JENIS INTERAKSI LEMPENG

(1)

(2)

(3)

SALING SALING BERINTERAKSI BERINTERAKSI SECARA SECARA

KEGIATAN

MAGMA

POLA

STRUKTUR

BATUAN

PEMBENTUKAN

CEKUNGAN

KONSEP DASAR TEKTONIK LEMPENG

MENGENAL ADANYA :

DENGAN DENGAN PRODUK INTERAKSI PRODUK INTERAKSI LEMPENG-2 LEMPENG-2 LITOSFIR LITOSFIR

KOMPOSISI TERDIRI DARI:

KERAK SAMUDRA KERAK SAMUDRA KERAK BENUA KERAK BENUA PERGESERAN : PERGESERAN : ARAH ARAH KECEPATAN KECEPATAN WAKTU WAKTU KONVERGEN KONVERGEN DIVERGEN DIVERGEN MENDATAR MENDATAR

(4)

KEGIATAN

MAGMA

POLA

STRUKTUR

BATUAN

PEMBENTUKAN

CEKUNGAN

DENGAN DENGAN PRODUK INTERAKSI PRODUK INTERAKSI KONVERGEN KONVERGEN DIVERGEN DIVERGEN MENDATAR MENDATAR

(5)

POLA

STRUKTUR

BATUAN

TERUTAMA KOMPRESIONAL TERUTAMA KOMPRESIONAL TENSIONAL TENSIONAL

(6)

DENGAN DENGAN PRODUK INTERAKSI PRODUK INTERAKSI KONVERGEN KONVERGEN DIVERGEN

DIVERGEN

_STRUKTUR

POLA

BATUAN

TENSIONAL

(7)

DENGAN

PRODUK INTERAKSI

DIVERGEN

_STRUKTUR

POLA

BATUAN

(8)

DENGAN DENGAN PRODUK INTERAKSI PRODUK INTERAKSI MENDATAR MENDATAR

POLA

STRUKTUR

BATUAN

(9)

POLA

STRUKTUR

BATUAN

(10)

POLA

STRUKTUR

BATUAN

STRIKE-SLIP FAULT SYSTEM

(11)

LEMPENG-2 LEMPENG-2 LITOSFIR LITOSFIR

KONSEP DASAR TEKTONIK LEMPENG

PERGESERAN : PERGESERAN : ARAH ARAH KECEPATAN KECEPATAN WAKTU WAKTU

Prinsip-prins

Prinsip-prinsip dasar dari

ip dasar dari gerak lempeng litosfir,

gerak lempeng litosfir,

untuk pertama kalinya dikemukakan

oleh Mc KENZIE \

dan

dan PARKER

PARKER (1967),

(1967), MORGAN

MORGAN (1968),

(1968),

LE PICHON (1968) dan ISACK

LE PICHON (1968) dan ISACK dkk (1968).

dkk (1968).

Lempeng-lem

peng litosfir bergerak

dan

bergeser satu terhadap lainnya dengan

kecepatan ( V ) dan arah yang berbeda-beda

dari satu lempeng kelainnya, dan dapat

berubah-ubah selama

perkembangan

nya

dari waktu ke waktu

(HEIRTZLER dan LE PICHON (1968).

Mereka berhasil menentukan besarnya V

(kecepatan gerak lempeng) dengan cara

menggunakan rekaman sifat-sifat

kemagnitan purba pada batuan dasar

lantai samudra (kerak samudra).

(12)

INTERAKSI TRIPLE INTERAKSI TRIPLE JUNCTION JUNCTION INTERAKSI INTERAKSI DIVERGEN-KONVERGEN & STR.SL KONVERGEN & STR.SL

BEBERAPA CONTOH JENIS INTERAKSI BEBERAPA CONTOH JENIS INTERAKSI

(13)

KEGIATAN

MAGMA

POLA

STRUKTUR

BATUAN

PEMBENTUKAN

CEKUNGAN

(14)

KEGIATAN

MAGMA

POLA

STRUKTUR

BATUAN

PEMBENTUKAN

CEKUNGAN

DENGAN DENGAN PRODUK INTERAKSI PRODUK INTERAKSI KONVERGEN KONVERGEN

MEMBANGUN SUATU

WILAYAH DENGAN

KARAKTERISTIK TERTENTU

ATAU

MEMBENTUK SUATU

´REJIM TEKTONIKµ

(tectonic regime)

(15)

DALAM INTERAKSI KONVERGEN LITOSFIR AKAN MENGALAMI

DEFORMASI

DEFORMASI (PENGUBAHAN/PENGHANCURAN) MELALUI GAYA-2 YANG BEKERJA;(PENGUBAHAN/PENGHANCURAN) MELALUI GAYA-2 YANG BEKERJA;

LITOSFIR DENGAN KERAK SAMUDRA YG UMURNYA LEBIH TUA

DARI 25 JT.TH. YANG SUDAH CUKUP PADAT AKAN DENGAN MUDAH

TENGGELAM PADA SAAT PROSES KONVERGEN DAN DISEBUT

GEJALA SUBDUKSI;

CONTINENT

CONTINENT OCEANOCEAN

F FRPRP R RRR F FRPRP F FNBNB R RDCDC R RSS F FSUSU R ROO F FSPSP R RBB R RDODO F FRRP P -- RRiiddgge e ppuusshh FN FNB B -- NeNegagatitive ve bubuoyoyaancncyy F FSSP P -- SSllaab b ppuullll FS FSU U -- TrTrenencch h susucctitionon RR RR -- RiRidgdge e reresisiststanancece RB RB -- BeBendndining g reresisiststanancece RS RS -- SlSlab ab reresisiststanancece RO

RO -- OveOverrirridinding g plaplate te resresististancancee

RDO

RDO -- MaMantle ntle drdrag ag undunder er oceoceanan

RDC

RDC -- MaMantle ntle drdrag ag undunder er concontintinenen

GAYA-2 YANG BEKERJA PADA ZONA INTERAKSI GAYA-2 YANG BEKERJA PADA ZONA INTERAKSI

(16)

APABILA KECEPATAN GERAK LEMPENG YANG BERINTERAKSI

LEBIH BESAR DARI 2 CM/TH, MAKA AKAN MEMUNGKINKAN

TERBENTUKNYA :

1. PALUNG LAUT

2. JALUR GEMPA YANG CONDONG

3. DAN SEDERETAN GUNUNG-2 BERAPI

SEKARANG INI PANJANG BATAS INTERAKSI LEMPENG KONVERGEN

YANG ADA ADALAH 38.000 KM.

(17)

TERBENTUKNYA :

1. PALUNG LAUT

PALUNG LAUT

(18)

TERBENTUKNYA :

1. PALUNG LAUT

(19)

TERBENTUKNYA :

1. PALUNG LAUT

(20)

1

1. .

S

SI

IF

FA

AT

T

D

DA

AR

RI

IP

PA

AD

DA

A

L

LE

EM

MP

PE

EN

NG

G

LITOSFIR YANG TERLIBAT

(SIFAT FISIK dan KOMPOSISI)

YANG MERUPAKAN RESPONS TERHADAP GEJALA

DEFORMASI SEBAGAI

AKIBAT DARI GERAK-GERAK LEMPENG

LITOSFIR,

AKAN SANGAT DITENTUKAN OLEH

FAKTOR-2:

2

2. .

J

JE

EN

NI

IS

S

I

IN

NT

TE

ER

RA

AK

KS

SI

I

Y

YA

AN

NG

G T

TE

ER

RJ

JA

AD

DI

I,

,

A

AP

PA

AK

KA

AH

H

I

IT

TU

U

:



DIVERGEN



KONVERGEN atau



_{GESER MENDATAR}

_{GESER MENDATAR (´STRIKR-SLIPµ)}

_{(´STRIKR-SLIPµ)}

3

3. .

A

AR

RA

AH

H

da

d

an

n

K

KE

EC

CE

EP

PA

AT

TA

AN

N

G

GE

ER

RA

AK

K

R

RE

EL

LA

AT

TI

IP

P

LEMPENG YANG BERINTERAKSI

(21)

1

1 .

.

S

I

F

A

T

D

A

R

I

P

A

D

A

L

E

M

P

E

N

G

LITOSFIR YANG TERLIBAT

(SIFAT FISIK dan KOMPOSISI)

YANG MERUPAKAN RESPONS TERHADAP GEJALA

DEFORMASI SEBAGAI

AKIBAT DARI GERAK-GERAK LEMPENG

LITOSFIR,

AKAN SANGAT DITENTUKAN OLEH

FAKTOR-2:

1.LEMPENG 1.LEMPENG KERAK-SAMUDRA KERAK-SAMUDRA DENGAN DENGAN LEMPENG KERAK LEMPENG KERAK BENUA BENUA 2.LEMPENG 2.LEMPENG KERAK-SAMUDRA KERAK-SAMUDRA DENGAN DENGAN LEMPENG KERAK LEMPENG KERAK SAMUDRA SAMUDRA 3.LEMPENG 3.LEMPENG KERAK-BENUA KERAK-BENUA DENGAN DENGAN LEMPENG KERAK LEMPENG KERAK BENUA BENUA

(22)

BENTUK

BENTUK PERMUKAAN PERMUKAAN BUMI BUMI DANDAN

UNSUR-2 TEKTONIK PADA INTERAKSI KONVERGEN UNSUR-2 TEKTONIK PADA INTERAKSI KONVERGEN

LEMPENG LITOSFIR LEMPENG LITOSFIR

 BENTUKNYA KHAS MELENGKUNG  BENTUKNYA KHAS MELENGKUNG

SERTA SERTA

KONKAV KEARAH SAMUDRA KONKAV KEARAH SAMUDRA

PADA BATAS BENUA BENTUKNYA : PADA BATAS BENUA BENTUKNYA : DITENTUKAN OLEH

DITENTUKAN OLEH

BENTUK DARI TEPI BENUA BENTUK DARI TEPI BENUA PALUNG :

PALUNG :

 MENEMPATI BAGIAN SAMUDRA  MENEMPATI BAGIAN SAMUDRA

DARI BUSUR KEPULAUAN DARI BUSUR KEPULAUAN

 MERUPAKAN BENTUK DEPRESI YANG  MERUPAKAN BENTUK DEPRESI YANG

MENERUS DAN PANJANG MENERUS DAN PANJANG

 LAZIMNYA BERASOSIASI DENGAN  LAZIMNYA BERASOSIASI DENGAN

ANOMALI GAYABERAT NEGATIP ANOMALI GAYABERAT NEGATIP

(23)

BENTUK

BENTUK PERMUKAAN PERMUKAAN BUMI BUMI DANDAN

UNSUR-2 TEKTONIK PADA INTERAKSI KONVERGEN UNSUR-2 TEKTONIK PADA INTERAKSI KONVERGEN

LEMPENG LITOSFIR LEMPENG LITOSFIR

 BENTUKNYA KHAS MELENGKUNG  BENTUKNYA KHAS MELENGKUNG

SERTA SERTA

KONKAV KEARAH SAMUDRA KONKAV KEARAH SAMUDRA

PADA BATAS BENUA BENTUKNYA : PADA BATAS BENUA BENTUKNYA : DITENTUKAN OLEH

DITENTUKAN OLEH

BENTUK DARI TEPI BENUA BENTUK DARI TEPI BENUA PALUNG :

PALUNG :

 MENEMPATI BAGIAN SAMUDRA  MENEMPATI BAGIAN SAMUDRA

DARI BUSUR KEPULAUAN DARI BUSUR KEPULAUAN

 MERUPAKAN BENTUK DEPRESI YANG  MERUPAKAN BENTUK DEPRESI YANG

MENERUS DAN PANJANG MENERUS DAN PANJANG

 LAZIMNYA BERASOSIASI DENGAN  LAZIMNYA BERASOSIASI DENGAN

ANOMALI GAYABERAT NEGATIP ANOMALI GAYABERAT NEGATIP

(24)

DIKENAL ADA 2 (DUA) TIPE :

A.

A. KONVERGEN KONVERGEN DENGAN DENGAN DISERTAI DISERTAI OLEHOLEH

GEJALA SUBDUKSI DARI SALAH SATU LEMPENGNYA GEJALA SUBDUKSI DARI SALAH SATU LEMPENGNYA

INTERAKSI KONVERGEN

(25)

ARC: MAGMATIC ARC: MAGMATIC BELT; BELT; VOLCANOES-INTRUSIONS INTRUSIONS B BAACCKKAARRCC FFOORRE E AARRCC HIGH TEMP. HIGH TEMP. LOW PRESSURE LOW PRESSURE METAMORPHISM METAMORPHISM LOW TEMP LOW TEMP HIGH PRESSURE HIGH PRESSURE METAM. METAM. TRENCH FILL TRENCH FILL INTRA MASSIF INTRA MASSIF BASIN BASIN ACCRETIONARY ACCRETIONARY PRISM PRISM FOREARC FOREARC BASIN BASIN CONTINENTAL CONTINENTAL CRUST CRUST TRANSITIONAL TRANSITIONAL CRUST CRUST REMNANT REMNANT OCEANIC RIDGE OCEANIC RIDGE OCEANIC CRUST OCEANIC CRUST ACTIVE ACTIVE VOLC.RIDGE VOLC.RIDGE FRONTAL FRONTAL ZONE ZONE ACCRETIONARY ACCRETIONARY PRISM PRISM TRENCH TRENCH OCEANIC OCEANIC CRUST CRUST SEDIMENT SEDIMENT CONTINENTAL CONTINENTAL CRUST CRUST INTERMEDIATE CRUST INTERMEDIATE CRUST ACCRETIONARY PRISM ACCRETIONARY PRISM ASTHENOSPHERE ASTHENOSPHERE

UNSUR-UNSUR TEKTONIK YANG TERDAPAT PADA INTERAKSI KONVERGEN

YANG DISERTAI DENGAN GEJALA SUBDUKSI

DENGAN SIFAT-2 UTAMA DENGAN SIFAT-2 UTAMA TERBENTUKNYA : TERBENTUKNYA : 1.BUSUR VULKANIK 1.BUSUR VULKANIK 2.PALUNG DG. TAJI 2.PALUNG DG. TAJI BANCUH ME·LANGE BANCUH ME·LANGE 3.CEKUNGAN-2 SEDIMEN 3.CEKUNGAN-2 SEDIMEN ´M

´MUKUKA -A - BUBUSURSURµµ ´TE

´TENGNGAH -AH - BUBUSURSURµµ ´BE

(26)

F RESISTANCE

F

Fssuu

F

Fsspp

GAYA YANG BEKERJA PADA LEMPENG

YANG MENYUSUP;

MERUPAKAN GAYA

TERBESAR PADA BATAS

LEMPENG LEMPENG SLAB-PULL SLAB-PULL

Fsp

DITIMBULKAN OLEH DITIMBULKAN OLEH PELENGKUNGAN; PELENGKUNGAN; BENTURAN DAN BENTURAN DAN PENENGGELAMAN PENENGGELAMAN LEMPENG LEMPENG

Fsu

SUBDUCTION SUCTION SUBDUCTION SUCTION PENGARUH GERAK PENGARUH GERAK PENYUSUPAN TERHADAP PENYUSUPAN TERHADAP

LEMPENG YANG MENUMPANG

DIATASNYA

DEFORMASI YANG BERLANGSUNG PADA

INTERAKSI KONVERGEN INTERAKSI KONVERGEN KERAK KERAK SAMUDRA SAMUDRA KERAK BENUA KERAK BENUA

(27)

F

Fs

su

u

F

Fs

sp

p

INTERAKS

INTERAKSI KI KONVERGENONVERGEN DAN PEMBEDAN PEMBENTUKANNTUKAN

TAJI ME·LANGE TAJI ME·LANGE TECTONIC MELANGE TECTONIC MELANGE SEDIMENTARY SEDIMENTARY MELANGE MELANGE OCEANIC OCEANIC CRUST AND CRUST AND MANTLE MANTLE TAJI

TAJI_ME·LANGE_ME·LANGE

OCEANIC OCEANIC CRUST CRUST CONTINENTAL CONTINENTAL CRUST CRUST

(28)

INTERAKS

INTERAKSI KONI KONVERGENVERGEN SERTA PEMBSERTA PEMBENTUKANENTUKAN

TAJI ME·LANGE TAJI ME·LANGE TECTONIC MELANGE TECTONIC MELANGE SEDIMENTARY SEDIMENTARY MELANGE MELANGE OCEANIC OCEANIC CRUST AND CRUST AND MANTLE MANTLE

(29)

DENGAN SIFAT-2 UTAMA DENGAN SIFAT-2 UTAMA TERBENTUKNYA : TERBENTUKNYA : 1.BUSUR VULKANIK 1.BUSUR VULKANIK 2.PALUNG DG. TAJI 2.PALUNG DG. TAJI BANCUH ME·LANGE BANCUH ME·LANGE 3.CEKUNGAN-2 SEDIMEN 3.CEKUNGAN-2 SEDIMEN ´MU

´MUKA KA -- BUBUSURSURµµ ´TE

´TENGNGAH -AH - BUBUSURSURµµ ´BEL

´BELAKAAKANG NG -- BUSUBUSURµRµ

INTERAKSI KONVERGENPADA BAGIAN

TEPI BENUA ANTARA KERAK

SAMUDRA DAN BENUA

DINAMAKAN:

´ACTIVE-CONTINEN

CONTINENTAL-MATAL-MARGINRGINµµ ATAUATAU

CHILIAN TYPE

ATAU HIGH STRESS

´MUKA KA -- BUSBUSURµURµ ´TE

´BELAKANAKANG G -- BUSBUSURµURµ

PEGUNUNGAN ANDES

CHILI

(30)

(TAJI BANCUH ME·LANGE) (TAJI BANCUH ME·LANGE) (CEKUNGAN MUKA BUSUR) (CEKUNGAN MUKA BUSUR) (PALUNG)

(PALUNG)

INTERAKSI KONVERGENPADA BAGIAN

TEPI BENUA ANTARA KERAK

SAMUDRA DAN BENUA

DINAMAKAN:

´ACTIVE-CONTINEN

CONTINENTAL-MATAL-MARGINµRGINµATAUATAU

CHILIAN TYPE

ATAU HIGH STRESS

REKAMAN SEISMIK PADA JALUR REKAMAN SEISMIK PADA JALUR SUBDUKSI

(31)

(TAJI BANCUH ME·LANGE) (TAJI BANCUH ME·LANGE) (CEKUNGAN MUKA BUSUR) (CEKUNGAN MUKA BUSUR) (PALUNG)

(PALUNG)

INTERAKSI KONVERGENPADA BAGIAN INTERAKSI KONVERGENPADA BAGIAN

TEPI BENUA ANTARA KERAK TEPI BENUA ANTARA KERAK

SAMUDRA DAN BENUA SAMUDRA DAN BENUA DINAMAKAN: DINAMAKAN: ´ACTIVE-CONTINEN

CONTINENTAL-MATAL-MARGINµRGINµATAUATAU CHILIAN TYPE

CHILIAN TYPE

ATAU HIGH STRESS

BLUE SCHISTS METAMORPHISM BLUE SCHISTS METAMORPHISM MANTLE

MANTLE MOHO MOHO

BLUE SCHISTS METAMORPHISM BLUE SCHISTS METAMORPHISM MOHO

MOHO

FLYSCH WEDGE FLYSCH WEDGE

DETAIL SUSUNAN DARI

TAJI ME·LANGE

(32)

WILAYAH LUH-ULO DILIHAT DARI

UDARA, DENGAN SUNGAI LUH-ULO, DAN

LOKASI KAMPUS LAPANGAN GEOLOGI

DI KARANGSAMBUNG DI KARANGSAMBUNG Kali luh-ulo Kali luh-ulo Kampus lapangan Kampus lapangan Geologi

Geologi karangsmkarangsmbangbang

WILAYAH DENGAN TATANAN GEOLOGI ZONA SUBDUKSI WILAYAH DENGAN TATANAN GEOLOGI ZONA SUBDUKSI

(33)

(34)

LAVA BANTAL LANTAI LAVA BANTAL LANTAI

SAMUDRA SAMUDRA

PAKAR-2 GEOLOGI DARI BENUA PAKAR-2 GEOLOGI DARI BENUA AUSTRALIA, SEDANG AUSTRALIA, SEDANG MENGAMATI DAN MEMPELAJARI MENGAMATI DAN MEMPELAJARI BATUGAMPING MERAH DAN BATUGAMPING MERAH DAN RIJANG YANG BERUMUR

RIJANG YANG BERUMUR ±± 140 JT.TH140 JT.TH YANG MERUPAKAN BAGIAN DARI ME·LANGE YANG MERUPAKAN BAGIAN DARI ME·LANGE DAN DIENDAPKAN DI LANTAI DAN DIENDAPKAN DI LANTAI SAMUDRA PADA KEDALAMAN SAMUDRA PADA KEDALAMAN > DARI 6000 METER. > DARI 6000 METER.

(35)

LAVA BANTAL LANTAI

SAMUDRA SAMUDRA S.ASIKIN--STTNAS S.ASIKIN--STTNAS R RIJANGIJANG

(36)

ACCRETIONAR

ACCRETIONARY Y WEDGEWEDGE PALEOGENE BACK-ARC

PALEOGENE BACK-ARC NEOGENE FORE-ARC

NEOGENE FORE-ARC

PERIDOTIT, BATUAN ULTRA BASA PERIDOTIT, BATUAN ULTRA BASA

MANTEL BUMI MANTEL BUMI

(37)

PANDANGAN PANORAMA PANDANGAN PANORAMA KE UTARA

KE UTARA KEARKEARAH KELOMPAH KELOMPOK ME·LANOK ME·LANGEGE

TATANAN GEOLOGI WILAYAH LUH-ULO

YANG TERDIRI DARI BONGKAH-2 BERBAGAI JENIS

BEBEATUAN DENGAN UMUR-2 YANG JUGA BERBEDA

MENCERMINKAN HASIL PROSES TUMBUKAN LEMPENG

(38)

HAMPIR SELURUH PULAU DITUTUPI

OLEH SATUAN ´ME·LANGEµ BOBONARO

(39)

KERAK BENUA KERAK BENUA KERAK SAMUDRA KERAK SAMUDRA ZONA KOMPRESI ZONA KOMPRESI S.A. S.A. ZONA ZONA PELEBURAN PELEBURAN PARSIAL PARSIAL 100 100 150 150 KM KM KANTONG-2 KANTONG-2 PEMUSATAN PEMUSATAN MAGMA MAGMA TAJI ME·LANGE TAJI ME·LANGE

MODEL IDEAL SISTIM PALUNG-BUSUR TIPE ´CHILIµ MODEL IDEAL SISTIM PALUNG-BUSUR TIPE ´CHILIµ

ATAU JUGA TIPE ´ANDEANµ ATAU JUGA TIPE ´ANDEANµ

LEBURAN LEBURAN LEMPENG LEMPENG FLUIDA FLUIDA LEMPENG LEMPENG ZONA REGANGAN ZONA REGANGAN MANTEL MANTEL

(40)

KERAK SAMUDRA KERAK SAMUDRA ZONA KOMPRESI ZONA KOMPRESI MANTEL MANTEL S.A. S.A. PROSES PEMBENTUKAN PROSES PEMBENTUKAN REZIM-2 TEKTONIK REZIM-2 TEKTONIK DAN CEKUNGAN DAN CEKUNGAN PENGENDAPAN PENGENDAPAN TAJI ME·LANGE TAJI ME·LANGE ZONA ZONA REGANGAN REGANGAN BATOLIT BATOLIT PENURUNAN PENURUNAN C.BELAKANG C.BELAKANG BUSUR BUSUR C.INTRA-BUSUR BUSUR (MASSIF) (MASSIF) C.DEPAN C.DEPAN BUSUR BUSUR C.AKRASI C.AKRASI ZONA PELEBURAN ZONA PELEBURAN PARSIAL PARSIAL

(41)

STRUKTUR-2

STRUKTUR-2 PADA PADA INTERAKSIINTERAKSI

KONVERGEN :

A.

A. KONVERGEN KONVERGEN ORTHOGONAL ORTHOGONAL ( ( ARAH ARAH TEGAK-LURUS TEGAK-LURUS ))

A-1

A-1 JALUR JALUR AKRASI AKRASI : : STRUKTUR STRUKTUR SEJAJAR SEJAJAR DENGAN DENGAN JALURJALUR

SUBDUKSI

A-2

A-2 STRUKTUR STRUKTUR TEGAKLURUS TEGAKLURUS BUSUR ATAU BUSUR ATAU STRUKTURSTRUKTUR

TRANSFER

STRUKTUR INI DAPAT MEMISAH-MISAH

LEMPENG YANG MENYUSUP MENJADI

BEBERAPA SEGMEN (BAGIAN);

# DAPAT MENYEBABKAN TERJADINYA

PERUBAHAN PADA KEMIRINGAN

DAN

DAN KECEPATAN KECEPATAN PENYUSUPAN PENYUSUPAN LEMPENG.LEMPENG.

 LEMPENG NAZCA YANG MENYUSUP

KEBAWAH BENUA AMERIKA SELATAN YANG

DIPISAHKAN OLEH SESAR TRANSFORM;

# DAPAT JUGA MERUPAKAN PENYEBAB

TERPUTUSNYA JALAN LELEHAN DARI

DALAM KE PERMUKAAN



 PERHATIKAN PERHATIKAN KEGIATAN KEGIATAN VOLKANISMAVOLKANISMA

YANG TERPOTONG.

(42)

STRUKTUR-2

KONVERGEN :

KONVERGEN : A.

A. KONVERGEN KONVERGEN ORTHOGONAL ORTHOGONAL ( ( ARAH ARAH TEGAK-LURUS TEGAK-LURUS ))

A-1

A-1 JALUR JALUR AKRASI AKRASI : : STRUKTUR STRUKTUR SEJAJAR SEJAJAR DENGAN DENGAN JALURJALUR

SUBDUKSI

A-2

A-2 STRUKTUR STRUKTUR TEGAKLURUS TEGAKLURUS BUSUR ATAU BUSUR ATAU STRUKTURSTRUKTUR

TRANSFER

STRUKTUR INI DAPAT MEMISAH-MISAH

LEMPENG YANG MENYUSUP MENJADI

BEBERAPA SEGMEN (BAGIAN);

(43)

BUSUR-KEPULAUAN ANTARA

LEMPENG SAMUDRA DAN SAMUDRA

DINAMAKAN

´ISLAND-ARCµ SYSTEM

MARIANA TYPE ATAU

LOW STRESS LOW STRESS

INTERAKSI KONVERGEN

ANTARA LEMPENG

KERAK SAMUDRA DENGAN

LEMPENG KERAK SAMUDRA

(44)

KONVERGEN KONVERGEN

2.LEMPENG

KERAK-SAMUDRA

DENGAN

LEMPENG

KERAK-SAMUDRA

BUSUR-KEPULAUAN BUSUR-KEPULAUAN DINAMAKAN DINAMAKAN ´ISLAND-ARCµ ´ISLAND-ARCµ MARIANA TYPE ATAU MARIANA TYPE ATAU

LOW STRESS LOW STRESS

(45)

Interaksi atau benturan konvergen adalah peristiwa dimana 2

Interaksi atau benturan konvergen adalah peristiwa dimana 2 (dua)(dua) lempeng litosfir saling mendekat dan bertemu

lempeng litosfir saling mendekat dan bertemu

Dalam hal seperti ini, maka Dalam hal seperti ini, maka akan terjadi 2 (dua)

akan terjadi 2 (dua) kemungkinan :kemungkinan : (1) yaitu terjadinya gejala interaksi (1) yaitu terjadinya gejala interaksi atau

atau benturan benturan lempeng lempeng litosfirlitosfir yang disertai dengan

yang disertai dengan

gejala penunjaman dan penyusupan gejala penunjaman dan penyusupan (

( subduksi subduksi atau atau subduction subduction )) daripada salah satu lempengnya, daripada salah satu lempengnya,

dan (2) adalah gejala benturan dan (2) adalah gejala benturan lempeng litosfir tanpa disertai oleh lempeng litosfir tanpa disertai oleh penyusupan (subduksi).

(46)

SEBAGAI AKIBAT DARI MODEL

TEKTONIK LEMPENG INI ADALAH :

1.

1. Defor

Defor

masi

yang ter

jadi p

ada kera

k bumi

sangat

ditentu

kan

oleh besarnya gerak relatip daripada Lempeng.



(47)

SEBAGAI AKIBAT DARI MODEL

TEKTONIK LEMPENG INI ADALAH :

1.

1. Defor

Defor

masi

yang ter

jadi p

ada kera

k bumi

sangat

ditentu

kan

oleh besarnya gerak relatip dari Lempeng pada saat interaksi

(48)

SEBAGAI AKIBAT DARI MODEL

TEKTONIK LEMPENG INI ADALAH :

3. Penentuan besarnya gerak relatip antara kedua lempeng

yang saling berhadapan, baik kualitatip maupun kuantitatip

menjadi penting untuk menentukan tipe deformasi yang terjadi :

TEKTONIK REGANGAN AKAN

MENDOMINASI BUSUR

MAGMATIK DAN AKAN

MENGHASILKAN CEKUNGAN MENGHASILKAN CEKUNGAN INTRA-ARC : INTRA-ARC : CEKUNGAN BOGOR DI CEKUNGAN BOGOR DI JAWA BARAT JAWA BARAT

(49)

SEBAGAI AKIBAT DARI MODEL

TEKTONIK LEMPENG INI ADALAH :

3. Penentuan besarnya gerak relatip antara kedua lempeng

yang saling berhadapan, baik kualitatip maupun kuantitatip

menjadi penting untuk menentukan tipe deformasi yang terjadi :

TEKTONIK REGANGAN AKAN

MENDOMINASI BUSUR

MAGMATIK DAN AKAN

MENGHASILKAN CEKUNGAN MENGHASILKAN CEKUNGAN INTRA-ARC : INTRA-ARC : CEKUNGAN BOGOR DI CEKUNGAN BOGOR DI JAWA BARAT JAWA BARAT

Source : Helen Smyth, 2003 Source : Helen Smyth, 2003

Gravity

(50)

SEBAGAI AKIBAT DARI MODEL

TEKTONIK LEMPENG INI ADALAH :

3. Penentuan besarnya gerak relatip antara kedua lempeng yang saling

berhadapan, baik kualitatip maupun kuantitatip menjadi penting

untuk menentukan tipe deformasi yang terjadi :

CROSS SECTION ALONG PERUVIAN ANDES

( IN THE

( IN THE JOURN.OF THE GEOLOGICAL SOC.OF LONDON; PITCHER 197JOURN.OF THE GEOLOGICAL SOC.OF LONDON; PITCHER 1978 )8 )

PERUBAHAN PADA DERAJAT KECEPATAN PERUBAHAN PADA DERAJAT KECEPATAN INTERAKSI TELAH MERUBAH KONDISI INTERAKSI TELAH MERUBAH KONDISI

REGANGAN MENJADI KOMPRESI DI REGANGAN MENJADI KOMPRESI DI

WILAYAH JAWA UTARA WILAYAH JAWA UTARA

(51)

AKAN BERPENGARUH PADA

1. KEMIRINGAN SUBDUKSI

2. BESARNYA JARAK ANTARA

P

PALALUNG UNG -- BUBUSURSUR

1.DERAJAT KONVERGENSI 1.DERAJAT KONVERGENSI (CONVERGENCE RATE) (CONVERGENCE RATE) FAST FAST T T 150-600 150-600 KM KM

CROSS & PILGER 1982

JARAK PALUNG-BUSUR

(52)

SUBDUKSI DENGAN KEMIRINGAN JALUR BENIOF YANG LANDAI SUBDUKSI DENGAN KEMIRINGAN JALUR BENIOF YANG LANDAI AKAN MENIMBULKAN DEFORMSI DOMINAN KOMPRESI, SEPERTI DI S

(53)

3.LEMPENG

KERAK-BENUA

DENGAN

LEMPENG KERAK

BENUA

KONVERGEN KONVERGEN INTERAKSI KONVERGEN INTERAKSI KONVERGEN TANPA GEJALA SUBDUKSI TANPA GEJALA SUBDUKSI SETELAH TERJADI GEJALA SETELAH TERJADI GEJALA

TUMBUKAN ANTARA : TUMBUKAN ANTARA :

(54)

INTERAKSI KONVERGEN

TANPA GEJALA SUBDUKSI

SETELAH TERJADI GEJALA

TUMBUKAN ANTARA : TUMBUKAN ANTARA : PEGUNUNGAN PEGUNUNGAN HIMALAYA HIMALAYA

(55)

STRUKTUR-2

KONVERGEN :

B.

B. SERONG SERONG ATAU ATAU OBLIQUE OBLIQUE CONVERGENCECONVERGENCE

INTERAKSI KONVERGEN DI SUMATRA, SESAR FILIPPINA, SAN ANDREAS.

JENIS DEFORMASI DIDOMINASI OLEH G

JENIS DEFORMASI DIDOMINASI OLEH GERAK-GERAK SESAR MENDATAR .ERAK-GERAK SESAR MENDATAR .

A

B

A

_{JALUR AKRASI SUMATRA}_{JALUR AKRASI SUMATRA}

B

JALUR AKRASI SUMATRA JALUR AKRASI SUMATRA

(56)

STRUKTUR-2

KONVERGEN :

B.

A

B

SUMATRA SUMATRA NIAS NIAS TRENCH TRENCH JARAK PALUNG-BUSUR JARAK PALUNG-BUSUR

(57)

STRUKTUR-2

KONVERGEN :

B.

A

B

(58)

C C EE C C E E

CENOZOIC DEFORMATION AND

STRESS DISTRIBUTION STRESS DISTRIBUTION IN BACK-ARC REGION IN BACK-ARC REGION E E E E C C C C CENOZOIC DEFORM

CENOZOIC DEFORMAATION ANDTION AND

STRESS DISTRIBUTION

( SUMATRA STRIKE-SLIP )

(59)

STRUKTUR-2 YANG MENYERTAI

GERAK SESAR MENDATAR ATAU

´WRENCH FAULTµ

(60)

(61)

(62)

(63)