• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Kepuasan Kerja Pada Karyawan PT. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Kepuasan Kerja Pada Karyawan PT. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE

INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Oleh :

RESTANTI WOROKUSUMA DEWANTI F 100 080 014

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)

ii

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT.DJITOE

INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan oleh :

RESTANTI WOROKUSUMA DEWANTI

F 100 080 014

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(3)

iii

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE

INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

Yang diajukan oleh

RESTANTI WOROKUSUMA DEWANTI F 100 080 014

Telah disetujui oleh :

Pembimbing 1

Achmad Dwityanto,S.Psi, M.Si

(4)

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE

INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

Yang diajukan oleh:

RESTANTI WOROKUSUMA DEWANTI F 100 080 014

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada Tanggal 17 Desember 2012 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Penguji Utama

Achmad Dwityanto, S.Psi. M.Si

Penguji Pendamping I

Drs. Mohammad Amir, M.Si

Penguji Pendamping II

Dra. Zahrotul Uyun, M.Si

Surakarta, 17 Desember 2012 Universitas Muhammadiyah Surakarta

Fakultas Psikologi Dekan

(5)

v

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE

INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

Restanti Worokusuma Dewanti

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstract. This study aimed to determine the relationship between achievement

motivation and job satisfaction on employee, to determine the role of achievement

motivation on job satisfaction on employee, to determine the level of achievement

motivation in employees and to determine the level of job satisfaction on employee.

Researchers used a quantitative approach. The sample used was an employee of

the production at PT. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta as 121 employees.

Measuring tool used is the scale of achievement motivation style and job

satisfaction scale. Then analyzed using SPSS 15.0 for Windows. This study shows

that there is a positive relationship between achievement motivation and job

satisfaction.

Keyword : Achievement motivation With Job Satisfaction

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi

berprestasi dengan kepuasan kerja pada karyawan, untuk mengetahui peranan

motivasi berprestasi terhadap kepuasan kerja pada karyawan, untuk mengetahui

tingkat motivasi berprestasi pada karyawan dan untuk mengetahui tingkat

kepuasan kerja pada karyawan. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif.

Sampel yang digunakan adalah karyawan bagian produksi di PT. Djitoe

Indonesian Tobacco Surakarta sebanyak 121 karyawan. Alat ukur yang

digunakan adalah skala gaya motivasi berprestasi dan skala kepuasan kerja.

Kemudian dianalisis dengan menggunakan SPSS 15.0 for windows. Penelitian ini

menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan

kepuasan kerja.

(6)

1 PENDAHULUAN

Dunia industri merupakan dunia yang berisikan perusahaan-perusahaan yang dijadikan sebagai tempat terjadinya kegiatan produksi dan selain sebagai tempat terjadinya kegiatan produksi, perusahaan juga merupakan wadah berkumpulnya bagi para Sumber Daya Manusia untuk melakukan kegiatan produksi.

Blum dan Naylor,1986 (dalam Wijono, 2010) menjelaskan bahwa kepuasan kerja sebagai hasil dari sikap yang di tunjukkan oleh karyawan. Atas dasar pandangan tersebut sikap berkaitan erat dengan pekerjaan seorang individu yang meliputi faktor-faktor seperti; gaji, supervisi, situasi,peluang untuk maju, penghargaan, kemampuan, penilaian pekerjaan yang adil dari atasan. Contohnya : penilaian pekerjaan yang diberikan oleh atasan kepada karyawan yang telah mencetak prestasi yang membanggakan dalam pekerjaan akan meningkatkan kepuasan karyawan karena dirinya berpeluang untuk promosi jabatan dan mendapatkan penghargaan dari perusahaan.

Dari segi karyawan, ketidakpuasan kerja dapat menyebabkan beberapa masalah seperti kelelahan kerja, kurang semangat, pusing, malas bekerja dll. Situasi ini dapat menyebabkan prestassi kerja karyawan menurun dan membuat karyawan tidak produktif serta dapat berakibat munculnya stress kerja di kalangan karyawan yang ada di dalam perusahaan (Wijono,2010).

(7)

2

Menurut Chiselli dan Brown (dalam Anoraga,2009) menyatakan bahwa faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan kerja: 1) Kedudukan, 2) Pangkat jabatan, 3) Masalah umur, 4) Jaminan Finansial dan jaminan sosial, 5) Mutu Pengawasan.

Peneliti melakukan wawancara terhadap staf HRD pada tanggal 2 Juni 2012 dengan Bapak SP yang menjelaskan bahwa karyawan di PT Djitoe Indonesia Tobacco memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, dan dengan pengolahan sumber daya manusia yang tepat maka di dapat hasil kinerja yang baik. Selain melakukan interview terhadap staf HRD, peneliti juga melakukan interview terhadap kepala bagian produksi dan salah satu karyawan bagian produksi yang didapat pada hari jum’at tanggal 15 Juni 2012 kepada kepala bagian produksi Sigaret Kretek Tangan. Peneliti juga melakukan interview kepada karyawan bagian produksi, yang menyatakan bahwa karyawan merasa cukup puas dengan hasil

yang di dapat dari perusahaan dengan gaji relative cukup yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari sedangkan gaji tersebut kurang dapat memenuhi kebutuhan lainnya.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas maka muncul rumusan masalah sebagai berikut: ”Apakah ada hubungan antara motivasi berprestasi dengan kepuasan kerja pada karyawan PT. Djitoe Indonesian Tobacco?”. untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Hubungan antara motivasi berprestasi dengan kepuasan kerja pada karyawan PT. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta”

(8)

3

Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta sebanyak 121 karyawan. Pengambilan sampel dengan meggunakan random sampling dengan teknik purposive sampling. Data penelitian ini diperoleh melalui metode skala psikologi. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara motivasi berprestasi dengan kepuasan kerja adalah teknik analisis korelasi product moment dari person.

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi (r) = 0,301, p = 0,001 (p < 0,01). Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian diterima, sehingga dapat dinyatakan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara motivasi berprestasi dengan kepuasan kerja. Artinya semakin tinggi motivasi berprestasi maka semakin tinggi pula kepuasan kerja. Dengan demikian hipotesis penelitian yang diajukan penulis dapat diterima atau terbukti.

Hasil tersebut sesuai dengan pendapat Hezberg (dalam

Winardi 2001) menyatakan bahwa motivasi merupakan dampak langsung dari kepuasan kerja. Yang bermaksud bahwa motivasi menyebabkan seseorang beralih dari suatu ketiadaan keadaan kepuasan ke arah keadaan kepuasan.

Hal tersebut juga didukung dari hasil analisis data diketahui sumbangan atau pengaruh motivasi berprestasi terhadap kepuasan kerja sebesar sebesar 9,1%, maka masih terdapat 90,9% faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja di luar variabel motivasi berprestasi, misalnya faktor lingkungan diantaranya; kebijakan, administrasi, dan organisasi,

Supervisi (kesempatan dalam

berpartisipasi), hubungan dengan atasan, serta kondisi kerja.

(9)

4

Generalisasi dari hasil-hasil penelitian ini terbatas pada populasi tempat penelitian dilakukan sehingga penerapan pada ruang lingkup yang lebih luas dengan karakteristik yang berbeda kiranya perlu dilakukan penelitian lagi dengan menggunakan atau menambah variabel-variabel lain yang belum disertakan dalam penelitian ini ataupun dengan menambah dan memperluas ruang lingkup penelitian.

Setiap penelitian pasti memiliki kelemahan adapun kelemahan dalam penelitian ini antara lain:

1. Jumlah sampel yang terbatas disatu wilayah atau satu tempat saja yakni di PT. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta, sehingga dapat menimbulkan keterbatasan generalisasi hasil penelitian.

2. Metode pengumpulan data yang digunakan hanya angket atau skala sehingga kurang dapat mengungkap secara mendalam gejala psikologis yang tidak nampak dalam diri individu-individu sampel penelitian

(karyawan bagian produksi PT. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta), oleh karena itu peneliti selanjutnya perlu melengkapi dengan teknik pengumpulan data yang lain, misalnya dengan teknik wawancara, psikotest, observasi maupun teknik yang lain sehingga akan lebih dapat mengungkap secara mendalam kondisi psikologis subjek penelitian.

3. Kurangnya crosscheck antara peneliti dengan pihak HRD mengenai subyek penelitian. Sehingga, proporsi sampel yang diharapkan peneliti kurang mewakili populasi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

(10)

5

maka akan semakin tinggi pula tingkat kepuasan kerjanya. 2. Sumbangan efektif sebesar 0,091

sehingga motivasi berprestasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja sebesar sebesar 9,1%. 3. Motivasi berprestasi pada

subyek tergolong tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) sebesar 83,46 dengan rerata hipotetik (RH) sebesar 72,5.

4. Kepuasan kerja pada subyek

tergolong sedang. Hal ini ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) sebesar 105,71 dengan rerata hipotetik (RH) sebesar 95.

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, P. 1992. Psikologi Dalam Perusahaan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

. 1992. Psikologi Kerja. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

. 2009. Psikologi Kerja. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Azwar, S. 2002. Penyusunan Skala

Psikologi. Yogyakarta :

Pustaka Belajar.

. 2011. Reliabilitas dan Validitas. Yogayakarta : Pustaka Belajar.

Chaplin, J.P. 2009. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

Davis, K.(1988). Ypetmede ysan

davranypy: Orgusel

Davranypy. 3rd ed. New York: McGraw-Hill.

Fathoni,A. 2006. Metodologi

Penelitian & Teknik

Penyusunan Skripsi. Jakarta : Rineka Cipta.

. 2006. Organisasi & Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta.

Hadi,S. 2004. Metodologi Research. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta.

Handoko,T. H. 1997. Manajemen Personal & Sumber Daya

Manusia Edisi Kedua.

Yogyakarta : BPFE.

Hasibuan, S.P. 2003. Organisasi dan Motivasi. Jakarta : Bumi Aksara.

(11)

6

Luthans, F. (1998). Organisational Behaviour. 8th ed. Boston: Irwin McGraw-Hill.

McClelland, D. 1987. Human Motivations. New York : Cambridge University-Press.

Miyatun, Miyatun. 2011. Hubungan Antara Motivasi Berprestasi

Dengan Komitmen

Organisasi. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Surakarta : Fakultas Psikologi UMS.

Munandar, A. S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : UI-Press.

Oemar,H. 2000. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensido.

Putri,I. S. 2007. Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Kinerja Karyawan. Skripsi

(Tidak Diterbitkan).

Surakarta : Fakultas Psikologi UMS.

Riduwan. 2010. Belajar Mudah

Penelitian Untuk

Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung : Alfabeta.

. 2010. Skala Pengukuran Variabel- Variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Schermerhorn,J. 2011.

Organizational Behaviour. Hoboken : John Wiley and Sons.

Siagian, S. 2001. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sinclair.R.R, Tucker. J.S, Cullen. J.C, & Wright.C. 2005. Performance Differences Among Four Organizational Commitment Profiles.

Journal of Applied

Psychology 90 (6),1280-1287.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

. 2010. Metode Penelitian

Administrasi. Bandung :

Alfabeta.

Surahman, N. 2007. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaji dan Komitmen Organisasi Dengan Motivasi Berprestasi. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Surakarta : Fakultas Psikologi UMS.

Umar, H .2001. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Umam, K. 2010. Perilaku Organisasi Bandung. Pustaka Setia

Wahyuningsih,E.P. 2012. Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Prestasi Kerja Karyawan Di PT. Solo Murni Cabang Boyolali. Skripsi

(Tidak Diterbitkan).

(12)

7

Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Wijono,S. 2010. Psikologi Industri &

Organisasi Dalam Suatu

Bidang Gerak Psikologi

Sumber Daya Manusia.

Jakarta : Prenada Media Group.

Referensi

Dokumen terkait

2013 ” Pengolahan Limbah Cair Batik menggunakan Metode Saringan Pasir dengan Media Pasir Silika, Zeolite, Kerikil, dan Arang Ampas Tebu”.. Industri batik di kota Solo

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan persegi dan persegi panjang dalam pembelajaran

Dampak positif keterbukaan perdagangan terhadap pertumbuhan ekonomi akan bertambah besar apabila diikuti oleh penanaman modal asing (PMA), penyaluran kredit domestik

teaching learning process, teaching English to young learners, teaching. children, and teaching English as

Hasil uji menunjukkan bahwa temuan lebih mudah pemakaiannya dan, dengan toleransi perbedaan maksimal 5%, harga tetapan Michaelis-Menten (dan yang mirip) sama

Bahan tanam ( sucker ) yang digunakan untuk pem- biakan secara vegetatif harus berasal dari tunas atau anakan sagu dari induk yang.. mempunyai produksi pati

Bapak dan Ibu tercinta, yang selalu memberikan segala waktunya untuk mengasuh, membimbing dan memberi dukungan sepenuhnya baik secara moriil, materiil, maupun doa

Manajemen sering kali membutuhkan alat bantu.Salah satu alat yang dapat membantu manajer dalam melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian adalah budget (anggaran)