiri, faktor tersebut antara lain adalah faktor jasmani, faktor psikologi, dan faktor kelelahan. Faktor jasmani adalah faktor kesehatan dan cacat tubuh yang dimiliki oleh siswa. Faktor psikologis mencakup intelegensi, perhatian, minat, bakat, kamatangan, dan kesiapan. Faktor kelelahan meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar siswa. Faktor ini meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat [6].

3. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian metode eksperimen kuasi. Eksperimen kuasi atau eksperimen semu tujuannya adalah untuk memprediksikan keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya [7]. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan media jejaring sosial

Schoology” terhadap hasil belajar siswa. Desain penelitian ini menggunakan

nonequivalent control group design dimana kelas kontrol dan kelas eksperimen

terdapat dalam populasi yang sama namun pada kelompok yang berbeda.

Penelitian ini dilakukan di SMP Pangudi Luhur Ambarawa dengan mengambil kelas IX B sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 34 siswa, dan kelas IX A sebagai kelas kontrol dengan jumlah 34 siswa. Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling, dari 4 kelas dipilih dua kelas secara acak berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.

Tahap pertama dari penelitian ini adalah tahap pendahuluan. Tahapan ini meliputi penyusunan proposal penelitian, permohonan izin penelitian, penyusunan instrumen penelitian dan bahan ajar. Setelah diperkirakan semuanya sudah siap, kemudian melaksanakan eksperimen di lapangan.

Tahap kedua adalah tahap pelaksanaan penelitian. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa tes. Tes menggunakan 20 soal pilihan ganda yang telah divalidasi dari 30 soal uji coba setiap butir soalnya. Setelah instrumen siap dan kelas telah dipilih dilanjutkan dengan memberikan soal Pretest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol unutk mengetahui pemahaman awal siswa. Setelah diketahui kemampuan awal siswa melalui hasil Pretest, dilanjutkan dengan pelaksanaan proses pembelajaran penerapan jejaring sosial Schoology. Ketika

treatment atau perlakukan sudah dilakukan, untuk pengukuran hasil belajar siswa

(12)

5

laporan hasil penelitian yang dilanjutkan dengan membuat kesimpulan hasil penelitian berdasarkan uji hipotesis, pengamatan selama pembelajaran.

Analisi data pada penelitian ini meliputi pemberian skor melalui pretest dan

posttest. Menghitung nilai Pretest dan posttest dari kelas eksperimen dan

kelompok dilakukan uji normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelas terdistribusi normal atau tidak. Data dikatakan normal apabila tidak ada ketimpangan nilai dan kebanyakan nilai pada kelas yang diukur mendekati nilai rata-rata. Selanjutnya melakukan uji homogenitas pada kedua kelas penelitian. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah dari data masing-masing kelompok sampel mempunyai variansi yang sama atau berbeda. Gambar 3.1 menunjukkan tahapan penelitian.

(13)

6 4. Hasil dan Pembahasan

Guru diwajibkan mempunyai email untuk mendaftarkan diri sebagai Instructor. Siswa juga harus memiliki atau membuat email terlebih dahulu dan mendaftar diri sebagai student serta memasukkan kode kelas yang telah dibuat guru. Siswa yang telah terdaftar sebagai anggota dapat sign in menggunakan password dan email

mereka masing-masing.

Siswa yang telah melakukan Sign In dapat memilih Courses dan kelas TIK : IXB. Dalam kelas terdapat fitur Material, Update, Gradebook, Attendence,

Member, dan Analystic. Material terdapat fitur Assigment, Test/Quizes,

Files/Links, Disscussion, Albums, dan Pages. Semua fitur yang disediakan

digunakan untuk mengerjakan tugas, berbagi materi, diskusi serta kegiatan belajar yang lainnya.

Bagian Update untuk menampilkan kegiatan pada kelas TIK: IXB. Guru juga dapat memberikan pengumuman melalui update status dalam Schoology. Pengumuman bisa berupa pemberitahuan untuk mengerjakan tugas yang telah dibuat guru atau pemberitahuan untuk siswa yang belum mengerjakan tugas yang telah dibuat guru dalam Schoology. Siswapun bisa memberikan pendapat atau pertanyaan dengan membuat status. Status yang telah dibuat oleh guru atau siswa bisa dilihat pada fitur Update ini. Guru dan siswa juga bisa memberikan komentar merekan pada status siswa lain atau status dari guru .

Bagian Gradebook untuk menampilkan nilai siswa. Nilai dari semua perkerjaan atau tugas yang telah dikerjakan oleh siswa dapat ditampilkan pada fitur Update. Jadi pada fitur ini guru dapat melihat siapa saja yang belum mengerjakan tugas dan belum mendapatkan nilai. Guru tidak harus membuka dan memeriksa perkerjaan pekerjaa setiap siswa secara satu per satu.

Bagian Bedges untuk memberikan penghargaan terhadapat siswa. Attendence

yaitu fitur absensi pada Schoology. Bagian Members berisi siswa yang terdapat dalam kelas. Bagian Analystic untuk menampilkan progres kegiatan dalam

Schoology.

Fitur Files/Links digunakan untuk membagikan materi kepada siswa. Siswa dapat mengunduh materi yang telah diunggah oleh guru. Materi yang diunggah bisa dalam berbagai bentuk dokumen, contohnya dalam bentuk MS.Word,

Ms.Powerpoint, pdf, gambar maupun yang lainnya. Penelitian ini guru

mengunggah materi dari pengertian internet dan intranet serta materi sejarah internet.

Jenis Tests/Quizes yang disediakan oleh Schoology ada beberapa jenis, yaitu:

True/False, Multiple Choice, Ordering, Short Answers/Essay Question, Fill in the

Blank, dan Matching. Guru memberikan latihan atau tugas yang dikerjakan dalam

Schoology dengan menggunakan fitur Tests/Quizes. Jenis latihan Short

Answers/Essay Question diberikan untuk latihan soal pengertian internet dan

intranet. Pada fitur Matching diberikan latihan atau tugas sejarah internet. pada fitur kuis True/False diberikan pada latihan kegunaan internet. dan pada fitur

Multiple Choise diberikan untuk mengerjakan soal Posttest di adalam kelas.

(14)

7

telah tersedia, selain memberikan komentar siswa dapat memberikan Links atau halaman web untuk memberikan pendapat dalam berdiskusi. Selain memberikan jawaban mereka, siswa juga bisa memberikan komentar kepada siswa lain yang telah memberikan komentar pada diskusi. Guru memberikan motivasi atau penguatan untuk setiap jawaban siswa yang telah diberikan.

Dalam Schoology juga terdapat fitur Message. Fitur ini digunakan untuk berkirim pesan secara pribadi kepada semua pengguna Schoology. Jadi bila ada hal yang yang belum jelas dan perlu ditanyakan maka siswa bisa mengirimkan pesan kepada guru. Bentuk pesan tidak hanya berupa teks namun siswa juga bisa mengirimkan gambar suara atau links.

Untuk melihat aktivitas siswa, guru dapat melihat pada fitur Analytics. Pada fitur ini terdapat grafik penggunaan dan berapa lama siswa menggunakan

Schoology serta berapa jumlah posts siswa yang telah diberiakan dalam kelas

yang telah dibuat dalam Schoology. Gambar 4.1 menunjukkan fitur Analytics.

Gambar 4.1 Tampilan pada Analytic di dalam Schoology

Dilihat dari fitur Analytics menandakan bahwa siswa menggunakan Schoology

sebagai media belajar mereka diluar jam pembelajaran di sekolah. Pada gambar 4.1 menampilkan nama siswa, penggunaan terakhir dalam Schoology, penggunaan terakhir dalam mengerjakan tugas, total waktu menggunakan Schoology, dan jumlah posting yang dilakukan siswa. Partisipasi siswa dapat dilihat dalam fitur

Analytics ini.

Grafik pada gamabr 4.2 menampilkan lama waktu siswa dalam menggunaan

Schoology. Grafik berikut dibagi menjadi 5 plot waktu yaitu kurang dari 1 jam,

(15)

8

Gambar 4.2 Grafik Penggunaan Schoology

Fitur Analytics juga mencakup semua kegiatan siswa dalam menggunakan

Schoology. Semua yang dikerjakan oleh siswa akan terlihat jumlah tugas yang

telah dikumpulkan serta waktu penggerjaan dari setiap tugas yang telah diberikan dengan membuka fitur Analytics ini.

Gambar 4.2 menampilkan grafik penggunaan Schoology oleh siswa kelas IX B. Dalam penggunaannya terdapat 2 siswa yang menggunakan Schoology kurang dari 1 jam, 7 siswa menggunakan Schoology lebih dari 1 jam, 12 siswa menggunakan Schoology lebih dari 2 jam, sebanyak 10 siswa menggunakan

Schoology lebih dari 3 jam dan 3 siswa menggunakan Schoology lebih dari 4 jam.

Pada kelas TIK:IXB rata-rata siswa menggunakan Schoology untuk mengerjakan tugas dan yang lainnya adalah sekitar 2-3 jam.

Pada tahapan pemberian perlakuan, terdapat perbedaan perlakuan atau

treatment yang diberikan antara kelas eksperimen dan kontrol. Pada kelas kontrol

penyampaian materi diberikan dengan cara ceramah. Guru menjelaskan materi, sedangkan siswa menyimak pembelajaran. Pada kelas eksperimen pembelajaran menggunakan media jejaring sosial pendidikan Schoology. Pada kelas eksperimen tes akhir atau Posttest dikerjakan melalui media Schoology dengan soal yang sama dengan Pretest dalam bentuk pilihan ganda dan dilakukan di dalam ruang kelas setelah pemberian treatment untuk mengetahui hasil pelajaran siswa. Sedangkan pada kelas kontrol posttest juga diberikan didalam kelas secara manual menggunakan lembar soal dan lembar jawaban dan tidak menggunakan Schoology

(16)

9

Tabel 4.1.Perbedaan perlakuan kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

Tahapan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pembukaan

Salam dan doa Guru memberikan salam dan memimpin doa

Guru memberikan salam dan memimpin doa

Mengabsensi siswa Memanggil nama siswa sesuai nomer absensi

Materi Menyampikan materi Menyampikan materi

Memberikan

Tanya jawab Guru menjawab pertanyaan siswa dan memberikan

Schoology Guru mengarahkan siswa

untuk menghidupkan

Pemberian tugas Guru memberitahukan tugas akan diberikan melalui media Refleksi Memberikan refleksi terhadap

pembelajaran yang telah

Materi Guru mengunggah materi pada Schoology

-

Tugas Guru membuat tugas dalam

Schoology

-

Diskusi Guru memberikan topik untuk didiskusikan pada Schoology

-

Tanya jawab Guru menjawab bila ada pertanyaan mengenai tugas dalam Schoology

(17)

10

Pencapaian pada tujuan penelitian yaitu hasil belajar akademik nampak dengan adanya perbedaan nilai dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih signifikan daripada kelas kontrol yang tidak diberikan treatment atau perlakuan pembelajaran menggunakan media

Schoology. Gambar 4.4 menampilkan perbandingan nilai rata-rata kelas kontrol

dan kelas eksperimen.

Gambar 4.2. Nilai Pretestdan Posttest

Dari gambar 4.2 menunjukkan bahwa Rata-rata skor Pretest kelas eksperimen adalah 62,5 dan posttest 82,64. Kelas kontrol memiliki rata-rata skor Pretest 67,35

dan posttest 76,17. Data tersebut memperlihatkan kenaikan nilai berdasarkan

Pretest awal sebelum dan sesudah dilakukan treatment atau perlakuan. Hasilnya

menunjukkan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan. Hal ini ditunjukkan pada ujung grafik yang saling berjauhan. Lebih jauh jarak antara ujung grafik kelas eksperimen dan kelas kontrol maka semakin jauh pula perbedaan nilai diantara keduanya. Jadi treatment atau perlakuan yang diberikan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.

5. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkanpenelitian yang dilakukan dengan di SMP Pangudi Luhur Ambarawa dengan menggunakan metode eksperimen kuasi dengan kelas eksperimen kelas IX B dan kelas control kelas IX A mendapat kesimpulan penggunaan Schoology dalam pembelajaran berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa yang dibuktikan dari nilai posttest siswa yang lebih meningkat pada kelas eksperimen daripada kelas kontrol yang tidak menggunakan media

Schoology. Pada kelas eksperimen hasil pretest mendapatkan rata-rata kelas

sebesar 62,5 dan hasil posttestnya mendapatkan rata-rata kelas 82,64 yang membutikan bahwa kelas eksperimen lebih meningkat dibanding kelas kontol yang mendapat rata-rata kelas pada pretest sebesar 67,35 dan hasil rata-rata

posttest sebesar 76,17.

(18)

11

atau menu di Schoology, contohnya meng-update status dan saling memberikan komentar. Pada fitur Analytics juga bisa dilihat seberapa lama siswa menggunakan Schoology dan seberapa banyak siswa menggunakan Schoology. Ini membuktikan bahwa siswa menggunakan Schoology digunakan sebagai media belajar mereka diluar jam sekolah

Masalah yang ditemukan dalam observasi yaitu kurangnya jam pelajaran TIK dapat diatasi dengan menggunakan media Schoology. Peran media Schoology

adalah menjadi sarana siswa mengerjakan tugas kelas TIK yang tidak dapat dikerjakan di kelas, mendapat materi dari guru dan menjadi sarana penghubung antara guru dan siwa diluar sekolah.

Pada akhirnya selain hasil belajar yang meningkat media Schoology juga dapat membantu siswa dalam proses belajar di luar sekolah. Selain itu dilihat dari tanggapan siswa yang positif terhadap treatment atau perlakuan yang diujikan, siswa merasa pembelajaran lebih menarik sehingga lebih menikmati pembelajaran yang telah dilakukan.

Saran yang dapat disampaikan kepada guru yang tidak memiliki waktu di jam pelajaran adalah guru dapat melakukan inovasi dengan memanfaatkan media-media yang dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran di luar jam pelajaran

sekolah seperti media jejaring sosial pendidikan “Schoology”. Bagi siswa belajar

dengan media Schoology menjadi hal baru dan menyenangkan karena bisa dilakukan kapan saja dan kapan saja dengan menggunakan perangkat keras mereka masing-masing.

Penelitian diharapkan dapat dilanjutkan dan dikembangkan lebih baik oleh peneliti selanjutnya. Saran peneliti untuk peneliti selanjutnya adalah fitur-fitur atau menu lain dalam Schoology dapat dikembangkan dan digunakan lebih maksimal. Kegiatan penelitian ini akan lebih bagus dikembangkan lebih lanjut pada materi dan populasi yang lebih luas.

6. Daftar Pustaka

[1] Istiqomah, Fadilah. 2014. Efektivitas E-Learning melalui media

Schoology terhadap hasil belajar siswa pada matei sistem persamaan

linear dan kuadrat. Semarang: IKIP PGRI

[2] Putri, Octa Dilla. 2014. Perancangan dan Penerapan Evaluasi Pembelajaran TIK Dengan Memanfaatkan Media Test Online Quizsta.

Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana

[3] Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan

Komunikasi Teori dan Aplikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset

[4] Amiroh. 2013. Antara Moodle, Edmodo dan Schoology. Online posting. http://amiroh.web.id/antara-moodle-edmodo-dan-Schoology/.

diakses pada 20 mei 2014

[5] Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rieneke Cipta

[6] Slameto. 2003. Belajar dan Faktor - Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara

Gambar

Gambar 3.1. Tahapan Penelitian
Gambar 4.1 Tampilan pada Analytic di dalam Schoology
Gambar 4.2 Grafik Penggunaan Schoology
Tabel 4.1.Perbedaan perlakuan kelas Eksperimen dan kelas Kontrol
+2

Referensi

Dokumen terkait

Perumusan masalah apakah terdapat perbedaan yang signifikan dari rasio likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, Profit Margin, Rasio Operasi, dan Produktifitas Tenaga

Konsep yang digunakan adalah menggunakan dua buah rangkaian sensor yang berfungsi sebagai acuan mulai dan berhentinya penghitungan waktu, dengan jarak antara sensor yang

Menurut Love (2002) secara umum rework adalah melakukan pekerjaan di lapangan lebih dari sekali ataupun aktivitas yang memindahkan pekerjaan yang telah dilakukan

[r]

Jaminan Kesehatan Nasional mempunyai peranan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, melalui perputaran uang yang besar dan melalui program pembangunan kesehatanA. Karena itulah

- Direktur perusahaan hadir langsung, apabila diwakilkan membawa surat tugas dan mendapat kewenangan penuh untuk mengambil keputusan. Demikian undangan ini disampaikan,

- Direktur perusahaan hadir langsung, apabila diwakilkan membawa surat tugas dan mendapat kewenangan penuh untuk mengambil keputusan. Demikian undangan ini disampaikan,

- Direktur perusahaan hadir langsung, apabila diwakilkan membawa surat tugas dan mendapat kewenangan penuh untuk mengambil keputusan. Demikian undangan ini disampaikan,