• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Kesehatan Gizi Masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Kesehatan Gizi Masyarakat"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang

Keadaan gizi dan kesehatan masyarakat tergantung pada tingkat konsumsi, Dewasa ini Keadaan gizi dan kesehatan masyarakat tergantung pada tingkat konsumsi, Dewasa ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yakni masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yakni masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masal

Masalah ah gizi kurang gizi kurang umumnyumumnya a disebadisebabkan oleh bkan oleh kemiskemiskinan, kurangnya persediaakinan, kurangnya persediaan n pangan,pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi), kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi), kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan, dan adanya daerah miskin gizi (iodium). Sebaliknya masalah gizi menu seimbang dan kesehatan, dan adanya daerah miskin gizi (iodium). Sebaliknya masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu yang disertai dengan lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu yang disertai dengan min

minimimnya nya penpengetgetahuaahuan n tententantang g gizgizi, i, menmenu u seiseimbambang, ng, dan dan keskesehatehatan. an. DengDengan an demdemikiikian,an, sebaiknya masyarakat meningkatkan perhatian terhadap kesehatan guna menegah terjadinya sebaiknya masyarakat meningkatkan perhatian terhadap kesehatan guna menegah terjadinya gizi salah (malnutrisi) dan risiko untuk menjadi kurang gizi.

gizi salah (malnutrisi) dan risiko untuk menjadi kurang gizi. !i

!ingginya angka kematian ini ngginya angka kematian ini juga dampak dari juga dampak dari kekurakekurangan gizi ngan gizi pada penduduk. Mulaipada penduduk. Mulai dari bayi dilahirkan, masalahnya sudah mulai munul, yaitu dengan banyaknya bayi lahir dengan dari bayi dilahirkan, masalahnya sudah mulai munul, yaitu dengan banyaknya bayi lahir dengan  berat badan rendah (""#$%&.' Kg). Masalah ini berlanjut dengan

 berat badan rendah (""#$%&.' Kg). Masalah ini berlanjut dengan tingginya masalah gizi kurangtingginya masalah gizi kurang  pada balita, anak usia sekolah, remaja, dewasa sampai dengan usia lanjut.

 pada balita, anak usia sekolah, remaja, dewasa sampai dengan usia lanjut. Ma

Masasalalah h gigizi zi papada da hahakikikakatntnya ya adadalalah ah mamasasalalah h kekesesehahatatan n mamasysyararakakatat, , nanamumunn  penanggulangannya

 penanggulangannya tidak tidak dapat dapat dilakukan dilakukan dengan dengan pendekatan pendekatan medis medis dan dan pelayanan pelayanan kesehatankesehatan sa

saja. ja. eenynyebaebab b titimbmbululnynya a mamasasalalah h gigizi zi adaadalalah h mumultltiiakaktotor, r, ololeh eh karkarenena a ititu u pependendekatkatanan  penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait.

 penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait. Suat

Suatu u penypenyakit akit timtimbul bul karkarena ena titidak dak seiseimbambangnyngnya a berberbagbagai ai aktaktoror, , baibaik k dardari i sumsumber ber   penyakit

 penyakit (agens), (agens), pejamu pejamu (host) (host) dan dan lingkungan lingkungan (en*ironment). (en*ironment). +al +al itu itu disebut disebut juga juga dengandengan istilah penyebab majemuk (multiple ausation o diseases) sebagai lawan dari peiiyebab tunggal istilah penyebab majemuk (multiple ausation o diseases) sebagai lawan dari peiiyebab tunggal (single ausation).

(single ausation). "er

"erlanlandasdaskan kan oleoleh h latlatar ar belbelakaakang ng di di ataatas s makmaka a di di daldalam am makmakalaalah h ini akan ini akan dibdibahaahass mengenai gizi masyarakat.

mengenai gizi masyarakat. 1. 2 Rumusan Masalah 1. 2 Rumusan Masalah

Makalah ini disusun berdasarkan rumusan masalah sebagai berikut Makalah ini disusun berdasarkan rumusan masalah sebagai berikut

-.

-. papakah kah yang yang dimdimaksaksud dud dengaengan gin gizi/zi/

&.

(2)

0.

0. papakah ykah yang diang dimakmaksud dsud dengaengan stan status tus gizgizi/i/

1.

1. papakah yakah yang dimng dimaksaksud indud indikaikator stor stattatus gius gizi/zi/

'.

'. pa sajpa saja akta aktor2or2aktor aktor yang memyang memengaruhengaruhi stati status gizus gizi sesei seseorang/orang/

3.

3. pa sajpa saja akibaa akibat yang dit yang ditimbultimbulkan karekan karena gizi sna gizi salah (malah (malnutralnutrisi)isi)//

4.

4. pa sapa saja arja ara2a2ara daara dalam pelam perbairbaikan stkan statuatus gizis gizi//

5.

5. "ag"agaimaimana aana ara penra penanganggulgulangaangan masan masalah gilah gizi/zi/

6.

6. "ag"agaimaimana ana ara para penienilailaian stan statuatus gis gizi/zi/

-7.

-7. "agaim"agaimana gizi menurana gizi menurut daur kehiduput daur kehidupan/an/

--.

--. "agaim"agaimana permasalana permasalahan gizi masyarakahan gizi masyarakat/at/

-&.

-&. "agaimana solusi "agaimana solusi permasalahan gizi permasalahan gizi masyarakat/masyarakat/

-0.

-0. "agaim"agaimana ara prograana ara program gizi dan kesehatm gizi dan kesehatan masa depan/an masa depan/

1. 3 Tujuan em!ahasan 1. 3 Tujuan em!ahasan

!ujuan dari penulisan makalah ini adalah !ujuan dari penulisan makalah ini adalah

-.

-. MahasiMahasiswa swa dapat dapat mengermengerti ti tentatentang peng pengertngertian ian gizi8gizi8

&.

&. MahasiMahasiswa dswa dapat mapat memahami emahami gizi gizi dalam dalam kesehakesehatan mtan masyarasyarakat8akat8

0.

0. MahasiMahasiswa swa Dapat Dapat memahammemahami di deinieinisi si statustatus gs gizi8izi8

1.

1. MahasiMahasiswa Daswa Dapat mpat memahami emahami deindeinisi iisi indikatndikator stor status gatus gizi8izi8

'.

'. MahasiMahasiswa Dapat mswa Dapat memperlemperluas wawauas wawasan tentsan tentang aktoang aktor2r2aktor yanaktor yang memengarg memengaruhi statuhi statusus gizi seseorang8

(3)

3. Mahasiswa Dapat memperkaya pengetahuan tentang akibat yang ditimbulkan karena gizi salah (malnutrisi)8

4. Mahasiswa Dapat menambah wawasan tentang ara2ara dalam perbaikan status gizi8

5. Mahasiswa dapat memahami daur kehidupan gizi8

6. Mahasiswa Dapat mengetahui beberapa ara penanggulangan masalah gizi.

-7. Mahasiswa dapat mengetahui penilaian status gizi8

--. Mahasiswa dapat memahami permasalahan gizi masyarakat8

-&. Mahasiswa dapat mengetahui solusi permasalahan gizi masyarakat8

-0. Mahasiswa dapat memahami program perbaikan gizi dan kesehatan masa depan

BAB II PEMBAHA"AN 2.1. Pengert#an $#%#

9izi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi seara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat2zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan ungsi normal dari organ2organ, serta menghasilkan energi.

Seara etimologi, kata :gizi; berasal dari bahasa rab :ghidza;, yang berarti :makanan;. Menurut dialek Mesir, :ghidza; dibaa :ghizi;.

9izi adalah proses makhluk hidup menggunakan makanan yang dikonsumsi seara normal melalui proses digesti (penyerapan), absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat2zat yang tidak digunakan.

 2.2. Pengert#an Ilmu $#%#

Ilmu gizi dideinisikan sebagai suatu abang ilmu yang mempelajari proses pangan setelah dikonsumsi oleh manusia, masuk ke dalam tubuh, mengalami penernaan, absorpsi,

(4)

transportasi, penyimpanan, metabolisme serta pengeluaran zat2zat yang tidak digunakan yang  berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat serta gigi yang sehat pula.

2.3. &ungs# 'ar# $#%#

9izi memiliki beberapa ungsi yang berperan dalam kesehatan tubuh makhluk hidup, yaitu

-. Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan<perkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak 

&. Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari2hari

0. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan airan tubuh yang lain

1. "erperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit (protein).

!ak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produkti. =leh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan8 keuali bayi umur 721 bulan yang ukup mengkonsumsi ir Susu Ibu (SI) saja. "agi bayi 721 bulan, SI adalah satu2satunya makanan tunggal yang  penting dalam proses tumbuh kembang dirinya seara wajar dan sehat.

Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanaat bagi kesehatan. Makanan yang  beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur2unsur zat gizi yang diperlukan tubuh  baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. pabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. >adi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya keukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat  pengatur.

Makanan sumber zat tenaga antara lain beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang akti*itas sehari2hari.

Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kaang2 kaangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging,

(5)

susu serta hasil olahan, seperti keju. ?at pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan keerdasan seseorang.

Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur2sayuran dan buah2buahan. Makanan ini mengandung berbagai *itamin dan mineral, yang berperan untuk melanarkan bekerjanya ungsi organ2organ tubuh.

 2.(. $#%# 'alam kesehatan mas)arakat

!erkait erat dengan ;gisi kesehatan masyarakat; adalah ;kesehatan gizi masyarakat,; yang mengau pada abang populasi terokus kesehatan masyarakat yang memantau diet, status gizi dan kesehatan, dan program pangan dan gizi, dan memberikan peran kepemimpinan dalam menerapkan publik kesehatan prinsip2prinsip untuk kegiatan yang mengarah pada promosi kesehatan dan penegahan penyakit melalui pengembangan kebijakan dan perubahan lingkungan.

Deinisi 9izi kesehatan masyarakat merupakan penyulingan kompetensi untuk gizi kesehatan masyarakat yang disarankan oleh para pemimpin nasional dan internasional dilapangan.

9izi istilah dalam kesehatan masyarakat mengau pada gizi sebagai komponen dari abang kesehatan masyarakat , ;gizi dan kesehatan masyarakat; berkonotasi koeksistensi gizi dan kesehatan masyarakat, dan gizi masyarakat mengau pada abang kesehatan masyarakat yang  berokus pada promosi kesehatan indi*idu, keluarga, dan masyarakat dengan menyediakan

layanan berkualitas dan program2program berbasis masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan yang unik dari komunitas yang berbeda dan populasi. 9izi masyarakat meliputi  program promosi kesehatan, inisiati kebijakan dan legislati, penegahan primer dan sekunder,

dan kesehatan di seluruh rentang hidup 2.*. De+#n#s# "tatus $#%#

Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk *ariabel tertentu atau dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan indikator baik2buruknya penyediaan makanan sehari2hari. dapun deinisi lain menurut Suyatno, Ir. Mkes, Status gizi yaitu Keadaan yang diakibatkan oleh status keseimbangan antara jumlah asupan (:intake;) zat gizi dan jumlah yang dibutuhkan (:re@uirement;) oleh tubuh untuk berbagai ungsi biologis (pertumbuhan isik,  perkembangan, akti*itas, pemeliharaan kesehatan, dan lainnya). Status gizi yang baik diperlukan

untuk mempertahankan derajat kebugaran dan kesehatan, membantu pertumbuhan bagi anak, serta menunjang pembinaan prestasi olahragawan. Status gizi ini menjadi penting karena

(6)

merupakan salah satu aktor risiko untuk terjadinya kesakitan atau kematian. Status gizi yang  baik pada seseorang akan berkontribusi terhadap kesehatannya dan juga terhadap kemampuan

dalam proses pemulihan kesehatan. Status gizi juga dibutuhkan untuk mengetahui ada atau tidaknya malnutrisi pada indi*idu maupun masyarakat. Dengan demikian, status gizi dapat dibedakan menjadi gizi kurang, gizi baik, dan gizi lebih.

2.,. In'#kat-r "tatus $#%#

Indikator status gizi yaitu tanda2tanda yang dapat memberikan gambaran tentang keadaan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi oleh tubuh. Indikator status gizi umumnya seara langsung dapat terlihat dari kondisi isik atau kondisi luar seseorang.

ontoh pertumbuhan isik A ukuran tubuh A antropometri (berat badan, tinggi badan, dan lainnya).

2.. &akt-r/&akt-r )ang Memengaruh# "tatus $#%# "ese-rang a. Baktor #ingkungan

#ingkungan yang buruk seperti air minum yang tidak bersih, tidak adanya saluran  penampungan air limbah, tidak menggunakan kloset yang baik, juga kepadatan penduduk yang

tinggi dapat menyebabkan penyebaran kuman patogen.

#ingkungan yang mempunyai iklim tertentu berhubungan dengan jenis tumbuhan yang dapat hidup sehingga berhubungan dengan produksi tanaman.

 b. Baktor Ckonomi

Di banyak negara yang seara ekonomis kurang berkembang, sebagian besar penduduknya  berukuran lebih pendek karena gizi yang tidak menukupi dan pada umunya masyarakat yang  berpenghasilan rendah mempunyai ukuran badan yang lebih keil.

Masalah gizi di negara2negara miskin yang berhubungan dengan pangan adalah mengenai kuantitas dan kualitas. Kuantitas menunjukkan penyediaan pangan yang tidak menukupi kebutuhan energi bagi tubuh. Kualitas berhubungan dengan kebutuhan tubuh akan zat gizi khusus yang diperlukan untuk petumbuhan, perbaikan jaringan, dan pemeliharaan tubuh dengan segala ungsinya.

. Baktor Sosial2"udaya

Indikator masalah gizi dari sudut pandang sosial2budaya antara lain stabilitas keluarga dengan ukuran rekuensi nikah2erai2rujuk, anak2anak yang dilahirkan di lingkungan keluarga yang tidak stabil akan sangat rentan terhadap penyakit gizi kurang. >uga indikator demograi

(7)

yang meliputi susunan dan pola kegiatan penduduk, seperti peningkatan jumlah penduduk, tingkat urbanisasi, jumlah anggota keluarga, serta jarak kelahiran.

!ingkat pendidikan juga termasuk dalam aktor ini. !ingkat pendidikan berhubungan dengan status gizi karena dengan meningkatnya pendidikan seseorang, kemungkinan akan meningkatkan  pendapatan sehingga dapat meningkatkan daya beli makanan.

d. Baktor "iologis<Keturunan

Siat yang diwariskan memegang kuni bagi ukuran akhir yang dapat diapai oleh anak. Keadaan gizi sebagian besar menentukan kesanggupan untuk menapai ukuran yang ditentukan oleh pewarisan siat tersebut. Di negara2negara berkembang memperlihatkan perbaikan gizi pada tahun2tahun terakhir mengakibatkan perubahan tinggi badan yang jelas.

e. Baktor $eligi

$eligi atau keperayaan juga berperan dalam status gizi masyarakat, ontohnya seperti tabu mengonsumsi makanan tertentu oleh kelompok umur tertentu yang sebenarnya makanan tersebut  justru bergizi dan dibutuhkan oleh kelompok umur tersebut. Seperti ibu hamil yang tabu

mengonsumsi ikan.

2.0. Ak#!at )ang D#t#m!ulkan arena $#%# "alah Malnutr#s#

9izi salah berpengaruh negati terhadap perkembangan mental, perkembangan isik,  produkti*itas, dan kesanggupan kerja manusia. 9izi salah yang diderita pada masa periode dalam kandungan dan periode anak2anak, menghambat keerdasan anak. nak yang menderita gizi salah tingkat berat mempunyai otak yang lebih keil daripada ukuran otak rata2rata dan mempunyai sel otak yang kapasitasnya -'2&7 lebih rendah dibandingkan dengan anak yang  bergizi baik. Studi di beberapa negara menunjukkan bahwa anak yang pernah menderita gizi

salah, hasil tes mentalnya kurang bila dibandingkan dengan hasil tes mental anak lain yang  bergizi baik. nak yang menderita gizi salah mengalami kelelahan mental serta isik, dan dengan demikian mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi di dalam kelas, dan seringkali ia tersisihkan dari kehidupan sekitarnya.

nak yang berasal dari keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah telah diteliti memiliki persentase di bawah ukuran normal bagi tinggi dan berat badan anak sehat. Sedangkan hubungan antara zat gizi dan produkti*itas kerja telah dikenal baik sejak satu abad yang lalu oleh orang2orang yang mempunyai budak belian yang melihat bahwa gizilah berarti penurunan nilai modal. rodukti*itas pekerja yang disiksa atau mendapat tekanan akan memberikan hasil yang

(8)

lebih rendah bila dibandingkan dengan keadaan yang diurus dengan baik, dalam artian diberikan makanan yang bergizi ukup baik.

9izi salah merupakan sebab2sebab penting yang berhubungan dengan tingginya angka kematian di antara orang dewasa meskipun tidak begitu menolok bila dibandingkan dengan angka kematian di antara anak2anak yang masih muda. Dampak relati yang ditimbulkan oleh gizi salah ialah melemahkan daya tahan tehadap penyakit yang biasanya tidak mematikan dan  perbaikan gizi adalah suatu aktor utama yang membantu meningkatkan daya tahan terhadap  penyakit. Status gizi juga berhubungan langsung dengan lamanya waktu yang diperlukan untuk   penyembuhan setelah menderita ineksi, luka, dan operasi yang berat.

2.4. 5ara/5ara Per!a#kan "tatus $#%#

engaturan makanan adalah upaya untuk meningkatkan status gizi, antara lain menambah  berat badan dan meningkatkan kadar +b. "erikut adalah pengaturan makanan yang bertujuan

untuk meningkatkan status gizi

• Kebutuhan energi dan zat gizi ditentukan menurut umur, berat badan, jenis kelamin, dan akti*itas8

• Susunan menu seimbang yang berasal dari beraneka ragam bahan makanan, *itamin, dan mineral sesuai dengan kebutuhan

• Menu disesuaikan dengan pola makan8

• eningkatan kadar +b dilakukan dengan pemberian makanan sumber zat besi yang  berasal dari bahan makanan hewani karena lebih banyak diserap oleh tubuh daripada

sumber makanan nabati8

• Selain meningkatkan konsumsi makanan kaya zat besi, juga perlu menambah makanan yang banyak mengandung *itamin E, seperti pepaya, jeruk, nanas, pisang hijau, sawo keik, sukun, dll.

2.16. Penanggulangan Masalah $#%#

Seperti yang telah kita ketahui, masalah gizi yang salah kian marak di negara kita. Dengan demikian diperlukan penanggulangan guna memperbaiki gizi masyarakat Indonesia. "erikut ini

(9)

ara2ara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi gizi salah, baik gizi kurang maupun gizi lebih.

a) enanggulangan masalah gizi kurang

2 Fpaya pemenuhan persediaan pangan nasional terutama melalui peningkatan produksi beraneka ragam pangan8

2 eningkatan usaha perbaikan gizi keluarga (F9K) yng diarahkan pada pemberdayaan keluarga untuk meningkatkan ketahanan pangan tingkat rumah tangga8

2 eningkatan upaya pelayanan gizi terpadu dan sistem rujukan dimulai dari tingkat os elayanan !erpadu (osyandu), hingga uskesmas dan $umah Sakit8

2 eningkatan upaya keamanan pangan dan gizi melalui Sistem Kewaspadaan angan dan 9izi (SK9)8

2 eningkatan komunikasi, inormasi, dan edukasi di bidang pangan dan gizi masyarakat8

2 eningkatan teknologi pangan untuk mengembangkan berbagai produk pangan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat luas8

2 Inter*ensi langsung kepada sasaran melalui pemberian makanan tambahan (M!), distribusi kapsul *itamin  dosis tinggi, tablet dan sirup besi serta kapsul minyak beriodium8

2 eningkatan kesehatan lingkungan8

2 Fpaya ortiikasi bahan pangan dengan *itamin , Iodium, dan ?at "esi8 2 Fpaya pengawasan makanan dan minuman8

2 Fpaya penelitian dan pengembangan pangan dan gizi.  b) enanggulangan masalah gizi lebih

Dilakukan dengan ara menyeimbangkan masukan dan keluaran energi melalui pengurangan makanan dan penambahan latihan isik atau olahraga serta menghindari tekanan hidup<stress. enyeimbangan masukan energi dilakukan dengan membatasi konsumsi karbohidrat dan lemak  serta menghindari konsumsi alkohol.

2.11. Pen#la#an "tatus $#%#

Status gizi adalah Ckspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk *ariabel tertentu, atau  perwujudan dari nutriture dalam bentuk *ariabel tertentu, ontoh gondok endemik merupakan

keadaaan tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran yodium dalam tubuh. Maam2maam penilaian status gizi

(10)

enilaian status gizi seara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia dan bioisik.

a. ntropometri -) engertian

Seara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai maam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.

&) enggunaan

ntropometri seara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan isik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.

0) Indeks Massa !ubuh (IM!) atau "ody Mass IndeG ("MI)

Salah satu ontoh penilaian ststus gizi dengan antropometri adalah Indeks Massa !ubuh. Indeks Massa !ubuh (IM!) atau "ody Mass IndeG ("MI) merupakan alat atau ara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. "erat badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit ineksi, sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap penyakit degenerati. =leh karena itu, mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat menapai usia harapan hidup yang lebih panjang.

edoman ini bertujuan memberikan penjelasan tentang ara2ara yang dianjurkan untuk  menapai berat badan normal berdasarkan IM! dengan penerapan hidangan sehari2hari yang lebih seimbang dan ara lain yang sehat.

Fntuk memantau indeks masa tubuh orang dewasa digunakan timbangan berat badan dan  pengukur tinggi badan. enggunaan IM! hanya untuk orang dewasa berumur H -5 tahun dan

tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan. Fntuk mengetahui nilai IM! ini, dapat dihitung dengan rumus berikut "erat "adan (Kg)

IM!  JJJJJJJJJJJJJJJJJJ2 !inggi "adan (m)  !inggi "adan (m)

ada akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IM! untuk Indonesia adalah sebagai berikut

(11)

Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat %H

Kurus sekali Kekurangan berat badan tingkat ringan -4,7 L -5,1

 ormal ormal -5,' L &',7

9emuk Kelebihan berat badan tingkat ringan &',- L &4,7 =bes Kelebihan berat badan tingkat berat H &4,7

Fntuk mengukur status gizi anak baru lahir adalah dengan menimbang berat badannya yaitu   jika N &'77 gram maka dikategorikan ""#$ ("erat "adan #ahir $endah) jika &'77 L 0677 gram  ormal dan jika O 1777 gram dianggap gizi lebih.

Fntuk Panita hamil jika #I# (##) atau #ingkar lengan atas %H  b. Klinis

-) engertian

emeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan2perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakukupan zat gizi. +al ini dapat dilihat pada jaringan epitel (super*iial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ2organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.

&) enggunaan

enggunaan metode ini umumnya untuk sur*ei klinis seara epat (rapid linial sur*eys). Sur*ei ini diranang untuk mendeteksi seara epat tanda2tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Di samping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan iik yaitu tanda (sign) dan gejala (Symptom) atau riwayat penyakit.

. "iokimia -) engertian

enilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji seara laboratoris yang dilakukan pada berbagai maam jaringan tubuh. >aringan tubuh yang digunakan antara lain  darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.

&) enggunaan

Metode ini digunakan untuk suata peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. "anyak gejala klinis yang kurang spesiik, maka penentuan kimia aali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesiik.

d. "ioisik  -) engertian

(12)

enentuan status gizi seara bioisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan ungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubah an struktur dari jaringan.

&) enggunaan

Fmumnya dapat digunaakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik  (epidemi o night blindnes). Eara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.

1. enilaian gizi seara tidak langsung

enilaian status gizi seara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu  Sur*ei Konsumsi makanan, statistik *ital dan aktor ekologi.

a. Sur*ei Konsumsi Makanan -) engertian

Sur*ei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi seara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.

&) enggunaan

engumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan indi*idu. Sur*ei ini dapat mengidentiikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi.

 b. Statistik Qital -) engertian

engukuran status gizi dengan statistik *ital adalah dengan menganalisis dan beberapa statistik  kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat  penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan.

&) enggunaan

enggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat.

. Baktor Ckologi -) engertian

"engoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi  beberapa aktor isik, biologis dan lingkungan budaya. >umlah makanan yang tersedia sangat

tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dll. &) enggunaan

(13)

engukuran aktor ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program inter*ensi gizi.

2.12. $#%# Daur eh#'uan

Fnited ations (>anuari, &777) memokuskan usaha perbaikan gizi dalam kaitannya dengan upaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok umur, dengan mengikuti siklus kehidupan. ada  bagan - dapat dilihat kelompok penduduk yang perlu mendapat perhatian pada upaya perbaikan gizi. ada bagan - ini diperlihatkan juga aktor yang mempengaruhi memburuknya keadaan gizi, yaitu pelayanan kesehatan yang tidak memadai, penyakit ineksi, pola asuh, konsumsi makanan yang kurang, dan lain2lain yang pada akhirnya berdampak pada kematian.

et 7

PFS  Panita Fsia Subur  "FMI#  Ibu +amil

M2 SI  Makanan endamping SI ""  "erat "adan

KCK  Kurang energi kronis KC  Kurang Cnergi dan rotein ""#$  "erat "ayi #ahir $endah

MM$  Maternal Mortality $ate  ngka Kematian Ibu Melahirkan IM$  Inant Mortality $ate  ngka Kematian "ayi (anak usia %H SI Cksklusi  emberian kepada bayi han ya SI saja (sampai 3 bulan)

2.1(. Permasalahan $#%# Mas)arakat

ermasalahan 9izi Masyarakat dapat dilihat pada bagan berikut 

FIECB (-655) telah mengembangkan kerangka konsep makro (lihat skema.) sebagai salah satu strategi untuk menanggulangi masalah kurang gizi. Dalam kerangka tersebut ditunjukkan bahwa masalah gizi kurang dapat disebabkan oleh

-. enyebab langsung

Makanan dan penyakit dapat seara langsung menyebabkan gizi kurang. !imbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang, tetapi juga penyakit. nak yang mendapat ukup makanan tetapi sering menderita sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi

(14)

kurang. Demikian pula pada anak yang tidak memperoleh ukup makan, maka daya tahan tubuhnya akan melemah dan akan mudah terserang penyakit.

&. enyebab tidak langsung

da 0 penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi kurang yaitu 

R Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga diharapkan mampu untuk  memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang ukup baik   jumlah maupun mutu gizinya.

R ola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan mayarakat diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang dengan  baik baik isik, mental dan sosial.

R elayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. Sistim pelayanan kesehatan yang ada diharapkan dapat menjamin penyediaan air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga yang membutuhkan.

Ketiga aktor tersebut berkaitan dengan tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan keluarga. Makin tinggi tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan, makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga, makin baik pola pengasuhan maka akan makin banyak keluarga yang memanaatkan pelayanan kesehatan.

0. okok masalah di masyarakat

Kurangnya pemberdayaan keluarga dan kurangnya pemanaatan sumber daya masyarakat  berkaitan dengan berbagai aktor langsung maupun tidak langsung.

1. kar masalah

Kurangnya pemberdayaan wanita dan keluarga serta kurangnya pemanaatan sumber daya masyarakat terkait dengan meningkatnya pengangguran, inlasi dan kemiskinan yang disebabkan oleh krisis ekonomi, politik dan keresahan sosial yang menimpa Indonesia sejak tahun -664. Keadaan tersebut teleh memiu munulnya kasus2kasus gizi buruk akibat kemiskinan dan ketahanan pangan keluarga yang tidak memadai.

Masalah gizi terbagi menjadi masalah gizi makro dan mikro. Masalah gizi makro adalah masalah yang utamanya disebabkan kekurangan atau ketidakseimbangan asupan energi dan protein. Maniestasi dari masalah gizi makro bila terjadi pada wanita usia subur dan ibu hamil yang Kurang Cnergi Kronis (KCK) adalah berat badan bayi baru lahir yang rendah (""#$). "ila terjadi pada anak balita akan mengakibatkan marasmus, kwashiorkor atau marasmi2kwashiorkor 

(15)

dan selanjutnya akan terjadi gangguan pertumbuhan pada anak usia sekolah. nak balita yang sehat atau kurang gizi seara sederhana dapat diketahui dengan membandingkan antara berat  badan menurut umur atau berat badan menurut tinggi, apabila sesuai dengan standar anak disebut 9izi "aik. Kalau sedikit di bawah standar disebut 9izi Kurang, sedangkan jika jauh di bawah standar disebut 9izi "uruk. "ila gizi buruk disertai dengan tandatanda klinis seperti 8 wajah sangat kurus, muka seperti orang tua, perut ekung, kulit keriput disebut Marasmus, dan bila ada  bengkak terutama pada kaki, wajah membulat dan sembab disebut Kwashiorkor. Marasmus dan

Kwashiorkor atau Marasmus Kwashiorkor dikenal di masyarakat sebagai :busung lapar;. 9izi mikro (khususnya Kurang Qitamin , nemia 9izi "esi, dan 9angguan kibat Kurang odium). Menurut +adi (&77'), Indonesia mengalami beban ganda masalah gizi yaitu masih banyak  masyarakat yang kekurangan gizi, tapi di sisi lain terjadi gizi lebih.

Pr-)eks# "tatus $#%# Pen'u'uk 261*

>ika status gizi penduduk dapat diperbaiki, maka status kesehatan dapat terapai. "erikut ini hanya memokuskan proyeksi status gizi, berdasarkan situasi terakhir &770 di Indonesia dan dibahas dengan memperhatikan Indonesia Sehat &7-7, World Fit for Children 2002, dan Millenium De*elopment 9oal &7-'. enurunan status gizi tergantung dari banyak aktor.

"erdasarkan uraian sebelumnya dan juga yang tertuang pada bagan - dan bagan &, penyebab yang mendasar adalah

• Ketahanan pangan tingkat rumah tangga yang tidak memadai. Kajian pemantauan konsumsi makanan tahun -66' sampai dengan -665, menyimpulkan (lihat tabel -7) 172 '7 rumah tangga mengkonsumsi energi kurang dari -'77 Kkal dan &' rumah tangga mengkonsumsi protein 0& gram per orang per hari atau mengkonsumsi %47 dari keukupan yang dianjurkan. (Pidyakarya asional angan dan 9izi<PK9, &777). "erdasarkan S &777, diperkirakan jumlah rumah tangga adalah '-.'-0.031, berarti masalah ketahanan pangan melanda &72&' juta rumah tangga di Indonesia. Palaupun ada  perbaikan pada tahun &770 terhadap ketahanan pangan rumah tangga, kajian ini masih menujukkan rasio pengeluaran pangan terhadap pengeluaran total keluarga yang masih tinggi. aling tidak Indonesia masih menghadapi &7 kabupaten di perdesaan dimana rasio ini masih H4', dan 30 kabupaten dengan rasio pengeluaran pangan<non pangan antara 3'24'.

(16)

• Ketahanan pangan tingkat rumah tangga ini berkaitan erat dengan kemiskinan, yang  berdasarkan kajian Susenas &77&, diketahui proporsi penduduk miskin adalah -5.& atau 05,1 juta penduduk ("S, &77&). Sebaran penduduk miskin tingkat kabupaten sangat  ber*ariasi, masih ada sekitar -' kabupaten dengan persen penduduk miskin H 07.

• Ketidak seimbangan antar wilayah (keamatan, kabupaten) yang terlihat dari *ariasi  pre*alensi berat ringannya masalah gizi, masalah kesehatan lainnya, dan masalah kemiskinan. Seperti diungkapan pada uraian sebelumnya bawah ada 4' kabupaten di Indonesia menanggung beban dengan pre*alensi gizi kurang pada balita H&7.

• !ingginya angka penyakit ineksi yang berkaitan dengan sanitasi, lingkungan, dan  pelayanan kesehatan yang tidak memadai, disertai dengan akupan imunisasi yang masih  belum uni*ersal. enyakit ineksi penyebab kurang gizi pada balita antara lain IS dan diare. +asil SDKI tahun -66-, -661 dan -664 pre*alensi IS tidak menurun yaitu masing2masing -7, -7 dan 6. "ahkan hasil SK$! &77- pre*alensi IS sebesar  -4. Sedangkan pre*alensi diare SDKI -66-, -661 dan -664 juga tidak banyak berbeda dari tahun ketahun yaitu masing2masing --, -& and -78 dan hasil SK$! &77-adalah sebesar --.

• Eakupan program perbaikan gizi pada umumnya rendah, banyak osyandu yang tidak   berungsi. emantauan pertumbuhan hanya dilakukan pada sekitar 07 dari jumlah balita

yang ada.

• emberian SI saja pada umumnya masih rendah, dan adanya keenderungan yang menurun dari tahun -66' ke tahun &770. #ebih lanjut pemberian SI saja sampai 3 bulan enderung renda, hanya sekitar -'2-4. Setelah itu pemberian makanan pendamping SI menjadi masalah dan berakibat pada penghambatan pertumbuhan.

• Masih tingginya pre*alensi anak pendek yang menunjukkan masalah gizi di Indonesia merupakan masalah kronis.

(17)

• Masih tingginya angka kematian ibu, bayi dan balita, rendahnya pendapatan dan rendahnya tingkat pendidikan menyebabkan indeks SDM rendah.

• $endahnya pembiayaan untuk kesehatan baik dari sektor pemerintah dan non2pemerintah (tahun &777 $p -14.7<kapita<tahun), demikian juga pembiayaan untuk gizi (tahun &770 $p &77<kapita<tahun).

Dari besaran masalah gizi &770 dan penyebab yang multi aktor, maka dapat diprediksi proyeksi keenderungan gizi yad seperti berikut

1. Pr-)eks# re8alens# g#%# kurang a'a !al#ta

Dari uraian sebelumnya, penurunan pre*alensi gizi kurang pada balita (berat badan menurut umur) yang dikaji berdasarkan Susenas -656 sampai dengan &770 adalah sebesar &4 atau  penurunan pre*alensi sekitar & per tahun. !elah banyak inter*ensi yang dilakukan untuk 

meningkatkan status gizi pada balita, antara lain pelayanan gizi melalui osyandu. Dengan meningkatkan upaya pelayanan status gizi terutama berkaitan dengan peningkatan konseling gizi kepada masyarakat, diharapkan terjadi penurunan pre*alensi gizi kurang minimal sama dengan  periode sebelumnya atau sebesar 07. ada hasil kajian Susenas &770, pre*alensi gizi kurang adalah -6,& dan gizi buruk 5,0. Dengan asumsi penurunan 07, diperkirakan pada tahun &7-' pre*alensi gizi kurang menjadi -0,4 dan pre*alensi gizi buruk menjadi '.4

2. Pr-)eks# re8alens# g#%# kurang stunt#ng a'a anak !aru masuk sek-lah

erubahan ukuran isik penduduk merupakan salah satu indikator keberhasilan upaya  peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sudah diketahui bersama bahwa dibanyak negara anak2anak tumbuh lebih epat dari &7207 tahun yang lalu. Mereka tidak hanya matang lebih awal tetapi juga menapai pertumbuhan dewasa lebih epat. Dari beberapa penelitian yang dilakukan  pada beberapa negara, menunjukkan adanya perbedaan tinggi badan antara kelompok usia &7

tahun dan 37 tahun pada pria maupun wanita dewasa setinggi kurang lebih 5 m.

Dinyatakan pula bahwa pada kebanyakan negara sedang berkembang Tseular trend; dari kenaikan tinggi badan adalah - m untuk setiap deade semenjak tahun -5'7. erubahan ini sangat erat kaitannya dengan keadaan lingkungan dan perubahan kualitas hidup manusia.

Di Indonesia penelitian :seular trend; kenaikan tinggi badan penduduk dari satu waktu tertentu. Inormasi yang ada adalah hasil sur*ei ansional -645 dan -66& pada anak balita dari -' pro*insi.

(18)

Dari hasil kedua sur*ei tersebut, dinyatakan bahwa ada perubahan rata2rata tinggi badan sebesar  &,0 m pada anak laki2laki dan &,1 m pada anak perempuan dalam jangka waktu -1 tahun.

nalisis yang dilakukan pada sur*ei !""S menunjukkan penurunan pre*alensi gizi kurang ( stunting ) pada anak baru masuk sekolah tahun -6612-666 sebesar 0.4. Stunting atau pendek  merupakan masalah gizi kronis dan pada umumnya penurunan sangat lambat. engalaman kenaikan tinggi badan rata2rata dari generasi ke generasi pada negara sedang berkembang pada umumnya setinggi - m dalam periode -7 tahun. Kenaikan tinggi badan rata2rata anak baru masuk sekolah dari tahun -661 ke tahun -666 dalam waktu ' tahun berkisar antara 7.-27.0 m. Dengan situasi tahun -666 dengan penurunan hanya 0,4 dalam kurun waktu ' tahun, serta menggunakan asumsi yang sama dengan penurunan pre*alensi gizi kurang pada balita, yaitu 17 maka pada tahun &7-' pre*alensi stunting pada anak baru masuk sekolah diasumsikan akan menjadi &1.

3. Pr-)eks# E a'a 9an#ta Us#a "u!ur

"erdasarkan kajian Susenas -6662&770, penurunan proporsi risiko KCK berkisar antara '25 dalam kurun waktu 1 tahun tergantung pada kelompok umur. Kelompok wanita usia subur  sampai dengan tahun &770 belum menjadi prioritas program perbaikan gizi. Fntuk peningkatan status gizi penduduk, kelompok umur ini terutama pada PFS usia -' L -6 tahun harus menjadi  prioritas untuk masa yang akan datang. Seperti yang terlihat pada Bigure -7, 0'217 PFS usia

-'2-6 tahun berisiko KCK.

Inter*ensi yang dilakukan untuk kelompok umur ini mungkin tidak terlalu kompleks dibanding inter*ensi pada balita atau ibu hamil. kan tetapi inter*ensi yang dilakukan akan lebih banyak   bermanaat untuk membangun sumber daya manusia generasi mendatang. Dengan menggunakan

asumsi penurunan yang terjadi dari tahun -666 L &770 untuk kelompok umur -'2-6 tahun.

Dengan posisi proporsi resiko KCK 0' pada tahun &770, pada tahun &7-' asumsinya akan menjadi &7. sumsi penurunan proporsi KCK pada kelompok PFS -'2-6 tahun &7-' diharapkan dapat menekan terjadinya ""#$, menurunkan pre*alensi gizi kurang pada balita dan  juga memperepat kenaikan tinggi badan anak Indonesia.

(. Pr-)eks# masalah g#%#

m#kr-Masalah gizi mikro yang sudah terungkap sampai dengan tahun &770 adalah masalah KQ, 9K dan nemia 9izi. Masih banyak masalah gizi mikro lainnya yang belum terungkap akan

(19)

tetapi berperan sangat penting terhadap status gizi penduduk, seperti masalah kurang kalsium, kurang asam olat, kurang *itamin "-, kurang zink.

Mayoritas inter*ensi yang telah dilakukan untuk mengurangi masalah KQ, 9K dan nemia 9izi di Indonesia masih berkisar pada suplementasi atau pemberian kapsul *itamin , kapsul yodium, maupun tablet besi. Strategi lain yang jauh lebih eekti seperti ortiikasi, penyuluhan untuk penganekaragaman makanan masih belum dilaksanakan.

Fntuk proyeksi masalah gizi mikro sampai dengan tahun &7-' sesuai dengan inormasi yang tersedia sampai dengan tahun &770 ini hanya dapat dilakukan untuk masalah KQ, 9K dan anemia gizi. Data dasar untuk keseluruhan masalah gizi mikro untuk waktu mendatang perlu dilakukan, karena inormasi untuk kurang kalsium, zink, asam olat, *itamin "- hanya tersedia dari hasil inormasi konsumsi makanan pada tingkat rumah tangga yang enderung derisit dalam makanan sehari2hari.

ada uraian sebelumnya diketahui masalah KQ pada balita diketahui hanya dari hasil sur*ei -66&. ada sur*ei tersebut dinyatakan masalah Gerotalmia sebagai dampak dari KQ sudah dinyatakan bebas dari Indonesia, akan tetapi '7 balita masih menderita serum retinal %&7 mg, dimana dengan situasi ini akan dapat menetus kembali munulnya kasus Gerotalmia. Dari  beberapa laporan, kasus Gerotalmia ternyata sudah mulai munul kembali, terutama di !".

emberian kapsul *itamin  pada balita diasumsikan belum menapai seluruh balita. Inter*ensi KQ dengan distribusi kapsul *itamin  dosis tinggi untuk ' tahun kedepan masih dianggap  perlu, selain strategi lain ( fortifikasi, penyuluhan, dan penganekaragaman makanan) mulai diintensikan. Diharapkan dengan :multiple strategy; '7 KQ pada balita dapat ditekan menjadi &' pada tahun &7-', atau penurunan '7.

!ahun &770 ini sudah dilakukan e*aluasi penanggulangan 9K untuk mengetahui pre*alensi 9K setelah inormasi terakhir adalah 6,5 pada tahun -663<-665. pada tahun -663 diasumsikan pre*alensi 9K akan diturunkan sekurang2kurangnya '7 pada tahun &770 setelah intensiikasi proyek penanggulangan 9K (I29K) -6642&770.

kan tetapi, penurunan ini seara nasional tidak terjadi, masih banyak masalah yang belum teratasi seara tuntas dalam penanggulangan ini, antara lain konsumsi garam beryodium tingkat rumah tangga masih belum uni*ersal (SFSCS &770 menunjukkan hanya 40 rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium).

(20)

Selain itu pemantauan pemberian kapsul yodium pada daerah endemik berat dan sedang tidak  diketahui sampai sejauh mana kapsul ini diberikan pada kelompok sasaran. Mengingat masalah 9K sangat erat kaitannya dengan kandungan yodium dalam tanah, pada umumnya pre*alensi 9K pada penduduk yang tinggal di daerah endemik berat dan sedang dapat menurun setelah inter*ensi kapsul yodium dalam periode tertentu dan akan membaik jika konsumsi garam  beryodium dapat uni*ersal.

kan tetapi jika pemberian kapsul tidak tepat sasaran dan garam beyodium tidak bisa uni*ersal,  pre*alensi 9K ada kemungkinan akan meningkat lagi. Dengan kondisi ini, ada kemungkinan  pre*alensi 9K tidak bisa seratus persen ditanggulangi dalam kurun waktu -& tahun kedepan (sampai dengan &7-'). Diharapkan !9$ pada tahun &7-' dapat ditekan menjadi kurang dari '. enanggulangan anemia sampai dengan &77& masih diokuskan pada ibu hamil. Seperti yang diungkapkan pada uraian sebelumnya pre*alensi anemia pada ibu hamil menurun dari '7,6 (-66') menjadi 17 (&77-). enanggulangan anemia untuk yang akan datang diharapkan tidak  saja untuk ibu hamil, akan tetapi juga untuk wanita usia subur dalam rangka menekan angka kematian ibu dan meningkatkan produkti*itas kerja.

ngka pre*alensi anemia pada PFS menurut SK$! &77- adalah &4,-. Diproyeksikan angka ini menjadi &7 pada tahun &7-'. sumsi penurunan hanya sekitar 07 sampai dengan &7-', karena sampai dengan tahun &77&, inter*ensi penanggulangan anemia pada PFS masih belum intensi.

sumsi penurunan pre*alensi masalah gizi ini perlu disempurnakan dengan memperhatikan angka keenderungan kematian, pola penyakit, tingkat konsumsi, pendapatan dan pendidikan. Selain itu sampai dengan tahun &770, masih banyak masalah gizi yang belum terungkap terutama  berkaitan dengan masalah gizi mikro lainnya yang mempunyai peran penting dalam perbaikan

gizi seara menyeluruh.

E. "-lus# Permasalahan $#%# Mas)arakat

Menurut +adi (&77'), solusi yang bisa kita lakukan adalah berperan bersama2sama.

eran emerintah dan Pakil $akyat (D$D<D$). Kabupaten Kota daerah membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat, misalnya kebijakan yang mempunyai ilosoi yang baik :menolong  bayi dan keluarga miskin agar tidak kekurangan gizi dengan memberikan Makanan endamping

(21)

eran erguruan !inggi. eran perguruan tinggi juga sangat penting dalam memberikan kritik  maupun saran bagi pemerintah agar supaya pembangunan kesehatan tidak menyimpang dan tuntutan masalah yang riil berada di tengah2tengah masyarakat, mengambil peranan dalam mendeinisikan ulang kompetensi ahli gizi Indonesia dan memormulasikannya dalam bentuk  kurikulum pendidikan tinggi yang dapat memenuhi tuntutan zaman.

Menurut zwar (&771). Solusi yang bisa dilakukan adalah 

-. Fpaya perbaikan gizi akan lebih eekti jika merupakan bagian dari kebijakan  penangulangan kemiskinan dan pembangunan SDM. Membiarkan penduduk menderita masalah kurang gizi akan menghambat penapaian tujuan pembangunan dalam hal  pengurangan kemiskinan. "erbagai pihak terkait perlu memahami problem masalah gizi

dan dampak yang ditimbulkan begitu juga sebaliknya, bagaimana pembangunan berbagai sektor memberi dampak kepada perbaikan status gizi. =leh karena itu tujuan  pembangunan beserta target yang ditetapkan di bidang perbaikan gizi memerlukan

keterlibatan seluruh sektor terkait.

&. Dibutuhkan adanya kebijakan khusus untuk memperepat laju perepatan peningkatan status gizi. Dengan peningkatan status gizi masyarakat diharapkan keerdasan, ketahanan isik dan produkti*itas kerja meningkat, sehingga hambatan peningkatan ekonomi dapat diminimalkan.

0. elaksanaan program gizi hendaknya berdasarkan kajian ‘best practice’ (eekti dan eisien) dan lokal spesiik. Inter*ensi yang dipilih dengan mempertimbangkan beberapa aspek penting seperti target yang spesiik tetapi membawa manaat yang besar, waktu yang tepat misalnya pemberian odium pada wanita hamil di daerah endemis berat 9K dapat menegah aat permanen baik pada isik maupun intelektual bagi bayi yang dilahirkan. ada keluarga miskin upaya pemenuhan gizi diupayakan melalui  pembiayaan publik.

1. engambil keputusan di setiap tingkat menggunakan inormasi yang akurat danevidence base dalam menentukan kebijakannya. Diperlukan sistem inormasi yang baik, tepat

(22)

waktu dan akurat. Disamping pelaksanaan monitoring dan e*aluasi yang baik dan kajian2 kajian inter*ensi melalui kaidah2kaidah yang dapat dipertanggung jawabkan.

'. Mengembangkankemampuan (capacity building dalam upaya penanggulangan masalah gizi, baik kemampuan teknis maupun kemampuan manajemen. 9izi bukan satu2satunya aktor yang berperan untuk pembangunan sumber daya manusia, oleh karena itu diperlukan beberapa aspek yang saling mendukung sehingga terjadi integrasi yang saling sinergi, misalnya kesehatan, pertanian, pendidikan diintegrasikan dalam suatu kelompok  masyarakat yang paling membutuhkan.

3. Meningkatkan upaya penggalian dan mobilisasi sumber daya untuk melaksanakan upaya  perbaikan gizi yang lebih eekti melalui kemitraan dengan swasta, #SM dan masyarakat.

A. Pr-gram Per!a#kan $#%# Dan esehatan Masa Dean

"erangkat dari besarnya masalah gizi dan kesehatan serta ber*ariasinya aktor penyebab masalah ini antar wilayah, maka diperlukan program yang komprehensi dan terintegrasi baik di tingkat kabupaten, pro*insi, maupun nasional. >elas sekali kerja sama antar sektor terkait menjadi  penting, selain mengurangi akti*itas yang tumpang tindih dan tidak terarah.

"erikut ini merupakan pemikiran untuk program yang akan datang, antara lain

-. "anyak hal yang harus diperkuat untuk melaksanakan program perbaikan gizi, mulai dari ketersediaan data dan inormasi seara periodik untuk dapat digunakan dalam  perenanaan program yang benar dan eekti. Kajian strategi program yang eisien untuk 

masa yang datang mutlak diperlukan, mulai dari tingkat nasional sampai dengan kabupaten.

&. Melakukan penanggulangan program perbaikan gizi dan kesehatan yang bersiat  pre*enti untuk jangka panjang, sementara kurati dapat diberikan pada kelompok 

masyarakat yang benar2benar membutuhkan. "entuk program eekti seperti perbaikan  perilaku kesehatan dan gizi tingkat keluarga dilakukan seara proessional mulai

(23)

0. Melakukan strategi program khusus untuk penanggulangan kemiskinan, baik di daerah  perkotaan maupun perdesaan dalam bentuk strategi pemberdayaan keluarga dan

meniptakan kerja sama yang baik dengan swasta.

1. Seara bertahap melakukan peningkatan pendidikan, strategi ini merupakan strategi  jangka panjang yang dapat mengangkat Indonesia dari berbagai masalah gizi dan

kesehatan

BAB III PENUTUP E"IMPULAN

Dari pembahasan maka dapat dibuat beberapa kesimpulan yaitu 

-. 9izi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi seara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan  pengeluaran zat2zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,  pertumbuhan dan ungsi normal dari organ2organ, serta menghasilkan energi.

(24)

&. Deinisi 9izi kesehatan masyarakat merupakan penyulingan kompetensi untuk gizi kesehatan masyarakat yang disarankan oleh para pemimpin nasional dan internasional dilapangan.

0. Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk *ariabel tertentu atau dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan indikator baik2buruknya penyediaan makanan sehari2hari

1. Indikator status gizi yaitu tanda2tanda yang dapat memberikan gambaran tentang keadaan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi oleh tubuh

'. "eberapa aktor yang memengaruhi status gizi seseorang yaitu aktor lingkungan, aktor  ekonomi, aktor sosial2budaya, aktor biologis<keturunan, dan aktor religi.

3. kibat yang ditimbulkan karena gizi salah (malnutrisi) akan berpengaruh negati  terhadap perkembangan mental, perkembangan isik, produkti*itas, dan kesanggupan kerja manusia.

4. Eara2ara perbaikan status gizi yaitu dengan pengaturan makanan yang bertujuan untuk  meningkatkan status gizi.

5. enanggulangan masalah gizi terdiri dari enanggulangan masalah gizi kurang dan enanggulangan masalah gizi lebih

6. 9izi Daur Kehidupan. Fnited ations (>anuari, &777) memokuskan usaha perbaikan gizi dalam kaitannya dengan upaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok umur, dengan mengikuti siklus kehidupan. ada bagan - dapat dilihat kelompok penduduk yang perlu mendapat perhatian pada upaya perbaikan gizi.

-7. ermasalahan 9izi Masyarakat. enyebab langsung, enyebab tidak langsung, okok  masalah di masyarakat dan kar masalah.

(25)

--. Solusi ermasalahan 9izi Masyarakat. Menurut +adi (&77'), solusi yang bisa kita lakukan adalah berperan bersama2sama, eran emerintah dan Pakil $akyat (D$D<D$) dan eran erguruan !inggi.

-&. rogram erbaikan 9izi Dan Kesehatan Masa Depan. "erangkat dari besarnya masalah gizi dan kesehatan serta ber*ariasinya aktor penyebab masalah ini antar wilayah, maka diperlukan program yang komprehensi dan terintegrasi baik di tingkat kabupaten,  pro*insi, maupun nasional. >elas sekali kerja sama antar sektor terkait menjadi penting,

selain mengurangi akti*itas yang tumpang tindih dan tidak terarah. "aran

U gar penerimaan petani meningkat maka mata rantai pemasaran harus diperpendek, antara lain melalui koperasi seperti KFD (koperasi unit desa). Salah satu tujuan ideal koperasi adalah mengambil alih peranan pedagang pengumpul dan pedagang menengah dalam mekanisme  pemasaran produksi. "erbagai kasus menunjukkan bahwa adanya koperasi justru memperpanjang mata rantai pemasaran karena peranan pedagang perantara masih tetap  berungsi.

U gar stabilitas harga pangan tetap terjamin maka pemerintah daerah harus ampur tangan seara langsung maupun tidak langsung dalam system pangan.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tahapan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hasil penelitian teenlit karya Dyan Nuranindya mencakupi struktur karya sastra teenlit

Berarti dapat disimpulkan ada hubungan yang kuat ke arah positif antara pengetahuan perawat tentang kejang demam dengan penanganan kejang demam pada anak di IRDA

Hubungan sistem adalah hubungan yang terjadi antar subsistem dengan subsistem lainnya yang setingkat atau antara subsistem dengan sistem yang lebih besar.. Hubungan dan

Ulangi pengamatan arus DC, penguatan mode diferensial, dan penguatan mode bersama ini untuk rangkaian dengan resistansi bias dan tegangan bias negatif yang lebih tinggi

Secara keseluruhannya, walaupun kajian ini terdapat banyak kekurangan seperti sukar untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai sifat-sifat tempurung kelapa sawit, kajian

- Bentuk Surat Penawaran ditujukan kepada Panitia Pengadaan barang/ jasa Rupiah Murni RS Paru Dr.H.A.Rotinsulu dapat dilihat pada halaman 35 Dokumen Lelang..

Pengajuan permohonan secara kolektif adalah permohonan pencatatan kelahiran dan kematian yang diajukan lebih dari satu pemohon dan disampaikan pada Dinas

menginformasikan kepada masyarakat bahwa sampai di jaman modern ini masih ada orang-orang yang peduli dengan bangunan-bangunan peninggalan jaman Belanda yang berada