• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Medan"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teoritis

2.1.1 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)

Laporan keuangan merupakan catatan informasi suatu entitas yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja entitas tersebut. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007:7), Laporan keuangan merupakan bagian dari pelaporan keuangan.

Halim (2004:34) mengatakan Akuntansi Keuangan Daerah adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari entitas pemerintah daerah (kabupaten, kota atau provinsi) yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak ekstern entitas pemerintah daerah (kabupaten, kota atau provinsi) yang memerlukan. Jadi, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) ditujukan untuk memenuhi tujuan umum pelaporan keuangan, dan dimungkinkan untuk memenuhi kebutuhan khusus pemakaiannya. Sejalan dengan penjelasan dari (Mardiasmo, 2002) bahwa fenomena yang terjadi dalam perkembangan sektor publik di Indonesia dewasa ini adalah semakin menguatnya tuntutan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga publik, baik di pusat maupun daerah.

(2)

(akuntabilitas horisontal). Tuntutan dilaksankannya akuntabilitas publik mengharuskan pemerintah daerah untuk tidak sekedar melakukan vertical reporting, yaitu pelaporan kepada pemerintah pusat, akan tetapi juga dilakukannya horizontal reporting, yaitu pelaporan kinerja pemerintah daerah kepada DPRD dan masyarakat sebagai bentuk akuntabilitas horisontal.

Dalam pelaporan keuangan, pemerintah yang bertindak sebagai penyusun laporan keuangan mempunyai kewajiban menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna informasi keuangan pemerintah, sehingga pengguna informasi keuangan dapat menilai akuntabilitas laporan tersebut dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik serta baik secara langsung atau tidak langsung melalui wakil-wakilnya.

2.1.1.1 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

(3)

a. Relevan

Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan demikian, informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan maksud penggunaannya.

Informasi yang relevan apabila:

1. Memiliki manfaat umpan balik

Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu.

2. Memiliki manfaat prediktif

Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.

3. Tepat waktu

Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan.

4. Lengkap

(4)

termuat dalam laporan keuangan diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut dapat dicegah.

b. Andal

Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Informasi yang andal memenuhi karakteristik:

1. Penyajian Jujur, informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan

2. Dapat Diverifikasi, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.

3. Netralitas, informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu.

c. Dapat dibandingkan

(5)

menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas yang diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada kebijakan akuntansi yang sekarang diterapkan, perubahan tersebut diungkapkan pada periode terjadinya perubahan.

d. Dapat dipahami

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud.

2.1.1.2 Komponen Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Berdasarkan SAP Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, Komponen-komponen yang terdapat dalam satu set laporan keuangan terdiri dari laporan pelaksanaan anggaran (budgetary reports) dan laporan finansial, sehingga seluruh komponen menjadi sebagai berikut:

a. Laporan Realisasi Anggaran

(6)

dicakup secara langsung oleh laporan realisasi anggaran terdiri dari pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan.

b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran

Lebih menyajikan informasi kenaikan atau penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LP-SAL) dimaksudkan untuk memberikan ringkasan atas pemanfaatan saldo anggaran dan pembiayaan pemerintah, sehingga suatu entitas pelaporan harus menyajikan rincian lebih lanjut dari unsur-unsur yang terdapat dalam SAL dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Struktur LP-SAL baik pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak memiliki perbedaan.

c. Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal neraca tersebut dikeluarkan. Aset, kewajiban, dan ekuitas dana merupakan rekening utama laporan yang masih dapat dirinci lagi menjadi subrekening.

d. Laporan Operasional

(7)

operasional terdiri dari pendapatan laporan operasional, beban, transfer, dan pos-pos luar biasa.

e. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris yang menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas pemerintah pusat/daerah selama periode tertentu.

f. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos ekuitas awal atau ekuitas tahun sebelumnya, surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan dan koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas, yang antara lain berasal dari dampak kumulatif yang disebabkan oleh perubahan aoran Keuangan

g. Catatan atas Laporan Keuangan

(8)

2.1.1.3 Tujuan Pelaporan Keuangan

Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan untuk tujuan umum juga mempunyai peranan prediktif dan prospektif, menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi besarnya sumber daya yang dihasilkan dari dan untuk operasi yang berkelanjutan, serta risiko dan ketidakpastian yang terkait.

Berdasarakan SAP Nomor 24 Tahun 2005, pelaporan keuangan pemerintah seharusnya menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan:

a. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran.

b. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan.

(9)

d. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.

e. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman.

f. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

2.1.1.4 Peranan Pelaporan Keuangan

(10)

transparansi, dan keseimbangan antargenerasi (unternational equity) (SAP No. 24 Tahun 2005).

a. Akuntabilitas

Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik.

b. Manajemen

Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah untuk kepentingan masyarakat.

c. Transparansi

Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggung-jawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-undangan.

d. Keseimbangan Antargenerasi (intergenerational equity)

(11)

yang dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.

2.1.2 Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dalam Pasal 32 mengamanatkan bahwa bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Standar akuntansi pemerintahan tersebut disusun oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) yang independen dan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah setelah terlebih dahulu mendapat pertimbangan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

(12)

SAP dinyatakan dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP), dilengkapi dengan Pengantar Standar Akuntansi Pemerintahan dan disusun mengacu kepada Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan. SAP harus digunakan sebagai acuan dalam menyusun laporan keuangan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Sampai dengan tahun anggaran 2013, pemerintah daerah masih menerapkan SAP berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Perbedaan fundamental Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 terletak pada basis pencatatan transaksi dan jenis laporan keuangan. Pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 laporan keuangan masih berbasis kas menuju akrual, sementara pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 laporan keuangan bebasis akrual. Implementasi dari Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 adalah Laporan Keuangan Pemerintah Pusat maupun Daerah secara bertahap didorong untuk menerapkan akuntansi berbasis akrual.

(13)

2.1.3 Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM)

Menurut Fathoni (2006:8) sumber daya manusia merupakan modal dan kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan manusia. Manusia sebagai unsur terpenting mutlak dianalisis dan dikembangkan dengan cara tersebut. Waktu, tenaga dan kemampuanya benar-benar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan organisasi, maupun bagi kepentingan individu.

Menurut Wiley (2002) dalam Azhar (2007) mendefinisikan bahwa sumber daya manusia merupakan pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi dan misi serta tujuan dari organisasi tersebut. Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen organisasi yang sangat penting. Oleh karena itu, harus dipastikan bahwa pengelolaan sumber daya manusia dilakukan sebaik mungkin agar mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.

(14)

manusia tersebut telah memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai hal-hal yang harus dikerjakan, sehingga laporan keuangan yang disusun dapat diselesaikan dan disajikan dengan baik.

Faktor kunci untuk mencapai keunggulan dalam bersaing adalah kompetensi, hal ini berlaku di sektor publik sebagaimana juga pada sektor swasta, perkembangan kompetensi dianggap sebagai faktor utama di dalam produktivitas dan kemampuan bersaing.

Menurut Tjiptoherijanto (2001) dalam Andono, Alimbudiono, dan Woelandari (2004), untuk menilai kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia dalam melaksanakan suatu fungsi, termasuk akuntansi, dapat dilihat dari level of responsibility dan kompetensi sumber daya tersebut. Tanggung jawab dapat dilihat dari atau tertuang dalam deskripsi jabatan. Deskripsi jabatan merupakan dasar untuk melaksanakan tugas dengan baik. Tanpa adanya deskripsi jabatan yang jelas, sumber daya tersebut tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Sedangkan kompetensi dapat dilihat dari latar belakang pendidikan, pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti, dan dari keterampilan yang dinyatakan dalam pelaksanaan tugas.

(15)

daerah dalam memahami dan menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang ditetapkan pemerintah (Warisno, 2008).

2.1.4 Pemanfaatan Teknologi Informasi

Teknologi informasi selain berfungsi sebagai teknologi komputer (hardware dan software) untuk pemrosesan dan penyimpanan informasi, juga memiliki fungsi sebagai teknologi komunikasi untuk penyampaian dan penyebaran informasi.

Kewajiban pemanfaatan teknologi informasi oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah. Peraturan Pemerintah No 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan menyatakan pemerintah pusat maupun daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan kemampuan mengelola keuangan dan menyalurkan informasi keuangan kepada pelayanan publik.

(16)

publik. Pemerintah perlu mengoptimalisasi pemanfaatan kemajuan teknologi informasi untuk membangun jaringan sistem informasi manajemen dan proses kerja yang memungkinkan pemerintahan bekerja secara terpadu dengan menyederhanakan akses antar unit kerja (Indriasari, Nahartyo,2008).

Saat ini telah di kenal istilah E-Goverment (E-Gov), pemerintah digital, online pemerintah atau pemerintah transformasi. Melalui penerapan E-Gov pemerintah dapat mempermudah akses informasi bagi masyarakat, unit bisnis, pegawai, stakeholder, dan hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. Ada tiga model penyampaian E-Government, antara lain:

1. Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C)

Adalah penyampaian layanan publik dan informasi satu arah oleh pemerintah ke masyarakat. Memungkinkan pertukaran informasi dan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah, contohnya G2C : Pajak online, Mencari pekerjaan, Layanan Jaminan sosial, Dokumen pribadi (Kelahiran dan Akte perkawinan, Aplikasi Paspor, Lisensi Pengarah), Layanan imigrasi, Layanan kesehatan, Beasiswa, penanggulangan bencana.

2. Government-to-Business (G2B)

(17)

memfasilitasi interaksi G2B maupun B2G adalah Sistem e-procurement. Contoh : Pajak perseroan, Peluang bisnis, Pendaftaran perusahaan, peraturan pemerintah (Hukum Bisnis), Pelelangan dan penjualan yang dilaksanakan oleh pemerintah, Hak paten merk dagang, dan lain-lain.

3. Government-to-Government (G2G)

Adalah Memungkinkan komunikasi dan pertukaran informasi online antar departemen atau lembaga pemerintahan melalui basis data terintegrasi. Contoh: Konsultasi secara online, blogging untuk kalangan legislatif, pendidikan secara online, pelayanan kepada masyarakat secara terpadu.

Teknologi informasi menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para pengambil keputusan di dalam organisasi termasuk dalam hal pelaporan, sehingga mendukung proses pengambilan keputusan dengan lebih efektif dan teknologi informasi diharapkan dapat membantu dalam proses pelaporan keuangan sehingga dapat menghasilkan laporan keuangan yang handal dan tepat waktu.

2.2 Review Penelitian Terdahulu

(18)

Standar Akuntansi Pemerintahan dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan.

Ihsanti (2014) melakukan penelitian tentang Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Penerapan Standar Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada SKPD Kab. Lima Puluh Kota). Hasil penelitian ini menunjukkan Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh signifikan positif terhadap laporan keuangan daerah, sedangkan SAKD tidak berpengaruh signifikan positif terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah.

Kesuma (2014) melakukan penelitian tentang Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Peran Internal Auditor dan Aktivitas Pengendalian terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara). Hasil penelitian ini menunjukkan Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Peran Internal Auditor dan Aktivitas Pengendalian secara bersama-sama maupun secara parsial berparuh positif terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan.

(19)

berpengaruh terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah secara simultan maupun parsial.

Ramadan (2015) Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Pengelola Keuangan, Pengendalian Intern, Teknologi Informasi, dan Komitmen Organisasi terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada Satker Kementerian Pekerjaan Umum Direkorat Jenderal Cipta Karya Provinsi Kepri. Hasil penelitian ini menunjukkan Kompetensi Sumber Daya Manusia Pengelola Keuangan, Pengendalian Inten, Teknologi Informasi berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada Satker Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya Provinsi Kepri.

Surastiani (2015) melakukan penelitian tentang Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Hasil penelitian ini menunjukkan kualitas sumber daya manusia dan sistem pengendalian intern mempunyai pegaruh positif signifikan terhadap kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah, sedangkan pemanfaatan teknologi informasi tidak mempunyai pengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah.

(20)

Wati (2014) melakukan penelitian tentang Kompetensi SDM, Penerapan SAP, Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah. Hasil penelitian ini menunjukkan Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan SAP dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah.

Ikhtisar review penelitian terdahulu yang di atas tercantum pada tabel 2.1. Tabel 2.1

Review Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Variabel Hasil Penelitian

1. Adhi

Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus pada

Pemerintah Tual)

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan

2. Ihsanti (2014)

Independen : Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Penerapan Standar Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Dependen :

Kualitas Laporan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kab. Lima Puluh Kota)

Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh signifikan positif terhadap laporan keuangan daerah, sedangkan SAKD tidak berpengaruh signifikan positif Kualitas Laporan Keuangan Daerah

3. Kesuma (2014)

Independen :

Kompetensi Sumber Daya Manusia, Peran Internal Auditor dan Aktivitas Pengendalian Dependen :

Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada

Pemerintah Kabupaten Aceh Utara)

(21)

4. Pratiwi (2015)

Independen : Pengawasan Keuangan Daerah, Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Dependen :

Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tabanan)

Pengawasan Keuangan Daerah, Sumber Daya Manusia,

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengendalian Intern Akuntansi berpengaruh terhadap nilai

informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah secara simultan maupun parsial.

5. Ramadhan (2015)

Independen :

Kompetensi Sumber Daya Manusia Pengelola Keuangan, Pengendalian Intern, Teknologi Informasi dan Komitmen Organisasi Dependen :

Kualitas Laporan Keuangan pada Satker Kementerian Pekerjaan Umum Direkorat Jenderal Cipta Karya Provindi Kepri

Kompetensi Sumber Daya Manusia Pengelola Keuangan, Pengendalian Inten, Teknologi Informasi berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan

6. Surastiani (2015)

Independen :

Kualitas SDM, Sistem Pengendalian Intern dan Pemanfaatan Teknologi Informasi

Dependen :

Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Kualitas Sumber Daya Manusia dan Sistem Pengendalian Intern mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, sedangkan Pemanfaatan Teknologi Informasi tidak mempunyai pengaruh terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

7. Syarifudin (2014)

Independen :

Kompetensi SDM dan Peran Audit Intern

Dependen :

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Intervening :

Sistem Pengendalian Internal Pemerintah

Sistem pengendalian intern pemerintah berpengaruh signifikan terhadap kualiatas laporan

keuangan pemerintah daerah, sedangkan kompetensi SDM dan peran audit intern tidak

berpengaruh signifikan

8. Wati (2014)

Independen : Kompetensi SDM, Penerapan SAP, Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Dependen :

Kualitas Laporan Keuangan Daerah

Kompetensi sumber daya manusia. Penerapan SAP dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan

(22)

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dibangun untuk memperlihatkan hubungan pengaruh setiap variabel dalam satu penelitian. Berdasarkan rumusan masalah, landasan teoritis dan review penelitian terdahulu, kerangka konseptual penelitian ini digambarkan pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Berikut ini uraian konsep variabel-variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen dalam penelitian ini pada gambar 2.1:

a. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah

(Y)

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (X1)

Kompetensi SDM (X2)

(23)

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah Prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Pembuatan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang mengikuti prinsip prinsip yang tertuang dalam Standar Akuntansi Pemerintahan akan menghasilkan LKPD yang lebih berkualitas. Penelitian Wati dkk (2014) menyimpulkan bahwa penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan yang dihasilkan.

b. Pengaruh Kompetensi SDM terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

SDM yang berkompetensi dan memiliki kecakapan serta pengetahuan dalam pengolahan informasi akan menghasilan laporan keuangan yang bernilai tinggi dan berkualitas. Sebaliknya, jika sumber daya manusia tidak memiliki keterampilan untuk mempertanggungjawabkan sistem dan kualitas laporan, maka laporan tidak dapat bernilai dalam fungsinya untuk pengambilan keputusan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wati (2014) menyimpulkan bahwa Kompetensi SDM berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

c. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

(24)

Winidyaningrum, 2010). Sistem akan berjalan baik apabila ada pemanfaatan teknologi informasi yang memastikan sistem berjalan sesuai dengan rencana, untuk mendukung kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Penelitian Pratiwi (2015) menyimpulkan bahwa penerapan Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan yang dihasilkan.

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka konseptual yang telah digambarkan di atas, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

H1 : Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berpengaruh secara

parsial terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Medan.

H2 : Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh secara parsial terhadap

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Medan.

H3 : Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh secara parsial terhadap

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Medan.

H4 : Penerapan SAP, Kompetensi SDM, dan Pemanfaatan Teknologi

Gambar

Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Untuk masalah pengenalan apel dan jeruk di atas, karena hanya terdapat dua kategori, maka dapat digunakan perseptron satu neuron.. Dengan vektor input tiga dimensi,

lahan tersebut kemudian menjadi ukuran jumlah karbon yang tersimpan sebagai. biomasa

Available as an optional extra is the Serial LCD Firmware, which allows serial control of the display4. This option provides much easier connection and use of the

Penodongan ditujukan kepada orang tertentu, sedang hukum kepada kelas, kelompok, atau golongan tertentu, atau bahkan kepada semua orang yang memenuhi

Meskipun secara fungsional, tujuan didirikannya SMK adalah untuk mempersiapkan lulusan memasuki dunia kerja, namun tidak menutup kemungkinan siswa ingin meningkatkan

Huraikan pendapat anda tentang kepentingan amalan membaca dalam kalangan masyarakat.. Panjangnya huraian hendaklah antara 200 hingga 250

Berdasarkan hasil penelitian, analisis, serta pembahasan terdapat beberapa strategi orang tua dalam mengajarkan interaksi sosial yaitu menirukan apa yang diucapkan oleh

PAI Terhadap Minat Menghafal Al-Qur’an Siswa SD Plus Sunan Pandanaran Blitar. Prodi Pendidikan Agama Islam, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas