DAMPAK HUKUM ADAT PERKAWINAN TERHADAP
KESEJAHTERAAN KELUARGA PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI KABUPATEN RAJA AMPAT
TESIS
Diajukan Kepada:
Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
Oleh:
MARICE SYUL DIMARA
NIM: 752012013
FAKULTAS TEOLOGI
Program Studi Magister Sosiologi Agama
Universitas Kristen Sayta Wacana
Salatiga
MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tesis ini ku persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus Juruselamat Manusia
Keluargaku tercinta, Bapa terkasih Drs. Ferdinand Dimara, M.Si dan Ibu R. Sroyer/Dimara, suamiku tercinta Pedro Baray, S.Th, M.Mis dan anakku Izaac Froeilan untuk kasih sayang,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat dan penyertaanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini sebagai tugas akhir untuk diajukan kepada Program Studi Magister Sosiologi Agama, Universitas Kristen Satya Wacana. Selesainya tesis ini tidak terlepas dari dukungan moril, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan perkuliahan pada Fakultas Teologi Magister Sosiologi Agama UKSW dan penyelesaian tesis ini, karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Pdt. Dr. Retnowati selaku Pembimbing I sekaligus penguji, ditengah-tengah kesibukannya bersedia meluangkan waktu memberikan bimbingan kepada penulis sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.
2. Pdt. Dr. Tobias Messakh selaku Pembimbing II sekaligus penguji, dalam kesibukannya tetap bersedia mengarahkan dan membimbing penulis sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.
3. Pdt. Dr. Ebenhaizer I. Nuban Timo selaku dosen penguji, terima kasih untuk kesediaan bapak yang telah menguji dan memberikan penilaian kepada tesis penulis.
4. Semua dosen pada Program Studi Pascasarjana Magister Sosiologi Agama yang telah memberikan dan mengajarkan ilmu yang sangat berguna bagi penulis : Pdt. Prof. John Titaley, Pdt. Dr. Daniel Nuhamara, M.Th, Dr. David Samiyono, Pdt. Dr. Retnowati, Pdt. Dr. Tobias Messakh, Bapak Haryono Semangun, Bapak Flip Litaay, Mbak Liana yang telah banyak membantu penulis dalam keperluan administrasi perkuliahan.
6. Pdt. M. Mamoribo, S.Th selaku Ketua Pelayan Harian Majelis Jemaat GKI Alfa Omega Waisai, terima kasih telah memfasilitasi penulis dalam penelitian dan penyelesaian tesis.
7. Kedua orangtua yang mengasihi penulis, Drs. Ferdinand Dimara, M.Si dan Ibu. Robeka Sroyer/Dimara, terima kasih untuk kerja keras, pengorbanan dan doa dalam mendukung penulis menyelesaikan studi, serta adik-adik ku Ineke, Yohana, Regina yang juga memberikan dukungan.
8. Pedro Baray, S.Th, M.Mis suamiku yang dengan penuh cinta menemani penulis melangkah menyelesaikan studi sekaligus berperan ganda merawat anak kami sukacita kami Izaac Froeilan Baray-Dimara, sebagai anak kurang menerima haknya untuk mendapatkan seluruh waktuku merawat dan mendidiknya.
9. Responden dan Jemaat Alfa Omega Waisai, terima kasih atas kesediaan dan kerja sama yang baik sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
10. Teman-teman Angkatan 2007 Cantate Domino STT GKI I.S.Kijne Jayapura, terima kasih tetap mensupport dan menolong penulis melepas kepenatan dengan cerita lucu penuh inspirasi diujung telepon.
11. Selina Rahayaan dan Sari Malatuni, kedua sobat perjuangan sekaligus teman diskusi yang bersedia berbagi suka-duka di perantauan.
12. Pihak-pihak yang tidak sempat disebutkan namanya, namun secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan kontribusi bagi penulis dalam menyelesaikan tesis. Penulis menyadari bahwa dalam tulisan ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu diharapkan tanggapan dan saran yang membangun untuk kesempuraan tesis ini.
Salatiga, Februari 2014
DAFTAR ISTILAH
War : Raja di Waigeo
Dohar : Raja di Batanta atau lilinta
Betani : Raja di Salawati
Mohamad : Raja di Missol atau Waigama
Sim : Sejumlah keluarga Batih
Aberdado : Rumah Marga
Namek : Saudara sepupu laki-laki dari ayah atau ibu
Napirem : Saudara sepupu silang dari saudara perempuan ayah
maupun saudara laki-laki ibu
Kainkain karkara Mnu : Dewan Kampung
Mananwir Mnu : Kepala Kampung
Farbakbuk Bekaku : Perkawinan Murni
Farbakbuk Manibow : Perkawinan Kenalan
Parbakbuk Bebur : Kawin Lari
Farbakbuk Kinkafsr : Perkawinan Pergantian
Farbakbuk Bin Byak : Perkawinan Pengganti Korban Pembunuhan
Farbakbuk Women : Perkawinan Hadiah Perampasan Sebagai Budak
Farbuk Indawer : Nikah Wanita Kembali
Mambri : Laki-laki Biak Sejati / Kuat
Pirepen : Tanda Jadi (Pengikat)
Maranfandu : Penyerahan Setengah Jadi
Anumbin : Mengambil anak perempuan sebagai Isteri
Bembepon : Piring Kepala (piring dulu)
Mormore : Piring Mangkuk
Fakoki &Paasrefi : Keperkasaan laki-laki
Kankein adir : Dewan Soko Guru
Kakes : Lamaran (peminangan)
Ararem : Pembayaran Emas kawin
DAFTAR ISI
BAB II LANDASAN KONSEPTUAL HUKUM ADAT PERKAWINAN
DI INDONESIA 8
2. Hukum Adat Perkawinan di Indonesia 8
2.1.1 Perkawinan Menurut Perundang-undangan 16 2.1.2 Perkawinan Menurut Agama Kristen 18 2.2 Perkawinan Menurut Hukum Adat Raja Ampat 21 2.3 Kesejahteraan Sosial Dalam Konteks Hukum Adat Perkawinan
Di Raja Ampat 26
BAB III ORANG RAJA AMPAT DAN HUKUM ADAT PERKAWINAN 29
3.1 Keadaan Umum Distrik Kota Waisai 30
3.1.1 Identifikasi Penduduk 31
3.1.2 Mata Pencarian dan Tingkat Ekonomi Masyarakat 33 3.1.3 Sistem Kepercayaan Masyarakat Raja Ampat 33
3.1.4 Sistem Sosial Kemasyarakatan 34
3.1.5 Sistem Kekerabatan 39
3.1.6 Sistem Kepemimpinan Adat Raja Ampat 41
3.1.7 Situasi Ekonomi Politik 42
3.3 Proses Perkawinan Adat Raja Ampat (USBA) 42
3.3.1 Peminangan 42
3.3.2 Penyerahan (harta) Emas Kawin / Ararem 43 3.4 Hubungan Pemerintah, Gereja dan Adat Dalam Perkawinan 54 BAB IV MAKNA PENYERAHAN (HARTA) EMAS KAWIN
DAN DAMPAKNYA 58
4. Makna Penyerahan (Harta) Emas Kawin 58
4.1 Tujuan Penyerahan Emas Kawin 59
4.1.1 Emas Kawin Sebagai Tanda Pengesahan Perkawinan 60 4.1.2 Emas Kawin Sebagai Fungsi Kontrol Perkawinan 60 4.2 Dampak Penyerahan Emas Kawin Terhadap Kesejahteraan Keluarga PNS 61
BAB V PENUTUP 65
5. Kesimpulan 65
LAMPIRAN 68
ABSTRAK
Persoalan hukum adat perkawinan tidak lagi menjadi persoalan adat dan budaya semata, terutama bagi Indonesia sebagai negara yang kaya akan kemajemukan suku bangsa. Dengan kata lain adat tidak dapat dipisahkan dari hidup bersosial dan bermasyarakat, namun pada kenyataannya adat-istiadat telah teralienasi dalam Undang-Undang Perkawinan sebagai payung hukum bagi masyarakat, namun adat-istiadat begitu melekat pada diri masyarakat lokal. Fenomena pengaruh hukum adat terhadap kesejahteraan keluarga PNS di Kabupaten Raja Ampat, masih ada PNS yang telah berkeluarga namun belum melaksanakan perkawinan sah yang dicatatkan oleh negara, oleh karena tersangkut masalah adat yang belum terselesaikan, mengakibatkan dampak yang merugikan keluarga PNS dalam bidang sosial, ekonomi, religi dan budaya. Dampak langsung dari persoalan ini adalah keluarga (isteri dan anak) PNS tidak diakui secara sah oleh negara, sehingga berimbas pada kesejahteraan keluarga secara holistik. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, penulis mengumpulkan data atau informasi dari berbagai aspek atau bidang dalam kehidupan PNS dan keluarga PNS. Maka menyangkut problematika hukum adat ini penulis menggunakan teori C. Van Vollenhoven dan teori kesejahteraan James Midgley.
Hukum adat perkawinan sebagai norma atau aturan memiliki nilai positif, namun hukum adat perkawinan yang memberatkan masyarakat adat itu sendiri perlu mengalami perubahan dalam bentuk maupun simbolnya, agar dapat dilaksanakan demi kelestariannya dan berguna bagi masyarakat adat.
Dengan demikian, status perkawinan PNS erat kaitannya atau memberi dampak pada hak-hak sipil keluarga PNS seperti gaji, tunjangan-tunjangan, pengakuan sah yaitu hak anak diberi nama, hak akta kelahiran di dalam peraturan negara, hak isteri dan anak untuk mendapatkan pelayanan pemberkatan pernikahan dan sakramen baptisan kudus oleh gereja, serta hak pemenuhan pengakuan adat.
Kata Kunci : Kesejahteraan, Hukum Adat, Pegawai Negeri Sipil