• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN LATIHAN WILLIAM’S FLEXI PADA NYERI PUNGGUNG BAWAH AKIBAT SPONDYLOSIS LUMBAL 4-5.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN LATIHAN WILLIAM’S FLEXI PADA NYERI PUNGGUNG BAWAH AKIBAT SPONDYLOSIS LUMBAL 4-5."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

LATIHAN WILLIAM’S FLEXI PADA NYERI PUNGGUNG BAWAH AKIBAT SPONDYLOSIS LUMBAL 4-5

Diajukan Oleh :

NIKMAH

NIM : J100.050.001

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Guna Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk

Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTEAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

1

Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional

diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup

sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang

optimal (Depkes RI,1992).

Dan pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah penyelenggaraan

upaya kesehatan untuk mencapai kemampuan hidup sehat setiap penduduk agar

terwujud kesehatan yang optimal. Pada mulanya upaya kesehatan hanya berupa

penyembuhan saja. Namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

teknologi yang disertai adanya pergeseran paradigma menuju Indonesia sehat

2010 ini, maka upaya pembangunan kesehatan mencakup upaya pelayanan

kesehatan secara promotif dan preventif tanpa meninggalkan segi kuratif serta

rehabiliatif (Sujatno et al., 2003).

Fisioterapi merupakan salah satu tenaga medis yang memberikan

pelayanan kesehatan secara promotif, preventif dan rehabilitatif. Fisioterapi

berperan untuk memberikan layanan kepada pasien baik secara individu maupun

kelompok dalam sepanjang rentang kehidupan untuk memperbaiki,

mengembangkan dan memelihara gerak dan fungsi akibat usia maupun akibat

infeksi atau sakit. Gerak dan fungsi yang sehat dan maksimal adalah inti dari

(3)

A. Latar belakang

Low back pain (LBP) adalah rasa nyeri yang terjadi di daerah pinggang

bawah dan dapat menjalar kekaki terutama bagian sebelah belakang dan samping

luar. Keluhan ini dapat demikian hebatnya sehingga pasien mengalami kesulitan

dalam setiap pergerakan dan pasien istirahat serta dirawat di rumah sakit

kita sendiri diperkirakan jumlahnya lebih banyak lagi (Anonim, 2008).

Mengingat bahwa low back pain ini sebenarnya hanyalah suatu gejala

maka yang paling penting adalah mencari faktor penyebabnya agar dapat

diberikan pengobatan yang tepat. Penyebab dari low back pain bisa berasal dari

dari Hernia Nucleus Pulposus(HNP), Spondylitis, Ischialgia maupun karena

kelainan struktural pada tulang belakang. Kelainan struktural pada tulang

belakang khususnya lumbosakral biasanya menjadi salah satu penyebab sering

terjadinya keluhan nyeri pada pinggang bawah. Salah satu jenis kelainan tersebut

adalah Spondylosis. Spondylosis adalah suatu penyakit degenerasi dari spine yaitu

degenerasi intervertebral discus. Ketika degenerasi discus terjadi elastisitas

serabut dari annulus menurun dan berubah menjadi jaringan fibrous menyebabkan

(4)

termasuk penyakit degenerasi yang proses terjadinya secara umum disebabkan

oleh berkurangnya kekenyalan discus yang kemudian menipis dan diikuti dengan

lipatan ligamen di sekeliling corpus vertebra, seperti ligamentum longitudinal.

Selanjutnya pada lipatan ini terjadi pengapuran dan terbentuk osteofit.

Spondylosis kebanyakan menyerang pada usia diatas 40 tahun (Apley,1995).

Dengan latar belakang seperti yang tersebut diatas maka fisioterapi

sebagai salah satu tim pelayanan medis dapat berperan dalam mengurangi

masalah-masalah atau gangguan gerak dan fungsi yang timbul pada penderita low

back pain Spondylosis Lumbal 4-5(L4-5) dan pada penderita low back pain

Spondylosis tersedia berbagai modalitas fisioterapi antara lain pemberian

modalitas Short Wave Diathermy(SWD) diberikan karena efek panas yang

dihasilkan akan diserap oleh jaringan lunak sehingga terjadi kenaikan suhu pada

jaringan di sekitarnya yang menyebabkan jaringan tersebut akan meregang dan

kebutuhan nutrisi jaringan meningkat, kemudian terjadi vasodilatasi pembuluh

darah yang menyebabkan sirkulasi darah menjadi lancar sehingga “zat-zat P”

(histamin, prostaglandin, bradikinin) sebagai stimulus nyeri terbawa aliran darah

dan nyeri berkurang dengan demikian spasme otot dapat menurun (Michlovitz,

1990). terapi latihan berupa William Flexion diberikan untuk mengulur otot-otot

ekstensor punggung dan fleksor hip diharapkan ketegangan otot dapat berkurang

dan nyeri berkurang. Dengan pengurangan nyeri dan ditambah dengan

latihan-latihan tertentu diharapkan kemampuan fungsional pasien akan meningkat pula.

Sehingga pasien diharapkan menjalankan aktifitasnya sehari-hari

(5)

B. Rumusan Masalah

Berkaitan dengan masalah-masalah yang ditimbulkan pada kondisi

Spondylosis dan modalitas yang digunakan dalam pengobatannya maka penulis

dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah Short Wave Diathermy (SWD) dan terapi latihan metode William

Flexion Exercise dapat mengurangi nyeri akibat Spondylosis

Lumbal 4-5 (L4-5)?

2. Apakah Short Wave Diathermy (SWD) dan terapi latihan metode William

Flexion Exercise dapat mengurangi spasme otot-otot paravertebra lumbal

akibat SpondylosisLumbal 4-5(L4-5) ?

3. Apakah Short Wave Diathermy (SWD) dan terapi latihan dengan

menggunakan metode William Flexion Exercise dapat meningkatkan Lingkup

gerak sendi(LGS) lumbal akibat SpondylosisLumbal 4-5(L4-5) ?

4. Apakah Short Wave Diathermy (SWD) dan terapi latihan dengan

menggunakan metode William Flexion Exercise dapat meningkatkan

kemampuan fungsional aktifitas sehari-hari . akibat Spondylosis Lumbal

4-5(L4-5) ?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan yang hendak penulis capai dalam karya tulis ilmiah ini antara lain:

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pendekatan fisioterapi pada problem kemampuan

fungsional aktifitas sehari-hari pada kondisi low back pain akibat Spondylosis

(6)

2. Tujuan Khusus

a Untuk mengetahui pengaruh Short Wave Diathermy (SWD) dan Terapi

Latihan metode William Flexion Exercise dapat mengurangi nyeri akibat

SpondylosisLumbal 4-5(L4-5) .

bUntuk mengetahui pengaruh Short Wave Diathermy (SWD) dan Terapi

Latihan metode William Flexion Exercise dapat mengurangi spasme

otot-otot paravertebra lumbal akibat SpondylosisLumbal 4-5(L4-5) .

c Untuk mengetahui pengaruh Short Wave Diathermy (SWD) dan Terapi

Latihan dengan menggunakan metode William Flexion Exercise dapat

meningkatkan Lingkup gerak sendi(LGS) lumbal akibat SpondylosisLumbal

Referensi

Dokumen terkait

Melihat bukti di atas, hasil analisis data, dan pembahasannya, maka dapat diambil kesimpulannya seperti berikut: (1) Proses pembelajaran Bahasa Indonesia materi

Begitu juga terwujudnya penulisan skripsi ini, sehingga ucapan terima kasih dan rasa syukur atas kehadirat Allah SWT penulis panjatkan dan dengan Maha kehendak-Nya, limpahan karunia

dan 18 titik noise, dengan menggunakan parameter jarak spasial ( Eps 1) = 0.4 ( ≈ 44 km), parameter jarak temporal ( Eps 2) = 0, parameter untuk mengukur selisih nilai

oleh Arikunto (2010, hlm. 139) bahwa “p elaksanaan tindakan dalam situasi secara sadar dan terkendali setelah perencanaan selesai dilakukan. ” Dalam proses

Pada Tabel 23 dapat dilihat bahwa kombinasi terbaik pupuk kandang dengan NPK untuk diameter petiol ialah pemberian 10 ton/ha dengan tanpa pupuk

Proses pembuatan karya dilakukan dengan membuat sketsa awal di kertas, pemindahan sketsa ke medium akrilik, pewarnaan gradasi dengan cat kayu (karakter warna opak),

metode pasta dengan PSA sebaiknya juga dilakukan untuk meyakinkan bahwa kapasitas adsorpsi nanokomposit kaolin-TiO 2 yang diperoleh melalui proses ball- milling selama 5 jam

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan validasi metode anal isis pengujian kandungan spesifik residu total monomer stiren pada kemasan polistiren dengan heptana