• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Nilai Saturasi Oksigen Terhadap Penyakit Jantung Bawaan Sianotik Pada Bayi Baru Lahir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Nilai Saturasi Oksigen Terhadap Penyakit Jantung Bawaan Sianotik Pada Bayi Baru Lahir"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

15 BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyakit Jantung Bawaan (PJB) merupakan bentuk kelainan yang paling sering

dijumpai dari seluruh kelainan bawaan, kelainan ini terjadi pada masa neonatal

dan sering tanpa disertai gejala saat pemeriksaan fisik rutin pada saat bayi lahir.1

Penyebab kematian bayi karena PJB diperkirakan sekitar 10% dimana setengah

dari penyebab kematian ini adalah akibat kelainan morfologi.2

Angka kejadian PJB diberbagai tempat diseluruh dunia adalah sama, dan

menetap dari waktu ke waktu dengan insiden berkisar antara 6 sampai 10 per

1000 kelahiran hidup, dengan rata-rata 8 per 1000 kelahiran hidup, dalam hal ini

tidak termasuk Persisten Ductus Arteriosus (PDA) pada bayi prematur.2,3

Penyakit Jantung Bawaan dibagi menjadi 2 kelompok, yakni PJB non-sianotik

dan PJB sianotik. Jumlah pasien PJB non-sianotik jauh lebih besar dibandingkan

dengan yang sianotik, yakni berkisar 3 sampai 4 kali. Dokter anak bersama-sama

dengan dokter kebidanan, dokter umum dan bidan merupakan ujung tombak

dalam membantu mendeteksi dini bayi dengan PJB.3

Pemeriksaan Pulse Oximetry (PO) telah diusulkan sebagai satu strategi

baru untuk membantu mendiagnosis PJB pada bayi baru lahir, dengan

(2)

dengan mengukur fungsi saturasi oksigen.4,5 Penapisan dengan PO berguna

untuk mendeteksi kelainan jantung dengan menilai penurunan saturasi oksigen

sebelum terjadi gagal jantung.6 Studi terbaru telah melaporkan sensitivitas dan

spesifisitas PO dalam deteksi dini PJB pada bayi baru lahir.2 Beberapa

penelitian yang diterbitkan telah menyarankan untuk melakukan pemeriksaan

PO pada semua bayi baru lahir sebelum di pulangkan dari rumah sakit sebagai

alat penapisan yang efektif untuk mendeteksi PJB sianotik.7

Keakuratan PO telah banyak diteliti serta memberikan hasil yang sangat

spesifik dalam mengidentifikasi kelainan bentuk aorta dan PJB sianotik namun

memiliki sensitivitas yang rendah.8 Mengingat masih kurangnya fasilitas

ekokardiografi maupun dokter ahli jantung anak di beberapa rumah sakit di

Indonesia terutama di daerah perifer sehingga menyebabkan sering terjadi

keterlambatan diagnosis PJB, maka dari itu perlu dilakukan penapisan saturasi

oksigen terhadap bayi-bayi baru lahir yang tampak sehat untuk mendeteksi

adanya PJB khususnya sianotik sebelum bayi tersebut dipulangkan dari rumah

sakit.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, dapat di rumuskan

suatu pertanyaan penelitian sebagai berikut : apakah terdapat hubungan antara

nilai saturasi oksigen yang rendah yaitu ≤95% terhadap PJB sianotik pada bayi

(3)

1.3. Hipotesis

Saturasi oksigen yang rendah (≤ 95%) berhubungan dengan penyakit jantung

bawaan sianotik pada bayi baru lahir

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Tujuan Umum

Menilai hubungan saturasi oksigen terhadap kejadian PJB sianotik pada bayi

baru lahir.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Di bidang akademik / ilmiah : mengetahui bahwa terdapat manfaat

pengukuran SpO2 dalam membantu mencari kemungkinan penyakit jantung

bawaan pada bayi baru lahir yang asimptomatik.

2. Di bidang pelayanan masyarakat : membantu mendeteksi penyakit jantung

bawaan sianotik pada bayi baru lahir di daerah yang belum tersedia fasilitas

ekokardiografi dengan melakukan penapisan awal sebelum bayi di

pulangkan

3. Di bidang pengembangan penelitian : memberikan masukan mengenai

manfaat pulse oksimetry sebagai alat penapisan awal PJB sianotik pada bayi

Referensi

Dokumen terkait

Penyakit jantung bawaan (PJB) non sianotik adalah kelainan struktur dan fungsi jantung yang dibawa lahir yang tidak ditandai dengan sianosis; misalnya lubang di

Jenis penelitian ini adalah analisis korelasi dengan pendekatan cross-sectional untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara penyakit jantung bawaan dengan berat badan lahir

Dapat disimpulkan hubungan antara bayi berat badan lahir ringan dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir yang dilakukan penelitian pada 87 responden di Rumah

pada bayi baru lahir, yang dimaksud dengan ikterus yang terjadi pada bayi baru lahir adalah meningginya kadar bilirubin di dalam jaringan ekstravaskuler sehingga

Bayi baru lahir masih mempunyai lambung yang masih sangat kecil, sistem pencernaan bayi baru lahir pun belum mampu mencerna berbagai makanan dengan baik.. Oleh karena itu,

Penyakit Jantung Bawaan (PJB) non sianotik adalah kelainan struktur dan fungsi jantung yang dibawa lahir yang tidak ditandai dengan sianosis; misalnya lubang di

Penyakit hemolitik pada bayi baru lahir adalah suatu anemia normositik normokromik pada bayi positif-Rh yang lahir dari ibu negatif –Rh yang sebelumnya

Penggunaan kombinasi pulse oxymetri, auskultasi dan dismorfik feature dapat meningkatkan sensitivitas diagnosis PJB pada bayi baru lahir di Malang.. Penyakit Jantung Bawaan PJB