• Tidak ada hasil yang ditemukan

untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional, yaitu mewujudkan suatu masyarakat adil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional, yaitu mewujudkan suatu masyarakat adil"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 78 PERAN KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI (PNPM MANDIRI) DI DESA SEI APUNG JAYA KECAMATAN

TANJUNG BALAI KABUPATEN ASAHAN Oleh : Muhammad Zulfadli Nasution Djanius Djamin

Abstrak

PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program pembangunan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat seperti pembangunan jalan, jembatan dan lain- lain. Peran kepala desa sudah terlaksana dengan baik dalam meningkatkan pembangunan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri ( PNPM Mandiri ) hal ini dilihat melalui hasil penelitian yaitu kepala desa berperan aktif sebagai pembina dan pengendali kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan PNPM Mandiri di desa, membantu dalam memasyarakatkan tujuan, prinsip dan kebijakan PNPM Mandiri kepada masyarakat di wilayahnya, menjamin kelancaran pelaksanaan PNPM Mandiri didesanya sehingga pelaku-pelaku PNPM Mandiri di desa dapat melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku. Selain itu kepala desa juga turut menyelesaikan perselisihan dan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat berkaitan dengan pelaksanaan PNPM Mandiri.

Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri ( PNPM Mandiri ) sudah dijalankan oleh kepala desa dan diharapkan dapat lebih ditingkatkan. Kata Kunci : Peran, Kepala Desa, Pembangunan, PNPM

A. Pendahuluan

Pemerintah dan rakyat Indonesia saat ini dalam proses pembangunan, bertujuan untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional, yaitu mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi dalam hal ini kehidupan masyarakat Indonesia harus meningkat dan harus kearah yang lebih baik melalui pelaksanaan program-program pembangunan. Jika dikaitkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas hampir 80 % berada di pedesaan maka sudah sepatutnya

Muhammad Zulfadli Nasution adalah Mahasiswa Jurusan PP-Kn FIS Universitas Negeri Medan



(2)

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 79 usaha pmbangunan masyarakat desa perlu mendapat prioritas utama didalam membangun desa menjadi desa yang diinginkan dan dicita-citakan demi menuju masyarakat yang sejahtera.

Menurut Anita (2001:6) menyatakan bahwa: “ Rakyat Indonesia mayoritas ada di pedesaan secara statistik jumlah mereka yang ada di pedesaan sekitar 60-80% dari jumlah penduduk ”. Hal ini dapat dipastikan bahwa desa memiliki potensi yang sangat penting dalam bidang pertanian maupun tenaga kerja. Selain itu desa merupakan unit terkecil bagi terbentuknya masyarakat politik di Indonesia karena masyarakat pedesaan memiliki ikatan tradisi, adat istiadat dan relatif mandiri dari campur tangan pihak lain.

Meningkatkan taraf hidup masyarakat desa sebenarnya sudah banyak dilakukan dan masih terus dilakukan, baik melalui pendidikan, kesehatan, program keluarga berencana dan sebagainya, namun karena kurangnya motivasi masyarakat untuk mengikuti kegiatan yang dilaksanakan tersebut tidak membuahkan hasil yang berarti. Untuk mengatasi hal tersebut tidak terus berlarut, maka dituntut peran aktif kepala desa untuk memperbaikinya karena kepala desa sebagai pemimpin dalam suatu desa mempunyai tugas dan tanggung jawab melayani urusan pemerintahan, pembangunan, ekonomi, keamanan dan kemasyarakatan di desanya demi menuju desa yang maju. Hal yang dilakukan kepala desa untuk memotivasi masyarakat dengan jalan melalui pendekatan kepada warga desa akan pentingnya kegiatan yang selama ini dilaksanakan sehingga tingkat kehidupan masyarakat akan membaik.

Sugiharto (2007:74) menuliskan : “ Pembangunan berbasis daerah didasarkan pada beberapa unsur penting, berupa; kemantapan kelembagaan, ketersediaan sumber daya manusia yang memadai (khususnya aparatur pemerintah daerah), potensi ekonomi

(3)

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 80 daerah untuk menggali sumber pendapatannya sendiri “. Banyak sumber daya alam yang ada di desa dapat diolah masyarakat untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi ada kendala yang dihadapi oleh masyarakat seperti bagaimana cara pengolahannya, pemasaran hasilnya dan juga akses jalan yang kurang baik sehingga masyarakat susah untuk membawa hasilnya ke kota untuk dipasarkan. Dalam hal ini kepala desa memegang peranan penting sebagai pemimpin di desa dalam hal mengupayakan peningkatan sumber daya manusia, pembangunan akses jalan, jembatan, dan lain sebagainya untuk menunjang peningkatan pembangunan yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Selain dalam hal meningkatkan pembangunan, diharapkan kepala desa dapat mengembangkan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat yang bisa menambah pendapatan masyarakat untuk meningkatkan pembangunan desa seperti membuat kerajinan tangan seperti membuat gerabah, tikar pandan dan lain sebagainya.

Untuk meningkatkan pembangunan di desa, Pemerintah dalam hal ini membuat kebijakan dengan mengeluarkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri ( PNPM Mandiri ) yaitu pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil pembangunan yang dicapai. Kepala desa sebagai aparat pemerintah desa memegang peranan penting dalam meningkatkan pembangunan. Dengan adanya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri)

(4)

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 81 maka dapat mempermudah kinerja kepala desa dalam meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Fenomena yang terjadi di Desa Sei Apung Jaya Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan, penulis melihat bahwa peran kepala desa memegang peranan penting dalam meningkatkan pembangunan desa. Namun demikian belum diketahui secara jelas bahwa apakah kepala desa Sei Apung Jaya mempunyai andil yang cukup besar dalam meningkatkan pembangunan demi terselenggaranya pemerintahan desa yang maju dan sejahtera sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat dan yang dicita-citakan oleh pendiri – pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercinta ini.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis sangat tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “ Peran Kepala Desa Dalam Meningkatkan Pembangunan Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri ( PNPM Mandiri ) Di Desa Sei Apung Jaya Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan”.

B. Metode Penelitian

Lokasi penelitian adalah desa Sei Apung Jaya Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan, karena tempat tersebut merupakan lokasi yang baik dan strategis bagi penulis untuk melakukan penelitian. Populasi penelitian ini adalah 1056 KK yang berdomisili di desa Sei Apung Jaya. sampel dalam penelitian ini dengan mengambil 10% dari populasi yang ada yaitu 1056 KK, sehingga dapatlah diketahui populasi dalam penelitian ini berjumlah 106 KK.

Variabel penelitiannya adalah peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) di desa Sei Apung Jaya. Peran yaitu kepedulian kepala desa dalam mempercepat pembangunan di desa, yakni melalui kegiatan Program Nasional

(5)

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 82 Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri). Pembangunan yaitu proses perubahan untuk menuju keadaan yang lebih baik berdasarkan norma-norma tertentu. Pembangunan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembangunan untuk meningkatkan sarana dan prasarana di desa sehingga memperlancar arus transportasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) adalah Program Nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara inividu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya.

C. Teknik Pengumpulan Data

Observasi yang dilakukan dengan cara mengamati mengamati langsung ke lokasi penelitian untuk melihat situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan sehingga nantinya dapat memperoleh data-data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Angket digunakan untuk memperoleh informasi dengan bantuan faktor berupa daftar pertanyaan tertulis yang disebarkan kepada responden terpilih. Berisikan pertanyaan dan telah diberikan alternatif jawaban terhadap item (soal) yang dipertanyakan. Wawancara yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan yang ditanyakan kepada pihak-pihak yang terkait (bersangkutan) yang dianggap mampu memberikan informasi yang tepat dibutuhkan tentang objek yang akan diteliti untuk memperkuat data-data yang diperoleh dari angket. Dokumentasi (Kepustakaan) berupa pengumpulan data dari

(6)

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 83 literatur maupun terbitan-terbitan dari instansi terkait berkenaan dengan topik penelitian ini.

Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) di Sei Apung Jaya Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan teknik analisa data deskriptif kualitatif yakni menjabarkan data-data yang diperoleh di lokasi penelitian.

Setelah data terkumpul, penulis akan menganalisa data dengan cara menguraikan menurut persentase dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

P = Persentase pertanyaan yang dijawab f = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah responden yang menjawab sampel

Analisis data dalam penelitian ini, penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

a. Analisis data tentang kinerja kepala desa b. Analisis data tentang adanya kebijakan PNPM

c. Analisis data tentang kinerja kepala desa menjalankan PNPM

Tujuan analisis data adalah menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipersentase. Untuk lebih jelasnya pengolahan data dari setiap pertanyaan mempunyai masing - masing satu tabel yakni sebagai berikut :

Adapun hasil tabulasi angket dapat dilihat pada tabel-tabel frekuensi yang terdapat di bawah ini :

(7)

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 84 1. Tanggapan responden tentang kinerja kepala desa dalam bidang

pemerintahan selama menjabat

Berdasarkan data yang didapat menunjukkan bahwa kepala desa telah melaksanakan kinerjanya dalam bidang pemerintahan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 86 KK (81,2%) menyatakan terlaksana dan yang menyatakan kurang terlaksana sebanyak 20 KK (18,8%). Namun ada 20 KK (18,8%) yang menyatakan kurang terlaksana ini disebabkan karena masyarakat merasa kurang puas dengan kinerja kepala desa dalam pengurusan administrasi seperti pengurusan KTP, Kartu Keluarga dan pengurusan administrasi lainnya. Selain itu wawancara yang dilakukan dengan responden rata-rata mengatakan bahwa kinerja kepala desa dalam pemerintahan terlaksana dengan baik, baik dalam bidang pemerintahan maupun administrasi desa sehingga memudahkan masyarakat dalam mengurus segala administrasi yang dibutuhkan masyarakat.

2. Tanggapan responden tentang tugas dan wewenang serta kewajiban kepala desa yang dijalankan

Dari data yang didapat menunjukkan bahwa kepala desa telah menjalankan tugas dan wewenang serta kewajibannya dengan baik sesuai dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 85 KK (80,2%) menyatakan sudah dijalankan dan 21 KK (19,8%) yang menyatakan kurang dijalankan. Namun ada 21 KK (19,8%) yang menyatakan kurang dijalankan ini disebabkan karena masyarakat kurang puas dengan kinerja kepala desa selama ini dalam memerintah Desa Sei Apung Jaya dan masih ada sedikit ketidakadilan yang dirasakan masyarakat. Wawancara yang dilakukan dengan masyarakat sebagai responden rata – rata mengatakan bahwa kepala desa dalam menjalankan tugas dan wewenangnya sebagai penyelenggara pemerintah desa sejauh ini

(8)

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 85 tidak ada menyimpang dan tidak berbuat tindakan-tindakan yang melanggar norma-norma yang ada dalam masyarakat. Selain itu kepala desa selama menjabat juga belum pernah mempunyai kasus yang memberatkan. Maka dapat disimpulkan bahwa kepala desa telah menjalankan tugas dan wewenang serta kewajibannya dengan baik.

3. Tanggapan responden tentang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri ( PNPM Mandiri )

Responden seluruhnya berjumlah 97 KK (91,5%) menyatakan mengetahui dan 9 KK (8,5%) yang menyatakan kurang mengetahui. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat mengetahui tentang keberadaan PNPM Mandiri di Desa Sei Apung Jaya. Hal ini tak lepas dari campur tangan kepala desa dalam mensosialisasikan PNPM Mandiri ini ke masyarakat. Namun ada 9 KK (8,5%) yang menyatakan kurang mengetahui ini disebabkan masyarakat hanya mengetahui bahwa PNPM Mandiri itu adalah pembangunan tapi tidak mengetahui apa saja bentuk-bentuk kegiatan pembangunan dari PNPM Mandiri ini. Selain itu ini disebabkan sebagian kecil responden ini tidak mau tahu dengan PNPM Mandiri.

4. Tanggapan responden tentang PNPM Mandiri yang diterapkan di Desa Sei Apung Jaya

Dari analisa tabel menunjukkan bahwa responden menyatakan bahwa PNPM Mandiri ini sangat cocok diterapkan di Desa Sei Apung Jaya dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 106 KK (100%) menyatakan bahwa PNPM Mandiri sangat cocok diterapkan di Desa Sei Apung Jaya. Hal ini menunjukkan bahwa keinginan masyarakat akan adanya peningkatan pembangunan di Desa Sei Apung Jaya sangat kuat. Masyarakat mengetahui bahwa Program PNPM Mandiri diprioritaskan pada sektor pembangunan. Masyarakat menyatakan setuju PNPM Mandiri diterapkan di Sei Apung

(9)

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 86 Jaya. Ini dapat dilihat atas antusiasnya masyarakat berpartisipasi atas terlaksananya PNPM Mandiri di Desa Sei Apung Jaya.

5. Tanggapan responden tentang dukungannya terhadap PNPM Mandiri yang dijalankan kepala desa

Dari analisa tabel menunjukkan bahwa responden mendukung PNPM Mandiri yang dijalankan oleh kepala desa dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 83 KK (78,3%) menyatakan mendukung dan 23 KK (21,7%) yang menyatakan kurang mendukung. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sebagai responden mendukung PNPM Mandiri yang dijalankan oleh kepala desa. Namun ada 23 KK (21,7%) yang menyatakan kurang mendukung ini disebabkan karena pada PNPM Mandiri periode 2011 pembangunan lebih dititik beratkan pada kegiatan peningkatan bidang pelayanan pendidikan yaitu pembangunan gedung sekolah SD Swasta sebanyak 2 lokal dengan mobiler dan pembuatan jalan ke sekolah MTS Dok sepanjang 1176 m x 1,5 m. Kedua sekolah ini terdapat di dusun V. Ini yang membuat sebagian masyarakat kurang mendukung PNPM Mandiri yang dijalankan oleh kepala desa. Sebagian masyarakat menginginkan pembangunan PNPM Mandiri ada di dusun mereka. Diharapkan untuk periode berikutnya PNPM Mandiri lebih merata pembangunannya.

6. Tanggapan responden tentang PNPM Mandiri yang dijalankan kepala desa sudah tepat sasaran

87 KK (82%) menyatakan sangat tepat dan 19 KK (18%) yang menyatakan kurang tepat. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa PNPM Mandiri yang dijalankan kepala desa sudah tepat sasaran. Hal ini dikatakan tepat bahwa pembangunan ini membangun sarana jalan yang sangat diharapkan masyarakat dalam melakukan aktivitas transportasi sehingga dapat lebih lancar. Selain itu program ini bertujuan

(10)

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 87 meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memberikan partisipasi berupa ide-ide atau gagasan-gagasan yang dituangkan dalam musyarawarah yang menghasilkan suatu bentuk program pembangunan yang siap direalisasikan di lingkungan masyarakat. Namun ada 19 KK (18%) yang menyatakan kurang tepat ini disebabkan karena sebagian masyarakat merasakan pembangunan PNPM Mandiri untuk periode 2011 ini kurang tepat sasaran dan cenderung pembangunannya tidak adil dan tidak merata. Dalam hal ini diharapkan kepala desa lebih bijaksana dan adil dalam meningkatkan pembangunan.

7. Tanggapan responden tentang kepala desa perduli dengan perbaikan jalan Dari analisa tabel menunjukkan bahwa kepala desa sangat peduli dengan perbaikan jalan dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 75 KK (70,7%) menyatakan sangat perduli dan 31 KK (29,3%) yang menyatakan kurang perduli. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa kepala desa peduli dengan perbaikan jalan. Ada 31 KK (29,3%) yang menyatakan kurang perduli. Ini disebabkan masih ada jalan yang perlu perbaikan dan pembuatan jalan. Masyarakat berharap jalan yang belum keras dapat diaspal sehingga arus transportasi lebih lancar. Wawancara yang dilakukan dengan masyarakat sebagai responden menyatakan masih ada sebagian jalan di Sei Apung Jaya yang belum ada perbaikan, tapi untuk secara keseluruhan jalan di Sei Apung Jaya masih cukup baik. Masyarakat tidak lagi merasakan becek jika musim hujan tiba dengan adanya jalan setapak yang dibangun melalui PNPM Mandiri..

8. Tanggapan responden tentang perealisasian PNPM Mandiri di lingkungan responden

PNPM Mandiri telah terealisasi di lingkungan responden dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 86 KK (81,2%) menyatakan sudah terealisasi dan 20

(11)

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 88 KK (18,8%) yang menyatakan kurang terealisasi. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa PNPM Mandiri telah terealisasi dengan baik di Desa Sei Apung Jaya. Adanya 20 KK (18,8%) yang menyatakan kurang terealiasi karena ada sebagian masyarakat yang kurang puas dengan PNPM Mandiri yang ada di lingkungannya dan cenderung kurang merata. Ini disebabkan kurangnya partisipasi masyarakat tersebut dalam PNPM Mandiri seperti tidak menghadiri rapat yang menyebabkan pembangunan PNPM Mandiri di lingkungannya kurang terealiasasi. Untuk itu di harapkan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan pembangunan khususnya dalam PNPM Mandiri ini dan juga kebijaksanaan kepala desa dalam pemerataan pembangunan di Desa Sei Apung Jaya.

9. Tanggapan responden tentang kesuksesan kepala desa dalam menjalankan PNPM Mandiri

Dari analisa tabel menunjukkan bahwa kepala desa sangat sukses dalam menjalankan PNPM Mandiri dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 90 KK (85%) menyatakan sangat sukses dan 16 KK (15%) yang menyatakan kurang sukses. Kepala desa sukses dalam menjalankan PNPM Mandiri. Hal ini tidak lepas dari partisipasi masyarakat dan para pelaku PNPM Mandiri dalam mensukseskan PNPM Mandiri ini. Namun ada 16 KK (15%) yang menyatakan kurang sukses ini disebabkan karena sebagian masyarakat merasa kepala desa kurang adil dan kurang bijaksana dalam menjalankan PNPM Mandiri ini. Masyarakat merasa pembangunan PNPM Mandiri belum merata. Dapat disimpulkan kepala desa sukses dalam menjalankan PNPM Mandiri

(12)

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 89 PNPM Mandiri sangat bermanfaat dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 106 KK (100%) menyatakan sangat bermanfaat. Wawancara yang dilakukan dengan masyarakat sebagai responden mengatakan bahwa PNPM Mandiri ini sangat bermanfaat bagi masyarakat seperti pembangunan jalan setapak, jembatan, tangkahan, gedung sekolah. Semua pembangunan tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari masyarakat. Masyarakat tidak lagi merasakan becek jika musim hujan dengan adanya jalan setapak, masyarakat yang berada di tepi sungai juga terbantu dengan adanya tangkahan yang memudahkan aktivitas masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari- hari seperti mencuci pakaian dan lain sebagainya. Selain itu pembangunan PNPM juga dititik beratkan pada peningkatan bidang pelayanan pendidikan yaitu pembangunan gedung sekolah SD Swasta. Jadi dapat disimpulkan bahwa PNPM Mandiri sangat bermanfaat bagi masyarakat. Diharapkan PNPM Mandiri ini dapat terus berkesinambungan dengan memajukan pembangunan sehingga meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

11. Tanggapan responden tentang pengaruh PNPM Mandiri dalam meningkatkan pendapatan responden

Pengaruh PNPM Mandiri dalam meningkatkan pendapatan responden 52 KK (49%) menyatakan sangat berpengaruh, 36 KK (34%) yang menyatakan kurang berpengaruh dan 18 KK (17 %) yang menyatakan tidak berpengaruh. Adanya 36 KK (34%) yang menyatakan kurang berpengaruh dan 18 KK (17%) yang menyatakan tidak berpengaruh. Hal ini disebabkan karena PNPM Mandiri di Desa Sei Apung Jaya ini masih dalam proses kegiatan peningkatan sarana dan prasarana masyarakat seperti pembangunan jalan setapak, tangkahan. Namun tidak dipungkiri dengan adanya pembangunan tersebut dapat menambah pendapatan masyarakat dengan ikut serta

(13)

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 90 dalam pelaksanaan PNPM Mandiri tersebut. Selain itu dengan adanya kegiatan PNPM Mandiri berupa Simpan Pinjam Perempuan ( SPP ) juga dapat menambah pendapatan dari kaum perempuan. Simpan Pinjam Perempuan ini dikhususkan bagi perempuan dalam menambah modal usaha. Pinjaman yang diberikan maksimal 1 juta rupiah untuk 1 orang dengan bunga 1 % dengan cara dicicil dan harus lunas pada akhir periode pembangunan PNPM Mandiri. Maka dapat disimpulkan PNPM Mandiri kurang berpengaruh pada peningkatan masyarakat. Mudah-mudahan PNPM Mandiri di masa yang akan datang dapat lebih meningkatkan pendapatan masyarakat dengan kegiatan pelatihan pengembangan keterampilan masyarakat dan juga kegiatan peningkatan/kapasitas kelompok usaha ekonomi.

12. Tanggapan responden terhadap kinerja kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui PNPM Mandiri ini

Responden sangat puas terhadap kinerja kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui PNPM Mandiri dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 90 KK (85%) menyatakan sangat puas dan 16 KK (15%) yang menyatakan kurang puas. Berdasarkan data di atas dapat menunjukkan bahwa masyarakat sangat puas dengan kinerja kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui PNPM Mandiri. Hal ini tidak lepas dari kerja sama yang baik antara kepala desa ,partisipasi masyarakat dan para pelaku PNPM Mandiri. Namun ada 16 KK (15%) yang menyatakan kurang puas. Hal ini disebabkan masih adanya sarana dan prasarana yang belum diperbaiki dan pelaksanaan pembangunan yang belum merata. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat puas dengan kinerja kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui PNPM Mandiri.

(14)

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 91 13. Tanggapan responden tentang pengaruh peran kepala desa terhadap

pembangunan di Desa Sei Apung Jaya

Peran kepala desa sangat berpengaruh terhadap pembangunan dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 106 KK (100%) menyatakan sangat berpengaruh. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa peran kepala desa sangat berpengaruh terhadap pembangunan di Desa Sei Apung Jaya. Selain itu hal tersebut juga dibuktikan dengan Dana PNPM Mandiri di Desa Sei Apung Jaya yang semakin lama semakin bertambah setiap tahunnya. Hal ini tak lepas dari peran kepala desa dalam melobi dana dari Kecamatan setiap adanya pengeluaran anggaran dana PNPM Mandiri dari Kecamatan. Maka dapat disimpulkan bahwa peran kepala desa sangat berpengaruh terhadap pembangunan di Desa Sei Apung Jaya.

14 . Tanggapan responden tentang kepala desa meminta partisipasi responden atau mengikut sertakan dalam meningkatkan pembangunan melalui PNPM Mandiri

Kepala desa sering meminta partisipasi masyarakat atau mengikut sertakan dalam meningkatkan pembangunan melalui PNPM Mandiri dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 75 KK (70,8%) menyatakan sering, 20 KK (18,8%) yang menyatakan kadang-kadang dan 11 KK (10,4%) yang menyatakan tidak pernah. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa kepala desa sering meminta partisipasi masyarakat atau mengikut sertakan dalam meningkatkan pembangunan dalam PNPM Mandiri. Adanya 20 KK (18,8%) yang menyatakan kadang-kadang dan 11 KK (10,4%) yang menyatakan tidak pernah karena setiap ada kegiatan rapat PNPM Mandiri atau dalam kegiatan lainnya responden tidak dapat menghadiri dikarenakan sibuk mencari nafkah yang umumnya bertani dan nelayan. Selain itu dalam kegiatan PNPM Mandiri

(15)

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 92 belum sepenuhnya dapat menjangkau semua lapisan masyarakat. Namun masyarakat menyatakan positif dengan kegiatan PNPM Mandiri di desanya. Maka dapat disimpulkan kepala desa sering meminta partisipasi masyarakat atau mengikut sertakan dalam meningkatkan pembangunan dalam PNPM Mandiri.

15. Tanggapan responden tentang ajakan bermusyawarah atau rapat oleh kepala desa dalam peningkatan pembangunan khususnya dalam PNPM Mandiri

Masyarakat sering diajak dalam bermusyawarah dalam peningkatan pembangunan khususnya dalam PNPM Mandiri dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 85 KK (80,1%) menyatakan sering 21 KK (19,8%) menyatakan kadang-kadang. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa masyarakat sering diajak dalam bermusyarawarah dalam peningkatan pembangunan khususnya dalam PNPM Mandiri. Ada 21 KK (19,8%) menyatakan kadang-kadang dikarenakan beberapa masyarakat menyatakan mereka memang sering diajak dalam bermusyawarah dalam PNPM Mandiri namun dikarenakan kesibukan dalam mencari nafkah maka rapat tersebut tidak dapat dihadiri. Selain itu ada sebagian kecil masyarakat yang kurang berpartisipasi dan tidak mau tahu dalam pelaksanaan PNPM Mandiri. Meski pun demikian sebagian besar masyarakat menyatakan positif terhadap PNPM Mandiri dan mengharapkan PNPM Mandiri ini terus dapat dilanjutkan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

16. Tanggapan responden tentang kepedulian kepala desa dengan sarana dan prasarana di desa responden

Kepala desa sangat perduli dengan sarana dan prasarana di desa Sei Apung Jaya dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 89 KK (84%) menyatakan sangat perduli 17 KK (16%) menyatakan kurang perduli. Berdasarkan data di atas

(16)

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 93 menunjukkan bahwa kepala desa sangat perduli dengan sarana dan prasarana di desa Sei Apung Jaya. Namun ada 17 KK (16%) menyatakan kurang perduli. Hal ini disebabkan karena masih adanya sarana dan prasarana yang belum dibangun. Diharapkan kepala desa lebih meningkatkan lagi pembangunan sarana dan prasarana demi menciptakan masyarakat yang makmur dan sejahtera. Selain itu masyarakat juga diharapkan ikut andil perduli dalam meningkatkan sarana dan prasarana di desa Sei Apung Jaya.

17. Tanggapan responden tentang pelaksanaan PNPM Mandiri yang sering menimbulkan masalah

PNPM Mandiri tidak pernah menimbulkan masalah dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 91 KK (85,8%) menyatakan tidak pernah, 15 KK (14,2%) menyatakan pernah.

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan PNPM Mandiri tidak pernah menimbulkan masalah yang berarti. Namun 15 KK (14,2%) menyatakan pernah karena dalam pelaksanaan PNPM Mandiri masyarakat berebut untuk ikut serta dalam pengerjaan proyek PNPM Mandiri tersebut. Namun masalah tersebut masih bisa diatasi dan tidak terlalu menjadi masalah yang besar. Maka dapat disimpulkan pelaksanaan PNPM Mandiri tidak pernah menimbulkan masalah.

18. Tanggapan responden tentang aktifnya kepala desa dalam menyelesaikan perselisihan atau permasalahan menyangkut PNPM Mandiri

Kepala desa selalu aktif dalam menyelesaikan perselisihan atau permasalahan menyangkut PNPM Mandiri ini dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 85 KK (80,2%) menyatakan selalu aktif dan 21 KK (19,8%) menyatakan kurang aktif. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa kepala desa selalu aktif dalam

(17)

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 94 menyelesaikan perselisihan atau permasalahan menyangkut PNPM Mandiri dengan mencari solusi yang tepat agar tidak terjadi perselisihan. Ada 21 KK (19,8%) menyatakan kurang aktif karena masyarakat merasakan lambannya kepala desa dalam menyelesaikan masalah atau perselisihan dalam PNPM Mandiri seperti perebutan menjadi pekerja atau tim dalam proyek PNPM Mandiri. Diharapkan kepala desa cepat tanggap dalam menyelesaikan dan memberi pengayoman dengan menjadi penengah jika ada perselisihan maupun permasalahan di Desa Sei Apung Jaya.

19. Tanggapan responden tentang pembangunan sarana dan prasarana melalui PNPM Mandiri waktu pengerjaannya selalu tepat waktu

PNPM Mandiri sangat tepat waktu dalam pengerjaannya dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 106 KK (100%) menyatakan sangat tepat waktu. Wawancara yang dilakukan dengan masyarakat sebagai responden mengatakan kegiatan PNPM Mandiri sangat tepat waktu dalam pengerjaannya dapat dilihat seperti pembangunan jalan setapak dan pembangunan tangkahan pada periode 2010. Jika pelaksanaan PNPM Mandiri ini tidak tepat waktu maka desa tersebut akan diberikan sanksi dengan dikurangi atau tidak lagi mendapatkan dana PNPM Mandiri untuk periode berikutnya. Selain itu juga akan dikenakan sanksi hukum apabila terbukti menyalahgunakan dana, penyimpangan prosedur dan wewenang akan dihukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Maka dapat disimpulkan bahwa pengerjaan sarana dan prasarana PNPM Mandiri sangat tepat waktu.

20. Tanggapan responden tentang sikap kepala desa berlaku adil kepada masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri ini

Kepala desa berlaku sangat adil kepada masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri ini dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 86 KK (81,2%)

(18)

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 95 menyatakan sangat adil dan 20 KK (18,8%) yang menyatakan kurang adil. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa kepala desa berlaku adil kepada masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri. Ada 20 KK (18,8 %) yang menyatakan kurang adil karena ada sebagian masyarakat yang kurang puas dengan PNPM Mandiri yang ada di lingkungannya. Ini disebabkan pada periode Tahun 2011 pembangunan tidak merata keseluruh dusun. Padahal masyarakat dalam hal ini mengharapkan pembangunan ada di dusun mereka seperti perbaikan/pembuatan jalan.

D. Pembahasan

Kepala desa telah melaksanakan tugas dan wewenangnya baik dalam bidang penyelenggaraan pemerintah desa maupun administrasi desa, sehingga urusan masyarakat yang berkaitan dengan pemerintah desa dapat berjalan dengan baik.

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) merupakan salah satu program pembangunan yang sudah diketahui oleh masyarakat keberadaannya. Hal ini tidak terlepas dari campur tangan kepala desa dalam mensosialisasikan PNPM Mandiri ini ke masyarakat. Masyarakat di Desa Sei Apung Jaya menyatakan sangat cocok dan mendukung kegiatan PNPM Mandiri diterapkan di Desa Sei Apung Jaya. Selain itu PNPM Mandiri yang dijalankan kepala desa sudah tepat sasaran dan sudah terealisasi dengan baik. PNPM Mandiri bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memberikan partisipasi berupa ide-ide atau gagasan-gagasan yang dituangkan dalam musyarawarah yang menghasilkan suatu bentuk program pembangunan yang siap direalisasikan di lingkungan masyarakat. Jadi masyarakat yang menentukan hal-hal apa saja yang ingin dibangun di desanya sehingga PNPM Mandiri ini menjadi sangat tepat sasaran dan sangat bermanfaat.

(19)

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 96 PNPM Mandiri sangat bermanfaat bagi masyarakat seperti pembangunan jalan setapak, jembatan, tangkahan, gedung sekolah. Masyarakat tidak lagi merasakan becek jika musim hujan dengan adanya jalan setapak, ini membuktikan kepala desa peduli dengan perbaikan jalan. Masyarakat yang berada di tepi sungai juga terbantu dengan adanya tangkahan yang memudahkan aktivitas masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari- hari seperti mencuci pakaian dan lain sebagainya. Pembangunan sarana dan prasarana semakin meningkat dengan adanya PNPM Mandiri ditambah kepedulian kepala desa dalam meningkatkan sarana dan prasarana di Desa Sei Apung Jaya. Maka diharapkan PNPM Mandiri ini dapat terus berkesinambungan dengan memajukan pembangunan sehingga meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

PNPM Mandiri kurang berpengaruh pada peningkatan masyarakat, ini dikarenakan PNPM Mandiri di Desa Sei Apung Jaya ini masih dalam proses kegiatan peningkatan sarana dan prasarana masyarakat seperti pembangunan jalan setapak, tangkahan, gedung sekolah dan lain- lain. Namun tidak dipungkiri dengan adanya pembangunan tersebut dapat menambah pendapatan masyarakat dengan ikut serta dalam pelaksanaan PNPM Mandiri tersebut. Namun hal itu belum dapat menjangkau semua lapisan masyarakat sehingga PNPM Mandiri kurang berpengaruh pada peningkatan pendapatan masyarakat.

Peran kepala desa sangat berpengaruh terhadap pembangunan di Desa Sei Apung Jaya. Kepala desa sebagai pembina dan pengendali kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan PNPM Mandiri. Dalam pelaksanaan PNPM Mandiri tidak pernah menimbulkan masalah yang berarti. Meskipun ada masalah tetap masih bisa diatasi dengan adanya kepala desa yang selalu aktif dalam menyelesaikan perselisihan atau

(20)

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 97 permasalahan menyangkut PNPM Mandiri. Sehingga masyarakat menyatakan puas dengan kinerja kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui PNPM Mandiri.

Kepala desa berlaku adil kepada masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri. Kepala desa sering meminta partisipasi masyarakat atau mengikut sertakan dalam meningkatkan pembangunan dalam PNPM Mandiri dengan mengajak masyarakat dalam mengikuti musyawarah atau rapat PNPM Mandiri maupun ikut dalam pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri. Ini merupakan salah satu cara untuk memberdayakan masyarakat dengan meningkatkan kapasitas/kapabilitas masyarakat guna mengoptimalkan pencapaian tujuan pembangunan.

PNPM Mandiri sangat tepat waktu dalam pengerjaannya. Jika pelaksanaan PNPM Mandiri ini tidak tepat waktu maka desa tersebut akan diberikan sanksi dengan dikurangi atau tidak lagi mendapatkan dana PNPM Mandiri untuk periode berikutnya. Maka dari itu diperlukan peran kepala desa dalam mengawasi kegiatan PNPM Mandiri agar pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri tidak terbengkalai atau tepat waktu.

Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) di Desa Sei Apung Jaya Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan sangat optimal. Namun masih ada sebagian masyarakat yang merasa kurang puas dengan peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri). Maka diharapkan kepala desa lebih bersikap bijaksana dan adil dalam meningkatkan pembangunan melalui PNPM Mandiri pada periode berikutnya sehingga masyarakat lebih merasakan akan hadirnya program PNPM Mandiri di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Selain itu masyarakat juga

(21)

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 98 diharapkan lebih berpartisipasi dalam PNPM Mandiri sehingga pemberdayaan masyarakat lebih dapat ditingkatkan.

E. Penutup

Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Dengan dilaksanakannya pembangunan dalam segala aspek kehidupan bangsa tersebut, maka diharapkan dapat memacu peningkatan Pembangunan Nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dengan bangsa lain yang sudah maju.

2. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) adalah Program Nasional dalam mewujudkan kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan program- program penanggulangan kemiskinan berbasis pada pemberdayaan masyarakat. Maka masyarakat merupakan tokoh utama dalam proses kegiatan PNPM Mandiri seperti perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pelestarian. Keaktifan masyarakat menjadi faktor utama dalam keberhasilan pembangunan melalui PNPM Mandiri demi mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.

3. Jenis-jenis kegiatan yang dibiayai PNPM Mandiri adalah sebagai berikut : a. Kegiatan pembangunan atau perbaikan sarana dan prasarana yang dapat

memberikan manfaat bagi masyarakat terutama masyarakat miskin.

b. Penambahan permodalan simpan pinjam untuk Kelompok Perempuan ( SPP ) 4. Peran kepala desa dalam PNPM Mandiri adalah sebagai pembina dan pengendali

(22)

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 99 dalam memasyarakatkan tujuan, prinsip dan kebijakan PNPM Mandiri kepada masyarakat di wilayahnya, menjamin kelancaran pelaksanaan PNPM Mandiri didesanya sehingga pelaku-pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di desa dapat melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku. Selain itu kepala desa juga turut menyelesaikan perselisihan dan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat berkaitan dengan pelaksanaan PNPM Mandiri. Kepala desa juga berperan menjadi fasilitator proses penggalian gagasan di kelompok masyarakat dan dusun, musyawarah desa serta tahapan pelaksanaan lainnya di tingkat desa.

Daftar Pustaka

Ahmadi, 2003. Pengantar Metode Ilmiah, Jakarta: Balai Pustaka.

Anita, Christina. 2001. Jaman Daulat Rakyat. Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama. Akbar, Purnomo. 2000. Pengantar Statistik. Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Beratha, I Nyoman. 1992. Desa : Masyarakat Desa dan Pembangunan Desa. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Jhonson. 2000. Ilmu Politik Suatu Pengantar. Jakarta: Djambatan

Santoso, Purwo. 2002. Merubah Watak Negara Strategi Penguatan Partisipasi Desa. Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama.

Purwo. 2007. Pembaharuan Desa Secara Partisipatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sugiharto. 2007. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah. Medan: USUpress Surakhmad, W. 2000. Metodologi Penelitian Ilmiah. Yogyakarta: Dianloka Sukardi, 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Soemantri, Bambang Trisantono. 2011. Pedoman Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Bandung: Fokus Media.

Tim Penyusun Skripsi Jurusan PPKn FIS UNIMED. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: PPKn FIS UNIMED

Widjaja, HAW. 2003. Otonomi Desa Merupakan Otonomi yang Asli Bulat dan Utuh. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Wirartha, I Made, 2006. Pedoman Penulisan Skripsi. Yogyakarta: Penerbit ANDI ________.2008.Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri.

(23)

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 100

_________2008.Pedoman Umum PNPM

Mandiri.http://lomboktimurkab.go.id/files/PTO%20.pdf. Diakses 7 Mei 2011. Online

________.2010.Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kamal. http://upkkamal.wordpress.com. Diakses 10 Mei 2011. Online

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 72 Tahun 2005 Tentang Desa.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2001 Tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No 66 Tahun 2007 Tentang Perencanaan Pembangunan Desa.

Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang Undang No 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Undang Undang No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

NO:25/KEP/MENKO/KESRA/VII/2007 tentang Pedoman Umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM MANDIRI).

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan di SMAS Taman Mulia Sungai Raya, penggunaan metode mengajar guru pada mata pelajaran sosiologi masih

Dengan demikian, bahasa dan media adalah asumsi dari teori interaksionisme yang bisa dikonfirmasi sebagai proses komunikasi dalam mengintegrasi masyarakat yang

Berkaitan dengan pelaksanaan prinsip checks and balances system serta hubungan kewenangan antara Presiden dengan lembaga negara lainnya, antara lain mengenai pemberian grasi,

Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa pembuatan tape ubi kayu dilakukan dengan proses fermentasi, yang difermentasi oleh ragi Saccharomyces cerevisiae ,

Take time out of your busy, hectic life to learn more about living a healthy lifestyle by incorporating natural health alternatives to your daily routine. Your body works hard for

Tujuan penulisan laporan akhir ini adalah membuat sistem informasi e-learning pada SMA Negeri 4 Palembang yang meliputi proses pengolahan data kelas, data mata pelajaran,

Ketika anggota organisasi berinteraksi dengan anggota lainnya, mereka mungkin menggunakan bahasa umum, istilah, atau ritual tertentu; (2) norms ; yakni berbagai