• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji eek kombinasi antibiotik ampicillin dengan ekstrak metanol daun sirih (Piper betle L.) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Uji eek kombinasi antibiotik ampicillin dengan ekstrak metanol daun sirih (Piper betle L.) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. UJI EFEK KOMBINASI ANTIBIOTIK AMPICILLIN DENGAN EKSTRAK METANOL DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus. SKRIPSI. Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi. Diajukan Oleh:. Angelica Rivera Santoso. NIM: 148114050. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. UJI EFEK KOMBINASI ANTIBIOTIK AMPICILLIN DENGAN EKSTRAK METANOL DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus. SKRIPSI. Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi. Diajukan Oleh:. Angelica Rivera Santoso. NIM: 148114050. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. I ONLY LIVE BY HIS GRACE. Have Thine own way, Lord!. Karya ini kupersembahkan untuk:. Allah Bapa di Surga, Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus sebagai sumber berkat dan pengharapanku Papi, Mami, Adik, serta seluruh keluarga besar yang penuh cinta Semua sahabat dan teman yang telah menemaniku dan menyemangatiku Semua manusia yang menganggap karya ini bermanfaat serta Almamaterku Universitas Sanata Dharma. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PRAKATA Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat dan kasihNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Uji Efek Kombinasi Antibiotik Ampicillin dengan Ekstrak Metanol Daun Sirih (Piper betle L.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus” dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Apt., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Ibu Dr. Sri Hartati Yuliani, Apt., selaku Ketua Program Studi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Ibu Dr. Dewi Setyaningsih, Apt., selaku Kepala Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan izin untuk penggunaan segala fasilitas laboratorium selama penelitian. 4. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, Apt selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah dengan sabar memberikan banyak kritik, saran, dan bimbingan selama penelitian dan penyusunan skripsi. 5. Ibu Damiana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc., selaku dosen penguji atas kritik dan saran selama penyusunan skripsi. 6. Ibu Dr. Erna Tri Wulandari, Apt. selaku dosen penguji atas kritik dan saran selama penyusunan skripsi. 7. Mas Antonius Dwi Priyana dan Mas Sarwanto selaku Sekretariat S1 Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang memberikan informasi selama perkuliahan dan ujian. 8. Pak Yohanes Wagiran, Pak Markus Suparlan, dan Ibu Novelia yang telah membantu pengerjaan penelitian skripsi ini.. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 9. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sudah mengajar dan membantu saya selama perkuliahan. 10. Keluarga terkasih, Bapak Herman Santoso, Ibu Juliana, dan Jose Ignacio yang telah menyemangati dan memberi dukungan selama proses pengerjaan skripsi. 11. Sahabat-sahabat saya Maria Yosephin, Gusti Ayu Vivin, Gita Yanti, Grace Nathania, Terra Biswani yang selalu mendukung dan menemani saya selama perkuliahan. 12. Sahabat-sahabat saya Stephanie Pauline, Irene Santoso, Jessica Yohari, Fenny Putri Y., Bella K.K.Y yang berada di Palembang yang selalu mendukung saya dalam segala hal. 13. Teman-teman Blessed leaf seperjuangan Livia Setiastuti, Lintang Sari, Valentina Natalia, Gusti Ayu Vivin untuk waktu, usaha, cerita, dan pelajaran selama pengerjaan skripsi. 14. Teman-teman di Badan Eksekutif Mahasiswa 2016, Kementerian Dalam Negeri 2016 yang sudah mengajarkan banyak hal di luar akademis. 15. Teman-teman FSM B 2014 dan seluruh angkatan 2014 yang telah berdinamika, baik panitia maupun perkuliahan. 16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis yang telah membantu selama proses penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa setiap manusia tidak ada yang sempurna dan dalam naskah skripsi ini masih terdapat kekurangan mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membantu demi kemajuan di masa yang akan datang. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa, lingkungan akademis, masyarakat serta dapat memberikan sumbangan kecil bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kefarmasiaan. Yogyakarta, 09 November 2017 Penulis. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... vi PRAKATA ............................................................................................................ vii DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii ABSTRAK ........................................................................................................... xiii ABSTRACT ......................................................................................................... xiv PENDAHULUAN ................................................................................................. 1 METODE PENELITIAN ....................................................................................... 3 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 8 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 14 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15 LAMPIRAN .......................................................................................................... 19 BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 27. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 1.. Hasil Pengukuran Absorbansi atau Optical Density Ekstrak Metanol. Daun. Sirih. (EMDS),. Ampicillin. (AMP),. dan. Kombinasinya .................................................................................. 10 Tabel 2.. Hasil Uji Post Hoc dengan taraf kepercayaan 95 % ......................... 12. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 1.. Rancangan pengukuran dengan metode checkerboard ...................... 6. Gambar 2.. Penentuan kadar air daun sirih ........................................................... 9. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat determinasi tanaman (daun sirih).......................................... 19 Lampiran 2. Surat identifikasi bakteri Staphylococcus aureus .......................... 20 Lampiran 3. Bukti pengukuran dengan Microplate reader ................................ 21 Lampiran 4. Hasil pengukuran dengan Microplate reader ................................ 22 Lampiran 5. Sertifikat pengujian statistik dengan SPSS .................................... 23 Lampiran 6. Hasil perhitungan statistik .............................................................. 24. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK Latar belakang: Kejadian resistensi ampicillin oleh Staphylococcus aureus terus meningkat menjadikan tantangan penemuan senyawa antimikroba baru, memanfaatkan tanaman obat atau mengkombinasi senyawa antimikroba. Kombinasi dapat dilakukan antara antibiotik dan tanaman obat yang memiliki aktivitas antimikroba. Daun sirih diketahui memiliki efek sebagai antimikroba. Dalam penelitian ini, efek kombinasi ekstrak metanol daun sirih (EMDS) dan ampicillin (AMP) diuji untuk mengetahui efek dalam kombinasi. Metode: Rancangan penelitian ini adalah post-test only control group design. Metode Checkerboard dengan modifikasi digunakan untuk menentukan nilai Minimal Inhibitory Concentration (MIC) dengan melihat Optical Density (OD). Dari nilai MIC, dihitung nilai Fractional Inhibitory Concentration (FIC) untuk menentukan efek yang terjadi dalam kombinasi. Data hasil pengukuran OD diuji secara statistik dengan ANOVA dan perbedaan tiap kelompok diuji dengan posthoc TukeyHSD. Hasil: MIC EMDS yang dipilih adalah 25 mg/ml, AMP tunggal 20 μg/ml, EMDS dalam kombinasi 25 mg/ml, AMP dalam kombinasi 20 μg/ml. Nilai FIC: 2 yang menunjukan efek dalam kombinasi adalah indifferent atau tidak ada perbedaan. Analisis statistik dengan ANOVA menunjukan adanya perbedaan tiap perlakuan (p < 0,05) dan terdapat perbedaan bermakna antara kombinasi dan ekstrak metanol daun sirih tunggal (p= 0,02). Kesimpulan: Nilai FIC kombinasi AMP dan EMDS dalam menghambat Staphylococcus aureus adalah 2 yang menunjukan efek indifferent. Kata kunci: ampicillin, kombinasi, daun sirih, checkerboard, MIC, FIC, indifferent. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT Background: The develompment of ampicillin resistance by Staphylococcus aureus making the challenge of discovering new antimicrobial compounds, utilizing medicinal plants or combining antimicrobial compounds. Combinations can be made between antibiotics and medicinal plants that have antimicrobial activity. Piper betle L. leaf is known to have antimicrobial effect. In this study, effect of Piper betle L. leaf methanol extract (EMDS) and ampicillin (AMP) was tested to determine effect in combination. Method: This study used post-test only control group design. Checkerboard method with modification is used to determine Minimum Inhibitory Concentration (MIC) by looking at Optical Density (OD). From MIC, the Fractional Inhibitory Concentration (FIC) is calculated to determine the effect in combination. The OD measurement were tested statistically with ANOVA and the differences in each group were calculated with post-hoc TukeyHSD. Results: MIC EMDS alone was 25 mg/ml, AMP alone 20 μg/ml, EMDS in combination 25 mg/ml, AMP in combination 20 μg/ml. FIC: 2 which indicated indifferent effect in combination. Statistical analysis with ANOVA showed the difference of each treatment (p <0.05) and there was significant difference between combination and EMDS alone (p=0,02). Conclusion: The FIC of combination AMP and EMDS in inhibiting Staphylococcus aureus was 2 which showed indifferent effect. Keywords: ampicillin, combination, Piper betle leaf, checkerboard, MIC, FIC, indifferent. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENDAHULUAN Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang menyebabkan kesakitan dan kematian masyarakat, khususnya pada negara berkembang. Central for Disease Control and Prevention (2013) mencatat jumlah kunjungan pasien ke fasilitas kesehatan untuk penyakit infeksi sebanyak 19,3 juta. Penemuan antimikroba seperti antibiotik telah dilakukan dan memberikan efek positif dalam menurunkan jumlah morbiditas dan mortalitas akibat penyakit infeksi bakteri. Salah satu spesies bakteri yang menjadi perhatian adalah Staphylococcus aureus. Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif yang merupakan flora normal yang terdapat pada kulit, nasofaring, saluran gastrointestinal, dan rektum (Brooks dkk., 2013). Staphylococcus aureus dapat mengakibatkan penyakit karena kemampuannya bermultiplikasi, menyebar pada jaringan, memproduksi toksin yang memicu terjadinya bakteremia, dan menyebabkan nanah yang menyebar luas di seluruh tubuh (Brooks dkk., 2013). Selain masalah infeksi, masalah lain yang muncul adalah beberapa strain Staphylococcus aureus menjadi resisten terhadap beberapa jenis antibiotik. Salah satu jenis antibiotik yang dilaporkan adalah ampicillin. Naik dan Teclu (2009) melaporkan bahwa tingkat resistensi isolat Staphylococcus aureus yang diisolasi dari pegawai rumah sakit di Eritrea terhadap ampicillin sebesar 85% dan tingkat resistensi isolat Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) terhadap ampicillin sebesar 96%. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam mengatasi kejadian resistensi adalah penggunaan tanaman obat sebagai alternatif antibiotic (Buhner, 1999). Salah satu tanaman obat tanaman obat yang diyakini memiliki efek antimikroba adalah tanaman sirih (Piper betle L.) khususnya pada bagian daun. Banyak penelitian yang menunjukan bahwa ekstrak metanol daun sirih menunjukan. aktivitas. antimikroba. yang. baik. dalam. menghambat. Staphylococcus aureus jika dibandingkan dengan ekstrak daun sirih dengan pelarut lain. Contohnya penelitian oleh Khan dan Kumar (2011) melaporkan ekstrak metanol daun Piper betle L. menunjukan zona hambat terhadap Staphylococcus aureus lebih besar (25 mm) daripada ekstrak etanol (16 mm).. 1.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Penelitian Jayalakshmi dkk. (2013) juga menunjukan bahwa ekstrak metanol daun Piper betle L. menunjukan diameter penghambatan paling besar (25 mm) pada Staphylococcus aureus bila dibandingkan dengan ekstrak kloroform (18.5 mm), etil asetat (20.5 mm) dan aqueous (0 mm). Selain memanfaatkan tanaman obat, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melakukan kombinasi obat antimikroba. Efek yang terjadi dalam kombinasi dapat berupa: sinergis, apabila efek gabungan lebih kuat dari jumlah efek agen tunggal; tidak ada perbedaan (indifferent), apabila efek gabungan sama dengan efek masing-masing agen tunggal; antagonis, apabila efek gabungan lebih lemah dari efek masing-masing agen tunggal (Blesson dkk., 2015). Penelitian Nworu dan Esimone (2006) menunjukan kombinasi antara Ampicillin dan Ciprofloxacin memberikan efek sinergis dalam menghambat Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Selain kombinasi antibiotik, terdapat pula penelitian kombinasi antibiotik dengan senyawa aktif yang berasal tanaman. Taukoorah dkk. (2016) menyebutkan kombinasi ekstrak daun sirih etil asetat, aqueous, dichloromethane dan kloramfenikol serta ekstrak etanol daun sirih dengan streptomisin menunjukan efek sinergi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek yang terjadi dalam kombinasi ekstrak metanol daun sirih dan antibiotik ampicillin dengan melihat nilai Fractional Inhibition Concentration Index (FICIndex). Nilai FICIndex ≤ 0.5 menunjukan efek sinergis; FICIndex 0.5 – 4 indifferent, dan FICIndex > 4 menunjukan efek antagonis (Blesson dkk., 2015). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai efek yang ditimbulkan dalam mengkombinasi antibiotik ampicillin dan ekstrak metanol daun sirih terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan menjadi pertimbangan untuk penelitian selanjutnya dalam mengembangkan penggunaan daun sirih sebagai pengobatan tambahan untuk penyakit yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus.. 2.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. METODE PENELITIAN Alat dan Bahan Alat yang digunakan antara lain: Alat-alat gelas (tabung reaksi, pipet volume, erlenmeyer, cawan petri, labu takar, labu alas bulat 500 ml), blender, oven, autoclave, shaker, rotary evaporator, pengayak, mikropipet, jarum ose, pelubang sumuran, 96-well plate with Lid-Tissue Culture Treated Polystyrene Flat Bottom, micro plate reader, inkubator, Biological Safety Cabinet (BSC) Class II, nephelometer, alat destilasi (pendingin air balik, alat penampung, dan tabung penerima), pemanas listrik, corong Buchner, timbangan analitik. Bahan yang digunakan antara lain: bakteri Staphylococcus aureus, daun sirih, ampicillin tablet 500 mg, Media Nutrient Agar (NA), Nutrient Broth (NB), metanol teknis, toluene P, Dimetilsulfoksida (DMSO) 1%, aquadest, Buffered Pepton Water (BPW). Penyiapan bahan uji dan determinasi tanaman sirih Daun sirih diperoleh dari daerah Sleman, Yogyakarta. Daun sirih yang dipilih adalah daun sirih dengan permukaan halus, tidak berlubang, dan berwarna hijau muda. Determinasi tanaman dilakukan di Fakultas Farmasi bidang Biologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pembuatan simplisia daun sirih Daun dipisahkan pengotor (tanah, rumput, bagian tanaman yang tidak dibutuhkan, daun rusak dan dibersihkan dengan air mengalir sebanyak 3 kali. Setelah dicuci, daun dipotong melintang hingga ukuran sedang atau kecil. Setelah dipotong, daun dikeringkan dengan oven dengan suhu 30-45°C. Daun yang telah kering diserbuk dengan blender dan diayak (Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan RI, 2011; Departemen Kesehatan RI, 1985). Penetapan kadar air pada simplisia kering daun sirih Penetapan kadar air dilakukan dengan metode destilasi toluena menurut Farmakope. Herbal. Indonesia. (Direktorat. Jendral. Bina. Kefarmasian. Kefarmasian dan Alat Kesehatan RI, 2011). Prosedur kerja: Pereaksi toluen. 3.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. jenuh air dibuat terlebih dahulu dengan cara mengocok toluen P dengan sedikit air kemudian dipisahkan dengan air dengan corong pisah. 10 gram simplisia kering daun sirih dan 200 ml toluen jenuh air dimasukan dalam labu. Toluen jenuh air dimasukan ke tabung penerima melalui pendingin sampai leher alat penampung dan labu dipanaskan selama 15 menit. Setelah toluen mulai mendidih, penyulingan diatur dengan kecepatan lebih kurang 2 tetes tiap detik, hingga sebagian besar air tersuling, kemudian kecepatan penyulingan dinaikan hingga 4 tetes tiap detik selama 5 menit. Setelah selesai, tabung penerima didinginkan hingga suhu ruang dan kemudian volume air dibaca setelah air dan toluen terpisah. Kadar air dihitung dengan: % Kadar air =. volume air (ml) x 100% berat simplisia yang ditimbang (g). Pembuatan ekstrak metanol daun sirih Pembuatan ekstrak metanol daun sirih dilakukan dengan maserasi menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (2010) dan jumlah serbuk yang dimaserasi berjumlah 10 gram dan pelarut metanol sebanyak 100 ml. Tahapan: 10 gram serbuk daun sirih (10 bagian serbuk) dimasukan ke dalam erlenmeyer kemudian dilarutkan dalam 75 ml pelarut metanol (75 bagian). Maserasi dilakukan selama 2x24 jam dengan bantuan shaker. Hasil maserat yang diperoleh disaring dengan corong Buchner yang dilapisi kertas saring dengan bantuan pompa vakum. Serbuk hasil penyaringan dimaserasi dengan pelarut baru sebanyak 25 ml selama 1x24 jam. Hasil maserat pertama dan kedua kemudian diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu 60°C untuk menguapkan pelarut pada ekstrak. Ekstrak diletakan pada cawan petri dan diuapkan kembali pada waterbath pada suhu 50-60°C untuk menghilangkan pelarut yang mungkin masih ada dalam ekstrak. Ekstrak yang didapat merupakan ekstrak kental dengan bobot tetap yang telah dipersyaratkan. Selanjutnya, rendemen dihitung dengan rumus: % rendemen =. bobot ekstrak (g) bobot simplisia yang dihitung (g). 4.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. (Direktorat Jendral Bina Kefarmasian Kefarmasian dan Alat Kesehatan RI, 2011). Pembuatan larutan stok dan variasi konsentrasi ekstrak metanol daun sirih 4 gram ekstrak kental ke dalam 10 ml DMSO 1% steril hingga diperoleh konsentrasi larutan stok 400 mg/ml. Konsentrasi ekstrak metanol daun sirih yang dibuat adalah 25, 50, 100, 200 mg/ml. Cara: larutan stok 400 mg/ml diambil 5 ml dan ditambahkan DMSO 1% steril hingga 10 ml sehingga konsentrasi 200 mg/ml. Pengenceran dilakukan dengan cara yang sama hingga didapat konsentrasi 25 mg/ml. Pembuatan larutan stok dan variasi konsentrasi ampicillin (AMP) Tablet ampiciilin 500 mg digerus dan dilarutkan dalam 10 ml aquadest steril sehingga didapat konsentrasi 50 mg/ml. Dari larutan 50 mg/ml diambil 4 ml kemudian ditambahkan aquadest steril hingga 10 ml sehingga didapat konsentrasi larutan 20 mg/ml. Dari konsentrasi 20 mg/ml diambil 2 ml ditambahkan aquadest steril hingga 10 ml untuk sehingga didapat larutan stok 4 mg/ml. Konsentrasi ampicillin yang dibuat adalah 20, 40, 80 μg/ml. Cara: larutan stok 4 mg/ml diambil 2.5 ml dan ditambahkan aquadest steril hingga 10 ml hingga didapat konsentrasi 1 mg/ml. Dari konsentrasi 1 mg/ml, diambil 1 ml dan ditambahkan aquadest steril hingga 10 ml sehingga didapatkan konsentrasi ampicillin 0,1 mg/ml. Dari konsentrasi 0,1 mg/ml, diambil 4 ml dan ditambahkan aquadest steril hingga 5 ml sehingga didapat konsentrasi 80 μg/ml. Dari konsentrasi 80 μg/ml, diambil 2,5 ml dan ditambahkan aquadest steril hingga 5 ml sehingga didapat konsentrasi 40 μg/ml. Pengenceran dilakukan dengan cara yang sama hingga didapat konsentrasi 20 μg/ml. Penyiapan stok dan suspensi bakteri uji Kultur bakteri Staphylococcus aureus diambil 2-3 ose ke Nutrient Broth (NB) steril dan digores ke Nutrient Agar (NA) miring dan diinkubasi (37°C, 24 jam) untuk mendapatkan stok bakteri. Stok bakteri diambil secukupnya dan. 5.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. diencerkan dengan Buffered Pepton Water (BPW) dan disetarakan kekeruhannya dengan larutan standar Mc Farland 0.5 dengan nephelometer. Penentuan Minimal Inhibitory Concentration (MIC) dengan metode checkerboard Metode checkerboard yang digunakan mengacu pada penelitian Hsieh dkk. (1993) dengan modifikasi yakni hanya digunakan 3 seri konsentrasi ampicillin dan EMDS dalam 96-well plate digunakan untuk menentukan MIC. Pertumbuhan bakteri dideteksi dari nilai Optical Density (OD). Pengukuran. dilakukan. dengan. Microplate. Reader. di. Laboratorium. Parasitologi, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (Lampiran 3). Tiap perlakuan dilakukan 3 kali replikasi. MIC merupakan konsentrasi terendah dari bahan uji yang menghambat pertumbuhan mikroba (Herrera dkk., 2014).. Gambar 1. Rancangan Pengukuran dengan metode Checkerboard (Hijau muda: variasi konsentrasi EMDS tunggal; Biru: variasi konsentrasi ampicillin tunggal (kontrol positif); Kuning: kombinasi EMDS dan ampicillin; Abu-abu (B1): blank media dan pelarut; Hijau tua B2: blank EMDS 25 mg/ml; Hijau tua B3: blank EMDS 50 mg/ml; Hijau tua B4: blank EMDS 100 mg/ml; Putih: well kosong) Berikut penjelasan perlakuan:. 6.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. a. Blank media dan pelarut (B1) berisi 50 μl NB dan pelarut aquadest, DMSO 1%, dan BPW dengan perbandingan 1:1. b. Blank ekstrak metanol daun sirih hanya berisikan variasi konsentrasi ekstrak metanol daun sirih sebanyak 25 μl dibagi menjadi 3 yaitu: blank ekstrak metanol daun sirih konsentrasi 25 mg/ml (B2), konsentrasi 50 mg/ml (B3), konsentrasi 100 mg/ml (B4). c. Konsentrasi ampicillin yang diujikan adalah 20, 40, 80 μg/ml. Well B1D1, F1-H1, F2-H2 merupakan variasi konsentrasi ampicillin tunggal. Cara: well diisi NB sebanyak 50 μl, 50 μl variasi konsentrasi ampicillin, dan 50 μl suspensi bakteri. d. Konsentrasi ekstrak metanol daun sirih yang diujikan adalah 25, 50, 100 mg/ml. Well A2-A10 merupakan variasi konsentrasi EMDS tunggal. Cara: well diisi NB sebanyak 50 μl, 50 μl variasi konsentrasi EMDS , dan 50 μl suspensi bakteri. e. Well berwarna kuning adalah kombinasi ekstrak metanol daun sirih dan ampicillin dengan berbagai variasi konsentrasi. Cara: well diisi NB sebanyak 50 μl, 25 μl variasi konsentrasi EMDS, 25 μl variasi konsentrasi ampicillin, dan 50 μl suspensi bakteri. f. Kontrol pertumbuhan bakteri: 50 μl NB dan 50 μl suspensi bakteri. Kontrol negatif: 50 μl NB dan pelarut aquadest, DMSO 1%, dan BPW (masing-masing 17 μl), 50 μl suspensi bakteri. Pengukuran nilai Fractional Inhibitory Concentration Index (FICIndex) Penentuan nilai MIC digunakan dalam perhitungan nilai FICIndex. Pengukuran nilai FICIndex bertujuan untuk melihat efek yang terjadi dalam kombinasi. Adapun rumus perhitungan FICIndex menurut Hsieh dkk. (1993): MIC EMDS dalam kombinasi MIC ampicillin dalam kombinasi + MIC EMDS tunggal MIC ampicillin tunggal Apabila nilai FICIndex ≤ 0.5, kombinasi menunjukan efek sinergis.. FICIndex =. Apabila nilai FICIndex 0.5 – 4, kombinasi menunjukan indifferent Apabila nilai FICIndex > 4, kombinasi menunjukan efek antagonis.. 7.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Analisis statistik Analisis data pengukuran efek dalam kombinasi diukur secara statistik yang diawali dengan menguji distribusi normalitas dengan uji Shapiro-Wilk. Uji homogenitas dilakukan dengan uji Levene. Apabila didapati data terdistribusi normal dan variansi data homogen, maka dilanjutkan dengan uji One Way ANOVA. Apabila ditemukan perbedaan, maka dilanjutkan Post-Hoc Tukey pada taraf kepercayaan 95%. HASIL DAN PEMBAHASAN Tanaman yang digunakan dalam penelitian ini telah dilakukan determinasi dengan melihat ciri-ciri tanaman tersebut. Hasil determinasi tanaman ditunjukan pada surat keterangan (Lampiran 1.) yang menunjukan suku dan spesies dari tanaman yang diidentifikasi adalah suku Piperaceae dan spesies Piper betle L. sehingga tanaman yang digunakan dalam penelitian sudah tepat. Daun sirih dikumpulkan dari daerah Sleman, Yogyakarta. Setelah dikumpulkan, tahapan selanjutnya adalah: 1. Sortasi basah: untuk memisahkan kotoran atau bahan asing lainnya dari bahan simplisia 2. Pencucian: menghilangkan pengotor yang melekat pada bahan simplisia 3. Perajangan: mempermudah proses pengeringan 4. Pengeringan: mengurangi kadar air pada bahan simplisia 5. Penyerbukan dan pengayakan: memperkecil ukuran partikel dan memperbesar luas permukaan serbuk sehingga kontak pelarut dan serbuk semakin besar dan mengoptimalkan proses penyarian). Pada penelitian dilakukan penentuan kadar air dengan metode destilasi toluena karena bahan simplisia diketahui memiliki senyawa termolabil (tidak tahan panas) dan volatil. Adanya kelebihan air pada bahan simplisia akan memudahkan pertumbuhan mikroba dan meningkatkan aktivitas enzim tertentu untuk menguraikan senyawa aktif pada simplisia yang menyebabkan penurunan mutu hingga kerusakan simplisia (Departemen Kesehatan RI, 1985). Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (2014), kadar air yang dapat diterima adalah ≤ 10%.. 8.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 2. Penentuan kadar air daun sirih Rumus perhitungan kadar air: % 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 =. 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑖𝑟 (𝑚𝑙) 𝑥 100% 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 (𝑔). Volume air yang didapat adalah 0,2 ml dan berat serbuk yang ditimbang adalah 9,9811 gram sehingga didapatkan % kadar air dalam simplisia adalah 2,0037%. Hasil menunjukan bahwa simplisia telah memenuhi persyaratan kadar air yang ditetapkan yaitu tidak lebih dari 10%. Proses ekstraksi dilakukan dengan maserasi. Maserasi dipilih karena beberapa keuntungan yaitu dapat digunakan untuk mendapatkan senyawa yang tak tahan panas, prosedur kerjanya sederhana dan mudah dilakukan (Azmir dkk., 2013). Prinsipnya adalah perpindahan massa dari zat aktif yang larut dari simplisia ke pelarut (Handa dkk., 2008). Hasil maserasi kemudian disaring dengan corong buchner untuk memisahkan filtrat cair dan serbuk. Filtrat cair kemudian diuapkan pada suhu 50-65 °C untuk menghilangkan pelarut yang yaitu metanol yang diketahui titik didihnya adalah 65 °C (International Labour Organization and World Health Organization, 2000). Proses penguapan dilanjutkan hingga didapatkan ekstrak kental dengan bobot tetap. Menurut Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan (2011), bobot tetap diperoleh apabila perbedaan dua kali penimbangan berturut-turut selama 1 jam tidak melebihi 0,5 mg. Rumus perhitungan % rendemen: % rendemen =. bobot ekstrak kental (gram) x 100% berat simplisia yang dihitung (g). 9.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Bobot ekstrak kental yang didapat adalah 11,3313 gram dan berat serbuk yang ditimbang adalah 59,9357 gram sehingga didapatkan % rendemen adalah 18,9057 %. Bakteri yang digunakan dalam penelitian telah melalui uji identifikasi bakteri (Lampiran 2.) yang menunjukan bahwa bakteri uji yang digunakan adalah bakteri Staphylococcus aureus. Sebelum digunakan, stok bakteri diambil secukupnya dan diencerkan dengan Buffered Pepton Water (BPW) kemudian disetarakan kekeruhannya dengan larutan standar Mc Farland 0.5 agar jumlah bakteri yang digunakan untuk perlakuan tetap sama. Dalam penelitian ini digunakan masing-masing 3 seri konsentrasi ekstrak metanol daun sirih (25, 50, 100 mg/ml), ampicillin (20, 40, 80 μg/ml), serta kombinasinya dan dilakukan replikasi 3 kali. Berikut rata-rata nilai absorbansi bahan yang diujikan: Tabel 1. Hasil Pengukuran Absorbansi atau Optical Density Ekstrak Metanol Daun Sirih (EMDS), Ampicillin (AMP), dan Kombinasinya Kelompok. Mean ± SD. AMP 20 μg/ml. 0,2844 ± 0,0225. AMP 40 μg/ml. 0,2774 ± 0,0066. AMP 80 μg/ml. 0,2674 ± 0,0130. EMDS 25 mg/ml. 0,1345± 0,0342. EMDS 50 mg/ml. 0,0597± 0,0135. EMDS 100 mg/ml. 0,1659± 0,0115. Kombinasi AMP 20 μg/ml dan EMDS 25 mg/ml. 0,2334± 0,0151. Kombinasi AMP 20 μg/ml dan EMDS 50 mg/ml. 0,0605± 0,0045. Kombinasi AMP 20 μg/ml dan EMDS 100 mg/ml. 0,1230± 0,0125. Kombinasi AMP 40 μg/ml dan EMDS 25 mg/ml. 0,22475± 0,0072. Kombinasi AMP 40 μg/ml dan EMDS 50 mg/ml. 0,11425± 0,0072. Kombinasi AMP 40 μg/ml dan EMDS 100 mg/ml. 0,2177± 0,0196. Kombinasi AMP 80 μg/ml dan EMDS 25 mg/ml. 0,0840± 0,0051. Kombinasi AMP 80 μg/ml dan EMDS 50 mg/ml. 0,0782± 0,0051. Kombinasi AMP 80 μg/ml dan EMDS 100 mg/ml. 0,1284± 0,0098. Kontrol Pertumbuhan Bakteri. 0,4050± 0,0327. Kontrol Negatif. 0,4140± 0,0463. 10.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. N=3 *Nilai absorbansi perlakuan sudah dikurangi absorbansi blank media, pelarut, dan blank ekstrak metanol daun sirih.. Minimun Inhibitory Concentration (MIC) merupakan konsentrasi terendah dari bahan uji yang menghambat pertumbuhan mikroba (Herrera dkk., 2014). MIC ditentukan berdasarkan nilai Optical Density (OD) atau absorbansi dengan microplate reader. Kekeruhan menjadi indikator dalam menentukan pertumbuhan atau konsentrasi bakteri. Cahaya yang ditransmisikan dari sampel atau suspensi bakteri akan ditangkap oleh detektor kemudian dikonversi menjadi absorbansi atau Optical Density (OD). Semakin keruh suatu kultur, maka semakin banyak jumlah sel bakteri. (Duran dkk., 2014; World Health Organization, 2008). Penurunan nilai OD perlakuan jika dibandingkan dengan kontrol pertumbuhan bakteri (tanpa bahan uji) menunjukan adanya penurunan jumlah sel yang menandakan adanya penghambatan pertumbuhan bakteri. Tabel 1 menunjukan MIC EMDS tunggal adalah 25 mg/ml, MIC AMP tunggal adalah 20 μg/ml, MIC EMDS dalam kombinasi adalah 25 mg/ml, dan MIC AMP dalam kombinasi adalah 20 μg/ml. Setelah menentukan nilai MIC, dilakukan perhitungan nilai FICIndex untuk mengetahui efek dalam kombinasi dengan rumus: FICIndex =. MIC EMDS dalam kombinasi MIC EMDS tunggal. +. MIC ampicillin dalam kombinasi MIC ampicillin tunggal 25. ,. 20. sehingga nilai FICIndex yang terhitung: FICIndex = 25 + 20 = 2 , yang menunjukan efek yang terjadi dalam kombinasi adalah indifferent (nilai FICIndex 0.5 - 4). Analisis statistik untuk mengetahui kebermaknaan perbedaan antara kelompok pertumbuhan bakteri, kontrol negatif, kombinasi dengan masingmasing tunggalnya yang terpilih sebagai MIC. Hasil perhitungan statistik (Lampiran 6.) dengan uji Shapiro-Wilk mendapati data terdistribusi normal. Uji variansi levene mendapati data memiliki variansi homogen. Syarat pengujian ANOVA terpenuhi sehingga dilakukan uji perbandingan lebih dari dua kelompok dengan ANOVA-One Way. Hasil uji ANOVA menunjukan. 11.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. adanya perbedaan signifikan pada data dengan nilai p dibawah 0,05 sehingga dilanjutkan uji Post-Hoc Tukey yang disajikan pada tabel berikut: Tabel 2. Hasil Uji Post Hoc dengan taraf kepercayaan 95 % Perlakuan yang dibandingkan. Nilai p Makna. Kontrol Pertumbuhan Kontrol Negatif 0,996. EMDS tunggal. AMP tunggal. Tidak berbeda bermakna. EMDS tunggal. 0,000. Berbeda bermakna. AMP tunggal. 0,004. Berbeda bermakna. Kombinasi. 0,000. Berbeda bermakna. AMP tunggal. 0,001. Berbeda bermakna. Kombinasi. 0,020. Berbeda bermakna. Kombinasi. 0,310. Tidak berbeda bermakna. *EMDS= Ekstrak Metanol Daun Sirih; AMP= Ampicillin. Tanaman kaya akan metabolit sekunder yang membentuk mekanisme pertahanan melawan patogen sehingga memberikan efek antimikroba pada berbagai jenis mikroba. Senyawa-senyawa dalam tanaman diketahui multitarget yang berperan dalam menurunkan kemungkinan terjadinya peningkatan kejadian resistensi. Penggunaan agen tunggal seiring waktu terus mengalami kejadian resistensi sehingga kombinasi antimikroba memiliki efikasi yang lebih baik untuk mengatasi bakteri patogen multi-drug resistant jika dibandingkan dengan agen tunggal (Kyaw dkk., 2013). Efek dalam kombinasi disebut indifferent apabila efek gabungan sama dengan efek dari masing-masing agen tunggal (Blesson dkk., 2015). Ada beberapa kemungkinan yang ditemukan mengenai efek indifferent dalam kombinasi. Kemungkinan pertama dapat disebabkan oleh efek dari kedua bahan yang diuji memiliki tempat pengikatan yang sama dari target aksi yang sama sehingga terjadi aksi yang overlapping dan menghasilkan efek indifferent. Jayamaran dkk. (2010) menyebutkan bahwa ciprofloxacin yang targetnya adalah DNA gyrase dan DNA topoisomerase IV dapat menimbulkan efek indifferent dengan beberapa senyawa dari tanaman seperti quercetin dan myricetin yang juga mekanisme aksinya terikat pada DNA dan menginduksi kerusakan DNA. Kemungkinan kedua dapat disebabkan adanya interaksi secara molekuler antara antibiotik dan senyawa dari tanaman. Hu dkk. (2002) menyebutkan kombinasi vankomisin dan epigallocatechin gallate 12.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. (EGCg) menunjukan efek indifferent karena EGCg dapat terikat secara langsung pada struktur peptida antibiotik sehingga pada rasio tertentu dapat menunjukan efek indifferent hingga antagonis. Dalam penelitian ini, peneliti menduga adanya senyawa dari tanaman yang memiliki mekanisme yang sama seperti antibiotik ampicillin sehingga efek yang ditimbulkan dalam kombinasi adalah indifferent. Ampicillin memiliki mekanisme aksi yaitu mengikat 1 atau lebih penicillin-binding protein (PBP) yang ada pada membran sitoplasma (Castle, 2007). Ampicillin yang terikat pada reseptor PBP menghambat reaksi transpeptidasi sehingga sintesis peptidoglikan untuk pembentukan dinding sel terhambat. Dinding sel yang lemah tidak dapat menahan enzim autolitik sehingga menyebabkan sel lisis (Castle, 2007; Brooks dkk., 2013; Madigan dkk., 2015). Daun sirih diketahui memiliki senyawa utama seperti carvacrol, eugenol, hydroxychavicol (Ningrum dkk., 2014; Syahidah dkk., 2017). Menurut penelitian Oyedemi dkk. (2009), eugenol memberikan kerusakan pada dinding sel (menginduksi lisisnya sel) dan menyebabkan kebocoran protein. Carvacrol diketahui memiliki mekanisme dalam meningkatkan permeabilitas membran sel dan menganggu dinding sel (Haroun dan Al-Kayali, 2016). Hydroxychavicol memiliki mekanisme mengubah struktur membran sel sehingga menganggu permeabilitas membran mikroba (Sharma dkk., 2009). Adanya kesamaan mekanisme target aksi dalam menghambat pertumbuhan bakteri dapat menjadi salah satu alasan efek dalam kombinasi ekstrak metanol daun sirih dan ampicillin pada rentang konsentrasi yang diujikan masih dikategorikan indifferent. Terapi kombinasi dapat menghasilkan efek sinergi dalam mengobati infeksi bakteri dan telah menunjukan penghambatan terhadap kejadian resistensi. Sebagai contoh, methicillin dan vankomisin yang merupakan inhibitor sintesis dinding sel bakteri jika dikombinasi dengan senyawa triterpenoid pentasiklik (triterpenoid pentasklik memiliki struktur yang berbeda dari kedua antibiotik tersebut) menunjukan efek sinergi karena bekerja pada target aksi yang berbeda (Chung dkk., 2011).. 13.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tanaman herbal memiliki campuran bioaktif yang kompleks. Hal ini menyebabkan tanaman herbal sulit untuk dinilai kontribusinya dari masingmasing komponen dari keseluruhan aktivitas yang ditimbulkan dan sulit untuk mengevaluasi kemungkinan interaksi yang terjadi dengan obat (Williamson dkk., 2009). Masih sedikit penelitian yang membahas mekanisme aksi yang menyebabkan efek indifferent dalam kombinasi sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui interaksi yang terjadi dalam kombinasi. KESIMPULAN DAN SARAN Nilai Fractional Inhibitory Concentration (FICIndex) kombinasi ampicillin dan ekstrak metanol daun sirih dalam menghambat Staphylococcus aureus adalah 2 yang menunjukan efek indifferent atau tidak ada perbedaan. Saran, perlu dilakukan penambahan seri konsentrasi sehingga dapat menilai lebih jelas Minimal Inhibitory Concentration ekstrak metanol daun sirih dan antibiotik ampicillin. Selain itu, dapat dilakukan identifikasi senyawa lebih lanjut dari ekstrak metanol daun sirih dengan kromatografi untuk memastikan komponen bioaktif yang ada dalam ekstrak metanol daun sirih.. 14.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR PUSTAKA Azmir, J., Zaidul, I.S.M., Rahman, M.M., Sharif, K.M., Mohamed, A., Sahena, F., Jahurul, M.H.A., Ghafoor, K., Norulaini, N.A.N., Omar, A.K.M., 2013. Techniques for extraction of bioactive compounds from plant materials: A review. Journal of Food Engineering, Vol. 117, 426–436. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2010. Acuan Sediaan Herbal. Volume 5, Edisi 1, Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan, 6-8. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2014. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan, 9-11. Blesson, J., Saji, C.V., Nivya, R.M., Kumar, R., 2015. Synergistic Antibacterial Activity of Natural Plant Extracts and Antibiotics Against Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). World Journal Of Pharmacy And Pharmaceutical Sciences, 4(3), 741-763. Brooks, G.F., Carroll, K.C., Butel, J.S., Stephen A. Morse, S.A., Timothy A. Mietzner, T.A., 2013. Medical Microbiology. 26th ed., USA: McGrawHill Companies, 166, 202, 372. Buhner, S.H., 1999. Herbal Antibiotics : Natural Alternatives for Treating DrugResistant Bacteria. United States: R.R. Donnelley, 17-19. Castle, S.S., 2007. xPharm: The Comprehensive Pharmacology Reference. Nethderland: Elsevier, 905-909. Central for Disease Control and Prevention, 2013, Infectious Disease, https://www.cdc.gov/nchs/fastats/infectious-disease.htm,. diunduh. 18. Februari 2017. Chung, P.Y, Navaratnam, P., Chung, L.Y., 2011. Synergistic antimicrobial activity between pentacyclic triterpenoids and antibiotics against Staphylococcus aureus strains. Annals of Clinical Microbiology and Antimicrobials, 10(25), 1-4. Departemen Kesehatan RI, 1985. Cara Pembuatan Simplisia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 1-18.. 15.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Departemen Kesehatan RI, 2000. Parameter Standar Umum Esktrak Tumbuhan Obat. Cetakan 1, Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 9-12. Direktorat Jendral Bina Kefarmasian Kefarmasian dan Alat Kesehatan RI, 2011. Farmakope Herbal. Suplemen II. Edisi I, Jakarta: Kementerian Kesehatan RI, 110-111. Duran, N., Silvia, S.G., Oswaldo, L..A., 2014. Nanotoxicology: Material, Methodologies, and Assessment. New York: Springer, 372. Handa, S.S., Khanuja, S.P.S., Longo, G., Rakes, D.D., 2008. Extraction Technologies for Medicinal and Aromatic Plants. Italy: United Nations Industrial Development Organization and the International Centre for Science and High Technology, 22, 31. Haroun, M.F., Al-Kayali, R., 2016. Synergistic effect of Thymbra spicata L. extracts with antibiotic against multidrug-resistant Staphylococcus aureus and Klebsiella pneumoniae strains. Iranian Journal of Basic Medical Sciences, 19, 1193-1200. Herrera, A.H., Ospina, L.F., Fang, L., Caballero, A.D., 2014. Susceptibility of Porphyromonas gingivalis and Streptococcus mutans to Antibacterial Effect from Mammea americana. Advances in Pharmacological Sciences, 2014, 1-6. Hsieh, M.H., Yu, C.M., Yu, V.L., Chow, J.W., 1993. Synergy Assessed by Checkerboard. Diagn. Microbiol. Infect Dis., Vol. 16, 343-349. Hu, Z.Q., Zhao, W.H., Yoda, Y., Nozomi, A., Yukihiko, H., Tadakatsu, S., 2002. Additive, indifferent, and antagonistic effect in combinations of epigallocatechin gallate with 12 non-ß-lactam antibiotics against methicillin-resistant staphylococcus aureus. Journal of Antimicrobial Chemotherapy, 1-4. International Labour Organization and World Health Organization, 2000. Methanol. Belgium: European Commision, 1. Khan, J.A., Kumar, N., 2011. Evaluation of Antibacterial Properties of Extracts of Piper betel Leaf. JPBMS, 11(1), 1-3.. 16.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Kyaw, B.M., Arora, S., Lim, C.S., 2012. Bactericidal Antibiotic Phytochemical Combination Against Methicillin Resistant Staphylococcus aureus. Brazilian Journal of Microbiology, 938-945. Jayalakshmi, A., Raveesha, K.A., Murali, M., Amruthesh, K.N., 2013. Phytochemical, Antibacterial And Antioxidant Studies On Leaf Extracts Of Piper Betle L. Int J Pharm Pharm Sci, 7(10), 23-29. Jayamaran, P., Meena, K.S., Chu, S.L., Thean, H.T., Kishore, R.S., 2010. Activity and interacion of antibiotic and phytochemical combinations against Pseudomonas aeruginosa in vitro.Int. J. Biol. Sci., 6, 556-568. Madigan, M.T., Martinko, J.M., Bender, K.S., Buckley, D.H., Stahl, D.A., 2015. Brock biology of microorganisms. 14th ed., USA: Pearson Education, 814, 843, 868-869. Naik, D. Dan Teclu, A., 2009. A study on antimicrobial susceptibility pattern in clinical isolates of Staphylococcus aureus in Eritrea. Pan African Medical Journal, 3 (1), 1-5. Ningrum, M.R., Abdul, C., Syamsuddin, D., Edi, P.U., 2014. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Sirih Sebagai Fungisida Nabati terhadap Penyakit Hawar Daun Jagung pada Konsentrasi yang Berbeda. Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan, 2 (1), 1-6. Nworu, C.S., Esimone, C.O., 2006. Comparative Evaluation of Three In Vitro Techiniques in the Interaction of Ampicillin and Ciprofloxacin against Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Tropical Jpurnal of Pharmaceutical Research, 5(2), 605-611. Oyedemi, S.S., Okoh, A.I., Mabinya, L.V., Pirochenva, G., Afolayan, A.J., 2009. The proposed mechanism of bactericidal action eugenol, α-terpineol, γterpinene against Listeria monocytogenes, Streptococcus pyogenes, Proteus vulgaris, and Escherichia coli. African Journal of Technology, 8(7), 1280-1286. Sendy, V.A.A., Pujiastuti, P., dan Ernawati, T., 2014. Daya Antibakteri Ekstrak Daun Sirih Merah terhadap Porphyromonas gingivalis. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa Universitas Jember, 1-5.. 17.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Sharma, S., Inshad, A.K., Intzar, A., Furqan, A., Manoj, K.,Ashwani, K., 2009. Evaluation of the Microbial, Antioxidant, and Anti-Inflammatory Activites of Hydroxychavicol for Its Potential Use as an Oral Care Agent. Antimicrob. Agents Chemother.,53, 216-222. Syahidah A., Saad, C.R., Hassan, M.D., Rukayadi, Y., Norazian, M.H., Kamarudin, M.S., 2017. Phytochemical Analysis, Identification and Quantification of Antibacterial Active Compounds in Betel Leaves, Piper betle Methanolic Extract. Pak. J. Biol. Sci., 20 (2), 70-81. Taukoorah, U., Lall, N., Mahomoodally, A., 2016. Piper betle L. (betel quid) shows bacteriostatic, additive, and synergistic antimicrobial action when combined with conventional antibiotics. South African Journal of Botany, Vol. 105, 133–140. Williamson, E., Samuel, D., Karen, B., 2009. Stockley’s Herbal Medicine Interaction. USA: Pharmaceutical Press, 6. World Health Organization, 2008. Maintenance manual for laboratory equipment. 2ed., Switzerland: World Health Organization, 1.. 18.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LAMPIRAN Lampiran 1. Surat determinasi tanaman (daun sirih). 19.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 2. Surat identifikasi bakteri Staphylococcus aureus. 20.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 3. Bukti pengukuran dengan Microplate reader. 21.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 4. Hasil pengukuran dengan Microplate reader. 22.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 5. Sertifikat pengujian statistik dengan SPSS. 23.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 6. Hasil perhitungan statistik. Test of Homogeneity of Variances MIC Levene Statistic. df1. 1,689. df2. Sig.. 4. 10. ,228. Tests of Normality Shapiro-Wilk Kelompok. Statistic df Sig.. MIC Kontrol Pertumbuhan Bakteri. ,882. 3 ,331. Kontrol Negatif. ,869. 3 ,293. MIC Ekstrak Metanol Daun Sirih. ,927. 3 ,479. MIC Antibiotik Ampicillin. ,871. 3 ,298. MIC Kombinasi EMDS dan Ampicillin. ,977. 3 ,708. a. Lilliefors Significance Correction. Descriptives MIC 95% Confidence Interval for Mean. N. Mean. Std.. Std.. Lower. Upper. Deviation. Error. Bound. Bound. Minimum Maximum. Kontrol Pertumbuhan. 3 ,419644. ,0463257 ,0267462. ,304565. ,534724. ,3853. ,4723. 3 ,410633. ,0327159 ,0188886. ,329362. ,491904. ,3733. ,4343. 3 ,134967. ,0342685 ,0197850. ,049839. ,220094. ,1073. ,1733. 3 ,289967. ,0225019 ,0129915. ,234069. ,345864. ,2643. ,3063. 3 ,236333. ,0151767 ,0087623. ,198632. ,274034. ,2200. ,2500. 15 ,298309. ,1146566 ,0296042. ,234814. ,361804. ,1073. ,4723. Bakteri Kontrol Negatif MIC Ekstrak Metanol Daun Sirih MIC Antibiotik Ampicillin MIC Kombinasi EMDS dan Ampicillin Total. ANOVA Source of. SS. df. F 24. P-value. F crit.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Variation Between Groups Within Groups Total. 0,173795 0,010251 0,184047. 0,00000306742. 4 42,38356 10 14. 3,47805. Multiple Comparisons Dependent Variable: MIC Tukey HSD 95% Confidence Interval. Mean. (I) Kelompok. (J) Kelompok. Kontrol. Kontrol Negatif. Pertumbuhan. MIC Ekstrak. Bakteri. Metanol Daun Sirih MIC Antibiotik Ampicillin. Difference (I-. Std.. J). Error. Sig.. ,0090110 ,0261468 ,996. Lower. Upper. Bound. Bound. -,077040. ,095062. ,2846777. *. ,0261468 ,000. ,198626. ,370729. ,1296777. *. ,0261468 ,004. ,043626. ,215729. ,1833110. *. ,0261468 ,000. ,097260. ,269362. -,0090110 ,0261468 ,996. -,095062. ,077040. MIC Kombinasi EMDS dan Ampicillin Kontrol Negatif. Kontrol Pertumbuhan Bakteri MIC Ekstrak Metanol Daun Sirih MIC Antibiotik Ampicillin. ,2756667. *. ,0261468 ,000. ,189615. ,361718. ,1206667. *. ,0261468 ,007. ,034615. ,206718. ,1743000. *. ,0261468 ,000. ,088249. ,260351. -,2846777. *. ,0261468 ,000. -,370729. -,198626. -,2756667. *. ,0261468 ,000. -,361718. -,189615. -,1550000. *. ,0261468 ,001. -,241051. -,068949. -,1013667. *. ,0261468 ,020. -,187418. -,015315. MIC Kombinasi EMDS dan Ampicillin MIC Ekstrak. Kontrol. Metanol Daun Sirih. Pertumbuhan Bakteri Kontrol Negatif MIC Antibiotik Ampicillin MIC Kombinasi EMDS dan Ampicillin. 25.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MIC Antibiotik. Kontrol. Ampicillin. Pertumbuhan. -,1296777. *. ,0261468 ,004. -,215729. -,043626. -,1206667. *. ,0261468 ,007. -,206718. -,034615. ,1550000. *. ,0261468 ,001. ,068949. ,241051. ,0536333 ,0261468 ,310. -,032418. ,139685. Bakteri Kontrol Negatif MIC Ekstrak Metanol Daun Sirih MIC Kombinasi EMDS dan Ampicillin MIC Kombinasi. Kontrol. EMDS dan. Pertumbuhan. Ampicillin. Bakteri Kontrol Negatif MIC Ekstrak Metanol Daun Sirih MIC Antibiotik Ampicillin. -,1833110. *. ,0261468 ,000. -,269362. -,097260. -,1743000. *. ,0261468 ,000. -,260351. -,088249. ,1013667. *. ,0261468 ,020. ,015315. ,187418. -,0536333 ,0261468 ,310. -,139685. ,032418. *. The mean difference is significant at the 0.05 level.. 26.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BIOGRAFI PENULIS Penulis skripsi bernama Angelica Rivera Santoso, lahir di Palembang pada tanggal 12 Desember 1996. Penulis yang akrab dipanggil Angel merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Herman Santoso dan Juliana. Penulis menempuh pendidikannya di SD Xaverius 1 Palembang, SMP Xaverius 1 Palembang, SMA Xaverius 1 Palembang, dan pada tahun 2014 melanjutkan pendidikan di Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama perkuliahan, penulis aktif dalam mengikuti kegiatan seminar, kepanitiaan dan organisasi seperti Kampanye Informasi Obat, Pelepasan Wisuda 2, Latihan Kepemimpinan 1, Student Exchange Programme, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas. Sanata. Dharma. 2015/2016,. dan. International. Society. for. Pharmaceutical Engineering Student Chapter Regional DIY-Jateng. Selain itu, penulis juga pernah menjadi peserta lomba Olimpiade Farmasi Klinis Indonesia dan Debat Nasional Kefarmasian UGM dan pernah melakukan program pertukaran pelajar (Summer Student Exchange Programme) di Prague, Czech Republic.. 27.

(43)

Gambar

Tabel 1.   Hasil  Pengukuran  Absorbansi  atau  Optical  Density  Ekstrak  Metanol  Daun  Sirih  (EMDS),  Ampicillin  (AMP),  dan  Kombinasinya .................................................................................
Gambar 1.  Rancangan pengukuran dengan metode checkerboard ...................... 6  Gambar 2
Gambar 1. Rancangan Pengukuran dengan metode Checkerboard (Hijau  muda: variasi konsentrasi EMDS tunggal; Biru: variasi konsentrasi ampicillin
Gambar 2. Penentuan kadar air daun sirih  Rumus perhitungan kadar air:
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan pengertian perencanaan pajak (Tax Planning) menurut Resmi (2003:212) dapat diartikan sebagai “Upaya ya ng dilakukan oleh wajib pajak untuk menghemat pajak

Bentuk-bentuk ekspresi deiksis sosial yang digunakan berupa bentuk pronomina persona (personal pronouns), bentuk sapaan (forms of address), bentuk terikat (bound forms), dan dalam

Gertrud, aku hanya mau bilang, motif para muslim yang mengaku jihadis dengan melakukan teror itu jika dirunut-runut adalah masalah ekonomi. Jangan kau salahkan Islam. Tidak ada

operasionalnya dengan baik, selain dibutuhkan manusia sebagai pengguna juga dibutuhkan kartu atau chip yang dapat berfungsi untuk menjalankan sistem yang terdapat

Pengaruh motivasi terhadap kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap rumah sakit umum daerah Swadana Tarutung Tapanuli Utara tahun 2008. Pascasarjana Universitas

Tujuan: Memberikan asuhan persalinan dengan penerapan konsumsi air kelapa muda untuk kemajuan persalinan pada ibu primigravida yang dilihat dari waktu/lama kala

dari al- Qur‟an tidak dapat disentuhkan kepada anak didik menjadi menyatu dengan kepribadiannya mana kala hati mereka ada penyakitnya.

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang berjudul “An Analysis of the Flouting of the Gricean Maxims in Ini Talkshow ” ini tidak terdapat karya yang pernah