• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Oppo Di Kota Pagar Alam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Oppo Di Kota Pagar Alam"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Page | 29

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone

Oppo Di Kota Pagar Alam

Aldini Nofta Martini1

Institut Teknologi dan Bisnis (ITBis) Lembah Dempo aldininoftamartini@gmail.com

Ahmad Feriyansyah2

Institut Teknologi dan Bisnis (ITBis) Lembah Dempo Sella Venanza3

Institut Teknologi dan Bisnis (ITBis) Lembah Dempo ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian dan untuk mengetahui seberapa besar variabel kualitas produk terhadap keputusan pembelian. Penelitian ini menggunakan penelitian assosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu Kualitas Produk (X) dan Keputusan Pembelian (Y). Pengumpulan data ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner secara langsung kepada konsumen Produk Handphone Oppo di Konter Artha Jaya Kota Pagar Alam. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 93 responden dengan menggunakan teknik analisis statistik liniear sederhana dan teknik sampling. Hasil dari uji analisis regresi linear sederhana pada penelitian ini menunjukkan bahwa Kualitas Produk berpengaruh positif terhadap Keputusan pembelian dapat dilihat dari hasil analisis regresi sederhana yaitu : Y = 16,905 + 0,616 yang dimana nilai konstanta sebesar 16,905 nilai koefisien regresi Kualitas Produk mempunyai pengaruh yang positif yang berarti jika Kualitas Produk meningkat sebesar satu satuan maka Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 0,616 satuan. Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk Handphone Oppo di Kota Pagar Alam yang dapat dilihat dari hasil uji t dimana nilai signifikan sebesar 0.000, yang berarti lebih kecil dari 0.05 sehingga hipotesis diterima.

Kata Kunci : kualitas produk; keputusan pembelian ABSTRACT

This study aims to determine whether there is an influence of product quality on purchasing decisions and to find out how big the product quality variable is on purchasing decisions. This research uses associative research. There are two variables used in this study, namely Product Quality (X) and Purchase Decision (Y). This data collection was obtained through distributing questionnaires directly to consumers of Oppo Mobile Products at the Artha Jaya Counter in Kota Pagar Alam. The sample used in this study were 93 respondents using simple linear statistical analysis techniques and sampling techniques. The results of the simple linear regression analysis test in this study indicate that Product Quality has a positive effect on purchasing decisions can be seen from the results of a simple regression analysis, namely: Y = 16.905 + 0.616 where the constant value of 16.905 the value of the Product Quality regression coefficient has a positive effect which means that if the Product Quality increases by one unit, the Purchase Decision will increase by 0.616 units. Product Quality has a significant effect on the Purchase Decision of Oppo Mobile products in Kota Pagar Alam which can

(2)

Page | 30 be seen from the results of the t test where the significant value is 0,000, which means it is smaller than 0.05 so that the hypothesis is accepted.

Keywords: product quality; purchasing decisions

PENDAHULUAN

Saat ini teknologi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari baik itu dalam komunikasi maupun bisnis. Era globalisasi menuntut setiap orang untuk dapat berpikiran maju dan bergerak cepat. Ilmu pengetahuan teknologi dan informasi serta komunikasi yang terus berkembang di kehidupan sehari-hari dimana ditandai dengan perubahan yang sangat cepat khususnya dibidang teknologi informasi. Handphone merupakan salah satu hasil dari perkembangan teknologi informasi yang sangat dekat dengan kehidupan manusia, hampir setiap orang memiliki dan mengikuti perkembangan handphone.

Di era globalisasi yang sangat maju akan teknologi ini tentu banyak sekali terdapat berbagai macam merek handphone yang ditawarkan kepada konsumen agar merek-merek yang ditawarkan tersebut lebih unggul. Maka, kegiatan pemasaran yang baik dan tepatlah yang memegang peranan yang penting dalam menunjang kelangsungan usaha dan perkembangan suatu perusahaan. Dengan kata lain pihak produsen harus mampu merebut hati konsumen akan hasil suatu produksi yang dijual dan berupaya untuk memuaskan konsumennya. Fenomena persaingan usaha dalam era globalisasi akan semakin menggerakkan arah sistem perekonomian modern menuju mekanisme pasar yang mengharuskan para pelaku usaha untuk selalu mengembangkan dan merebut market share. Sehingga diperlukan upaya menarik dan mempertahankan konsumen agar usahanya tetap eksis (Beladin dan Dwiyanto, 2013).

Kegiatan pemasaran sekarang sudah mulai di fokuskan pada kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen adalah perasaaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) sesuatu produk dengan harapannya (Kotler, 1997). Pada umumnya setiap usaha bertujuan untuk mencari keuntungan, tujuan tersebut tidak terlepas dari kegiatan pemasaran. Pemasaran itu sendiri sudah harus dipikirkan sebelumnya, agar lebih tepat pada sasaran konsumen. Karena konsumen yang potensial akan mempertimbangkan berbagai faktor, diantaranya faktor kualitas produk sehingga membuat konsumen merasa sangat puas dan lebih memilih produk kita dari pada produk pesaing yang lain.

Produk memiliki arti penting bagi wirausahawan karena tanpa adanya produk, pengusaha tidak akan dapat melakukan apapun dari usahanya. Konsumen akan membeli produk kalau mereka tertarik dan merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar pemasaran produk berhasil. Dengan kata lain, pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada keinginan pasar atau selera konsumen.

Dengan adanya kualitas produk yang baik inilah yang akan membuat para konsumen puas dan percaya. Kualitas produk merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh produsen. Kualitas produk merupakan suatu tingkatan dimana kebutuhan, keinginan dan harapan dari konsumen dapat terpenuhi yang akan mengakibatkan terjadinya pembelian ulang atau kesetiaan yang berlanjut.

Melihat kenyataan dunia bisnis yang terus berkembang maka tuntutan akan produk semakin beragam dan terus-menerus berkembang sesuai dengan perubahan zaman. Di dalam hidupnya manusa tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, mulai dari kebutuhan dasar sampai pada tingkat kebutuhan yang lebih tinngi. Salah satu kebutuhan manusia adalah tampil

(3)

Page | 31

mewah, percaya diri dan nyaman. Kebutuhan itu dapat terpenuhi dengan menggunakan alat komunikasi yaitu handphone.

Perkembangan teknologi dewasa ini memang memberikan pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan handphone. Meningkatnya jumlah peminat handphone yang diikuti dengan bertambahnya merek-merek dan jenis handphone baru tentu menjadi salah satu penyebab berkembangnya telekomunikasi di Indonesia dan mencerminkan semakin maraknya persaingan dunia industri handphone seluler. Untuk menghadapi persaingan yang sangat ketat ini pelaku industri handphone seluler harus lebih cermat lagi dalam menghadapi perkembangan pasar. Kualitas produk merupakan keseluruhan gabungan karakteristik produk yang dihasilkan dari pemasaran, rekayasa, produksi dan pemeliharaan yang membuat produk tersebut dapat digunakan memenuhi harapan pelanggan atau konsumen.

Konsumen merupakan aset yang sangat penting yang harus dipelihara dan dipertahankan keberadaannya untuk mencapai keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu, apapun permintaan konsumen, bagaimana sikap dan tingkah laku konsumenn layanilah konsumen dengan baik dan selalu berpikiran positif. Meningkatkan mutu atau standar pelayanan sangatlah penting bagi perusahaan, karna akan berdampak dalam peningkatan efisiensi operasional perusahaan, dimana peningkatan terjadi pada penjualan produk, peningkatan jumlah produksi dan memperluas jaringan pemasaran.

Jika pengalaman mereka disalah satu tempat mereka membeli produk handphone sangat memuaskan mereka akan bercerita bahkan mengajak teman dan keluarga untuk membeli produk handphone ditempat yang sama, demikian pula dengan pengalaman yang buruk yang mereka dapatkan mereka akan melakukan hal sebaliknya. Sehingga kualitas produk akan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, hal inilah yang dilihat oleh pelaku usaha di Kota Pagar Alam, karena itulah wajar saja bila saat ini banyak konter yang bermunculan di Kota Pagar Alam, salah satunya konter Artha Jaya berada di Kota Pagar Alam.

Sebagaimana di ketahui masyarakat kota Pagar Alam bahwa konter Artha Jaya adalah salah satu toko yang menyediakan barang-barang salah satunya adalah handphone. Konter ini banyak di datangi oleh para konsumen dari kalangan menengah kebawah bahkan kalangan sosial atas. Hal ini dikarenakan letak yang cukup strategis karena ditengah kota atau dipusat pasar Kota Pagar Alam. Dengan demikian banyak produk handphone yang ada di toko berarti memberi keleluasan bagi konsumen untuk memilih produk yang mereka inginkan tentunya dengan kualitas yang bagus.

Dalam pemasarannya perlu peningkatan yang lebih baik lagi agar dapat meningkatkan angka penjualan handphone Oppo. Hal ini dibuktikan pada jumlah peningkatan penjualan handphone Oppo di konter Artha Jaya dari Januari sampai Desember 2019 memiliki angka penjualan diatas produk handphone merek lainnya, yaitu pada tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1

Data Penjualan Produk Handphone Oppo Tahun 2019

No Bulan Unit 1 Januari 75 2 Februari 59 3 Maret 85 4 April 54 5 Mei 56 6 Juni 50 7 Juli 56 8 Agustus 75 9 September 64 10 Oktober 60

(4)

Page | 32

11 November 58

12 Desember 69

Total 761

Sumber : karyawan arta jaya penjualan 2019

Dari tabel diatas diketahui bahwa terjadi perubahan volume penjualan yang tidak sama pada setiap bulan selama tahun 2019. Adapun volume penjualan tertinggi terjadi pada bulan Maret sebesar 85 unit handphoe yang terjual, dan pada bulan Juni terjadi penurunan volume penjualan yaitu sebesar 50 unit handphone yang terjual.

Dengan banyaknya konter yang tersedia di pasar akan mendorong penjual bersaing mendapatkan calon pembeli melalui berbagai strategi yang tepat, misalnya melakukan promosi barang yang ada dikonter, mengadakan diskon, lebih jauh lagi penjual harus berusaha menarik perhatian dari konsumen agar mau mampir dan melirik barang / produk yang ditawarkan.

Dari hasil observasi dilapangan diperoleh informasi adanya keluhan terkait kulitas produk antara lain terkait kualitas produk tersebut, yang peneliti lakukan diduga adanya keluhan dari konsumen, yaitu Kesesuain dan Daya tahan.

Aspek pertama dari keluhan konsumen terkait dengan dimensi Kesesuaian dari suatu produk tersebut konsumen mengeluh bahwa dari produk Oppo yang kurang baik, dikarenakan masyarakat kurang mengetahui info tentang perusahaan tersebut, informasi ini diperoleh dari salah seorang konsumen yang mengatakan :

“saya tidak terlalu mengetahui atau memahami faktor dari perusahaan yang memproduksi Oppo karena setiap ada promosi ataupun iklan diTv tidak menyatakan tentang perusahaan tersebut hanya menceritakan kualitas dan kelebihan produk Oppo saja”

(wawancara dengan saudari Diana 14 Januari 2020).

Melihat pernyataan dari konsumen tersebut bahwa perusahaan handphone produk Oppo tidak begitu mengenalkan perusahaan mereka sehingga masyarakat tidak begitu mengetahui info tentang perusahaan handphone produk Oppo.

Aspek Kedua dari keluhan konsumen terkait faktor dimensi Daya Tahan. Konsumen mengeluh pada produk Oppo dibandingkan produk Samsung, produk oppo gampang habis batre kalau terlalu lama diaminkan. Informasi ini dapat dinyatakan oleh salah satu konsumen yang mengatakan :

“saya sering mengeluh bahwa produk oppo batrenya tidak terlalu awet atau tahan lama sehingga saya lebih memilih produk Samsung”

(wawancara saudari Suci 27 Desember 2019)

Keterangan diatas menununjukkan bahwa kualitas produk Oppo belum begitu baik dibandingkan merek lainnya, sehingga konsumen masih ada yang beralih produk dari produk Oppo ke produk lainnya.

Berdasarkan beberapa keluhan dari konsumen dapat disimpulkan bahwa konsumen mengeluh pada produk Oppo kurang baik dimata penggunanya. Hal ini menyatakan bahwa produk Oppo belum bisa memberikan kepuasan terhadap konsumen yang akan berdampak pada keputusan pembelian. Berdasarkan latar belakang masalah yang di kemukakan, maka dapat diidentifikasikan beberapa hal sebagai berikut (1) Apakah Kualitas Produk Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Merek Oppo (Studi Kasus Konsumen Pada Konter Artha Jaya Kecamatan Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam) (2) Seberapa Besar

(5)

Page | 33

Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Handphone Oppo (Studi Kasus Konsumen Pada Konter Artha Jaya Kecamatan Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam).

Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai untuk Mengetahui Ada Tidak Nya Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Merek Oppo (Studi Kasus Konsumen Pada Konter Artha Jaya Kecamatan Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam). Selanjutnya, untuk Mengetahui Seberapa Besar Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Oppo (Studi Kasus Konsumen Pada Konter Artha Jaya Kecamatan Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam).

Penelitian ini diharapkan sebagai masukan dalam upaya untuk mengurangi masalah-masalah yang terjadi dengan faktor yang berpengaruh pada kualitas produk terhadap keputusan pembelian handphone oppo dikota pagar alam, sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Penelitian ini dapat diharapakan menjadi sarana belajar praktis dalam mempraktikkan teori yang telah diperoleh, serta dapat memperluas wawasan berfikir dan menganalisis pemecahan masalah didunia nyata, khususnya dalam bidang manajemen pemasaran.

KAJIAN LITERATUR Kualitas Produk

Menurut Kotler and Armstrong arti dari kualitas produk adalah “the ability of a

product to perform its functions, it includes the product’s overall durability, reliability, precision, ease of operation and repair, and other valued attributes” yang artinya

kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. Menurut Tjiptono (2009: 54) kualitas produk mempunyai hubungan yang sangat erat dengan sikap konsumen, dimana kualitas produk memberikan suatu dorongan kepada konsumen untuk menjalin ikatan yang kuat dengan perusahan. Dengan adanya kualitas produk yang baik inilah yang akan membuat para konsumen puas dan percaya. Konsumen akan membeli produk kalau mereka tertarik dan merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar pemasaran produk berhasil (Hayati, 2015:50).

Dimensi Kualitas Produk

Menurut Garvin (1994) mengungkapkan dimensi kualitas produk yang bisa dimainkan oleh pemasar yaitu sebagai berikut:

a. Kinerja Kualitas Produk (Performance): kinerja merupakan karakteristik atau fungsi utama suatu produk. Ini merupakan manfaat atau khasiat utama produk yang kita beli. Biasanya ini menjadi pertimbangan pertama kita membeli produk.

b. Daya Tahan (Durability): daya tahan menunjukkan usia produk, yaitu jumlah pemakaian suatu produk sebelum produk itu digantikan atau rusak. Semakin lama daya tahannya tentu semakin awet. Produk yang awet akan dipresepsikan lebih berkualitas dibandingkan produk yang cepet habis atau cepat diganti.

c. Kesesuaian (Conformance): kesesuain kinerja produk dengan standar yang dinyatakan suatu produk. Ini semacam janji yang harus dipenuhi oleh produk. produk yang memiliki kualitas dari dimensi ini berarti sesuai dengan standarnya.

d. Kualitas Yang Dirasakan (Perceived Quality): menyangkut penilaian konsumen terhadap citra, merek atau iklan. Produk-produk yang bermerek terkenal biasanya dipersepsikan lebih berkualitas dibanding merek-merek yang tidak terdengar. Itulah sebabnya produk selalu berupaya membangun mereknya sehingga memiliki Brand Equity yang tinggi.

(6)

Page | 34

Tentu saja ini tidak dapat dibangun semalam karena menyangkut banyak aspek termasuk dimensi kualitas dari kinerja, fitur, daya tahan, dan sebagainya.

Keputusan Pembelian

Untuk memutuskan suatu pembelian biasanya konsumen melalui beberapa tahap terlebih dahulu yaitu (Kotler, 2016) :

a. Pengenalan Masalah: proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Dengan rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal seseorang-rasa lapar, haus, seks-naik ke tingkat maksimum dan menjadi doorngan ; atau kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal. Seseorang mungkin mengagumi mobil baru tetangga atau melihat iklan televisi untuk liburan ke Hawai, yang memicu pemikiran tentang kemungkinan melakukan pembelian.

b. Pencarian Informasi: ternyata, konsumen sering mencari jumlah informasi yang terbatas. Kita dapat membedakan antara dua tingkat keterlibatan dengan pencarian. Keadaan pencarian yang lebih rendah disebut perhatian tajam. Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih reseptif terhadap informasi tentang suatu produk. Pada tingkat berikutnya, seseorang dapat memasuki pencarian informasi aktif, mencari bahan bacaan, menelpon teman, melakukan kegiatan online, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tersebut.

c. Evaluasi Alternatif: Beberapa konsep dasar yang akan membantu kita memahami proses evaluasi : Pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini. d. Keputusan Pembelian: dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar

merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk maksud untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat membentuk lima subkeputusan merek (merek A), penyalur (penyalur 2), Kuantitas (satu komputer), waktu (akhir minggu) dan metode pembayaran (kertu kredit).

e. Perilaku Pascapembelian: setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakan melihat fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal-hal menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi yang mendukung keputusannya.

Kita juga dapat membedakan peran yang dimainkan orang dalam keputusan pembelian (Sunyoto & Admojo, 2014):

a. Pencetus ide (initiator) : Orang yang pertama kali mengusulkan untuk membeli produk atau jasa tertentu .

b. Pemberi pengaruh (Influence) : Orang yang pandangan atau pendapatnya memengaruhi keputusan pembelian.

Perusahaan perlu mengidentifikasi peran-peran ini, karena berimplikasi pada perancangan produk, penentuan pesan-pesan anggaran promosi dan lokasi. Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta tinjauan pustaka yang telah dijabarkan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah di duga terdapat pengaruh antara Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian dan dapat dirumuskan suatu model konseptual penelitian sebagai berikut:

(7)

Page | 35

Gambar 1. Kerangka Konseptual

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil objek penelitian pada Konter Artha Jaya Kota Pagar Alam yang beralamatkan di Jl. Lettu Hamid Kota Pagar Alam. Menurut Sugiyono (2017:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh konsumen pada Artha Jaya pada bulan Januari sampai Desember tahun 2019 yaitu sebanyak 761 handphone yang terjual atau orang yang membeli Handphone Oppo. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2015: 149). Adapun sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Pagar Alam Pemakai Produk handphone Oppo sebanyak 93 Orang. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana.

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas

Hasil pengujian pada tabel 2 menunjukan bahwa semua butir pernyataan instrumen yakni variabel Kualitas Produk (X) variabel Keputusan Pembelian (Y) menunjukan r-hitung >

r-tabel ( 0,300). Dengan demikian seluruh butir instrumen dinyatakan valid. Hal ini menunjukan bahwa semua butir item yang dijadikan sebagai instrument variabel penelitian memenuhi syarat untuk di jadikan alat ukur penelitian.

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Butir Instrumen Variabel Penelitian

Variabel Butir r-hitung r-tabel Keterangan

Kualitas Produk (X) 1 2 3 4 5 6 7 8 0,839 0,699 0,827 0,774 0,770 0,581 0,615 0,551 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid X Kualitas Produk 1. Kinerja Kualitas Produk

(Performance)

2. Daya Tahan (Durability) 3. Kesesuaian (Conformance) 4. Kualitas Yang Dirasakan

(Perceived Quality) Y Keputusan Pembelian 1. Pengenalan Masalah 2. Pencarian Informasi 3. Evaluasi Alternatif 4. Keputusan Pembelian 5. Perilaku pasca Pembelian

(8)

Page | 36 Keputusan Pembelian (Y) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0,675 0,650 0,754 0,726 0,653 0,679 0,619 0,649 0,568 0,607 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer Menggunakan SPSS 16.0 (2020)

Uji Reabilitas

Hasil uji reabilitas variabel Kualitas Produk (X) seperti yang terlihat pada tabel 3 diketahui bahwa variabel Kualitas Produk menunjukkan hasil yang reability coefficient dengan nilai alpha cronbach’s sebesar 0,774 dimana nilai alpha cronbach’s > 0,6. Hasil ini berarti kuesioner untuk variabel X yang digunakan memenuhi syarat.

Tabel 3. Uji Reabilitas Variabel Kualitas Produk (X)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.774 8

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer Menggunakan SPSS 16.0 (2020)

Dari hasil uji reabilitas variabel Keputusan Pembelian (Y) seperti yang terlihat pada tabel 4 diketahui bahwa variabel Keputusa Pembelian menunjukkan hasil yang reability coefficient dengan nilai alpha cronbach’s sebesar 0,851 dimana nilai alpha cronbach > 0,6. Hasil ini berarti kuesioner untuk variabel Y yang digunakan memenuhi syarat.

Tabel 4. Uji Reabilitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.851 10

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer Menggunakan SPSS 16.0 (2020)

Hasil Uji Regresi Sederhana

Bentuk dari model uji regresi linier sederhana dalam penelitian ini untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independent Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Handphone Oppo Dikota Pagar Alam.

(9)

Page | 37

Tabel 5. Uji Analisi Regresi Linier

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 16.905 2.610 6.478 .000

Total_X .616 .105 .524 5.868 .000 1.000 1.000

a. Dependent Variable: Total Keputusan Pembelian

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer Menggunakan SPSS 16.0 (2020)

Berdasarkan persamaan tabel 5 diatas diperoleh persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut :

Y = 16,905+0,616X

Maka dari itu dijelaskan bahwa Keputusan Pembelian memiliki nilai 0,616 dengan nilai signifikan 0,000<0,05 , sehingga Keputusan Pembelian memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Kualitas Produk.

Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil dari variabel pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian pada Konter Artha Jaya Kota Pagar Alam dengan nilai 5,868 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000<0,05. Masing-masing variabel independen (Kualitas Produk) dapat dijelaskan berdasarkan hasil Uji Validitas pada tabel 4.26 dimana seluruh pernyataan r-hitung lebih besar dari nilai r-tabel (0,300) dengan nilai terendah 0,551 dan nilai r-hitung tertinggi 0,839 dengan demikian seluruh pernyataan dikatakan valid dan memenuhi syarat sebagai alat ukur Kualitas Produk. Sedangkan pernyataan variabel dependen (Keputusan Pembelian) menunjukan bahwa nilai r-hitung lebih besar dari pada r-tabel (0,300) dengan nilai r-hitung terendah 0,568 dan nilai r-hitung tertinggi 0,754. Dengan demikian keseluruhan pernyataan variabel dinyatakan valid dan memenuhi syarat sebagai alat ukur variabel Keputusan Pembelian.

Berdasarkan uji reabilitas diketahui bahwa nilai cronbach’s alpha > 0.60 pada variabel Kualitas Produk (X) nilai cronbach’s alpha 0.774 > 0.60, sehingga item pernyataan yang mengukur variabel Kualitas Produk dinyatakan reliabel. Sedangkan untuk variabel Keputusan Pembelian (Y) nilai cronbach’s alphanya sebesar 0.851 > 0.60 sehingga item pernyataan yang mengukur variabel penelitiannya dinyatakan realibel.

Berdasarkan data yang diperoleh oleh 93 responden didapat hasil jawaban sebesar nilai koefisien Beta (B) variabel Kualitas Produk sebesar 0.616 dan sebesar nilai kostanta (a) adalah 16.905 ini menunjukan bahwa pengaruh variabel Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian sebesar 5.868 antara Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian sehingga persamaan model regresi yang diperoleh Kualitas Produk sebagai berikut : Y = 16,905+0,616 X hasil uji empiris pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian menunjukkan value (sig) sebesar 0,000 ada pengaruh positif antara kualitas produk terhadap keputusan

(10)

Page | 38

pembelian pengaruhnya signifikan (0.000 < 0.05). Hasil ini juga sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Yetty Husnul Hayati dan Gracia Sekartaji (2015) mengungkapkan fakta bahwa Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen, hal tersebut dilihat pada hasil korelasi yang didapat sebesar rxy 0.710 dan nilai rtabel pada df 389 adalah 0.098.

Dari hasil penelitian-penelitian diatas artinya Kualitas Produk memegang peran penting dalam strategi pemasaran, dan dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen akan produk tersebut semakin tinggi karena konsumen cenderung menjadikan kualitas produk sebagai acuan dalam keputusan pembelian. Suatu perusahaan harus mampu menciptakan kualitas produk yang menarik sekaligus menggambarkan kualitas produk yang sesuai keinginan dan kebutuhan konsumen sehingga dengan begitu produk yang dibuat oleh suatu perusahaan akan memiliki citra dihati para konsumen. Perusahaan harus memiliki merek yang berbeda dengan pesaingnya begitu pula dengan citra merek yang telah tertanam dibenak pelanggan, karena citra merek merupakan salah satu hal yang dilihat pertama kali oleh pelanggan sebelum melakukan pembelian atau pemilihan produk. Citra perusahaan menjadi salah satu pegangan bagi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian.

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini , maka dapat disimpulkan sebagai berikut Ada pengaruh positif dan signifikan dari Variabel Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian pada Produk Handphone Oppo di Konter Artha Jaya Kota Pagar Alam. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan bagi pihak Konter Artha Jaya Kota Pagar Alam agar lebih meningkatkan penjualan dengan berbagai macam strategi seperti promosi atau yang lain dengan menonjolkan Kualitas Produk dari handphone tersebut bahwa memang produk yang dijual adalah produk yang bemerek bagus dan terbaik agar lebih mendapatkan tempat di hati konsumen untuk menggunakan Produk handphone tersebut. Hasil penelitian ini masih terbatas pada variabel kualitas produk dan keputusan pembelian. Disarankan dimasa yang akan mendatang penulis berharap penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel lain diluar penelitian ini seperti kualitas produk, harga produk, dan promosi serta menambah variabel lain yang masih berkaitan dengan variabel yang sudah ada di penelitian ini, sehingga dapat dianalisis lebih mendalam bagaimana model struktural kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

DAFTAR PUSTAKA

Beladin, M.I., dan Dwiyanto, B.M. 2013. “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan Citra Merekterhadap Kepuasan Konsumen (Studi Pada Pengguna Sepeda Motor Merek Yamaha dari Kalangan Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang)”. Journal of Management, Vol. 2, No. 2, Hal. 1-10.

Garvin, D. A. 1994. Kualitas Produk: Alat Strategi Yang Penting. Free Pres.

Hayati, Yetty Husnul. 2015. “Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Di Restoran Bebek Dan Ayam Goreng Pak Ndut Solo”. JIMFE (Jurnal Ilmiah

Manajemen Fakultas Ekonomi). Volume 1 No. 1 Tahun 2015. Hlm: 50.

Kotler, P. 1997, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, Jilid I, Edisi Kesembilan, PT. Prenhallindo, Jakarta.

(11)

Page | 39

Kotler, P. 2016. A framework for marketing management. Pearson Education Limited. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian: Penelitian Kualitataif dan Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Sunyoto, D., & Admojo, T. 2014. Konsep dasar riset pemasaran dan perilaku konsumen. Tjiptono, F. 2009. Service Marketing: Esensi & Aplikasi. Penerbit: Marknesis. Yogyakarta. Yetty Husnul Hayati dan Gracia Sekartaji. 2015, Pengaruh Kualitas Produk Terhadap

Kepuasan Konsumen di restoran Bebek dan Ayam Goreng Pak Ndut Solo, Jurnal

Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi (JIMFE), Volume 1 No. 1 Tahun 2015, Hal.

Gambar

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Butir Instrumen Variabel Penelitian
Tabel 3. Uji Reabilitas Variabel Kualitas Produk (X)

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini diduga oleh rantai asam amino yang dihasilkan oleh bahan hidrolisis enzim papain lebih panjang dibandingkan dengan bahan hidrolisis asam fosfat karena hidrolisis

Hal ini dikarenakan perilaku beban geser balok akan menyebabkan terjadinya keretakan geser, yang pada umumnya dekat dengan bagian tumpuan balok (dengan beban geser besar),

Langkah terakhir dalam pengolahan data adalah penentuan tuantitas pesanan dengan pendekatan goal programming, output dari pengolahan data dengan AHP yaitu bobot

Algoritma Support Vector Machine dapat diterapkan sebagai algoritma data training dalam sistem klasifikasi 6 sel darah putih (sel monosit, sel basofil, sel

Salah satu kewenangan dari Mahkamah Konstitusi adalah menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar 1945, yang merupakan cermin pelaksanaan mekanisme check and balances

Dalam tugas akhir ini kriteria yang digunakan adalah faktor intensitas tegangan kritis .faktor intensitas tegangan kritis diperoleh pada saat tegangan struktur kritis dimana

Deprtemen Agama, Paduan Pemberdayaan Tanah Wakaf Produktiif Strategis di Indonesia, Jakarta: Direktorat Pemberdayaan wakaf, 2006, Hlm.39.. Analisis Pemberdayaan Harta Wakaf

Tidak ada sesuatu yang sempurna. Mungkin itulah filsafat yang perlu kita anut, sehingga kita tidak akan merasa puas dengan apa yang telah kita perbuat. Kita harus