• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Produk Online Shop Chapter III IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Produk Online Shop Chapter III IV"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Populasi Penelitian

Pengambilan data dilakukan dengan cara langsung menyebar kuesioner yaitu

berupa pertanyaan-pertanyaan kepada responden penelitian. Responden penelitian

ini adalah mahasiswa/i S1 Matematika Universitas Sumatera Utara stambuk 2014,

2015 dan 2016 yang pernah melakukan pembelian di online shop minimal 3 kali pembelian dengan minimal harga produk Rp. 50.000,- per transaksi.

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No Stambuk Jumlah Mahasiswa Persentase 1 2014 83 Mahasiswa 30,97%

2 2015 83 Mahasiswa 30,97%

3 2016 102 Mahasiswa 38,06%

Sumber: Direktori Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

3.2 Pengambilan Sampel

Pengambilan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik bola salju.

Peneliti mengambil sampel dengan cara bertanya kepada mahasiswa/i yang pernah

melakukan pembelian di online shop kemudian mencari informasi sesuai kriteria penelitian sehingga mendapatkan responden pertama. Dari responden pertama

tersebut peneliti mencari informasi untuk mendapatkan reponden selanjutnya

hingga peneliti merasa cukup, dan kemudian melakukan penelitian ke tahap

selanjutnya. Karena metode ini tidak menentukan batas jumlah sampel, sehingga

jumlah sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini sebanyak 100 orang yang

dianggap cukup oleh peneliti.

3.3 Uji Validitas

Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan dengan

(2)

H0 : Variabel valid

H1 : Variabel tidak valid

Validitas dapat diukur dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Kriteria

penilaian uji validitas adalah:

a. Apabila rhitung > rtabel (pada taraf signifikan 5% atau 1%), maka H0 diterima

artinya butir pertanyaan tersebut valid.

b. Apabila rhitung ≤ rtabel (pada taraf signifikan 5% atau 1%), maka H0 ditolak

artinya butir pertanyaan tersebut tidak valid.

Untuk penilaian ini diperoleh rtabel dengan jumlah sampel 100 dan taraf signifikan

sebesar 5% atau 0,05 yaitu:

n-2 = 100-2 = 98

rtabel = 0,165

Hasil uji validitas kuesioner dari 8 variabel yang diukur kemudian dihitung

dengan menggunkan software SPSS 22 yang ditunjukkan pada Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Uji Validitas

No Variabel r-tabel r-hitung Keterangan 1 Variabel 1 0,165 0,641 Valid

2 Variabel 2 0,165 0,549 Valid

3 Variabel 3 0,165 0,776 Valid

4 Variabel 4 0,165 0,465 Valid

5 Variabel 5 0,165 0,763 Valid

6 Variabel 6 0,165 0,617 Valid

7 Variabel 7 0,165 0,621 Valid

8 Variabel 8 0,165 0,711 Valid

Mempunyai korelasi person rhitung ≥ 0,165 maka butir pertanyaan tersebut

adalah valid. Jika suatu butir pertanyaan tidak valid maka butir pertanyaan

tersebut harus dibuang kemudian dilakukan uji sesuai prosedur sebelumnya

dengan mengurangi butir pertanyaan yang tidak valid. Karena tidak terdapat

(3)

Secara manual perhitungan korelasi product moment antara variabel dengan skor total variabel lainnya (y) dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:

(4)
(5)

No

(6)

Secara manual perhitungan korelasi Product Moment antara variabel dengan skor total variabel lainnya (y) dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut:

(7)
(8)
(9)

Diperoleh nilai validitas dengan perhitungan manual adalah 0,549 sama

dengan output SPSS 22 yakni 0,549.

Secara manual perhitungan korelasi Product Moment antara variabel dan dengan skor total variabel lainnya (y) dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut:

(10)
(11)
(12)

Diperoleh nilai validitas dan dengan perhitungan manual adalah

sama dengan output SPSS 22 yakni .

3.4Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas dan dinyatakan valid dilanjutkan dengan uji

reliabilitas. Suatu variabel dikatakan reliabel apabila setelah dilakukan uji reliabel

diperoleh nilai cronbach alpha > 0,60.

Hipotesis untuk signifikansi adalah:

H0 : Hasil pengukuran tidak reliabilitas

H1 : Hasil pengukuran reliabilitas

Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah:

a. Apabila cronbach alpha > 0,60, maka H0 ditolak artinya hasil pengukuran reliabilitas.

b. Apabila cronbach alpha ≤ 0,60, maka H0 diterima artinya hasil pengukuran tidak reliabilitas.

Jika dihitung variansi itemnya akan diperoleh hasil sebagai berikut:

 Mencari nilai variansi dari masing masing variabel dengan rumus sebagai

berikut:

(13)

Berikut adalah hasil perolehan data dari uji reliabilitas dengan SPSS 22

Tabel 3.6 Hasil Cronbach Alpha Reliability Test

(14)

Berdasarkan hasil Tabel 3.6 di atas, di dapat nilai cronbach alpha sebesar 0,799

untuk uji reliabilitas atas daftar pilihan responden. Nilai tersebut menyatakan

bahwa 8 variabel yang valid tersebut memenuhi syarat uji reliabilitas, dimana nilai

yang diperoleh sudah lebih dari minimum untuk sebuah penelitian yaitu 0,60.

3.5 Penskalaan Data Ordinal Menjadi Data Interval

Hasil perhitungan method of successive interval untuk Variabel 1

Tabel 3.7 Penskalaan Variabel 1

Langkah-langkah methode of successive interval untuk variable 1:

1. Menghitung frekuensi skor jawaban dalam skala ordinal.

2. Menghitung proporsi dan proporsi kumulatif untuk masing-masing skor

jawaban.

3. Menentukan nilai Z untuk setiap kategori, dengan asumsi bahwa proporsi

kumulatif dianggap mengikuti distribusi normal baku. Nilai Z diperoleh dari

tabel distribusi normal baku.

4. Menghitung nilai densitas dari nilai Z yang diperoleh dengan cara

memasukkan nilai Z tersebut kedalam fungsi densitas normal baku sebagai

(15)

5. Menghitung Scale Value (SV) dengan rumus:

SV =

SV1 =

SV2 =

SV3 =

SV4 =

SV5 =

6. Menentukan Scale Value min sehingga SVterkecil + |SVmin| = 1

Scale Value Terkecil = -2,400 Nilai x diperoleh dari:

7. Mentransformasikan nilai skala dengan menggunakan rumus:

Y = SV + |SVmin|

(16)

Dengan perhitungan manual yang dilakukan terbukti sama dengan perhitungan

yang dilakukan pada microsoft excel. Selanjutnya dengan melakukan cara yang sama, maka semua variabel akan ditransformasikan ke dalam data

interval. Hasil penskalaan dari masing-masing variabel dapat dilihat pada

Tabel 3.8 berikut ini:

Tabel 3.8 Hasil Penskalaan Tiap Variabel

1 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000

2 1,704 1,832 1,870 1,922 1,750 1,750 1,938 1,612

3 2,510 2,625 2,795 2,743 2,678 2,499 2,729 2,392

4 3,738 3,796 3,915 3,860 3,658 3,572 3,837 3,486

5 5,225 5,279 5,225 5,220 4,767 4,879 5,279 4,757

3.6 Proses Analisis Faktor ke-1

Pada proses awal analisis faktor, dilakukan beberapa tahap sampai dengan

diperoleh faktor-faktor baru sebagai dominan yang ingin diperoleh. Prose pertama

tabulasi pada data serta melakukan pengolahan dengan software yang telah direferensikan yaitu dengan software SPSS 22. Ada beberapa variabel yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian produk online shop. Dalam

penelitian ini, faktor-faktor tersebut berjumlah 8 variebel yang telah valid.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai KMO and barlett’s test of sphericity sebesar 0,814 dengan signifikan sebesar 0,000. Berdasarkan teori nilai KMO memang harus diatas 0,5 dan signifikan atau probabilitas dibawah 0,5 maka

variabel layak dan dapat dianalisa lebih lanjut (Santoso, 2002).

Tabel 3.9 KMO and Bartlett’s Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .814

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 197.490

Df 28

Sig. .000

Perhitungan selanjutnya adalah dengan melihat nilai MSA. Hasil nilai MSA dapat

(17)

tersisa mempunyai nilai lebih dari 0,5 berdasarkan 8 variabel yang dinilai dalam

kuesioner yang merupakan jawaban 100 responden, diperoleh bahwa nilai MSA

yang diperoleh di atas 0,5. Ini menandakan bahwa semua variabel memiliki

korelasi cukup tinggi dengan variabel lainnya, sehingga selanjutnya dapat

dilakukan analisis pada seluruh variabel yang diteliti.

Tabel 3.10 Measure Of Sampling Adequacy

No Variabel Nilai MSA

3.7 Proses Anlasisi faktor ke-2 (Ekstraksi)

Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah principal componen analysis (analisis komponen utama). Di dalam principal componen analysis jumlah varians data dipertimbangkan yaitu diagonal matriks korelasi, setiap

elemennya sebesar satu dan full variance dipergunakan untuk dasar pembentukan faktor, yaitu variabel-variabel lama yang jumlahnya lebih sedikit dan tidak

berkorelasi lagi satu sama lain, seperti variabel-variabel asli yang memang saling

berkorelasi. Communalities adalah jumlah varians yang disumbangkan oleh suatu

variabel dengan seluruh variabel lainnya dengan analisis.

3.7.1 Communalities

Communalities pada dasarnya adalah jumlah varians dari suatu variabel awal yang bisa dijelaskan oleh faktor yang ada. Semakin besar communalities sebuah variabel, maka semakin erat hubungannya dengan faktor.

Tabel 3.11 Communalities

No Variabel Initial Extraction

(18)

No Variabel Initial Extraction

3.7.2 Total Variance Explained

Total variance explaned menerangkan nilai persen dari varainsi yang mampu diterangkan oleh banyaknya faktor yang terbentuk. Nilai ini berdasarkan nilai

eigenvalue.

Ada 8 variabel yang dimasukkan dalam analisis faktor, dengan

masing-masing varian memiliki varian 1, maka total varian adalah 8 x 1 = 8. Jika ke-8

variabel diringkas menjadi 1 faktor, maka varians yang bisa dijelaskan oleh satu

faktor tersebut adalah (lihat kolom component 1) pada Tabel 3.12 berikut:

Tabel 3.12 Total Variance Explained

Dari tabel 3.12 di atas menyatakan bahwa hanya 2 faktor yang terbentuk, terlihat

dari eigenvalue dengan nilai diatas 1, namun pada faktor yang ketiga angka eigenvalue sudah dibawah 1, yakni 0,801 sehingga proses factoring seharusnya berhenti pada dua faktor saja, maka dalam penelitian ini hanya dua faktor yang

(19)

1. Jumlah angka eigenvalue untuk ke-8 variabel adalah sama dengan total varian ke 8 variabel atau 3,322 + 1,158 + 0,801 + 0,665 + 0,643 + 0,604 + 0,464 +

0,342 = 8

2. Susunan eigenvalue selalu diurutkan dari yang terbesar sampai dengan yang terkecil, dengan kriteria bahwa angka eigenvalue dibawah 1 tidak digunakan dalam menghitung faktor yang terbentuk.

Perhitungan selanjutnya adalah dengan melihat nilai total variance explained kedua faktor terbentuk pada Tabel 3.13 sebagai berikut:

Tabel 3.13 Total Variance Explained Faktor Terbentuk Faktor

atau Komponen

Extraction Sums of Squared Loadings Total

% of Variance

1 3,322 41,525

2 1,158 14,475

Total 4,490 56,000%

Dari Tabel 3.13 menjelaskan total variance kedua faktor adalah sebesar 56,00% dari variabilitas ke-8 yang asli.

3.7.3 Scree Plot

Jika Tabel 3.12 Menjelaskan dasar jumlah faktor yang didapat dengan

perhitungan angka, maka scree plot menunjukkan dengan grafik bahwa pada sumbu x (component number) faktor ketiga sudah dibawah 1 dari sumbu y (angka

(20)

Gambar 3.1 Scree Plot

Suatu grafik Scree plot adalah plot dari eigenvalue melawan banyaknya faktor yang bertujuan untuk melakukan ekstraksi agar diperoleh jumlah faktor. Scree plot berupa suatu kurva yang diperoleh dengan memplot eigenvalue sebagai sumbu vertikal dan banyaknya faktor sebagai sumbu horizontal. Bentuk kurva

atau plotnya dipergunakan untuk menentukan banyaknya faktor.

Jika Tabel total variance menjelaskan dasar jumlah faktor yang didapat dengan perthitungan angka, maka scree plot memperlihatkan hal tersebut dengan grafik. Terlihat bahwa dari faktor satu ke faktor dua (baris dari sumbu component

1 ke-2), arah garis cukup menurun tajam. Dari component 3 sudah dibawah angka

1 dari sumbu eigenvalue. Hal ini menunjukkan bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian produk online shop yang dapat diekstraksi berdasarkan scree plot.

3.8 Proses Analisis Faktor ke-3 (Rotasi)

Hasil ekstraksi faktor awal memberikan informasi bahwa terdapat 2 faktor dari 8

variabel yang dapat diolah dengan variansi kumulatif sebesar 56%. Korelasi

antara variabel-variabel dan faktor (faktor loading) hasil ekstarksi tersebut dapat

(21)

Tabel 3.14 Factor loading

Dari Tabel 3.14 di atas dapat dilihat bahwa variabel-variabel berkorelasi kuat dengan lebih dari satu faktor, sehingga sulit untuk menginterpretasikan

faktor-faktor tersebut. Dalam hal ini, faktor loading perlu dirotasi agar masing-masing variabel berkorelasi kuat hanya pada satu faktor. Berikut ini adalah faktor loading

setelah dirotasi (rotated faktor loading).

Faktor loading hasil rotasi menunjukkan bahwa variabel-variabel berkorelasi kuat hanya pada satu faktor tertentu, misalnya korelasi antara variabel dan faktor 2

sebesar 0,782 (korelai kuat), sedangkan korelasi dengan faktor 1 -0,159 (korelasi

(22)

3.9 Proses Analisis Faktor ke-4 (Interpretasi Faktor) Faktor Pertama

Faktor pertama hasil rotasi faktor didukung oleh 4 variabel. Variabel-variabel

tersebut yang secara berurutan nilai bobotnya adalah , , , dan , Bobot

masing-masing variabel pendukung faktor pertama tersebut sesuai Tabel 3.16

berikut:

Tabel 3.16 Bobot Variabel Pendukung Faktor Pertama Variabel

Dari Tabel 3.16, variabel mempunyai bobot terbesar, yaitu 0,781. Berdasarkan

hasilnya bahwa faktor pertama cukup layak diberi nama faktor testimoni

merupakan faktor yang paling kuat yang mempengaruhi keputusan konsumen

dalam pembelian produk online shop pada mahasiswa/i S1 Matematika Universitas Sumatera Utara stambuk 2014, 2015 dan 2016 dengan variansi

sebesar 41,53%.

Faktor Kedua

Faktor kedua hasil rotasi faktor didukung oleh 4 variabel. Variabel-variabel

tersebut yang secara berurutan nilai bobotnya adalah , , , dan . Bobot

masing-masing variabel pendukung faktor kedua tersebut sesuai Tabel 3.17

berikut:

(23)

Dari Tabel 3.17, variabel mempunyai bobot terbesar, yaitu sebesar 0,782.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk faktor kedua diberi

nama faktor iklan/promosi adalah faktor terkuat kedua yang mempengaruhi

keputusan konsumen dalam pembelian produk online shop pada mahasiswa/i S1 Matematika Universitas Sumatera Utara stambuk 2014, 2015 dan 2016 dengan

(24)

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat dua faktor hasil ekstraksi yang berpengaruh terhadap keputusan

konsumen dalam pembelian produk online shop pada mahasiswa/i S1 Matematika Universitas Sumatera Utara stambuk 2014, 2015 dan 2016. Hal ini

digambarkan dari variansi kumulatif sebesar 56%. Variabel-variabel yang

terlihat/terobservasi adalah sebagai berikut:

2. Dari dua faktor yang terbentuk, faktor testimoni menjadi faktor terbesar yang

mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian produk online shop pada

mahasiswa/i S1 Matematika Universitas Sumatera Utara stambuk 2014, 2015

dan 2016, dengan harga sebesar 41,53%. Sedangkan faktor iklan/promosi

menjadi faktor terkecil yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam

pembelian produk online shop pada mahasiswa/i S1 Matematika Universitas Sumatera Utara stambuk 2014, 2015 dan 2016 dengan persentasi yaitu hanya

sebesar 14,47%.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis mengajukan beberapa

saran sebagai berikut:

1. Bagi pemilik online shop

Dari hasil penelitian, nilai bobot variabel kemudahan transaksi, garansi, dan

pelayanan bernilai cukup rendah dibandingkan bobot variabel lainnya. Hal ini

menunjukkan bahwa pemilik online shop perlu memeberikan kemudahan transaksi untuk konsumen lebih baik lagi misalnya dengan cara menyediakan

(25)

shop dapat meningkatkan ketelitian dalam mengirim barang agar memperkecil ketidaksesuaian dan kecacatan barang yang dikirim serta menambahkan

keamanan pengemasan tertentu untuk produknya. Terakhir agar pemilik online

shop meningkatkan pelayanan dengan lebih cepat dan sopan dalam melayani konsumen yang akan membeli produknya.

2. Bagi konsumen

Disarankan konsumen lebih teliti dalam melakukan transaksi agar tidak tertipu

oleh oknum-oknum pemilik online shop palsu, mencari online shop yang menyediakan garansi agar menjamin produk yang dibeli tidak mengecewakan,

serta memilih online shop yang merespon dengan baik dan cepat penanganannya agar tidak terjadi kesalahpahaman anatar pemilik dan

Gambar

Tabel 3.1 Populasi Penelitian
Tabel 3.2 Uji Validitas
Tabel 3.3 Contoh Perhitungan Korelasi Product Moment Untuk
Tabel 3.6 Hasil Cronbach Alpha Reliability Test
+7

Referensi

Dokumen terkait

Model sebaliknya ditunjukkan oleh model persamaan regresi antara jarak dengan pH air yang terjadi akibat penambahan larutan tawas, dimana semakin semakin jauh

Skripsi ini berjudul Peran Komunikasi Antarpribadi Personal Selling Dalam Memasarkan Produk dan Jasa layanan Internet & TV Cable Serta Pelayanan Informasi

Telah dilakukan penelitian tentang analisa pengembangan film pembelajaran oleh mahasiswa calon guru fisika pada matakuliah media pembelajaran. Dalam penelitian ini

Penglihatan binokular normal memerlukan (1) aksis visual yang jernih sehingga menghasilkan penglihatan yang jelas pada kedua mata, (2) kemampuan elemen - elemen

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah ekstrak etanol temu mangga memiliki aktivitas nefroprotektif yaitu dapat menurunkan kadar serum kreatinin dan

Ada banyak teori yang menerangkan penyebab gangguan penghidu pada orang tua, diantaranya terjadi perubahan anatomi pengurangan area olfaktorius, pengurangan jumlah

Gambar 1.1 Kerangka Pikir Simplisia temu mangga Ekstrak etanol temu mangga Serum Kreatinin Terjadi Nefrotoksik Ekstrak etanol temu mangga dosis 100 mg/kg bb Ekstrak

Seluruh staf karyawan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang telah membantu penulis dalam urusan tehnis dan surat menyurat.. Bapak,Ibu dan kakakku