ABSTRAK
PENGARUH CORN OIL TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS YANG DIINDUKSI
PAKAN TINGGI LEMAK kematian nomor satu di dunia. Etiologi PJK tersering adalah aterosklerosis dengan dislipidemia sebagai salah satu faktor risiko. Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan kadar kolesterol LDL untuk penanganan dislipidemia.
Tujuan Penelitian Penelitian ini untuk mengetahui efek corn oil dalam menurunkan kadar LDL darah pada tikus yang diinduksi pakan tinggi lemak. Metode Penelitian Desain penelitian ini adalah eksperimental sungguhan dengan rancangan acak lengkap. Dua puluh lima tikus diberi pakan tinggi lemak selama 7 hari, kemudian dibagi ke dalam 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif (KN) yang diberi pakan tinggi lemak (PTL) dan akuades, kontrol positif (KP) yang diberi PTL dan simvastatin dosis 0,9 mg/kgBB/hari, P1 (PTL dan corn oil 0,08 ml), P2 (PTL dan corn oil 0,15 ml), dan P3 (PTL dan corn oil 0,30 ml). Perlakuan diberikan selama 28 hari. Variabel respons adalah kadar LDL. Analisis data menggunakan ANAVA satu arah, dilanjutkan Tukey HSD dengan α=0,05. Hasil Penelitian Kelompok P3 dan P2 berbeda bermakna dengan KN (p=0,000 dan p=0,019). P2 dan P3 berbeda bermakna dengan KP (p=0,000 dan p=0,000). P1 berbeda tidak bermakna dengan KN (p=0,554).
Simpulan Corn oil dapat menurunkan kadar kolesterol LDL pada dosis 0,15 ml/ekor/hari dan 0,30 ml/ekor/hari tetapi tidak sebaik simvastatin.
ABSTRACT
THE EFFECT OF CORN OIL TO DECREASE LDL CHOLESTEROL LEVELS IN RATS INDUCED HIGH CHOLESTEROL DIET
Geby Khomaro Putri (2016); Supervisor I: Adrian Suhendra, dr., Sp.PK, M.Kes.
Supervisor II: Dr. Teresa Liliana Wargasetia, S.Si. ,M.Kes., PA(K)
Background Coronary heart disease (CHD) is the number one cause of death in the world. The most common etiology of CHD is atherosclerosis with dyslipidemia as one risk factor. Various attempts were made to lower LDL cholesterol levels for the treatment of dyslipidemia.
Research Purpose This research was to study the effect of corn oil in lowering blood LDL levels in rats induced with high-cholesterol diet.
Research Methodology The research design was a real experimental with a completely randomized design. Twenty-five Wistar rats were fed high fat for 7 days, then were divided into 5 groups, namely the negative control (KN) which were fed cholesterol and distilled water, positive control (KP) were fed high-cholesterol and 0.9 mg/kg/day simvastatin, P1 (high-high-cholesterol diet and 0.08 ml corn oil), P2 cholesterol diet and 0.15 ml corn oil), and P3 (high-cholesterol diet and 0.30 ml corn oil). Treatment was given for 28 days. The response variable is the LDL levels. Analysis data using one-way ANOVA, followed by Tukey HSD with α = 0.05.
Results P3 and P2 groups were significantly different with KN (p = 0.000 and p = 0.019). P2 and P3 were significantly different with KP (p = 0.000 and p = 0.000). P1 was not significantly different with KN (p = 0.554).
Conclusion Corn oil can reduce LDL levels in dose of 0.15 ml/rat/day and 0.30 ml/rat/day, but not as good as simvastatin.
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA TULIS ILMIAH ... iv
PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH ... v
ABSTRAK ... vii
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 3
2.3.1.3 Reverse Cholesterol Transport ... 11
3.6 Metode Analisis ... 31
3.7 Aspek Etik Penelitian ... 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 33
4.1.1 Kadar Kolesterol Sebelum dan Sesudah Induksi Tinggi Lemak ... 33
4.1.1 Kadar Kolesterol LDL Setelah Perlakuan ... 34
4.2 Analisis Statistik ... 35
4.2.1 Tes Homogenitas Varian Data Levene Test ... 35
4.2.2 Uji ANAVA Satu Arah ... 35
4.2.3 Uji Tukey HSD ... 36
4.3 Pembahasan ... 38
4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 39
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 42
5.2 Saran ... 42
DAFTAR PUSTAKA ... 43
LAMPIRAN ... 46
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Dislipidemia Berdasarkan EAS ... 14
Tabel 2.2 Klasifikasi Dislipidemia Berdasarkan WHO ... 14
Tabel 2.3 Kandungan Asam Lemak dalam Corn Oil ... 22
Tabel 4.1 Rerata Kadar Kolesterol LDL Sebelum dan Setelah Induksi
Pakan Tinggi Lemak ... 33
Tabel 4.2. Kadar Kolesterol LDL Sebelum dan Setelah Perlakuan serta
Persentase Penurunannya ... 34
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Transpor Lipid Eksogen dan Endogen ... 11
Gambar 2.2 Reverse Cholesterol Transport ... 12
Gambar 2.3 Peranan LDL dalam Aterosklerosis ... 19
Gambar 2.4 Corn Oil ... 21
Gambar 2.5 Biji Jagung ... 22
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian……… 46
Lampiran 2 Konversi Dosis Perhitungan Dosis Corn Oil dan Simvastatin untuk Tikus Wistar………..47
Lampiran 3 Hasil Pemeriksaan Kadar Kolesterol LDL……….48
Lampiran 4 Statistik Penelitian………...50
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Penyakit kardiovaskular adalah penyakit yang disebabkan gangguan fungsi
jantung dan pembuluh darah (WHO, 2015). Ada berbagai macam
penyakit kardiovaskular tetapi yang paling umum dan banyak terjadi adalah
penyakit jantung koroner (PJK). Etiologi PJK tersering adalah akibat
aterosklerosis. Faktor risiko PJK meliputi faktor yang tidak dapat dimodifikasi
seperti genetik, usia, jenis kelamin serta faktor yang dapat dimodifikasi
Lebih dari 3/4 kematian akibat penyakit kardiovaskular berasal dari negara
berpenghasilan rendah sampai menengah. Kematian yang disebabkan oleh
penyakit kardiovaskular, terutama PJK dan stroke diperkirakan akan terus
meningkat mencapai 23,3 juta kematian per tahun pada tahun 2030 (WHO, 2015).
Prevalensi PJK di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter sebesar 0,5% atau
diperkirakan sekitar 883.447 orang dengan estimasi jumlah penderita PJK
terbanyak terdapat di provinsi Jawa Barat sebanyak 160.812 orang (0,5%).
Jumlah penderita penyakit stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis
tenaga kesehatan (Nakes) diperkirakan sebanyak 1.236.825 orang (7,0‰) dan
provinsi Jawa Barat memiliki estimasi jumlah penderita terbanyak yaitu sebanyak
238.001 orang (7,4‰) (Depkes, 2014).
Salah satu faktor risiko PJK yang dapat dimodifikasi adalah kadar
kolesterol darah yang tinggi atau dislipidemia (Copstead et al., 2005). Ada
low-density lipoprotein (LDL) dan high-density lipoprotein (HDL).
Diet adalah salah satu bentuk usaha preventif dan penatalaksanaan
penyakit kardiovaskular. Salah satu diet yang dapat dilakukan adalah dengan
mengonsumsi corn oil. Corn oil sebagai sumber energi (kalori) yang
mudah dicerna, asam lemak esensial, vitamin E, dan kaya akan
polyunsaturated fatty acids (PUFA) yang dapat membantu regulasi kadar
kolesterol darah dan menurunkan tekanan darah. Corn oil mengandung
linoleic acid yang merupakan asam lemak essensial yang tidak dapat diproduksi
oleh tubuh (Corn Refiners Association, 2006).
Di Indonesia sendiri penggunaan corn oil masih tergolong sedikit karena
masyarakat lebih sering menggunakan palm oil padahal corn oil dapat dijadikan
pilihan alternatif yang lebih baik. Minyak jagung merupakan alternatif pengganti
minyak yang mempunyai berbagai kandungan yang berefek baik terhadap
kesehatan terutama dalam menurunkan kolesterol dan risiko serangan jantung
koroner (Dwiputra dkk, 2015).
Maka dari itu penulis tertarik melakukan penelitian terhadap corn oil dan
dampaknya dalam menurunkan LDL.
1.2Identifikasi Masalah
Apakah corn oil menurunkan kadar kolesterol LDL pada tikus yang diinduksi
pakan tinggi lemak.
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah mengetahui potensi corn oil sebagai usaha
penanganan dislipidemia.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apakah corn oil dapat
1.4Manfaat Penelitian
• Manfaat akademis : Dari penelitian ini diperoleh manfaat akademis yaitu dapat
memperluas wawasan mengenai corn oil yang dapat digunakan untuk
penanganan dislipidemia dan pencegahan aterosklerosis.
• Manfaat praktis : Dari penelitian ini diperoleh manfaat praktis yaitu dapat
digunakan untuk maintenance kadar kolesterol LDL pasien dengan
mengonsumsi corn oil dalam diet sehari-hari.
1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Aterosklerosis adalah suatu penyakit arteri berukuran besar dan sedang akibat
terbentuknya lesi lemak yang disebut plak ateromatosa pada permukaan dalam
dinding arteri. Faktor penting yang menyebabkan aterosklerosis adalah
konsentrasi kolesterol yang tinggi dalam plasma darah dalam bentuk LDL
(Guyton et al., 2011).
kolesterol LDL dengan beberapa mekanisme yaitu mengubah sirkulasi profil
lipid, mengubah fungsi fisiokimia membran sel sehingga mempengaruhi
biosintesis eicosanoid, penghantaran sinyal di dalam sel dan ekspresi gen, serta
modulasi proliferasi dan migrasi vaskular otot polos.Efek hipokolesteremik pada
corn oil karena tingginya kandungan phytosterols. Kandungan phytosterols
2001). Phytosterols bekerja pada usus halus untuk mengurangi absorbsi kolesterol
dan menurunkan kadar LDL dengan cara kompetitif kolesterol di dalam usus
sehingga kolesterol ke peredaran darah berkurang. Efek phytosterols yang juga
diketahui adalah menurunkan pengangkutan kolesterol billier ke hati (Ostlund et
al., 2002).
1.5.2 Hipotesis Penelitian
Corn oil menurunkan kadar kolesterol LDL pada tikus yang dinduksi
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Corn oil menurunkan kadar kolesterol LDL pada tikus yang dinduksi pakan
tinggi lemak.
5.1.1 Simpulan tambahan
Corn oil menurunkan kadar kolesterol pada dosis 0,15 ml/ekor/hari dan dosis
0,30 ml/ekor/hari tetapi tidak sebaik simvastatin.
5.2 Saran
Penelitian ini memerlukan penelitian lanjutan yaitu:
- Uji efektivitas corn oil
- Corn oil sebagai obat komplementer penurunan kadar kolesterol LDL
- Menggunakan metode penelitian yang berbeda
PENGARUH CORN OIL TERHADAP
PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL
PADA TIKUS YANG DIINDUKSI PAKAN
TINGGI LEMAK
KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Ilmiah ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
GEBY KHOMARO PUTRI
1310066
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan dengan baik dan tepat waktu
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pengaruh Corn Oil terhadap Penurunan Kadar
Kolesterol LDL pada Tikus yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak”. Karya Tulis
Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat akademik untuk memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Bandung.
Karya Tulis Ilmiah ini berhasil tersusun dengan baik berkat bantuan, dukungan
secara moral maupun materiil, bimbingan, dan saran-saran dari berbagai pihak,
maka penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Adrian Suhendra, dr., SpPK., M.Kes selaku pembimbing pertama yang
selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar
telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi
permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada penulis selama
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Dr. Teresa Liliana Wargasetia, S.Si., M.Kes., PA(K) selaku pembimbing
kedua yang selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta
dengan sabar telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran,
nasihat, solusi permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepadaa
penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Kepala bagian Laboratorium Farmakologi Klinik Rumah Sakit Hasan
Sadikin Bandung yang mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian
sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan.
4. Bapak Mumuh Muhidin selaku staf Laboratorium Farmakologi Klinik
Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, yang selalu membantu penulis
selama penelitian berlangsung.
5. Keluarga penulis : Andyka Khomaro Putra (papi), Senniwati Wijaya
Febiola Khomaro Putri (adik) yang selalu mendoakan, mendukung,
memberi semangat serta bantuan moral dan materiil kepada penulis.
6. Sahabat–sahabat penulis : Fannisa Salma Shafira, Hanifan Nugraha, Nadia
Verina Sudana, Ricky Purnomo, Rika Evadewy Tan, dan Sherliana
Kristanti yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis
dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Seluruh teman sejawat penulis angkatan 2013 (ANTIDOTE) yang telah
membantu dan mendukung selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
8. Kepada pihak – pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
secara langsung maupun tidak langsung turut memberikan dorongan dan
semangat maupun bantuan kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih memiliki banyak kekurangan
sehingga Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Penulis berharap karya tulis ini dapat berguna masyarakat Indonesia terutama
bagi perkembangan ilmu kedokteran di kemudian hari.
Bandung, November 2016
DAFTAR PUSTAKA
Polyunsaturated fatty acids and their effects on cardiovascular disease. Exp
Clin Cardiol , Vol 8 (4), 164-172.
Calder P C (2012, January 25th). Mechanisms of Action of (n-3) Fatty Acids . The
Journal of Nutrition, 592-599.
Minyak yang Sehat. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 4 , -.
Fauci A, Kasper D, Longo D L, Braunwald E, Hauser S, & Jameson J (2008).
Gandha N (2009). Hubungan Perilaku dengan Prevalensi Dislipidemia pada
Masyarakat Kota Ternate Tahun 2008. 5-13.
Goldberg A (2013). Dyslipidemia. Retrieved 2016, from merckmanuals.com: http://www.mercksmanuals.com/professional/endocrine_and_metabolic_dis orders/lipid_disorders/dyslipidemia.html
Hall J, & Guyton A (2011). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Singapura: Elsevier
Inc.
Hendromartono (2007). Nefropati Diabetik. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,
ed IV, jilid III. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: 1898-1900.
Hennessy M (2013, December 11st). Corn oil may lower cholesterol better than
extra virgin olive oil: study. Retrieved 2016, from food navigator-USA:
http://www.foodnavigator-usa.com/R-D/Corn-oil-may-lower-cholesterol-better-than-extra-virgin-olive-oil-study
Kawakami† Y, Yamanaka-Okumura† H, Naniwa-Kuroki† Y, Sakuma M., Taketani Y, & Takeda E (2015). Flaxseed oil intake reduces serum small dense low-density lipoprotein concentrations in Japanese men: a randomized, double blind, crossover study . Nutrition Journal , 1-9.
Kementrian Kesehatan RI. (2014). Pusat Data dan Informasi Kementrian
Kesehatan RI 2014.
www.depkes.go.id/.../pusdatin/infodatin/infodatin-jantung.pdf
Ma’rufi R, & Rosita L (2014). Hubungan Dislipidemia Dan Kejadian Penyakit
Jantung Koroner . JKKI , 6 (1), 47-53.
Murray R K., Bender D A, Botham K M, Kennelly P J, Rodwell V W, & Weil P
A (2012). Biokimia Harper (Vol. 29). Jakarta: McGraw Hill.
National Cholesterol Education Program. (2001, May). ATP III Guidelines
At-A-Glance Quick Desk Reference. Retrieved August 2016, from nhlbi.nih.gov:
www.nhlbi.nih.gov/files/docs/guidelines/atglance.pdf
National Institutes Of Health. (2001). National Cholesterol Education Program .
Retrieved 2016, from nhlbi.nih.gov:
www.nhlbi.nih.gov/files/docs/guidelines/atglance.pdf
Ostlund Jr R, Racette S, Okeke A, & Stenson W (2002). Phytosterols that are naturally present in commercial corn oil significantly reduce cholesterol absorption in humans. Am J Clin Nutr , 1000-1004.
Price S, & Wilson L (2003). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit
Raju M P, Babu D A, Kumar B R, & Rajashekar C (2013). The Role of
Phytosterols Enriched Foods-A Review . Journal of Environmental Science,
Toxicology and Food Technology , 7 (6), 40-47.
Rodwell V W, Bender D A, Botham K M, Kennelly P J, & Weil A (2015)
Harper's Illustrated Biochemistry (Vol. 30th). United States: McGraw Hill.
Suarni & Widowati S (2010). Struktur, Komposisi, dan Nutrisi Jagung. - ,
410-426.
Subekti N, Syafruddin , Efendi R, & Sunarti S (2008). Morfologi Tanaman dan
Fase Pertumbuhan Jagung . Jagung: Teknik Produksi dan Pengembangan,
16-28.
Tim Karya Tani Mandiri. (2010). Pedoman Bertanam Jagung. Bandung: Nuansa
Aulia.
United States Department of Agriculture (USDA). (2016). The PLANTS
Database. Retrieved August 27th, 2016, from USDA NRCS:
http://plants.usda.gov
Vodnala D, Rubenfire M, & Brook R (2012). Secondary Causes of Dyslipidemia .
The American Journal of Cardiology, 824-825.
Wagner K H, Tomasch R, & Elmadfa I (2001). Impact of diets containing corn oil
or olive/sunflower oil mixture on the human plasma and lipoprotein lipid
metabolism . European Journal of Nutrition , 40 (4), 161-167.
World Health Organization. (2015, January). Cardiovascular Diseases (CVDs).
Retrieved January 24th, 2016, from WHO: