• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deteksi Gejala Hematuria Berdasarkan Jumlah Sel Darah Merah Pada Urine Berbasis Pengolahan Citra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Deteksi Gejala Hematuria Berdasarkan Jumlah Sel Darah Merah Pada Urine Berbasis Pengolahan Citra"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

DETEKSI GEJALA HEMATURIA BERDASARKAN JUMLAH SEL DARAH MERAH PADA URINE BERBASIS PENGOLAHAN CITRA

Nugrtahanto Margo Raharjo¹, Achmad Rizal², Ledya Novamizanti³

¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

Abstrak

Ginjal merupakan organ yang sangat penting bagi makhluk hidup, khususnya manusia. Fungsi penting tersebut beberapa di antaranya adalah menyaring darah dan membuang zat-zat sisa dari tubuh dalam bentuk cairan yang disebut urine. Urine itu sendiri, selain digunakan sebagai pembuang zat-zat sisa, dapat juga digunakan sebagai indikator sehat tidaknya seseorang. Caranya adalah dengan mengukur kadar zat yang terkandung dalam urine, salah satunya adalah sel darah merah atau eritrosit yang digunakan untuk mendeteksi gejala Hematuria. Hematuria adalah gejala penyakit yang ditandai dengan melihat ada tidaknya eritrosit dalam urine dan menghitung jumlahnya. Jika jumlahnya lebih dari 3, maka dikatakan hematuria.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka pada tugas akhir ini telah dirancang sebuah aplikasi untuk mendeteksi gejala hematuria pada citra sampel urine dengan bantuan software Matlab 2009a. Proses pengolahan citra dimulai dari akuisisi data citra, penghapusan noise dengan filter, thresholding, hingga citra siap untuk dideteksi. Untuk proses deteksinya, dilakukan dengan cara membaca informasi jumlah label dan luas piksel putih pada citra. Dari percobaan yang dilakukan, hasil terbaik diperoleh dengan menggunakan kombinasi parameter WS = 30, C = 0,1 pada

adaptive thresholding, K = [3 3] pada median filter, dan R = 9 pada openning. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan 105 citra uji, diperoleh tingkat akurasi sebesar 97,14%, sedangkan waktu prosesnya, rata-rata memerlukan 1,740 detik.

Kata Kunci : urine, hematuria, pengolahan citra, eritrosit

Abstract

Kidney is the organ that is very important for living things, especially humans. One of these important function is to filter blood and dispose of the remaining substances from the body in the form of a liquid called urine. Urine itself, not only used as residual waster substances, but also be used as an indicator of whether a person healthy or not. The trick is to measure the levels of substances contained in urine, one of them is red blood cells or erythrocytes, which are used to detect symptoms of hematuria based on its quantity.

Based on the problem above, this final task has been created an application to detect symptoms of hematuria based on digital image of urine using Matlab 2009a via several parameters. The

proccess are acquisiting image, noise removal with filter, and thresholding, until the image is ready to be detected. Detecting proccess base on reading the labels and extensive information on the number of white pixels in the image. From the experiments conducted, the best results are obtained by using combination of parameters WS = 30, C = 0.1 in adaptive thresholding, K = [3 3] in median filter, and R = 9 in openning using disk structure element. Based on the results of testing using 105 test images, obtained an accuracy rate of 97.14% and average proccess time 1.740 seconds.

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi makhluk hidup, khususnya manusia. Dengan kondisi tubuh yang sehat, maka kita dapat melakukan aktifitas kita dengan baik, misalnya bekerja, belajar, berolah raga, dan lain-lain. Kesehatan itu sendiri dipengaruhi beberapa faktor, antara lain kebiasaan, makanan, dan lingkungan. Untuk mengukur tingkat kesehatan seseorang pun terdiri dari berbagai macam, salah satunya adalah menggunakan urine. Urine itu sendiri, merupakan cairan yang berfungsi membuang zat-zat yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh. Selain digunakan sebagai pembuang zat-zat sisa, urine juga dapat digunakan sebagai indikator sehat tidaknya seseorang, yaitu sebagai pendeteksi penyakit, contohnya infeksi saluran kemih, batu ginjal, diabetes, stress, dan lainnya. Namun, berhubung syarat untuk mendeteksi penyakit itu cukup banyak, maka yang akan dibahas pada tugas akhir ini hanya salah satu gejalanya saja yaitu Hematuria yang dideteksi berdasarkan jumlah sel darah merah (eritrosit) dalam urine.

Saat ini pendeteksian gejala Hematuria dilakukan dengan cara manual, yaitu sampel urine yang diletakkan di atas preparat dilihat melalui mikroskop dan dideteksi sesuai dengan jumlah sel darah merah yang terlihat melalui mikroskop. Dengan cara ini tentu pendiagnosaan sangat berhubungan dengan kualitas penglihatan masing-masing petugas laboratorium. Human error akan sangat mempengaruhi hasil pendiagnosaan.

Oleh karena itu pada Tugas Akhir ini akan dibuat sebuah simulasi pendeteksian gejala Hematuria, dengan memanfaatkan citra sampel urine dalam bentuk digital. Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah untuk memberikan alternative pemeriksaan gejala Hematuria yang terjadi, namun berbasis software dan bersifat digital, sehingga nantinya, tuntutan paramedis untuk dapat mendeteksi gejala Hematuria secara otomatis dan cepat

(3)

dapat terpenuhi. Selain itu, diharapkan juga dapat membantu untuk pembuatan digitalisasi arsip. Tugas Akhir ini juga dibuat untuk melengkapi penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, yaitu pendeteksian penyakit berdasarkan warna urine, dan deteksi penyakit berdasarkan jumlah sel darah putih pada urine.

Untuk prosesnya, citra urine diperoleh dengan menggunakan kamera Dino-Eye Microscope Eye-Piece Camera melalui lensa okuler mikroskop dengan bantuan software Dino Capture 2.0, resolusinya 1280x1024 piksel. Citra ini kemudian diproses menggunakan software Matlab, prosesnya antara lain perubahan warna, pengaturan ketajaman citra, konversi ke hitam putih, perbaikan citra, dan pendeteksian gejala Hematuria yang terjadi.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan diatas, maka terdapat beberapa masalah pokok yang akan dibahas, yaitu :

1. Bagaimana cara mendesain sistem pendeteksi gejala Hematuria dengan

berbasis pengolahan citra digital?

2. Bagaimana cara mengolah citra sampel urine di dalam suatu program komputer untuk kemudian diambil informasinya?

3. Bagaimana menganalisa parameter-parameter yang dapat mempengaruhi

proses pendeteksian?

4. Bagaimana akurasi aplikasi yang dibuat bila dibandingkan dengan metode yang biasa digunakan di laboratorium?

5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memproses sampel yang ada?

1.3 Tujuan

Dari beberapa masalah yang telah disebutkan di atas, maka tujuan dari pembuatan tugas akhir ini antara lain adalah :

1. Menganalisa gejala Hematuria berdasarkan gambaran mikroskopis sampel urine yang diperoleh.

(4)

2. Menganalisa performansi program aplikasi yang akan dibuat berdasarkan parameter akurasi.

3. Menganalisa waktu komputasi sistem.

4. Memberikan informasi diagnosa gejala Hematuria kepada pihak-pihak yang berkompeten di bidang tersebut.

5. Membantu pembuatan digitalisasi arsip bagi rumah sakit.

1.4 Manfaat dan Kegunaan

Adapun manfaat dari dibuatnya aplikasi ini adalah :

1. Bagi pasien, diharapkan dapat mempercepat memperoleh hasil dari kadar eritrosit yang diukur serta mempercepat pendiagnosaan penyakit yang dideritanya disertai tindakannya.

2. Bagi dokter, diharapkan dapat membantu untuk mempercepat proses diagnose

penyakit pada pasiennya, khususnya bagi dokter di puskesmas di daerah pedesaan atau daerah kecil yang jauh dari laboratorium.

1.5 Batasan Masalah

Dalam pengerjaan tugas akhir ini, masalah-masalah yang ada dibatasi sebagai berikut :

1. Aplikasi yang digunakan adalah MATLAB 2009a.

2. Citra digital yang digunakan sebagai input diperoleh menggunakan perbesaran dari urine menggunakan mikroskop digital sebesar 10 kali di lensa okuler, dan 40 kali di lensa objektif.

3. Posisi kamera digital tidak berubah.

4. Citra digital yang digunakan pada citra latih sudah di-capture sebelumnya. 5. Hasil keluaran berupa deteksi gejala yang terjadi yang ditampilkan di GUI. 6. Analisis tingkat keakuratan dilakukan dengan membandingkan antara aplikasi

ini dengan pengukuran bermetode konvensional di laboratorium. 7. Format gambar yang digunakan dalam citra latih adalah JPEG.

(5)

8. Resolusi gambar yang digunakan 1280 x 1024 pixel.

9. Saat pengujian, citra diperoleh langsung dari hasil capture tanpa diubah menjadi format JPG dahulu.

1.6 Metodologi Penelitian

Langkah – langkah dalam pengerjaan Tugas Akhir ini adalah: 1. Studi literatur

Langkah ini dilaksanakan dalam bentuk :

a. Mempelajari konsep Image Processing.

b. Mempelajari mengenai Pathology Clinic.

c. Melakukan pengumpulan data berupa citra sampel urine.

d. Mempelajari berbagai macam proses pre-processing pada citra.

e. Mempelajari fungsi-fungsi pada Software Matlab R2009a

f. Perancangan sistem pengklasifikasi gejala Hematuria.

2. Konsultasi dan bimbingan

Konsultasi dilakukan dengan dosen pembimbing serta diskusi dengan senior, teman, dan pihak lain yang kompeten.

3. Studi Eksperimental

Pada tahap ini akan dilakukan proses pembuatan program klasifikasi citra sampel urine dengan berbagai keadaan yang akan dibuat pada Matlab R2009a. 4. Pengujian dan analisis

Pada tahap ini akan dilakukan pengujian dan analisis terhadap beberapa parameter yang dapat mempengaruhi proses pandeteksian.

(6)

5

1.7 Sistematika Penulisan

Secara umum keseluruhan penulisan Tugas Akhir ini akan terbagi menjadi lima bab bahasan dengan disertai lampiran-lampiran yang diperlukan untuk penjelasan. Secara garis besar masing-masing bab akan membahas hal-hal sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini berisi uraian secara singkat mengenai latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI

Bab ini berisi tentang konsep dan teori dasar sebagai dalam pendeteksian gejala Hematuria, khususnya dalam bidang medis dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan MATLAB 2009a.

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN SIMULASI

Bab ini berisi tentang perancangan model sistem berdasarkan mekanisme dan batasan yang digunakan dari data-data yang didapat.

BAB IV ANALISA HASIL SIMULASI

Bab ini berisi tentang hasil perancangan sistem dan analisa perancangan tersebut.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran sehingga dapat ditarik kesimpulan dari hasil analisa perancangan serta rekomendasi dan saran yang membangun untuk pengembangan dan perbaikan lebih lanjut.

(7)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pelatihan, pengujian, dan analisis yang telah dilakukan pada perancangan sistem deteksi dan klasifikasi hematuria, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Perancangan sistem deteksi gejala Hematuria terbukti mampu mendeteksi 5 klasifikasi hematuria yang ada, yaitu Normal, +, ++, +++, dan ++++ dengan akurat menggunakan kombinasi nilai parameter ws = 30, C = 0.10, dan R = 9. 2. Tingkat akurasi sistem yang dibuat sebesar 97,14%, sedangkan waktu

rata-rata yang dibutuhkan untuk mendeteksi adalah 1,740 detik.

5.2 Saran

Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memperbaiki kekurangan yang ada dan diharapkan dapat mengembangkan apa yang telah dilakukan pada penelitian ini. Untuk itu disarankan hal-hal berikut :

1. Sistem dapat dikembangkan menggunakan metode lain yang mampu

mendeteksi jumlah eritrosit yang ada dengan basis video secara realtime, serta hasilnya dapat disimpan dalam bentuk database yang berisi gambar dan indikasi yang terjadi.

2. Sistem dapat dikembangkan dengan menggunakan aplikasi berbasis web

(8)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Canny Edge Detector, http://homepages.inf.ed.ac.uk/rbf/HIPR2/canny.htm. 12

Mei 2011.

[2] Gonzalez, Rafael C., Richard E. Woods. 2002. Digital Image Processing (2nd Edition). New York : Prentice Hall.

[3] Hartadi, Diaz, Sumardi, R. Rizal Isnanto. 2004. “Simulasi Penghitungan Jumlah Sel Darah Merah”. Vol. 8 No. 22004.

[4] http://labkesehatan.blogspot.com/2010/02/urinalisis-2-analisis-mikroskopik.html. 10 Mei 2011

[5] Julistia, Monica. 2011. “Deteksi Tumor Pada Kelenjar Tiroid Berdasarkan Gambaran Mikroskopis Patologi Anatomi Berbasis Pengolahan Citra Digital”.

IT Telkom, Bandung.

[6] Laila Madyo. 2006. “Otomatisasi Penghitungan Sel Darah Merah Berbasis

Pengolahan Citra Digital Dengan Metode Analisis Warna Dan Ukuran Sel” , Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, Bandung.

[7] Munir, Rinaldi. Juni 2004. Pengolahan Citra Digital. Bandung : Informatika.

[8] Romadhoni, Nugroho. 2008. “Klasifikasi Golongan Darah Menggunakan

Pengolahan Citra Digital dan Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization. IT Telkom, Bandung.

[9] Usman, Koredianto. 2008. “Perhitungan Sel Darah Merah Bertumpuk Berbasis Pengolahan Citra Digital Dengan Operasi Morfologi” dalam Seminar Nasional

Informatika 2008 di UPN ”Veteran” Yogyakarta, 24 Mei 2008.

[10] Wijaya, Marvin Ch & Agus Prijono. November 2007. Pengolahan Citra Digital Menggunakan Matlab. Bandung : Informatika.

[11] Witeti. 2002. “Identifikasi Sel Kanker Prostat Menggunakan Metode Segmentasi Berdasar Ukuran Objek Pada Citra”. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Universitas Diponegoro.

Referensi

Dokumen terkait

Proses terjadinya neuropati berawal dari hiperglikemia persisten yang menyebabkan aktivitas jalur poliol meningkat, dimana terjadi aktivasi enzim aldose reduktase yang

sehingga susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat, dengan masa jabatan yang akan berakhir sampai dengan ditutupnya Rapat Umum

Terkait dengan kompetensi kepribadian yang dimiliki oleh guru seni budaya di kelas X yang kami observasi selama tiga pertemuan, guru tersebut memiliki komunikasi yang baik terhadap

Seberapa besar pengaruh faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis secara simultan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada mahasiswa jurusan

Sanitasi kandang dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu : (a) tahap pertama, pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya; (b) tahap

Kesamaan ini berarti bahwa instrumen adalah bagian yang sangat penting dalam teknik menguasai dengan tangan kiri dan kanan (tangan kiri digunakan untuk membuat nada suara pada

Menerapkan sistem yang dibangun dengan Bayesian Network sebagai classifier dan Mutual Information sebagai feature selector dalam melakukan klasifikasi ekspresi gen untuk

leh karena itu penting bagi rumah sakit untuk mendukung program program &omite I agar kasus kasus infeksi yang tak seharusnya terjadi di rumah sakit dapat dikendalikan