UPAYA PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS KOMODITI KOPI JAWA TIMUR GUNA MENUNJANG
PASAR NASIONAL DAN INTERNASIONAL
Dwi Nugroho
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia
Jember, 26 Maret 2018
LATAR BELAKANG
Kopi Indonesia
Peranan penting dalam perekonomian Indonesia : a. 96 % merupakan perkebunan rakyat, melibatkan ±
1,84 juta keluarga (Ditjenbun, 2014)
b. Sumber devisa negara; nilai ekspor thn 2012 = US$
1,24 miliar. Produksi tahun 2013 mencapai 700rb ton
= produsen ke-3 terbesar didunia setelah Brazil dan Vietnam (BPS, 2014)
Jenis kopi yang diproduksi 1. Kopi Arabika (± 75-80 %)
2. Kopi Robusta (Coffea Canephora) (±25-30%) 3. Kopi liberika (Coffea liberica) (±1%)
(ICO, 2014)
Produksi dan konsumsi kopi Indonesia 1. Kopi Robusta (Coffea Canephora) (± 70%) 2. Kopi Arabika (Coffea arabica) (± 30%)
3. Kopi liberika (Coffea liberica) (±1%)
Kopi Arabika
Kopi Robusta Kopi Liberika
JENIS-JENIS KOPI YG DIKEMBANGKAN DI INDONESIA
682 671 647 640 682 676
576 682 687 639 691 693 685
252 238 344 341 308 312 469 511 434
347
448 532
382
100 110 115 125 130 140 155 170 185 210 240 275 300
100 0 200 300 400 500 600 700 800
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Produksi Ekspor Konsumsi
PERKEMBANGAN PRODUKSI, EKSPOR &
KONSUMSI KOPI INDONESIA Volume (000
ton)
DARURAT PRODUKSI
KOPI
2010 – 2014 : pertumbuhan
konsumsi 14%/tahun
Produksi = konsumsi
pada 2023
RATA-RATA PRODUKSI KOPI 2012- 2016
135.331 ; 21%
117.168 ; 18%
58.949 ; 9%
56.059 ; 9%
50.188 ; 8%
32.772 ; 5%
191.930 ; 30%
Sumatera Selatan Lampung Sumatera Utara
Bengkulu Aceh
Jawa Timur
Provinsi
lainnya
KAB. SENTRA PRODUKSI KOPI DI JAWA TIMUR
(2014)
8.393 Kab. Malang
31%
3.724
Kab. Banyuwangi 14%
2.985
Kab. Bondowoso 11%
2.605
Kab. Lumajang 9%
2.532 Kab. Jember
9%
7.188 Lainnya
26%
Rendahnya tingkat diseminasi teknologi akibat minimnya tenaga penyuluh, luasnya cakupan wilayah, terbatasnya sarana dan prasarana pendukung;
Kelembagaan petani belum kuat;
Terbatasnya akses terhadap permodalan;
Mutu hasil masih rendah
dengan petani Masih terbatasnya kemitraan antara pengusaha/industri
pekebun;
Tata niaga yang masih panjang (didominasi oleh tengkulak);
1
2
5 6 3
8 7
Ekspor sebagian besar dalam bentuk bahan baku atau biji sehingga nilai tambah tidak ada di dalam negeri;
4
Produktivitas rendah akibat sebagian besar tanaman tua/rusak, belum menggunakan bibit unggul, kurangnya perawatan tanaman, serangan OPT utama;
Permasalahan
Upaya Peningkatan produksi
Intensifikasi
-peningkatan produksi per satuan luas lahan, dengan perbaikan sistem budidaya
- Optimalisasi lahan dengan pola budidaya intensif Ekstensifikasi
(peningkatan produksi dengan cara perluasan areal penanaman) - ketersediaan lahan
(ketersediaan lahan arabika (>1.000 mdpl) terbatas - persaingan dengan komoditas tanaman lainnya
- konflik dengan areal konservasi dan resapan air
- Lebih sulit dilakukan, mengubah budaya tanam masyarakat
EKSTENSIFIKASI
POTENSI LAHAN PENGEMBANGAN KOPI DAN KAKAO
No Kabupaten Luas areal (ha)
Kopi (ha) Kakao (ha) Potensi
Pengembangan kopi dan kakao
(ha) Sesuai
untuk Arabika
Sesuai untuk Robusta
Tidak
sesuai Sesuai Tidak sesuai
1 Banyuwangi 578.250 37.340 534.538 6.372 515.256 62.994 21.197
2 Jember 233.273 14.459 215.498 3.317 207.007 26.265 11.107
3 Lumajang 179.090 19.825 151.049 8.340 140.995 38.099 112.226
4 Malang 476.930 56.029 407.266 13.633 37.778 99.064 92.512
5 Blitar 158.879 4.257 153.051 1.570 149.303 9.575 88.595
6 Tulungagung 105.665 3.083 102.388 193 99.919 5.746 33.874
7 Trenggalek 126.140 1.023 124.938 178 116.697 9.442 48.908
8 Pacitan 138.987 3.419 123.239 12.328 113.491 25.495 105.959
Jumlah 1.997.214 139.435 1.811.967 45.931 1.380.446 276.680 514.378
INTENSIFIKASI
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN MUTU KOPI
1. Penggunaan Bahan tanam unggul anjuran
2. PERSIAPAN LAHAN & PENAUNG : pembukaan lahan, terasering, penanaman penaung tetap & sementara, ajir tanam sesuai jarak tanam, pembuatan lubang tanam.
3. Tata tanam (populasi optimal setiap varietas berbeda)
4. PEMELIHARAAN TANAMAN & PENAUNG : pemupukan, pembuatan rorak, pengendalian HPT, pangkasan kopi & penaung
5. PANEN PETIK MERAH
6. PENGOLAHAN BIJI KOPI & PENYIMPANAN 7. UJI CITARASA
8. KELEMBAGAAN & PEMASARAN
VARIETAS ANJURAN UNTUK KOPI ARABIKA
- Umur 2 tahun mulai berbuah
- Potensi produksi rata-rata 2 ton/ha/th
AS2K KOMASTI
- Tahan penyakit karat daun (HV) - Sesuai untuk ketinggian tempat >
1000 m dpl.
KLON ANJURAN UNTUK KOPI ROBUSTA SUPER
Lebih sesuai ditanam pada iklim Basah Sumatra
Biji besar
Protas mencapai 2,5 ton/ha
Ketinggian lahan 250 -1.000 mdpl
BP 409 BP 939
Varietas KOPI BENGKULU spesifik untuk iklim basah
1. Sintaro 1, Sintaro 2, Sintaro 3, Sehasence
Bibit Kopi SUPER
Kombinasi varietas/klon & Bahan tanaman toleran iklim ekstrim & tanah marginal
Unggul dalam sistim perakaran
- Tahan nematoda - Toleran lahan
marginal/kering - Efisien hara
- Umur 2 tahun panen
perdana
KERAGAAN KOPI SUPER AS2K DI ANDUNGSARI-BONDOWOSO
Tanam mei 2016
Persiapan lahan dan Pembuatan Lubang tanam Kopi
Tujuan
• Mempersiapkan kondisi media tanah yang baik bagi bibit kopi di lapangan baik secara fisik
maupun kimia.
Caranya
• Membuat galian tanah dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm
3• Galian dibuat 6-3 bulan menjelang penanaman kopi di lapangan
• Tanah galian dionggokkan di sebelah lubang dan
dikembalikan ke dalam lubang galian 3-1 bulan
menjelang penanaman bibit.
PEMBUATAN RORAK
• Pengertian
Rorak merupakan lubang galian berukuran p x l x d = 1 x 0.3 x 0.3 yang dibuat pada jarak 0.75-1.0 m di sebelah pokok
tanaman
• Tujuan
Untuk menempatkan pupuk organik, seresah tanaman, dan hasil pangkasan tanaman kopi. Setelah penuh rorak ditutup tanah dan dibuat rorak baru di sebelah lain pokok tanaman, dst.
Dapat berfungsi sebagai sarana mempercepat drainasi tanah
Rorak dibuat zig-zag di antara tanaman yang satu dengan yang lain
Pada lahan miring dibuat sejajar kontur
DOSIS PUPUK TENTATIF KOPI
- 20 30 50 70 100 -
30 80 100 140 200 -
50 80 100 100 160 -
40 100 150 200 300 g/bibit
g/ph/th id id id id Bibit
0-1 th 1-2 th 2-3 th 3-4 th
>4 th
Kiserite KCl
SP-36 Urea
Satuan Umur/
Fase
diberikan 2 kali dalam setahun,
pada awal dan akhir
musim hujan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU KOPI
1. Varietas/Klon
Varietas tertentu dapat menghasilkan mutu fisik dan citarasa baik, akan
tetapi ada juga sebaliknya.
2. Tinggi Tempat dan kondisi lingkungan
Makin tinggi tempat penanaman mutu
citarasanya akan semakin baik.
3. Budidaya/
pemeliharaan
Tanaman yang sehat akan menghasilkan mutu
fisik dan citarasa baik.