• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejak tahun yang lalu dan telah didomestikasi sejak tahun lalu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejak tahun yang lalu dan telah didomestikasi sejak tahun lalu"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anjing

Anjing adalah mamalia yang telah mengalami domestikasi dari serigala sejak 15.000 tahun yang lalu dan telah didomestikasi sejak 10.000 tahun lalu berdasarkan bukti genetik penemuan fosil dan tes DNA (David, 1984). Anjing mempunyai klasifikasi taksonomi yang terdiri atas :

Kingdom : Animalia Phylum : Chordeta Class : Mammalia Ordo : Cranivora Family : Canidae Genus : Canis Spesies : C. Lupus

Anjing telah berkembang menjadi ribuan ras dengan berbagai macam variasi, mulai dari anjing dengan tinggi badan beberapa puluh sentimeter seperti Chihuahua hingga Irish Wolfhound yang tingginya lebih dari satu meter dengan berbagai macam karakteristik. Warna rambut anjing bisa beraneka ragam, mulai dari putih sampai hitam, juga merah, abu-abu, dan coklat. Anjing juga memiliki berbagai jenis rambut, mulai dari yang sangat pendek hingga yang panjangnya bisa mencapai beberapa sentimeter. Rambut anjing bisa lurus atau keriting, dan bertekstur kasar hingga lembut seperti benang wol (David, 1984).

▸ Baca selengkapnya: sejak tahun

(2)

Asal-usul anjing sebagai keturunan serigala yang hidup berkelompok membuat anjing lebih mudah dilatih dibandingkan hewan lain. Anjing bisa mendengar suara dengan frekuensi rendah 16Hz hingga 70KHz. Lebar frekuensi ini termasuk cukup bagus, namun masih kalah dari pendengaran kucing (David, 1984). Anjing memiliki hampir 220 juta sel penciuman yang sensitif terhadap bau, sedangkan manusia hanya memiliki 5 juta sel penciuman.

2.2 Anatomi, Fisiologi dan Histologi Kulit Anjing

Kulit merupakan pembungkus elastis berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan. Kulit juga merupakan alat tubuh yang terberat dan terluas ukurannya, yaitu 15% dari berat tubuh dan luasnya 1,50 – 1,75 m2. Rata- rata tebal kulit 1-2 mm. Paling tebal (6 mm) terdapat di telapak tangan dan kaki, sedangkan paling tipis (0,5 mm) terdapat di penis (Goeser, 2008).

Kulit berfungsi sebagai penahan dua arah yaitu membantu menyimpan cairan tubuh dan mencegah dehidrasi komponen-komponen tubuh bagian dalam, dan sekaligus mencegah masuknya organisme-organisme infeksius dan zat-zat beracun ke dalam tubuh. Kulit juga melindungi struktur-struktur internal dari kerusakan mekanis, seperti trauma eksternal dan kerusakan yang diakibatkan oleh radiasi ultraviolet (Goeser, 2008). Kulit berfungsi sebagai medium untuk aliran darah dan ekskresi sampah melalui kelenjar keringat. Kedua fungsi tersebut berkaitan dalam pengaturan suhu tubuh dan hidrasi. Kulit juga memainkan peran berharga dalam mengekspresikan emosi, dimediasi oleh otak, melalui pergerakan perototan di bawahnya dan dilatasi atau konstriksi pembuluh-pembuluh darah di

(3)

bawahnya untuk menimbulkan perasaan malu, takut, marah, kaget, dan banyak lainnya (Oemiati et al., 2007).

Integumen atau kulit merupakan jaringan yang menutupi permukaan tubuh, yang terdiri atas 3 lapisan :

1. Epitel yang disebut epidermis

2. Jaringan pengikat yang disebut dermis atau corium 3. Subkutis atau hypodermis

Epidermis terdiri dari sel epitel yang mengalami keratinisasi yang mengandung bahan lemak yang menjadikan kulit kedap air (Goeser, 2008). Epidermis terdiri dari epithel pipih banyak lapis yang bertanduk yang memiliki lima lapisan utama, yaitu : stratum basale, stratum spinosum, stratum granulosum, stratum lusidum, dan stratum corneum. Stratum basale atau yang disebut juga stratum germinativum merupakan lapis paling bawah terdiri dari epitel kubis dan silindris baris rendah. Stratum spinosum merupakan lapisan epidermis yang terdiri dari sel-sel polygonal yang berlapis, semakin ke atas semakin memipih. Stratum granulosum berbentuk elip yang mulai menunjukkan tanda bertanduk (cornification). Stratum lusidum terdiri dari beberapa lapis sel yang telah mati, inti dan organoida tidak jelas tapi desmosoma masih terlihat jelas. Stratum korneum merupakan lapis sel yang paling luar, sel-selnya bertanduk dan mengandung keratin yang diduga hasil perubahan eledin (Suwiti et al., 2009).

Dermis terdiri dari jaringan fibrosa yang lebih padat pada bagian permukaan dibandingkan bagian dalamnya (Goeser, 2008). Dermis terletak dibagian profunda dari epidermis. Merupakan porsi terbesar dari integumen ,

(4)

pembentuk struktur kulit, dan menjadi kekuatan kulit. Dermis dibedakan atas dua bagian yaitu : lapisan papilaris yang tipis, yang berbatasan dengan epidermis membentuk dermal papillae dan lapisan reticularis yang tebal. Di dermis terdapat unsur-unsur lain seperti buluh darah dan lymphe, serta saraf. Terdapat juga folikel rambut dan kelenjar keringat, sebaseus, dan muscullus arrector pili (Suwiti et al., 2009).

Hypodermis merupakan zona transisional di antara kulit dan jaringan adiposa di bawahnya (Goeser, 2008). Dalam keadaan patologis akan membentuk rongga-rongga berisi cairan (edema) atau udara (empisema). Padahal, secara histologi ini juga merupakan tempat deposisi lemak. Dibagian hypodermis juga disusun oleh jaringan ikat agar tidak terjadi perlekatan dengan jaringan di profundalnya, sehingga kulit dapat bergerak bebas (Suwiti et al., 2009).

Gambar 2. Lapisan-lapisan Kulit Sumber : Goeser 2008

(5)

2.3 Tumor Kulit dan Penggolongan Tumor Kulit

Tumor kulit disebabkan oleh berubahnya sifat-sifat penyusun sel kulit normal menjadi ganas, dimana sel-sel akan terus membelah menjadi bentuk yang abnormal secara tidak terkontrol akibat kerusakan DNA. Tumor kulit pada anjing dapat disebabkan oleh banyak hal yang berbeda termasuk infeksi (virus, bakteri, atau jamur), kanker (neoplasia) atau akumulasi sederhana dan pemadatan lemak. Pada beberapa kasus, tumor kulit bisa berubah menjadi ganas (menjadi kanker) dan menyebar ke bagian lain dari tubuh anjing. Bagaimana tumor kulit akan mempengaruhi hewan terutama tergantung pada penyebab yang mendasari benjolan dan lokasinya. Tumor kulit jinak pertumbuhannya lambat dan tidak mengganggu pada anjing, kecuali anjing menjilat atau merasa tidak nyaman (gatal) pada bagian yang tertumbuh tumor. Tumor ganas biasanya tumbuh lebih cepat dan lebih mungkin untuk berubah menjadi borok, berdarah, dan biasanya menyakitkan bagi anjing. Kebanyakan tumor kulit anjing tidak menyebabkan banyak penderitaan bagi anjing kecuali jika berubah menjadi borok dan menyebar (Elizabeth et al., 2009). Tumor kulit lebih terlihat saat ukurannya bertambah besar. Massa ini biasanya terlihat pada daerah tubuh anjing bagian wajah, perut, punggung atau kaki. Pada anjing berambut lebat, tumor biasanya terlihat saat hendak di grooming atau saat pemilih membelai rambut anjing (PetWave, 2012). Tumor kulit yang terlihat biasanya berupa nodul halus, bintil kasar dengan permukaan seperti kembang kol, terdapat massa pedunkulata yang melekat pada jaringan normal oleh tangkai atau batang sebagai proyeksi, massa siam seperti anggur,

(6)

massa yang ditutupi sisik atau kulit mengelupas, benjolan berbulu, atau bentuk ulserasi dengan pendarahan.

Sel-sel tumor kulit dapat tumbuh baik pada anjing jantan maupun anjing betina. Bila dilihat dari segi histopatologik memiliki struktur yang tidak teratur dengan diferensiasi sel dalam berbagai tiingkatan pada kromatin, nukleus, dan sitoplasma (Jasik et al., 2009).

Penggolongan tumor kulit pada anjing terdiri atas (Berata et al., 2011) : 1. Fibroma

Fibroma adalah neoplasma jinak dari sel-sel fibroblast yang pada umumnya ditemukan pada semua spesies hewan piaraan terutama yang berumur tua. Tempatnya paling sering pada dermis dan subkutis, tetapi dapat tumbuh dimana saja yang ada jaringan ikat. Pernah dilaporkan juga pada mediastimum, rumen, kelenjar susu, alat kelamin bagian luar, bibir perineum, vesica urinaria, dan sekum. Secara patologi anatomi fibroma mempunyai batas jelas, berkonsistensi kenyal atau seperti karet. Bentuk bundar atau ovoid dan sering seperti kubah pada kulit. Kadang-kadang berbentuk peduncle atau papil. Warnanya homogen putih keabu-abuan. Sering pada permukaan ada pernanahan dan infeksi sekunder. Secara histopatologi fibroma mempunyai struktur yang khas terdiri atas suatu anyaman berputar-putar dari serabut fibroblast dan serabut kolagen. Sel-sel tumor sendiri berbentuk memanjang (spindle) atau fusiform dan mempunyai inti yang besar, pucat, dan lonjong dengan banyak nucleoli. Serabut-serabut kolagennya padat atau longgar seperti terpisah oleh

(7)

edema. Fibroma tidak mempunyai stroma yang terpisah dan memperlihatkan derajat vaskularisasi yang bervariasi. Epidermis yang menutupi fibroma biasanya mengalami hiperplasia. Fibroma harus dibedakan dari jaringan granulasi. Jaringan granulasi mempunyai serabut-serabut dari fibroblast dan serabut-serabut kolagen yang berjalan sejajar dengan kapiler-kapiler yang berproliferasi yang berjalan tegak lurus pada permukaan.

2. Fibrosarkoma

Fibrosarkoma adalah neoplasma ganas dari fibroblast. Fibrosarkoma sering ditemukan pada anjing tua yaitu rata-rata berumur 8 tahun, tanpa perbedaan breed atau jenis kelamin. Fibrosarkoma pada anjing sering berlokasi pada kelenjar mamae, kaki, dan gusi. Selain itu dapat juga berlokasi pada hidung, muka, dada, sisi perut, bahu, leher, skrotum, telinga, rongga hidung, daerah glutea, dan penis. Fibrosarkoma yang terdapat pada sistem urogenitalis anjing sering dikelirukan dengan leiomyosarkoma pada kelenjar mammae anjing betina. Kejadian yang sering dari fibroma pada kelenjar mammae dan gusi adalah karena ada hubungan dengan epulis. Secara patologi anatomi fibrosarkoma ukurannya bervariasi, bahkan ada yang bisa sangat besar. Biasanya berbentuk tidak teratur dan noduler, tidak ada batas yang jelas dengan jaringan sekitar dan tidak berkapsula. Konsistensinya padat atau seperti daging dengan adanya bagian yang empuk dan rapuh. Pada potongan melintang neoplasma ini berlobulasi, homogen, baur, putih keabu-abuan dan dapat memperlihatkan

(8)

adanya serabut. Warna coklat kemerah-merahan disebabkan karena pendarahan dan warna kuning karena nekrosis. Secara histopatologi struktur dasar dari fibrosarkoma terdiri atas kelompok sel-sel fibroblast yang muda dan serabut-serabut kolagen yang berjalan berputar-putar. Neoplasma ini lebih banyak mengandung sel dibandingkan dengan fibroma, sedangkan pembentukan serabut hanya sedikit, tetapi anaplasia yang hebat. Sel-sel neoplasma yang pleomorfik berbentuk spindle fusiform atau polygonal. Neoplasma yang tidak ada diferensiasi mempunyai sel-sel raksasa berinti banyak (multi nucleat) dan sel-sel berbentuk bizzare (ganjil), sitoplasma jelas berbeda dari serabut. Intinya bundar atau oval dan hiperkromatis, nucleoli berjumlah 2-5 buah dan umumnya sangat jelas. Gambaran mitosis tampak sangat tinggi. Pada fibrosarkoma terdapat banyak vaskularisasi, tetapi pembuluh darah yang terbentuk sangat jelek sehingga mudah terjadi pendarahan. Nekrosis terjadi akibat kekurangan darah dari jaringan neoplasma, dan infeksi sekunder disertai edema. Pertumbuhan fibrosarkoma biasanya cepat dan infiltratif. Sesudah operasi biasanya tumbuh kembali (residif) dan dapat bermetastasis. Neoplasma sekundernya mula-mula ditemukan dalam paru-paru, tetapi kemudian bisa tersebar ke jaringan lain.

3. Miksoma dan Miksosarkoma

Adanya mucin dalam bagian interseluler adalah bagian yang utama untuk membedakan miksoma dan miksosarkoma dari fibroma dan fibrosarkoma. Mucin ini biasanya dihasilkan oleh fibroblast yang dirusak.

(9)

Neoplasma ini jarang sekali pada hewan piaraan kecuali pada kelinci dan ayam yang dapat menderita miksoma oleh virus. Miksoma dapat ditemukan juga pada kuda, keledai, sapi, domba, dan anjing. Biasanya terjadi pada hewan tua tanpa ada perbedaan diantara breed atau jenis kelamin. Miksoma pada anjing merupakan bagian dari neoplasma campuran kelenjar mamae. Pada anjing neoplasma ini terdapat pada subkutis, mulut, pharing, tulang rusuk, sinus-sinus bagian kepala. Kadang-kadang dapat dijumpai pada permukaan endokardium jantung pada anjing dan sapi. Secara patologi anatomi miksoma dan miksosarkoma adalah pertumbuhan infiltratif dan tidak mempunyai bentuk tertentu. Konsistensi empuk, berlendir, tidak berkapsula, berwarna putih keabuan dengan adanya bagian yang jernih, kental melekat seperti madu. Secara histopatologi sukar membedakan antara yang tenang dan ganas karena sel-sel dari keduanya tidak dewasa (immature) dan bertipe mesenkim. Pada keduanya terdapat sel-sel yang cukup tersebar yang berada sendiri-sendiri atau dalam kelompok kecil. Pada bagian-bagian lain terdapat lebih banyak sel-sel dalam bentuk lingkaran lobulus atau helai-helai. Sel-sel neoplasma tersebar dalam suatu stroma mucin, bervakuola, basofilik, dan dipisah oleh septa serabut-serabut kolagen. Secara individual sel neoplasma berbentuk spindel, fusiform, poligonal atau seperti bintang (stellate). Sel-sel bersifat lebih pleomorfik dari pada fibroblast dan sangat menyerupai sel-sel mesenkim. Inti sel berbentuk bundar, ovoid atau memanjang dan terdapat banyak nukleoli. Sel-sel pada myxosrkoma tampak banyak bentuk-bentuk

(10)

mitosis sel. Pertumbuhan myxosarkoma bersifat infitratif, sehingga setelah operasi biasanya akan tumbuh kembali. Secara umum sifat metastasis adalah sama dengan fibrosarkoma. Neoplasma sekunder mula-mula terdapat pada paru-paru, selanjutnya bisa tersebar luas ke jaringan lain. 4. Histiositoma

Histiositoma jelas dapat dibedakan dari mastositoma, fibroma, dan sarkoma sel retikulum. Histiositoma sering ditemukan pada anjing dan lebih umum terdapat pada anjing muda dengan kejadian makin berkurang sebelum umur tua dimana tumor terjadi. Umur rata-rata anjing yang terserang yaitu 2 tahun dan tidak terdapat predisposisi breed dan jenis kelamin. Histiositoma biasanya terdapat secara soliter tetapi bisa juga multipel. Biasanya terdapat pada kulit atau subkutis dari axilla, telinga, kaki, telapak kaki, muka ,leher, thorax atau abdomen. Secara patologi anatomi histiositoma jarang sekali menjadi besar, biasanya berdiameter 1 cm. Berbentuk kubah atau kancing, papil, peduncle, dan kemungkinan multinoduler. Mempunyai batas jelas tetapi jarang berkapsul, berkonsistensi padat, berwarna putih atau abu-abu muda dan kadang-kadang bertitik-titik merah. Pada permukaan kulit penderita biasanya mengalami pernanahan. Secara histopatologi dengan pembesaran kecil, histiositoma menyerupai eksudat radang. Sel-sel neoplasma tersebar diantara serabut-serabut kolagen dan berkumpul di sekitar kelenjar kulit dan folikel rambut. Sel-sel dapat masuk ke dalam lemak subkutis, tetapi jarang memasuki epidermis. Disamping sel-sel histiosit terdapat campuran

(11)

sel-sel limfosit, neutrofil, sel mast, dan sel-sel plasma. Histiosit yang neoplastik berbentuk poligonal, fusiform atau spindel. Mengandung sejumlah bagian sitoplasma yang bersifat sedikit asidofil dan mempunyai batas yang tidak jelas. Sel-sel bercampur dengan jaringan ikat fibrosa tetapi tidak membentuk serat-serat. Pada daerah edematosa sel-sel menyerupai makrofag. Inti dari sel neoplasma ini besar dan bundar, ovoid, atau memanjang. Inti mempunyai satu nukleolus dan suatu anyaman kromatin yang uniform. Ciri khas neoplasma ini ialah adanya banyak bentuk-bentuk mitosis. Neoplasma ini tidak mempunyai banyak stroma dan umumnya mengalami infeksi sekunder dan terdapat jaringan granulasi pada bagian superfisial. Epidermis penutup kadang-kadang mengandung lepuh-lepuh. Sulit membedakan histiositoma dengan sel mast yang hilang granulnya. Sel tumornya adalah sel langerhans pada kulit dengan bentuk bulat sampai ovoid, indeks mitosisnya 10 per lapang pandang, kadang-kadang ada fokal nekrosis disertai infiltrasi limfosit serta ulcer ditemukan pada permukaan epidermis. Pertumbuhan histiositoma cepat dan tumor ini dapat terjadi dalam waktu 1-4 minggu. Pertumbuhan cepat ini dengan adanya bentuk-bentuk mitosis dengan sifat malignan, tetapi belum ada laporan mengenai adanya metastasis. Kadang-kadang histiositoma ini menghilang dengan sendirinya.

(12)

5. Mastositoma

Sel mast (mastocyt) adalah sel yang secara normal ditemukan pada kulit dan jaringan lain seperti saluran cerna dan respirasi. Sel mast merupakan bagian dari sistem imun yang mengandung histamin, heparin, dan enzim proteolitik. Mastosit adalah salah satu komponen normal dari jaringan ikat, ditemukan diseluruh tubuh, tetapi terutama disekitar kapiler dalam kulit dan hati. Dalam jaringan ikat longgar dari kulit dan subkutis, sel mastosit berbentuk pleomorf fusiform, bundar atau seperti bintang. Intinya bundar atau ovoid dan sebagaimana juga pada basofil tidak berlobulus. Ciri khas dari mastosit adalah mengandung granula dalam sitoplasma yang mengambil warna metakromatis dengan toluidin blue. Mastositoma sering ditemukan pada anjing, kucing, dan kuda. Kejadian mastositoma ini mencapai 20% dari semua tumor kulit anjing. Kebanyakan neoplasma timbul pada anjing umur 6-8 tahun. Ada juga yang terjadi pada umur kurang dari satu tahun. Neoplasma ini paling sering terjadi pada anjing Boston Terrier dan Boxer, English bulldog dan golden retriever baik jantan maupun betina.

Mastositoma terbanyak ditemukan pada dermis kulit. Biasanya merupakan pertumbuhan soliter, tetapi dapat juga multipel. Lebih dari 30% neoplasma ini ditimbulkan pada bagian posterior anjing (daerah glutea, perineum, kaki, dan jari-jari). Pada kaki ditemukan pada bagian lateral dari paha dan persendian lutut. Kira-kira 15% dari mastositoma berkembang dari kulit alat kelamin bagian luar (skrotum, prepusium,

(13)

vulva, penis). Bagian yang lain adalah abdomen, punggung, thorak, kaki depan, bahu, kepala, dan leher. Secara patologi anatomi diameter mastocytoma berkisar antara 1-12 cm. Bentuk neoplasma ini bundar atau oval, tetapi beberapa adalah pedunkel. Mastositoma tidak begitu jelas terpisahkan dari jaringan sekitarnya dan biasanya tidak mempunyai kapsula. Konsistensi biasanya keras, tetapi ada yang terasa empuk seperti pembengkakan pada kulit. Bidang sayatan berlobus-lobus atau membentuk lingkaran dan berwarna merah jambu, oranye, atau putih keabu-abuan. Kadang-kadang ditemukan titik atau garis-garis merah atau kuning. Secara histopatologi, mastositoma biasanya membentuk helai-helai sel atau deretan sel-sel yang teratur. Biasanya sel-sel ini terletak agak jauh, jelas, dan di kelilingi oleh ruangan-ruangan jernih. Serabut-serabut kolagen ditemukan diantara kelompok sel neoplasma, tetapi bukan sel neoplasma membentuk kolagen atau retikulum. Sel neoplasma yang berbentuk bundar atau ovoid dan batas sitoplasma yang jelas dan inti yang bundar atau ovoid ditengah-tengahnya. Sel-sel neoplasma mempunyai 1-3 nukleoli yang jelas. Bentuk-bentuk mitosis jarang ditemukan, walaupun pada neoplasma ganas. Sitoplasma dari mastosit berbentuk lingkaran yang lebar disekeliling inti dan mengandung banyak butir-butir besar berwarna tua, sedangkan neoplasma yang tumbuh cepat hanya mempunyai butir sedikit atau banyak tetapi halus. Sangat sulit menentukan keganasan pada neoplasma ini karena sel-sel ini mempunyai bentuk dan besar yang uniform dan bentuk mitosis yang tidak banyak. Kriteria histologis yang

(14)

paling baik untuk menentukan keganasan ialah adanya pleomorfism, hiperseluler, invasi ke dalam stroma, adanya sel raksasa (multinuclear cell), hiperkromatis sel, dan ada bentuk mitosis. Secara histologis terbukti keganasan yang terdapat pada kira-kira 28% dari semua mastocytoma, tetapi hanya 10-20% neoplasma yang ganas ini menunjukkan metasatasis. 6. Squamous Cell Carcinoma

Squamous cell carcinoma merupakan karsinoma yang paling sering terjadi yang ditandai oleh adanya sel-sel epitel bersusun banyak dari mana ia berasal. Adanya tidaknya pertandukan tergantung pada epitel asalnya. Tidak terdapat pigmentasi dan pembentukan papil-papil kedalam neoplasmanya. Pada neoplasma yang cukup terdiferensiasi, urutan dari lapisan-lapisan tidak tampak dan jaringan ikat dibawahnya yaitu stratum germinativum basal yang berwarna tua, stratum spinosum dengan sel-sel yang lebih besar dan pucat, yang pelan-pelan menipis untuk bersatu dengan stratum corneum. Neoplasma akan mengalami pertandukan dan keratohyalin yang berwarna merah dari stratum corneum. Neoplasma akan berada ditengah-tengah dari masa epitel dan karena tekanan sel-sel yang tumbuh akan menjadi sangat padat berbentuk bundar dan berlamel-lamel. 7. Melanoma

Melanoma merupakan neoplasma jinak pada pigmen melanin. Melanin pada anjing timbul dari melanoblast yang terdapat pada kebanyakan bagian tubuh dan kemungkinan juga dari kromatofore pada iris. Melanoblast masuk kedalam kulit melalui “neural crest cell” atau dari

(15)

sel-sel basiler pada epidermis. Melanoma banyak dilaporkan pada anjing, terutama yang bersifat ganas. Melanoma jinak dan ganas terjadi sebanyak 80% pada kuda yang berwarna abu-abu, tetapi jarang pada kuda berwarna lain. Melanoma banyak terjadi pada anjing berumur 7-14 tahun, terutama anjing dengan warna kulit gelap. Secara patologis anatomi, melanoma ganas berdiameter 0,5-3 cm atau rata-rata 1,5 cm. Neoplasma yang ganas lebih besar dari pada yang jinak. Bentuknya bundar atau ovoid atau peduncle dan biasanya cukup jelas walaupun tidak berkapsul. Neoplasma biasanya padat dan berwarna coklat tua, hitam atau coklat dengan bintik abu-abu. Neoplasma yang sangat ganas biasanya kurang berpigmen dibandingkan dengan yang lebih tenang. Kulit yang menutupi neoplasma ini biasanya bernanah karena ada infeksi sekunder. Secara histopatologi tidak adanya metastasis atau invasi yang jelas. Sel-sel neoplasma jinak biasanya membentuk kelompok-kelompok atau seperti berkas. Sel neoplasma berbetuk bundar, oval atau spindel. Inti selnya bundar atau oval dan biasanya terdesak oleh melanin ke tepi. Sel neoplasma mempunyai beberapa nucleoli dan gambaran mitosis yang banyak. Ciri khasnya adalah sitoplasmanya mengandung banyak pigmen melanin.

8. Lipoma dan Liposarkoma

Lipoma merupakan tumor jinak pada jaringan lemak. Lipoma dikelompokkan sebagai tumor kulit karena sering tumbuh didaerah tepat dibawah kulit. Lipoma sangat umum pada anjing, terutama dengan bertambahnya usia. Kelompok hewan yang sering terkena lipoma antara

(16)

lain Doberman Pinschers, Cocker Spaniel, Dachshund, Labrador Retriever, Weimaraners dan Schnauzers Miniatur. Hal ini penting untuk membedakan lipoma dari massa kulit yang lebih serius. Lipoma biasanya berbatas tegas, halus, dan cukup bergerak. Dapat berbentuk seperti anggur dan ditemukan di sepanjang tulang rusuk anjing atau didaerah abdomen. Lipoma yang berbentuk peduncle kadang-kadang menyebabkan strangulasi usus. Kebanyakan lipoma tidak memerlukan perawatan medis, kecuali dapat mengganggu pergerakan anjing. Sedangkan liposarkoma merupakan tumor ganas pada jaringan lemak dan jarang sekali terjadi tetapi pernah dilaporkan dalam subkutis bagian bahu, sternum, abdomen dan hati anjing tua. Secara patologi anatomi, liposarkoma sama dengan lipoma tetapi umumnya lebih padat. Liposarkoma jarang sekali terjadi sehingga belum ada laporan tentang metastasenya.

9. Limfosarkoma

Merupakan salah satu kanker yang paling umum pada anjing domestik. Sementara lymphosarcoma biasanya ditandai dengan tumor di kelenjar getah bening, hati, limpa, dan atau sum-sum tulang. Ada berbentuk nodul bulat yang muncul pada kulit anjing.

10. Papilloma

Disebut juga “kutil” dan merupakan tumor jinak yang muncul dari kulit, selaput lendir dan atau saluran yang berhubungan dengan jaringan kelenjar. Umumnya papiloma terdapat pada kulit terbungkus oleh epitel pipih berlapis disertai proses pertandukan, tidak berpigment, dan tanpa

(17)

adanya bentuk-bentuk kulit. Papiloma dapat muncul dalam jumlah besar, tapi untungnya tidak berbahaya dan menyakitkan. Papiloma disebabkan oleh virus dan cenderung terlihat pada anjing muda dan dewasa yang immunocompromised. Papiloma lebih sering terjadi pada Pudel, Cocker Spaniel, Kerry Biru Terriers, Schnauzers Miniatur dan Pugs. Lesi sering muncul di kelopak mata, di wilayah genital, di belakang atau dibibir, gusi, lidah, langit-langit mulut atau moncong. Papiloma virus menular antara anjing, tetapi bukan dari anjing ke orang atau hewan lain. Papiloma jarang bermetastasis ke karsinoma sel skuamosa. Papiloma juga dapat berubah menjadi borok dan berdarah sehingga membuat hewan tidak nyaman. 11. Perianal Adenoma

Merupakan massa yang berkembang dari kelenjar disekitar anus. Tumor tampak seperti kelompok kecil menyerupai buah anggur dan sering berdarah. Tumor perianal bisa sangat memperburuk anjing yang terkena dampak karena dapat bermetastasis. Kastrasi dapat memperkecil kemungkinan terkenal perianal adenoma pada anjing jantan.

12. Tumor Kelenjar Sebaseous

Merupakan massa kecil tumor yang jinak yang dapat soliter atau muncul dalam kelompok dan biasanya terkumpul seperti kutil atau kembang kol, mulai dari beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter dengan diameter yang berbeda-beda. Tumor biasanya berwarna merah muda, kekuningan atau gelap berpigmen dan mungkin berminyak, ulserasi atau berbulu. Pada anjing, tumor umumnya tumbuh di daerah ventral

(18)

abdomen, tetapi dapat juga muncul dibagian lain. Tumor juga bisa terlihat di kelopak mata dan kaki pada anjing yang lebih tua. Ada beberapa jenis tumor kelenjar sebaceous anjing termasuk hiperplasia sebaceous nodular, epitheliomas sebaceous dan adenoma sebaceous dan sering terlihat pada anjing berumur tua terutama ras Beagles, Pudel, Dachshund, Cocker Spaniel, Schnauzers Miniature, Lhasa Apsos, Shih Tzus, Malamute, Siberian Huskies dan setter Irlandia.

13. Hemangioma

Hemangioma adalah neoplasma jinak/tenang dari sel-sel endotel pembuluh darah. Hemangioma sering ditemukan pada anjing, tetapi juga ditemukan pada kuda, sapi, domba, ayam, dan babi. Pada anjing neoplasma ini rata-rata terjadi pada umur 9 tahun, tetapi pernah ditemukan pada anjing berumur 4 tahun. Pada hewan umur tua sering ditemukan hemangioma scrotum terutama pada anjing dan babi. Belum diketahui apakah breed dan kelamin merupakan faktor predisposisi. Neoplasma ini biasanya soliter, tetapi bisa juga multipel. Pada anjing biasanya ditemukan pada kulit dan subkutis. Pada babi daerah inguinalis lateral (flank), leher dan kelenjar mammae dapat juga ditemukan. Limpa juga dapat terserang dan pernah dilaporkan pada plexuschoroid dalam ventrikel otak keempat.

Secara patologi anatomis, hemangioma bisa besar atau kecil. Pada kulit bentuknya bundar atau ovoid dan ada berbentuk peduncle. Hemangioma mempunyai batas yang jelas, tetapi jarang mempunyai kapsula. Konsistensinya empuk atau seperti spons dan warnanya coklat tua

(19)

atau merah sekali. Secara histopatologi, hemangioma terdiri atas ruangan-ruangan yang besar dengan bentuk yang agak uniform. Ruangan vaskuler dilapisi oleh satu lapis sel endotel. Septa-septa jaringan ikat memisahkan jalan-jalan vaskuler ini. Pendarahan sekunder, nekrosis dan infeksi sekunder sering ditemukan. Proses hemangiektasis dapat terjadi pada neoplasma macam ini.

14. Hemangiosarkoma

Hemangiosarkoma (angiosarkoma, hemangio-endotelioma) adalah neoplasma ganas dari sel-sel endotel. Hemangiosarkoma sering terjadi pada anjing dan dapat juga ditemukan pada hewan-hewan piaraan lain. Kebanyakan anjing umur 8 tahun menderita neoplasma ini, tetapi pernah ditemukan pada anjing umur 3 tahun. Pada hewan yang lain dapat ditemukan terutama yang berumur tua. Tidak ada bukti bahwa ras dan kelamin sebagai faktor predisposisi. Hemangiosarkoma terdapat pada tempat-tempat yang sama dengan hemangioma. Tempat yang paling umum adalah kulit dan limpa pada anjing. Pertumbuhan hemangiosarkoma bersifat cepat, karena termasuk neoplasma yang ganas. Metastasisnya juga cepat, sehingga dan sering timbul kembali setelah operasi. Hemangiosarkoma dalam limpa biasanya sudah mengadakan metastasis sebelum dapat didiagnosa. Metastasis neoplasma ini dapat cepat ditemukan dalam paru-paru, kelenjar limfe regional, hati, peritoneum, omentum, jantung, dan alat tubuh dalam lainnya.

(20)

Secara patologi anatomis, ukuran hemangiosarkoma sangat bervariasi. Pada limpa anjing biasanya masif. Umumnya hemangiosarkoma tidak mempunyai batas yang jelas dan tidak berkapsula, berkonsistensi kenyal atau seperti spons dan berwarna merah keabu-abuan dengan bagian-bagian berwarna merah tua. Secara histopatologi, hemangiosarkoma terdiri atas sel-sel endotel muda yang umumnya membentuk ruang-ruang vaskuler pada jaringan berupa celah kecil. Pada neoplasma dengan banyak sekali sel-sel harus dibedakan antara hemangiosarkoma dari fibrosarkoma. Pembuluh-pembuluh yang dibentuk oleh neoplasma ini adalah rapuh dan sering mengakibatkan pendarahan. Pendarahan dan nekrosis adalah perubahan yang tetap pada neoplasma ini. Besar dan bentuk sel-sel neoplasia sangat bervariasi, tetapi biasanya gepeng (spindel) disertai dengan proses seluler yang mengadakan anastomose. Intinya bundar atau ovoid dan hiperkromatis dan bentuk mitosis sering ditemukan. Jumlah jaringan ikat bervariasi dan biasanya sulit untuk dibedakan dari jaringan neoplasma. Stroma sering mengalami hyalinisasi dan juga ditemukan infiltrasi sel-sel limfosit yang polimorf dan makrofag dengan hemosiderin di dalamnya.

15. Tricoepthelioma

Tricoepthelioma merupakan neoplasma ganas yang timbul dari folikel rambut keratinosit dan dilaporkan hanya terjadi pada anjing. Tingkat kejadian tricoepthelioma pada anjing sebesar 5,3%-18% dari keseluruhan kasus tumor kulit pada anjing (Sharief and Monier, 2006).

(21)

Pada anjing tricoepthelioma dapat tumbuh pada daerah punggung dan tungkai. Secara patologi anatomis, tricoepthelioma berbentuk seperti bunga tajam, berwarna merah muda, berbulu dengan kontur tidak teratur dan terasa lembut ketika dipalpasi, melekat erat pada kulit dan jaringan sehingga dapat menimbulkan kepincangan pada anjing. Sedangkan secara histopatologi, tricoepthelioma menunjukkan adanya beberapa pulau yang berbentuk seperti struktur folikel rambut dikelilingi oleh sel-sel epitel dengan inti hiperkromatik dan hanya sedikit sitoplasma eosinofilik. Beberapa sel memiliki sitoplasma granular dan membentuk ruang kistik. Walaupun termasuk dalam neoplasma ganas, tetapi tricoepthelioma tidak mengalami metastase ke organ lain (Shivakumar et al., 2014).

2.4 Pembuatan Preparat Histologi

Pertama-tama jaringan direndam ke dalam formalin ber-buffer fosfat 1% sebanyak 15-20x volume jaringan, dan dibiarkan dalam suhu kamar selama 24 jam. Setelah jaringan selesai difiksasi dan dimasukkan dalam cassette, jaringan dipindahkan untuk dehidrasi dengan alkohol secara berturut-turut dengan konsentrasi alkohol 70%, 80%, 90%, 96% dengan lamanya waktu masing-masing perendaman adalah 2 jam.

Tahap selanjutnya adalah clearing. Clearing dilakukan untuk mengeluarkan alkohol dari jaringan dengan merendam jaringan dalam xylene. Kemudian, keluarkan jaringan dari cassette. Setelah itu jaringan siap untuk dimasukkan ke dalam blok parafin. Kemudian lakukan embedding atau impregnasi dan blocking. Organ ditanam pada blok yang telah disediakan

(22)

kemudian disimpan dalam lemari es selama 24 jam. Setelah itu organ dipotong (cutting) dengan menggunakan mikrotom dengan ketebalan 4-5 mikron.

Proses selanjutnya adalah organ diwarnai dengan pewarnaan Harris-Hematoksilin-Eosin. Kemudian dilakukan proses mounting yaitu penutupan preparat dengan cover glass dimana digunakan permount sebagai perekat. Preparat histologi diamati di bawah mikroskop dan dicatat perubahan mikroskopis yang ditemukan (Berata et al, 2010).

1.4.1 Prosedur Pewarnaan Harris Hematoksilin-Eosin

Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut : Pertama-tama dilakukan deparafinisasi dalam xylol selama 3 x 5 menit. Selanjutnya lakukan dehidrasi dalam larutan alkohol 100% sebanyak 2 kali dengan durasi masing-masing 5 menit, bilas dengan aquades selama 1 menit, dan inkubasikan dalam larutan hematoksilin Harris selama 15 menit. Kemudian celupkan naik turun dalam aquades selama 1 menit, selanjutnya celup dalam campuran asam-alkohol secara cepat 5-7 celup cek diferensiasi warna dibawah mikroskop, warna tidak boleh sampai pucat. Berikutnya bilas dalam aquades selama 1 menit, dan bilas kembali dengan aquades selama 15 menit. Celup sebanyak 3-5 kali dalam larutan ammonium atau lithium karbonat hingga potongan berwarna biru cerah dan kemudian cuci dalam air mengalir selama 15 menit. Bila pencucian tidak maksimal jaringan sulit terwarna oleh eosin. Setelah itu, lakukan inkubasi dalam eosin selama 2 menit, setelah

(23)

selesai lakukan dehidrasi dalam alkohol dengan konsentrasi 96% dan 100% masing-masing selama 3 menit. Setelah itu dilakukan pencucian dalam xylol selama 2 x 2 menit (Berata et al, 2010).

Gambar

Gambar 2. Lapisan-lapisan Kulit  Sumber : Goeser 2008

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “PENGARUH BENTONIT KOMERSIAL DAN SERAT DAUN NANAS PADA SIFAT MEKANIK DAN KECEPATAN PEMBAKARAN DARI

Lebih lanjut lagi, dengan adanya Space Force tersebut dapat dianggap sebagai tindakan yang bertentangan dengan isi Pasal 4 the Outer Space Treaty 1967 (The OST 1967) yang

Dalam hal ini SIG mempunyai manfaat yang dapat digunakan untuk menganalisis dalam proses penentuan lokasi bandara yang sesuai dengan parameter yang telah ditentukan, yaitu

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui metode Quantum Teaching,. Tempat

Jika korban / pasien tidak bernapas, bantuan napas dapat dilakukan melalui Jika korban / pasien tidak bernapas, bantuan napas dapat dilakukan melalui mulut ke mulut, mulut ke

(E) Mereka menganggap pekerjaan sebagai Mereka menganggap pekerjaan sebagai sesuatu yang harus dilakukan untuk dapat sesuatu yang harus dilakukan untuk dapat bertahan hidup, akan

Dalam penilitian ini peneliti sendiri sebagai instrumen utama, sehingga dimungkinkan untuk menjaring data yang utuh yang tidak dapat diperoleh dengan menggunakan alat lain di

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak dengan kegiatan menggambar melalui teknik memercik pada anak kelompok B TK Aisyiyah