• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metabolisme Protein Karbohidrat Lipid Vi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Metabolisme Protein Karbohidrat Lipid Vi"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

Metabolisme Karbohidrat, Metabolisme Protein,

Metabolisme Lipid/Lemak, Metabolisme Vitamin dan

Metabolisme M

ineral”

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metabolisme

Dosen : Dr. Prima Endang Susiliwati, M.Si

Oleh :

1. KAHARUDDIN (G2L1 15 001)

2. SAPRIL KARTINI ( G2L1 15 007)

3. MUH. EDIHAR (G2L1 15 011)

4. FITRIYANI THAMRIN M. (G2L1 15 012)

5. ANINGSI SRIWATI ( G2L1 15 013)

PROGRAM STUDI PASCASARJANA KIMIA

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2015

(2)

Alhamdulillah, Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat ALLAH SWT yang

telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulisan makalah yang

berjudul “Metabolisme Karbohidrat, Metabolisme Protein, Metabolisme

Lipid/Lemak, Metabolisme Vitamin dan Metabolisme Mineral” dapat

terselesaikan. Melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada

Ibu Dr. Prima Endang Susiliwati, M.Si. selaku Dosen Pengajar Mata Kuliah

Kimia Analitik yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam

mengajarkan penulis selama mengikuti perkuliahan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih

banyak terdapat kekurangan, olehnya itu kritik dan saran yang konstruktif dari

semua pihak sangat penulis butuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Kendari, November 2015

P e n u l i s

(3)

Halaman

γ. Reaksi Metabolisme Asam Amino……….. 1β 4. Pembentukan Asetil Koenzim ……… 14

C. Metabolisme Lipid ... 18

7. Penyimpanan Dan Pemakaian Kembali Lemak ……….. 41

(4)

1. Klasifikasi Vitamin……… 4γ

β. Metabolisme Umum Vitamin ……….. 44

3. Jenis-Jenis Vitamin ………. 45

E. Metabolisme Mineral ……… 52

1. Metabolisme Mineral ………. 5γ β. Kalsium ……… 58

γ. Fosfat ……….. 59

4. Natrium ………... 60

5. Magnesium ………. 60

6. Potasiun ……….. 61

7. Besi (Fe) ……… 6β 8. Zink ………. 6γ 9. Tembaga (Cu) ………..64

10. Selenium ……….. . 64

DAFTAR PUSTAKA ……….. 66

(5)

Nomor Judul Tabel Halaman

1 Asam-asam lemak penting bagi tubuh 21

(6)

Nomor Judul Gambar Halaman

Persiapan utama dalam Metabolisme Karbohidrat Diagram

Sintesis Glokogen

Struktur Asam Lemak Tak Jenuh

Struktur Trigliserida Sebagai Lemak Netral Struktur dari fosfolipid

Fosfolipid bilayer (lapisan ganda) sebagai penyusun membran sel

Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh dari lipid kompleks

Perbandingan komposisi penyusun 4 klas besar lipoprotein

Ilustrasi peran masing-masing dari 4 klas besar lipoprotein

(7)

23

bagian non polar berada di sisi dalam

Struktur kilomikron. Perhatikan fungsi kilomikron sebagai pengangkut trigliserida

Simpanan trigliserida pada sitoplasma sel jaringan adiposa

Ikhtisar metabolisme lipid

Reaksi-reaksi kimia dalam metabolisme gliserol

Aktivasi asam lemak menjadi asil KoA

Mekanisme transportasi asam lemak trans membran mitokondria melalui mekanisme pengangkutan karnitin

Oksidasi karbon menjadi keton

Oksidasi asam lemak dengan 16 atom C. Perhatikan bahwa

setiap proses pemutusan β atom C adalah proses oksidasi dan

setiap 2 atom C yang diputuskan adalah asetil KoA.

Aktivasi asam lemak, oksidasi beta dan siklus asam sitrat

Proses ketogenesis

Lintasan ketogenesis di hati

Lintasan kolesterogenesis

Tahap-tahap sintesis asam lemak

Dinamika lipid di dalam sel adiposa. Perhatikan tahap-tahap sintesis dan degradasi trigliserida

Struktur Asam ascorbat (Vitamin C)

(8)

44

45

46

47

48

49

Siklus Vitamin B3

Struktur Asam pantotenat (vitamin B5)

Struktur Vitamin B6

Mineral

Pompa Natrium (Na+ ) Kalium (K+)

Tranport Pasif difui Mineral

50

51

51

53

55

57

(9)

A. METABOLISME KARBOHIDRAT

Metabolisme karbohidrat dimulai dengan pencernaan dalam usus kecil di

mana monosakarida diserap ke dalam aliran darah. Konsentrasi gula darah

dikontrol oleh tiga hormon: insulin, glukagon, dan epinefrin. Jika konsentrasi

glukosa dalam darah terlalu tinggi, insulin disekresikan oleh pankreas. Insulin

merangsang transfer glukosa ke dalam sel, terutama di hati dan otot, meskipun

organ lain juga mampu memetabolisme glukosa

Gambar 1: Persiapanutama dalamMetabolisme Karbohidrat

Dalam hati dan otot, sebagian glukosa diubah menjadi glikogen dengan

proses glikogenesis (anabolisme). Glikogen disimpan dalam hati dan otot sampai

dibutuhkan pada beberapa waktu kemudian ketika kadar glukosa rendah. Jika

(10)

disekresikanuntuk merangsang konversi glikogen menjadi glukosa. Proses ini

disebut glikogenolisis (katabolisme).

Gambar 2: Sintesis Glokogen

Gambar 2: Sintesis Glikogenolisis

Jika glukosa diperlukan segera setelah memasuki sel untuk memasok

energi, dimulai proses metabolisme disebut glikolisis (katabolisme). Produk akhir

(11)

terus mengkonversi asam piruvat menjadi asetil CoA dan asam sitrat kemudian

dalam siklus asam sitrat. Sebagian besar ATP dibuat dari oksidasi dalam siklus

asam sitrat sehubungan dengan rantai transpor electron.

(12)
(13)

Selama aktivitas otot berat, asam piruvat diubah menjadi asam laktat lebih dan

asetil CoA. selama periode istirahat, asam laktat diubah kembali ke asam piruvat.

Asam piruvat pada kemudian diubah kembali menjadi glukosa oleh proses yang

disebut glukoneogenesis (anabolisme). Jika glukosa tidak diperlukan pada saat itu,

ia diubah menjadi glikogen oleh glikogenesis.

(14)

1. Metabolisme Fruktosa

Sumberfruktosatermasukbuah, madu, sukrosa, danfruktosa tinggijagung

sirup, pemanis murahdigunakan dalamberbagaimakanan olahandanminuman.

Fruktosa,merupakan urutankedua setelahglukosasebagaisumber karbohidratpada

manusia, masukmelalui glikolisisoleh duajalur. Dalamhati,fruktosa

diubah menjadifruktosa-1-fosfat olehfruktokinase:Ketikafruktosa-1-fosfat

memasukijalurglikolitik, itu adalahpertama dibagi

menjadidihidroksiasetonfosfat(DHAP)

dangliseraldehidaolehfruktosa-1-fosfataldolase. DHAPkemudian dikonversi menjadigliseraldehida-3-fosfat

olehtriosefosfatisomerase. Gliseraldehida-3-fosfat yang dihasilkan

darigliseraldehidadanATPolehgliseraldehidakinase:

Gambar 7: Pembentukan Fruktosa 1 Phosphat

Fruktosa memasuki jalur glikolisis oleh dua rute. Fruktokinase di sel hati

mengkonversi fruktosa kefruktosa-1-fosfat yang kemudian dibagi menjadi DHAP

dan gliseraldehida. Di otot dan jaringan adiposa,fruktosa terfosforilasi oleh

heksokinase untuk membentuk glikolitik menengah fruktosa-6-fosfat.Galaktosa

diubah menjadi galaktosa-1-fosfat, yang kemudian bereaksi dengan UDP-glukosa

(15)

UDP-glukosa, substrat untuk sintesis glikogen.Mannose terfosforilasi oleh

heksokinase untuk membentuk mannose-6-fosfat, yang kemudian diisomerisasi

untukfruktosa-6-fosfat.

(16)

Konversi fruktosa-1-fosfat dalam intermediet jalur pintas glikolitik dengan

dua langkah regulasi (reaksi dikatalisis oleh heksokinase dan PFK-1); demikian

dibandingkan dengan glukosa, fruktosa pintu masuk ke dalam jalur glikolitik

pada dasarnya tidak diatur.Di otot dan jaringan adiposa, fruktosa diubah ke

glikolitik menjafi fruktosa-6-fosfat oleh heksokinase. Karena heksookinase

memiliki

afinitas rendah untuk fruktosa, reaksi ini begitu penting kecuali konsumsi fruktosa

(17)

B. METABOLISME PROTEIN

Kata protein berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos, berarti yang

pertama atau terpenting.Protein merupakan polimer alam yang tersusun dari

berbagai asam amino melalui ikatan peptida.Asam amino yang satu dengan yang

lainnya dihubungkan dengan suatu ikatan peptida. Ikatan peptida ini akan

terwujud apabila gugusan karboksil dari asam amino yang satu bergabung dengan

gugusan amino dari asam amino yang lain.Di dalam penggabungan molekul asam

amino itu, akan terlepas satu molekul air. Hal tersebut dapat dilihat dalam reaksi

berikut.

Rangkaian tersebut dapat diperpanjang ke kiri atau ke kanan.Jika

diperpanjang ke kanan harus menyambungkan gugusan NH2, sedangkan jika ke

kiri harus menyambungkan gugusan COOH. Dengan demikian, akan diperoleh

molekul protein yang berat molekulnya.

Pembongkaran protein menjadi asam amino memerlukan bantuan dari

enzim-enzim protease dan air untuk mengadakan proses hidrolisis pada

ikatan-ikatan peptida. Hidrolisis juga dapat terjadi, jika protein dipanasi, diberi basa, atau

diberi asam. Dengan cara demikian, kita dapat mengenal macam-macam asam

amino yang tersusun di dalam suatu protein. Asam amino dapat dikelompokkan

(18)

 Asam amino esensial: treonin, triptofan, lisin, leusin, valin → histidin,

arginin, metionin, isoleusin, fenilalanin

 Asam amino non esensial:serin, alanin, glisin, asparadin → sistein, asam

aspartat, tirosin, glutamin, asam glutamate

1. Penguraian Protein Dalam Tubuh

Asam amino yang dibuat dalam hati, maupun yang dihasilkan dari proses

katabolisme protein dalam hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan untuk

digunakan.proses anabolik maupun katabolik juga terjadi dalam jaringan diluar

hati.Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu

absorbsi melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan hasil

sintesis asam amino dalam sel. Banyaknya asam amino dalam darah tergantung

keseimbangan antara pembentukan asam amino dan penggunaannya.Hati

berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam darah.

Dalam tubuh kita, protein mengalami perubahan – perubahan tertentu dengan

kecepatan yang berbeda untuk tiap protein. Protein dalam darah, hati dan organ

tubuh lain mempunyai waktu paruh antara 2,5 sampai 10 hari. Protein yang

terdapat pada jaringan otot mempunyai waktu paruh 120 hari. Rata-rata tiap hari

1,2 gram protein per kilogram berat badan diubah menjadi senyawa lain. Ada tiga

kemungkinan mekanisme perubahan protein, yaitu :

1) Sel-sel mati, lalu komponennya mengalami proses penguraian atau

(19)

2) Masing-masing protein mengalami proses penguraian dan terjadi sintesis

protein baru, tanpa ada sel yang mati.

3) Protein dikeluarkan dari dalam sel diganti dengan sintesis protein baru.

Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan

digunakan untuk memproduksi senyawa nitrogen yang lain, untuk mengganti

protein dalam jaringan yang mengalami proses penguraian dan untuk mengganti

nitrogen yang telah dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urea. Ada beberapa asam

amino yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat diproduksi oleh tubuh dalam

jumlah yang memadai. Oleh karena itu asam amino tersebut,yang dinamakan

asam essensial yang dibutuhkan oleh manusia.

Kebutuhan akan asam amino esensial tersebut bagi anak-anak relative lebih

besar daripada orang dewasa. Kebutuhan protein yang disarankan ialah 1 sampai

1,5 gram per kilogram berat badan per hari.

2. Asam Amino Dalam Darah

Jumlah asam amino dalam darah tergantung dari jumlah yang diterima dan

jumlah yang digunakan. Pada proses pencernaan makanan, protein diubah menjadi

asam amino oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim – enzim yang

bersangkutan. Enzim-enzim yang bekerja pada proses hidrolisis protein antara lain

ialah pepsin, tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase, amino peptidase,

(20)

Setelah protein diubah menjadi asam-asam amino, maka dengan proses

absorpsi melalui dinding usus, asam amino tersebut sampai kedalam pembuluh

darah. Proses absorpsi ini ialah proses transpor aktif yang memerlukan energi.

Asam-asam amino dikarboksilat atau asam diamino diabsorbsi lebih lambat

daripada asam amino netral.

Dalam keadaan berpuasa, konsentrasi asam amino dalam darah biasanya

sekitar 3,5 sampai 5 mg per 100 ml darah. Segera setelah makan makanan sumber

protein, konsentrasi asam amino dalam darah akan meningkat sekitar 5 mg sampai

10 mg per 100 mg darah. Perpindahan asam amino dari dalam darah kedalam

sel-sel jaringan juga proses tranpor aktif yang membutuhkan energi.

3. Reaksi Metabolisme Asam Amino

Tahap awal pembentukan metabolisme asam amino, melibatkan pelepasan

gugus amino, kemudian baru perubahan kerangka karbon pada molekul asam

amino. Dua proses utama pelepasan gugus amino yaitu, transaminasi dan

deaminasi.

Transaminasi

Transaminasi ialah proses katabolisme asam amino yang melibatkan

pemindahan gugus amino dari satu asam amino kepada asam amino lain. Dalam

reaksi transaminasi ini gugus amino dari suatu asam amino dipindahkan kepada

salah satu dari tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat, a ketoglutarat atau

(21)

asam amino semula diubah menjadi asam keto. Ada dua enzim penting dalam

reaksi transaminasi yaitu alanin transaminase dan glutamat transaminase yang

bekerja sebagai katalis dalamreaksi berikut :

Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang, karena gugus amino yang

dilepaskan oleh asam amino diterima oleh asam keto.Alanin transaminase

merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap asam piruvat-alanin.

Glutamat transaminase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap

glutamat-ketoglutarat sebagai satu pasang substrat .

Reaksi transaminasi terjadi didalam mitokondria maupun dalam cairan

sitoplasma.Semua enzim transaminase tersebut dibantu oleh piridoksalfosfat

sebagai koenzim. Telah diterangkan bahwa piridoksalfosfat tidak hanya

merupakan koenzim pada reaksi transaminasi, tetapi juga pada reaksi-reaksi

metabolisme yang lain.

Deaminasi Oksidatif

Asam amino dengan reaksi transaminasi dapat diubah menjadi asam glutamat.

Dalam beberapa sel misalnya dalam bakteri, asam glutamat dapat mengalami

proses deaminasi oksidatif yang menggunakan glutamat dehidrogenase sebagai

katalis.

(22)

Dalam proses ini asam glutamat melepaskan gugus amino dalam bentuk NH4+.

Selain NAD+ glutamat dehidrogenase dapat pula menggunakan NADP+ sebagai

aseptor elektron. Oleh karena asam glutamat merupakan hasil akhir proses

transaminasi, maka glutamat dehidrogenase merupakan enzim yang penting dalam

metabolisme asam amino oksidase dan D-asam oksidase.

3. Pembentukan Asetil Koenzim A

Asetil koenzim A merupakan senyawa penghubung antara metabolisme asam

amino dengan siklus asam sitrat. ada dua jalur metabolic yang menuju kepada

pembentukan asetil koenzim A, yaitu melalui asam piruvat dan melalui asam

asetoasetat

Asam-asam amino yang menjalani jalur metabolic melalui asam piruvat ialah

alanin, sistein, serin dan treonin.alanin menghasilkan asam piruvat dengan

langsung pada reaksi transaminasi dengan asam a ketoglutarat. Treonin diubah

menjadi gllisin dan asetaldehida oleh enzim treonin aldolase.glisin kemudian

diubah menjadi asetil koenzim A melalui pembentukan serin dengan jalan

penambahan satu atom karbon, seperti metal, hidroksi metal dan formil. koenzim

yang bekerja disini ialah tetrahidrofolat.

4. Siklus Urea

Hans Krebs dan Kurt Heneseleit pada tahun 1932 mengemukakan serangkaian

reaksi kimia tentang pembentukan urea.Mereka berpendapat bahwa urea terbentuk

(23)

siklus, yang mereka namakan siklus urea.Pembentukan urea ini terutama

berlangsung didalam hati.Urea adalah suatu senyawa yang mudah larut dalam air,

bersifat netral, terdapat dalam urine yang dikeluarkan dari dalam tubuh.

Dalam reaksi pembentukan karbamil fosfat ini, satu mol ammonia

bereaksi dengan satu mol karbondioksida dengan bantuan enzim karbamilfosfat

sintetase. Reaksi ini membutuhkan energi, karenanya reaksi ini melibatkan dua

mol ATP yang diubah menjadi ADP.Disamping itu sebagai kofaktor dibutuhkan

mg++ dan N-asetil-glutamat.

Karbamil fosfat yang terbentuk bereaksi dengan ornitin membentuk

sitrulin.Dalam reaksi ini bagian karbomil bergabung dengan ornitin dan

memisahkan gugus fosfat.Sebagai katalis pada pembentukan sitrulin adalah

ornitin transkarbamilase yang terdapat pada bagian mitokondria sel hati.

Selanjutnya sitrulin bereaksi dengan asam aspartat membentuk asam

(24)

sintetase.Dalam reaksi tersebut ATP merupakan sumber energi dengan jalan

melepaskan gugus fosfat dan berubah menjadi AMP.

Dalam reaksi ini asam argininosuksinat diuraikan menjadi arginin dan asam

fumarat.Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinase, suatu

enzim yang terdapat dalam hati dan ginjal.Reaksi terakhir ini melengkapi tahap

reaksi pada siklus urea.Dalam reaksi ini arginin diuraikan menjadi urea dan

ornitin.Enzim yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi penguraian ini ialah

arginase yang terdapat dalam hati.Ornitin yang terbentuk dalam reaksi hidrolisis

ini bereaksi dengan karbamilfosfat untuk membentuk sitrulin.

5. Biosintesis Protein

Biosintesis protein yang terjadi dalam sel merupakan reaksi kimia yang

kompleks dan melibatkan beberapa senyawa penting, terutama DNA dan

RNA.molekuk DNA merupakan rantai polinukleutida yang mempunyai beberapa

jenis basapurin dan piramidin, dan berbentuk heliks ganda.

Dengan demikian akan terjadi heliks gandayang baru dan proses terbentunya

molekul DNA baru ini disebut replikasi, urutan basa purin dan piramidin pada

molekul DNA menentukan urutan asam amino dalam pembentukan protein.

Peran dari DNA itu sendri sebagai pembawa informasi genetic atau sifat-sifat

keturunan pada seseorang .dua tahap pembentukan protein:

1) Tahap pertama disebut transkripsi, yaitu pembentukan molekul RNA

(25)

2) Tahap kedua disebut translasi, yaitu molekul RNA menerjemahkan

informasi genetika kedalam proses pembentukan protein.

Biosintesis protein terjadi dalam ribososm, yaitu suatu partikel yang terdapat

dalam sitoplasma rRNA bersama dengan protein merupakan komponen yang

membentuk ribosom dalam sel, perananya dalam dalam sintesis protein yang

berlangsung dalam ribosom belum diketahui.

m RNA diproduksi dalam inti sel dan merupakan RNA yang paling sedikit

jumlahnya. kode genetika yang berupa urutan basa pada rantai nukleutida dalam

molekul DNA. tiap tiga buah basa yang berurutan disebut kodon, sebagai contoh

AUG adalah kodon yang terbentuk dalam dari kombinasi adenin-urasil-guanin,

GUG adalah kodon yang terbentuk dari kombinasi guanin-urasil-guanin. kodon

yang menunjuk asam amino yang sama disebut sinonim, misalnya CAU dan

CAC adalah sinonim untuk histidin. perbedaan antara sinonim tersebut pada

umumnya adalah basa pada kedudukanketiga misalnya GUU,GUA,GUC,GUG..

bagian molekut t RNA yang penting dalam biosintesis protein ialah lengan

asam amino yang mempunyai fungsi mengikat molekul asam amino tertentu

dalam lipatan anti kodon. lipatan anti kodon mempunyai fungsi menemukan

kodon yang menjadi pasangannya dalam m RNA yang tedapat dalam ribosom.

pada prosese biosintesis protein, tiap molekuln t RNA membawa satu molekul

asam amino masuk kedalam ribosom. pembentukkan ikatan asam amino dengan t

Rna ini berlangsung dengan bantuan enzim amino asli t RNA sintetase dan ATP

(26)

1. Asam amino dengan enzim dan AMP membentuk kompleks

aminosil-AMP-enzim.

2. Reaksi antara kompleks aminoasil-AMP-enzim dengan tRNA

Proses biosintesis akan berhenti apabila pada mRNA terdapat kodon

UAA,UAG,UGA. karena dalam sel normal tidak terdapat tRNA yang mempunyai

antikodon komplementer.

C. METABOLISME LIPID

Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya di artikan sebagai

suatu senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut dalam

organic. Contohnya benzena, eter, dan kloroform. Suatu lipid suatu lipid tersusun

atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain

berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam

lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam

kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril

ester dan fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi

dengan protein (lipoprotein). lipid yang sangat bervariasi struktur dan fungsinya,

mulai dari volatile sex pheromones sampai ke karet alam. Berdasarkan komponen

dasarnya, lipid terbagi ke dalam lipid sederhana (simple lipid), lipid majemuk

(compound lipid), dan lipid turunan(derived lipid).

Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan

(animal fst), lemak susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke

(27)

sabunkan, sedangkan lipid sederhana tidak mengandung asam lemak dan tidak

dapat di sabunkan. Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah

ester yang jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa lainnya

termasuk alkohol. Steroid tidak mengandunga asam lemak dan tidak dapat

dihidolisis. Lipid berperan penting dalam komponen struktur membran sel. Lemak

dan minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan

pelindung, dan insulator organ-organ tubuh beberapa jenis lipid berfungsi sebagai

sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon. Fosfolipida memiliki

seperti trigliserida. Bedanya, pada fosfolipida satu asam lemaknya digantikan oleh

gugus fosfat yang mengikat gugus alcohol yang mengandung nitrogen, contohnya

yaitu fosfatidiletanolamin (sefalin), fosfatidilkolin (lesitin), dan fosfatidilserin.

Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida.

Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak

dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatandengan gliserol maka

dinamakan monogliserida. Lipid adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut

di dalam air tetapi larut di dalam pelarut-pelarut organik.

1. Fungsi lipid

Ada beberapa fungsi lipid di antaranya:

1. Sebagai penyusun struktur membran sel

Dalam hal ini lipid berperan sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran

material-material.

2. Sebagai cadangan energi

(28)

3. Sebagai hormon dan vitamin

Hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan vitamin membantu regulasi

proses-proses biologis

2. Jenis-jenis lipid

Terdapat beberapa jenis lipid yaitu:

1. Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh

2. Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida

3. Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid

4. Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam

a) Asam lemak

Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun

rumus umum dari asam lemak adalah:

CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH

Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua

macam asam lemak yaitu:

1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)

Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap

2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)

(29)

Struktur asam lemak jenuh

Struktur asam lemak tak jenuh

Asam-asam lemak penting bagi tubuh

Simbol

linolenat CH3CH2C=CCH2C=CCH2C=C(CH2)7COOH Asam lemak esensial

20:4D5,8,11,14 Assam

arakhidonat CH3(CH2)3(CH2C=C)4(CH2)3COOH

(30)

Asam stearat Asam oleat Asam arakhidonat

Beberapa contoh struktur asam lemak

b) Gliserida netral (lemak netral)

Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid.

(31)

Apa yang dimaksud dengan lemak (fat) dan minyak (oil)? Lemak dan minyak keduanya merupakan trigliserida. Adapun perbedaan sifat secara umum dari keduanya adalah:

1. Lemak

-Umumnya diperoleh dari hewan -Berwujud padat pada suhu ruang -Tersusun dari asam lemak jenuh

2. Minyak

-Umumnya diperoleh dari tumbuhan

-Berwujud cair pada suhu ruang

-Tersusun dari asam lemak tak jenuh

c) Fosfogliserida (fosfolipid)

Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat

mengganti salah satu rantai asam lemak.

Penggunaan fosfogliserida adalah:

1. Sebagai komponen penyusun membran sel

(32)

Struktur dari fosfolipid

Fosfolipid bilayer (lapisan ganda) sebagai penyusun membran sel

d) Lipid kompleks

Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain.

Contoh penting dari lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.

 Lipoprotein

Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein.

(33)

Ada 4 klas mayor dari lipoprotein plasma yang masing-masing tersusun

atas beberapa jenis lipid, yaitu:

Perbandingan komposisi penyusun 4 klas besar lipoprotein

1. Kilomikron

Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke jaringan lain, kecuali ginjal

2. VLDL (very low - density lypoproteins)

VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju jaringan lemak

3. LDL (low - density lypoproteins)

LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan perifer

4. HDL (high - density lypoproteins)

(34)

Ilustrasi peran masing-masing dari 4 klas besar lipoprotein

e) Lipid non gliserida

Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung

dengan molekul-molekul non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah

sfingolipid, steroid, kolesterol dan malam.

Sfingolipid

Sifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak.

Penggunaan primer dari sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung mielin

(35)

Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang menyusun

membran plasma. Kolesterol juga menjadi bagian dari beberapa hormon.

Kolesterol berhubungan dengan pengerasan arteri. Dalam hal ini timbul

plaque pada dinding arteri, yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah

karena arteri menyempit, penurunan kemampuan untuk meregang. Pembentukan

gumpalan dapat menyebabkan infark miokard dan stroke.

Struktur dasar darikolesterol

Kolesterol merupakan bagian dari membran sel

Steroid

Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron dan

(36)

Progesteron dan testosteron

Steroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan dengan proses

metabolisme karbohidrat, penanganan penyakit arthritis rematoid, asthma,

gangguan pencernaan dan sebagainya.

Kortison

Malam/lilin (waxes)

Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Malam sering

digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain. Malam

(37)

Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam

3. Metabolisme lipid

Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid

netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara

ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada

juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk

sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga

dapat melalui jalur ini.

Struktur miselus. Bagian polar berada di sisi luar, sedangkan bagian non polar

berada di sisi dalam

Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam

air, maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan

dilepaskan ke dalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan

monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul

berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya kilomikron

ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava, sehingga

bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan

(38)

Struktur kilomikron. Perhatikan fungsi kilomikron sebagai pengangkut trigliserida

Simpanan trigliserida pada sitoplasma sel jaringan adiposa

Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah

menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan

gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses

pembentukan trigliserida ini dinamakan esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita

membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan

gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi.

Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut

ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai

asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).

Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah

(39)

maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol

menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu

tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik

asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan.

Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.

Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan

asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme

karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus

asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah

mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan

selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.

Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA

mengalami kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami

steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam

lemak juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi

butirat dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat

menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis

(40)

Ikhtisar metabolisme lipid

4. Metabolisme gliserol

Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi sumber

energi. Gliserol ini selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme karbohidrat

yaitu glikolisis. Pada tahap awal, gliserol mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP

membentuk gliserol 3-fosfat. Selanjutnya senyawa ini masuk ke dalam rantai

respirasi membentuk dihidroksi aseton fosfat, suatu produk antara dalam jalur

(41)

Reaksi-reaksi kimia dalam metabolisme gliserol

5. Oksidasi asam lemak (oksidasi beta)

Untuk memperoleh energi, asam lemak dapat dioksidasi dalam proses

yang dinamakan oksidasi beta. Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam

lemak harus diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP

dan Koenzim A, asam lemak diaktifkan dengan dikatalisir oleh enzim asil-KoA

sintetase (Tiokinase).

Aktivasi asam lemak menjadi asil KoA

Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai

panjang. Asam lemak rantai panjang ini akan dapat masuk ke dalam mitokondria

dengan bantuan senyawa karnitin, dengan rumus (CH3)3N+-CH2-CH(OH)-CH2

(42)

Mekanisme transportasi asam lemak trans membran mitokondria melalui mekanisme pengangkutan karnitin

Langkah-langkah masuknya asil KoA ke dalam mitokondria dijelaskan sebagai

berikut:

 Asam lemak bebas (FFA) diaktifkan menjadi asil-KoA dengan dikatalisir oleh

enzim tiokinase.

 Setelah menjadi bentuk aktif, asil-KoA dikonversikan oleh enzim karnitin

palmitoil transferase I yang terdapat pada membran eksterna mitokondria

menjadi asil karnitin. Setelah menjadi asil karnitin, barulah senyawa tersebut

(43)

 Pada membran interna mitokondria terdapat enzim karnitin asil karnitin

translokase yang bertindak sebagai pengangkut asil karnitin ke dalam dan

karnitin keluar.

 Asil karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi dengan

KoA dengan dikatalisir oleh enzim karnitin palmitoiltransferase II yang ada di

membran interna mitokondria menjadi Asil Koa dan karnitin dibebaskan.

 Asil KoA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk dalam

proses oksidasi beta.

Dalam oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus dengan

5 tahapan proses dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil akhir

berupa asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk ke dalam siklus asam sitrat.

Dalam proses oksidasi ini, karbon asam lemak dioksidasi menjadi keton.

(44)

Keterangan:

Frekuensi oksidasi β adalah (½ jumlah atom C)-1

Jumlah asetil KoA yang dihasilkan adalah (½ jumlah atom C)

Oksidasi asam lemak dengan 16 atom C. Perhatikan bahwa setiap proses pemutusan 2 atom C adalah proses oksidasi β dan setiap 2 atom C yang

(45)
(46)

Telah dijelaskan bahwa asam lemak dapat dioksidasi jika diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Proses aktivasi ini membutuhkan energi sebesar 2P. (-2P)

Setelah berada di dalam mitokondria, asil-KoA akan mengalami tahap-tahap perubahan sebagai berikut:

1. Asil-KoA diubah menjadi delta2-trans-enoil-KoA. Pada tahap ini terjadi rantai respirasi dengan menghasilkan energi 2P (+2P)

2. delta2-trans-enoil-KoA diubah menjadi L(+)-3-hidroksi-asil-KoA

3. L(+)-3-hidroksi-asil-KoA diubah menjadi 3-Ketoasil-KoA. Pada tahap ini terjadi rantai respirasi dengan menghasilkan energi 3P (+3P)

4. Selanjutnya terbentuklah asetil KoA yang mengandung 2 atom C dan asil-KoA yang telah kehilangan 2 atom C.

Dalam satu oksidasi beta dihasilkan energi 2P dan 3P sehingga total energi satu kali oksidasi beta adalah 5P. Karena pada umumnya asam lemak memiliki banyak atom C, maka asil-KoA yang masih ada akan mengalami oksidasi beta kembali dan kehilangan lagi 2 atom C karena membentuk asetil KoA. Demikian seterusnya hingga hasil yang terakhir adalah 2 asetil-KoA.

Asetil-KoA yang dihasilkan oleh oksidasi beta ini selanjutnya akan masuk siklus asam sitrat.

Penghitungan energi hasil metabolisme lipid

(47)

Setiap asetil-KoA akan masuk ke dalam siklus Kreb’s yang masing -masing akan menghasilkan 12 ATP, sehingga totalnya adalah 5 X 12 ATP = 60 ATP. Dengan demikian sebuah asam lemak dengan 10 atom C, akan dimetabolisir dengan hasil -2 ATP (untuk aktivasi) + 20 ATP (hasil oksidasi beta) + 60 ATP

(hasil siklus Kreb’s) = 78 ATP.

Sebagian dari asetil-KoA akan berubah menjadi asetoasetat, selanjutnya asetoasetat berubah menjadi hidroksi butirat dan aseton. Aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton dikenal sebagai badan-badan keton. Proses perubahan asetil-KoA menjadi benda-benda keton dinamakan ketogenesis.

(48)

Lintasan ketogenesis di hati

Sebagian dari asetil KoA dapat diubah menjadi kolesterol (prosesnya

dinamakan kolesterogenesis) yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan

(49)

Gambar Lintasan kolesterogenesis

6. Sintesis asam lemak

Makanan bukan satu-satunya sumber lemak kita. Semua organisme dapat

men-sintesis asam lemak sebagai cadangan energi jangka panjang dan sebagai

penyusun struktur membran. Pada manusia, kelebihan asetil KoA dikonversi

menjadi ester asam lemak. Sintesis asam lemak sesuai dengan degradasinya

(oksidasi beta).

Sintesis asam lemak terjadi di dalam sitoplasma. ACP (acyl carrier

(50)

di dalam kompleks multi enzim-fatty acid synthase. NADPH digunakan untuk

sintesis.

Tahap-tahap sintesis asam lemak ditampilkan pada skema berikut.

Tahap-tahap sintesis asam lemak

7. Penyimpanan lemak dan penggunaannya kembali

Asam-asam lemak akan disimpan jika tidak diperlukan untuk memenuhi

kebutuhan energi. Tempat penyimpanan utama asam lemak adalah jaringan

adiposa. Adapun tahap-tahap penyimpanan tersebut adalah:

- Asam lemak ditransportasikan dari hati sebagai kompleks VLDL.

- Asam lemak kemudian diubah menjadi trigliserida di sel adiposa untuk

disimpan.

- Gliserol 3-fosfat dibutuhkan untuk membuat trigliserida. Ini harus tersedia

dari glukosa.

- Akibatnya, kita tak dapat menyimpan lemak jika tak ada kelebihan glukosa

di dalam tubuh.

(51)

Dinamika lipid di dalam sel adiposa. Perhatikan tahap-tahap sintesis dan degradasi trigliserida

Jika kebutuhan energi tidak dapat tercukupi oleh karbohidrat, maka

simpanan trigliserida ini dapat digunakan kembali. Trigliserida akan dipecah

menjadi gliserol dan asam lemak. Gliserol dapat menjadi sumber energi (lihat

metabolisme gliserol). Sedangkan asam lemak pun akan dioksidasi untuk

memenuhi kebutuhan energi pula (lihat oksidasi beta)

D. METABOLISME VITAMIN

Pada tahun 1912, Funk adalah sarjana Biokimia bangsa Polandia yang

bekerja di London untuk pertama kali memperkenalkam istilah vitamin ( amine

yang vital) yang kemudian terkenal dengan nama vitamin (dari bahasa latin, vital

yang artinya hidup), untuk menandakan kelompok dari senyawa-senyawa organic

tersebut.

Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah

kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa

(52)

normal. Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat

bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A,

C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6,

vitamin B12, dan folat).Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh

hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin

yang tidak aktif.Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal

dari makananyang kita konsumsi.Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki

kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh,

asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.

1. Klasifikasi Vitamin

Secara klasik, berdasarkan kelarutanya, vitamin digolongkan dalam dua

kelompok yaitu (1) vitamin yang larut dalam lemak (2) vitamin yang larut dalam

air, karena yang pertama dapat diekstrasi dari bahan makanan dengan pelarut

lemak dan yang terakhir dengan air. Beberapa vitamin larut lemak adalah vitamin

A, D, E, dan K, yang hanya mengandung unsur-unsur karbon, hydrogen dan

oksigen. Vitamin yang larut dalam air terdiri atas asam askorbat (C) dan

B-komplek (B1 sampai B12), yang selain mengandung unsure-unsur karbon,

hydrogen, oksigen, juga mengandung nitrogen, sulfur atau kobalt. Beberapa

vitamin berfungsi langsung dalam metabolisme penghasilan energy, Jalur

metabolisme yang menghasilkan energi untuk mendukung kerja sel adalah

(53)

2. Metabolisme Umum Vitamin

Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan

oleh tubuh, melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam,

yaitu vitamin B kompleks dan C, tidak disimpan melainkan akan dikeluarkan

oleh system pembuangan tubuh. Akibatmya, selalu dibutuhkan asupan vitamin

tersebut tiap hari. Vitamin yang alami bisa didapat dari sayur, buah dan produk

hewani, seringkali vitamin yang terkandung dalam makanan atau minuman tidakl

berada dalan keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara fisik maupun kimia.

Proses pencernaan makanan, baik didalam lambung maupun usus halus akan

membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bias diserap oleh usus. Vitamin

larut lemak diserap didalam usus bersama dengan lemak atau minyak yang

dikonsumsi.

Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda.

Terdapat perbedaab prinsip proses penyerapan antara vitamin larut dan vitamin

larut air. Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian

didalam dinding usus digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang

kemudian diserap system limfak, kemudian bergabung dengan saluran dara untuk

ditransportasikan kehati. Sedangakan vitamin larut air langsung diserap melalui

saluran darah dan ditransportasikan ke hati.

a) Vitamin A

Vitamin A terdiri dari 3 biomolekul aktif yang terdiri dari retinol, retinal

(54)

carotene provitamin A, terdapat pada tanaman berwarna hijau tua, oranye dan

merah. Transport di dalam tubuh berupa chylomikron, Vitamin A di simpan

dalam sel stealate pada hati dalam bentuk retinyl ester (retinol diesterifikasi

dengan suatu molekul asam lemak), pada saat dimobilisasi dlm tubu diubah mjd

retinol dan dilepas ke peredaran darah dengan berikatan dan protein RBP. RBP

hanya akan dilepas ke dalam darah apabila mengandung retinol. Berbagai macam

sel mempunyai reseptor RBP yang terikat pada membran.

Vitamin A dan -karoten diserap dari usus halus dan sebagian besar

disimpan di dalam hati. Bentuk karoten dalam tumbuhan selain , adalah α,

-karoten serta kriptosantin. Setelah dilepaskan dari bahan pangan dalam proses

pencernaan, senyawa tersebut diserap oleh usus halus dengan bantuan asam

empedu (pembentukan micelle).

Vitamin A dan karoten diserap oleh usus dari micelle secara difusi pasif,

kemudian digabungkan dengan kilomikron dan diserap melalui saluran limfatik,

kemudian bergabung dengan saluran darah dan ditransportasikan ke hati. Di hati,

vitamin A digabungkan dengan asam palmitat dan disimpan dalam bentuk

retinil-palmitat. Bila diperlukan oleh sel-sel tubuh, retinil palmitat diikat oleh protein

pengikat retinol (PPR) atau retinol-binding protein (RBP), yang disintesis dalam

hati. Selanjutnya ditransfer ke protein lain, yaitu “transthyretin” untuk diangkut ke

sel-sel jaringan.

Vitamin A yang tidak digunakan oleh sel-sel tubuh diikat oleh protein pengikat

(55)

dengan asam empedu, yang selanjutnya diekskresikan ke usus halus, kemudian

dikeluarkan dari tubuh melalui feses. Sebagian lagi diangkut ke ginjal dan diekskresikan

melalui urine dalam bentuk asam retinoat. (Lie, 2004)

b) Asam ascorbat ( vitamin C)

Asam ascorbat lebih dikenal sebagai vitamin C, berasal dari glukosa dari

siklus asam uronat, glukosa pada asam askorbat dikatalis oleh enzim L

gulonolakton oksidase Enzim ini tdk ada pada primate vitamin C diperoleh dari

makanan berfungsi sebagai agen pereduksi berbagai reaksi , Vitamin C

dikeluarkan dari tubuh melalui urine dalm bentuk dydroaskorbat, ketogulonate,

askorbat 2 sulfate, asam oksalat.Reaksi utama yang sangat membutuhkan vitamin

C hidroksilasi proline dalam kolagen, sebagai kofaktor reaksi katabolisme tirosine

dan sintesis epinefrin dari tirosin, sintesis asam empedu.

proline- -HO-proline-

proline monooksingenase

Fe2+ Fe3+

semidehidroaskorbat askorbat

(56)

c) Vitamin D

Vitamin D adalah grup vitamin yang larut

dalam lemak prohormon. Vitamin D dikenal juga dengan nama kalsiferol. Bagian

tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D

ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan

segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet).

Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang

tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X.

Untuk penyerapan vitamin D yang baik diperlukan adanya garam

empedu. Mengenai transport, katabolisme dan ekskresi vitamin D belum banyak

diketahui, sehingga masih memerlukan banyak penelitian lebih lanjut.

d) Thiamin (Vitamin B1)

Struktur thiamin merupakan gabungan antara pirimidin dan thiazole yang

dihubungkan dengan jembatan metilene Di dalam otak dan hati diubah menjadi

TPP = thiamin pyrohosphat oleh enzim thiamin difosfotransferase, reaksi

membutuhkan ATP Berperan penting sebagai koensim dekarboksilasi senyawa

asam-keto Beberapa enzim yang menggunakan TPP sbg koensim pyruvate

(57)

Gambar Siklus Vitamin B1

Penting sebagai koensim pyruvate and a-ketoglutarate dehydrogenase

sehingga jika defisiensi kapasitas sel dalam menghasilkan energi menjadi sangat

berkurang, Juga diperlukan untuk reaksi fermentasi glukosa menjadi etanol, di

dalam yeast.

e) Riboflavin (vitamin B2)

Komponen dari koenzim flavin adalah FMN dan FAD. Enzim yang

(58)

produksi energi dan pernapasan seluleryangmerupakan prekursor kofaktor flavin

mononukleotida (FMN) flavin adenine dinukleotida (FAD) Enzim yang

memerlukan kofaktor tersebut adalah flavoprotein

 Riboflavin + ATP = FMN

 FMN + ATP = FAD

Gambar Siklus Vitamin B2

FAD dan FMN berfungsi sebagai akseptor electron, penambahan 2

elektron pada FAD menghasilkan FADH2 dan Penambahan 2 elektron pada FMN

menghasilkan FMNH2, perubahan riboflavin ke FMN dihambat oleh

(59)

makanan seperti susu, keju, daging, telur dan sereal .

f) Niasin (vitamin B3)

Niasin dapat merupakan nikotinamid atau asam nikotinat. Nikotinamid

dan asam nikotinat sebagai sumber vitamin B3. Niasin dibutuhkan untuk sintesis

vitamin B3, NAD (nicotinamida adenin dinucleotida), dan NADP+ (nicotinamide

adenine dinucleotide phosphate) NAD dan NADP adalah kofaktor pada enzim

dehidrogenase, yang berfungsi dalam reaksi redoks yaitu donor dan akseptor

electron, NAD banyak digunakan pada glycolisis, oksidasi asam lemak,

metabolisme badan keton dan cenderung berperan sebagai akseptor elektron pada

reaksi katabolisme. NADP adalah sintesa asam lemak dan PPP, Contoh laktat atau

malat dehidrogenase

(60)

g) Asam pantotenat (vitamin B5)

Asam pantotenat ( vitamin B5) berasal dari -alanin dan asam pantoat diperlukan untuk sintesis coenzim A, komponen asil carier protein (ACP) pada sintesis asam lemak kofaktor ensim fatty acid synthase. Sekitar 70 enzim membutuhkan CoA atau derivat ACP untuk melakukan fungsinya. Vitamin B5 banyak ditemukan di kacang-kacangan, daging dan biji-bijian. CoA diperlukan pada siklus kreb, sintesis dan oksidasi asam lemak, metabolisme asam amino, sintesis kolesterol .

h) Vitamin B6

(61)

Pengubahan dari vitamin B6, Piridoksal fosfat ini membutuhkan ATP

dengan ensim piridoksal kinase, PLP adalah koenzim pada reaksi transaminasi,

sintesis dan katabolisme asam amino, glikogenolisis (gikogen fosforilase).

i)Vitamin E

Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami.

E. METABOLISME MINERAL

Vitamin dan Mineral merupakan dua hal yang sering kita dengar. Mineral

adalah kelompok mikronutrien bagi tubuh. Artinya, zat gizi ini hanya dibutuhkan

dalam jumlah kecil untuk mendukung proses tumbuh dan kembangnya tubuh kita.

Banyak yang menganggap bahwa vitamin sama dengan mineral. Padahal dalam

struktur kimia kedua nutrisi ini memiliki bentuk yang berbeda sekali pun memiliki

beberapa fungsi yang hampir sama.

Secara umum, mineral terbagi menjadi 2 macam, yaitu makro mineral dan

mikro mineral. Makro mineral adalah mineral yang ada di dalam tubuh lebih dari

0.01% dari berat badan dan dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah lebih dari 100

mg/hari seperti Ca (kalsium), P (fosfor), Na (natrium), K (kalium), Cl (klorida),

dan S (sulfur).

Mineral mikro terdapat dalam tubuh kurang dari 0.01% berat tubuh dan

hanya dibutuhkan dalam jumlah kurang dari 100 mg/hari seperti besi (Fe),

(62)

mineral akan melaui beberapa proses sebelum di serap oleh tubuh . Salah satu

proses dalam tubuh adalah bagaimana mineral dapat melalui atau melewati

membran atau yang dikenal dengan transport memberan. Transport memberan

sendiri terbagi menjadi dua yaitu transport aktif dan pasif.

Gambar : Mineral

1. Metabolisme Mineral

Mineral, (kecuali K dan Na), membentuk garam dan senyawa lain yang

relatif sukar larut, sehingga sukar diabsorpsi. Absorpsi mineral sering memerlukan

protein pengemban spesifik (spesific carrier proteins), sintesis protein ini berperan

sebagai mekanisme penting untuk mengatur kadar mineral dalam tubuh.

Ekskresi sebagian besar mineral melalui ginjal, ada juga disekresi kedalam

getah pencernaan, empedu dan hilang dalam feses. Kelainan akibat kekurangan

mineral. Kekurangan intake semua mineral esensial dapat menyebabkan sindroma

klinik.Bila terjadi difisiensi biasanya sekunder, akibat malabsorpsi, perdarahan,

berlebihan (besi), penyakit ginjal(kalsium), atau problem klinis lain. Kelaianan

akibat kelebihan mineral. Kelebihan intake dari hampir semua mineral

(63)

Sumber dan kebutuhan mineral sehari-hari. Mineral esensial dan unsur

runutan ditemukan dalam sebagian besar makanan, terutama biji-bijian utuh,

buah, sayuran, susu, daging dan ikan. Biasanya dalam makanan hanya dalam

jumlah yang sedikit.

a. Transport aktif

Transpor aktif adalah pergerakan atau pemindahan yang menggunakan

energy untuk mengeluarkan dan memasukan ion - ion dan molekul melalui

membran sel yang bersifat parmeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan

molekul kecil di dalam sel.

Mineral di dalam tubuh akan mengalami reaksi desosiasi menjadi ion-ion

dan molekul kecil untuk melalui memberan sel. Pada transport aktif mineral akan

melalui memberan sel seperti halnya ion Natrium (Na+), ion kalium (K+), dan ion

Clorium (Cl-) melalui pompa Natrium - kalium pada membrane sel. Transpor

aktif dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di luar sel, dimana muatan

listrik ini ditentukan oleh ion natrium (Na+), ion kalium (K+), dan ion klorin (Cl-).

Keluar masuknya ion Na+ dan K+ diatur oleh pompa natrium - kalium. Transpor

aktif dapat berhenti jika sel didinginkan, mengalami keracunan, atau kehabisan

energi.

Transpor aktif memerlukan molekul pengangkut berupa protein integral

pada membran, dimana di dalam molekul ini, terdapat situs pengikatan. Proses

transport aktif dimulai dengan pengambilan tiga ion Na+ dari dalam sel dan

(64)

mengubah bentuk protein integral pada membran yang sebelumnya membuka

kearah dalam sel menjadi membuka kebagian luar sel. Selanjutnya, ion

Na+ terlepas dari situs pengikatan dan keluar dari protein integral menuju keluar

sel. Kemudian dari luar sel, dua ion K+ menempati situs pengikatan di protein

integral. Bentuk protein integral berubah, dari sebelumnya membuka kearah luar

menjadi membuka kearah dalam sel dan ion kalium dilepaskan kedalam sel.

Gambar : Pompa Natrium (Na+)-Kalium (K+)

b. Transport pasif

Transpor pasif adalah perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan

energi sel. Perpindahan molekul tersebut terjadi secara spontan, dari konsentrasi

tinggi ke rendah. Jadi, pejalan itu terjadi secara spontan. Contoh transpor pasif

adalah difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi.

Difusi adalah penyebaran molekul zat dari konsentrasi (kerapatan) tinggi

ke konsentrasi rendah tanpa menggunakan energi. Secara spontan, molekul zat

dapat berdifusi hingga mencapai kerapatan molekul yang sama dalam satu

(65)

(difusi gas di dalam medium udara). Molekul dari sesendok gula akan menyebar

ke seluruh volume air di gelas meskipun tanpa diaduk (difusi zat padat di dalam

medium air), hingga kerapatan zat tersebut merata.

Osmosis adalah perpindahan ion atau molekul air (dari kerapatan tinggi ke

kerapatan rendah dengan melewati satu membran. Osmosis dapat didefinisikan

sebagai difusi lewat membran.

Pada transport pasif osmosis, di dalam tubuh mineral akan terionisasi

menjadi zat-zat elektrolit yang dapat diserap dalam tubuh. Zat-zat yang memiliki

sifat elektrolit lemah lebih cepat melewati membran daripada elektrolit kuat.

Contoh zat-zat yang dapat melewati membran dari yang paling cepat hingga yang

paling lambat antara lain: Na+, K+, Cl-, Ca2+, Mg2-, Fe3+.

Seperti halnya glukosa, transport mineral melalui Transport glukosa

melalui glukosa permease dari eritrosit. Mineral masuk ke dalam eritrosit melalui

facilitated transport. Laju transport dengan menggunakan glukosa permease

adalah 50.000 kali lebih cepat daripada laju transport tanpa glukosa permease.

Pada transport pasif difusi mineral melewati membrane melalui saluran

yang disebut CHANNEL MEDIATED. CHANNEL-dimediasi DIFUSI difasilitasi

dalam saluran dimediasi difasilitasi difusi, zat terlarut bergerak menuruni

konsentrasi gradien melintasi bilayer lipid melalui membran channel. Sebagian

besar saluran membran saluran ion, protein trans membran integral yang

memungkinkan zat atau molekul kecil, anorganik ion yang terlalu hidrofilik untuk

menembus nonpolar yang interior dari lapisan ganda lipid. Setiap ion dapat

(66)

Gambar : Transport Pasif Difusi Mineral

Dalam membran plasma ion yang paling banyak yaitu K+ (ion kalium)

atau Cl- (ion klorida) dan ion yang sedikit yaitu Na+ (ion natrium) atau Ca2+ (ion

kalsium). Difusi ion melalui saluran umumnya lebih lambat dari difusi gratis

melalui lapisan ganda lipid karena saluran menempati sebagian kecil dari total

luas permukaan membran daripada lipid. Namun, difasilitasi difusi melalui

saluran adalah proses yang sangat cepat yaitu lebih dari juta ion kalium dapat

mengalir melalui channel ini.

Sebuah channel dikatakan terjaga keteraturannya ketika bagian dari protein

saluran bertindak sebagai gerbang, berubah bentuk dalam satu cara untuk

membuka pori dan cara lain untuk menutupnya. Ion-ion akan keluar masuk

(67)

perubahan kimia atau listrik di dalam dan di luar sel. Ketika gerbang saluran

terbuka, ion berdifusi ke dalam atau keluar dari sel, menuruni gradien

elektrokimia.

2. Kalsium (Ca)

Ca diabrospsi duodenum dan jejunum proksimal oleh protein pengikat Ca

yang disintesis sebagagi respon terhadap kerja 1,25-dihidroksikolekalsiferol

(1,25-dihidroksi vitamin D). Abrospsi dihambat oleh senyawa yang membentuk garam

Ca yang tidak larut.

Kalsium diekskresi melalui ginjal bila kadarnya diatas 7 mg/100 ml.

Sejumlah besar diekskresi melalui usus dan hampir semuanya hilang dalam feses.

a. Pengaturan keseimbangan kalsium

Untuk mempertahankan kadar kalsium dalam keadaan normal, diperlukan

interaksi beberapa proses antara lain :

1. Pemasukan yang berasal dari makanan dan absorpsi saluran cerna

2. Pengeluaran melalui ekskresi urin dan feses

3. Keseimabnan formasi dan resorpsi tulang yang disebut sebagai dinamika

tulang (bone turnover) Untuk menjamin keseimbangan proses-proses

diatas dengan baik diperlukan pengaturan secara hormonal yaituHormon

(68)

3. Fosfat

Fosfat bebas diabsorpsi dalam jejunum bagian tengah dan masuk aliran

darah melalui sirkulasi portal. Pengaturan absorpsi fosfat diatur oleh 1 , 25–

dihidroksi kolekalsiferol (1,25-dihidroksivitamin D). Fosfat ikut dalam

pengaturan derivat aktif vitamin D. Bila kadar fosfat serum rendah, pembentukan

1,25-dihidroksi vitamin D dalam tubulus renalis dirangsang, sehingga terjadi

penambahan absorpsi fosfat dari usus.

Deposisi fosfat sebagai hidroksiapatit dalam tulang diatur oleh kadar

hormon paratiroid. 1,25-dihidroksi vitamin D, memegang peranan yang

memungkinkan hormon paratiroid melakukan mobilisasi kalsium dan fosfat dari

tulang.

Ekskresi fosfat terjadi terutama dalam ginjal. 80 persen – 90 persen fosfat

plasma difiltrasi pada glomerulus ginjal. Jumlah fosfat yang diekskresi dalam urin

menunjukkan perbedaan antara jumlah yang difiltrasi dan yang direabsorpsi oleh

tubulus proximal dan tubulus distal ginjal. 1,25-Dihidroksivitamin D merangsang

reabsorpsi fosfat bersama kalsium dalam tubulus proksimal. Hormon paratiroid

mengurangi reabsorpsi fosfat oleh tubulus renalis sehingga mengurangi efek

1,25-Dihidroksivitamin D pada ekskresi fosfat. Bila tidak ada efek kuat hormon

paratiroid, ginjal mampu memberi respon terhadap 1,25-dihidroksi vitamin D

(69)

4. Natrium

Natrium diabsorpsi di usus halus secara aktif (membutuhkan energi), lalu

dibawa oleh aliran darah ke ginjal untuk disaring kemudian dikembalikan ke

aliran darah dalam jumlah cukup untuk mempertahankan taraf natrium dalam

darah. Kelebihan natrium akan dikeluarkan melalui urin yang diatur oleh hormon

aldosteron yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal jika kadar natrium darah

menurun.

Ekskresi natrium terutama dilakukan oleh ginjal. Pengaturan eksresi ini

dilakukan untuk mempertahankan homeostasis natrium, yang sangat diperlukan

untuk mempertahankan volume cairan tubuh. Pengeluaran natrium juga terjadi

lewat pengeluaran keringat dan tinja dalam jumlah kecil. Kekuran natrium dari

rute-rute ini dapat mengakibatkan kematian pada kasus berkeringat dan diare yang

berlebihan. Ingesti natrium dipengaruhi oleh rasa dan dorongan homeostatis

(selera terhadap garam) untuk mempertahankan keseimbangan natrium. Hewan

mempunyai dorongan untuk memakan garam yang di picu oleh natrium plasma

yang rendah.

5. Magnesium

Kejadian metabolik dalam rumen kebanyakan ditentukan dari jumlah

konsumsi magnesium. Magnesium diabsorpsi melalui kombinasi transfor aktif

dan transfor pasif. Proses utama normalnya adalah transport pasif dan dimulai

pada membran apikal mukosa rumen, dimana uptake magnesium diarahkan oleh

(70)

potassium dalam rumen. Proses carrier-mediated memungkinkan terjadinya

pertukaran ion magnesium dan hidrogen dan tidak sensitif terhadap potassium,

menjadi proses dominan pada konsentrasi magnesium luminal yang tinggi.

Absorpsi magnesium diselesaikan oleh proses sekunder melalui transport aktif,

terletak dalam membran basolateral yang dapat disaturasi dan kontrol kealiran

darah. Dalam spesies tertentu, pengaruh utama pada absorpsi magnesium adalah

faktor yang dapat berpengaruh pada kelarutan konsentrasi magnesium dalam

rumen dan perbedaan potensial negatif diseluruh mukosa rumen. Magnesium sulit

difiltrasi di gromerulus dibanding kebanyakan makromineral, tetapi dalam jumlah

yang cukup difiltrasi dan lolos dari reabsorpsi tubuler yang dikeluarkan melalui

urin.

6. Potassium

Penyerapan potassium terutama terjadi di usus halus non ruminansia oleh

proses yang tidak teratur. Pada ruminansia penyerapan potassium diabsorpsi

secara pasif saat memasuki rumen, selama proses ini terjadi penurunan perbedaan

potensial apikal pada permukaan mukosa. Potassium memasuki aliran darah

sebagian besar melalui membran basolateral dari mukosa usus.

a. Membran Transport

Ada mekanisme yang lebih baik untuk mengangkut potassium melintasi

membran dibandingkan unsur lainnya, tetapi pada dasarnya mempertahankan

konsentrasi intraseluler potassium tetap tinggi. Selain itu, potassium juga sebagai

(71)

enam jenis saluran potassium, masing mempunyai ciri khasnya

masing-masing. Penyesuaian short-term untuk pasokan fluktuasi potassium dapat dibuat

melalui perubahan fluks potasium kedalam sel, di bawah pengaruh insulin.

Selanjutnya diperlukan untuk regulasi yang terletak pada sitotoksitas pada level

sirkulasi potassium yang tinggi.

7. Besi (Fe)

Ketika besi diabsorbsi dari usus halus menuju ke plasma darah, besi

tersebut bergabung dengan apotransferin membentuk transferin, yang selanjutnya

diangkut dalam plasma darah. Besi dan apotransferin berikatan secara longgar,

sehingga memungkinkan untuk melepaskan partikel besi ke sel jaringan dalam

tubuh yang membutuhkan. Absorbsi besi diatur melalui besarnya cadangan besi

dalam tubuh. Absorbsi besi rendah jika cadangan besi tinggi, sebaliknya jika

cadangan besi rendah absorbsi besi ditingkatkan.

Setelah itu, besi dalam tranferin di plasma darah masuk ke dalam sumsum

tulang untuk pembentukan eritrosit dan hemoglobin. Besi yang berlebih akan

bergabung dengan protein apoferritin, membentuk ferritin dan disimpan dalam

sistem retikuloendotelial (RE). Oleh karena apoferritin mempunyai berat molekul

besar, 460.000, ferritin bisa mengikat sejumlah besar besi. Besi yang disimpan

sebagai ferritin disebut besi cadangan. Ditempat penyimpanan, terdapat besi yang

disimpan dalam jumlah yang sedikit dan bersifat tidak larut, yang disebut

(72)

Bila jumlah besi dalam plasma sangat rendah, besi yang terdapat

dipenyimpanan ferritin dilepaskan dengan mudah ke dalam plasma, dan diangkut

dalam bentuk transferin dan kembali ke sumsum tulang untuk dibentuk eritrosit.

Bila umur eritrosit sudah habis dan sel dihancurkan, maka hemoglobin yang

dilepaskan dari sel akan dicerna oleh sistem makrofag-monosit. Disini terjadi

pelepasan besi bebas, dan disimpan terutama di tempat penyimpanan ferritin yang

akan digunakan untuk kebutuhan pembentukan hemoglobin baru.

8. Zink

Seperti halya besi, zink diabsorpsi relatif sedikit. Dari konsumsi zink 4-14

mg/hari, hanya 10-40 %-nya yang diabsorpsi. Absorpsi menurun dengan adanya

agen pengikat atau kelat sehingga mineral tersebut tidak terserap. Zink berikatan

dengan ligan yang mengandung sulfur, nitrogen atau oksigen. Zink membentuk

kompleks dengan fosfat (PO4), klorida (Cl-) dan karbonat (HCO3). Buffer

N-2-hydroxyethyl-pysera-zine-N′-2-ethanesulfonic acid (HEPES) berefek kecil

terhadap ikatan zink dengan ligan tersebut. Zink dapat berikatan dengan ligan

tersebut dan diekskresikan melalui feces. Pada sistem pencernaan, mineral dicerna

Gambar

Gambar 2: Sintesis Glokogen
Gambar 4: Persiapan glikosilisis
Gambar 5: Reaksi Glkolisis
Gambar 6: Glukogeogenesis
+7

Referensi

Dokumen terkait

$&nda/b&nda yan% dimaksud disini tidak harus b&rb&ntuk adat m&lainkan daat ula b&rb&ntuk air atauun %as.. Makin kasar  k,ntak

Area penyimpanan, persiapan, dan aplikasi harus mempunyai ventilasi yang baik , hal ini untuk mencegah pembentukan uap dengan konsentrasi tinggi yang melebihi batas limit

Akibatnya, proses perubahan UUD 1945 tidak didasari oleh suatu desain yang komprehensif, minimnya keterlibatan masyarakat secara substantif, dan hasil perubahan UUD 1945 yang

The extraction technique using different solvent polarity (n- hexane, chloroform, ethyl acetate and buthanol, respectively) was applied for the isolation of the

Dalam artikel ini akan dibuktikan bahwa hermeneutika Emilio Betti visible untuk dipakai memperkuat aspek metodis penafsiran Al-Qur’an seperti yang dilakukan oleh Rahman

Peringat kinerja diperlukan untuk penyesuaian waktu yang diperoleh dari pengamatan terhadap satu orang pekerja menjadi waktu normal yang berlaku bagi seluruh

Berdasarkan persoalan yang terjadi di PT Mizan Grafika Sarana, maka akan dilakukan penelitian yang berjudul “ PERANCANGAN USULAN PERBAIKAN PADA PROSES PRODUKSI BUKU SOFT COVER

umumnya terbuat dari kayu, diletakkan di dekat mihrab, tempat imam berdiri pada saat memberikan khutbah Jum’at atau hari-hari besar.. Minaret: Sebuah menara