• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN KECEMASAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UMS YANG TINGGAL DI PONDOKAN DENGAN MAHASISWA YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN KECEMASAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UMS YANG TINGGAL DI PONDOKAN DENGAN MAHASISWA YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN KECEMASAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UMS YANG TINGGAL DI PONDOKAN

DENGAN MAHASISWA YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA

SKRIPSI

Diajukan oleh :

KHUSNUL KHOTIMAH ARIYANI J 50005 0041

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dengan pesatnya perkembangan di segala bidang di Indonesia dan

kemajuan-kemajuan teknologi yang menyebar di seluruh penjuru dunia, terjadi

banyak sekali perubahan-perubahan yang relatif sangat cepat dalam tata

kehidupan masyarakat. Kehidupan menjadi lebih beragam dan canggih. Di satu

pihak membawa banyak kemajuan dan kemudahan, tetapi di lain pihak

menyebabkan juga kesenjangan-kesenjangan sosial. Kondisi yang demikian

membawa risiko meningkatnya berbagai masalah kesehatan jiwa, yang pada

umumnya telah dirasakan oleh banyak institusi pelayanan kesehatan umum, atau

juga menyebabkan kebutuhan akan pelayanan jiwa meningkat.

Salah satu yang menduduki prevalensi tinggi adalah kecemasan, dimana

sekitar 3-5% dari populasi umum individu merasakan kecemasan yang disertai

kumpulan gejala-gejala atau keluhan-keluhan badaniah, yang menyebabkan

gangguan dalam kesejahteraan kehidupan sehari-hari atau menimbulkan hambatan

dalam produktivitas kerja. Keadaan demikian mengakibatkan individu tersebut

membutuhkan bantuan dari profesi pelayanan kesehatan (Syamsulhadi (1996).

Menurut Hukum Yerkers-Dadson, bila kecemasan terlalu tinggi atau

rendah dapat menghambat penampilan sampai menimbulkan kendala atau

gangguan fungsi sosial individu (Ariwibowo, 1998).

Seseorang yang menderita stres, selain terwujud dalam berbagai macam

penyakit fisik dan psikis, dapat juga menimbulkan kecemasan. Stres dapat disulut

oleh berbagai faktor psikologis maupun faktor fisik atau kombinasi faktor-faktor

tersebut (Maramis, 2005). Akibat stres dan kecemasan dapat menjadi penghambat

bagi prestasi di sekolah, rumah, pekerjaan atau lingkungan sosial lainnya.

Mahasiswa adalah sekelompok pemuda yang sedang belajar di Perguruan

Tinggi. Pada umumnya mereka berumur 18 – 30 tahun (Morricone, 2009). Dalam

(3)

penyaringan-penyaringan seperti kesehatan umum yang cukup baik dan sebagainya. Namun

keadaan yang tersaring itu tidak menjamin bebas dari persoalan mental. Mereka

sangat memerlukan bimbingan dan latihan sebagai persiapan menyempurnakan

perkembangan pribadinya.

Mahasiswa banyak menghadapi berbagai permasalahan yang khas antara

lain perubahan sistem belajar dari sekolah lanjutan yang berbeda dengan

perguruan tinggi dan mereka menghadapi suatu lingkungan yang baru. Dalam

pondokan mahasiswa selalu menghadapi berbagai perubahan dalam

kehidupannya, baik tata cara bergaul, pola dan jenis makanan, bahasa untuk

komunikasi serta tata cara kehidupan secara menyeluruh. Berbagai perubahan itu

sering menimbulkan frustasi, konflik dan situasi krisis yang tidak dapat dihindari.

Stres dan adaptasi itulah yang menyebabkan kecemasan. Kecemasan dapat

mengakibatkan masalah akademik, olahraga dan penampilan sosial. Kecemasan

menimbulkan gangguan pada proses pikir, konsentrasi belajar, persepsi dan dapat

menimbulkan bahaya dalam kehidupan mereka yang masih belajar yang sudah

tentu mempengaruhi prestasi belajarnya (Prawirohusodo, 1991).

Kecemasan, diketahui sebagai rasa tidak aman yang timbul karena

kekhawatiran akan terjadinya sesuatu yang tidak menyenangkan tetapi sebagian

sumbernya tidak diketahui (Maramis, 1995), sehingga pada penelitian ini akan

dilihat besarnya perbedaan tingkat kecemasan antara mahasiswa yang tinggal di

(4)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang tersebut di atas, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: Adakah perbedaan kecemasan antara mahasiswa

Fakultas Kedokteran UMS yang tinggal di pondokan dengan mahasiswa yang

tinggal bersama orang tua ?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum:

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kecemasan antara mahasiswa

Fakultas Kedokteran UMS yang tinggal di pondokan dengan yang tinggal

bersama orang tua.

2. Tujuan Khusus:

a) Mengetahui ada atau tidaknya kecemasan dari mahasiswa yang tinggal di

pondokan dengan mahasiswa yang tinggal bersama orang tua.

b) Menambah khasanah pengetahuan tentang kecemasan, khususnya

kecemasan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UMS yang tinggal di

pondokan dan yang tinggal bersama orang tua

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Untuk ilmu pengetahuan khususnya ilmu kedokteran jiwa, dapat menambah

ilmu pengetahuan tentang kecemasan pada mahasiswa.

2. Memberikan masukan bagi mahasiswa yang tinggal di pondokan untuk

mengenali faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan timbulnya

kecemasan, sehingga mahasiswa yang tinggal di pondokan dapat berusaha

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara kecemasan dengan prestasi akademik mahasiswa semester II Fakultas Kedokteran

Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan tingkat depresi yang signifikan antara mahasiswa yang tinggal dengn orang tua dan tinggal sendiri pada mahasiswa

Jenis masalah yang akan di bahas dalam Penelitian ini adalah Tentang Perbedaan Motivasi belajar siswa yang tinggal bersama orang tua dengan siswa yang tinggal di pondok

Bagi peneliti lain Bagi peneliti yang tertarik pada tema perbedaan kecenderungan pembelian impulsif antara mahasiswa kos dan mahasiswa tinggal dengan mahasiswa tinggal dengan orang

Pada penelitian yang dilakukan Fajriati tahun 2015 yang meneliti perbedaan derajat kecemasan pada mahasiswa baru preklinik dan klinik Fakultas Kedokteran

Hasil sebaran subjek penelitian tentang perbedaan tingkat kecemasan sebelum menghadapi ujian SOOCA pada mahasiswa tingkat satu sampai tingkat empat di Fakultas Kedokteran

Berdasarkan asumsi dan hipotesis awal peneliti, didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan Welas Diri pada remaja yang tinggal di pondok pesantren dengan remaja yang tinggal bersama

Dari nilai tersebut diketahui bahwa perbedaan SRL pada mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan di rumah bersama orang tua terletak pada aspek metakognisi dan aspek motivasi dimana