• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Interior The Sound dengan Konsep Rhythm of Life.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Interior The Sound dengan Konsep Rhythm of Life."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha iii

ABSTRACT

Music can be a place for human to express their feeling and emotion. Music is

an important thing for life. Music becomes a human lifestyle on human life. Based on

the reality that music is one of important thing, so The Sound is designed for music

community needs when they do their music acitivity. The Sound is a multifunction

building which has complete and support facilities so they can do their all acitvity in

one building.

This building is designed with a Rhythm of Life concept which can make an atmosphere with the rhythm to influence the musician’s feeling when they do their activities. This concept is applied with choosen furniture, form, color, mterial and

pattern in every room on this building.

An appropriate design concept and the availability of facilities that support

music activity makes this place become one of the suitable place to be visited for

public especially for musician or people who like music.

(2)

Universitas Kristen Maranatha iv

ABSTRAK

Musik dapat dijadikan sebagai wadah bagi manusia untuk mengekspresikan perasaan dan emosinya. Musik merupakan bagian penting dari kehidupan. Musik

sudah menjadi gaya hidup dalam kehidupan manusia. Berdasarkan realita bahwa

musik menjadi bagian penting kehidupan maka perancangan The Sound ini diharapkan

dapat memenuhi kebutuhan komunitas musik dalam melakukan aktifitas musik. The

Sound merupakan bangunan multifungsi dengan fasilitas lengkap dan menunjang

sehingga aktifitas musik dapat dilakukan total dalam satu tempat.

Dalam perancangan ini digunakan konsep Rhythm of Life yang cenderung

menciptakan suasana ruang dengan berbagai ritme suasana ruang yang positif untuk

mempengaruhi perasaan para musisi dalam melakukan aktifitas musik. Konsep ini

diaplikasikan dalam pemilihan furniture, bentuk, warna, material dan pola pada setiap

ruangan.

Dengan konsep desain yang menarik ini membuat The Sound menjadi tempat

yang tepat bagi para musisi maupun pecinta musik untuk melakukan aktifitasnya di

gedung ini.

(3)

Universitas Kristen Maranatha

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... v

(4)
(5)

Universitas Kristen Maranatha vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alat Musik Gitar ... 9

Gambar 2.2 Alat Musik Piano dan Biola ... 10

Gambar 2.3 Alat Musik Drum dan Gitar Elektrik ... 10

Gambar 2.4 Alat Musik Bass Elektrik dan Keyboard ... 10

Gambar 2.5 Alat Musik Drum Elektrik dan Terompet ... 10

Gambar 2.6 Lobby/Receptionist and Waiting Room ... 13

Gambar 2.7 Skema Studio Rekaman ... 15

Gambar 2.8 Studio Musik . ... 16

Gambar 2.9 Recording Studio Controller ... 17

Gambar 2.10 Contoh Studio Musik ... 17

Gambar 2.11 Piano Practice Room ... 17

Gambar 2.12 Denah Bentuk Kipas dan Balkon ... 18

Gambar 2.13 Potongan Concert Hall ... 19

Gambar 2.14 Lantai penonton bertingkat di Theatre Port Royal ... 20

Gambar 2.15 Penyebar Marmer di Ruang Konser Groote Zaal of Rotterdam . 20 Gambar 2.16 Cacat Akustik dalam Auditorium ... 21

Gambar 2.17 Musical Instrument Museum and The Phoenix Art Museum ... 23

Gambar 2.18 Cafe ... 24

Gambar 2.19 Saraiva Bookstore ... 25

Gambar 2.20 Office ... 26

Gambar 2.21 Pos Kerja Penerimaan Tamu ... 27

Gambar 2.22 Standar Fasilitas Duduk di Ruang Lobi ... 27

Gambar 2.23 Standar Fasilitas Duduk Sofa ... 28

Gambar 2.24 Jarak Kursi Penonton ... 28

Gambar 2.25 Standar Jarak Pandang Mata ... 29

Gambar 2.26 Standar Ergonomi Penggapaian ... 29

Gambar 2.27 Standar Toko dengan Posisi Duduk dan Bediri ... 30

Gambar 2.28 Standar Jalur Sirkulasi Toko ... 30

Gambar 2.29 Jarak Counter Makanan ... 31

(6)

Universitas Kristen Maranatha viii

Gambar 2.31 Ukuran Meja/Lebar Meja Minimal ... 31

Gambar 2.32 Ukuran Samping Meja Optimal... 32

Gambar 2.33 Pelayanan/Jarak Bersih antar Sudut-sudut Meja ... 32

Gambar 2.34 Pos Kerja ... 33

Gambar 2.35 Arsitektur National Music Centre of Canada ... 35

Gambar 2.36 Lobi Utama ... 35

Gambar 2.37 Galeri dan Penelitian ... 35

Gambar 2.38 Museum ... 36

Gambar 2.39 Concert Hall ... 36

Gambar 2.40 Exhibition Hall ... 36

Gambar 2.41 Educational Music Workshop... 37

Gambar 2.42 Broadcasting Radio Room ... 37

Gambar 2.43 Recording Studio ... 37

Gambar 2.44 Café and Terrace Rooftop ... 38

Gambar 2.45 Club (Live Music) ... 38

Gambar 2.46 Learning Environtment and Student Concert ... 39

Gambar 2.47 Rehearsal Studio dan Recording Studio ... 40

Gambar 3.1 Peta Lokasi GKPB Fajar Pengharapan Bandung ... 43

Gambar 3.2 Eksterior GKPB Fajar Pengharapan Bandung ... 44

Gambar 3.3 Interior GKPB Fajar Pengharapan Bandung ... 44

Gambar 3.4 Batasan Utara GKPB Fajar Pengharapan ... 45

Gambar 3.5 Batasan Barat GKPB Fajar Pengharapan ... 45

Gambar 3.6 Batasan Timur GKPB Fajar Pengharapan ... 45

Gambar 3.7 Batasan Selatan GKPB Fajar Pengharapan ... 46

Gambar 3.8 Zoning Blocking Lantai 1 - 1 ... 59

Gambar 3.9 Zoning Blocking Lantai 1M - 2 ... 60

Gambar 3.10 Zoning Blocking Lantai 3 – 2M ... 60

Gambar 3.11 Zoning Blocking Lantai 3 - 3 ... 61

Gambar 3.12 Zoning Blocking Lantai 4 - 4 ... 61

Gambar 3.13 Zoning Blocking Lantai 5 – 4M ... 62

(7)

Universitas Kristen Maranatha ix

Gambar 3.15 Warna Natural sebagai Warna Dominan ... 64

Gambar 3.16 Warna Kontras sebagai Warna Aksen ... 65

Gambar 3.17 Contoh Material yang akan Digunakan ... 65

Gambar 3.18 Contoh Pola/Motif berulang yang Digunakan ... 66

Gambar 3.19 Contoh Lampu yang Digunakan ... 66

Gambar 3.20 Outdoor Penghawaan Alami ... 67

Gambar 3.21 Contoh Material Peredam yang Digunakan ... 67

Gambar 4.1 Site Plan... 70

Gambar 4.12 Denah Lantai 2 - , Entrance Mezzanine dan Recording Studio ... 79

(8)

Universitas Kristen Maranatha x

Gambar 4.26 General Plan 5 – 4M ... 91

Gambar 4.27 Inspiration Room - Facade ... 91

Gambar 4.28 Inspiration Room - Layout... 92

Gambar 4.29 Inspiration Room – Potongan A –A’ dan Potongan B – B’ ... 93

Gambar 4.30 Inspiration Room – Perspektif ... 94

Gambar 4.31 Furniture Detail – Book Shelf Perspektif & Tampak Depan ... 95

Gambar 4.32 Seating Area ... 96

Gambar 4.33 Furniture Detail – Seating Area ... 97

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Alat – alat Musik ... 11

Tabel 3.1 Analisa Site ... 48

Tabel 3.2 Analisa Bangunan ... 49

Tabel 3.3 Daftar Kebutuhan Ruang Zona Utama dan Luasannya ... 50

Tabel 3.4 Daftar Kebutuhan Ruang Zona Pendukung dan Luasannya ... 51

Tabel 3.5 Daftar Kebutuhan Ruang Zona Pengelola dan Luasannya ... 52

Tabel 3.6 Daftar Struktur Organisasi dan Job Desk ... 54

DAFTAR BAGAN Bagan 3.1 Flow Activity Musisi (Komunitas Musik) ... 55

Bagan 3.2 Flow Activity Konsumen (Penikmat Musik) ... 55

Bagan 3.3 Flow Activity Pekerja ... 56

Bagan 3.4 Diagram Kedekatan Ruang Lantai 1 - 1 ... 56

Bagan 3.5 Diagram Kedekatan Ruang Lantai 2 - 2 ... 57

Bagan 3.6 Diagram Kedekatan Ruang Lantai 3 - 3 ... 57

Bagan 3.7 Diagram Kedekatan Ruang Lantai 4 - 4 ... 58

(9)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Musik merupakan bagian penting dari kehidupan manusia, baik sebagai

pelaku maupun hanya sebagai penikmat musik. Musik merupakan kebutuhan

penunjang bagi manusia saat ini. Menurut Elfa Secoria, dengan bermusik,

manusia dapat mengekspresikan perasaan dan emosinya. Selain itu, musik juga

dapat menjadi ajang menonjolkan bakat dan kemampuan, kehadirannya tidak

dapat dihindari dalam kehidupan manusia bahkan cenderung menjadi gaya hidup.

Dalam akhir dekade ini, perkembangan industri musik mengalami

peningkatan yang sangat cepat. Terbukti dengan munculnya jenis-jenis musik

baru. Perkembangan musik tersebut berpengaruh juga pada perkembangan musik

di Indonesia. Perkembangan musik di Indonesia yang semakin maju dan variatif,

(10)

Universitas Kristen Maranatha 2 Kota Bandung dikenal sebagai kota kreatif dan memiliki nilai seni yang

tinggi sehingga Kota Bandung menjadi kota barometer musik di Indonesia,

sebagai buktinya banyak musisi handal dan komunitas musik dengan berbagai

jenis aliran musik yang dilahirkan dari Kota Bandung. Selain itu, Kota Bandung

juga dikenal sebagai salah satu kota yang memiliki apresiasi tinggi terhadap

musik, hal ini tampak dari adanya kegiatan musik seperti konser-konser atau

festival musik yang sering diadakan dan selalu diserbu oleh masyarakat Bandung.

Banyaknya komunitas musik yang terdapat di Bandung dapat memajukkan

dan mengembangkan budaya Indonesia di bidang musik, namun potensi tersebut

belum dapat terwadahi dengan baik. Tampak dari minimnya fasilitas yang ada

untuk melakukan berbagai kegiatan musik termasuk memproduksi sebuah musik

secara profesional, seperti studio musik, sekolah musik, tempat penjualan alat

musik, tempat pertunjukkan, dan fasilitas lainya yang mendukung kegiatan

bermusik. Selain itu, fasilitas-fasilitas musik tersebut letaknya masih menyebar

sehingga menyulitkan masyarakat untuk melakukan aktivitas musik secara total

dalam satu tempat.

Besarnya potensi dan minat masyarakat Bandung dalam industri musik

membuat penulis ingin merancang The Sound sebagai suatu wadah yang mampu

menampung komunitas musik di dalam satu tempat dan bersama-sama

menumbuhkan nilai seni musik masyarakat Bandung. Dimana di tempat tersebut

para musisi dapat saling bertukar pikiran dan menambah ilmu dalam hal musik.

Kota Bandung sebagai salah satu pusat perkembangan musik di Indonesia

sudah selayaknya memiliki fasilitas musik yang menunjang seperti studio

latihan/studio musik, studio rekaman, concert hall, sebagai fasilitas utama, dangan

fasilitas komersial yang merupakan fasilitas pendukung, diantaranya terdapat

galeri musik, toko alat musik, cafe dll.

Sasaran utama perancangan ini adalah menyediakan tempat untuk

komunitas musik yang diharapkan dapat membantu mengembangkan bakat dan

(11)

Universitas Kristen Maranatha 3 1.2 Identifikasi Masalah

Kota Bandung dikenal sebagai kota kreatif dan memiliki nilai seni yang

tinggi. Seiring dengan perkembangan dan peningkatan industri musik banyak

bermunculan potensi dan komunitas musik dengan berbagai jenis aliran musik.

Namun potensi – potensi tersebut belum terwadahi dengan minimnya fasilitas yang ada dan letaknya yang masih menyebar sehingga sulit untuk melakukan

aktivitas musik secara total di satu tempat. Maka dari itu permasalahan secara

umum yang akan dibahas adalah merancang suatu wadah untuk menyatukan

komunitas musik dengan jenis musik yang berbeda, sehingga mereka dapat

berkumpul, berdiskusi, bertukar pikiran, saling menambah ilmu mengenai jenis

musik yang berbeda, bahkan untuk menciptakan sebuah karya lagu jenis baru, dan

jamming session.

1.3 Ide / Gagasan Perancangan

Penulis akan merancang The Sound yang menyediakan fasilitas lengkap

umtuk menunjang kegiatan bermusik masyarakat Bandung. Sasaran utama dalam

perancangan ini adalah komunitas - komunitas musik yang berada di Kota

Bandung.

Adanya The Sound ini, dilihat dari fungsi yang akan ditampung,

merupakan bangunan yang mempunyai fungsi beragam atau bangunan dengan

multifungsi. Karena dalam bangunan ini dapat dilakukan beberapa aktivitas musik

seperti pencarian informasi tentang musik, berlatih musik, jual beli alat musik,

service alat musik, forum diskusi antar pengunjung dan komunitas pecinta musik

yang ada di Bandung. Oleh karena itu, perancangan diharapkan memiliki karakter

interior tersendiri sesuai dengan kegiatan musik.

Nuansa kreatif sangat mendukung dalam kegiatan bermusik, sehingga para

musisi dapat mengeksplor dunia musiknya dalam menciptakan karya. Selain itu,

mereka dapat mengekspresikan jiwa dan pikiran mereka dalam sebuah musik.

(12)

Universitas Kristen Maranatha 4 berkarya. Kualitas ruang yang nyaman baik dalam segi bentuk, visual dan akustik

menjadi faktor terpenting karena dapat membantu pengembangan musik lebih

optimal.

Dalam perancangan The Sound ini perancang menggunakan konsep

Rhythm of Life. Konsep ini terinspirasi dari salah satu komunitas musik yaitu

komunitas musik indie yang memiliki kecenderungan bermusik dari hati karena

mereka tidak bergantung dan terpatok akan industri musik yang biasanya dikejar

oleh label perusahaan untuk mencari keuntungan. Sehingga mereka cenderung

berkarya untuk menyampaikan sebuah pesan dari musik itu sendiri.

Rhythm atau ritme memiliki arti pola regular dan kuat yang berulang baik

pada gerak atau suara. Sebuah ritme biasa dapat menciptakan ketukan lebih kuat,

lebih lama, lebih pendek, atau lebih pelan dari lainnya.

Maka dari itu konsep Rhythm of Life menonjolkan sisi ekspresif dan

dinamis dari sebuah kehidupan, di mana setiap kehidupan terdapat ritme naik dan

turun dengan emosi yang berbeda-beda. Pengaplikasian konsep ini pada

rancangan interior akan dibahas lebih lanjut pada Bab IV. Diharapkan

perancangan ini mampu menjadi sebuah inspirasi dan tempat yang menghasilkan

atmosfer yang mendukung bagi aktivitas musisi dan penikmat musik dalam

melakukan kegiatan musik.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah

yang akan dibahas diantaranya sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang The Sound dengan fasilitas yang menunjang dan

lengkap sehingga aktivitas musik dapat dilakukan secara total dalam satu

tempat?

2. Bagaimana merancang sebuah desain yang kreatif sesuai dengan

kebutuhan para komunitas musik sehingga dapat menarik minat para

(13)

Universitas Kristen Maranatha 5 1.5 Tujuan Perancangan

Perancangan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi

pembaca maupun penulis. Maka, dalam perancangan The Sound ini terdapat

beberapa tujuan di antaranya :

1. Merancang wadah musik yang memiliki yang menunjang dan lengkap

sehingga aktivitas musik dapat dilakukan secara total dalam satu tempat

2. Merancang sebuah desain yang kreatif sesuai dengan kebutuhan para

komunitas musik sehingga dapat menarik minat para komunitas musik

Bandung untuk beraktivitas musik di The Sound.

1.6 Ruang Lingkup Perancangan

Perancangan The Sound ini berlokasi di pusat kota di mana akses jalan

mudah dijangkau oleh semua kalangan masyarakat baik lokal maupun luar kota.

Perancangan ini memiliki fungsi sebagai wadah pemersatu berbagai jenis

komunitas musik di Bandung dengan tujuan untuk meningkatan dan

mengembangkan industri musik Kota Bandung.

The Sound akan dibagi menjadi 3 zona, yaitu bagian zona utama seperti

studio musik, studio rekaman, ruang pertunjukkan, perpustakaan, dan ruang

diskusi; zona pendukung berupa toko musik, café, dan ruang perlengkapan sound

system; zona pengelola berupa kantor pengelola, kantor karyawan, dan unit

(14)

Universitas Kristen Maranatha 6 1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan perancangan The Sound sistematika penulisan

terdiri atas 5 bab.

Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisi tentang latar belakang permasalahan perlunya The Sound. Identifikasi masalah berisikan poin-poin

permasalahan berdasarkan latar belakang yang ada, rumusan masalah berisikan

poin-poin tentang permasalahan yang sekirannya ditemukan dalam merancang

The Sound, ide/gagasan perancangan, tujuan perancangan, manfaat perancangan

dan batasan masalah.

Bab II merupakan studi literatur yang berisi tentang definisi musik, sejarah musik, perkembangan musik di Indonesia, kajian teori akustik. Pengertian studio

musik, persyaratan teknis dan non-teknis pada tiap fasilitas yang akan digunakan,

ergonomi, dan penjelasan studi kasus.

Bab III berisi deskripsi site yang dipakai, analisa site , dan juga konsep yang dipakai dalam perancangan, analisa data perancangan terdapat deskripsi objek, makna,

fungsi tujuan perancangan, tinjauan karya, tinjauan antropometri dan ergonomi,

tinjauan user, aktivitas user, program kebutuhan ruang, perancangan, hubungan

antar ruang, keyword yang berisi konsep dan tema.

Bab IV berisi perancangan The Sound berikut dengan pengaplikasian elemen interior yang didukung oleh konsep, diawali dari denah layout sampai pada

persepektif ruang.

(15)

98 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Musik dapat dijadikan sebagai wadah bagi manusia untuk

mengekspresikan perasaan dan emosinya. Musik merupakan bagian penting

dari kehidupan. Musik cenderung menjadi gaya hidup dalam kehidupan

manusia. Musik menjadi salah satu bidang hobi yang sangat potensial dalam

bidang bisnis.

Berdasarkan realita yang ada bahwa musik menjadi bagian penting

dalam kehidupan, maka perancangan The Sound ini diharapkan dapat

memenuhi kebutuhan manusia dalam melakukan akitivitas musik. The Sound

merupakan bangunan yang multifungsi dengan fasilitas yang lengkap dan

menunjang dimulai dari fasilitas seperti pencarian informasi tentang musik

(16)

Universitas Kristen Maranatha 99 ( intrument store), forum diskusi antar pengunjung dan komunitas pecinta

musik (discussion room), ruang inspirasi, berlatih musik (studio rehearseal),

ruang rekaman untuk penjualan (recording studio), serta ruang pertunjukkan

(auditorium).

Dalam perancangan gedung yang multifungsi ini diharapkan dapat

sesuai dengan kebutuhan para komunitas musik sehingga mereka tertarik

untuk melakukan seluruh kegiatan musik di dalam gedung ini. Maka dari itu,

perancang membuat sebuah desain yang kreatif dengan menggunaan konsep

Rhythm of Life yang cenderung menciptakan suasana ruang dengan berbagai

ritme suasana ruang yang positif untuk menyesuaikan perasaan para musisi

dalam melakukan aktifitas musik. Perancangan desain yang kreatif ini

disesuaikan dengan pemilihan furniture, bentuk, material, pola, dan warna

pada setiap ruangan.

5.2 Saran

Dalam perancangan The Sound, hal yang perlu diperhatikan adalah

bagaimana menata layout ruang sesuai dengan kebutuhan user dengan

sirkulasi yang baik dan tepat. Sehingga dapat menunjang ruangan yang

nyaman. Perancang diharapkan dapat memperhatikan kebutuhan user dan

aktifitas apa yang dilakukan pada saat aktifitas musik berlangsung. Hal-hal

yang patut diperhatikan adalah seperti akustik ruang, material apa yang

diperlukan, bagaimana cara pengaplikasiannya, dan lain-lain. Oleh karena itu,

diharapkan perancang menyesuaikan perancangan dengan studi literatur yang

ada dan berlaku.

Saran untuk fasilitas sejenis adalah agar lebih memperhatikan dan

menjaga fasilitas yang sudah ada sehingga fasilitas lebih mendukung dan

menunjang aktifitas musik. Sehingga para musisi dapat memanfaatkan

(17)

100 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Sumber Acuan Buku

Frick, Heinz et. All. 2007. Ilmu Fisika Bangunan. Yogyakarta: Kanisius

Neufert, Ernst. 1980. Architects’ Data, 2nd International English Edition. New York: Granada

Oktavia, Tantri. 2007. Fisika Bangunan. Bandung: Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha

Satwiko. Prasasto. 2004. Fisika Bangunan 2, Edisi 1, Andi, Yogyakarta

Suptandar, J. Pamudji. 2004. Faktor Akustik dalam Perancangan Desain

Interior, Jakarta: Djambatan

Doelle, Leslie.L dan L. Prasetio, Akustik Lingkungan. 1993. Jakarta: Erlangga

Doelle, Leslie.L. 1985. Akustik Lingkungan. Terjemahan oleh Lea Prasetya dari Environmental Acoustic (1975). Jakarta: Erlangga

Sumber Acuan Tesis

Josephine, Elizabeth. 2012. Perancangan Studio Musik dan Cafe. Bandung: Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha

Senjaya, Marlin. 2011. Perancangan Interior Music Course for Blind dengan

Konsep Sensitivity. Bandung: Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas

Kristen Maranatha

Sumber Acuan Internet

http://www.acoustics.com/product

http://www.silcom.com

http://wordpress.com

http://retaildesignblog.com

Referensi

Dokumen terkait

perancangan Nike Running Center di Kota Bandung sebagai fasilitas retail serta sarana yang menunjang kegiatan dan sosialisasi komunitas. lari di

Perancangan Tourist Center di Kota Bandung menjadi salah satu fasilitas.. penting yang menyediakan pusat informasi, fasilitas pendukung seperti

Melihat hal tersebut penulis berasumsi Kota Bandung menjadi lokasi yang sangat cocok untuk dijadikan Private Wedding Venue yang dilengkapi dengan private resort honeymoon

xiii Universitas Kristen Maranatha 4.2.6 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Karir dari Siswa- siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 65 4.2.7

3 Universitas Kristen Maranatha kejiwaan yang disebabkan oleh tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi

Begitu pula dengan Humas Universitas Kristen Maranatha yang kini menjadi salah satu universitas unggulan di Bandung, membutuhkan sebuah sarana untuk memperkenalkan lebih jauh visi

Kopertis Wilayah Kota Perguruan Tinggi Peringkat 71 Jawa Barat Bandung Universitas Kristen Maranatha B 72 Jawa Barat Tangerang Universitas Muhammadiyah Tangerang B 73 Jawa Barat

Kota Bandung telah dikenal oleh masyarakat di Indonesia sebagai kota yang memiliki apresiasi seni yang tinggi, salah satunya di bidang musik. Salah satu pemicu tingginya