1
Analisis Rasio Profitabilitas dan Solvabilitas Terhadap
Kinerja Keuangan PT.
Ace Hardware
Tbk
Tahun 2015-2019
Rizky Aprillia Damayanti
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
rizkyaprillia@student.gunadarma.ac.id
Heru Purnomo, SE., MM.
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Teknologi Informasi Universitas Gunadarma
heru_p@staff.gunadarma.ac.id
ABSTRAKSI
Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan PT. Ace Hardware Tbk dengan menggunakan rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas. Data yang digunakan ialah berupa data sekunder berdasarkan laporan keuangan PT. Ace Hardware Tbk tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.
Metode yang digunakan dalam penulisan ini ialah metode analisis rasio profitabilitas menggunakan return on asset dan net profit margin serta analisis rasio solvabilitas dengan menggunakan debt to asset ratio dan debt to equity ratio.
Hasil analisis rasio profitabilitas didapati bahwa perusahaan dalam kondisi kurang baik dalam menghasilkan laba. Sementara hasil analisis rasio solvabilitas didapati bahwa perusahaan dalam kondisi baik sehingga secara keseluruhan perusahaan dapat terhindar dari resiko utang.
Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas ( 17 hal + 3 lampiran )
2
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya tentu meningkat pesat. Salah satunya adalah peralatan rumah tangga. Peralatan rumah tangga saat ini dinilai sangat canggih sehingga dapat mempermudah pekerjaan sehari-hari. Banyaknya kemudahan yang diberikan dalam suatu produk tersebut sangat menarik minat konsumen untuk membeli produknya. Salah satu tempat yang seringkali dikunjungi konsumen untuk mencari peralatan ruman tangga ialah Ace Hardware. Tempat ini seringkali dikunjungi oleh konsumen karena produk yang tersedia cukup lengkap dengan beragam merk dan harga, mulai dari yang termurah hingga termahal. Selain peralatan rumah tangga, Ace Hardware juga menyediakan beragam kebutuhan lifestyle seperti automotive, furniture, houseware and gift, sporting goods and pet supplies, serta home appliances. Perusahaan ini seringkali memberikan diskon harga yang menguntungkan sehingga semakin menarik minat konsumen.
Seperti pada tahun 2016, Ace Hardware menghadirkan program Ace Rewards yang merupakan program keanggotaan Ace sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan setia Ace. Ace Rewards itu sendiri menghadirkan program “Member Dapat Lebih” yang berlangsung hingga 23 Agustus 2016 di seluruh gerai Ace Hardware di Indonesia. Program ini memberikan penawaran khusus untuk anggota pemilik kartu Ace Rewards, seperti harga spesial untuk berbagai produk pilihan. Selain itu, pemilik kartu tersebut dapat mengumpulkan poin yang lebih banyak dari biasanya yang dapat digunakan untuk membayar belanjaan (Pay With Point). Dalam periode program tersebut, poin yang digunakan untuk membayar dapat mencapai 50% dari total belanja. Tentunya hal ini sangat menarik minat konsumen apalagi produk yang ditawarkan dinilai berkualitas.
Sampai dengan Juli 2020, Ace Hardware tercatat telah membuka gerai sebanyak 205 gerai di seluruh Indonesia. Bahkan ditengah pandemi COVID 19 yang membuat beberapa brand ternama gulung tikar, Ace Hardware tetap membuka gerai baru sebanyak 10 gerai yang terletak di Depok, Bogor, Gorontalo, Makasar, Mojokerto, Yogyakarta, Pamulang, Riau, Medan dan Semarang.
VP Investor Relations and Corporate Secretary PT Ace Hardware Indonesia Tbk Helen Tanzil mengonfirmasi bahwa di masa pandemi ini, Ace Hardware hanya membuka toko yang benar-benar sudah siap untuk dibuka, sementara toko yang masih dalam perencanaan atau belum disiapkan akan ditunda pembukaannya. Pada awal tahun 2020, Ace Hardware menargetkan dapat membuka 10-15 gerai baru, namun yang terealisasikan hanya mencapai sepuluh buah. Jumlah tersebut juga masih dibawah realisasi pembukaan gerai di tahun 2019, yang mana pada tahun tersebut Ace Hardware berhasil membuka 23 gerai baru di seluruh Indonesia. Sejak tahun 2007, salah satu strategi perseroan Ace Hardware dalam menjaga pertumbuhan penjualan sekitar 15% ialah pembukaan gerai baru sehingga perusahaan ini terus meningkatkan jumlah gerainya.
Untuk membuka gerai baru tentu diperlukan dana yang tidak sedikit. Per kuartal I/2020, Ace Hardware sudah menyerap belanja modal Rp. 65 miliar dari alokasi sepanjang tahun 2020. Dari 205 gerai yang telah dibuka oleh Ace Hardware, tentu biaya yang telah dikeluarkan bernilai fantastis. Namun walaupun biaya yang dikeluarkan fantastis, perusahaan ini tidak mengalami kebangkrutan bahkan ditengah pandemi COVID 19 ini.
Walaupun demikian, sepanjang berdirinya PT Ace Hardware ini, tidak dapat dipungkiri bahwa perusahaan ini mengalami naik turun. Dalam kurun waktu lima
3 tahun terakhir, beberapa gerai terpaksa harus ditutup untuk menanggulangi kerugian yang dialaminya. Selain gerai offline, perusahaan ini juga mluncurkan layanan dalam bentuk online berupa situs belanja online bernama “Ruparupa” (www.ruparupa.com). Dengan hadirnya situs ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi pelanggan yang ingin berbelanja produk Ace Hardware dari manapun dan kapanpun. Selain itu, dengan adanya situs ini, diharapkan akan menambah keuntungan bagi perusahaan, karena kemudahan yang diberikan. Mungkin banyak daerah-daerah yang belum tersentuh oleh perusahaan ini, sehingga pelanggan yang ingin membeli produk Hardware harus menempuh perjalanan yang cukup jauh. Namun dengan adanya situs ini, tentu pelanggan akan lebih mudah untuk mengakses dan berbelanja.
Dengan 205 gerai offline di seluruh Indonesia, ditambah dengan situs belanja online, Ace hardware telah berupaya keras untuk meningkatkan kinerja keuangannya. Namun dari seluruh jumlah gerai offline dan online yang tersedia, belum dapat dipastikan bahwa keuangan PT Ace Hardware dinilai sehat. Untuk itu, perusahaan harus melihat apakah kondisi keuangan perusahaannya dapat dinilai sehat atau tidak. Dengan demikian maka penulis mencari data keuangan perusahaan tersebut di mulai pada bulan Oktober 2020 untuk melakukan analisis terhadap kinerja keuangannya.
Salah satu alat yang digunakan untuk melihat tingkat kesehatan suatu perusahaan adalah dalam wujud laporan keuangan yang disusun pada setiap akhir periode. Laporan keuangan ini berisi pertanggungjawaban dalam bidang keuangan atas berjalannya suatu usaha. Menurut Kasmir (2008:7) laporan keuangan ialah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Metode yang digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan sedang baik atau buruk adalah dengan cara analisis laporan keuangan. Salah satu analisis yang banyak digunakan adalah analisis rasio keuangan karena merupakan metode yang paling cepat untuk mengetahui kinerja keuangan.
Dalam melakukan analisis rasio keuangan, diperlukan perhitungan rasio-rasio keuangan yang mencerminkan aspek-aspek tertentu. Analisis laporan keuangan akan memberikan hasil terbaik jika digunakan dalam suatu kombinasi untuk menunjukkan suatu perubahan kondisi keuangan atau kinerja operasional selama periode tertentu. Sofyan Safri Harahap (2001:301) mengelompokkan beberapa jenis rasio untuk mengukur kinerja keuangan, salah satunya ialah rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas.
Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan hutang jangka panjang. Rasio solvabilitas dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu debt asset ratio, debt to equity ratio, dan long term debt to equity ratio.
Sedangkan rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan lain-lain. Rasio profitabilitas dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu gross profit margin, net profit margin, dan return on equity.
KAJIAN PENELITIAN TERDAHULU
Berikut ini kajian penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh penulis lainnya :
4
Tabel Penelitian Terdahulu
No Penulis, Tahun, Jurnal Variabel Metode Analisis Hasil Penelitian 1. Suhendro, Dedi. 2018. “Analisis Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Menggunaka n Rasio Keuangan pada PT Unilever Indonesia Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)” At-Tawassuth, Vol. III, No. 1, Hal. 482-506 Variabel independen (Exogeneus variabel) : Rasio Keuangan Variabel dependen (Endogeneus variabel) : Kinerja Keuangan Analisis rasio likuiditas, analisis rasio manajemen aset, analisis rasio manajemen utang, analisis rasio profitabilitas 1. Tingkat likuiditas PT Unilever Tbk mengalami penurunan secara keseluruhan 2. Current ratio PT Unilever Tbk cenderung mengalami penurunan yang meandakan keadaan likuiditas perusahaan kurang baik
3. Quick ratio PT Unilever Tbk juga menurun sehingga dalam memenuhi kewajiban lancarnya belum dapat dikatakan baik.
4. Rasio manajemen aset PT Unilever Tbk mengalami peningktan secara keseluruhan. 5. Rasio manajemen utang PT Unilever Tbk total hutang terhadap total aktiva sudah cukup baik.
6. Rasio profitabilitas PT Unilever Tbk menunjukkan kinerja perusahaan yang kurang baik 2. Efriyanti, Farida dkk. 2012. “Analisis Kinerja Keuangan sebagai Dasar Investor dalam Menanamkan Modal pada PT Bukit Asam Tbk” Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 3, No. 2, Variabel independen (Exogeneusv ariabel) : Rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan stabilitas usaha Variabel dependen (endogeneus variabel) : Analisis kuantitatif menggunakan rasio likuiditas (current ratio dan cash ratio), rasio solvabilitas (total debt to equity ratio dan total debt to asset ratio), rasio aktivitas (total asset turn over dan perputaran persediaan),
1. Current ratio dan cash ratio cenderung meningkat selama tiga tahun (2009-2011), menunjukkan bahwa kinerja keuanga PT Bukit Asam Tbk baik.
2. Dilihat dari sudut
solvabilitas, PT Bukit Asam Tbk selama tiga tahun (2009-2011) menunjukkan tingkat kinerja keuangan yang baik. 3. Ditinjau dari sudut aktivitas, PT Bukit Asam Tbk selama tiga tahun (2009-2011) menunjukkan tingkat kinerja keuangan yang cukup baik. 4. Ditinjau dari sudut
5 No Penulis, Tahun, Jurnal Variabel Metode Analisis Hasil Penelitian Hal. 299-316 Kinerja keuangan Rasio profitabilitas (return on investment)
Tbk selama tiga tahun (2009-2011) menunjukkan kinerja keuangan yang cukup baik. 3. Kaunang, Swita Angelina. 2013. “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Cipta Daya Nusantara Manado” Jurnal EMBA, Vol. 1, No. 4, Hal. 1993-2003 Variabel independen (exogeneus variabel) : Rasio rentabilitas, rasio likuiditas, dan rasio solvabilitas Variabel dependen (endogeneus variabel) : Kinerja Keuangan Metode analisis deskriptif menggunakan analisis rasio likuiditas (current ratio, quick ratio dan cash ratio), rasio solvabilitas (debt to asset ratio, debt to equity ratio, dan long term debt to equity ratio), dan rasio profitabilitas (profit margin on sales, net profit margin, dan return on equity)
1. Ditinjau dari sudut likuiditas, kinerja keuangan PT. Cipta Daya Nusantara Manado sudah dalam kondisi baik dalam hal perhitungan current ratio dan quick ratio, akan tetapi pada cash ratio perusahaan masih kurang. 2. Untuk rasio solvabilitas, hanya debt to asset ratio yang cukup meningkat, sedangkan perhitungan debts to equity ratio mengalami penurunan. 3. Untuk rasio rentabilitas, perusahaan mengalami penurunan, dimana
keuntungan yang dimiliki oleh perusahaan sangat rendah. 4. Kinerja keuangan dari PT. Cipta Daya Nusantara Manado belum berjalan dengan baik.
4. Sipahelut, Riana Christy dkk. 2017. “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan” ISSN 2303-2274, Jurnal EMBA Vol. 5, No. 3, Hal. 4425-4434 Variabel independen (eksogeneus variabel) : Rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas Variabel dependen (endogeneus variabel) : Kinerja Analisis rasio keuangan yaitu dengan rasio likuiditas (current ratio, quick ratio, dan cash ratio), rasio solvabilitas (debt to assets ratio, debt to equity ratio, dan long term debt to equity ratio), rasio aktivitas (inventory turnover, receibale
1. Kinerja keuangan PT. Astra Internasional berdasarkan rasio likuiditas dan rasio aktivitas cukup baik, berdasarkan rasio solvabilitas dan rasio
profitabilitas baik.
2. Kinerja keuangan PT. Astra Otoparts berdasarkan rasio likuiditas kurang baik.
Berdasarkan rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas baik.
3. Kinerja keuangan PT. Gajah Tunggal berdasarkan rasio likuiditas cukup baik.
Berdasarkan rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas kurang baik. Berdasarkan rasio aktivitas baik.
6 No Penulis, Tahun, Jurnal Variabel Metode Analisis Hasil Penelitian keuangan turnover, dan
working capital turnover), rasio profitabilitas (net profit margin, return on assets, dan return on equity) 5. Penulisan ilmiah oleh Putri Eriska Indriani, 2020. “Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas terhadap Kinerja Keuangan PT. Semen Indonesia Tbk Periode 2014-2018” Variabel independen (eksogeneus variabel) : Rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas Variabel dependen (endogeneus variabel) : Kinerja keuangan Metode analisis kuantitatif menggunakan analisis rasio likuiditas (current ratio dan quick ratio), rasio solvabilitas (debt to asset ratio dan debt to equity ratio) dan rasio profitabilitas (return on assets dan return on equity)
1. Berdasarkan rasio likuiditas, PT. Semen Indonesia Tbk dalam keadaan kurang baik, tetapi dapat menjamin utang lancar menggunakan aktiva lancar non persediaan. 2. Berdasarkan perhitungan rasio solvabilitas dapat dikatakan PT. Semen
Indonesia Tbk dalam keadaan baik.
3. Berdasarkan perhitungan rasio profitabilitas dapat dikatakan PT. Semen
Indonesia Tbk dalam keadaan kurang baik.
4. Berdasarkan perhitungan dari keseluruhan rasio keuangan dapat disimpulkan bahwa PT. Semen Indonesia Tbk memiliki kinerja
keuangan yang cukup baik.
METODOLOGI PENELITIAN
Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini ialah kinerja keuangan pada PT. Ace Hardware Tbk yang beralamat di Gedung Kawan Lama Lantai 5 Jl. Putri Kencana No. 1 Meruya Kembangan Jakarta 11610. Unit analisis yang digunakan adalah laporan keuangan yang terdiri dari laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi.
Jenis dan Sumber Data Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh
7 dan dicatat oleh pihak lain) yaitu melalui media cetak dan internet yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan yang telah tersusun dalam arsip (data dokumen) yang dipublikasikan.
Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penulisan ini ialah berupa laporan keuangan PT. Ace Hardware Tbk pada tahun 2015 sampai tahun 2019. Data tersebut diperoleh dari www.idx.co.id yang merupakan situs resmi BEI (Bursa Efek Indonesia).
Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penulisan ini dengan cara mengumpulkan dokumen atau sering disebut metode dokumentasi yang merupakan sebuah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengumpulkan berbagai dokumen yang berkaitan dengan masalah penelitian. Dokumen ini dapat berupa dokumen pemerintah, hasil penelitian, foto-foto atau gambar, buku harian, laporan keuangan, undang-undang, hasil karya seseorang dan sebagainya. Dokumen tersebut dapat menjadi data penunjang dalam mengeksplorasi masalah penelitian. Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan ialah data sekunder yang diperoleh dari situs
www.idx.co.id berupa laporan keuangan PT. Ace Hardware Tbk tahun 2015-2019.
Metode Analisis Data
Metode yang digunakan dalam penulisan ini ialah analisis deskriptif kuantitatif yang merupakan metode analisis data dengan menjelaskan suatu penelitian dengan menggunakan angka-angka berupa tabel, grafik, varians, data keuangan dan lain-lain.
Sedangkan alat analisis yang digunakan dalam penulisan ini ialah : 1. Rasio Profitabilitas
a. Return on Asset (ROA)
Menurut Kasmir (2011:210), standar rata-rata industri untuk return on asset adalah 30%, semakin besar return on asset maka semakin baik keadaan operasi perusahaan.
b. Net Profit Margin
Menurut Kasmir (2008:201) standar umum rata-rata industri untuk net profit margin adalah 20%, jika berada di atas rata-rata industri maka margin laba suatu perusahaan baik, begitupun sebaliknya.
2. Rasio Solvabilitas
𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝒐𝒏 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 = 𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒆𝒕
×
100%8 a. Debt to Asset Ratio
Menurut Kasmir (2008:156), standar pengukuran rata-rata industri adalah 35%. Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko keuangannya. Sebaliknya, semakin rendah rasio ini maka akan semakin rendah resiko keuangannya
b. Debt to Equity Ratio
Menurut Kasmir (2008:159), standar umum rata-rata industri sebesar 90%, bila di atas rata-rata maka perusahaan dianggap kurang baik. Semakin kecil rasio ini maka akan semakin tinggi tingkat pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham dan semakin besar perlindungan bagi kreditor jika terjadi penyusutan nilai aktiva atau kerugian besar.
PEMBAHASAN
Sampel Penelitian
Gambaran Umum Sampel Penelitian
PT. Ace Hardware Tbk berdiri pada tahun 1995. Gerai pertama dibuka pada tahun 1996 di Karawaci, Tangerang, Jawa Barat. Perusahaan ini terus berkembang sebagai perusahaan ritel dan kini telah menjadi perusahaan terkemuka di sektor ritel perlengkapan rumah tangga dan gaya hidup di Indonesia.
Untuk menawarkan produk terbaik dan berkualitas kepada konsumen di seluruh Indonesia, PT. Ace Hardware terus menambah jumlah gerai baru. Sampai dengan tahun 2019, perusahaan ini telah memiliki 197 gerai dengan luas total mencapai 474.380 m2 dan tersebar di 45 kota dan 26 provinsi di Indonesia, termasuk pembukaan Ace Xpress di tahun 2018 yang berupa gerai dengan luas kurang dari 1000 m2.Tak berhenti sampai disitu, perusahaan ini terus menambah gerai hingga sampai dengan Juli 2020, tercatat bahwa sebanyak 205 gerai telah dibuka di seluruh Indonesia.
Bersama dengan Group, PT. Ace Hardware meluncurkan sebuah situs belanja online dengan nama “Ruparupa” (www.ruparupa.com) pada 25 April 2016. Hal ini didasari oleh perkembangan teknologi yang pesat dan akses informasi yang semakin mudah, perusahaan ini ingin memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi konsumennya yaitu berupa situs web online shopping. Sampai dengan 2019, lebih dari 60.000 produk tersedia dalam 10 kategori, seperti rumah tangga, dapur minimalis, bed and bath, mebel, otomotif, hobi dan gaya hidup, kesehatan dan olahraga, elektronik dan gadget, mainan dan bayi, serta kategori best deals.
𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕 𝒓𝒂𝒕𝒊𝒐= 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑼𝒕𝒂𝒏𝒈
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂
×
100%𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑼𝒕𝒂𝒏𝒈
9 Pelanggan dapat membuat kartu anggota yang dapat digunakan untuk mendapatkan keuntungan lebih saat berbelanja di Ruparupa.com, yaitu berupa point redemption. Point redemption ini yaitu dengan menukarkan poin yang dimiliki dengan voucher belanja di Ruparupa.com.
Kemudahan lainnya dalam Ruparupa.com ialah tersedianya fitur express delivery yang merupakan kerja sama dengan Gojek (GoSend). Fitur ini memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk dengan lebih cepat (Instant Delivery atau Same-day Service). Sedangkan dalam proses pembayaran, konsumen dapat membayar secara online melalui Gopay dan OVO.
Analisis Data
Berikut adalah laporan keuangan PT. Ace Hardware Tbk yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015-2019 yang merupakan data yang akan
dianalisis dalam penulisan ilmiah ini.
Laporan Keuangan
PT. Ace Hardware Tbk Tahun 2015-2019
Keterangan Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 Penjualan Bersih 4.742.500.00 0.000 4.935.900. 000.000 5.938.600. 000.000 7.239.800. 000.000 8.142.700. 000.000 Total Aktiva 3.267.500.00 0.000 3.731.100. 000.000 4.428.800. 000.000 5.321.200. 000.000 5.920.200. 000.000 Total Utang 638.700.000. 000 682.400.00 0.000 918.400.00 0.000 1.085.700. 000.000 1.177.700. 000.000 Modal Kerja Bersih 1.411.100.00 0.000 1.510.700. 000.000 1.770.300. 000.000 2.358.600. 000.000 2.564.300. 000.000 Laba Bersih Setelah Pajak 588.300.000. 000 710.600.00 0.000 777.700.00 0.000 964.500.00 0.000 1.030.100. 000.000
Sumber: Laporan Keuangan PT. Ace Hardware Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Rasio Profitabilitas 1. Return on Asset
10
Tabel Hasil Perhitungan Return on Asset PT Ace Hardware Tbk
(Hasil disajikan dalam %) Tahun
Rasio Profitabilitas Return on Asset
Laba Bersih Total Aktiva Hasil (%)
2015 588.300.000.000 3.267.500.000.000 18 % 2016 710.600.000.000 3.731.100.000.000 19,04 % 2017 777.700.000.000 4.428.800.000.000 17,56 % 2018 964.500.000.000 5.321.200.000.000 18,12 % 2019 1.030.100.000.000 5.920.200.000.000 17,39 % Rata-rata 18,02 %
Sumber: Data diolah 2020
Berikut ini adalah grafik berdasarkan perhitungan return on asset :
Sumber: data diolah 2020
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 return on asset PT. Ace Hardware Tbk mengalami peningkatan sebesar 1,04% yaitu dari 18% menjadi 19,04%. Laba bersih juga naik sebesar Rp. 122.300.000.000,- yaitu dari Rp. 588.300.000.000,- menjadi Rp. 710.600.000.000,-. Selain itu total aset juga bertambah Rp. 463.600.000.000,- yaitu dari Rp. 3.267.500.000.000,- menjadi Rp. 3.731.100.000.000,-.
Pada tahun 2017, return on asset PT. Ace Hardware Tbk mengalami penurunan sebesar 1,48% yaitu dari 19,04% menjadi 17,56%. Pada tahun ini laba bersih meningkat sebesar Rp. 67.100.000.000,-. Hal ini dapat dilihat pada tabel di atas bahwa pada tahun 2016, PT. Ace Hardware Tbk memperoleh laba sebesar Rp. 710.600.000.000,- lalu bertambah menjadi Rp. 777.700.000.000,-. Lalu kenaikan juga terjadi pada total aset yang semula berkisar Rp. 3.731.100.000.000,- menjadi Rp. 4.428.800.000.000,- yang berarti kenaikan ini mencapai Rp. 697.700.000.000,-.
Ditahun 2018, return on asset PT. Ace Hardware Tbk kembali mengalami kenaikan sebesar 0,56% yang semula sebesar 17,56% kemudian naik menjadi 18,12%. Dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan laba bersih sebesar Rp. 186.800.000.000,- dari Rp. 777.700.000.000,- menjadi Rp. 964.500.000.000,-. Lalu hal yang sama dialami oleh total aset yang mengalami peningkatan sebesar Rp. 892.400.000.000,- dari Rp. 4.428.800.000.000,- menjadi Rp. 5.321.200.000.000,-. 18% 19,04% 17,56% 18,12% 17,39% 16% 17% 18% 19% 20% 2015 2016 2017 2018 2019
Return on Asset
Return on Asset11 Ditahun 2019, PT. Ace Hardware Tbk kembali mengalami penurunan pada return on asset sebesar 0,73%, yang semula berkisar di angka 18,12% lalu menjadi 17,39%. Laba bersih meningkat sebesar Rp. 65.600.000.000,-. Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa pada tahun sebelumnya, laba bersih yang didapat ialah sebesar Rp. 964.500.000.000,- kemudian naik menjadi Rp. 1.030.100.000.000,-. Lalu total aset ditahun 2019 juga mengalami peningkatan sebesar Rp. 599.000.000.000,- yang semula berada di angka Rp. 5.321.200.000.000,- menjadi Rp. 5.920.200.000.000,-
b. Net Profit Margin
Tabel Hasil Perhitungan Net Profit Margin PT Ace Hardware Tbk
(Hasil disajikan dalam %) Tahun
Rasio Profitabilitas Net Profit Margin
Laba Bersih Penjualan Hasil (%) 2015 588.300.000.000 4.742.500.000.000 12,4 % 2016 710.600.000.000 4.935.900.000.000 14,39 % 2017 777.700.000.000 5.938.600.000.000 13,09 % 2018 964.500.000.000 7.239.800.000.000 13,32 % 2019 1.030.100.000.000 8.142.700.000.000 12,65 % Rata-rata 13,17%
Sumber: Data diolah 2020
Berikut ini adalah grafik berdasarkan perhitungan net profit margin :
Sumber: data diolah 2020
Berdasarkan grafik di atas, net profit margin PT. Ace Hardware Tbk mengalami naik turun. Ditahun 2016, PT. Ace Hardware Tbk mengalami kenaikan net profit margin sebesar 1.99% yang mana pada tahun 2015 mendapat 12,40% lalu mengalami kenaikan menjadi 14,39%. Laba bersih mengalami peningkatan sebesar Rp. 122.300.000.000,- yang pada awalnya berjumlah Rp. 588.300.000.000,- menjadi Rp. 710.600.000.000,-. Penjualan ditahun 2016 juga mengalami kenaikan sebesar Rp. 193.400.000.000,- yang mana di tahun 2015 berjumlah Rp. 4.742.500.000.000,- lalu naik menjadi Rp. 4.935.900.000.000,-.
Pada tahun 2017, net profit margin PT. Ace Hardware Tbk mengalami penurunan yakni sebesar 1,3%, yang bermula diangka 14,39% lalu turun menjadi 13,09%. Laba bersih naik sebesar Rp. 67.100.000.000,- yang ditahun sebelumnya ialah sebesar Rp. 710.600.000.000,- kemudian naik menjadi Rp. 777.700.000.000,-.
12,40% 14,39% 13,09% 13,32% 12,65% 10,00% 12,00% 14,00% 16,00% 2015 2016 2017 2018 2019
Net Profit Margin
12 Penjualan juga mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.002.700.000.000,- yaitu ditahun sebelumnya berjumlah Rp. 4.935.900.000.000,- lalu ditahun 2017 meningkat menjadi Rp. 5.938.600.000.000,-.
Berikutnya ditahun 2018, net profit margin PT. Ace Hardware Tbk kembali mengalami kenaikan sebesar 0,23% yang mana pada tahun 2017 menghasilkan net profit margin sebesar 13,09% lalu ditahun 2018 naik menjadi 13,32%. Laba bersih meningkat sebesar Rp. 186.800.000.000,- yang mana pada tahun 2017 berjumlah Rp. 777.700.000.000,- lalu naik menjadi Rp. 964.500.000.000,-. Penjualan juga mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.301.200.000.000,-. Ditahun sebelumnya, penjualan mencapai angka Rp. 5.938.600.000.000,- kemudian ditahun 2018 naik menjadi Rp. 7.239.800.000.000,-.
Penurunan net profit margin kembali dialami ditahun 2019 oleh PT. Ace Hardware Tbk yaitu sebesar 0,67% yang pada awalnya berkisar 13,32% lalu ditahun 2019 mengalami penurunan menjadi 12,65%. Laba bersih meningkat sejumlah Rp. 65.600.000.000,- yang mana pada tahun 2018, laba bersih mencapai Rp. 964.500.000.000,- lalu setahun kemudian naik menjadi Rp. 1.030.100.000.000,-. Penjualan juga mengalami kenaikan sebesar Rp. 902.900.000.000,- yang mana pada tahun 2018 berjumlah Rp. 7.239.800.000.000,- kemudian ditahun berikutnya naik menjadi Rp. 8.142.700.000.000,-.
Rasio Solvabilitas a. Debt to Asset Ratio
Tabel Hasil Perhitungan Debt to Asset Ratio PT Ace Hardware Tbk
(Hasil disajikan dalam %) Tahun
Rasio Solvabilitas Debt to Asset Ratio
Total Utang Total Aktiva Hasil (%) 2015 638.700.000.000 3.267.500.000.000 19,54 % 2016 682.400.000.000 3.731.100.000.000 18,28 % 2017 918.400.000.000 4.428.800.000.000 20,73 % 2018 1.085.700.000.000 5.321.200.000.000 20,40 % 2019 1.177.700.000.000 5.920.200.000.000 19,89 % Rata-rata 19,76 %
Sumber: Data diolah 2020
Berikut ini adalah grafik berdasarkan perhitungan debt to asset ratio yang ditunjukkan pada tabel di atas:
Sumber: data diolah 2020
19,54% 18,28% 20,73% 20,40% 19,89% 15,00%
20,00% 25,00%
2015 2016 2017 2018 2019
Debt to Asset Ratio
13 Pada tabel dan grafik di atas, dapat dilihat bahwa debt to asset ratio PT. Ace Hardware Tbk mengalami naik turun. Ditahun 2016, PT. Ace Hardware Tbk mengalami penurunan debt to asset ratio sebesar 1,26% yaitu dari 19,54% menjadi 18,28%. Total utang naik sebesar Rp. 43.700.000.000,- dari Rp. 638.700.000.000,- menjadi Rp. 682.400.000.000,-. Pada tahun ini, total aktiva juga meningkat Rp. 463.600.000.000,- yang mana sebelumnya berjumlah Rp. 3.267.500.000.000,- menjadi Rp. 3.731.100.000.000,-.
Pada tahun 2017, PT. Ace Hardware Tbk mengalami kenaikan debt to asset ratio sebesar 2,45% yang mana pada tahun sebelumnya sebesar 18,28% lalu naik menjadi 20,73%. Total utang bertambah sebesar Rp. 236.000.000.000,- yang semula berjumlah Rp. 682.400.000.000,- menjadi Rp. 918.400.000.000,-. Total aktiva juga bertambah Rp. 697.700.000.000,- yaitu dari Rp. 3.731.100.000.000 menjadi Rp. 4.428.800.000.000,-.
Tahun 2018 PT. Ace Hardware Tbk kembali mengalami penurunan walaupun tidak signifikan yaitu sebesar 0,33% yang mana pada tahun sebelumnya yaitu 20,73% lalu turun menjadi 20,40%. Total utang bertambah sebesar Rp. 167.300.000.000,- yaitu dari Rp. 918.400.000.000,- menjadi Rp. 1.085.700.000.000,-. Pada tahun ini total aktiva juga bertambah sebanyak Rp. 892.400.000.000,- yang mana ditahun sebelumnya sejumlah Rp. 4.428.800.000.000,- menjadi sejumlah Rp. 5.321.200.000.000,-.
Penurunan debt to asset ratio PT. Ace Hardware Tbk kembali terjadi ditahun 2019 yaitu sebesar 0,51% yang mana ditahun sebelumnya sebesar 20,40% lalu turun menjadi 19,89%. Ditahun ini total utang bertambah sebanyak Rp. 92.000.000.000,- yang mana pada tahun sebelumnya total utang sebesar Rp. 1.085.700.000.000,- menjadi Rp. 1.177.700.000.000,-. Total aktiva juga ikut bertambah yaitu sebesar Rp. 599.000.000.000 yang sebelumnya berjumlah Rp. 5.321.200.000.000,- menjadi Rp. 5.920.200.000.000,-.
b. Debt to Equity Ratio
Hasil Perhitungan Debt to Equity Ratio PT Ace Hardware Tbk
(Hasil disajikan dalam %) Tahun
Rasio Profitabilitas Debt to Equity Ratio
Total Utang Total Modal Hasil (%) 2015 638.700.000.000 1.411.100.000.000 45,26 % 2016 682.400.000.000 1.510.700.000.000 45,17 % 2017 918.400.000.000 1.770.300.000.000 51,87 % 2018 1.085.700.000.000 2.358.600.000.000 46,03 % 2019 1.177.700.000.000 2.564.300.000.000 45,92 % Rata-rata 46,85 %
Sumber: Data diolah 2020
Berikut ini adalah grafik berdasarkan perhitungan debt to equity ratio yang ditunjukkan pada tabel di atas:
14 Sumber: data diolah 2020
Gambar Grafik Perhitungan Debt to Equity Ratio
Debt to equity ratio PT. Ace Hardware Tbk mengalami naik turun selama tahun 2015 sampai tahun 2019. Ditahun 2016, debt to equity ratio menurun sebesar 0,09% yang mana pada tahun sebelumnya sebesar 45,26% lalu turun menjadi 45,17%. Ditahun ini total utang bertambah sebesar Rp. 43.700.000.000 dari Rp. 638.700.000.000,- menjadi Rp. 682.400.000.000,-. Pada tahun ini total modal juga bertambah Rp. 99.600.000.000,- dari Rp. 1.411.100.000.000,- menjadi Rp. 1.510.700.000.000,-.
Ditahun 2017, hasil debt to equity ratio PT. Ace Hardware Tbk mengalami kenaikan sebesar 6,7%. Pada tahun sebelumnya, hasil yang didapatkan adalah sebesar 45,17% lalu ditahun berikutnya naik menjadi 51,87%. Total utang juga bertambah Rp. 236.000.000.000,- yang mana pada tahun sebelumnya adalah sejumlah Rp. 682.400.000.000,- kemudian setahun berikutnya bertambah menjadi Rp. 918.400.000.000,-. Selain itu, ditahun 2017 total modal juga bertambah sebanyak Rp. 259.600.000.000,- yang mana ditahun sebelumnya berjumlah Rp. 1.510.700.000.000,- menjadi Rp. 1.770.300.000.000,-.
Sebelumnya, ditahun 2017 hasil debt to equity ratio PT. Ace Hardware Tbk ialah sebesar 51,87%. Lalu ditahun 2018 kembali menurun menjadi 46,03% yang artinya ditahun ini terjadi penurunan debt to asset ratio sebesar 5,84%. Total utang pada tahun ini bertambah dari Rp. 918.400.000.000,- menjadi Rp. 1.085.700.000.000,- yaitu sebesar Rp. 167.300.000.000,-. Total modal ditahun ini bertambah Rp. 588.300.000.000,- yaitu dari Rp. 1.770.300.000.000,- menjadi Rp. 2.358.600.000.000,-.
Penurunan hasil debt to equity ratio kembali dialami oleh PT. Ace Hardware Tbk yaitu sebesar 0,11% dimana pada tahun sebelumnya ialah sebesar 46,03% menjadi 45,92%. Sementara total utang dan total modal ditahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Total utang tahun sebelumnya sejumlah Rp. 1.085.700.000.000,- lalu setahun kemudian bertambah sebesar Rp. 92.000.000.000,- menjadi sebesar Rp.1.177.700.000.000,-. Total modal tahun sebelumnya ialah sebesar Rp. 2.358.600.000.000,- lalu naik sebesar Rp. 205.700.000.000,- menjadi Rp. 2.564.300.000.000,-. 45,26% 45,17% 51,87% 46,03% 45,92% 40,00% 45,00% 50,00% 55,00% 2015 2016 2017 2018 2019
Debt to Equity Ratio
15
Pembahasan
Hasil Perhitungan Rasio Keuangan PT Ace Hardware Tbk
(Hasil disajikan dalam %)
Keterangan Tahun
Rata-rata Standar Kondisi 2015 2016 2017 2018 2019 Profitabilitas Return on Asset 18% 19,04% 17,56% 18,12% 17,39% 18,02% > 30% Kurang baik Net Profit Margin 12,4% 14,39% 13,09% 13,32% 12,65% 13,17% > 20% Kurang baik Solvabilitas Debt to Asset Ratio 19,54% 18,28% 20,73% 20,40% 19,89% 19,76% < 35% Baik Debt to
Equity Ratio 45,26% 45,17% 51,87% 46,03% 45,92% 46,85% < 90% Baik Sumber: data diolah 2020
Jika dilihat dari tabel di atas, maka analisis kinerja keuangan PT. Ace Hardware Tbk pada tahun 2015-2019 ialah sebagai berikut :
1. Rasio Profitabilitas a. Return on Asset (ROA)
Jika dilihat dari rasio profitabilitas, PT. Ace Hardware Tbk mengalami naik turun selama jangka waktu 2015 sampai 2019. Jika dirata-rata maka selama tahun tersebut, dilihat dari return on asset mendapatkan rata-rata yaitu sebesar 18,02%. Dengan standarisasi sebesar 30% maka dari sudut pandang ini dapat dinilai bahwa PT. Ace Hardware Tbk masih kurang baik selama periode tahun tersebut karena masih dibawah standarisasi. Semakin besar ROA (return on asset) maka semakin baik keadaan operasi perusahaan. Karena hasil yang didapat masih di bawah standarisasi maka dapat disimpulkan bahwa keadaan operasi PT. Ace Hardware Tbk masih kurang baik.
b. Net Profit Margin (NPM)
Jika dilihat dari sudut pandang net profit margin, PT. Ace Hardware Tbk juga mengalami fluktuasi. Rata-rata yang didapat selama tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 ialah sebesar 13,17%. Standarisasi net profit margin ialah sebesar 20%, jika hasil yang didapat lebih besar dari standar maka margin laba perusahaan tersebut dalam kondisi baik. Namun apabila jika hasil yang didapat lebih kecil dari standar, maka margin laba perusahaan tersebut dalam kondisi kurang baik. Dari tabel di atas, hasil rata-rata yang didapat ialah kurang dari 20% maka dapat disimpulkan bahwa margin laba PT. Ace Hardware Tbk ialah dalam kondisi kurang baik.
2. Solvabilitas
a. Debt to Asset Ratio (DAR)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil debt to asset ratio selama tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 mengalami naik turun walaupun tidak terlalu signfikan. Rata-rata yang didapat ialah sebesar 19,76%. Standarisasi debt to asset ratio ialah sebesar 35%, apabila hasil yang didapat semakin tinggi, maka semakin besar resiko keuangannya. Namun apabila hasil yang didapat semakin rendah, maka akan semakin rendah resiko keuangannya. Hasil yang didapat PT.
16 Ace Hardware Tbk ialah kurang dari 35%, maka dapat disimpulkan bahwa resiko keuangan perusahaan tersebut baik atau tidak terlalu beresiko.
b. Debt to Equity Ratio (DER)
Hasil debt to equity ratio PT. Ace Hardware Tbk selama tahun 2015-2019 mengalami naik turun. Rata-rata yang didapat selama periode tahun tersebut ialah sebesar 46,85%. Dengan standarisasi sebesar 90%, maka hasil debt to equity ratio PT. Ace Hardware Tbk yang didapat ialah kurang dari standar. Artinya perusahaan dianggap dalam kondisi baik. Sebab semakin kecil rasio ini maka akan semakin tinggi tingkat pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham dan semakin besar perlindungan bagi kreditor jika terjadi kerugian besar.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan paparan di atas, kesimpulan yang dapat diambil adalah:
1. Dilihat dari rasio profitabilitas, PT. Ace Hardware Tbk dalam kondisi kurang baik. Artinya, kemampuan perusahaan ini kurang baik dalam menghasilkan laba.
2. Dilihat dari rasio solvabilitas, PT. Ace Hardware Tbk dalam kondisi baik. Dengan kata lain, secara keseluruhan perusahaan ini masih dapat terhindar dari resiko utang.
3. Secara keseluruhan, kemampuan PT. Ace Hardware Tbk masih kurang baik dalam menghasilkan laba. Namun, perusahaan ini masih dapat terhindar dari resiko utang. Sehingga perusahaan ini dapat dikatakan masih memiliki kinerja keuangan yang cukup baik.
Saran
Berdasarkan penelitian dan simpulan di atas, adapun saran yang dapat diberikan ialah: 1. Bagi Perusahaan
Disarankan untuk mempertahankan kondisi dan kinerja keuangan secara solvabilitas seperti saat ini. Namun juga disarankan untuk meningkatkan profitabilitas dengan cara meningkatkan laba setelah pajak. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja keuangan misalnya meminimalisir pengeluaran dan mengurangi utang-utang.
2. Bagi investor
Bagi investor disarankan untuk mengetahui dengan teliti kinerja keuangan perusahaan sebelum memutuskan untuk berinvestasi agar tidak salah langkah. Sebaiknya lebih berhati-hati dalam berinvestasi.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini masih memiliki keterbatasan. Keterbatasan penelitian ini adalah hanya memfokuskan pada rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas. Disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk memperluas variabel agar hasil penelitian bisa lebih lengkap
DAFTAR PUSTAKA
Hanafi M., Mamduh dan Abdul Halim. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
17 Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Grasindo
Indriani, Putri Eriska. 2020. Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas terhadap Kinerja Keuangan PT. Semen Indonesia Tbk Periode 2014-2018 Kariyoto, 2017. Analisa Laporan Keuangan. Malang: UBMedia
Kasmir, 2011. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Kaunang, Swita Angelina. 2013. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Cipta Daya Nusantara Manado
Martono, Nanang. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajawali
Prihadi, Toto. 2012. Memahami Laporan Keuangan Sesuai IFRS dan PSAK. Jakarta: PPM
Sipahelut, Riana Christy dkk. 2017. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan
Suhendro, Dedi. 2018. Analisis Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Menggunakan Rasio Keuangan pada PT. Unilever Indonesia Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
18
LAMPIRAN
Perpustakaan Universitas Gunadarma BARCODE
BUKTI UNGGAH DOKUMEN PENELITIAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA
Nomor Pengunggahan
SURAT KETERANGAN
Nomor: 477/PERPUS/UG/2021
Surat ini menerangkan bahwa:
Nama Penulis : RIZKY APRILLIA DAMAYANTI
Nomor Penulis : 16218310
Email Penulis : rizkyaprillia@student.gunadarma.ac.id
Alamat Penulis : jl. satya raya no. 18
dengan penulis lainnya sebagai berikut:
Penulis ke-2/Nomor/Email : HERU PURNOMO / 950606 / heru_p@staff.gunadarma.ac.id
Telah menyerahkan hasil penelitian/ penulisan untuk disimpan dan dimanfaatkan di Perpustakaan Universitas Gunadarma, dengan rincian sebagai berikut :
Nomor Induk : FEUG/EA/PENELITIAN/477/2021
Judul Penelitian : Analisis Rasio Profitabilitas dan Solvabilitas Terhadap Kinerja Keuangan PT. Ace
Hardware Tbk Tahun 2015-2019
Tanggal Penyerahan : 25 / 01 / 2021
Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya dilingkungan Universitas Gunadarma dan Kopertis Wilayah III.