• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA MOJOKERTO. Drs. IMAM SAMPURNO Pembina Tingkat I NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA MOJOKERTO. Drs. IMAM SAMPURNO Pembina Tingkat I NIP"

Copied!
191
0
0

Teks penuh

(1)

i

Data Pokok Pembangunan

Pembangunan Nasional yang telah berjalan selama ini telah menunjukkan peningkatan baik kuantitas maupun kualitas. Usaha perbaikan perlu ditingkatkan agar semakin mantap demi kemakmuran masyarakat.

Pemerintah Kota Mojokerto sebagai bagian integral pelaksana pembangunan di daerah, bertekad mendukung sasaran Pembangunan Nasional tersebut. Adapun langkah yang tepat adalah menyediakan sarana untuk meningkatkan koordinasi serta keterpaduan perencanaan Pembangunan Daerah berupa Data Pokok Pembangunan Daerah.

Dengan demikian maksud penyusunan Data Pokok Pembangunan adalah sarana yang dapat dipakai sebagai titik tolak dalam perencanaan, penataan, pengawasan dan pelaporan lokasi kegiatan pembangunan di daerah.

Akhirnya segala upaya dan perjuangan kita untuk mewujudkan cita-cita masyarakat adil dan makmur akan terencana lebih baik dengan pemanfaatan Data Pokok Pembangunan sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya.

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA MOJOKERTO

Drs. IMAM SAMPURNO Pembina Tingkat I NIP 510 061 961

(2)

ii

Data Pokok Pembangunan .

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii - iii

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR GAMBAR v

DAFTAR GRAFIK vi

DAFTAR PETA TEMATIK vii

BAB I PENDAHULUAN

PENGERTIAN, MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN DATA POKOK

A. Pengertian I - 2

B. Maksud I - 3

C. Tujuan I - 3

BAB II PENJELASAN UMUM TENTANG FAKTA WILAYAH

A. FISIK WILAYAH II - 7

1. Jenis Tanah II - 7

2. Kemampuan Tanah II - 8

3. Hidrologi dan Prasarana Pengairan II - 8

(3)

iii

Data Pokok Pembangunan

4. Lahan Kritis II - 10

5. Penggunaan dan Pengusahaan Tanah II - 10

B. KEPENDUDUKAN II - 14

C. POTENSI WILAYAH II - 23

D. PRASARANA DAN SARANA II - 25

E. PENGGUNAAN LAHAN II - 31

BAB III SISTEM INFORMASI PEMETAAN DATA POKOK

PENGERTIAN III - 32

PENYAJIAN DATA III - 32

PETA TEMATIK III - 35

BAB IV DESKRIPSI PETA TEMATIK DATA POKOK

A. PENGGUNAAN LAHAN IV - 114

B. PENDUDUK IV - 115

C. PEKERJAAN UTAMA PENDUDUK IV - 115

LAMPIRAN TABEL FOTO CITRA

(4)

iv

Data Pokok Pembangunan

Halaman

TABEL 1. Penggunaan Tanah di Kota Mojokerto Tahun 2007 II - 12

TABEL 2. Pengusahaan Tanah di Kota Mojokerto Tahun 2007 II - 13

TABEL 3. Jumlah Penduduk di Kota Mojokerto Tahun 2007 II - 15

TABEL 4. Jumlah Penduduk Menurut Usia II - 19

TABEL 5. Jumlah Penduduk Golongan Usia Muda II - 20

TABEL 6. Produksi Pertanian di Kota Mojokerto Tahun 2007 II - 24

TABEL 7. Penyebaran Unit Usaha Industri, Nilai Investasi dan Tenaga Kerja II - 24 di Kota Mojokerto Tahun 2007

(5)

v

Data Pokok Pembangunan

Halaman

GAMBAR 1. Tampilan Menu SIPDP I - 5

GAMBAR 2. Peta Land Use Kota Mojokerto I - 6

GAMBAR 3. Foto Citra Sungai Brantas dan Sungai Brangkal yang Membelah Kota Mojokerto II - 9

GAMBAR 4. Foto Citra kawasan CSE pada saat belum terbangun II - 11

GAMBAR 5. Foto Citra kawasan CSE pada saat terbangun II - 11

GAMBAR 6. Foto Citra kawasan CSE dengan Satelit Quickbird II - 14

GAMBAR 7. Perumahan CSE dan Ruko Eksekutif Royal Regency II - 14

GAMBAR 8. Foto Citra Quickbird Perumahan Miji Baru Eksekutif Royal Regency II - 15 GAMBAR 9. Kawasan wisata air Sungai Brantas dan Jogging Track II - 25

GAMBAR 10. Pemandian/Kolam Renang Sekarsari II - 25

GAMBAR 11. Foto Citra Ikonos 2001 Kompleks Pasar Tanjung II - 26

GAMBAR 12. TampilanSplash Screen pada pengoperasian SIPDP II - 33 GAMBAR 13. Contoh tampilan menu pada saat SIPDP dioperasikan II - 34

(6)

vi

Data Pokok Pembangunan

Halaman

GRAFIK 1. Daerah terbangun dan belum terbangun II - 11

GRAFIK 2. Tata guna lahan II - 12

GRAFIK 3. Komposisi kepadatan penduduk di tiap kelurahan II - 16

GRAFIK 4. Persentase jumlah penduduk di Kec. Magersari dan Prajuritkulon II - 16

GRAFIK 5. Komposisi penduduk menurut struktur usia II - 18

GRAFIK 6. Komposisi penduduk produktif dan tidak produktif II - 19 GRAFIK 7. Mata pencaharian penduduk berdasarkan lapangan usaha II - 22

(7)

vii

Data Pokok Pembangunan

Halaman

PETA TEMATIK : Data Pokok Luas Wilayah (Km2) III - 35

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Dusun III - 36

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Rukun Warga III - 37

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Rukun Tetangga III - 38

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Keluarga III - 39

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Penduduk III - 40

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Penduduk Laki-laki III - 41

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Penduduk Perempuan III - 42

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Penduduk Tahun 2000 III - 43

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Penduduk Tahun 1990 III - 44

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Penduduk Tahun 1980 III - 45

PETA TEMATIK : Data Pokok Penduduk Bekerja di Sektor Pertanian III - 46 PETA TEMATIK : Data Pokok Penduduk Bekerja di Sektor Industri III - 47 PETA TEMATIK : Data Pokok Penduduk Bekerja di Sektor Perdagangan III - 48

PETA TEMATIK : Data Pokok Penduduk Bekerja di Sektor Jasa III - 49

PETA TEMATIK : Data Pokok Penduduk Bekerja di Sektor Angkutan III - 50 PETA TEMATIK : Data Pokok Penduduk Bekerja di Sektor Lainnya III - 51

(8)

viii

Data Pokok Pembangunan

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Penduduk Kelompok Umur 0 - 4 Tahun III - 52 PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Penduduk Kelompok Umur 5 - 9 Tahun III - 53 PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Penduduk Kelompok Umur 10 - 14 Tahun III - 54 PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Penduduk Kelompok Umur 15 - 19 Tahun III - 55 PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Penduduk Kelompok Umur 20 - 24 Tahun III - 56 PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Penduduk Kelompok Umur 25 - 29 Tahun III - 57 PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Penduduk Kelompok Umur 30 - 34 Tahun III - 58 PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Penduduk Kelompok Umur 35 - 39 Tahun III - 59 PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Penduduk Kelompok Umur 40 - 44 Tahun III - 60 PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Penduduk Kelompok Umur 45 - 49 Tahun III - 61 PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Penduduk Kelompok Umur 50 - 54 Tahun III - 62 PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Penduduk Kelompok Umur 55 - 59 Tahun III - 63 PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Penduduk Kelompok Umur 60 - 64 Tahun III - 64 PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Penduduk Kelompok Umur 65 Tahun Keatas III - 65

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Kelahiran III - 66

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Kematian III - 67

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Migrasi Datang III - 68

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Migrasi Keluar III - 69

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Sekolah TK III - 70

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Sekolah SD dan MI III - 71

(9)

ix

Data Pokok Pembangunan

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Sekolah SMU, SMK dan MA III - 73

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Murid TK III - 74

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Murid SD dan MI III - 75

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Murid SLTP dan MTs III - 76

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Murid SMU, SMK dan MA III - 77

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Guru TK III - 78

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Guru SD dan MI III - 79

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Guru SLTP dan MTs III - 80

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Guru SMU, SMK dan MA III - 81

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Posyandu III - 82

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Pasangan Usia Subur III - 83

PETA TEMATIK : Data Pokok Persentase Peserta KB III - 84

PETA TEMATIK : Data Pokok Angka Melek Huruf III - 85

PETA TEMATIK : Data Pokok Angka Rata-rata Lama Sekolah III - 86

PETA TEMATIK : Data Pokok Angka Harapan Hidup III - 87

PETA TEMATIK : Data Pokok Paritas Daya Beli III - 88

PETA TEMATIK : Data Pokok Indeks Pembangunan Manusia III - 89

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Keluarga Pra Sejahtera III - 90

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Keluarga Sejahtera I III - 91

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Keluarga Sejahtera II III - 92

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Keluarga Sejahtera III III - 93

(10)

x

Data Pokok Pembangunan

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Keluarga Penerima BLT III - 95

PETA TEMATIK : Data Pokok Rencana Pemasukan PBB (Juta Rp) III - 96

PETA TEMATIK : Data Pokok Realisasi Pemasukan PBB (Juta Rp) III - 97 PETA TEMATIK : Data Pokok Persentase Realisasi Pemasukan PBB III - 98

PETA TEMATIK : Data Pokok Jumlah Usaha III - 99

PETA TEMATIK : Data Pokok Industri Pengolahan III - 100

PETA TEMATIK : Data Pokok Listrik, Air dan Konstruksi III - 101

PETA TEMATIK : Data Pokok Perdagangan Besar dan Eceran III - 102

PETA TEMATIK : Data Pokok Restoran dan Akomodasi III - 103

PETA TEMATIK : Data Pokok Transportasi, Pergudangan dan Konstruksi III - 104 PETA TEMATIK : Data Pokok Perantara Keuangan, Rea Estat dan Persewaan III - 105

PETA TEMATIK : Data Pokok Jasa Pendidikan dan Kesehatan III - 106

PETA TEMATIK : Data Pokok Jasa Perseorangan dan Kemasyarakatan III - 107 PETA TEMATIK : Data Pokok Luas Lahan Perumahan dan Pemukiman (Ha) III - 108 PETA TEMATIK : Data Pokok Luas Lahan Bukan Sawah Lainnya (Ha) III - 109

PETA TEMATIK : Data Pokok Luas Lahan Bukan Sawah (Ha) III - 110

PETA TEMATIK : Data Pokok Luas Lahan SawahIrigasi Teknis (Ha) III - 111

PETA TEMATIK : Data Pokok Luas Lahan Sawah Lainnya (Ha) III - 112

(11)

xi

Data Pokok Pembangunan

DATA POKOK PEMBANGUNAN DAERAH

PENDAHULUAN

Pola dan laju proses perkembangan masyarakat, ekonomi, budaya, fisik sarana prasarana beserta potensi yang terkandung dalam suatu wilayah dapat dipelajari untuk dijadikan bahan pertimbangan pokok pada penetuan kebijaksanaan perencanaan pembangunan.

Dalam kenyataannya proses perencanaan merupakan suatu kegiatan yang tidak pernah selesai, karena selalu memerlukan peninjauan ulang guna memberikan/menghasilkan penilaian kegiatan serta memberikan pula alternatif dan evaluasi.

Data Pokok Pembangunan berupaya memberikan informasi sebagai bahan kajian untuk perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan pembangunan di Daerah, dimana penggunaannya dalam bidang tertentu disesuaikan dengan pendalaman/penajamannnya serta tujuan kegiatannya. Oleh karena itu Data Pokok bersifat netral dan sebagai titik acuan yang sama bagi semua pihak.

(12)

xii

Data Pokok Pembangunan

Bertitik tolak pada kaitannya sebagai sarana perencanaan, maka Data Pokok diupayakan pembaruannya setiap tahun dengan harapan mempunyai manfaat antara lain :

1. Membantu pimpinan dalam menetapkan kebijakan dan strategi pembangunan serta skala prioritas ; 2. Menyediakan sarana teknis dalam usaha meletakkan kegiatan pembangunan yang lebih tepat ;

3. Agar semua pihak mengetahui kondisi daerahnya sehingga perencanaan pembangunan lebih terpadu ; 4. Sebagai sarana kontrol masalah tumpang tindih penggunaan tanah yang terkait dengan pemanfaatan

sumber daya alam dan lingkungan hidup ;

5. Membantu/mendorong investor untuk menanamkan modalnya ;

6. Menyediakan sarana untuk pemantauan, pengendalian dan pelaporan lokasi pembangunan sehingga data/fakta untuk perencanaan pembangunan selanjutnya akan selalu dapat disesuaikan dengan fakta daerah ;

7. Sebagai sarana pelaporan/pertanggung-jawaban Kepala Daerah ;

PENGERTIAN, MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN DATA POKOK

A. Pengertian

Data Pokok adalah seperangkat peta dan penjelasannya yang berisi tentang fakta wilayah dalam satuan administrasi mencakup aspek fisik, kependudukan, penggunaan dan pengusahaan tanah, potensi sumber daya, tingkat perkembangan wilayah, prasarana % sarana fisik, sosial, ekonomi budaya serta pembangunan yang dihimpun

(13)

xiii

Data Pokok Pembangunan

menjadi satu kesatuan sehingga secara keseluruhan merupakan gambaran suatu wilayah administrasi yang dilengkapai dengan peta blanko sebagai peta dasar.

B.Maksud

Data Pokok disusun dengan maksud agar tersedia sarana sebagai titik tolak dalam perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan pengendalian serta pelaporan lokasi kegiatan pembangunan baik secara sektoral maupun regional.

C.Tujuan

Tujuan penyusunan Data Pokok adalah untuk memudahkan dan meningkatkan koordinasi terutama dalam menetapkan jenis lokasi pembangunan dalam rangka keterpaduan kegiatan pembangunan di Daerah.

KONSEPSI SISTEM DATA POKOK Penyusunan Data Pokok meliputi :

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data dialkukan dengan cara mengumpulkan data sekunder yang ada diberbagai instansi, baik instansi vertical maupun horizontal, jenis data yang dikumpulkan (data fisik, sosial-ekonomi). Hasil pengumpulan data kemudian diproses dan diseleksi sehingga penggambaran dalam peta dapat mencerminkan potensi dan kondisi daerah yang bersangkutan.

2. Pengolahan data

Pengolahan data meliputi : a. Tabulasi data

b. Klassifikasi data c. Evaluasi data

(14)

xiv

Data Pokok Pembangunan

d. Plotting data ke dalam peta e. Koreksi peta

f. Penggambaran peta konsep g. Korelasi/penggabungan peta h. Penggambaran peta final i. Penghitungan luas

j. Penyiapan daftar/data pendukung k. Komputerisasi data/peta

l. Penyusunan analisa data/peta

m. Penyusunan Data Pokok/Peta Data Pokok 3. Penggambaran dan pengadaan peta-peta

Peta adalah alat peraga untuk menuangkan ide/data, sehingga mudah dimengerti secara visual oleh orang lain. Dengan demikian peta harus memenuhi kriteria :

a. Jelas (tidak membingungkan) b. Mudah dimengerti

c. Menggambarkan gambaran yang sebenarnya tentang suatu kondisi 4. Pembuatan analisa dan penjelasan peta yang disajikan

Peta-peta yang disusun dalam Data Pokok merupakan rangkaian peta yang menggambarkan potensi serta kegiatan pembangunan yang ada di Daerah, yang disajikan dalam bentuk Peta Tematik, yang disajikan dalam 2 (dua) bentuk output berupa visualisasi model Sistem Informasi Geografi (Geographic Information System) dan hardcopy peta tematiknya. Selanjutnya agar peta tersebut lebih informatif dan mudah dipahami, maka peta tersebut perlu dilengkapi dengan uraian tabel/grafik, hasil pembuatan

(15)

xv

Data Pokok Pembangunan

setiap peta perlu dianalisa dalam bentuk uraian yang menggambarkan keterkaitan setiap potensi daerah. Dengan demikian dapat diinformasikan bidang-bidang apa yang perlu dikembangkan, sehingga mendapat prioritas dan mempermudah proses pengambilan keputusan. Contoh : deskripsi peta penggunaan tanah dapat menjelaskan kawasan belum terbangun terletak disebelah barat dan utara, misalnya atau analisa peta kepadatan penduduk dan pertumbuhan ekonomi dapat menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi cenderung terdapat pada daerah padat penduduk.

(16)

xvi

Data Pokok Pembangunan

GAMBAR 1 : Tampilan menu pada pengolahan Sistem Informasi Pemetaan Data Pokok

(17)

xvii

Data Pokok Pembangunan

PENJELASAN UMUM TENTANG FAKTA WILAYAH

A. FISIK WILAYAH

1. Jenis Tanah

Jenis tanah di wilayah Kota Mojokerto terdiri dari : a. Jenis Alluvial (coklat kekuningan dan kelabu) b. Jenis Grumosol (kelabu tua)

yang meliputi area :

 Kecamatan Magersari : Alluvial = 309,44 Ha (18,79 %) Grumosol = 560,83 Ha (34,06 %)  Kecamatan Prajuritkulon : Alluvial = 723,61 Ha (43,95 %) Grumosol = 52,66 Ha (3,20)

Luas lahan berdasarkanJenis Tanah di Kota Mojokerto : Alluvial = 1.033,05 Ha

(18)

xviii

Data Pokok Pembangunan

Dengan demikian 62,74 % wilayah Kota Mojokerto terdiri dari jenis alluviall yang terletak di wilayah bagian utara dan 37,26 % terdiri dari jenias grumosoll yang terletak di wilayah bagian selatan dimana kedua jenis tanah tersebut mwpunyai cirri-ciri sebagai berikut :

 Permiabilitas tanah umumnya lambat ;  Daya tahan air cukup baik ;

 Kepekaan tanah terhadap erosi sedang ;

 Produktivitas tanah beragam dari rendah sampai sedang ; 2. Kemampuan Tanah

Wilayah Kota Mojokerto mempunyai kelerengan antara 0 – 3 % yang meliputi Kecamatan Magersari seluas 870,27 Ha dan Kecamatan Prajuritkulon seluas 776,27 Ha dengan dominasi wilayah datar, tekstur tanah yang halus, kedalaman efektif tanah mencapai 90 cm dan hampir dikatakan tidak ada erosi, serta luas drainase menunjukkan sebagian besar wilayahnya tidak tergenang, sedangkan yang tergenang secara periodik meliputi sebagian wilayah timur dan tenggara.

Berdasarkan jenis tanah tersebut maka dapat dikatakan wilayah Kota Mojokerto cukup subur untuk lahan pertanian, sedangkan berdasarkan kemampuan tanahnya dapat dikatakan dapat dimanfaatkan untuk pembangunan perKota an.

3. Hidrologi dan Prasarana Pengairan

Kedalaman air tanah di wilayah Kota Mojokerto sekitar 25 m dengan kandungan Ferro (Fe) dan Mangaan (Mn) yang cukup tinggi. Secara fisik wilayah Kota Mojokerto dilalui oleh beberapa sungaikali, yakni :

(19)

xix

Data Pokok Pembangunan

 Sungai Brangkal sepanjang  2,25 Km yang mengalir ke Utara ;  Sungai Sadar sepanjang  2, 00 Km yang mengalir ke Timur ;

(20)

xx

Data Pokok Pembangunan

Pada awalnya sungai-sungai tersebut selain dimanfaatkan untuk jaringan irigasi, pada perkembangan selanjutnya berfungsi sebagai drainase kota dan airnya sebagai penggelontor karena pada beberapa bagian kota terdapat dam (misalnya dam Sinoman) dan pintu-pintu air.

4. Lahan Kritis

Apabila dikaitkan dengan kondisi fisik dasarnya di seluruh wilayah Kota Mojokerto tidak terdapat lahan kritis, sedangkan jika ditinjau secara urban maka kawasan kritis pada dasarnya merupakan kawasan yang mempunyai kondisi fisik dan atau lingkungannya kurang memenuhi persyaratan (misalnya kepadatan penduduk, kerapatan bangunan, dan lain-lain), sehingga dapat menurunkan kondisi dan fungsi dari kawasan tersebut. Kawasan seperti ini biasanya merupakan kawasan yang mempunyai kepadatan bangunan relatif tinggi. Hal ini dapat dijumpai di Kelurahan Mentikan, Balongsari, Sentanan, Gedongan serta Kedundung.

5. Penggunaan dan Pengusahaan Tanah

Secara umum penggunaan tanah (land use) di wilayah Kota Mojokerto dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) yakni :

 Daerah Terbangun seluas 1.421,423 Ha (± 86 %)  Daerah Belum Terbangun seluas 225,766 Ha (± 14 %) (Sumber Data : BPN Kota Mojokerto)

Keterangan :

Daerah Terbangun terdiri dari : kampung teratur/tdk teratur, rumah bertingkat, lapangan olah raga, taman/hutan kota, makam/kuburan, jasa perdagangan, jasa lainnya, industri pertanian, industri non pertanian, kawasan industri, pertambangan, sawah irigasi. Sedangkan Daerah Belum Terbangun terdiri dari : sawah tadah hujan, tegalan, tanah kosong, lain-lain yang tidak termasuk daerah terbangun.

(21)

xxi

(22)

xxii

Data Pokok Pembangunan

Gambar 4 : Kawasan CSE belum terbangun Gambar 5 : Kawasan CSE yang terbangun

Daerah Terbangun merupakan penggunaan tanah yang bersifat perKota an (urban) termasuk dalam kelompok ini antara lain penggunaan tanah untuk perumahan, perdagangan, perkantoran, industri/perusahaan serta kegiatan jasa lainnya. Sedangkan penggunaan tanah dalam kelompok Daerah Belum Terbangun antara lain tanah kosong, pertanian tanah basah dan kering, peternakan, perikanan, hutan yang kesemuanya bersifat rural (perdesaan). Gambaran umum wilayah Kota Mojokerto jika dilihat perkembangannya dari tahun ke tahun mengalami kecenderungan penurunan pada penggunaan lahan untuk sawah dan tegal tetapi diikuti kenaikan pada kawasan permukiman dan kawasan-kawasan yang mengarah pada kegiatan sosial ekonomi, jasa, perdagangan dan kegiatan lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada TABEL 1 dan TABEL 2 di bawah ini :

(23)

xxiii

Data Pokok Pembangunan

TABEL 1 : Penggunaan Tanah di Kota Mojokerto Tahun 2007

NO. PENGGUNAAN TANAH LUAS (Ha)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Perumukiman Jasa Industri Pertanian Perkebunan Padang Rumput Hutan Kolam/Tambak Tanah Tandus/Rusak Tanah Kosong Lain-lain Jumlah Keterangan :

Yang termasuk Pemukiman adalah Kampong teratur/tdk teratur, lap. olah raga, taman, makam

*)Termasuk tegalan, kebun campur

679,991 127,588 68,870 685,849*) -24,119 61,772 1,647.189

Sumber Data : BPN Kota Mojokerto

TABEL 2 : Pengusahaan Tanah di Kota Mojokerto Tahun 2007

NO. PENGUSAHAAN TANAH LUAS (Ha) 1.

2.

3.

Pemukiman/Kampung :

a. Kampung teratur b. Kampung tidak teratur c. Perumahan bertingkat d. Lapangan olah raga e. Taman/hutan Kota f. Makam/kuburan Jasa a. Jasa perdagangan b. Jasa lainnya Industri a. Industri Pertanian b. Industri Non Pertanian

96,683 564,670 2,763 6,585 3,680 3,610 29,481 98,107 11,110 54,960

(24)

xxiv

Data Pokok Pembangunan

4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. c. Kawasan Industri d. Pertambangan Pertanian a. Sawah Irigasi b. Sawah Non Irigasi c. Sawah Tadah Hujan d. Tegalan e. Kebun Campur Perkebunan/Kebun a. Kebun Sejenis b. Perkebunan Besar/Swasta c. Perkebunan Rakyat Padang Rumput/Semak Hutan Kolam/Tambak/Waduk Tanah Tandus/Rusak Tanah Kosong Lain-lain 1,800 -545,973 -133,315 6,560 -24,119 61,772

Sumber Data : BPN Kota Mojokerto

B. KEPENDUDUKAN

Penduduk adalah aspek utama dalam suatu kegiatan pembangunan, maka pengetahuan tentang kependudukan dapat difokuskan pada 2 (dua) kriteria yakni kualitas dan kuantitas penduduk, dimana kualitas penduduk ialah suatu keadaan masyarakat yang menyangkut masalah sosial, sedangkan kuantitas penduduk ialah peninjauan keadaan jumlah penduduk dan komposisinya. Wilayah Kota Mojokerto merupakan wilayah perKota an dengan kepadatan penduduk tertinggi di Jawa Timur sampai saat ini. Penduduknya dari tajun ke tahun cenderung mengalami kenaikan antara lain disebabkan posisi wilayahnya yang dekat dengan Kota Surabaya (sebagai Kota hinterland/penyangga) juga adanya

(25)

xxv

Data Pokok Pembangunan

kecenderungan perkembangan pemukiman yang meningkat dan bergeraknya kegiatan sector pertanian menuju sector jasa, konstruksi/bangunan maupun industri – perdagangan).

1. Jumlah Penduduk

Secara umum perkembangan jumlah penduduk di wilayah Kota Mojokerto dipengaruhi oleh tingkat kelahiran/kematian, migrasi (penduduk datang/pergi) serta aktivitas yang berkembang pada suatu kawasan Perubahan jumlah penduduk dan terkonsentrasinya penduduk pada suatu kawasan dapat dilihat adanya pengembangan kawasan perumahan di beberapa kelurahan (misalnya Kelurahan Wates, Kelurahan Mgaersari, Kelurahan Meri dan Kelurahan Surodinawan) maupun terjadinya aktivitas-aktivitas seperti

kegiatan kegiatan p e m e r i n t a h n , perdagangan, jasa dan lain lain).

(26)

xxvi

Data Pokok Pembangunan

TABEL 3 : Jumlah Penduduk di Kota Mojokerto Tahun 2007

NO. KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK KEPADATAN (Jw/Km2)

1. Magersari 67.277 7.733

GAMBAR 7 : Ruko Exekutif Royal Regency

GAMBAR 8 : Foto citra Quickbird perum. Miji Baru Exekutif Royal Regency

(27)

xxvii

Data Pokok Pembangunan

2. Prajuritkulon 48.242 6.217

TOTAL KOTA MOJOKERTO 115.519 7.018

Grafik 3 : Komposisi kepadatan penduduk di tiap Kelurahan Grafik 4 : Prosentase jumlah penduduk

(28)

xxviii

Data Pokok Pembangunan

Keadaan kepadatan penduduk di Kota Mojokerto tahun 2006 menunjukkan bahwa kelurahan-kelurahan yang ada di pusat Kota (bagian tengah) mempunyai angka kepadatan penduduk yang sangat tinggi. Mentikan mempunyai angka kepadatan 24.453 jiwa /Km2, Sentanan (21.629 jiwa/km2), Kauman (21.300 jiwa/Km2), Miji (20.628 jiwa/Km2), Magersari (20.024 jiwa/Km2), Jagalan (18.450 jiwa/Km2), Purwotengah

(17.100 jiwa/Km2) dan Gedongan (15.620 jiwa/Km2), Wates (13.109 jiwa/Km2) dan Balongsari (10.228 jiwa/Km2) Sedangkan kelurahan-kelurahan yang ada di kawasan timur Kota Mojokerto seperti : Kelurahan Meri, Gunung Gedangan, dan Kedundung mempunyai angka kepadatan penduduk yang lebih rendah. Demikian juga kelurahan-kelurahan yang ada kawasan barat Kota Mojokerto seperti Blooto, Surodinawan, dan Pulorejo juga mempunyai angka kepadatan penduduk yang lebih rendah.

Perbedaan angka kepadatan penduduk dapat dipengaruhi oleh :

a. Faktor Geografi : kelurahan-kelurahan yang mempunyai angka kepadatan penduduk tinggi lokasinya berada di pusat kota , pusat perdagangan dan pemerintahan. Kondisi ini menjadi daya tarik penduduk untuk tinggal di kelurahan-kelurahan tersebut.

b. Faktor Histori : kelurahan-kelurahan yang mempunyai kepadatan penduduk tinggi sudah ada menjadi bagian Kota Mojokerto sejak Kota Mojokerto berdiri 89 tahun yang lalu.

Dampak negatif yang dapat timbul akibat angka kepadatan penduduk yang tinggi antara lain : a. Timbulnya daerah hunian kumuh (slum area) di kota yang sangat menganggu keindahan dan

(29)

xxix

Data Pokok Pembangunan

b. Frekuensi dan tingkat kesehatan yang berbeda dengan wilayah yang punya angka kepadatan penduduk rendah

c. Sulitnya penataan kawasan (untuk pembebasan banjir, dan lain-lain)

d. Semakin mudah penduduk terjangkit penyakit “epidemi” seperti demam berdarah, kolera, dan lain-lain. 2. Struktur Usia Penduduk

Struktur usia penduduk/komposisi penduduk atau population composition sering digunakan untuk analisis dan perencanaan pembangunan, misalnya Dinas Pendidikan membutuhkan data tentang konposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin untuk merencanakan wajib belajar 12 tahun atau pembangunan sarana pendidikan.

Komposisi penduduk Kota

Mojokerto tahun 2007 sebagai

(30)

xxx

Data Pokok Pembangunan

Grafik 5 : Komposisi penduduk menurut struktur usia Distribusi usia penduduk :

0 – 14 tahun = 25,13 % 15 – 64 tahun = 69,75 % 65+ tahun = 5,12 % Usia reproduksi (15 – 49 ) = 59,39 %

TABEL 4 : Jumlah Penduduk Menurut Usia

NO. KOMPOSISI USIA PENDUDUK

(Tahun) JUMLAH (Jiwa) 1. 0 – 4 9 561 2. 5 – 9 9 595 3. 10 – 14 9 870 4. 15 – 19 12 816 5. 20 – 24 10 837 6. 25 – 29 10 781 7. 30 – 34 10 059 8. 35 – 39 9 341 9. 40 – 44 8 569 10. 45 – 49 6 674 11. 50 – 54 4 496 12. 55 – 59 3 764 13. 60 – 64 3 246 14. 65 + 5.910

(31)

xxxi

Data Pokok Pembangunan

Sumber Data : Hasil perhitungan Grafik 6 : Komposisi penduduk produktif & tidak produktif

Sedangkan pemenuhan kebutuhan akan gizi untuk penduduk balita, pemenuhan kebutuhan akan pendikan untuk penduduk usia sekolah maupun pemenuhan kebutuhan akan lapangan kerja untuk penduduk yang sudah menginjak usia kerja dapat dianalisa pada tabel berikut ini :

TABEL 5 : Jumlah Penduduk Golongan Usia Muda

NO. STRUKTUR USIA (Th) JUMLAH (Jiwa)

1. 0 -- 4 9.561

2. 5 -- 19 32.281

3. 20 -- 29 21.618

Penduduk Tidak Produktif = 30,25 % Penduduk Produktif = 69,75 % Angka Ketergantungan = 0,43

(32)

xxxii

Data Pokok Pembangunan

Sumber Data : Hasil Perhitungan

Dari komposisi penduduk di atas nampak bahwa penduduk Kota Mojokerto sebagian besar mengelompok pada kelompok usia muda. Kondisi ini perlu diperhatikan dalam rencana pengembangan Kota di masa yang akan datang, agar terhindar dari beberapa masalah kependudukan seperti penyediaan sarana pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan lain-lain. Daya tarik penduduk untuk tinggal di suatu wilayah/kelurahan dapat dilihat pada peta migrasi. Nampak bahwa di kelurahan-kelurahan di kawasan timur (Wates, Meri, Kedundung dan Surodinawan) Kota Mojokerto banyak didatangi orang untuk selanjutnya bertempat tinggal di daerah tersebut. Hal ini sangat berkaitan dengan lokasi kelurahan yang dekat dengan jaringan jalan dengan prasarana transportasi yang semakin membaik. Dipilihnya kelurahan-kelurahan tersebut sebagai tempat tinggal bagi pendatang baru juga berkaitan dengan dibuka kawasan pemukiman baru seperti Perumahan Wates, Kedundung Indah, dan Griya Permata Meri) Kondisi ini juga nampak di Kelurahan Surodinawan yang banyak di datangi penduduk dengan dibukanya Perumahan Citra Surodinawan Estate. Faktor lain yang diduga mempengaruhi banyaknya pendatang di Kota Mojokerto antara lain letak Kota yang berdekatan dengan Kota Surabaya. Banyak karyawan yang bekerja di Surabaya, membuat/membeli rumah di pinggiran Kota Surabaya termasuk Kota Mojokerto.

(33)

xxxiii

Data Pokok Pembangunan

2. Mata Pencaharian Penduduk Berdasarkan Lapangan Usaha

Seiring dengan tumbuhnya pemukiman penduduk maka wilayah Kota Mojokerto sebagai kota penyangga (hinterland) dari Kota Surabaya, mata pencaharian penduduknya berdasarkan Lapangan Usaha pada suatu sektor dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

(34)

xxxiv

Data Pokok Pembangunan

GRAFIK 7 : Mata Pencaharian Penduduk Berdasarkan Lapangan Usaha Pada Suatu Sektor Keterangan : Sektor Lainnya a.l. : Konstruksi, Keuangan/Perbankan, atau sektor lainnya yang kontribusinya sangat kecil tetapi termasuk usaha ekonomi masyarakat (lihat hasil PSE-2007)

Ditinjau dari Usaha Ekonomi penduduk, kepadatan penduduk tidak selalu signifikan dengan kegiatan ekonomi penduduk, sebagai contoh jumlah usaha ekonomi (berbagai macam sektor) di Kelurahan Jagalan,

(35)

xxxv

Data Pokok Pembangunan

Kelurahan Kranggan, Kelurahan Wates, dan Kelurahan Kedundung cukup besar. Sedangkan jika diperinci Usaha Ekonomi masyarakat (lihat Peta Tematik Ekonomi) terdiri dari berbagai macam sektor sebagai berikut:

 Industri Pengolahan : Kelurahan Blooto, Surodinawan dan Miji  Listrik, Gas dan Air : Kelurahan Kranggan dan Kedundung  Konstruksi : Kelurahan Wates, Kedundung dan Kranggan

 Perdagangan Besar dan Eceran : Kelurahan Kranggan, disusul. Sentanan,. Wates, dst.

 Restoran dan Akomodasi : Kelurahan Kranggan, Balongsari, Wates, Miji, Jagalan dan Kedundung  Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi : Kelurahan Kedundung Wates, Balongsari, Kranggan,

Meri

 Perantara Keuangan : Keluragan Kranggan, Balongsari dan Wates

 Real Estate, Persewaan dan Jasa Perusahaan : Kelurahan Kranggan, Miji, Meri, Balongsari, dan Pulorejo

 Jasa Pendidikan, Kesehatan dan Kegiatan Sosial: Kelurahan Wates, Miji, Balongsari, Kranggan, Purwotengah, Surodinawan dan Kedundung

 Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga, Kemasyarakatan, Sosial Budaya dan Hiburan : Wates, Kedundung, Mentikan, Kranggan, Miji, Prajuritkulon, dan Meri.

C. POTENSI WILAYAH

Dengan kondisi jenis tanah dan kemampuan tanah seperti yang tersebut dalam penjelasan tentang Fakta & Wilayah, maka potensi wilayah Kota Mojokerto dapat digambarkan sebagai berikut :

(36)

xxxvi

Data Pokok Pembangunan

1. Sumber Daya Alam (SDA)

Pemenuhan kebutuhan pangan penduduk di wilayah Kota Mojokerto terutama makanan pokok dan pemenuhan gizi penduduk pada tahun 2007 dapat diidentifikasi sebagai berikut :

TABEL 6 : Produksi Pertanian di Kota Mojokerto Tahun 2007

NO. PRODUKSI BESAR SATUAN

1. 2. 3. Padi Peternakan a. Telur

b. Sapi, kambing, domba yang dipotong Perikanan a. Kolam b. Karamba 4.985 22.202 15.169 33.900 -Ton Kg Ekor Kg 2. Industri

Pada tahun 2007 penyebaran jumlah industri dan nilai investasi serta penyerapan tenaga kerja dapat digambarkan sebagai berikut :

TABEL 7 : Penyebaran Unit Usaha Industri, Nilai Investasi & Tenaga Kerja Tahun 2007 di Kota Mojokerto

MACAM INDUSTRI JUMLAH (Unit) INVESTASI (Jt. Rp) TENAGA KERJA (Org) Industri Besar/Menengah a. ILMEA b. IKAHH Jumlah 18 28 39 1.108,962 10.245,000 11.353,962 44.172 2.919 47.091

(37)

xxxvii

Data Pokok Pembangunan Industri Kecil

a. Industri Kecil Formal b.Industri Kecil Non Formal

Jumlah 582 1.376 1.968 122.594,764 31.449,789 154.044,553 5.128 14.244 18.936 Sumber Data : Dinas Perindustrian & Perdagangan dan Penanaman Modal Kota Mojokerto

Keterangan :

- ILMEA = Industri Logam Mesin Elektronika & Aneka - IKAH = Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan

- Industri Besar = Industri dengan tenaga kerja 100 orang atau lebih - Industri Kecil = Industri dengan tenaga kerja 5 – 19 orang

3. Pariwisata

Kota Mojokerto yang terdiri dari 2 (dua) kecamatan mempunyai obyek wisata yang masih bisa dikembangkan untuk tahun-tahun mendatang berupa pemadian air hangat (belerang) Sekarputih dan 2 (dua) pemandian/kolam renang Sekarsari dan Executif Regency serta wisata air Sungai Brantas sekitar jogging track, ketiga potensi wisata tersebut berada di wilayah Kecamatan Magersari.

(38)

xxxviii

Data Pokok Pembangunan

GAMBAR 9 : Kawasan wisata air Brantas & jogging track

GAMBAR 10 : Pemandian / kolam renang Sekarsari

D. PRASARANA DAN SARANA

Sebagai Kota dengan motto Kota BUDIPARINDA yang BERSERI ( Kota Budaya, Industri, Pariwisata, Perdagangan yang Bersih Sehat, Rapi dan Indah), maka Kota Mojokerto mempunyai fasilitas-fasilitas pelayanan masyarakat dan perekonomian serta fasilitas-fasilitas lain yang dapat digambarkan sebagai berikut :

(39)

xxxix

Data Pokok Pembangunan 1.1. Pasar

a. Pasar Umum = 6 buah b. Pasar Hewan = 1 buah Jumlah = 7 buah

(40)

xl

(41)

xli

Data Pokok Pembangunan

GAMBAR 11 : Kompleks Pasar Tanjung dipotret dengan Citra Sat IKONOS 2001

PASAR TANJUNG

Pasar ini berada di pusat Kota Mojokerto, di Jalan Residen Pamuji Mojokerto. Pasar ini menjadi pusat jual beli

Beraneka barang mulai dari baju, sayur mayur, buaha-buahan, dan keperluan rumah tangga lainnya. menjadikan pasar Tanjung sebagai pasar terbesar di Kota Mojokerto yang tak pernah sepi pengunjung. Pasar tanjung beroperasi 24 jam / hari.

Pada Citra satelit terlihat pasar Tanjung berada deretan kompleks pertokoan dan jalan raya yang padat. Kawasan pasar dikelilingi pemukiman Kota yang padat (Citra Satelit IKONOS, 2001)

1.2. Toko

a. Toko di pasar (tidak termasuk los & kios) *) = 27 buah b. Toko di luar pasar **) = 178 buah

Jumlah = 205 buah

Keterangan : *) Jumlah los = 70 buah Jumlah kios = 453 buah

**) Toko perhiasan, sandang, obat, elektronik dsb 1.3. Bank

a. BRI (Cabang & Unit) = 3 buah b. BPD (& BPR) = 3 buah c. BNI 1946 = 1 buah d. Bank Swasta lainnya = 11 buah Jumlah = 18 buah 1.4. Koperasi a. KUD = 2 buah b. Non KUD = 131 buah c. Koperasi Tani = 5 buah Jumlah = 138 buah

(42)

xlii

Data Pokok Pembangunan

2.1. TK = 50 buah (Swasta) + 1 buah (Negeri) ; SLB = 2 buah (Swasta)

2.2. SD/MI a. SD Negeri = 54 buah b. SD Swasta = 6 buah c. MI Swasta = 7 buah Jumlah = 67 buah 2.3. SMP/MTs a. SMP Negeri = 11 buah b. SMP Swasta = 6 buah c. MTs Swasta = 2 buah Jumlah = 19 buah

2.4. SMU/MA/SMK 2.5. Perguruan Tinggi/Sekolah Tinggi/Akademi a. SMU Negeri = 3 buah a. PT Negeri

= - buah

b. SMU Swasta = 8 buah b. PT Swasta = 1 buah

c. SMK Negeri = 1 buah c. ST Swasta = 1 buah

d. SMK Swasta = 8 buah d. Akademi Swasta = 1 buah e. MA Negeri = 1 buah Jumlah = 21 buah 3. Fasilitas Kesehatan a. Sarana Kesehatan : 3.1. Rumah Sakit

a. RS Pemth. Daerah = 1 buah d. RS TNI = 1 buah

b. RS Swasta = 5 buah e. RS Khusus = - buah

(43)

xliii

Data Pokok Pembangunan

c. RS Dep. Lain = - buah f. RS Bersalin = 1 buah

3.2. Puskesmas = 5 buah 3.3. Puskesmas Pembantu = 14 buah 3.4. Puskesmas Keliling = 5 buah 3.5. Posyandu = 160 buah 3.6. Apotik = 28 buah 3.7. Toko Obat = 3 buah 3.8. Laboratorium Medis = 5 buah

b. Pelayanan Kesehatan : 3.1. Dokter Praktek

a. Dokter Umum = 43 orang d. Dokter Bedah = 2 org

b. Dokter Gigi = 24 orang e. Dokter Ahli = 7 org

c. Dokter Spesialis = 16 orang (Penyakit Dalam , Kesehatan Anak dan (Radiologi, Anastesi, Pathologi Klinik, dsb) Kandungan)

3.2. Bidan = 135 orang 3.3. Perawat

a. Perawat Kesehatan = 243 orang b. Perawat Gigi = 12 orang c. Perawat Akper = 118 orang 3.4. Sanitarian = 1 orang 3.5. Paramedis

a. Analis Medis (SMAK/AAM) = 18 orang d. SMF (Ass. Apoteker) = 44 org

b. AKZI = 14 orang e. Apoteker = 7 org

c. SPAG = 3 orang f. Ahli Rontgen = 6 org

3.6. Tenaga Medis = 20 orang 3.7. Tenaga Non Medis = 278 orang

(44)

xliv

Data Pokok Pembangunan 4. Fasilitas Peribadatan

a. Masjid = 59 buah b. Langgar / musholla = 268 buah c. Gereja = 15 buah d. Pura / kuil = - buah e. Vihara = 2 buah f. Klenteng/centya = 1 buah

5. Fasilitas Air Minum

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Mojokerto, sampai dengan bulan Desember 2007 mampu memproduksi air sebanyak 1.662.765 m3. Air tersebut berasal dari Sungai Brantas di wilayah utara Kota Mojokerto dimana instalasi PDAM tersebut berada.

a. Jumlah Air diproduksi = 765.381 m3

b. Jumlah Air didistribusi = 665.549 m3

c. Penduduk pemakai air bersih (Rumah Tangga) = 4.688 KK d. Perdagangan Usaha pemakai air bersih = 115 orang e. Industri pemakai air bersih = 1 orang f. Pelayanan Masyarakat pemakai air bersih = 53 orang g. Penduduk pemakai air bersih = 31.026 jiwa d. Luas daerah terlayani PDAM = 462 Ha Sumber Data : PDAM Kota Mojokerto

6. Fasilitas Perumahan (Perumnas & Real Estate) a. Perumahan Nasional (PERUMNAS)

Jumlah lahan tersedia :

- Perumnas Wates = 43,34 Ha Untuk Fasum = 2,21 Ha - Perumnas Kedundung = 14,38 Ha Untuk Fasum = 0,61 Ha - Perumnas Surodinawan = 35,67 Ha Untuk Fasum = 0,20 Ha

(45)

xlv

Data Pokok Pembangunan

Jumlah lahan yang digunakan :

- Perumnas Wates = 27,19 Ha

- Perumnas Kedundung = 10,12 Ha

- Perumnas Surodinawan = 46,29 Ha Jumlah rumah yang direncanakan dibangun = 2.555 unit b. Perumahan Swasta / Real Estate

- Griya Permata Ijen - Griya Permata Meri - Miji Baru Eksekutif - Kranggan Permai 7. Fasilitas Jalan

a. Jenis Permukaan b. Kondisi Jalan - Jalan diaspal = 104.14 Km - Baik

= 91.74 Km

- Jalan kerikil = - Km - Sedang = 21.35 Km

- Jalan tanah = 8.95 Km - Rusak = - Km

Jumlah = 113.09 Km Jumlah = 113.09 Km

D. PENGGUNAAN LAHAN

Luas Kota Mojokerto 16,461 Km2 , wilayahnya tidak begitu luas tetapi penduduk yang tinggal di atasnya besar (115.509 jiwa). Bagi kota yang berkembang dirasakan ada keterbatasan wilayah yang dimilikinya. Dengan keterbatasan wilayah tersebut menuntut Pemerintah Kota harus pandai dalam mengatur

(46)

xlvi

Data Pokok Pembangunan

dan menata ruang kota. Pengaturan dan penataan ruang sangat diperlukan agar berbagai kepentingan masyarakat kota terwadahi.

Berdasarkan penggunaan lahan dan kondisi lahan yang ada, Kota Mojokerto dibedakan menjadi 3 (tiga) wilayah pengembangan yaitu bagian barat, tengah, dan timur. Bagian barat merupakan wilayah yang berkarakteristik rural, yang ditandai dengan penggunaan lahan yang sebagian besar diperuntukan untuk pertanian (sawah dan kebun). Bagian tengah yang berkarakteristik urban yang ditandai oleh penggunaan lahan sebagian besar untuk pemukiman, perdagangan, dan perkantoran, sedangkan bagian timur yang berkarakteristik seperti urban fringe, yang ditandai oleh penggunaan lahan untuk sentra industri, kawasan industri, pemukiman, dan pergudangan. (Lihat Peta Penggunaan Lahan)

(47)

xlvii

Data Pokok Pembangunan

SISTEM INFORMASI PEMETAAN DATA POKOK

PENGERTIAN

Sistem Informasi Pemetaan Data Pokok (SIPDP) adalah suatu system yang berbasis teknologi Geographic Information System (GIS) yakni pengolaan data digital dengan citra (foto) rupa bumi. Dalam hal ini proses komputerisasi data dengan memproyeksikannya ke dalam bidang datar tertentu sehingga diperoleh informasi dari obyek yang ada pada peta.

Pemetaan data yang terdapat dalam penyusunan Data Pokok Pembangunan Tahun 2006 ini sehingga menjadi sistem informasi dengan menu=menu yang mudah dioperasikan disesuaikan dengan kebutuhan dan diharapkan pada tahap penyusunan selanjutnya akan diperoleh pemetaan rupa bumi kota Mojokerto yang bersifat menyeluruh, berupa jaringan jalan, jaringan drainase, permukiman, fasilitas kota maupun hal-hal lain yang diperlukan dalam penataan kota.

PENYAJIAN DATA

Penyajian peta tematik Data Pokok Pembangunan ini merangkum berbagai data tentang potensi Wilayah Kota Mojokerto mencakup masalah kependudukan, agama, pendidikan, ketenaga-kerjaan, kemiskinan, penggunaan lahan, perumahan, sarana dan prasarana ekonomi. Data-data tersebut disajikan sebagai Tabel dan Peta yang disajikan dalam 5 (lima) warna yang melambangkan data masing-masing

(48)

xlviii

Data Pokok Pembangunan

kelurahan. Warna yang paling terang menunjukkan data terendah sedangkan warna yang paling gelap menunjukkan data tertinggi.

(49)

xlix

Data Pokok Pembangunan

(50)

l

Data Pokok Pembangunan

(51)

li

(52)

lii

(53)

liii

(54)

liv

(55)

lv

(56)

lvi

(57)

lvii

(58)

lviii

(59)

lix

(60)

lx

(61)

lxi

(62)

lxii

(63)

lxiii

(64)

lxiv

(65)

lxv

(66)

lxvi

(67)

lxvii

(68)

lxviii

(69)

lxix

(70)

lxx

(71)

lxxi

(72)

lxxii

(73)

lxxiii

(74)

lxxiv

(75)

lxxv

(76)

lxxvi

(77)

lxxvii

(78)

lxxviii

(79)

lxxix

(80)

lxxx

(81)

lxxxi

(82)

lxxxii

(83)

lxxxiii

(84)

lxxxiv

(85)

lxxxv

(86)

lxxxvi

(87)

lxxxvii

(88)

lxxxviii

(89)

lxxxix

(90)

xc

(91)

xci

(92)

xcii

(93)

xciii

(94)

xciv

(95)

xcv

(96)

xcvi

(97)

xcvii

(98)

xcviii

(99)

xcix

(100)

c

(101)

ci

(102)

cii

(103)

ciii

(104)

civ

(105)

cv

(106)

cvi

(107)

cvii

(108)

cviii

(109)

cix

(110)

cx

(111)

cxi

(112)

cxii

(113)

cxiii

(114)

cxiv

(115)

cxv

(116)

cxvi

(117)

cxvii

(118)

cxviii

(119)

cxix

(120)

cxx

(121)

cxxi

(122)

cxxii

(123)

cxxiii

(124)

cxxiv

(125)

cxxv

(126)

cxxvi

(127)

cxxvii

(128)

cxxviii

(129)

cxxix

(130)

cxxx

(131)

cxxxi

(132)

cxxxii

(133)

cxxxiii

(134)

cxxxiv

(135)

cxxxv

(136)

cxxxvi

(137)

cxxxvii

(138)

cxxxviii

(139)

cxxxix

Data Pokok Pembangunan

DESKRIPSI PETA TEMATIK DATA POKOK

A. PENGGUNAAN LAHAN

a. Perumahan dan Pemukiman

Perumahan dan pemukiman tersebar dan terpusat di wilayah Bagian Tengah Kota khususnya di Kelurahan-kelurahan yang padat penduduknya seperti Kelurahan Purwotengah, Mentikan, Jagalan, Miji dan hampir tidak ada tanah kosong sehingga rawan terhadap genangan-genangan air karena kurangnya daerah resapan air. Sedangkan wilayah Bagian Tengah Kota lain seperti Kelurahan Balongsari masih terdapat lahan sawah non irigasi sedangkan di Kelurahan Mentikan, Miji dan Sentanan masih terdapat pula tanah kosong yang belum dimanfaatkan, tetapi oleh karena karena aktivitas ekonomi di daerah tersebut sebagian besar mengarah pada Perdagangan Besar dan Eceran maka tidak menutup kemungkinan pada akhirnya lahan kosong tersebut semakin berkurang pada tahun-tahun berikutnya.

b. Lahan Sawah Irigasi dan Non Irigasi Serta Lahan Bukan sawah

Lahan Sawah Irigasi maupun Non Irigasi dan Lahan Bukan Sawah untuk Bagian Barat Kota sebagian besar tersebar di Kelurahan Pulorejo, Blooto dan Surodinawan sedangkan untuk Bagian Timur Kota berada sebagian besar pada Kelurahan Balongsari, Kedundung dan Gunung Gedangan.

(140)

cxl

Data Pokok Pembangunan B. PENDUDUK

a. Penduduk Datang dan Pindah

Pada Kelurahan Mentikan sebagai daerah paling padat penduduknya (±24.453 jiwa/Km2) terjadi fenomena menarik karena justru penduduk pindah lebih besar dari penduduk datang termasuk juga pada Kelurahan Miji, dan Sentanan. Sedangkan di Kelurahan Surodinawan, Meri, dan Kedundung terjadi sebaliknya yakni penduduk datang lebih besar dari penduduk pindah.

b. Penduduk Lahir dan Mati

Pada Kelurahan Magersari, Jagalan, Gedongan, Pulorejo, Purwotengah dan Balongsari, jumlah penduduk yang meninggali lebih besar dibanding penduduk lahir meskipun rasionya tidak begitu besar sedangkan pada kelurahan-kelurahan lainnya penduduk lahir lebih besar dibandingkan penduduk mati.

C. PEKERJAAN UTAMA PENDUDUK

Di wilayah kota bagian tengah pekerjaan utama penduduk di dominasi Sektor Jasa kemudian disusul oleh Sektor Perdagangan, sedangkan Sektor Industri (menengah dan kecil) tersebar mulai dari Kelurahan Wates, Kedundung, Kranggan, Miji, Prajuritkulon, dan Blooto. Sektor-sektor lainnya seperti Pertanian, Angkutan dan Sektor lainnya tersebar di daerah pinggiran kota.

(141)

cxli

(142)

cxlii

Data Pokok Pembangunan Grafik

(143)

cxliii

(144)

cxliv

(145)

cxlv

(146)

cxlvi

(147)

cxlvii

(148)

cxlviii

(149)

cxlix

(150)

cl

Data Pokok Pembangunan

(151)

cli

(152)

clii

(153)

cliii

Data Pokok Pembangunan

Tabel 1. Luas Wilayah, Jumlah Dusun, RW, RT, Keluarga, Dan Penduduk Kota Mojokerto Tahun 2007

Wilayah

Luas

Wilayah Jumlah

(Km2) Dusun R W R T Keluarga Penduduk

KEC. PRAJURIT KULON 7,76 33 70 280 13.047 48.242

01 SURODINAWAN 1,46 5 9 32 1.255 4.639 02 KRANGGAN 1,13 5 12 54 3.006 11.294 03 M I J I 0,40 4 11 49 1.850 8.251 04 PRAJURIT KULON 1,19 4 10 30 1.421 5.246 05 BLOOTO 1,78 3 8 32 1.328 4.446 06 MENTIKAN 0,19 4 9 33 1.568 4.646 07 KAUMAN 0,19 3 3 16 920 4.047 08 PULOREJO 1,42 5 8 34 1.699 5.673 KEC. MAGERSARI 8,70 39 106 375 17.999 67.277 01 M E R I 1,65 4 11 40 2.008 6.885 02 GUNUNG GEDANGAN 1,70 6 9 29 1.114 5.159 03 KEDUNDUNG 2,29 5 15 63 3.426 12.286 04 BALONGSARI 0,83 4 14 46 2.258 8.489 05 JAGALAN 0,16 2 6 18 763 2.952 06 SENTANAN 0,14 2 6 14 731 3.028 07 PURWOTENGAH 0,13 3 5 18 506 2.223 08 GEDONGAN 0,15 2 4 14 677 2.343 09 MAGERSARI 0,33 4 10 35 2.000 6.608 10 WATES 1,32 7 26 98 4.516 17.304 KOTA MOJOKERTO 16,46 72 176 655 31.046 115.519

(154)

cliv

Data Pokok Pembangunan

Tabel 2. Jumlah Keluarga, Dan Penduduk Kota Mojokerto Tahun 2007

Wilayah Keluarga Penduduk

Laki-laki Perempuan Jumlah

KEC. PRAJURIT KULON 13.047 23.636 24.606 48.242

01 SURODINAWAN 1.255 2.305 2.334 4.639 02 KRANGGAN 3.006 5.651 5.643 11.294 03 M I J I 1.850 3.974 4.277 8.251 04 PRAJURIT KULON 1.421 2.628 2.618 5.246 05 BLOOTO 1.328 2.209 2.237 4.446 06 MENTIKAN 1.568 2.209 2.437 4.646 07 KAUMAN 920 1.896 2.151 4.047 08 PULOREJO 1.699 2.764 2.909 5.673 KEC. MAGERSARI 17.999 33.147 34.130 67.277 01 M E R I 2.008 3.470 3.415 6.885 02 GUNUNG GEDANGAN 1.114 2.505 2.654 5.159 03 KEDUNDUNG 3.426 6.103 6.183 12.286 04 BALONGSARI 2.258 4.221 4.268 8.489 05 JAGALAN 763 1.355 1.597 2.952 06 SENTANAN 731 1.455 1.573 3.028 07 PURWOTENGAH 506 1.087 1.136 2.223 08 GEDONGAN 677 1.176 1.167 2.343 09 MAGERSARI 2.000 3.110 3.498 6.608 10 WATES 4.516 8.665 8.639 17.304 KOTA MOJOKERTO 31.046 56.783 58.736 115.519

(155)

clv

Data Pokok Pembangunan

Tabel 3. Jumlah Penduduk Kota Mojokerto Tahun 1980-2007

Wilayah Tahun

1980 1990 2000 2007

KEC. PRAJURIT KULON 40.865 46.743 48.194 48.242

01 SURODINAWAN 2.300 3.460 4.061 4.639 02 KRANGGAN 9.576 11.401 11.024 11.294 03 M I J I 8.327 8.729 8.405 8.251 04 PRAJURIT KULON 3.014 4.324 5.394 5.246 05 BLOOTO 2.274 3.081 4.214 4.446 06 MENTIKAN 7.628 7.393 6.559 4.646 07 KAUMAN 4.390 3.798 3.016 4.047 08 PULOREJO 3.356 4.557 5.521 5.673 KEC. MAGERSARI 44.191 52.964 60.744 67.277 01 M E R I 2.790 3.832 4.550 6.885 02 GUNUNG GEDANGAN 2.815 3.956 5.111 5.159 03 KEDUNDUNG 5.543 7.485 10.979 12.286 04 BALONGSARI 8.015 7.893 6.994 8.489 05 JAGALAN 4.825 3.831 3.151 2.952 06 SENTANAN 4.031 3.279 2.433 3.028 07 PURWOTENGAH 3.031 2.514 1.944 2.223 08 GEDONGAN 3.180 2.901 2.335 2.343 09 MAGERSARI 6.121 5.826 5.739 6.608 10 WATES 3.840 11.447 17.508 17.304 KOTA MOJOKERTO 85.056 99.707 108.938 115.519

(156)

clvi

Data Pokok Pembangunan

Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Kota Mojokerto Tahun 2007

Wilayah Kelompok Umur

0 - 4 5 - 9 10 -14 15 -19 20 -24 25 -29 30 -34 35 -39 40 -44 45 -49 50 -54 55 -59 60 -64 65 + KEC. PRAJURIT KULON 3.816 3.87 6 4.17 6 5.445 4.842 4.532 4.028 3.78 5 3.45 6 2.72 0 1.92 4 1.92 4 1.40 4 2.53 3 01 SURODINAWAN 367 373 402 523 466 436 387 363 332 262 185 185 135 243 02 KRANGGAN 893 908 978 1.275 1.134 1.061 943 886 809 638 449 449 329 592 03 M I J I 652 663 715 931 828 775 689 647 591 466 329 329 240 433 04 PRAJURIT KULON 415 422 454 592 526 493 438 412 375 296 208 208 153 276 05 BLOOTO 352 357 385 502 447 418 371 349 319 250 177 177 130 233 06 MENTIKAN 368 373 403 524 466 436 388 365 332 262 185 185 135 244 07 KAUMAN 320 325 351 457 407 380 338 318 290 229 161 161 118 213 08 PULOREJO 449 455 488 641 568 533 474 445 408 317 230 230 164 299 KEC. MAGERSARI 5.747 5.72 0 5.69 3 7.370 5.995 6.250 6.027 5.55 9 5.11 1 3.95 2 2.57 4 2.57 4 1.84 4 3.37 7 01 M E R I 588 586 583 754 614 640 617 569 523 405 264 264 188 345 02 GNG GEDANGAN 441 439 437 565 460 479 462 426 392 303 198 198 141 259 03 KEDUNDUNG 1.050 1.04 5 1.04 0 1.346 1.095 1.142 1.101 1.01 5 934 722 470 470 336 616 04 BALONGSARI 726 722 719 930 757 789 761 702 645 499 325 325 233 424 05 JAGALAN 252 251 249 324 263 274 264 244 224 174 113 113 80 147 06 SENTANAN 259 257 256 332 270 282 271 250 230 178 116 116 83 151 07 PURWOTENGAH 190 189 188 244 198 206 199 183 169 131 85 85 60 111 08 GEDONGAN 200 199 198 257 209 218 210 194 178 137 90 90 65 116 09 MAGERSARI 564 562 559 723 588 614 593 546 502 389 253 253 181 333 10 WATES 1.477 1.470 1.464 1.895 1.541 1.606 1.549 1.430 1.314 1.014 660 660 477 875 KOTA MOJOKERTO 9.563 9.59 6 9.86 9 12.81 5 10.83 7 10.78 2 10.05 5 9.34 4 8.56 7 6.67 2 4.49 8 4.49 8 3.24 8 5.91 0

(157)

clvii

Data Pokok Pembangunan

Tabel 5. Jumlah Kelahiran, Kematian Dan Migrasi Kota Mojokerto Tahun 2007

Wilayah Jumlah

Kelahiran Kematian Migrasi Datang Migrasi Keluar

KEC. PRAJURIT KULON 494 400 1.761 1.313

01 SURODINAWAN 63 31 437 120 02 KRANGGAN 127 81 410 320 03 M I J I 84 76 192 278 04 PRAJURIT KULON 49 48 167 107 05 BLOOTO 44 33 130 45 06 MENTIKAN 53 48 133 243 07 KAUMAN 33 32 102 105 08 PULOREJO 41 51 190 95 KEC. MAGERSARI 597 475 2.736 1.953 01 M E R I 56 27 391 144 02 GUNUNG GEDANGAN 58 38 199 118 03 KEDUNDUNG 127 90 532 314 04 BALONGSARI 69 75 243 250 05 JAGALAN 7 22 100 103 06 SENTANAN 24 24 49 101 07 PURWOTENGAH 8 17 92 64 08 GEDONGAN 12 25 74 77 09 MAGERSARI 38 54 292 182 10 WATES 198 103 764 600 KOTA MOJOKERTO 1091 875 4.497 3.266

(158)

clviii

Data Pokok Pembangunan

Tabel 6. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Menurut Tingkat Pendidikan Kota Mojokerto Tahun 2007

Wilayah Tingkat Pendidikan

TK SD/MI SLTP/MT SMU/SMK/MA

Sekola

h Murid Guru Sekolah Murid Guru Sekolah Murid Guru Sekolah Murid Guru

KEC. PRAJURIT KULON 24 1.65 6 86 27 6.084 257 7 3.34 7 238 9 4.365 324 01 SURODINAWAN 4 320 17 2 705 11 1 103 17 3 1.780 119 02 KRANGGAN 7 416 24 5 1.274 57 2 1.41 9 83 2 1.404 91 03 M I J I 5 300 14 5 1.106 46 0 0 0 2 94 29 04 PRAJURIT KULON 2 180 6 3 666 31 2 642 58 2 1.087 85 05 BLOOTO 1 53 7 2 418 20 0 0 0 0 0 0 06 MENTIKAN 2 117 5 4 693 46 1 609 51 0 0 0 07 KAUMAN 1 73 4 3 639 21 0 0 0 0 0 0 08 PULOREJO 2 197 9 3 583 25 1 574 29 0 0 0 KEC. MAGERSARI 28 2.57 5 131 39 9.460 466 12 5.18 0 370 12 6.696 514 01 M E R I 2 263 13 3 750 36 1 520 38 0 0 0 02 GUNUNG GEDANGAN 3 126 5 2 459 23 0 0 0 0 0 0 03 KEDUNDUNG 4 407 19 6 1.287 54 1 135 18 0 0 0 04 BALONGSARI 3 265 12 8 2.388 119 2 871 76 2 801 73 05 JAGALAN 2 162 9 1 98 9 1 143 21 0 0 0 06 SENTANAN 1 90 5 1 99 11 2 742 50 1 283 22 07 PURWOTENGAH 3 404 18 5 993 66 3 1.866 117 3 2.590 168 08 GEDONGAN 1 45 3 4 1.279 49 0 0 0 1 672 54 09 MAGERSARI 2 134 8 2 524 23 1 501 20 2 349 35 10 WATES 7 679 39 7 1.583 76 1 402 30 3 2.001 162 KOTA MOJOKERTO 52 4.23 1 217 66 15.54 4 723 19 8.52 7 608 21 11.06 1 838

(159)

clix

(160)

clx

Data Pokok Pembangunan

Tabel 7. Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Kota Mojokerto Tahun 2007

Wilayah Lapangan Usaha

Pertanian Industri Perdagangan Jasa Angkutan Lainnya

KEC. PRAJURIT KULON 511 2.825 5.049 6644. 600 17.550

01 SURODINAWAN 23 171 323 602 18 2.767 02 KRANGGAN 26 589 1.043 2891. 133 2.307 03 M I J I 24 612 789 1. 021 85 2.252 04 PRAJURIT KULON 69 472 627 454 153 3.276 05 BLOOTO 296 541 287 367 87 551 06 MENTIKAN 21 241 779 40 1 98 1.035 07 KAUMAN 7 101 489 240 13 1.035 08 PULOREJO 45 98 712 290 13 4.327 KEC. MAGERSARI 314 4.207 5.874 8. 090 1.257 8.899 01 M E R I 124 401 459 976 202 908 02 GUNUNG GEDANGAN 58 446 403 48 0 158 904 03 KEDUNDUNG 24 936 789 1051. 337 1.632 04 BALONGSARI 36 316 773 0401. 113 1.239 05 JAGALAN 7 64 702 29 3 35 376 06 SENTANAN 5 81 639 89 38 305

(161)

clxi

Data Pokok Pembangunan

07 PURWOTENGAH 16 46 264 110 39 132 08 GEDONGAN 7 141 280 251 43 460 09 MAGERSARI 11 282 499 874 62 569 10 WATES 26 1.494 1.066 8722. 230 2.374 KOTA MOJOKERTO 825 7.032 10.923 12 .754 1.857 26.449

(162)

clxii

Data Pokok Pembangunan

Tabel 8. Indeks Pembangunan Manusia Kota Mojokerto Tahun 2007

Wilayah Angka MelekHuruf Angka Rata-rata LamaSekolah Angka HarapanHidup Paritas DayaBeli PembangunanIndeks Manusia

KEC. PRAJURIT KULON 97,96 8,74 71,57 1.150.551 73,42

01 SURODINAWAN 100,00 9,85 73,33 1.150.492 75,66 02 KRANGGAN 100,00 9,35 75,00 1.150.675 76,24 03 M I J I 99,47 8,65 70,93 1.158.058 73,91 04 PRAJURIT KULON 92,38 7,85 72,00 1.150.205 71,73 05 BLOOTO 93,24 7,04 69,63 1.144.392 69,56 06 MENTIKAN 100,00 10,12 68,06 1.150.567 72,94 07 KAUMAN 100,00 8,85 73,24 1.155.167 75,24 08 PULOREJO 98,56 8,23 70,33 1.144.854 72,04 KEC. MAGERSARI 99,66 9,85 71,27 1.150.670 74,48 01 M E R I 99,68 9,19 69,33 1.148.880 72,94 02 GUNUNG GEDANGAN 100,00 7,88 68,07 1.146.698 70,99 03 KEDUNDUNG 100,00 10,05 67,67 1.146.486 72,36 04 BALONGSARI 100,00 11,54 69,70 1.147.157 74,64 05 JAGALAN 98,45 8,25 71,20 1.155.734 73,35 06 SENTANAN 99,97 9,25 73,39 1.158.649 75,88 07 PURWOTENGAH 99,49 10,19 75,00 1.156.026 77,16 08 GEDONGAN 99,26 9,85 75,00 1.147.403 76,2 09 MAGERSARI 100,00 11,06 71,94 1.147.443 75,56 10 WATES 99,75 11,28 71,40 1.152.222 75,73 KOTA MOJOKERTO 98,90 9,36 71,43 1.150.512 74,01

(163)

clxiii

Data Pokok Pembangunan

Tabel 9. Jumlah Keluarga Pra Sejahtera, Sejahtera I, II, III, III Plus Dan Penerima BLT Kota Mojokerto Tahun 2007

Wilayah

Keluarga

Pra Sejahtera Sejahtera Sejahtera Sejahtera Penerima

Sejahtera I II III III + BLT

KEC. PRAJURIT KULON 2.498 3.496 2.468 3.789 1.297 2.868

01 SURODINAWAN 250 301 233 451 75 332 02 KRANGGAN 346 729 384 1.084 543 392 03 M I J I 454 391 300 732 246 473 04 PRAJURIT KULON 505 356 383 319 33 373 05 BLOOTO 375 271 202 266 152 444 06 MENTIKAN 234 722 339 264 76 400 07 KAUMAN 15 351 287 176 50 126 08 PULOREJO 317 374 340 497 123 328 KEC. MAGERSARI 1.758 3.612 4.487 5.277 1.860 2.116 01 M E R I 89 276 477 857 169 210 02 GUNUNG GEDANGAN 292 351 225 461 71 175 03 KEDUNDUNG 663 774 557 895 308 729 04 BALONGSARI 238 503 540 476 143 203 05 JAGALAN 10 191 388 70 21 36 06 SENTANAN 61 158 337 56 18 52 07 PURWOTENGAH 29 156 225 55 17 59 08 GEDONGAN 26 196 109 116 46 89 09 MAGERSARI 38 267 379 531 236 220 10 WATES 304 740 1.249 1.760 830 343 KOTA MOJOKERTO 4.256 7.108 6.955 9.066 3.157 4.984

Gambar

GAMBAR 1 : Tampilan menu pada pengolahan Sistem Informasi Pemetaan Data Pokok
Gambar 3 : Foto Citra S. Brantas & S. Brangkal yang membelah Kota  Mojokerto
Gambar 4 : Kawasan CSE belum terbangun                                                  Gambar 5 : Kawasan CSE yang terbangun
TABEL 1 : Penggunaan Tanah di Kota  Mojokerto Tahun 2007
+7

Referensi

Dokumen terkait

Oleh sebab itu, adanya direct experience dalam bangunan terhadap alam, secara umum hanya dapat dilakukan pada area yang bersifat publik yang tidak

Oleh karena itu, ketetapan Allah Ta’ala tentang Mushlih Mau’ud yang akan datang di masa kehidupan Jemaat yang telah disediakan oleh Hadhrat Masih Mau’ud as, yaitu Jemaat

Secara spesifik, berdasarkan Undang-Undang nomor 25 Tahun 2004 menerangkan bahwa rencana strategis SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan

Dari hasil analisis situasi dan permasalahan yang dialami guru-guru dalam proses pembelajaran IPA di Gugus VIII SD Kecamatan Kubutambahan, maka masalah-masalah yang

Bidang Retribusi dan Pendapatan Lain-Lain mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Pendapatan dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan rencana program kerja bidang

Organisasi kepemudaan adalah lembaga nonformal yang tumbuh dan eksis dalam masyarakat antara lain ikatan remaja masjid, kelompok pemuda (karang taruna) dan sebagainya

Strategi dan kebijakan dalam Renstra Perangkat Daerah, dalam hal ini Renstra Satuan Polisi Pamong Praja adalah strategi dan kebijakan untuk mencapai tujuan dan

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji hubungan distribusi generalized beta II ( , , , ) terhadap distribusi Pareto (α) melalui distribusi Singh-Maddala ( , , ), Dagum ( , ,