• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan selalu dapat terukur, bila perusahaan tersebut memiliki

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan selalu dapat terukur, bila perusahaan tersebut memiliki"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Kinerja perusahaan selalu dapat terukur, bila perusahaan tersebut memiliki kemauan dan dukungan dari semua pihak untuk menjalankan proses pengukuran tersebut, namun para pemegang kepentingan selalu merasa jenuh tentang efektivitas dari proses pengukuran performa tersebut, apakah ada hasil dan perubahan yang signifikan bagi perusahaan atau hanya buang-buang waktu dan biaya saja. Namun memang konsekuensi tersebut harus dapat diterima oleh semua pihak, karena dengan mengukur performa perusahaan dan membandingkannya dengan perusahaan lain, maka akan terlihat jelas dimana posisi atau rangking dari perusahaan terhadap perusahaan lain yang sejenis.

Terdapat beberapa macam tools yang sering digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan: International Standard Organization (ISO), Total Quality Management (TQM), Lean Six Sigma, dan lain-lain, tapi seberapa efektif implementasi dari berbagai tools tersebut di dalam perusahaan, terutama bagi perusahaan yang memiliki berbagai anomali seperti perusahaan pembangkit listrik di Indonesia.

1.1. Isu Bisnis

Projek akhir ini mengkaji penggunaan tools yang mulai diadopsi oleh berbagai perusahaan BUMN di Indonesia yaitu Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE). Tools ini diadopsi dari Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) yang diselenggarakan di Amerika Serikat mulai tahun 1987 dengan pemenang pertamanya yaitu Motorola.

(2)

2

Di Indonesia, melalui Indonesian Quality Award (IQA), gaung implementasi kriteria Baldrige mulai dicanangkan setelah BUMN executive club beserta beberapa konsultan dengan mengadakan seminar tentang pemahaman kriteria Baldrige di kalangan BUMN pada tahun 2004 yang akhirnya membentuk IQA for BUMN, dimana mereka sepakat bahwa pemberian IQA for BUMN akan memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Mengetahui tingkat kinerja yang telah dicapai untuk mendorong peningkatan kinerja perusahaan lebih lanjut.

b. Memperoleh umpan balik berupa peluang untuk perbaikan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja secara berkesinambungan. c. Meningkatkan daya saing BUMN.

d. Meningkatkan citra BUMN

e. Melengkapi sistem pengukuran kinerja BUMN yang berlaku saat ini. f. Memberikan penghargaan dan pengakuan kepada BUMN yang

memiliki kinerja ekselen.

Pemberian penghargaan terhadap organisasi berdasarkan kriteria Baldrige merupakan bagian yang tak terpisahkan bagi sebuah negara jika ingin menjadikan mutu dan kinerja ekselen sebagai upaya membangun daya saing. Berdasarkan praktek di berbagai negara, termasuk di negara asalnya Amerika Serikat, pemberian penghargaan penghargaan berbasis kriteria Baldrige sangat efektif dalam upaya memacu seluruh organisasi untuk meraih kinerja ekselen. Pada gilirannya hal itu dapat berdampak pada daya saing negara negara di kancah persaingan global.

Jalan berliku dan panjang, boleh jadi masih menghadang Indonesia untuk benar-benar menerapkan Kriteria Baldrige ini. Karena IQA mengadopsi secara utuh MBCfPE dari Amerika yang disusun oleh sekitar 400 profesor dan PhD

(3)

3 terkemuka di Amerika sehingga benar-benar komprehensif, valid, dan berkualitas tinggi. Berbagai perusahaan sering mengalami kebingungan tentang apakah mereka benar-benar membutuhkan implementasi kriteria Baldrige di perusahaannya.

Hal inilah yang menjadi permasalahan untuk mencari solusi untuk mengembangkan sebuah model pre-assessment kriteria Baldrige bagi perusahaan BUMN, yang diharapkan dapat membantu membuat sebuah potret sejauh mana kesiapan perusahaan tersebut dalam mengikuti IQA for BUMN dengan mengambil studi kasus di PT. Indonesia Power.

1.2. Baldrige di Indonesia Power 1.2.1. Sejarah Perusahaan

Indonesia Power adalah salah satu anak perusahaan PT PLN (Persero) yang didirikan pada tanggal 3 Oktober 1995 dengan nama PT PLN Pembangkitan Jawa Bali I.

Sejak 3 Oktober 2000 berganti nama menjadi Indonesia Power sebagai penegasan atas tujuan perusahaan yang menjadi perusahaan pembangkitan tenaga listrik independen yang berorientasi bisnis murni. Indonesia Power merupakan perusahaan pembangkitan tenaga lsitrik terbesar di Indonesia yang mensuplai sekitar 43,77 % kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan Bali.

Untuk mengelola 127 mesin pembangkit dengan total kapasitas terpasang sekitar 8.888 MW, Indonesia Power memiliki delapan Unit Bisnis Pembangkitan yang tersebar di berbagai lokasi di Pulau Jawa dan Bali, serta satu Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan.

(4)

4

Indonesia Power terus melakukan upaya penambahan kapasitas pembangkit lisrtik, baik di Pulau Jawa maupun di luar pulau Jawa antara lain Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Jambi, dan Nusa Tenggara Timur.

Dengan identitas baru, Indonesia Power mendeklarasikan Visi dan Misi yang terintegrasi dengan rencana baru untuk menjadi perusahaan publik dan meningkatkan diri menjadi pembangkit kelas dunia. Untuk mendukung terealisasinya keinginan tersebut, Indonesia Power dan seluruh Unit Bisnisnya telah berbenah diri. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya berbagai penghargaan nasional dan internasional antara lain ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan), ISO 9001 (Sistem Manajemen Mutu), SMK3 dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia, Penghargaan Padma untuk bidang Pengembangan Masyarakat, dan ASEAN Renewable Energy Award.

1.2.2 Lingkup Bidang Usaha 1.2.2.1 Bisnis Utama

Sesuai dengan tujuan pembentukannya, PT. Indonesia Power menjalankan bisnis pembangkit tenaga listrik sebagai bisnis utama di Jawa dan Bali. Pada Tahun 2006, PT. Indonesia Power telah memasok sebesar 46.235 GWh atau sekitar 44,73 % dari produksi Sistem Jawa Bali.

Dengan faktor kapasitas rata-rata 59,39% maupun daya mampu pembangkit dapat mencerminkan kemampuan pembangkit PT. Indonesia Power dalam menopang sistem ketenagalistrikan pada Sistem JAMALI (Jawa Madura Bali). Diharapkan dengan tingkat keandalan pembangkit (EAF) diatas 86% (rata-rata EAF Tahun 2006) perusahaan akan dapat memasok sistem energi listrik sesuai

(5)

5 rencana yang telah disepakati dengan sistem pengaturan beban di sistem JAMALI ini.

Tabel 1.1. Kapasitas terpasang pembangkit PT. Indonesia Power Unit Bisnis

Pembangkitan

Kapasitas

Terpasang Jenis Pembangkit

Suralaya 3.400 MW PLTU Batubara

Priok 1.248 MW PLTU, PLTGU

Saguling 797 MW PLTA

Kamojang 375 MW PLTP

Mrica 306 MW PLTA

Semarang 1.469 MW PLTU Minyak, PLTG,

PLTGU

Perak-Grati 864 MW PLTU Minyak, PLTG,

PLTGU

Bali 428 MW PLTD, PLTG

Dalam upaya menyesuaikan dengan perkembangan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal, PT Indonesia Power menyiapkan strategi dan program kerja yang tepat dan aplikatif untuk mendukung keberadaan dan pertumbuhan Perusahaan dalam jangka panjang.

Tabel 1.2. Program investasi strategis yang disiapkan perusahaan

PROJEK RENCANA OPERASI PENDANAAN

Coal Blending Suralaya 2009 Full Equity

Coal Terminal Suralaya 2009 Full Equity

Coal Terminal Kalimantan 2009 Full Equity

PLTA Rajamandala 47 MW 2013 Kansai Epco (JVC-IP 51%)

PLTP Kamojang V 60 MW 2013 Full Equity

PLTGU Grati (Expansion) 800 MW 2011 Mitsubishi Corp & PT Indogas

PLTU Tarahan 2x135 MW 2010 Full Equity

(6)

6

1.2.2.2 Bisnis Pendukung

Pada tanggal 24 Oktober 2001, PT Indonesia Power meluncurkan usaha e -commerce jasa jual beli pembangkit surplus/bekas (Trading Used Machine). Usaha ditujukan untuk membantu perusahaan atau industri untuk membeli maupun menjual mesin pembangkitnya dengan layanan internet, sehingga penjual dapat mengiklankan mesinnya disini dan pembeli dapat dengan cepat dan mudah mencari mesin pembangkit yang dibutuhkan.

Jasa yang ditawarkan adalah brokarage jual beli mesin pembangkit surplus /bekas, dengan opsi asa penilaian (valuation) dan garansi (guaranteed) mesin pembangkit surplus / bekas dengan layanan dari PT Indonesia Power yang merupakan anak perusahan listrik milik PT PLN (Persero) yang telah berpengalaman dalam operasi, pemeliharaan, komisioning dan kalibrasi berbagai jenis dan merek mesin pembangkit tenaga listrik.

Mesin yang ditawarkan disini bukan saja mesin yang pernah dipakai atau yang telah direkondisi, tetapi terdapat juga mesin yang dikategorikan baru yaitu :

Unused Machine yaitu mesin belum pernah dikomisioning secara penuh atau belum pernah dioperasikan.

New (as new) yaitu mesin yang masih ada di pabrik tetapi lama belum terjual.

Cancelled-order yaitu mesin yang masih ada dipabrik tetapi dibatalkan pembeliannya oleh pemesannya.

Advance-order yaitu mesin yang masih ada dipabrik (dalam tahap manufaktur) akibat kelebihan prakiraan pemesanan.

PT. Indonesia Power memiliki beberapa usaha lain yaitu sewa peralatan dan pembangkit serta jasa operasi dan pemeliharaan pembangkit. Peralatan yang disewakan berupa heavy equipments, mechanical tools, workshop tools, mechanical

(7)

7 instrument & measurement, serta control & relay protection test set. Selain menyewakan pembangkit dengan skema Build, Operate, and Transfer (BOT)

1.2.2.3 Jasa Lain Agrobisnis

Dalam rangka peberdayaan lahan yang idle PT Indonesia Power bekerjasama dengan PT Mesa Inti Kebun melakukan pengembangan Agri Bisnis Rami yang berlokasi di unit kerja UBP Saguling, hal ini sekaligus merupakan mitra usaha bagi kelembagaan petani, pada saat ini luas lahan yang dikelola ± 100 Ha. Diharapkan dalam jangka panjang kemitraan ini berkembang dalam Usaha Patungan (Joint Venture) untuk melakukan usaha sampai keindustri benang. Adapun prinsip kemitraan yang dikembangkan adalah saling terbuka, saling percaya dan saling membangun dan saling menguntungkan.

Abu Batubara

Salah satu produk samping dari hasil pembangkitan tenaga listrik PLTU batubara adalah abu batubara. Pada awalnya abu ini merupakan limbah yang tidak bisa dimanfaatkan lagi, tetapi setelah dikaji lebih jauh ternyata abu batubara dapat dimanfaatkan karena berbentuk partikel halus amorf dan bersifat Pozzolan dan dapat bereaksi dengan kapur pada suhu kamar dengan media air dan membentuk senyawa yang bersifat mengikat.

Abu batubara yang dihasilkan oleh Unit Bisnis Pembangkit Suralaya yang mempunyai total kapasitas terpasang dari pembangkit 3400 MW, adalah 1200 ton perhari dengan kehalusan 200 mesh.

(8)

8

1.2.2.4 Investasi

PT Indonesia Power membuka peluang untuk bekerjasama dalam penyediaan berbagai jenis pembangkit diseluruh wilayah Indonesia, mulai dari PLTU, PLTG, PLTG/U, PLTP dan PLTA dengan kapasitas diatas 20 MW.

Berikut merupakan sebagian dari Proyek-proyek yang ditawarkan :

Tabel 1.3. Proyek-proyek yang ditawarkan untuk investasi

NO PEMBANGKIT DAYA TERPASANG

1. PLTGU Pemaron 3 x 48 MW

dan Pesanggrahan Bali 1 x 40 MW

2. Proyek Toping Cycle Kamojang 2 x 22 MW

3. PLTU Gambut Pontianak 2 x 25 MW

4. PLTGU Grati 1 x 180 MW 5. PLTGU Priok 1 x 736 MW 6. PLTU Tarahan 2 x 60 MW 7. PLTP Kamojang IV 1 x 60 MW 8. PLTU Banjarsari 2 x 125 MW 9. PLTU Padang 2 x 50 MW 10. PLTU Pangkalan 1 x 600 MW

1.2.3 Visi, Misi, Strategi, dan Tujuan

Sesuai dengan kesepakatan para stakeholder dan board of director maka ditetapkanlah visi, misi, dan tujuan dari perusahaan, yaitu sebagai berikut: Visi:

Menjadi Perusahaan Publik dengan Kinerja kelas Dunia dan bersahabat dengan Lingkungan.

Misi:

Melakukan usaha dalam bidang ketenagalistrikan dan mengembangkan usaha-usaha lainnya yang berkaitan, berdasarkan kaidah industri dan niaga yang

(9)

9 sehat, guna menjamin keberadaan dan pengembangan perusahaan dalam jangka panjang.

Tujuan:

Menciptakan mekanisme peningkatan efisiensi yang terus-menerus dalam penggunaan sumber daya perusahaan.

Meningkatkan pertumbuhan perusahaan secara berkesinambungan dengan bertumpu pada usaha penyediaan tenaga listrik dan sarana penunjang yang berorientasi pada permintaan pasar yang berwawasan lingkungan.

Menciptakan kemampuan dan peluang untuk memperoleh pendanaan dari berbagai sumber yang saling menguntungkan.

Mengoperasikan pembangkit tenaga listrik secara kompetitif serta mencapai standar kelas dunia dalam hal keamanan, keandalan, efisiensi maupun kelestarian lingkungan.

Mengembangkan budaya perusahaan yang sehat diatas saling menghargai antar karyawan dan mitra kerja, serta mendorong terus kekokohan integritas pribadi dan profesionalisme.

1.2.4 Implementasi Baldrige di PT. Indonesia Power

Salah satu visi perusahaan PT. Indonesia Power adalah menjadikan perusahaannya sebagai perusahaan kelas dunia (world class company). Visi dan misi perusahaan yang menunjukkan keinginan kuat untuk menjadi perusahaan kelas dunia, sudah selayaknya diikuti dengan tindakan-tindakan nyata untuk mencapainya. Di dalam kerangka meningkatkan kualitas manajemen dan meningkatkan kinerja secara terus menerus, PT. Indonesia Power sudah mengimplementasikan bahkan telah mendapatkan berbagai sertifikasi di berbagai system manajemen, di antaranya Sistem Manajemen Mutu (ISO 9000), Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3), dan lain-lain.

(10)

10

Namun demikian, berbagai sistem manajemen tersebut tentunya perlu dikaji dan dievaluasi kontribusinya atau efektifitasnya terhadap peningkatan kinerja perusahaan, di dalam kerangka untuk mencapai visi dan tujuan perusahaan. Selain itu restrukturisasi dibidang ketenaga listrikan, khususnya dalam tata niaga kelistrikan akan menciptakan pasar ketenagalistrikan yang semakin kompetitif. Kondisi yang akan datang seperti ini, tentunya harus diantisipasi dan dipersiapkan secara lebih dini untuk menghadapi persaingan global yang membutuhkan perencanaan strategis yang tepat dengan performa dan kualitas yang terbaik.

Proses pengenalan dan pengadopsian Baldrige kriteria di PT.Indonesia Power merupakan inisiatif dari PT.PLN yang merupakan parent company dari perusahaan tersebut. PT. PLN menginginkan agar kedua anak perusahaannya tersebut yaitu PT.Pembangkit Jawa-Bali dan PT. Indonesia Power menjadi perusahaan yang unggul dan ekselen sesuai dengan visinya yaitu menjadi perusahaan kelas dunia. Kedua perusahaan tersebut diharapkan bisa mengikuti IQA for BUMN tahun 2008 dan mencapai skor minimal 400.

Persiapan yang dilakukan oleh PT. Indonesia Power terlihat sangat matang, mereka memulai pengenalan MBCfPE kepada para eksekutif di perusahaan, melalui executive briefing and workshop yang diselenggarakan pada tgl 5-7 Mei 2008 dengan mengundang pembicara yang kompeten dan memiliki pengalaman yang kuat dengan MBCfPE, dan pada saat itu penulis juga diberikan kesempatan untuk mengikuti workshop tersebut.

Hasil dari pengukuran kinerja dengan Baldrige kriteria akan dapat menterjemahkan kebutuhan akan proses peningkatan kualitas dan mampu

(11)

11 mengintegrasikan seluruh system dalam organisasi guna mencapai tujuan, misi, dan visi dari PT. Indonesia Power.

(12)

Gambar

Tabel 1.2. Program investasi strategis yang disiapkan perusahaan
Tabel 1.3. Proyek-proyek yang ditawarkan untuk investasi

Referensi

Dokumen terkait

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh larutan daun sirih terhadap mutu fillet ikan patin asap cair dilihat dari uji organoleptik, kadar air, bilangan peroksida, dan

Dari latar belakang tersebut kemudian dimunculkan permasalahan “mengapa democracy assistance USAID yang diberikan melalui kerangka Election and Political Processes

Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 72,22 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 50,58 dan terdapat penurunan kesalahan siswa yang diberi remediasi dengan penyediaan

Hasil penelitian ini telah membuktikan hipotesis yang diajukan, yaitu terdapat perbedaan hasil kemampuan menganalisis teks antara siswa yang belajar dengan menggunakan

Skripsi ini menjabarkan hubungan karakteristik, pengetahuan, dan sikap dengan perilaku seksual berisiko penularan HIV pada TKBM sebagai kelompok berisiko tinggi menularkan

Dari hasil wawancara dan diskusi dengan pihak perusahaan, ditemukan bahwa faktor utama penyebab tidak tercapainya standar kinerja berth time di atas adalah karena shift

pinjaman daerah meliputi Pemerintah, Pemerintah Daerah Lainnya, Lembaga.. Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018.. Keuangan Bank dan Non-Bank,

iii.. berpusatkan pelajar dalam proses pengajaran dan pembelajaran di makmal sains sama ada menggunakan atau tidak menggunakan komputer. Selain itu, hasil kajian turut