• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.11 Nabi Dawud AS. dan Nabi Sulaiman AS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.11 Nabi Dawud AS. dan Nabi Sulaiman AS."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 5.11.3 Nabi Sulaiman AS. dan Ratu Bilqis

Setelah menjalani hidup sekian lama, akhirnya Dawud dan istrinya dikarunai seorang putra bernama Sulaiman. Sulaiman adalah anak yang cerdas dan kecerdasannya itu tampak sejak masa kecilnya. Sulaiman mewarisi Nabi Dawud dalam sisi kenabian dan kekuasaan, bukan mewarisi harta kerana para Nabi tidak mewariskan harta, karena harta mereka menjadi sedekah bagi orang-orang yang ada di sekitar mereka, yaitu orang-orang miskin dan orang yang membutuhkan, serta mewarisi ilmu pengetahuan dan Kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Dawud.

Artinya: “Dan kepada Daud Kami Karuniakan (anak bernama) Sulaiman; dia adalah sebaik- baik hamba. Sesungguhnya, dia sangat taat (kepada Allah).”(QS. Shōd (38): 30)

Artinya: “(Ingatlah) ketika pada suatu sore dipertunjukkan kepadanya (kuda-kuda) yang jinak, (tetapi) sangat cepat larinya,”(QS. Shōd (38): 31)

Artinya: “maka dia berkata, “Sesungguhnya aku menyukai segala yang baik (kuda), yang membuat aku ingat akan (kebesaran) Tuhan-ku, sampai matahari terbenam*.”(QS.

Shōd (38): 32)

---

*Sebagian mufasir ada yang menerjemahkan ayat 32 demikian: Aku benar-benar menyukai barang yang baik (kuda) ini sehingga aku lalai mengingat Tuhan-ku sampai kuda itu hilang dari pandangan.

Artinya: “Bawalah semua kuda itu kembali kepadaku.” Lalu dia mengusap-usap kaki dan leher kuda itu*.”(QS. Shōd (38): 33)

---

*Sebagian mufasir ada yang menerjemahkan ayat 33 demikian, “Bawalah kembali semua itu kepadaku, lalu dia memotong kaki dan lehernya.”

Artinya: “Dan sesungguhnya, Kami telah Menguji Sulaiman dan Kami Jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian dia bertobat*.”(QS. Shōd (38): 34)

---

*Sebagian mufasir mengatakan ialah yang dimaksud dengan ujian ini ialah keberantakan kerajaan Sulaiman, sehingga orang lain duduk di atas singgasananya.

Artinya: “Dia berkata, “Ya Tuhan-ku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Pemberi.”(QS. Shōd (38): 35)

Artinya: “Dan (Kami Tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami Beri berkah padanya. Dan Kami Maha Mengetahui segala sesuatu.”(QS. Al-Ambiyā’ (21): 81)

Artinya: “Dan (Kami Tundukkan pula kepada Sulaiman) segolongan setan-setan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mereka mengerjakan pekerjaan selain itu;

dan Kami yang Memelihara mereka itu.”(QS. Al-Ambiyā’ (21): 82)

Artinya: “Dan Kami (Tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya pada waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya pada waktu sore sama dengan

(2)

2

perjalanan sebulan (pula) ** dan Kami Alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhan-nya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami Rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.”(QS. Saba’ (34):

12)

---

*Bila Nabi Sulaiman ASs. mengadakan perjalanan dari pagi sampai tengah hari, maka jarak yang ditempuhnya sama dengan jarak perjalanan unta yang cepat dalam sebulan. Begitu pula apabila dia mengadakan perjalanan dari tengah hari sampai sore, maka kecepatannya sama dengan perjalanan sebulan.

Artinya: “Kemudian Kami Tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut perintahnya ke mana saja yang dikehendakinya,”(QS. Shōd (38): 36)

Artinya: “dan (Kami Tundukkan pula kepadanya) setan-setan, semuanya ahli bangunan dan penyelam,”(QS. Shōd (38): 37)

Artinya: “dan (setan) yang lain yang terikat dalam belenggu.”(QS. Shōd (38): 38)

Artinya: “Inilah anugerah Kami; maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) tanpa perhitungan.”(QS. Shōd (38): 39)

Artinya: “Dan sesungguhnya, dia mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.”(QS. Shōd (38): 40)

Artinya: “Dan untuk Sulaiman dikumpulkan bala tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka berbaris dengan tertib.”(QS. An-Naml (27): 17)

Artinya: “Mereka (para jin itu) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya di antaranya (membuat) gedung-gedung yang tinggi, patung- patung, piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk-periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah wahai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.”(QS. Saba’ (34):

13)

Artinya: “Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, “Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.”(QS. An-Naml (27): 18)

Artinya: “Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdo’a, “Ya Tuhan-ku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau Anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau Ridhoi; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba- hamba-Mu yang sholeh.”(QS. An-Naml (27): 19)

Artinya: “Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata, “Mengapa aku tidak melihat hud- hud*, apakah ia termasuk yang tidak hadir?”(QS. An-Naml (27): 20)

---

**Hud-hud ialah sejenis burung pelatuk.

(3)

3

Tiba-tiba seekor burung kecil memberanikan diri untuk berkata kepada Nabi Sulaiman,

“Wahai Nabi yang mulia, seharusnya hud-hud ada bersamaku kelmarin untuk melaksanakan tugas penyelidikan. Ia adalah pemimpin misi itu namun hud-hud belum datang. Oleh karena itu, aku tidak pergi bersamanya.” Burung itu tampak gementar ketakutan. Nabi Sulaiman mengetahui bahwa hud-hud tidak hadir, dan tak seorang pun mengetahui kepergiannya. Hud- hud pergi tanpa terlebih dahulu meminta izin kepada Nabi Sulaiman dan tidak memberitahu di mana keberadaannya. Nabi Sulaiman berkata,

Artinya: “Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas.”(QS. An-Naml (27): 21)

Akhirnya, tidak lama setelah kepergiannya, hud-hud tiba di tenda burung. Burung- burung yang lain berkata kepadanya, “Pergilah engkau ke tempat tuan kita Nabi Sulaiman.”

Hud-hud terbang dan menemui Nabi Sulaiman. Pada waktu itu beliau sedang duduk sambil makan. Hud-hud berdiri dan telah menetapkan untuk memulai pembicaraan dengan Nabi Sulaiman sebelum beliau bertanya kepadanya ke mana dia pergi. Ini sebagai bukti bahwa ia melaksanakan tugas penting. Hud-hud berkata,

Artinya: “Maka tidak lama kemudian (datanglah hudhud), lalu ia berkata, “Aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui. Aku datang kepadamu dari negeri Saba*” membawa suatu berita yang meyakinkan.”(QS. An-Naml (27): 22)

---

*Saba‘ ialah nama kerajaan pada zaman dahulu, ibu kotanya Ma’rib, terletak di dekat kota San’a, ibu kota Yaman sekarang.

Artinya: “Sungguh, kudapati ada seorang perempuan** yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar.”(QS. An-Naml (27): 23)

---

*Ratu Bilqis yang memerintah kerajaan Sabaiyah pada zaman Nabi Sulaiman AS..

Artinya: “Aku (burung hud-hud ) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan setan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan (buruk) mereka, sehingga menghalangi mereka dari jalan (Allah), maka mereka tidak mendapat petunjuk,”(QS. An-Naml (27): 24)

Artinya: “mereka (juga) tidak menyembah Allah yang Mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi* dan yang Mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan yang kamu nyatakan.”(QS. An-Naml (27): 25)

---

*Seperti menurunkan hujan dari Iangit, menumbuhkan tanam-tanaman, mengeluarkan logam dari bumi, dan sebagainya.

Artinya: “Allah, tidak ada tuhan melainkan Dia, Tuhan yang Mempunyai Arasy yang agung.”(QS. An-Naml (27): 26)

Jelas sekali bahwa hud-hud mengulangi perkataannya kepada Nabi Sulaiman dan agar Nabi Sulaiman puas dengan penjelasannya itu. Nabi Sulaiman berkata sambil menunjukkan senyuman manis di wajahnya.

(4)

4

Artinya: “Dia (Sulaiman) berkata, “Akan kami lihat, apa kamu benar, atau termasuk yang berdusta.”(QS. An-Naml (27): 27)

Artinya: “Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkanlah kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan.”(QS. An- Naml (27): 28)

Dalam surat Nabi Sulaiman itu disebutkan, hendaklah mereka menyerahkan diri dan tunduk kepada perintahnya. Nabi Sulaiman memerintahkan agar mereka meninggalkan penyembahan terhadap matahari. Nabi Sulaiman tidak mempersoalkan akidah mereka dan tidak memuaskan mereka dengan apa pun. Nabi Sulaiman hanya memerintahkan bahwa ia berada di atas kebenaran. Bukankah ia didukung kekuatan yang berlandaskan keyakinan yang dimilikinya Nabi Sulaiman hanya memerintahkan mereka agar tunduk dan patuh kepadanya.

Artinya: “Dia (Bilqis) berkata, “Wahai para pembesar! Sesungguhnya telah disampaikan kepadaku sebuah surat yang mulia.”(QS. An-Naml (27): 29)

Artinya: “Sesungguhnya (surat) itu dari Sulaiman yang isinya, “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,”(QS. An-Naml (27): 30)

Artinya: “janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.”(QS. An-Naml (27): 31)

Artinya: “Dia (Bilqis) berkata, “Wahai para pembesar! Berilah aku pertimbangan dalam perkaraku (ini). Aku tidak pernah memutuskan suatu perkara sebelum kamu hadir dalam majelis(ku).”(QS. An-Naml (27): 32)

Artinya: “Mereka menjawab, ”Kita memiliki kekuatan dan keberanian yang luar biasa (untuk berperang), tetapi keputusan berada di tanganmu; maka pertimbangkanlah apa yang akan engkau perintahkan.”(QS. An-Naml (27): 33)

Artinya: “Dia (Bilqis) berkata, “Sesungguhnya raja-raja apabila menaklukkan suatu negeri, mereka tentu membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina, dan demikian yang akan mereka perbuat.”(QS. An-Naml (27): 34)

Artinya: “Dan sungguh, aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan (membawa) hadiah, dan (aku) akan menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh para utusan itu.”(QS.

An-Naml (27): 35)

Kemudian sampailah hadiah ratu Bilqis ke Nabi Sulaiman. Para badan perisikannya memberitahunya bahawa para utusan Bilqis datang dengan membawa hadiah.

Artinya: “Maka ketika para (utusan itu) sampai kepada Sulaiman, dia (Sulaiman) berkata,

“Apakah kamu akan memberi harta kepadaku? Apa yang Allah Berikan kepadaku lebih baik daripada apa yang Allah Berikan kepadamu; tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu.”(QS. An-Naml (27): 36)

Artinya: “Kembalilah kepada mereka! Sungguh, Kami pasti akan mendatangi mereka dengan bala tentara yang mereka tidak mampu melawannya, dan akan kami usir mereka dari negeri itu (Saba’) secara terhina dan mereka akan menjadi (tawanan) yang hina dina.”(QS. An-Naml (27): 37)

(5)

5

Nabi Sulaiman meninggalkan para utusan ratu itu setelah terlebih dahulu mengancam mereka. Para utusan itu mengharap agar Nabi Sulaiman mau menunggu kunjungan ratu Bilqis sendiri yang akan membawa misi perdamaian. Nabi Sulaiman mengetahui bahwa Bilqis menuju tempatnya. Nabi Sulaiman ingin membuat kejutan agar ratu mengetahui bahwa agama tauhid yang diyakini oleh Sulaiman adalah satu-satunya yang mampu mendatangkan kemajuan dan kekuatan yang hakiki, sehingga ia dapat membandingkan antara keyakinannya dalam menyembah matahari berserta kemajuan yang dicapainya dan keyakinan Sulaiman juga berserta kemajuan yang diraihnya.

Para penasehat Nabi Sulaiman telah memberitahunya bahwa hal yang sangat disegani dan dikagumi oleh kaum Bilqis adalah kerajaan Saba’, yaitu singgahsana ratu Bilqis.

Singgahsana itu terbuat dari emas dan batu mulia, singgahsana tersebut dijaga oleh para penjaga yang sangat disiplin di mana mereka tidak pernah lalai sedikit pun. Oleh kerana itu, sangat tepat bila Nabi Sulaiman menghadirkan singgahsana di sini, di kerajaannya sehingga ketika ratu tiba, maka ia dapat duduk di atasnya. Nabi Sulaiman ingin membuat kejutan kepadanya dan menunjukkan bahawa kemampuannya tersebut yang berlandaskan pada agama tauhid. Nabi Sulaiman melakukan yang demikian itu dengan harapan agar si ratu tunduk kepadanya. Ide ini terlintas dalam diri Nabi Sulaiman, lalu ia mengangkat kepalanya dan menoleh kepada anak buahnya.

Artinya: “Dia (Sulaiman) berkata, “Wahai para pembesar! Siapakah di antara kamu yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku menyerahkan diri?”(QS. An-Naml (27): 38)

Artinya: “‘Ifrit dari golongan jin berkata, “Akulah yang akan membawanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu; dan sungguh, aku kuat melakukannya dan dapat dipercaya.”(QS. An-Naml (27): 39)

Akhirnya, sampailah para utusan Bilqis ke Saba’ mereka segera menuju istana ratu.

Mereka memberitahu bahwa negeri mereka ada di hujung tanduk. Mereka menceritakan kepada ratu kekuatan Nabi Sulaiman, dan tidak mungkin bagi mereka mampu melawannya. Mereka meyakinkan Bilqis bahwa ia harus mengunjunginya dan melihat sendiri. Kemudian ratu menyiapkan dirinya untuk pergi menuju kerajaan Sulaiman.

Nabi Sulaiman duduk di kursi kerajaan di tengah-tengah para pembesarnya dan para menterinya serta para komandan pasukan. Nabi Sulaiman berdiri dari tempat duduknya setelah satu jam atau dua jam, namun jin itu berjanji kepadanya untuk menghadirkan singgahsana Bilqis sebelum itu. Istana Nabi Sulaiman di Palestina sedangkan istana Balqis terletak di Yaman. Jarak antara singgahsana ratu Bilqis dan singgahsana Nabi Sulaiman lebih dari ribuan kilo meter.

Artinya: “‘Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab* berkata, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhan-ku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya).

Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhan-ku Maha Kaya, Maha Mulia.”(QS. An-Naml (27): 40)

---

*Kitab di sini maksudnya ialah kitab yang diturunkan sebelum Nabi Sulaiman a.s.

yaitu Taurat dan Zabur.

(6)

6

Artinya: “Dia (Sulaiman) berkata, “Ubahlah untuknya singgasa-nanya; kita akan melihat apakah dia (Bilqis) mengenal; atau tidak mengenalnya lagi.”(QS. An-Naml (27): 41)

Akhirnya, selesailah pembangunan istana itu dan bersihnya kaca yang terbuat darinya tanah kamarnya sehingga tampak di sana tidak ada kaca. Hud-hud memberitahu Nabi Sulaiman bahwa Bilqis telah sampai di dekat kerajaannya. Kemudian Bilqis datang.

Artinya: “Maka ketika dia (Bilqis) datang, ditanyakanlah (kepadanya), “Serupa inikah singgasanamu?” Dia (Bilqis) menjawab, “Seakan-akan itulah dia.” (Dan dia Balqis berkata), “Kami telah diberi pengetahuan sebelumnya* dan kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).”(QS. An-Naml (27): 42)

---

*Bilqis telah mengetahui kenabian Sulaiman AS. sebelum singgasananya dipindahkan dari negeri Saba’ ke Palestina dalam sekejap mata.

Artinya: “Dan kebiasaannya menyembah selain Allah mencegahnya (untuk melahirkan keislamannya), sesungguhnya dia (Bilqis) dahulu termasuk orang-orang kafir.”(QS.

An-Naml (27): 43)

Artinya: “Dikatakan kepadanya (Bilqis), “Masuklah ke dalam istana. Maka ketika dia (Bilqis) melihat (lantai istana) itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya (penutup) kedua betisnya. Dia (Sulaiman) berkata, “Sesungguhnya ini hanyalah lantai istana yang dilapisi kaca.” Dia (Bilqis) berkata, “Ya Tuhan-ku, sungguh, aku telah berbuat zolim terhadap diriku. Aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan seluruh alam.”(QS. An-Naml (27): 44)

Lalu kaumnya pun mengikutinya dan mereka memeluk agama tauhid. Bilqis menyadari ia berhadapan dengan penguasa yang terbesar di bumi dan salah satu Nabi Allah yang mulia.

Suatu hari, Nabi Sulaiman hidup di tengah-tengah kejayaan dan kemuliaan di muka bumi, kemudian Allah menetapkan kematian baginya. Sebagaimana kehidupan Nabi Sulaiman berada di puncak kemuliaan dan kejayaan yang penuh dengan keajaiban yang luar biasa, maka kematiannya pun merupakan tanda-tanda kebesaran Allah yang penuh dengan keajaiban.

Artinya: “Maka ketika Kami telah Menetapkan kematian atasnya (Sulaiman), tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka ketika dia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa sekiranya mereka mengetahui yang ghoib tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan.”(QS. Saba’ (34): 14)

Artinya: “Sesungguhnya, bagi kaum Saba’ ada tanda (kebesaran Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri (kepada mereka dikatakan), “Makanlah olehmu dari rezeki yang (Dianugerahkan) Tuhan-mu dan bersyukurlah kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik (nyaman) sedang (Tuhan-mu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun.”(QS. Saba’ (34): 15)

Referensi

Dokumen terkait

Komisi yang terdiri dari Zaid bin Tsabit adalah berasal dari Madinah atau kalangan Anshar, sedangkan tiga orang lainnya Abdullah bin Zubair, Sa’ad bin al-Ash dan

Dalam mengaplikasikan metode Dis#o0er! Learning guru berperan sebagai  pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada sis"a untuk belajar se#ara akti$' sebagaimana

Kemudian supportiveness yang dilakukan oleh Manajer Produksi dan HRD kepada calon karyawan adalah dengan memberikan support positif untuk bekerja pada jobdesc yang

calabura yang diinokulasi FMA indigen menunjukkan pertumbuhan tinggi, diameter batang, biomassa, indeks mutu bibit dan serapan P yang lebih tinggi dari pada semai yang tidak

Pertumbuhan tajuk akar yang seimbang memiliki kemampuan hidup semai yang tinggi ketika ditanam di lapangan.Hasil pengamatan membuktikan bahwa pemberian kompos

Test of Beetween-Subject Effect digunakan untuk menguji hipotesis pertama dan kedua yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair

Segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT karena berkat rahmat, anugerah, karunia, dan hidayah-Nya-lah penulis dapat melalui proses studi dan menyelesaikan tugas

DARI LARUTAN INI DIAAMBIL 5,0 ML, DIMASUKKAN DALAM LABU TENTUKUR 10 ML, DITAMBAHKAN PENGENCER SAMPAI GARIS TANDA SEHINGGA DIPEROLEH LARUTAN DENGAN KONSENTRASI 500 G/ML. LARUTAN